1. Unit IGD
a. Kepatuhan idntifikasi pasien
Judul Indikator Kepatuhan identifikasi pasien
Dasar Pemikiran Permenkes Normor 11 than 2017
Dimensi Mutu 1. Keselamatan
2. Fokus kepada pasien
3. Kesinambungan
Tujuan Terlaksananya proses identifikasi pasien agar menjamin keselamatan
pasien.
Definisi Operasional Identifikasi pasien adalah proses pengecekan identitas pasien
menggunakan minimal 2 identitas dari 3 identitas yang tercantum pada
gelang, label atau bentuk identitas lainnya sebelum memberikan
pelayanan sesuai dengan regulasi yang berlaku di rumah sakit.
Disebut patuh bila proses identifikasi pasien dilakukan secara benar oleh
petugas pada saat, antara lain:
1. Pemberia nobat
2. pemberian pengobatan termasuk nutrisi
3. pemberian darah dan produk darah
4. pengambilan specimen
5. sebelum melakukan tindakan diagnostik /therapeutic.
Formula N/ D x 100%
Metode Concurrent
Pengumpulan Data
Sumber Data Sensus pada saat pegambilan data/observasi
Instrumen 1. Formulir sensus harian
Pengambilan Data 2. Formulir rekapitulasi bulanan
Populasi/Sampel Besaran sample disesuaikan dengan kaidah-kaidah statistic Menggunakan
(Besar sampel dan sampling dengan besaran sampel disesuaikan dengan kaidah – kaidah
cara pengambilan statistik
sampel)
Periode Perbulan
Pengumpulan Data
Periode Analisis dan Triwulan
Pelaporan Data
Penyajian Data Menggunakan diagram Garis atau diagram batang:
Formula N/ D x 100%
Metode Retrospektif dengan menggunakan sampel
Pengumpulan Data
Sumber Data Sensus harian
Instrumen Formulir Pengumpulan data emergency response time
Pengambilan Data
Populasi/Sampel Besaran sample disesuaikan dengan kaidah-kaidah statistik
(Besar sampel dan
cara pengambilan
sampel)
Periode Perbulan
Pengumpulan Data
Periode Analisis dan Triwulan
Pelaporan Data
Penyajian Data Menggunakan diagram garis digunakan untuk menampilkan data dari waktu
kewaktu
Penanggung Jawab Kepala Instalasi Gawat Darurat
Disebut patuh bila proses identifikasi pasien dilakukan secara benar oleh
petugas pada saat, antara lain:
1. Pemberia nobat
2. pemberian pengobatan termasuk nutrisi
3. pemberian darah dan produk darah
4. pengambilan specimen
5. sebelum melakukan tindakan diagnostik /therapeutic.
Formula N/ D x 100%
Metode Concurrent
Pengumpulan Data
Sumber Data sensus pada saat pengambilan data/ observasi
Instrumen 1. formulir sensus harian
Pengambilan Data 2. formulir rekapitulasi bulanan
Populasi/Sampel Besaran sample disesuaikan dengan kaidah-kaidah statistic
(Besar sampel dan Menggunakan sampling dengan besaran sampel disesuaikan dengan kaidah –
cara pengambilan kaidah statistik.
sampel)
Periode Bulanan
Pengumpulan Data
Periode Analisis dan Triwulan
Pelaporan Data
Penyajian Data Menggunakan diagram Garis atau diagram batang:
Formula Numerator.
X100%
Denominator
Metode Retrospektif
Pengumpulan Data
Sumber Data Data pasien yang dijadwalkan operasi dan data pelaksanaan operasi.
Data kamar operasi, kamar tindakan, kamar terapi
Data kamar operasi
Instrumen Formulir harian data operasi elektif yang mengalami penundaan
Pengambilan Data pada bulan berjalan.
Populasi/Sampel Semua Pasien yang dijadwalkan operasi elektif
(Besar sampel dan Sampel bila data dikumpulkan secara elektronik.
cara pengambilan
sampel)
Periode Bulanan
Pengumpulan Data
Periode Analisis dan Triwulan
Pelaporan Data
Penyajian Data Diagram garis digunakan untuk menampilkan data dari waktu ke
waktu.
Penanggung Jawab Kepala instalasi bedah central
f. Proses monitoring, proses pemulihan anastesi dan sedasi dalam
Judul Indikator Proses monitoring, proses pemulihan anastesi dan sedasi dalam
Dasar Pemikiran Sedasi dan anestesi adalah proses kompleks, sehingga harus diintegrasikan
ke dalam rencana asuhan
Sedasi dan anestesi dalam membutuhkan proses monitoring pasien terus
menerus hingga proses pemulihan
Dimensi Mutu Peningkatan mutu dan keselamatan pasien
Tujuan Terselenggaranya standarisasi proses monitoring selama pemulihan anastesi
dan sedasi dalam
Definisi Proses monitoring, proses pemulihan anastesi dan sedasi dalam adalah
Operasional proses monitoring vital sign pasien selama masa pemulihan pasien sedasi
sampai pasien di transfer ke unit terkait.
Formula Numerator.
X100%
Denominator
Metode Concurrent
Pengumpulan Data
Sumber Data Rekam medis pasien
Instrumen Formulir pemantauan / monitoring pasien yg mendapat anastesi dan sedasi
Pengambilan Data dalam
Populasi/Sampel Semua pasien yang mendapatkan penanganan anastesi dan sedasi dalam
(Besar sampel dan (total sampel)
cara pengambilan
sampel)
Periode Perbulan
Pengumpulan Data
Periode Analisis dan Triwulan
Pelaporan Data
Penyajian Data Diagram garis digunakan untuk menampilkan data dari waktu ke
waktu.
Penanggung Jawab Kepala instalasi bedah central
Verifikasi praoperatif
Maksud dari proses verifikasi praoperatif adalah untuk :
memverifikasi lokasi, prosedur, dan pasien yang benar;
memastikan bahwa semua dokumen, foto (images), dan hasil pemeriksaan
yang relevan tersedia, diberi label dengan baik, dan dipampang;
memverifikasi keberadaan peralatan khusus dan/atau implant-implant
yang dibutuhkan.
Tahap “Sebelum insisi”/ Time out memungkinkan setiap pertanyaan yang
belum terjawab atau kesimpang-siuran dibereskan. Time out dilakukan di
tempat tindakan akan dilakukan, tepat sebelum dilakukan tindakan.
Tatalaksana :
Mark Site (penandaan)
Site Marking yang dimaksud adalah tindakan pemberian tanda identifikasi
khusus untuk penandaan sisi kanan atau kiri pada pasien yang akan
dilakukan tindakan operasi dengan prosedur yang tepat dan benar. Prosedur
site marking harus dilakukan oleh dokter operator dengan penandaan sebagai
berikut:
1. Sign In
Fase sign In adalah fase sebelum induksi anestesi koordinator secara
verbal memeriksa apakah identitas pasien telah dikonfirmasi, prosedur
dan sisi operasi sudah benar, sisi yang akan dioperasi telah ditandai,
persetujuan untuk operasi telah diberikan, oksimeter pulse pada pasien
berfungsi.
2. Time Out
Dalam dunia pembedahan "time out" diartikan sebagai jeda waktu
sebelum pasien dilakukan tindakan untuk memastikan seluruh persia pan,
baik alat, pasien maupun orang yang akan melakukan tindakan tindakan
benar benar sesuai. Time out merupakan kegiatan pra bedah yang tidak
bisa diabaikan.
3. Sign Out
Fase Sign Out adalah fase tim bedah akan meninjau operasi yang telah
dilakukan. Dilakukan pengecekan kelengkapan spons, penghitungan
instrumen, pemberian label pada spesimen, kerusakan alat atau masalah
lain yang perlu ditangani.
Tatalaksana diselenggarakan dengan detail dan sesuai prosedur dengan
memperhatikan faktor keselamatan pasien dan memenuhi standar dalam
aturan Akreditasi Rumah Sakit.
Jenis Indikator Outcome
Satuan Pengukuran Persentase
Numerator Jumlah operasi salah lokasi, prosedur maupun pasien operasi dalam 1 bulan
(Pembilang)
Denominator Jumlah seluruh pasien operasi di bulan tersebut
(Penyebut)
Target Pencapaian 0%
Kriteria Inklusi dan Inklusi : Semua kasus operasi salah lokasi, prosedur dan pasien yang
Eksklusi dilakukan operasi di kamar bedah
Eksklusi : operasi yang sesuai lokasi, prosedur dan pasien
Formula N /D x 100 %
Metode Retrospektif
Pengumpulan Data
Sumber Data Sensus harian pada saat pemeriksaan kelengkapan berkas pasien operasi
Instrumen Formulir sensus harian
Pengambilan Data
Populasi/Sampel Total sampel
(Besar sampel dan
cara pengambilan
sampel)
Periode Bulanan
Pengumpulan Data
Periode Analisis dan Triwulan
Pelaporan Data
Penyajian Data Diagram garis digunakan untuk menampilkan data dari waktu ke
waktu.
Penanggung Jawab Kepala Instalasi Bedah Central
3. Unit VK-PONEK
a. Kepatuhan kebersihan tangan
Judul Indikator Kepatuhan kebersihan tangan
Dasar Pemikiran Permenkes No.11 tahun 2017 tentang Keselamatan Pasien
Dimensi Mutu 1. Efektivitas
2. Keselamatan
3. Fokus kepada pasien
Tujuan Terwujudnya layanan kesehatan yang berorientasi pada standar keselamatan
pasien untuk mengurangi risiko infeksi yang terkait
pelayanan kesehatan.
Definisi Kebersihan tangan (hand hygiene) adalah segala usaha yang dilakukan
Operasional untuk membersihkan kotoran yang secara kasat mata terlihat dan
pengangkatan mikroorganisme yang tinggal sementara di tangan dengan
menggunakan sabun dan air mengalir (hand wash) atau dengan cairan
berbasis alkohol (handrub) dalam 6 langkah(WHO,2009)
Formula N/ D x 100%
Metode Concurrent
Pengumpulan Data
Sumber Data Sensus pada saat pegambilan data/observasi
Instrumen 1. Formulir sensus harian
Pengambilan Data 2. Formulir rekapitulasi bulanan
Populasi/Sampel Besaran sample disesuaikan dengan kaidah-kaidah statistic Menggunakan
(Besar sampel dan sampling dengan besaran sampel disesuaikan dengan kaidah – kaidah
cara pengambilan statistik
sampel)
Periode Perbulan
Pengumpulan Data
Periode Analisis dan Triwulan
Pelaporan Data
Penyajian Data Menggunakan diagram Garis atau diagram batang:
e. Kejadian kematian ibu dan bayi karena persalinan : perdarahan, preeklampsia, sepsis
Judul Indikator Kejadian kematian ibu dan bayi karena persalinan : perdarahan,
preeklampsia, sepsis
Dasar Pemikiran Standar pelayanan minimal Rumah Sakit
Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan Mengetahui mutu pelayanan rumah sakit terhadap pelayanan kasus
persalinan
Definisi Operasional Kematian ibu melahirkan yang disebabkan karena perdarahan, pre
eklampsia, eklampsia, dan sepsis
Perdarahan adalah perdarahan yang terjadi pada saat kehamilan
semua kala persalinan dan nifas.
Pre eklampsia dan eklampsia mulai terjadi pada kehamilan trimester
kedua, pre eklampsia dan eklampsia merupakan kumpulan dari dua
atau tiga tanda berikut :
- Tekanan darah sistolik >160 mmHg dan diastolik >110 mmHg
- Protein urine > 5 gr/24 jam +3/ +4 pada pemeriksaan kualitatif
- Oedema tungkai
Eklampsia adalah tanda pre eklampsia yang disertai dengan kejang
dan atau penurunan kesadaran.
Sepsis adalah tanda-tanda sepsis yang sering terjadi akibat
penanganan aborsi, persalinan dan nifas yang tidak ditangani dengan
tepat oleh pasien atau penolong
Jenis Indikator
Satuan Pengukuran Persentase
Numerator (Pembilang) Jumlah kematian pasien persalinan karena perdarahan,
pre-eklampsia/eklampsia, sepsis
Denominator Jumlah total persalinan dalam 1 bulan
(Penyebut)
Target Pencapaian Perdarahan < 1%, pre eklampsia < 30 %, sepsis <0,2 %
Kriteria Inklusi dan Inklusi : Semua kasus kematian pasien persalinan karena perdarahan,
Eksklusi preeklampsia/eklampsia, dan sepsis
Eksklusi :
Formula Numerator .
x 100 %
Denominator
Metode Pengumpulan Retrospektif
Data
Sumber Data Rekam medis
Instrumen Pengambilan Catatan rekam medis pasien ruang bersalin
Data
Populasi/Sampel (Besar Total sampel
sampel dan cara
pengambilan sampel)
Periode Pengumpulan Perbulan
Data
Periode Analisis dan Triwulan
Pelaporan Data
Penyajian Data Menggunakan Diagram garis digunakan untuk menampilkan data dari
waktu ke waktu
Penanggung Jawab Kepala VK-PONEK
4. Unit CSSD
a. Waktu tunggu pelayanan steril alat (60 menit)
Judul Indikator Waktu tunggu pelayanan steril alat (60 menit)
Dasar Pemikiran - Penyebaran penyakit menular merupakan ancaman
serius bagi lingkungan RS. Suplai peralatan & bahan-bahan medis steril
memiliki peran penting dalam upaya untuk mengurangi penyebaran
penyakit.
- RS menjadi tempat dengan tingginya insiden penyakit yang
disebabkan mikro-organisme yang dengan mudah menyebar antar
pasien melalui petugas, peralatan dan bahan lain yang digunakan untuk
perawatan pasien
- Ruang CSSD bertanggung jawab untuk membuat sebuah proses
yang aman untuk peralatan sekali pakai digunakan berulang sesuai
kebijakan RS
- UU NO 44 tahun 2009 pasal 7 dan 16
- Permenkes no 340 tahun 2010 tentang klasifikasi rumah sakit
Dimensi Mutu Mutu dan keselamatan pasien
Tujuan Untuk menjamin alat / instrumen bedah dalam keadaan steril sebelum
digunakan
Efisiensi waktu proses steril alat
Definisi Sterilisasi adalah proses pengelolaan alat atau bahan yang bertujuan untuk
Operasional menghancurkan semua bentuk kehidupan mikroba, termasuk endospora dan
dapat dilakukan dengan proses kimia atau fisika.
Secara umum fungsi utama pusat sterilisasi yaitu menyiapkan alat-alat
bersih dan steril untuk keperluan perawatan pasien di rumah sakit. Secara
lebih rinci fungsi dari pusat sterilisasi adalah menerima, memproses,
meproduksi, mensterilkan, menyimpan serta mendistribusikan peralatan
medis ke berbagai ruangan di rumah sakit untuk kepentingan perawatan
medis.
Tugas unit CSSD antara lain :
- Menyediakan peralatan medis untuk perawatan pasien
- Melakukan proses sterilisasi alat/bahan
- Mendistribusikan alat-alat yang dibutuhkan oleh ruang perawatan,
kamar operasi, dan ruang lain yang membutuhkan
- Berpartisipasi dalam pemilihan peralatan dan bahan yang aman, efektif
dan bermutu
- Mempertahankan stok inventory yang memadai untuk keperluan
perawatan
- Mempertahankan standar yang ditetapkan
- Mendokumentasikan setiap aktivitas pembersihan, desinfeksi, maupun
sterilisasi sebagai bagian dari program upaya pengendalian mutu
- Melakukan penelitian terhadap hasil sterilisasi dalam rangka
pencegahan dan pengendalian infeksi bersama dengan panitia
pengendalian infeksi nasokomial
- Memberikan penyuluhan tentang hal-hal yang berkaitan dengan
masalah sterilisasi
- Menyelenggarakan pendidikan dan pengembangan staf instalasi CSSD
baik yang bersifat intern dan ekstern
- Mengevaluasi hasil sterilisasi.
Jenis-jenis sterilisasi adalah sebagai berikut :
- Sterilisasi panas kering, digunakan untuk proses steril Bahan
termolabil seperti alat gelas, sediaan farmasi serbuk. Instrumen logam
tidak dianjurkan. Waktu sterilisasi yang umum 160 0C selama 60 –
150 menit dan 1700C selama 20 – 30 menit.
- Sterilisasi panas uap, diterapkan hampir 80% kebutuhan yakni untuk
alat bedah, linen, gloves, gelas. Biaya operasional rendah, proses cepat.
Temperatur 1300C dalam waktu 2 menit. 1210C selama 12 menit atau
1160C selama 30 menit.
- Sterilisasi dengan ultraviolet, biasanya digunakan di rumah sakit hanya
bersifat pemeliharaan atau mengurangi kontaminasi semisal pada
ruang operasi. Hal ini dikarena kelemahan daya tembus dari sinar. Efek
maksimal radiasi pada panjang gelombang 265 nm.
- Sterilisasi sinar peng-ion, Sinar beta, Sinar gamma, Paling ideal,
namun proteksi terhadap operator kurang dan lebih mahal, Bisa
digunakan untuk alat medis dan obat-obatan.
- Sterilisasi dengan filtrasi, Untuk mensterilkan udara atau bahan dalam
bentuk cairan. Contoh HEPA filter pada ruang operasi atau isolasi
untuk menghindari infeksi silang. Filtrasi cairan pada produksi obat-
obat steril atau sistem irigasi dalam ruang operasi.
- Sterilisasi bahan kimia, Glutaraldehyd 2% dalam suasa basa selama 20
– 30 menit. Potensi bertahan sampai 14 hari.
Jenis Indikator Proses
Satuan Pengukuran Persentase
Numerator Alat / instrumen yang diproses sterilisasi dalam waktu 60 menit
(Pembilang)
Denominator Seluruh alat/instrumen yang di proses sterilisasi di hari tersebut
(Penyebut)
Target Pencapaian 100%
Kriteria Inklusi dan Inklusi : Alat/instrumen yg di proses sterilisasi di unit CSSD
Eksklusi Eksklusi :
Formula Numerator .
x100%
Denominator
Metode Observasi
Pengumpulan Data
Sumber Data Hasil observasi
Instrumen Buku catatan proses sterilisasi alat di CSSD
Pengambilan Data
Populasi/Sampel Total sample
(Besar sampel dan
cara pengambilan
sampel)
Periode Perbulan
Pengumpulan Data
Periode Analisis dan Triwulan
Pelaporan Data
Penyajian Data Menggunakan diagram garis digunakan untuk menampilkan data dari waktu
kewaktu
Penanggung Jawab Kepala unit CSSD
Tim Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit
Denominator
Metode Observasi
Pengumpulan Data
Sumber Data Hasil observasi
Instrumen Catatan data setting instrumen SC di unit CSSD
Pengambilan Data
Populasi/Sampel Sampling dihitung dan dipilih sesuai dengan kaidah sampling
(Besar sampel dan yang benar
cara pengambilan
sampel)
Periode Perbulan
Pengumpulan Data
Periode Analisis dan Triwulan
Pelaporan Data
Penyajian Data Menggunakan diagram garis digunakan untuk menampilkan data dari waktu
kewaktu
Penanggung Jawab Kepala unit CSSD
Tim Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit
BD test harus dilakukan setiap hari, setelah mesin dinyalakan sebagai uji
fungsionalitas mesin. BD test tidak tergantikan untuk uji rutin.
Uji ini bukan merupakan uji yang menunjukkan sterilitas instrument yang
akan disterilkan. BD test dilakukan dalam chamber kosong, dengan
parameter yang tertentu. Tidak diperbolehkan untuk memperpanjang
parameter suhu atau waktu.
Lakukan evaluasi pada tabel dan print out mesin untuk memastikan
parameter siklus dan jenis siklus telah tepat. Parameter yang harus terpenuhi
yaitu tingkatan kondisi vakum (prevakum), suhu paparan dan waktu paparan.
Banyak CSSD yang melakukan vakum test sebeum BD test. Hal ini bukan
kegiatan yang tepat. Vakum test hanya menguji pompa vakum. Sementara
yang diharapkan adalah pemanasan pada jacket autoclave.
Apabila siklus ini tersedia maka lakukan siklus dan dibandingkan dengan
hasil uji kebocoran saat pemasangan awal atau validasi. Apabila kebocoran
diluar angka yang dapat diterima maka harus dilakukan perbaikan.
Pastikan door gasket dalam kondisi yang baik dan tidak terdapat
kebocoran. Bahan door gasket dari PTFE (polytetrafluoroethylene)
dapat rusak karena tekanan konstan.
Pastikan sistem pemipaan dalam kondisi baik tidak terdapat
rembesan maupun kebocoran. Jalur pipa dapat bocor karena baut dan
mur yang kendor. Pemeriksaan baik secara visual maupun
menggunakan alat ultrasonik.
Pastikan katup pengaman (safety valve) dan katup internal lainnya
dalam kondisi baik, tidak bocor
Pastikan suplai air menuju pompa vakum atau water ejector pada
kisaran suhu dan tekanan yang ditentukan
Pastikan kadar NCGs (non condensable gases) misalnya oksigen
atau karbon dioksida tidak melebihi kadar yang ditentukan. Lakukan
deaerasi pada sumber air ke boiler atau penghasil uap.
7) Verifikasi Kalibrasi
Lakukan kalibrasi suhu dan tekanan pada mesin sterilisasi sesuai dengan
standar nasional menggunakan peralatan yang sesuai.
Denominator
Metode Observasi
Pengumpulan Data
Sumber Data Hasil observasi
Instrumen Catatan data uji bowie dick di unit CSSD
Pengambilan Data
Populasi/Sampel Sampling dihitung dan dipilih sesuai dengan kaidah sampling
(Besar sampel dan yang benar
cara pengambilan
sampel)
Periode Setiap hari, rekap mingguan/ bulanan
Pengumpulan Data
Periode Analisis dan Triwulan
Pelaporan Data
Penyajian Data Menggunakan diagram garis digunakan untuk menampilkan data dari waktu
kewaktu
Penanggung Jawab Kepala unit CSSD
Tim Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit
5. Unit perinatologi
a. Kepatuhan kebersihan tangan
Judul Indikator Kepatuhan kebersihan tangan
Dasar Pemikiran Permenkes No.11 tahun 2017 tentang Keselamatan Pasien
Dimensi Mutu 1. Efektivitas
2. Keselamatan
3. Fokus kepada pasien
Tujuan Terwujudnya layanan kesehatan yang berorientasi pada standar keselamatan
pasien untuk mengurangi risiko infeksi yang terkait
pelayanan kesehatan.
Definisi Kebersihan tangan (hand hygiene) adalah segala usaha yang dilakukan
Operasional untuk membersihkan kotoran yang secara kasat mata terlihat dan
pengangkatan mikroorganisme yang tinggal sementara di tangan dengan
menggunakan sabun dan air mengalir (hand wash) atau dengan cairan
berbasis alkohol (handrub) dalam 6 langkah(WHO,2009)
Disebut patuh bila proses identifikasi pasien dilakukan secara benar oleh
petugas pada saat, antara lain:
1. Pemberia nobat
2. pemberian pengobatan termasuk nutrisi
3. pemberian darah dan produk darah
4. pengambilan specimen
5. sebelum melakukan tindakan diagnostik /therapeutic.
Formula N/ D x 100%
Metode Concurrent
Pengumpulan Data
Sumber Data Sensus pada saat pegambilan data/observasi
Instrumen 1. Formulir sensus harian
Pengambilan Data 2. Formulir rekapitulasi bulanan
Populasi/Sampel Besaran sample disesuaikan dengan kaidah-kaidah statistic Menggunakan
(Besar sampel dan sampling dengan besaran sampel disesuaikan dengan kaidah – kaidah
cara pengambilan statistik
sampel)
Periode Perbulan
Pengumpulan Data
Periode Analisis dan Triwulan
Pelaporan Data
Penyajian Data Menggunakan diagram Garis atau diagram batang:
d. Kepatuhan waktu visite dokter spesialis Anak pada pasien bayi baru lahir > 80%
Judul Indikator Kepatuhan waktu visite dokter spesialis anak pada pasien bayi baru
lahir >80%
Dasar Pemikiran UU No 29 tahun 2004
UU No. 44 Tahun 2009
UU No 25 tahun 2009 ttg Pelayanan Publik
Dimensi Mutu 1. Efisiensi
2. Aksesibilitas
3. Fokus padapasien
Tujuan Tergambarnya kepatuhan Dokter Spesialis terhadap ketepatan
waktu melakukan visitasi kepada pasien bayi baru lahir >80%
Definisi Kepatuhan Jam Visite Dokter Spesialis sebagai DPJP adalah kunjungan
Operasional dokter spesialis untuk melihat perkembangan pasien yang menjadi
tanggung jawabnya setiap hari sebelum jam 14.00 termasuk hari libur.
Catatan :
1. Pasien baru masuk
2. Batasan pukul 14.00
3. Hari libur
4. RS Swasta
Formula N/ D x 100%
Metode Retrospektif
Pengumpulan Data
Sumber Data Laporan visite dokter spesialis anak dalam Rekam Medis pasien bayi baru
lahir
Instrumen 1. formulir sensus harian
Pengambilan Data 2. formulir rekapitulasi bulanan
Populasi/Sampel Seluruh pasien bayi baru lahir
(Besar sampel dan
cara pengambilan
sampel)
Periode Perbulan
Pengumpulan Data
Periode Analisis dan Triwulan
Pelaporan Data
Penyajian Data Menggunakan diagram Garis atau diagram batang:
- diagram garis digunakan untuk menampilkan data dari waktu kewaktu
- diagram batang digunakan untuk menampilkan data perbandingan antar
unit
Penanggung Jawab Kepala unit perinatologi
Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), ada beberapa kelompok bayi
berdasarkan berat lahir di bawah normalnya.
Berat badan lahir rendah (BBLR) pada bayi: BB kurang dari 2.500
gr atau 2,5 kg.
Berat badan lahir sangat rendah (BBLSR) pada bayi: BB di antara
1.000 gr atau 1 kg dan kurang dari 1.500 gr atau 1,5 kg.
Berat badan lahir amat sangat rendah (BBLASR) pada bayi: BB
kurang dari 1.000 gr atau 1 kg.
Formula N/ D x 100%
Metode Retrospektif dengan menggunakan sampel
Pengumpulan Data
Sumber Data Rekam Medis pasien
Instrumen 3. formulir sensus harian
Pengambilan Data 4. formulir rekapitulasi bulanan
Populasi/Sampel Besaran sample disesuaikan dengan kaidah-kaidah statistik
(Besar sampel dan
cara pengambilan
sampel)
Periode Perbulan
Pengumpulan Data
Periode Analisis dan Triwulan
Pelaporan Data
Penyajian Data Menggunakan diagram Garis atau diagram batang:
- diagram garis digunakan untuk menampilkan data dari waktu kewaktu
- diagram batang digunakan untuk menampilkan data perbandingan antar
unit
Penanggung Jawab Kepala unit perinatologi
6. Unit HCU/NICU/PICU
a. Kepatuhan kebersihan tangan
Judul Indikator Kepatuhan kebersihan tangan
Dasar Pemikiran Permenkes No.11 tahun 2017 tentang Keselamatan Pasien
Dimensi Mutu 1. Efektivitas
2. Keselamatan
3. Fokus kepada pasien
Tujuan Terwujudnya layanan kesehatan yang berorientasi pada standar keselamatan
pasien untuk mengurangi risiko infeksi yang terkait
pelayanan kesehatan.
Definisi Kebersihan tangan (hand hygiene) adalah segala usaha yang dilakukan
Operasional untuk membersihkan kotoran yang secara kasat mata terlihat dan
pengangkatan mikroorganisme yang tinggal sementara di tangan dengan
menggunakan sabun dan air mengalir (hand wash) atau dengan cairan
berbasis alkohol (handrub) dalam 6 langkah(WHO,2009)
Disebut patuh bila proses identifikasi pasien dilakukan secara benar oleh
petugas pada saat, antara lain:
1. Pemberia nobat
2. pemberian pengobatan termasuk nutrisi
3. pemberian darah dan produk darah
4. pengambilan specimen
5. sebelum melakukan tindakan diagnostik /therapeutic.
Formula N/ D x 100%
Metode Concurrent
Pengumpulan Data
Sumber Data Sensus pada saat pegambilan data/observasi
Instrumen 1. Formulir sensus harian
Pengambilan Data 2. Formulir rekapitulasi bulanan
Populasi/Sampel Besaran sample disesuaikan dengan kaidah-kaidah statistic Menggunakan
(Besar sampel dan sampling dengan besaran sampel disesuaikan dengan kaidah – kaidah
cara pengambilan statistik
sampel)
Periode Perbulan
Pengumpulan Data
Periode Analisis dan Triwulan
Pelaporan Data
Penyajian Data Menggunakan diagram Garis atau diagram batang:
Formula N/ D x 100%
Metode Retrospektif dengan menggunakan sampel
Pengumpulan Data
Sumber Data Rekam Medis pasien
Instrumen 1. formulir sensus harian
Pengambilan Data 2. formulir rekapitulasi bulanan
Populasi/Sampel Total sampel
(Besar sampel dan
cara pengambilan
sampel)
Periode Perbulan
Pengumpulan Data
Periode Analisis dan Triwulan
Pelaporan Data
Penyajian Data Menggunakan diagram Garis atau diagram batang:
- diagram garis digunakan untuk menampilkan data dari waktu kewaktu
- diagram batang digunakan untuk menampilkan data perbandingan antar
unit
Penanggung Jawab Kepala unit HCU/NICU/PICU
7. Unit Laboratorium
a. Kepatuhan kebersihan tangan
Judul Indikator Kepatuhan kebersihan tangan
Dasar Pemikiran Permenkes No.11 tahun 2017 tentang Keselamatan Pasien
Dimensi Mutu 1. Efektivitas
2. Keselamatan
3. Fokus kepada pasien
Tujuan Terwujudnya layanan kesehatan yang berorientasi pada standar keselamatan
pasien untuk mengurangi risiko infeksi yang terkait
pelayanan kesehatan.
Definisi Kebersihan tangan (hand hygiene) adalah segala usaha yang dilakukan
Operasional untuk membersihkan kotoran yang secara kasat mata terlihat dan
pengangkatan mikroorganisme yang tinggal sementara di tangan dengan
menggunakan sabun dan air mengalir (hand wash) atau dengan cairan
berbasis alkohol (handrub) dalam 6 langkah(WHO,2009)
Disebut patuh bila proses identifikasi pasien dilakukan secara benar oleh
petugas pada saat, antara lain:
1. Pemberia nobat
2. pemberian pengobatan termasuk nutrisi
3. pemberian darah dan produk darah
4. pengambilan specimen
5. sebelum melakukan tindakan diagnostik /therapeutic.
Formula N/ D x 100%
Metode Concurrent
Pengumpulan Data
Sumber Data Sensus pada saat pegambilan data/observasi
Instrumen 1. Formulir sensus harian
Pengambilan Data 2. Formulir rekapitulasi bulanan
Populasi/Sampel Besaran sample disesuaikan dengan kaidah-kaidah statistic Menggunakan
(Besar sampel dan sampling dengan besaran sampel disesuaikan dengan kaidah – kaidah
cara pengambilan statistik
sampel)
Periode Perbulan
Pengumpulan Data
Periode Analisis dan Triwulan
Pelaporan Data
Penyajian Data Menggunakan diagram Garis atau diagram batang:
7. Unit radiologi
a. Kepatuhan kebersihan tangan
Judul Indikator Kepatuhan kebersihan tangan
Dasar Pemikiran Permenkes No.11 tahun 2017 tentang Keselamatan Pasien
Dimensi Mutu 1. Efektivitas
2. Keselamatan
3. Fokus kepada pasien
Tujuan Terwujudnya layanan kesehatan yang berorientasi pada standar keselamatan
pasien untuk mengurangi risiko infeksi yang terkait
pelayanan kesehatan.
Definisi Kebersihan tangan (hand hygiene) adalah segala usaha yang dilakukan
Operasional untuk membersihkan kotoran yang secara kasat mata terlihat dan
pengangkatan mikroorganisme yang tinggal sementara di tangan dengan
menggunakan sabun dan air mengalir (hand wash) atau dengan cairan
berbasis alkohol (handrub) dalam 6 langkah(WHO,2009)
Disebut patuh bila proses identifikasi pasien dilakukan secara benar oleh
petugas pada saat, antara lain:
1. Pemberia nobat
2. pemberian pengobatan termasuk nutrisi
3. pemberian darah dan produk darah
4. pengambilan specimen
5. sebelum melakukan tindakan diagnostik /therapeutic.
Formula N/ D x 100%
Metode Concurrent
Pengumpulan Data
Sumber Data Sensus pada saat pegambilan data/observasi
Instrumen 1. Formulir sensus harian
Pengambilan Data 2. Formulir rekapitulasi bulanan
Populasi/Sampel Besaran sample disesuaikan dengan kaidah-kaidah statistic Menggunakan
(Besar sampel dan sampling dengan besaran sampel disesuaikan dengan kaidah – kaidah
cara pengambilan statistik
sampel)
Periode Perbulan
Pengumpulan Data
Periode Analisis dan Triwulan
Pelaporan Data
Penyajian Data Menggunakan diagram Garis atau diagram batang:
Standar : harus diterima oleh dokter yang mengirim dalam waktu kurang dari
60 (enam puluh) menit baik secara lisan maupun tulisan Untuk lisan harus
ada bukti TBaK (Tulis, Baca, Konfirmasi) yang dituliskan di rekam medik
Yang dimaksud dengan kritis adalah adalah hasil pemeriksaan yang
termasuk dalam kategori kritis yang ditetapkan dengan kebijakan RS.
Metode Observasi
Pengumpulan Data
Sumber Data Hasil observasi
Instrumen Buku register di unit radiologi
Pengambilan Data
Populasi/Sampel Total Sampel
(Besar sampel dan
cara pengambilan
sampel)
Periode Perbulan
Pengumpulan Data
Periode Analisis dan Triwulan
Pelaporan Data
Penyajian Data Menggunakan diagram garis digunakan untuk menampilkan data dari waktu
kewaktu
Penanggung Jawab Kepala unit Radiologi
7. Unit farmasi
a. Kepatuhan identifikasi pasien
Judul Indikator Kepatuhan identifikasi pasien
Dasar Pemikiran Permenkes Normor 11 than 2017
Dimensi Mutu 1. Keselamatan
2. Fokus kepada pasien
3. Kesinambungan
Tujuan Terlaksananya proses identifikasi pasien agar menjamin keselamatan
pasien.
Definisi Identifikasi pasien adalah proses pengecekan identitas pasien
Operasional menggunakan minimal 2 identitas dari 3 identitas yang tercantum pada
gelang, label atau bentuk identitas lainnya sebelum memberikan
pelayanan sesuai dengan regulasi yang berlaku di rumah sakit.
Disebut patuh bila proses identifikasi pasien dilakukan secara benar oleh
petugas pada saat, antara lain:
1. Pemberia nobat
2. pemberian pengobatan termasuk nutrisi
3. pemberian darah dan produk darah
4. pengambilan specimen
5. sebelum melakukan tindakan diagnostik /therapeutic.
Formula N/ D x 100%
Metode Concurrent
Pengumpulan Data
Sumber Data Sensus pada saat pegambilan data/observasi
Instrumen 1. Formulir sensus harian
Pengambilan Data 2. Formulir rekapitulasi bulanan
Populasi/Sampel Besaran sample disesuaikan dengan kaidah-kaidah statistic Menggunakan
(Besar sampel dan sampling dengan besaran sampel disesuaikan dengan kaidah – kaidah
cara pengambilan statistik
sampel)
Periode Perbulan
Pengumpulan Data
Periode Analisis dan Triwulan
Pelaporan Data
Penyajian Data Menggunakan diagram Garis atau diagram batang:
c. Kelengkapan label high alert pada obat yang termasuk high alert medication pada pasien
kebidanan 100%
Judul Indikator Kelengkapan label high alert pada obat yang termasuk high alert
medication pada pasien kebidanan 100 %
Dasar Pemikiran Dengan pemberian label high alert pada obat yang termasuk high alert
medication untuk pasien kebidanan akan meningkatkan keamanan pemberian
obat high alert dan memperkecil kemungkinan efek samping yang tidak
diharapkan.
Metode Concurrent
Pengumpulan Data
Sumber Data Formulir pemantauan label obat high alert kebidanan
Instrumen Formulir pemantauan label obat high alert kebidanan
Pengambilan Data
Populasi/Sampel Total Sampel
(Besar sampel dan
cara pengambilan
sampel)
Periode Setiap bulan
Pengumpulan Data
Periode Analisis Triwulan
dan Pelaporan
Data
Penyajian Data Menggunakan diagram garis atau diagram batang:
Metode Concurrent
Pengumpulan Data
Sumber Data Rekam medis pasien kebidanan dan neonatal
Instrumen Buku pencatatan kelengkapan rekam medis
Pengambilan Data
Populasi/Sampel Total sampel
(Besar sampel dan
cara pengambilan
sampel)
Periode Perbulan
Pengumpulan Data
Periode Analisis dan Triwulan
Pelaporan Data
Penyajian Data Menggunakan diagram garis digunakan untuk menampilkan data dari waktu
kewaktu
Penanggung Jawab Kepala unit Rekam Medik
Metode Concurrent
Pengumpulan Data
Sumber Data Rekam medis pasien pulang
Instrumen Buku catatan pengembalian rekam medis pasien pulang
Pengambilan Data
Populasi/Sampel Total sampel
(Besar sampel dan
cara pengambilan
sampel)
Periode Perbulan
Pengumpulan Data
Periode Analisis dan Triwulan
Pelaporan Data
Penyajian Data Menggunakan diagram garis digunakan untuk menampilkan data dari waktu
kewaktu
Penanggung Jawab Kepala unit Rekam Medik
9. Unit poliklinik
a. Kepatuhan kebersihan tangan
Judul Indikator Kepatuhan kebersihan tangan
Dasar Pemikiran Permenkes No.11 tahun 2017 tentang Keselamatan Pasien
Dimensi Mutu 1. Efektivitas
2. Keselamatan
3. Fokus kepada pasien
Tujuan Terwujudnya layanan kesehatan yang berorientasi pada standar keselamatan
pasien untuk mengurangi risiko infeksi yang terkait
pelayanan kesehatan.
Definisi Kebersihan tangan (hand hygiene) adalah segala usaha yang dilakukan
Operasional untuk membersihkan kotoran yang secara kasat mata terlihat dan
pengangkatan mikroorganisme yang tinggal sementara di tangan dengan
menggunakan sabun dan air mengalir (hand wash) atau dengan cairan
berbasis alkohol (handrub) dalam 6 langkah(WHO,2009)
Disebut patuh bila proses identifikasi pasien dilakukan secara benar oleh
petugas pada saat, antara lain:
1. Pemberia nobat
2. pemberian pengobatan termasuk nutrisi
3. pemberian darah dan produk darah
4. pengambilan specimen
5. sebelum melakukan tindakan diagnostik /therapeutic.
Formula N/ D x 100%
Metode Concurrent
Pengumpulan Data
Sumber Data Sensus pada saat pegambilan data/observasi
Instrumen 1. Formulir sensus harian
Pengambilan Data 2. Formulir rekapitulasi bulanan
Populasi/Sampel Besaran sample disesuaikan dengan kaidah-kaidah statistic Menggunakan
(Besar sampel dan sampling dengan besaran sampel disesuaikan dengan kaidah – kaidah
cara pengambilan statistik
sampel)
Periode Perbulan
Pengumpulan Data
Periode Analisis dan Triwulan
Pelaporan Data
Penyajian Data Menggunakan diagram Garis atau diagram batang:
Denominator
Metode Pengumpulan Retrospektif
Data
Sumber Data Formulir pengambilan data rawat jalan
Instrumen Pengambilan Formulir Pengumpulan data waktu tunggu rawat jalan
Data Formulir Rekapitulasi Bulanan
Populasi/Sampel (Besar Bagi RS yang input data Elektronik Medical Record (Rekam Medis
sampel dan cara Elektromedik) Besaran sample disesuaikan dengan kaidah-kaidah
pengambilan sampel) statistik
Periode Pengumpulan 3 bulan
Data
Periode Analisis dan Triwulan
Pelaporan Data
Penyajian Data Menggunakan Diagram garis digunakan untuk menampilkan data dari
waktu ke waktu
Penanggung Jawab Kepala unit Poliklinik
2. Deep
Mengenai lapisan yang lebih dalam hingga mengenai otot. Namun,
organ tidak akan terluka atau bermasalah pada kondisi ini.
3. Organ atau rongga
Infeksi ini mencapai organ atau berbentuk rongga. Kondisi ini cukup
serius, sehingga memerlukan tindakan pembedahan kembali.
Klasifikasi IDO ini bisa sangat memberatkan untuk pelayanan
kesehatan atau pasien itu sendiri.
Selain itu, ada pula faktor risiko mikroorganisme dan faktor lingkungan
ruang operasi serta personil bedah yang dapat meminimalkan angka
kejadian IDO.
IDO bisa dicegah dengan mengikuti petunjuk penggunaan obat yang
diberikan dokter, menjaga kebersihan, mengonsumsi makanan dan
minuman bergizi, serta kontrol ke dokter sesuai tanggal yang telah
ditetapkan.
Jenis Indikator Proses
Satuan Pengukuran Persentase
Numerator (Pembilang) Jumlah pasien kontrol post SC dengan infeksi daerah operasi SC dalam 1
bulan
Denominator Jumlah seluruh pasien kontrol post SC dalam 1 bulan
(Penyebut)
Target Pencapaian < 5%
Kriteria Inklusi dan Inklusi : pasien post SC < 30 hari
Eksklusi Eksklusi : pasien dengan operasi selain SC
Formula Numerator .
X 100%
Denominator
Metode Pengumpulan Survey
Data
Sumber Data Formulir pengambilan data rawat jalan
Instrumen Pengambilan Rekam medis rawat jalan pasien kontrol post SC
Data
Populasi/Sampel (Besar Total sampel
sampel dan cara
pengambilan sampel)
Periode Pengumpulan Perbulan
Data
Periode Analisis dan Triwulan
Pelaporan Data
Penyajian Data Menggunakan Diagram garis digunakan untuk menampilkan data dari
waktu ke waktu
Penanggung Jawab Kepala unit Poliklinik
7. Fisioterapi
a. Kepatuhan kebersihan tangan
Judul Indikator Kepatuhan kebersihan tangan
Dasar Pemikiran Permenkes No.11 tahun 2017 tentang Keselamatan Pasien
Dimensi Mutu 1. Efektivitas
2. Keselamatan
3. Fokus kepada pasien
Tujuan Terwujudnya layanan kesehatan yang berorientasi pada standar keselamatan
pasien untuk mengurangi risiko infeksi yang terkait pelayanan kesehatan.
Definisi Kebersihan tangan (hand hygiene) adalah segala usaha yang dilakukan
Operasional untuk membersihkan kotoran yang secara kasat mata terlihat dan
pengangkatan mikroorganisme yang tinggal sementara di tangan dengan
menggunakan sabun dan air mengalir (hand wash) atau dengan cairan
berbasis alkohol (handrub) dalam 6 langkah(WHO,2009)
Disebut patuh bila proses identifikasi pasien dilakukan secara benar oleh
petugas pada saat, antara lain:
1. Pemberia nobat
2. pemberian pengobatan termasuk nutrisi
3. pemberian darah dan produk darah
4. pengambilan specimen
5. sebelum melakukan tindakan diagnostik /therapeutic.
Formula N/ D x 100%
Metode Concurrent
Pengumpulan Data
Sumber Data Sensus pada saat pegambilan data/observasi
Instrumen 1. Formulir sensus harian
Pengambilan Data 2. Formulir rekapitulasi bulanan
Populasi/Sampel Besaran sample disesuaikan dengan kaidah-kaidah statistic Menggunakan
(Besar sampel dan sampling dengan besaran sampel disesuaikan dengan kaidah – kaidah
cara pengambilan statistik
sampel)
Periode Perbulan
Pengumpulan Data
Periode Analisis dan Triwulan
Pelaporan Data
Penyajian Data Menggunakan diagram Garis atau diagram batang:
Disebut patuh bila proses identifikasi pasien dilakukan secara benar oleh
petugas pada saat, antara lain:
1. Pemberia nobat
2. pemberian pengobatan termasuk nutrisi
3. pemberian darah dan produk darah
4. pengambilan specimen
5. sebelum melakukan tindakan diagnostik /therapeutic.
Formula N/ D x 100%
Metode Concurrent
Pengumpulan Data
Sumber Data Sensus pada saat pegambilan data/observasi
Instrumen 1. Formulir sensus harian
Pengambilan Data 2. Formulir rekapitulasi bulanan
Populasi/Sampel Besaran sample disesuaikan dengan kaidah-kaidah statistic Menggunakan
(Besar sampel dan sampling dengan besaran sampel disesuaikan dengan kaidah – kaidah
cara pengambilan statistik
sampel)
Periode Perbulan
Pengumpulan Data
Periode Analisis dan Triwulan
Pelaporan Data
Penyajian Data Menggunakan diagram Garis atau diagram batang:
Formula N/ D x 100%
Metode Retrospektif
Pengumpulan Data
Sumber Data Laporan visite dokter dalam Rekam Medis pasien
Instrumen 1. formulir sensus harian
Pengambilan Data 2. formulir rekapitulasi bulanan
Populasi/Sampel Total sampel
(Besar sampel dan
cara pengambilan
sampel)
Periode Perbulan
Pengumpulan Data
Periode Analisis dan Triwulan
Pelaporan Data
Penyajian Data Menggunakan diagram Garis atau diagram batang:
- diagram garis digunakan untuk menampilkan data dari waktu kewaktu
- diagram batang digunakan untuk menampilkan data perbandingan antar
unit
Penanggung Jawab Kepala unit Aster
Formula N/ D x 100%
Metode Retrospektif
Pengumpulan Data
Sumber Data Format clinical pathways yang telah terisi
Instrumen Formulir Kepatuhan CP
Pengambilan Data
Populasi/Sampel Total populasi (tidak menggunakan sampel)
(Besar sampel dan
cara pengambilan
sampel)
Periode Perbulan
Pengumpulan Data
Periode Analisis dan Triwulan
Pelaporan Data
Penyajian Data Diagram garis digunakan untuk menampilkan data dari waktu ke waktu.
Diagram batang digunakan untuk menampilkan data pembanding masing-
masing Clinical Pathway
Penanggung Jawab Kepala unit Aster
Formula N/ D x 100%
Metode Concurrent
Pengumpulan Data
Sumber Data Sensus harian di unit rawat inap
Instrumen Formulir sensus harian di unit rawat inap
Pengambilan Data
Populasi/Sampel Total populasi
(Besar sampel dan
cara pengambilan
sampel)
Periode Perbulan
Pengumpulan Data
Periode Analisis dan Triwulan
Pelaporan Data
Penyajian Data Menggunakan diagram garis digunakan untuk menampilkan data dari
waktu ke waktu.
Penanggung Jawab Kepala unit Aster
7. Camelia
a. Kepatuhan kebersihan tangan
Judul Indikator Kepatuhan kebersihan tangan
Dasar Pemikiran Permenkes No.11 tahun 2017 tentang Keselamatan Pasien
Dimensi Mutu 1. Efektivitas
2. Keselamatan
3. Fokus kepada pasien
Tujuan Terwujudnya layanan kesehatan yang berorientasi pada standar keselamatan
pasien untuk mengurangi risiko infeksi yang terkait pelayanan kesehatan.
Definisi Kebersihan tangan (hand hygiene) adalah segala usaha yang dilakukan
Operasional untuk membersihkan kotoran yang secara kasat mata terlihat dan
pengangkatan mikroorganisme yang tinggal sementara di tangan dengan
menggunakan sabun dan air mengalir (hand wash) atau dengan cairan
berbasis alkohol (handrub) dalam 6 langkah(WHO,2009)
Disebut patuh bila proses identifikasi pasien dilakukan secara benar oleh
petugas pada saat, antara lain:
1. Pemberia nobat
2. pemberian pengobatan termasuk nutrisi
3. pemberian darah dan produk darah
4. pengambilan specimen
5. sebelum melakukan tindakan diagnostik /therapeutic.
Formula N/ D x 100%
Metode Concurrent
Pengumpulan Data
Sumber Data Sensus pada saat pegambilan data/observasi
Instrumen 1. Formulir sensus harian
Pengambilan Data 2. Formulir rekapitulasi bulanan
Populasi/Sampel Besaran sample disesuaikan dengan kaidah-kaidah statistic Menggunakan
(Besar sampel dan sampling dengan besaran sampel disesuaikan dengan kaidah – kaidah
cara pengambilan statistik
sampel)
Periode Perbulan
Pengumpulan Data
Periode Analisis dan Triwulan
Pelaporan Data
Penyajian Data Menggunakan diagram Garis atau diagram batang:
Formula N/ D x 100%
Metode Retrospektif
Pengumpulan Data
Sumber Data Laporan visite dokter dalam Rekam Medis pasien
Instrumen 1. formulir sensus harian
Pengambilan Data 2. formulir rekapitulasi bulanan
Populasi/Sampel Total sampel
(Besar sampel dan
cara pengambilan
sampel)
Periode Perbulan
Pengumpulan Data
Periode Analisis dan Triwulan
Pelaporan Data
Penyajian Data Menggunakan diagram Garis atau diagram batang:
- diagram garis digunakan untuk menampilkan data dari waktu kewaktu
- diagram batang digunakan untuk menampilkan data perbandingan antar
unit
Penanggung Jawab Kepala unit Camelia
Formula N/ D x 100%
Metode Retrospektif
Pengumpulan Data
Sumber Data Format clinical pathways yang telah terisi
Instrumen Formulir Kepatuhan CP
Pengambilan Data
Populasi/Sampel Total populasi (tidak menggunakan sampel)
(Besar sampel dan
cara pengambilan
sampel)
Periode Perbulan
Pengumpulan Data
Periode Analisis dan Triwulan
Pelaporan Data
Penyajian Data Diagram garis digunakan untuk menampilkan data dari waktu ke waktu.
Diagram batang digunakan untuk menampilkan data pembanding masing-
masing Clinical Pathway
Penanggung Jawab Kepala unit Camelia
g. Angka kejadian infeksi jarum infus (phlebitis)
Judul Indikator Angka kejadian infeksi luka tusukan jarum infus (phlebitis)
Dasar Pemikiran Kemenkes pedoman surveilans infeksi rumah sakit, 2011
Dimensi Mutu 1. Efektifitas
2. Fokus pada pasien
3. Keselamatan pasien
Tujuan Monitoring kejadian phlebitis akan meningkatkan kewaspadaan petugas
dalam pemasangan dan perawatan IVL
Definisi Operasional 1. Phlebitis merupakan tanda-tanda peradangan pada daerah lokal
tusukan infus karena pemasangan infus perifer ≥ 48 jam atau kurang
dari waktu tersebut. Pasien minimal mempunyai 1 gejala dan tanda
berikut, tanpa ditemukan penyebab lainnya adalah Demam (>38 0C),
sakit, eritema, atau panas pada vaskular yang terlibat dengan atau
tanpa nanah (pus). Untuk pasien ≤ 1 tahun, pasien minimal
mempunyai 1 gejala dan tanda berikut, tanpa ditemukan penyebab
lainnyaDemam (>380C rectal), hipotermi (suhu < 370C rectal),
apnoe, bradicardi, letargi atau sakit, eritema, atau panas pada
vaskular yangterlibat.
2. Kejadian phlebitis adalah jumlah kejadian infeksi jarum infus
( phlebitis ) pada pasien yang terpasang IVL dibagi jumlah hari
pemasangan IVLdalam kurun 1 bulan dikalikan 1.000
Jenis Indikator Outcome
Satuan Pengukuran
Numerator Jumlah kejadian phlebitis
(Pembilang)
Denominator Jumlah hari pemasangan infus perifer (IVL)
(Penyebut)
Target Pencapaian ≤ 3,5 0/0
Kriteria Inklusi dan Inklusi : Seluruh pasien yang terpasang IVL ≥ 48 jam
Eksklusi Eksklusi : Pasien yang tidak terpasang IVL kurang dari 48 jam
Formula N/ D x 100%
Metode Concurrent
Pengumpulan Data
Sumber Data Sensus harian di unit rawat inap
Instrumen Formulir sensus harian di unit rawat inap
Pengambilan Data
Populasi/Sampel Total populasi
(Besar sampel dan
cara pengambilan
sampel)
Periode Perbulan
Pengumpulan Data
Periode Analisis dan Triwulan
Pelaporan Data
Penyajian Data Menggunakan diagram garis digunakan untuk menampilkan data dari
waktu ke waktu.
Penanggung Jawab Kepala unit Camelia
7. Tulip
a. Kepatuhan kebersihan tangan
Judul Indikator Kepatuhan kebersihan tangan
Dasar Pemikiran Permenkes No.11 tahun 2017 tentang Keselamatan Pasien
Dimensi Mutu 1. Efektivitas
2. Keselamatan
3. Fokus kepada pasien
Tujuan Terwujudnya layanan kesehatan yang berorientasi pada standar keselamatan
pasien untuk mengurangi risiko infeksi yang terkait pelayanan kesehatan.
Definisi Kebersihan tangan (hand hygiene) adalah segala usaha yang dilakukan
Operasional untuk membersihkan kotoran yang secara kasat mata terlihat dan
pengangkatan mikroorganisme yang tinggal sementara di tangan dengan
menggunakan sabun dan air mengalir (hand wash) atau dengan cairan
berbasis alkohol (handrub) dalam 6 langkah(WHO,2009)
Disebut patuh bila proses identifikasi pasien dilakukan secara benar oleh
petugas pada saat, antara lain:
1. Pemberia nobat
2. pemberian pengobatan termasuk nutrisi
3. pemberian darah dan produk darah
4. pengambilan specimen
5. sebelum melakukan tindakan diagnostik /therapeutic.
Formula N/ D x 100%
Metode Concurrent
Pengumpulan Data
Sumber Data Sensus pada saat pegambilan data/observasi
Instrumen 1. Formulir sensus harian
Pengambilan Data 2. Formulir rekapitulasi bulanan
Populasi/Sampel Besaran sample disesuaikan dengan kaidah-kaidah statistic Menggunakan
(Besar sampel dan sampling dengan besaran sampel disesuaikan dengan kaidah – kaidah
cara pengambilan statistik
sampel)
Periode Perbulan
Pengumpulan Data
Periode Analisis dan Triwulan
Pelaporan Data
Penyajian Data Menggunakan diagram Garis atau diagram batang:
Formula N/ D x 100%
Metode Retrospektif
Pengumpulan Data
Sumber Data Laporan visite dokter dalam Rekam Medis pasien
Instrumen 1. formulir sensus harian
Pengambilan Data 2. formulir rekapitulasi bulanan
Populasi/Sampel Total sampel
(Besar sampel dan
cara pengambilan
sampel)
Periode Perbulan
Pengumpulan Data
Periode Analisis dan Triwulan
Pelaporan Data
Penyajian Data Menggunakan diagram Garis atau diagram batang:
- diagram garis digunakan untuk menampilkan data dari waktu kewaktu
- diagram batang digunakan untuk menampilkan data perbandingan antar
unit
Penanggung Jawab Kepala unit Tulip
Formula N/ D x 100%
Metode Retrospektif
Pengumpulan Data
Sumber Data Format clinical pathways yang telah terisi
Instrumen Formulir Kepatuhan CP
Pengambilan Data
Populasi/Sampel Total populasi (tidak menggunakan sampel)
(Besar sampel dan
cara pengambilan
sampel)
Periode Perbulan
Pengumpulan Data
Periode Analisis dan Triwulan
Pelaporan Data
Penyajian Data Diagram garis digunakan untuk menampilkan data dari waktu ke waktu.
Diagram batang digunakan untuk menampilkan data pembanding masing-
masing Clinical Pathway
Penanggung Jawab Kepala unit Tulip
g. Angka kepatuhan pemberian ASI eksklusif Bayi Baru Lahir selama rawat inap
Judul Indikator Angka kepatuhan pemberian ASI Eksklusif Bayi Baru Lahir selama
rawat inap
Dasar Pemikiran Memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan pertama kehidupan bayi
merupakan tujuan utama WHO dan organisasi ibu dan anak
lainnya. Penelitian terkini menunjukkan manfaat kegiatan menyusui
eksklusif pada bayi baru lahir
Dimensi Mutu 1. Efektifitas
2. Fokus pada pasien
3. Kesinambungan pelayanan
Tujuan Mengoptimalkan pemberian ASI Eksklusif di Rumah Sakit
Definisi Operasional Memberikan ASI ekslusif selama bayi baru lahir dirawat di rumah sakit
yang dimaksud adalah apabila bayi masih berada di rumah sakit maka
bayi diharapkan harus benar-benar mengkonsumsi hanya ASI tanpa
adanya susu formula yang diberikan. KIE diberikan kepada ibu untuk
selanjutnya memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan pertama.
Jenis Indikator Proses
Satuan Pengukuran Persentase
Numerator Jumlah bayi baru lahir yang hanya diberikan hanya ASI selama di rumah
(Pembilang) sakit sejak dilahirkan
Denominator Jumlah Bayi baru lahir yang pulang / keluar rumah sakit dalam periode 1
(Penyebut) bulan
Target Pencapaian 80 %
Kriteria Inklusi dan Inklusi : Semua bayi baru lahir yang di rawat gabung di ruang Tulip,
Eksklusi bayi tidak ada kontra indikasi pemberian ASI
Eksklusi : bayi yang tidak rawat gabung/observasi/perawatan di ruang
NICU
Bayi yang lahir dari ibu dengan HIV/HbSAg
Formula N/ D x 100%
Metode Observasi
Pengumpulan Data
Sumber Data Hasil Observasi
Instrumen Formulir kepatuhan pemberian ASI Eksklusif
Pengambilan Data
Populasi/Sampel Total Sampel
(Besar sampel dan
cara pengambilan
sampel)
Periode Perbulan
Pengumpulan Data
Periode Analisis dan Triwulan
Pelaporan Data
Penyajian Data Diagram garis digunakan untuk menampilkan data dari waktu ke waktu.
Penanggung Jawab Kepala unit Tulip