Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan Ridhonya
kamus Indikator Mutu Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Abdul Aziz Syah
Peureulak dapat terselesaikan. Buku ini berisi penjelasan tentang indikator mutu yang
telah ditetapkan di RSUD Sultan Abdul Aziz Syah Peureulak sekaligus merupakan
pedoman bagi pengukuran dan evaluasi mutu dalam rangka pelaksanaan upaya
peningkatan mutu dan keselamatan pasien.
Kami menyadari buku ini masih belum sempurna, oleh Karena itu saran dan
kritik yang membangun sangat kami harapkan sehingga lebih sempurna dimasa
mendatang. Akhirnya dengan dikeluarkannya Kamus Indikator Mutu ini, semoga
pelaksanaan upaya Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien dapat berjalan sesuai
dengan harapan kita bersama
Tim Penyusun
BAB I
PENDAHULAN
A. Latar Belakang
Mutu adalah faktor yang mendasar dari pelanggan. Mutu adalah penentuan
pelanggan berdasarkan atas pengalaman nyata pelanggan terhadap produk dan jasa
pelayanan, mengukurnya, mengharapkannya, dijanjikan atau tidak, sadar atau hanya
dirasakan, operasional teknik atau subyektif sama sekali dan selalu menggambarkan
target yang bergerak dalam pasar yang kompetitif (Wiyono, 1999). Berbagai definisi
tentang mutu berikut memberikan gambaran bahwa mutu mengandung pengertian
yang laus, sebagai cintoh: Juran menyebutkan bahwa muutu produk adalah
kecocokan penggunaan produk untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan pelanggan;
Crosby mendefinisikan mutu adalah conformance to requirement, yaitu sesuai dengan
yang disyaratkan taau distandarkan; deming mendefinisikan mutu adalah kesesuaian
denngan kebutuhan pasar; Feignbaum mendefinisikan mutu adalah kepuasan
pelanggan sepenuhnya; garvin dan Davis menyebutkan bahwa mutu adalah suatu
kondisi dinamis yang berhubungan denngan produk manusia/ tenaga kerja, proses dan
tugas serta lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan pelanggan atau
konsumen.
Dari berbagai definisi tersebut diatas memberikan gambaran bahwa mutu
memiliki dimensi yang luas, namun secara keseluruhan definisi tentang mutu
menggambarkan sesuatu yang penting untuk diwujudkan oleh organisasi sebagai
bukti kemampuan organisasi memberikan pelayanan yang lebih baik kepada
masyarakat.
Indikator adalah petunjuk atau tolak ukur atau fenomena yang dapat diukur.
Indikator muutu asuhan kesehatan atau pelayanan kesehatan dapat mengacu pada
indicator yang relevan berkaitan dengan struktur, proses dan outcomes. Selanjutnya
Indikator dispesifikasikan dalam berbagai criteria. Penetapan indikator mutuu adalah
mutlak diperlukan agar organisasi dapat mengevaluasi kualitas pelayanan yang
diberikan dalam berbagai dimensi serta selanjutnya dapat mengambil tindak lanjut
atas hasil evaluasi yang diperoleh sebagai dasasr melakukan upaya-upaya untuk
meningkatkan hasil kearah yang lebih baik lagi.Mutu asuhan kesehatan suatu
organisasi pelayanan kesehatan dapat diukur dengan memperhatikan atau memantau
dan menilai indikator, kriteria, dan standar yang diasumsikan relevan dan berlaku
sesuai dengan aspekl-aspek struktur, proses, dan outcome dari organisasi pelaynan
kesehatan tersebut.
Indikator mutu rumah sakit akan mencerminkan mutu pelayanan dari rumah sakit
tersebut. Fungsi dari penetapan indikator tersebut antara lain sebagai alat untuk
melaksanakan manajaemen kontrol dan alat untuk mendukung pengambilan
ketetapan dalam rangka perencanaan kegiatan untuk amsa yang akan datang
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Tujuan umum penyusunan kamus indikator mutu RSUD Sultan Abdul
Aziz Syah Peureulak adalah untuk memberikan pedoman dalam upaya
pengelolaan mutu dan keselamatan pasien di RSUD Sultan Abdul Aziz
Syah Peureulak
2. Tujuan khusus
a. Menjadi panduan dalam mengontrol mutu pelayanan
b. Mengarahkan upaya-upaya peningkatan mutu lebih spesifik dan
terarah
c. Memberikan kemudahana bagi unit kerja dalam memahami indikator
mutu yang dimaksud.
D. Landasan
a. Kamus indikator adalah buku yang berisi tentang berbagai macam indikator
mutu pelayanan yang telah ditetapkan beserta key performa Indikatornya baik
pada area manajeria, area klinis maupun sasaran keselamatan pasien.
b. Numerator (pembilang) adalah besaran nilai pembilang dalam rumus indicator
kinerja
c. Denominator (penyebut) adalah besaran nilai pembagi dalam rumus indicator
kinerja
d. Dimensi mutu adalah suatu pandangan dalam menentukan penilaian terhadap
jenis dan mutu pelayanan yang diberikan, berdasarkan standar WHO dilihat
dari:
1. Kelayakan
2. Ketersediaan: tingkat perawatan dan pelayanan yang tepat, tersedia sesuai
kebutuhan
3. Kesiambungan (continuity): tingkat perawatan dan pelayanan diberikan
sesuai waktu yang diperlukan
4. Ketepatan waktu (timelines): tingkat perawatan dan pelayanan diberikan
sesuai waktu yang diperlukan
5. Keselamatan: tingkat perawatan dan pelayanan dimana resiko intervensi
dan resiko dilingkungan direduksi untuk pasien, keluarga, residen,
termasuk petugas kesehatan.
6. Kehormatan dan harga diri ; tingkat perawatan dan pelayanan diberikan
dengan menghargai kebutuhan, harapan, dan keinginan individu, dimana
individu dilibatkan dalam ketetapan perawatan dan pelayanan mereka
7. Manfaat; perawatan dan pelayanan yang diterima pasien bermanfaat
8. Efektifitas: tingkat perawatan dan pelayanan diberikan sesuai pengetahuan
untuk mencapai outcome yang diinginkan
9. Efisiensi: hubungan antara outcome (hasil perawatan dan pelayanan) dan
sumber daya yang digunakan untuk memberikan perawatan dan pelayanan
10. Efficacy: tingkat perawatan dan pelayanan telah memenuhi harapan atau
outcome yang diinginkan
e. Metodologi pengumpulan data:
1. Retrospektif: data diambil dari kegiatan yang telah lalu
2. Concurrent: data diambil dari kegiatan yang baru dimulai/akan dilakukan
f. Sampel: merupakan jumlah pasien / individu dari populasi yang akan
dimasukkan dalam analisa
g. Kriteria:
1. Inklusi: Jumlah sampel yang akan diambil, yang memenuhi kriteria untuk
dianalisa
2. Eksklusi: jumlah sampel yang tidak memenuhi criteria untuk dianalisa
h. Tipe indikator: indikator yang diukur dapat diambil dari
1. Struktur: mengukur sarana prasarana/sumber daya
2. Proses: mengukur proses / kegiatan
3. Outcome: mengukur hasil dari suatu proses / kegiatan
i. Sumber data: asal atau tempat memperoleh data (primer atau sekunder) atau
sumber bahan nyata / keternagn ynagvd dapat dijadikan dasar kajian yang
berhubungan langsung dengan persoalan
j. Pengumpulan data: orang yang diberi tanggung jawab untuk mengumpulkan
data disetiap satuan kerja
k. Periode waktu pelaporan: waktu pelaporan, harian, bulanan, triwulan,
semester atau tahunan
l. Tempat pengumpulan data: tempat / satuan kerja yang mengumpulkan data
indicator kinerja mutu dan keselamatan pasien, adalah semua satuan
kinerja,sesuai dengan tugas pokok dan fungsi yang telah ditetapkan
m. Target (dalam %) : sasaran (batas ketentuan) yang telah ditetapkan untuk
dicapai yang merupakan hasil yang akan dicapai secara nyata dalam rumusan
yang lebih spesifik dan terukur
BAB III
KEY PERFORMA INDIKATOR (QPI) MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN
INDIKATOR : AREA KLINIK 9 KETERSEDIAAN, ISI DAN PENGGUNAAN REKAM MEDIS PASIEN
1. NAMA INDIKATOR Angka Kelengkapan pengisian Rekam Medik 2 X 24 jam
setelah selesai pelayanan Rawat Inap
2. PROGRAM Ketersediaan, isi dan penggunaan catatan medik
3. DIMENSI MUTU Keselamatan
4. TUJUAN Tergambarnya tanggung jawab dokter dalam kelengkapan
informasi medis
5. DASAR PEMIKIRAN / Rekam medik merupakan bukti dokumentasi semua
ITERATUR pelayanan di RS yang berkaitan dengan hukum/ legal
6. DEFINISI Rekam Medik yang lengkap adalah Rekam Medik yang
telah diisi lengkap oleh dokter dalam waktu 2 X 24 jam
setelah selesai pelayanan rawat jalan atau rawat inap,
diputuskan untuk pulang,yang meliputi identitas pasien,
anamnesis, rencana asuhan, pelaksanaan asuhan, tindak
lanjut dan resume
7. KRITERIA : identitas pasien, anamnesis, rencana asuhan, pelaksanaan
asuhan, tindak lanjut dan resume, tanda tangan DPJP yang
memberikan informasi
A. INKLUSI Berkas Rekam Medik yang diperiksa
B. EKSKLUSI -
8. TYPE INDIKATOR Struktur
Proses
Outcome√
Proses dan outcome
9. JENIS INDIKATOR Rate base √
Sentinel event
Persentase
10. NUMERATOR Jumlah Rekam Medik yang disurvey dalam 1 bulan yang
diisi lengkap
11. DENUMERATOR Jumlah Rekam Medik yang disurvey dalam 1 bulan
12. CARA PENGUKURAN Jumlah Rekam Medik yang disurvey dalam 1 bulan yang
diisi lengkap / Jumlah Rekam Medik yang disurvey dalam
1 bulan x 100%=….%
13. NILAI AMBANG / STANDAR 100%
14. SUMBER DATA Rekam Medis
15. WILAYAH PENGAMATAN PIC Rekam Medik
16. METODE PENGUMPULAN DATA Retrospective
Sensus harian √
Concurrent
17. PENGUMPUL DATA Kepala Instalasi rekam medik
18. FREKWENSI PENGUMPULAN DATA Harian √
Mingguan
Bulanan
19. PERIODE PENGUMPULAN DATA 1 bulan
20. JELASKAN PENGUMPULAN DATA DAN Setelah data dikumpulkan selama satu bulan, penanggung
ANALISANYA jawab pelayanan akan melakukan analisis data terhadap
ketidakkelengkapan Rekam Medik. Untuk bulan
berikutnya analisa akan dilakukan pula terhadap
kecenderungan kenaikan atau penurunan angka capaian
21. BAGAIMANA DATA AKAN DI Rapat koordinasi
DISEBARLUASKAN KE STAF
22. NAMA ALAT AUDIT ATAU NAMA FILE Audit kelengkapan dokumen Rekam Medik
LAMPIRKAN ALAT AUDIT
DIKIRIM
N RENCAN PELAKSANAA TINDAK TIDAK 24 JAM
O IDENTITA A N LANJUT NAMA DAN LENGKA SETELAH
S PASIEN ASUHAN ASUHAN DAN TANDATANGA LENGKA P BPL
RESUM N DPJP P (ya/tidak
E )
INDIKATOR : AREA KLINIK 10 PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI, SURVEILEN DAN PELAPORAN
1. NAMA INDIKATOR Angka plebitis
2. PROGRAM Pencegahan dan pengendalian infeksi
3. DIMENSI MUTU Keselamatan, kenyamanan
4. TUJUAN - Mendapat data angka kejadian plebitis
- Tergambarnya pelaksanaan pemasangan jarum infus dan
perawatan iv line yang bersih sesuai standar
5. DASAR PEMIKIRAN / LITERATUR
6. DEFINISI Infeksi di daerah local tusukan / insersi IV cateter dengan
tanda sebagai berikut: merah, bengkak, terasa seperti
terbakar dan sakit bila ditekan
Kejadian infeksi jarum infus ( plebitis) pada pasien yang
terpasang infus dibagi total jumlah hari pemasangan iv
dalam kurun waktu tertentu dikalikan 1000
7. KRITERIA :
A. INKLUSI Semua pasien yang terpasang IVL
B. EKSKLUSI -
8. TYPE INDIKATOR Struktur
Proses
Outcome√
Proses dan outcome
9. JENIS INDIKATOR Rate base
Sentinel ivent
Persentase √
Lainnya…….
10. NUMERATOR Jumlah pasien yang mengalami plebitis
11. DENUMERATOR Jumlah pemasangan iv dalam kurun waktu tertentu
12. CARA PENGUKURAN Jumlah pasien yang mengalami plebitis / Jumlah lama hari
terpasang infus x 1000
13. NILAI AMBANG / STANDAR < 5 per mil
14. SUMBER DATA Rekam medik, catatan perawatan
15. WILAYAH PENGAMATAN Instalasi rawat inap
16. METODE PENGUMPULAN DATA Retrospective
Sensus harian
17. PENGUMPUL DATA ( IPCN)
18. FREKWENSI PENGUMPULAN DATA Harian
Mingguan
Bulanan √
Lainnya
19. PERIODE PENGUMPULAN DATA 1 bulan
20. JELASKAN PENGUMPULAN DATA DAN Setelah data dikumpulkan selama satu bulan, penanggung
ANALISANYA jawab pelayanan akan melakukan analisis data terhadap
angka kejadian plebitis. Untuk bulan berikutnya analisa
akan dilakukan pula terhadap kecenderungan kenaikan
atau penurunan angka capaian
21. BAGAIMANA DATA AKAN DI Rapat koordinasi, bulletin atau madding di tiap unit
DISEBARLUASKAN KE STAF
22. NAMA ALAT AUDIT ATAU NAMA FILE Laporan indikator mutu keperawatan
LAMPIRKAN ALAT AUDIT
INDIKATOR : AREA MANAJEMEN 1 : PENGADAAN RUTIN ALKES DAN OBAT PENTING UNTUK MEMENUHI
KEBUTUHAN PASIEN
1. NAMA INDIKATOR Ketersediaan obat emergensi di ruang farmasi
2. PROGRAM Pengadaan obat
3. DIMENSI MUTU Ketersediaan, kesinambungan , efisiensi
4. TUJUAN Tergambarnya ketersediaan obat emergensi di ruang farmasi
5. DASAR PEMIKIRAN / LITERATUR - Obat rutin yang sudah ditetapkan dalam formularium harus
tersedia untuk pelayanan yang efektif dan efisien
- Permenkes RI no. 58 th 2014 tentang standar kefarmasian di
RS
6. DEFINISI - Ketersediaan obat emergensi di ruang farmasi adalah obat
yag sudah ditentukan sebagai obat emergensi selalu tersedia
di bagian farmasi
- Pembelian cito adalah pembelian obat rutin < 24 jam
7. KRITERIA :
A. INKLUSI Daftar obat rutin
B. EKSKLUSI -
8. TYPE INDIKATOR Struktur √
Proses
Outcome
Proses dan outcome
9. JENIS INDIKATOR Rate base
Sentinel ivent
Persentase √
Lainnya…….
10. NUMERATOR Pembelian obat yang tercantum diformularium secara cito
11. DENUMERATOR Jumlah pembelian obat dalam satu bulan
12. CARA PENGUKURAN Pembelian obat yang tercantum dalam formularium secara cito /
jumlah pembelian obat dalam satu bulan x 100%
13. NILAI AMBANG / STANDAR <5%
14. SUMBER DATA Bagian farmasi
15. WILAYAH PENGAMATAN Farmasi
16. METODE PENGUMPULAN DATA Retrospective √
Sensus harian
Concurrent
17. PENGUMPUL DATA Staf farmasi
18. FREKWENSI PENGUMPULAN DATA Harian
Mingguan
Bulanan √
Lainnya
19. PERIODE PENGUMPULAN DATA 1 bulan
20. JELASKAN PENGUMPULAN DATA Setelah data dikumpulkan selama satu bulan, penanggung jawab
DAN ANALISANYA pelayanan akan melakukan analisis data terhadap Ketersediaan
obat. Untuk bulan berikutnya analisa akan dilakukan pula
terhadap kecenderungan kenaikan atau penurunan angka
capaian
21. BAGAIMANA DATA AKAN DI Rapat koordinasi, buletin / mading di tiap unit
DISEBARLUASKAN KE STAF
22. NAMA ALAT AUDIT ATAU NAMA
FILE
LAMPIRKAN ALAT AUDIT
PEMBELIAN JUMLAH
NO TANGGAL OBAT CITO / PEMBELIAN KET
DILUAR JADWAL SESUAI JADWAL
1 2 3 4 5
INDIKATOR : AREA MANAJEMEN 2 : PELAPORAN AKTIFITAS YANG DIWAJIBKAN OLEH PERATURAN PERUNDANG
– UNDANGAN
1. NAMA INDIKATOR Angka Ketepatan waktu pelaporan dari unit kerja
2. PROGRAM Pelaporan
3. DIMENSI MUTU Ketepatan waktu
4. TUJUAN Tergambarnya kepatuhan dan kinerja tiap unit dalam
pengumpulan pelaporan mutu pelayanan rumah sakit
5. DASAR PEMIKIRAN / LITERATUR Ketepatan waktu pengiriman pelaporan adalah kewajiban setiap
unit kerja. Untuk memberikan data kepada rumah sakit sebagai
bahan evaluasi penyelenggaraan pelayanan ada unit kerja masing-
masing
6. DEFINISI Pelaporan dari setiap unit kerja(mutu pelayanan) untuk
mengetahui kinerja tiap unit yang dilaporkan setiap bulannya
dengan tepat waktu sesuai waktu yang sudah ditentukan rumah
sakit
7. KRITERIA :
A. INKLUSI Laporan bulanan tiap unit kerja
B. EKSKLUSI -
8. TYPE INDIKATOR Struktur
Proses √
Outcome
Proses dan outcome
9. JENIS INDIKATOR Rate base
Sentinel ivent
Persentase √
Lainnya…….
10. NUMERATOR Jumlah laporan mutu pelayanan rumah sakit yang dikumpulkan
tepat waktu oleh unit kerja
11. DENUMERATOR Jumlah laporan mutu pelayanan rumah sakit yang dikirim oleh
seluruh unit kerja dalam 1 bulan
12. CARA PENGUKURAN Jumlah laporan mutu pelayanan rumah sakit yang
dikumpulkantepat waktu oleh unit kerja/ jumlah laporan mutu
pelayanan rumah sakit yang dikirim oleh seluruh unit kerja dalam 1
bulan X 100% =…..
13. NILAI AMBANG / STANDAR 80%
14. SUMBER DATA Laporan unit kerja
15. WILAYAH PENGAMATAN Rekam medik
16. METODE PENGUMPULAN DATA Retrospective
Sensus harian
17. PENGUMPUL DATA
18. FREKWENSI PENGUMPULAN DATA Harian
Mingguan
Bulanan √
Lainnya
19. PERIODE PENGUMPULAN DATA 1 bulan tiap minggu pertama
20. JELASKAN PENGUMPULAN DATA DAN Setelah data dikumpulkan selama satu bulan, penanggung jawab
ANALISANYA pelayanan akan melakukan analisis data terhadap ketepatan
waktu pengumpulan laporan tiap unit kerja . Untuk bulan
berikutnya analisa akan dilakukan pula terhadap kecenderungan
kenaikan atau penurunan angka capaian
21. BAGAIMANA DATA AKAN DI Rapat koordinasi, buletin / mading di tiap unit
DISEBARLUASKAN KE STAF
22. NAMA ALAT AUDIT ATAU NAMA FILE
LAMPIRKAN ALAT AUDIT
STATUS
IAM 3 : MANAJEMEN RESIKO
JUDUL INDIKATOR
Angka Pasien Pulang APS
NO TANGGAL NO. RM JUMLAH PASIEN PULANG APS JUMLAH PASIEN PULANG KET
STATUS
IAM 4 : MANAJEMEN PENGGUUNAAN SUMBER DAYA
JUDUL INDIKATOR
Angka Utilisasi ruang VIP
NILAI
BOR
11. DENUMERATOR
12. CARA PENGUKURAN
13. NILAI AMBANG / STANDAR >80 %
14. SUMBER DATA Quesioner kepuasan pasien di Ranap
15. WILAYAH PENGAMATAN Instalasi Rawat Inap
16. METODE PENGUMPULAN DATA Retrospective
Sensus harian
Survey√
17. PENGUMPUL DATA Kepala Instalasi Ranap
18. FREKWENSI PENGUMPULAN DATA Harian
Mingguan
Bulanan √
Lainnya
19. PERIODE PENGUMPULAN DATA 3 bulan
20. JELASKAN PENGUMPULAN DATA DAN Setelah data dikumpulkan selama satu bulan,
ANALISANYA penanggung jawab pelayanan ( Humas) akan melakukan
analisis data terhadap kepuasan pelanggan. Untuk bulan
berikutnya analisa akan dilakukan pula terhadap
kecenderungan kenaikan atau penurunan angka capaian
21. BAGAIMANA DATA AKAN DI Rapat koordinasi
DISEBARLUASKAN KE STAF
22. NAMA ALAT AUDIT ATAU NAMA FILE Quesioner kepuasan pasien Ranap
LAMPIRKAN ALAT AUDIT
STATUS
IAM 7 : DEMOGRAFI PASIEN DAN DIAGNOSIS PASIEN
JUDUL INDIKATOR
Angka Laporan 10 Besar Penyakit rawat inap (Demografi Pasien)
INDIKATOR : AREA MANAJEMEN 9: PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN DARI KEJADIAN YANG DAPAT
MENIMBULKAN MASALAH BAGI KESELAMATAN KARYAWAN
1. NAMA INDIKATOR Angka Edukasi hand hygiene
2. PROGRAM Pengendalian infeksi
3. DIMENSI MUTU Mutu pelayanan, Keamanan, manfaat
4. TUJUAN - Meningkatkan pengetahuan tentang hand hygiene
- Meningkatkan budaya hand hygiene
5. DASAR PEMIKIRAN / LITERATUR Hand hygiene merupakan faktor utama dalam
pencegahan infeksi nosokomial di RS
6. DEFINISI Edukasi Hand hygiene adalah memberikan pendidikan
tentang upaya atau tindakan membersihkan tangan
dengan sabun dibawah air mengalir atau dengan handrub
berbasis alcohol dengan langkah –langkah yang sistemik
sesuai urutan sehingga dapat mengurangi jumlah bakteri
yang berda pada tangan
7. KRITERIA :
A. INKLUSI Materi edukasi, bukti edukasi sudah dilakukan ( tanda
tangan dan nama orang yang sudah diedukasi )
B. EKSKLUSI -
8. TYPE INDIKATOR Struktur
Proses
Outcome√
Proses dan outcome
9. JENIS INDIKATOR Rate base
Sentinel ivent
Persentase √
10. NUMERATOR Jumlah karyawan yang bias melakukan hand hygine
11. DENUMERATOR Jumlah seluruh karyawan yang diedukasi
12. CARA PENGUKURAN Jumlah karyawan yang bisa / jumlah seluruh karyawan
yang diedukasi x 100%
13. NILAI AMBANG / STANDAR 100%
14. SUMBER DATA Edukasi pada karyawan :PPI/IPCN
15. WILAYAH PENGAMATAN Instalasi rawat inap , diklat,ipcn
16. METODE PENGUMPULAN DATA Retrospective √
Sensus harian
17. PENGUMPUL DATA Staf perawat , diklat, IPCN
18. FREKWENSI PENGUMPULAN DATA Harian
Mingguan
Bulanan √
Lainnya
19. PERIODE PENGUMPULAN DATA 1 bulan
20. JELASKAN PENGUMPULAN DATA DAN Setelah data dikumpulkan selama satu bulan,
ANALISANYA penanggung jawab pelayanan akan melakukan analisis
data terhadap jumlah karyawan yang sudah teredukasi
Hand HygieneUntuk bulan berikutnya analisa akan
dilakukan pula terhadap kecenderungan kenaikan atau
penurunan angka capaian
21. BAGAIMANA DATA AKAN DI Rapat koordinasi, bulletin/ mading seluruh unit
DISEBARLUASKAN KE STAF
22. NAMA ALAT AUDIT ATAU NAMA FILE Absensi edukasi
LAMPIRKAN ALAT AUDIT
1 2 3 4 5 7
dst
INDIKATOR : SASARAN KESELAMATAN PASIEN 3: PENINGKATAN KEAMANAN
OBAT YANG PERLU DIWASPADAI
1. NAMA INDIKATOR Kejadian High alert medication yang ditemukan tanpa
label High Alert
2. PROGRAM MPO
3. DIMENSI MUTU Keselamatan
4. TUJUAN Tergambarnya upaya rumah sakit dalam menjaga
keselamatan pasien dalam penyimpanan obat High
Alert
5. DASAR PEMIKIRAN / Obat High Alert perlu adannya monitoring karena
LITERATUR tingkat resiko nya yang cukup tinggi.
6. DEFINISI Obat yang Perlu Diwaspadai (High-Alert
Medications) merupakan obat yang persentasinya tinggi
dalam menyebabkan terjadinya kesalahan / error dan /
atau kejadian sentinel (sentinel event), obat yang
berisiko tinggi menyebabkan dampak yang tidak
diinginkan
7. KRITERIA :
A. INKLUSI Seluruh obat High Alert yang ada di farmasi dan area-
area khusus seperti IGD, KO ,ICU
B. EKSKLUSI -
8. TYPE INDIKATOR Struktur
Proses √
Outcome
Proses dan outcome
9. JENIS INDIKATOR Rate base
Sentinel ivent√
Persentase
Lainnya…….
10. NUMERATOR Jumlah obat High Alert yang disimpan tidak sesuai
prosedur
11. DENUMERATOR -
12. CARA PENGUKURAN -
13. NILAI AMBANG / STANDAR 0 (Tidak ada obat High Alert tanpa label)
14. SUMBER DATA Bagian Farmasi
15. WILAYAH PENGAMATAN Farmasi, ICU, UGD, OK, insta RANAP
16. METODE PENGUMPULAN Retrospective
DATA Sensus bulana√
17. PENGUMPUL DATA PIC Ruangan
18. FREKWENSI PENGUMPULAN Harian
DATA Mingguan
Bulanan √
Lainnya
19. PERIODE PENGUMPULAN 1 bulan
DATA
20. JELASKAN PENGUMPULAN Setelah data dikumpulkan selama satu bulan,
DATA DAN ANALISANYA penanggung jawab pelayanan akan melakukan analisis
data kepatuhan penyimpanan obat High Alert di ruang
terkait
21. BAGAIMANA DATA AKAN DI Rapat koordinasi dan mading seluruh unit
DISEBARLUASKAN KE STAF
22. NAMA ALAT AUDIT ATAU
NAMA FILE
LAMPIRKAN ALAT AUDIT
KONFIR PEMBERI
MASI AN
TINDAKA TIDAK
N IDENTIT PERKEN TIM ANTIBIOT
N LENGK LENGKA
O AS ALAN TENDAK IK
OPERASI AP P
AN PROFILA
KSIS
INDIKATOR : SASARAN KESELAMATAN PASIEN 5: PENGURANGAN INFEKSI TERKAIT
PELAYANAN KESEHATAN
1. NAMA INDIKATOR Angka Kepatuhan tekhnik cuci tangan
2. PROGRAM Pengendalian Infeksi
3. DIMENSI MUTU Keselamatan
4. TUJUAN Tergambarnya upaya rumah sakit dalam menjaga
keselamatan pasien untuk menekan penularan infeksi
nosokomial melalui teknik cuci tangan yang tepat dan
benar
5. DASAR PEMIKIRAN / LITERATUR Hand hygiene merupakan faktor utama dalam
pencegahan infeksi nosokomial di RS
6. DEFINISI Ketepatan tehknik cuci tangan adalah tehnik
membersihkan tangan dengan metode 6 langkah dan 5
momen dengan tepat dan benar
7. KRITERIA :
A. INKLUSI Seluruh perawat Rumah Sakit Graha Husada
B. EKSKLUSI -
8. TYPE INDIKATOR Struktur
Proses √
Outcome
Proses dan outcome
9. JENIS INDIKATOR Rate base
Sentinel event
Persentase √
10. NUMERATOR Jumlah petugas yang melakukan cuci tangan dengan 6
langkah dan 5 momen dengan benar dalam satu
periode survey
11. DENUMERATOR Jumlah seluruh petugas yang disurvey dalam satu
periode survey
12. CARA PENGUKURAN Jumlah petugas yang melakukan cuci tangan dengan 6
langkah dan 5 momen dengan benar dalam satu
periode survey / jumlah seluruh petugas yang disurvey
dalam satu periode survey
13. NILAI AMBANG / STANDAR 100 %
14. SUMBER DATA Komite PPI
15. WILAYAH PENGAMATAN Semua area
16. METODE PENGUMPULAN DATA Retrospective
Sensus harian
Survey √
17. PENGUMPUL DATA IPCN
18. FREKWENSI PENGUMPULAN DATA Harian
Mingguan
Bulanan √
Lainnya
19. PERIODE PENGUMPULAN DATA 1 bulan
20. JELASKAN PENGUMPULAN DATA Dilakukan observasi langsung dengan sampling ketika
DAN ANALISANYA ada kegiatan cuci tangan dengan 6 langkah dan 5
momen
21. BAGAIMANA DATA AKAN DI Rapat koordinasi dan mading semua unit
DISEBARLUASKAN KE STAF
22. NAMA ALAT AUDIT ATAU NAMA Ceklist dan format observasi cuci tangan dengan benar
FILE LAMPIRKAN ALAT AUDIT
NAMA TANGGA
KLASIFIK
PASIEN RUANG L / JAM
TANGGA ASI TINDAK
NO / UMUR PERAWA INSIDEN KET
L PERLUKA LANJUT
/ TAN PASIEN
AN
RM JATUH
1 2 3 4 5 6 7 9
BAB IV
PENUTUP
Ditetapkan di kalianda
Pada tanggal
Peureulak, .................
Direktur