2. Efektifitas
3. Aksesibilitas
4. Keselamatan V
6. Kesinambungan
Tujuan 1. Mengetahui tingkat kepatuhan cuci tangan
2. Meningkatkan kepatuhan cuci tangan petugas kesehatan
Definisi Kepatuhan yang dilakukan oleh petugas kesehatan untuk melaksanakan cuci
Operasional tangan berdasarkan 6 langkah cuci tangan dan five moment
Jenis Indikator
Struktur Proses v Outcome Proses & Outcome
Formula Numerator .
X 100%
Denominator (menit)
Sumber data Hasil observasi /pengamatan menggunakan formulir pengumpulan data/ aplikasi
pelaporan
Frekuensi Bulanan
pengumpulan
data
Periode analisis 3 bulan
Cara Observasi, Concurrent
Pengumpulan
Data
Sampel 1. Metode sampling simple random sampling
2. Besar sampel rumus Slovin
3. Minimal 200 peluang per unit
Rencana Runchart
Analisis Data
Instrumen 1. Formulir sensus harian
Pengambilan 2. Formulir rekapitulasi bulanan
Data
Penanggung IPCN
Jawab
2. Kepatuhan Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)
2. Efektifitas
3. Aksesibilitas
4. Keselamatan V
6. Kesinambungan
Tujuan 1. Mengukur kepatuhan petugas kesehatan dalam menggunakan APD.
2. Menjamin keselamatan petugas kesehatan dan pengguna layanan
kesehatan dengan cara mengurangi risiko infeksi
Definisi 1. Alat Pelindng Diri (APD) adalah perangkat alat yang dirancang sebagai
Operasional penghalang zat, partikel padat, cair, atau udara untuk melindungi
pemakainya dari cedera dan tranmisi infeksi atau penyakit
2. Kepatuhan penggunaan APD adalah kepatuhan petugas kesehatan dalam
menggunakan APD sesuai Standar Prosedur Operasional (SPO) dengan
tepat, sesuai indikasi ketika melakukan tindakan yang memungkinkan
tubuh atau membran mukosa terkena atau terpercik darah atau cairan
tubuh atau cairan infeksius lainnya berdasarkan jenis resiko transmisi
(kontak, droplet, dan airborne)
Jenis Indikator
Struktur Proses v Outcome Proses & Outcome
Numerator Jumlah petugas yang patuh menggunakan APD sesuai SPO dan indikasi dalam
(pembilang) periode observasi
Denominator Jumlah seluruh petugas yang terindikasi menggunakan APD dalam periode
(penyebut) observasi
Target 90%
Pencapaian
Kriteria:
- Inklusi Semua petugas yang terindikasi harus menggunakan APD dalam periode
observasi
- Eksklusi
Tidak ada
Formula Numerator .
X 100%
Denominator (menit)
Sumber data Hasil observasi / pengamatan menggunakan formulir pengumpulan data/aplikasi
pelaporan
Frekuensi Bulanan
pengumpulan
data
Periode analisis 3 bulan
Cara Observasi, Concurrent
Pengumpulan
Data
Sampel 1. Metode sampling simple random sampling
2. Besar sampel rumus Slovin
Rencana Runchart
Analisis Data
Instrumen 1. Formulir sensus harian
Pengambilan 2. Formulir rekapitulasi bulanan
Data
Penanggung IPCN
Jawab
3. Kepatuhan Identifikasi Pasien
Disebut patuh bila proses identifikasi pasien dilakukan secara benar oleh petugas
kesehatan pada saat, antara lain :
1. Pemberian obat
2. Pemberian pengobatan termasuk nutrisi
3. Pemberian darah dan produk darah
4. Pengambilan spesimen
5. Sebelum melakukan tindakan diagnostik/ terapeutik
Numerator Jumlah pemberi pelayanan yang melakukan identifikasi pasien secara benar
(pembilang) dalam periode observasi
Denominator Jumlah pemberi pelayanan yang di observasi dalam periode observasi
(penyebut)
Target 100%
Pencapaian
Kriteria:
- Inklusi Semua pemberi pelayanan yang memberikan pelayanan
- Eksklusi Tidak ada
Formula Numerator .
X 100%
Denominator (menit)
Sumber data Observasi/ pengamatan menggunakan formulir pengumpulan data/aplikasi
pelaporan
Frekuensi Bulanan
pengumpulan
data
Periode analisis 3 bulan
Cara Observasi, Concurrent
Pengumpulan
Data
Sampel 1. Metode sampling simple random sampling
2. Besar sampel rumus Slovin
Rencana Menggunakan diagram garis atau diagram batang:
Analisis Data 1. Diagram garis (run chart) digunakan untuk menampilkan data dari waktu
ke waktu
2. Diagram batang (bar chart) digunakan untuk menampilkan data
perbandingan antar unit
Instrumen 1. formulir sensus harian
Pengambilan 2. formulir rekapitulasi bulanan
Data
Penanggung Kepala Instalasi masing-masing unit
Jawab
4. Waktu Tanggap Operasi SC
Judul Indikator Waktu tanggap operasi seksio sesarea emergensi < 30 menit
Dasar pemikiran 1. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit pasal
29 tentang Kewajiban Rumah Sakit
Dimensi Mutu 1. Efisiensi
2. Efektifitas v
3. Aksesibilitas
4. Keselamatan v
6. Kesinambunga
Tujuan Terselenggaranya pelayanan kegawatdaruratan operasi seksio sesarea yang
cepat dan tepat sehingga mampu mengoptimalkan upaya menyelamatkan ibu
dan bayi
Definisi Waktu tanggap operasi seksio sesaria adalah waktu yang dibutuhkan pasien
Operasional untuk mendapatkan tindakan seksio sesarea emergensi sejak diputuskann
operasi sampai dimulainya insisi operasi di kamar operasi yaitu < 30 menit
Jenis Indikator Struktur Proses v Outcome Proses & Outcome
Numerator Jumlah pasien yang diputuskan tindakan seksio sesarea emergensi kategori l
(pembilang) yang mendapatkan tindakan seksio sesarea emergensi < 30 menit
Denominator Jumlah pasien yang diputuskan tindakan seksio sesarea emergensi kategori l
(penyebut)
Target > 80 %
Kriteria: - Inklusi Seksio sesarea emergensi kategori l
Misalnya: fetal distress menetap, prolaps tali pusat atau tali pusat
menumbung, gagal vakum/forceps, ruptur uteri imminent, ruptur uteri,
perdarahan antepartum dengan perdarahan aktif, persalinan pada bekas
seksio sesarea (PBS)
- Eksklusi Tidak ada
Formula Numerator .
X 100%
Denominator (menit)
Sumber data Observasi/ pengamatan menggunakan formulir pengumpulan data/aplikasi
pelaporan
Frekuensi Setiap bulan
pengumpulan data
Periode analisis Tiga bulan sekali
Cara Pengumpulan Observasi, Concurrent
Data
Sampel Semua pasien yang dilakukan operasi seksio sesarea emergensi ASA 1 & 2
Rencana Analisis Run chart
Data
Instrumen 1. Formulir Pengumpulan data operasi seksio sesarea emergensi
Pengambilan Data 2. Formulir Rekapitulasi Bulanan
Penanggung Jawab Kepala IKORS
5. Waktu Tunggu Rawat Jalan
Judul Indikator Waktu Tunggu Rawat Jalan
Dasar pemikiran 1. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
pasal 29 tentang Kewajiban Rumah Sakit
Dimensi Mutu 1. Efisiensi
v
2. Efektifitas v
3. Aksesibilitas v
4. Keselamatan
6. Kesinambungan v
Tujuan Tersedianya pelayanan dokter/ dokter spesialis di rawat jalan yang mudah
dan cepat diakses oleh pasien pada hari kerja
Definisi 1. Waktu tunggu adalah waktu yang diperlukan mulai pasien kontak
Operasional dengan petugas pendaftaran sampai dilayani oleh dokter/ dokter
spesialis
2. Kontak dengan petugas pendaftaran adalah waktu petugas
mencatat identitas pasien
3. Dilayani oleh dokter/ dokter spesialis adalah waktu pasien kontak
awal dengan dokter/ dokter spesialis.
Jenis Indikator Struktur Proses v Outcome Proses & Outcome
Formula Numerator .
X 100%
Denominator (menit)
Sumber data Observasi/ pengamatan menggunakan formulir pengumpulan data/aplikasi
pelaporan
Frekuensi Bulanan
pengumpulan data
Periode analisis Triwulan
Cara Pengumpulan Observasi, Concurrent
Data
Sampel 1. Metode sampling simple random sampling
2. Besar sampel rumus Slovin
Rencana Analisis Run chart
Data
Instrumen Formulir harian data operasi elektif yang mengalami penundaan pada bulan
Pengambilan Data berjalan
Penanggung Jawab Kepala IKORS
7. Kepatuhan Waktu Visite Dokter
1. 6. Kesinambungan
Tujuan Tergambarnya kepatuhan Dokter Spesialis terhadap ketepatan waktu
melakukan visitasi kepada pasien rawat inap
Definisi 1. Kepatuhan Jam Visite Dokter Spesialis sebagai DPJP adalah
Operasional kunjungan dokter spesialis untuk melihat perkembangan pasien
yang menjadi tanggung jawabnya setiap hari sebelum jam 14.00
termasuk hari libur.
2. Dengan catatan: pasien baru masuk, batasan pukul 14.00, hari
libur
Jenis Indikator Struktur Proses Outcome Proses Outcome v
4. Keselamatan
6. Kesinambungan v
Tujuan Terwujudnya efisiensi pelayanan obat kepada pasien berdasarkan daftar
yang ditetapkan secara nasional
4. Keselamatan
6. Kesinambungan v
Judul Indikator Kepatuhan Upaya Pencegahan Risiko Pasien Jatuh pada pasien
Rawat Inap
Dasar pemikiran Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 11 Tahun 2017 tentang
Keselamatan Pasien
Dimensi Mutu 1. Efisiensi
2. Efektifitas v
3. Aksesibilitas
4. Keselamatan v
5. Fokus kepada pasien
v
6. Kesinambungan
Numerator (pembilang) Jumlah pasien rawat inap berisiko tinggi jatuh yang mendapatkan ketiga
upaya pencegahan risiko jatuh
Denominator Jumlah pasien rawat inap berisiko tinggi jatuh yang diobservasi
(penyebut)
Target Pencapaian 100%
Kriteria:
- Inklusi Pasien rawat inap berisiko tinggi jatuh
- Eksklusi Pasien yang tidak dapat dilakukan asesmen ulang maupun edukasi
seperti pasien meninggal, pasien gangguan jiwa yang sudah melewati
fase akut, dan pasien menolak intervensi.
Formula Numerator x 100%
Denominator
Sumber data Observasi/ pengamatan menggunakan formulir pengumpulan
data/aplikasi pelaporan
Frekuensi pengumpulan 1 bulan
data
Periode analisis 3 bulan
Cara Pengumpulan Observasi, Concurrent
Data
Sampel 1. Metode sampling simple random sampling
2. Besar sampel rumus Slovin
Rencana Analisis Data Run chart
Instrumen Pengambilan 1. Formulir sensus harian
Data 2. Formulir rekapitulasi bulanan
Penanggung Jawab Kepala Instalasi Rawat Inap
12. Kecepatan Waktu Tanggap Komplain
Judul Indikator Kecepatan Waktu Tanggap Komplain
Dasar pemikiran Undang-undang RI Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit
Dimensi Mutu 1. Efisiensi
2. Efektifitas
3. Aksesibilitas
4. Keselamatan
6. Kesinambungan v
Tujuan Terselenggaranya pelayanan di semua unit yang mampu memberikan
kepuasan pelanggan
Definisi Kecepatan waktu tanggap komplain adalah kecepatan Rumah sakit dalam
Operasional menanggapi komplain baik tertulis, lisan, atau melalui media massa yang
sudah diidentifikasi tingkat risiko dan dampak risiko dengan penetapan
grading/ dampak risiko berupa ekstrim (merah), tinggi (kuning), rendah
(hijau), dan dibuktikan dengan data, dan tindak lanjut atas respon time
komplain tersebut sesuai dengan kategorisasi/grading/dampak risiko.
Warna Merah:
cenderung berhubungan dengan polisi, pengadilan, kematian, mengancam
sistem/kelangsungan organisasi, potensi kerugian material dll
Warna Kuning:
cenderung berhubungan dengan pemberitaan media, potensi kerugian in
material, dll
Warna Hijau:
tidak menimbulkan kerugian berarti baik material maupun immaterial
Kriteria Penilaian :
1. Melihat data rekapitulasi komplain yang dikategorikan merah, kuning,
hijau
2. Melihat data tindak lanjut komplain setiap kategori yan dilakukan dalam
kurun waktu sesuai standar
3. Membuat persentase jumlah komplain yang ditindaklanjuti terhadap
seluruh komplain disetiap kategori
a. Komplain kategori merah (KKM) ditanggapi dan ditindaklanjuti
maksimal 1x24 jam
b. Komplain kategori kuning (KKK) ditanggapi dan ditindaklanjuti
maksimal 3 hari
c. Komplain kategori hijau (KKH) ditanggapi dan ditindaklanjuti
maksimal 7 hari
Jenis Indikator Struktur Proses Outcome Proses & Outcome
v
Numerator Jumlah komplain yang ditanggapi dan ditindak lanjuti sesuai waktu yang
(pembilang) ditetapkan berdasarkan grading
Denominator Jumlah semua komplain yang disurvei
(penyebut)
Target Pencapaian > 80%
Kriteria: - Inklusi Semua komplain baik tertulis, lisan atau melalui media massa
- Eksklusi Tidak ada
Formula Jumlah KKM, KKK dan KKH yang sudah ditanggapi dan ditindaklanjuti
Sumber data Laporan dan rekapitulasi komplain
Frekuensi 1 bulan
pengumpulan data
Periode analisis 3 bulan
Cara Pengumpulan Hasil kompilasi komplain yang diterima berupa lisan, tertulis, dan media
Data massa
Sampel Total komplain yang masuk berdasarkan penetapan grading
Rencana Analisis Run chart
Data
Instrumen 1.Kotak Saran
Pengambilan Data 2.Survei kepuasan pelanggan
3.Form pengaduan/keluhan
4. Laporan komplain
Penanggung Jawab Humas (PKRS)
13. Kepuasan Pasien dan Keluarga
Judul Indikator Kepuasan Pasien dan Keluarga
Dasar pemikiran 1. Undang-undang RI Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan
Publik
2. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi RI Nomor 14 Tahun 2017 tentang Pedoman
Penyusunan Survei Kepuasan Masyarakat Unit Penyelnggara
Pelayanan Publik
3. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi RI Nomor 25 Tahun 2004 tentang Pedoman
Umum Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan
Instansi Pemerintah