Anda di halaman 1dari 61

PEMERINTAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS SEMANU II

Serpeng Wetan, Pacarejo, Semanu, Gunungkidul 55893


Telepon: 081381417820
Posel:semanudua@gmail.com,Laman:semanu2.puskesmas.gunungkidulkab.go.id

PROFIL INDIKATOR UNIT KESEHATAN MASYARAKAT (UKM)

UNIT : PROMKES

1. Pelayanan Kesehatan Usia Sekolah Dasar


Judul Pelayanan Kesehatan Usia Sekolah Dasar
1. Peraturan Pemerintah No 2 Tahun 2019
Dasar pemikiran
tentang Standar Pelayanan Kesehatan
2. Peraturan Menteri Kesehatan No 4 Tahun 2019
tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang
Kesehatan
3. Peraturan Bupati Gunungkidul No 100 Tahun
2011 tentang Pemenuhan Standar Pelayanan
Minimal Bidang Kesehatan
Dimensi ruang lingkup Promkes dan PM
Memberikan Pelayanan Kesehatan sesuai Standar
pada usia sekolah dasar klas 1 sampai dengan 9
Tujuan
atau usia 7 sampai dengan 15 tahun diluar
sekolah.
DO
Tipe indikator Out Put

Satuan pengukuran Persentase


Jumlah siswa Sekolah Dasar dan Lembaga Luar
Sekolah yang dilakukan skrining kesehatan di
formula
wilayah kerja/Jumlah Total siswa Sekolah Dasar
dan Lembaga Luar Sekolah diwilayah kerja X 100
Jumlah siswa Sekolah Dasar dan Lembaga Luar
Numerator Sekolah yang dilakukan skrining kesehatan di
wilayah kerja
Jumlah Total siswa Sekolah Dasar dan Lembaga
Denumerator
Luar Sekolah
Sumber data/Cara Form Skrining
Pengumpulan data
Frekuensi pengumpulan data 1 kali dalam tahun ajaran

Periode waktu pelaporan data Akhir Tahun

Cara penyajian data Table Hasil Skrining Siswa Sekolah


Instrumen pengambilan data Aplikasi Penjarkes

Penanggung jawab Petugas UKS Puskesmas

Target Indikator

Kegiatan Pemenuhan Target 1. Koordinasi Tim UKS di Tingkat Puskesmas

2. Koordinasi Lintas Sektor dan Sekolah di Tingkat


Puskesmas

3. Pelaksanaan Skrining Kesehatan

4. Entry data ke dalam aplikasi Penjarkes

5. Analisis dan Umpan Balik ke Sekolah

2. Kampanye Germas
Judul Kampanye Germas
1. INPRES NOMOR 1 TAHUN 2017 tentang
Dasar pemikiran
Germas
2. Berdasarkan Hasil Riskesdas 2018, terdapat
peningkatan kematian dan kesakitan akibat
penyakit tidak menular (PTM) seperti jantung,
DM, dll
3. Peraturan Gubernur No 103 Tahun 2021
tentang Rencana Aksi Daerah Gerakan
Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) Yogyakarta
Sehat Lestari Tahun 2021 - 2025
Dimensi ruang lingkup Promkes dan PTM (UKM Essensial), Lintas Sektor
1. Terlaksananya kegiatan Kampanye Germas di
Tujuan
setiap Kalurahan minimal setahun sekali
DO
Tipe indikator PROSES
Jumlah kalurahan yang melaksanakan Kampanye
Satuan pengukuran Germas dalam 1 tahun minimal 1 kali di setiap
kalurahan (100%)
jumlah kalurahan yang melaksanakan Kampanye
formula Germas / Jumlah kalurahan di wilayah kerja X 100
%
Jumlah kalurahan yang melaksanakan 3 pesan
Numerator
Germas dan melibatkan 3 sektor
Denumerator Jumlah seluruh kalurahan di wilayah kerja
Sumber data/Cara Laporan Germas
Pengumpulan data
1 x dalam 1 tahun
Frekuensi pengumpulan data
Akhir pelaksanaan kegiatan
Periode waktu pelaporan data
Laporan Germas (SPJ, tabel, dokumentasi,
Cara penyajian data
tandatangan komitmen)
Laporan Germas
Instrumen pengambilan data
Penanggung jawab Petugas Promkes Puskesmas
Target Indikator
Kegiatan Pemenuhan Target
1. Advokasi pelaksanaan Germas
2. Koordinasi dengan lintas program dan lintas
sektor
3. Penguatan kerjasama dengan dunia usaha

3. Kesehatan Olah Raga


Pelaksanaan pembinaan kesehatan olahraga pada
Judul
kelompok olahraga masyarakat
1. UU KESEHATAN NOMOR 36 TAHUN 2009
Dasar pemikiran
TENTANG KESEHATAN
2. INPRES NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG
GERMAS
3. PERMENKES NO 43 TAHUN 2019 TENTANG
PUSKESMAS
4. PP nomor 16 Tahun 2007 tentang
Penyelenggaraan Olahraga
Promkes dan Kesorga (UKM Esensial dan
Dimensi ruang lingkup
Pengembangan), Masyarakat
terlaksananya pembinaan kesehatan olahraga
Tujuan pada kelompok olahraga masyarakat oleh
puskesmas
pembinaan kesehatan olahraga pada kelompok
olahraga masyarakat oleh puskesmas meliputi
DO pendataan kelompok olahraga, pendampingan,
pencatatan dan pelaporan pembinaan olahraga di
wilayah kerja
Tipe indikator output
Satuan pengukuran %
Jumlah kelompok olahraga yang dilakukan
formula pembinaan kesehatan olahraga / jumlah seluruh
kelompok olahraga di wilayah kerja x 100
Jumlah kelompok olahraga yang dilakukan
Numerator
pembinaan kesehatan olahraga
jumlah seluruh kelompok olahraga di wilayah
Denumerator
kerja
Sumber data/Cara Data Primer, data sekunder
Pengumpulan data
1 bulan sekali ( tanggal 5)
Frekuensi pengumpulan data
awal bulan (setiap tanggal 5 di bulan selanjutnya)
Periode waktu pelaporan data
Cara penyajian data laporan data
Aplikasi SITKO
Instrumen pengambilan data
Penanggung jawab Petugas Kesorga Puskesmas
Target Indikator
1. Advokasi ke Induk organisasi Olahraga
Kegiatan Pemenuhan Target
2. pembentukan kelompok olahraga masyarakat
3. Sosialisasi ke masyarakat

4. Rumah Tangga ber-PHBS


Judul RUMAH TANGGA ber PHBS
Dasar pemikiran 2269/MENKES/PER/XI/2011
Dimensi ruang lingkup Promkes dan PM
Tujuan untuk mengetahui rumah tangga yang ber PHBS
DO rumah tangga yang memenuhi 13 indikator PHBS
Tipe indikator Out Put
Satuan pengukuran Persentase
formula RT yang ber PHBS / Jumlah RT yang didata
Jumlah rumah tangga yang memenuhi 13 kriteria
Numerator
indikator PHBS
Denumerator Jumlah RT yang didata
Sumber data/Cara Survey / Pendataan
Pengumpulan data
1 tahun 1 kali
Frekuensi pengumpulan data
tahunan
Periode waktu pelaporan data
Cara penyajian data tabel
kuesioner
Instrumen pengambilan data
Penanggung jawab Petugas Promkes Puskesmas
Target Indikator 28% RT yang ber PHBS
1. Sosialisasi DO PHBS kepada Surveyor
Kegiatan Pemenuhan Target

2. Menentukan jumlah sample dengan metode


sampling minimal 40% dari jml RT
3. sasaran yang di data mengacu dengan sasaran
pendataan sebelumnya
4. intervensi hasil pendataan yang menjadi
prioritas masalah
5. Advokasi dengan pemangku kebijakan di
wilayah dan lintas sektor

5. Institusi Pendidikan ber-PHBS


Judul Institusi Pendidikan ber PHBS
Dasar pemikiran Permenkes No.39 tahun 2011
Dimensi ruang lingkup Promkes dan PM
untuk mengetahui institusi pendidikan yang ber
Tujuan
PHBS
institusi pendidikan yang memenuhi 8 indikator
DO
PHBS
Tipe indikator Out Put
Satuan pengukuran Persentase
institusi pendidikan yang ber PHBS : Jumlah
formula
institusi pedidikan di wilayah kerja
Jumlah institusi pendidikan yang memenuhi 8
Numerator
kriteria indikator PHBS
Denumerator umlah institusi pedidikan di wilayah kerja
Sumber data/Cara Survey / Pendataan
Pengumpulan data
1 tahun 1 kali
Frekuensi pengumpulan data
tahunan
Periode waktu pelaporan data
Cara penyajian data tabel
kuesioner
Instrumen pengambilan data
Penanggung jawab Petugas Promkes Puskesmas
Target Indikator 30 % institusi pendidikan yang ber PHBS
1. Sosialisasi DO PHBS institusi pendidikan kepada
Kegiatan Pemenuhan Target
Surveyor
2. intervensi hasil pendataan yang menjadi
prioritas masalah
3. Advokasi dengan pemangku kebijakan di
isntitusi pendidikan, pemangku wlayah dan lintas
sektor

6. Kalurahan Sehat
Judul Indikator Kalurahan Sehat Aktif
1. Permenkes No 8 Tahun 2018 Tentang
Pemberdayaan Masyarakat
Dasar pemikiran
2. Perbup Gunungkidul No 106 Tahun 2021
Tentang Penyelenggaraan Kalurahan Sehat
Dimensi ruang lingkup Promkes dan PM
Tujuan Terbentuknya kalurahan sehat aktif
Kalurahan sehat aktif adalah kalurahan sehat
DO yang memenuhi kriteria strata Madya, Purnama
dan Mandiri
Tipe indikator Out Put
Satuan pengukuran Persentase
formula (𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑎𝑙𝑢𝑟𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑠𝑒ℎ𝑎𝑡 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑓 𝑑𝑖 𝑤𝑖𝑙𝑎𝑦𝑎ℎ
𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎 )
Numerator /(𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑘𝑎𝑙𝑢𝑟𝑎ℎ𝑎𝑛
Jumlah Kalurahan 𝑠𝑒ℎ𝑎𝑡
sehat aktif di 𝑑𝑖 𝑤𝑖𝑙𝑎𝑦𝑎ℎ
wilayah kerja
𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎 ) × 100 %
Denumerator Jumlah total Kalurahan sehat di wilayah kerja
Sumber data/Cara Data Primer
Pengumpulan data
1 tahun sekali
Frekuensi pengumpulan data
Akhir tahun
Periode waktu pelaporan data
Tabel indikator penilaian kalurahan sehat aktif
Cara penyajian data
yang ditetapkan oleh Dinkes Kab. Gunungkidul
Menggunakan formulir indikator penilaian strata
Instrumen pengambilan data
Kalurahan Sehat Aktif
Penanggung jawab Petugas Promkes Puskesmas
Target Indikator
1. Adanya sosialisasi Perbup Kalurahan sehat
2. Pembentukan Tim pembina kalurahan sehat
dan pelaksana kalurahan sehat
3. Adanya pembinaan dan rakor pengurus
Kegiatan Pemenuhan Target
kalurahan sehat minimal triwulan sekali
4. Monitoring dan evaluasi Kalurahan sehat
5. Pembentukan Peraturan Kalurahan
Penyelenggaraan Kalurahan sehat

7. Pembinaan Saka Bakti Husada


Judul Indikator Pembinaan SBH
1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2010 tentang
Gerakan Pramuka (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2010 Nomor 131, Tambahan
Dasar pemikiran Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5169);
2. PMK No 38 Th 2019 tentang Pembinaan Satuan
Karya Pramuka Bakti Husada.
Dimensi ruang lingkup Promkes dan PM
Terlaksananya pembinaan SBH disetiap
Tujuan
puskesmas yang memiliki gugus depan penegak
Pembinaan SBH adalah pembinaan krida pada
DO setiap anggota SBH di pangkalan puskesmas yang
memiliki gugus depan penegak
Tipe indikator Proses
Satuan pengukuran Persentase
Jumlah gugus depan yang dibina/jumlah gugus
formula
depan yang ada di wilayah kerja x 100
Numerator jumlah gugus depan yang dibina
Denumerator jumlah gugus depan yang ada di wilayah kerja
Sumber data/Cara Data Primer
Pengumpulan data
1 tahun sekali
Frekuensi pengumpulan data
Akhir tahun
Periode waktu pelaporan data
Cara penyajian data Tabel susunan pengurus dewan Saka
Observasi kegiatan pembentukan
Instrumen pengambilan data
Penanggung jawab Petugas Promkes Puskesmas
Target Indikator
1
1. Melaksanakan pembinaan minimal 2 krida
Kegiatan Pemenuhan Target
dalam 1 tahun pada anggota SBH
2. Melaksanakan kegiatan lapangan implementasi
dari krida minimal 1 kali dalam setahun
3. Sosialisasi kepada Gugus Depan kegiatan SBH
4. Advokasi Kwartir Ranting untuk pembentukan
SBH ranting

8. Pos Kesehatan Pesantren


Judul Indikator Pembentukan Poskestren
Permenkes No 8 Tahun 2018 Tentang
Dasar pemikiran
Pemberdayaan Masyarakat
Dimensi ruang lingkup Promkes dan PM
Tujuan Terbentuknya poskestren di wilayah kerja
Pembentukan poskestren adalah terbentuknya
DO pondok pesantren yang memiliki struktur
organisasi dan program kerja bidang kesehatan
Tipe indikator Output
Satuan pengukuran Persentase
formula (𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑜𝑠𝑘𝑒𝑠𝑡𝑟𝑒𝑛 𝑑𝑖 𝑤𝑖𝑙𝑎𝑦𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎 )/
(𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑝𝑒𝑠𝑎𝑛𝑡𝑟𝑒𝑛 𝑑𝑖 𝑤𝑖𝑙𝑎𝑦𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎
Numerator Jumlah poskestren di wilayah kerja
) × 100 %
Denumerator Jumlah total pesantren di wilayah kerja
Sumber data/Cara Data Primer
Pengumpulan data
1 tahun sekali
Frekuensi pengumpulan data
Akhir tahun
Periode waktu pelaporan data
Cara penyajian data Tabel jumlah poskestren yang terbentuk
Observasi kegiatan pembentukan
Instrumen pengambilan data
Penanggung jawab Petugas Promkes Puskesmas
Target Indikator
1
1. Adanya sosialisasi Poskestren
2. Melaksanaan Survei mawas diri
Kegiatan Pemenuhan Target 3. Melaksanakan Musyawarah Masyarakat
Pesantren
4. Membentuk Poskestren

9. Asuhan Mandiri Taman Obat Keluarga


Judul Indikator Pembinaan Kelompok Asman TOGA
Permenkes No 8 Tahun 2018 Tentang
Pemberdayaan Masyarakat
Dasar pemikiran
Permenkes No 9 tahun 2016 tentang Asman
TOGA
Dimensi ruang lingkup Promkes dan PM
Terlaksananya pembinaan kelompok Asman
Tujuan
TOGA di wilayah kalurahan
Pembinaan Kelompok asman TOGA adalah
pembinaan kelompok asuhan mandiri tanaman
DO
obat keluarga di wilayah kalurahan yang telah
dibina oleh puskesmas
Tipe indikator Output
Satuan pengukuran Persentase
(𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑎𝑙𝑢𝑟𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑚𝑖𝑙𝑖𝑘𝑖
formula 𝑘𝑒𝑙𝑜𝑚𝑝𝑜𝑘𝐴𝑠𝑚𝑎𝑛 𝑇𝑂𝐺𝐴 )/(𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑎𝑙𝑢𝑟𝑎ℎ𝑎𝑛
𝑑𝑖 𝑤𝑖𝑙𝑎𝑦𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎) × 100 %

Jumlah kalurahan yang memiliki kelompok Asman


Numerator
TOGA
Denumerator Jumlah kalurahan di wilayah kerja
Sumber data/Cara Data Primer
Pengumpulan data
1 tahun sekali
Frekuensi pengumpulan data
Akhir tahun
Periode waktu pelaporan data
Tabel jumlah kalurahan yang memiliki kelompok
Cara penyajian data
Asman TOGA
Observasi kegiatan pembentukan
Instrumen pengambilan data
Penanggung jawab Petugas Promkes Puskesmas
Target Indikator
1
1. Melaksanakan sosialisasi Asman TOGA
Kegiatan Pemenuhan Target 2. Pelatihan pada kelompok Asman TOGA
3. Terbentuknya SK Asman TOGA

10. Posyandu
JUDUL Presentase Posyandu aktif
Permendagri no 18 tahun 2018 Posyandu sebagai
DASAR PEMIKIRAN LKD
Permenkes No 8 Tahun 2018 tentang
pemberdayaan masyarakat
Renstra 2020-2024 tentang persentase kota/ kab
memiliki posyandu aktif minimal 80%
Penyesuaian DO Indikator dan pelaporan
indikator Promosi Kesehatan dan PM Kemenkes
No:PR.03.01/5/1174/2021

DIMENSI RUANG LINGKUP UKM esensial dan pengembangan


Tercapainya indikator persentase puskesmas
TUJUAN minimal 80% posyandu aktif
Puskesmas yang memiliki posyandu aktif minimal
DO 80% dengan kriteria

2. memiliki minimal 5 orang kader : memiliki


kader posyandu minimal 5 orang dengan SK Lurah.
TIPE INDIKATOR Output : Posyandu Aktif
SATUAN PENGUKURAN % (PERSEN)
(Jumlah Posyandu Aktif/Jumlah Total Semua
FORMULA Posyandu)x100%
Jumlah posyandu yang memenuhi 5 kriteria
NUMERATOR posyandu aktif
DENUMERATOR jumlah seluruh posyandu
SUMBER DATA Data Sekunder dari Kader dan Lintas Program
FREKUENSI PENGUMPULAN
DATA setiap bulan
PERIODE WAKTU LAPOR DATA setiap tanggal 1 bulan selanjutnya
offline (excel penghubung), online (aplikasi
CARA PENYAJIAN DATA microsite promkes)
INSTRUMEN PENGAMBILAN
DATA Manual SIP (sistem informasi posyandu)
PENANGGUNG JAWAB Petugas Promosi Kesehatan

TARGET 1
KEGIATAN PEMENUHAN
TARGET Pembinaan dan pendampingan posyandu
Pelaporan penimbangan dari kader (Penimbangan
balita posyandu, visitasi balita, penimbangan di
fasilitas kesehatan)
Advokasi Kalurahan untuk pembuatan SK
posyandu dan pengadaan sarpras operasional
posyandu
Penertiban Sistem Pelaporan Posyandu
Pedoman Pelaksanaan Posyandu

Monitoring dan evaluasi Posyandu secara berkala


Refrehing kader posyandu /pemberian reward
kader/posyandu
Pengintegrasian kegiatan tambahan dalam
posyandu (mis. BKB dan Posyandu)
membuat capaian target posyandu secara
berjenjang
Inovasi Posyandu Satelit

11. Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga


Judul Indikator Kunjungan Intervensi Lanjut PIS-PK
Permenkes No.39 Tahun 2016 tentang Program
Dasar pemikiran
Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga
Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten
Gunungkidul Nomor 899/KPTS/XII/2019 tentang
Pedoman Intervensi Tindak Lanjut Hasil Survei
Indeks Keluarga Sehat Program Indonesia Sehat
dengan Pendekatan Keluarga
Dimensi ruang lingkup Lintas Program, Lintas Sektor
Meningkatkan jumlah kunjungan intervensi lanjut
Tujuan
PIS-PK di wilayah kerja
Jumlah keluarga tidak sehat dan pra sehat
DO
dilakukan kunjungan intervensi lanjut PIS-PK
Proses : jumlah keluarga yang dilakukan
Tipe indikator
intervensi lanjut PIS-PK
Satuan pengukuran Persentase (%)
(Jumlah KK tidak sehat dan pra sehat dilakukan
formula kunjungan intervensi lanjut PIS PK /jumlah KK
tidak sehat dan pra sehat seluruhnya) x 100%
Jumlah KK tidak sehat dan pra sehat dilakukan
Numerator
kunjungan intervensi lanjut PIS PK
Denumerator jumlah KK tidak sehat dan pra sehat seluruhnya
Sumber data : Aplikasi Sistem Informasi Desa dan
Sumber data/Cara Sistem Informasi Kabupaten, Cara Pengumpulan
Pengumpulan data Data : Kunjungan Rumah dengan Komunikasi
Perubahan Perilaku
Setiap akhir periode pelaksanaan kunjungan
Frekuensi pengumpulan data
intervensi PIS-PK
Periode waktu pelaporan data 1 tahun sekali
Cara penyajian data Grafik dari Aplikasi SIKDA
Instrumen pengambilan data Form Intervensi PIS-PK
Pelaksana Program Promosi Kesehatan
Penanggung jawab
Puskesmas
Target Indikator
0
1. Pembentukan TIM KPP Intervensi Lanjut PIS-PK
tingkat Puskesmas
2. Menyusun pedoman intervensi tingkat
Puskesmas
3. Bimtek petugas pelaksana kunjungan rumah
(menentukan sasaran keluarga yang dilakukan
Kegiatan Pemenuhan Target intervensi lanjut PIS-PK)
4. Koordinasi dan komunikasi dengan sasaran
intervensi melalui pamong kalurahan.
5. Kunjungan rumah
6. Pengolahan Data (Entry Data & Analisis Data)
7.Penguatan Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat
melalui UKBM

PEMERINTAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL


DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS SEMANU II
Serpeng Wetan, Pacarejo, Semanu, Gunungkidul 55893
Telepon: 081381417820
Posel:semanudua@gmail.com,Laman:semanu2.puskesmas.gunungkidulkab.go.id

PROFIL INDIKATOR MUTU UNIT KESEHATAN MASYARAKAT (UKM)

UNIT : KESLING

1 TPP yang memenuhi syarat kesehatan


No Rincian Profil Keterangan
1 Judul TPP yang memenuhi syarat kesehatan
Dasar pemikiran Permenkes RI Nomor 14 Tahun 2021
Tentang Standar Kegiatan Usaha dan Produk
2 pada Penyelenggaraan Perizinan Berusaha
Berbasis Risiko Sektor Kesehatan
3 Dimensi mutu Keselamatan konsumen (safe)
4 Tujuan Meningkatnya TPP yang memenuhi syarat
Definisi operasional TPP memenuhi syarat ditentukan melalui
Inspeksi Kesehatan Lingkungan yang
5 dilakukan pada tempat pengolahan pangan
yang ada di wilayah kerja puskesmas.
6 Tipe indikator Output
7 Satuan pengukuran Prosentase
8 Numerator Jumlah TPP yang memenuhi syarat
Denominator Jumlah TPP yang dilakukan Inspeksi
9
Kesehatan Lingkungan
10 Target pencapaian 50%
Kriteria inklusi dan eksklusi inklusi : -
11
eksklusi : -
numerator x 100%
12 Formula pengukuran
denominator
13 Desain pengumpulan data Inspeksi Kesehatan Lingkungan
14 Sumber data Data primer
Tempat pengolahan pangan di wilayah
15 Populasi atau sampel
Puskesmas
16 Frekuensi pengumpulan data setahun dua kali
17 Periode waktu pelaporan data setahun dua kali
18 Periode analisis data setahun dua kali
Penyajian data Form IKL, tabel/display data, mempunyai
19
arsip IKL, data follow up
20 Instrumen pengambilan data Form Inspeksi Kesehatan Lingkungan TPP
Penanggung jawab indikator Sanitarian/Petugas Kesehatan Lingkungan
21
Puskesmas

2 Persentase Deklarasi STBM 5 Pilar


No Rincian Profil Keterangan
1 Judul Deklarasi STBM 5 pilar
Dasar pemikiran Permenkes RI Nomor 3 Tahun 2014 Tentang
2
STBM
3 Dimensi mutu Keselamatan masyarakat (safe)
Meningkatnya jumlah kalurahan yang
4 Tujuan
deklarasi STBM 5 pilar.
Definisi operasional Deklarasi ditentukan melalui kalurahan yang
telah berhasil mencapai kondisi sanitasi total
dalam penyelenggaraan STBM berdasarkan
5
penilaian tim verifikasi, yang kemudian
dapat melakukan deklarasi keberhasilan
STBM.
6 Tipe indikator Output
7 Satuan pengukuran Prosentase
Numerator Jumlah kalurahan yang deklarasi STBM 5
8
pilar
Denominator Jumlah kalurahan yang diverifikasi deklarasi
9
STBM 5 pilar
10 Target pencapaian 25%
inklusi : -
11 Kriteria inklusi dan eksklusi
eksklusi : -
numerator x 100%
12 Formula pengukuran
denominator
13 Desain pengumpulan data Verifikasi Paska Pemicuan
14 Sumber data Data primer
Populasi atau sampel Seluruh kalurahan yang ada di wilayah
15
puskesmas
16 Frekuensi pengumpulan data setahun satu kali
17 Periode waktu pelaporan data setahun satu kali
18 Periode analisis data setahun satu kali
Penyajian data Data hasil verifikasi, tabel/display data,
19 mempunyai arsip data, dokumen deklarasi,
berita acara deklarasi
Instrumen pengambilan data Form Verifikasi STBM 5 pilar dalam buku
20
saku verifikasi STBM
Penanggung jawab indikator Sanitarian/Petugas Kesehatan Lingkungan
21
Puskesmas

Persentase Tempat dan Fasilitas Umum (TFU) yang dilakukan pengawasan sesuai
3
standar
No Rincian Profil Keterangan
1 Judul TFU yang memenuhi syarat kesehatan
Dasar pemikiran 1.      Kepmenkes RI Nomor 519 Tahun 2008
Tentang Pedoman Penyelenggaraan Pasar
Sehat
2.      Kepmenkes RI Nomor 1429 Tahun 2006
2
Tentang Pedoman Penyelenggaraan
Kesehatan Lingkungan Sekolah
3.      Permenkes RI Nomor 80 Tahun 1990
Tentang Persyaratan Kesehatan Hotel
3 Dimensi mutu Keselamatan konsumen (safe)
4 Tujuan Meningkatnya TFU yang memenuhi syarat
Definisi operasional TFU memenuhi syarat ditentukan melalui
Inspeksi Kesehatan Lingkungan yang
5
dilakukan pada pasar, sekolah dan hotel
yang ada di wilayah kerja puskesmas.
6 Tipe indikator Output
7 Satuan pengukuran Prosentase
8 Numerator Jumlah TFU yang memenuhi syarat
Denominator Jumlah TFU yang dilakukan Inspeksi
9
Kesehatan Lingkungan
10 Target pencapaian 64%
Kriteria inklusi dan eksklusi inklusi : -
11
eksklusi : -
Formula pengukuran numerator x 100%
12
denominator
13 Desain pengumpulan data Inspeksi Kesehatan Lingkungan
14 Sumber data Data primer
Populasi atau sampel Seluruh pasar, sekolah dan hotel di wilayah
15
Puskesmas
16 Frekuensi pengumpulan data setahun dua kali
17 Periode waktu pelaporan data setahun dua kali
18 Periode analisis data setahun dua kali
Penyajian data Form IKL, tabel/display data, mempunyai
19
arsip IKL, data follow up
Instrumen pengambilan data Form Inspeksi Kesehatan Lingkungan TFU
20
(pasar, sekolah dan hotel)
Penanggung jawab indikator Sanitarian/Petugas Kesehatan Lingkungan
21
Puskesmas
PEMERINTAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS SEMANU II

Serpeng Wetan, Pacarejo, Semanu, Gunungkidul 55893


Telepon: 081381417820
Posel:semanudua@gmail.com,Laman:semanu2.puskesmas.gunungkidulkab.go.id

PROFIL INDIKATOR MUTU UNIT KESEHATAN MASYARAKAT (UKM)

UNIT : KESGA DAN GIZI

Pelayanan Kesehatan Lanjut


1.
Usia (Lansia)
1 Judul Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia (Lansia)
  1.    Peraturan Menteri Kesehatan RI No 67

Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Pelayanan


Kesehatan Lanjut Usia di Pusat Kesehatan
Masyarakat
2 Dasar pemikiran
  2.    Peraturan Menteri Kesehatan RI No 4 Tahun

2019 tentang Standar Teknis Pemenuhan Mutu


Pelayanan Dasar Pada Standar Pelayanan
Minimal Bidang Kesehatan
Pelayanan kesehatan bagi usia lanjut
3 Dimensi mutu
dilaksanakan sesuai standar
Meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan
4 Tujuan
pada lansia
Lansia yang mendapatkan pelayanan sesuai
5 Definisi operasional
standar dalam satu tahun di wilayah kerja
6 Tipe indikator Output
7 Satuan pengukuran Persentase
Jumlah penduduk yang berusia 60 (enam puluh)
tahun keatas yang mendapat skrining kesehatan
minimal 1 kali dalam setahun meliputi :
Pengukuran tinggi badan, berat badan dan
lingkar perut; pengukuran tekanan darah;
pemeriksaan gula darah; pemeriksaan gangguan
mental menggunakan instrument Geriatric
Depression Scale/GDS; pemeriksaan gangguan
8 Numerator
kognitif menggunakan instrument Abbreviated
Mental Test/AMT; pemeriksaan tingkat
kemandirian menggunakan instrument Activity
Daily Living/ADL); dan anamnesa
perilakuberisiko yang dapat dilaksanakan di
dalam gedung fasilitas pelayanan kesehatan, di
luar gedung/ UKBM (Posyandu lansia dan atau
Posbindu) dan kunjungan rumah.
Jumlah penduduk yang berusia 60 (enam puluh)
9 Denominator tahun keatas di wilayah kerja dalam kurun
waktu satu tahun.
numerator x 100%
12 Formula pengukuran
denominator

13 Desain pengumpulan data Survey harian

14 Sumber data Data primer


Seluruh penduduk usia 60 tahun keatas di
15 Populasi atau sampel
wilayah Puskesmas
Frekuensi pengumpulan
16 Setiap kali pelaksanaan pelayanan
data
Periode waktu pelaporan
17 Setiap bulan
data
18 Periode analisis data Setahun sekali

19 Penyajian data Tabel


Instrumen Pengkajian Paripurna Pasie Geriatri
(P3G) meliputi instrument Geriatric Depression
Instrumen pengambilan
20 Scale/GDS, instrument Abbreviated Mental
data
Test/AMT dan instrument Activity Daily
Living/ADL)
Penanggung jawab Program Kesehatan Lansia
21 Penanggung jawab indicator
Puskesmas

2. Cakupan kunjungan pertama ibu hamil (K1)


No Rincian Profil Keterangan
1 Judul Cakupan kunjungan pertama ibu hamil (K1)
1.      Peraturan Menteri Kesehatan RI No 4
Tahun 2019 tentang Standar Teknis Pemenuhan
Mutu Pelayanan Dasar Pada Standar Pelayanan
Minimal Bidang Kesehatan
2.      Peraturan Menteri Kesehatan
2 Dasar pemikiran Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2021
Tentang
Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan
Masa Sebelum Hamil, Masa Hamil, Persalinan,
Dan Masa Sesudah Melahirkan,Pelayanan
Kontrasepsi, Dan Pelayanan Kesehatan Seksual
Memastikan seluruh ibu hamil mendapatkan
3 Dimensi mutu akses layanan kesehatan oleh tenaga kesehatan
yang kompeten
Mengetahui jangkauan (akses) pelayanan
4 Tujuan antenatal serta kemampuan program dalam
menggerakkan masyarakat
Ibu hamil yang pertama kali mendapat
5 Definisi operasional pelayanan antenatal yang dilakukan oleh tenaga
kesehatan yang kompeten.
6 Tipe indikator Output
7 Satuan pengukuran Persentase
Jumlah ibu hamil pertama kali mendapat
8 Numerator pelayanan Ante Natal Care/ANC oleh tenaga
kesehatan (tanpa melihat usia kehamilan)
9 Denominator Jumlah ibu hamil riil di wilayah kerja
numerator x 100%
12 Formula pengukuran
denominator
13 Desain pengumpulan data Survey harian
14 Sumber data Data primer
15 Populasi atau sampel Seluruh ibu hamil di wilayah kerja
Frekuensi pengumpulan
16 Setiap kali pelaksanaan pelayanan
data
Periode waktu pelaporan
17 Setiap bulan
data
18 Periode analisis data Setahun sekali

19 Penyajian data Tabel

Instrumen pengambilan -     Kohort ANC Terpadu


20
data -     Buku KIA

21 Penanggung jawab indikator Bidan Koordinator KIA

3. Cakupan Kunjungan Ibu Hamil (K4)


No Rincian Profil Keterangan
1 Judul Cakupan Kunjungan Ibu Hamil (K4)
1.      Peraturan Menteri Kesehatan RI No 4
Tahun 2019 tentang Standar Teknis Pemenuhan
Mutu Pelayanan Dasar Pada Standar Pelayanan
Minimal Bidang Kesehatan
2.      Peraturan Menteri Kesehatan Republik
2 Dasar pemikiran Indonesia Nomor 21 Tahun 2021 Tentang
Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Masa
Sebelum Hamil, Masa Hamil, Persalinan, Dan
Masa Sesudah Melahirkan,Pelayanan
Kontrasepsi, Dan Pelayanan Kesehatan Seksual
Memastikan seluruh ibu hamil mendapatkan
3 Dimensi mutu
pelayanan sesuai standar
Memenuhi hak setiap ibu hamil memperoleh
pelayanan kesehatan yang berkualitas sehingga
4 Tujuan mampu menjalani kehamilan dengan sehat,
bersalin dengan selamat, dan melahirkan bayi
yang sehat dan berkualitas
Pelayanan kesehatan sesuai standar yang
5 Definisi operasional ditujukan pada ibu hamil yang dilakukan oleh
tenaga kesehatan yang kompeten.
6 Tipe indikator Output

7 Satuan pengukuran Persentase

Jumlah ibu hamil yang sudah melahirkan dengan


usia kehamilan 24 minggu atau lebih memiliki
riwayat mendapatkan ANC sesuai standar (10
8 Numerator Terpadu/ 10 T dan minimal 1 kali terpadu)
sebanyak 4 kali selama periode kehamilan
dengan ketentuan (1 kali di Trimester I; 1 kali di
Trimester II; dan 2 kali di Trimester III)
Jumlah ibu bersalin yang telah melahirkan
9 Denominator dengan usia kehamilan 24 minggu atau lebih di
wilayah kerja
10 Target pencapaian 100
inklusi : Seluruh ibu hamil yang telah melahirkan

11 Kriteria inklusi dan eksklusi eksklusi : Ibu hamil yang belum selesai menjalani
masa kehamilannya pada akhir tahun berjalan
tidak di hitung sebagai cakupan program

numerator x 100%
12 Formula pengukuran
denominator
13 Desain pengumpulan data Survey harian
14 Sumber data Data primer
15 Populasi atau sampel Seluruh ibu hamil di wilayah kerja
Frekuensi pengumpulan
16 Setiap kali pelaksanaan pelayanan
data
Periode waktu pelaporan
17 Setiap bulan
data

18 Periode analisis data Setahun sekali

19 Penyajian data Tabel


Instrumen pengambilan -     Kohort ANC Terpadu
20
data -     Buku KIA
21 Penanggung jawab indicator Bidan koordinator KIA

4. Cakupan Pertolongan Persalinan Di Fasilitas Kesehatan (PF)


No Rincian Profil Keterangan
Cakupan Pertolongan Persalinan Di Fasilitas
1 Judul
Kesehatan (PF)

2 Dasar pemikiran 1.      Peraturan Menteri Kesehatan RI No 4


Tahun 2019 tentang Standar Teknis Pemenuhan
Mutu Pelayanan Dasar Pada Standar Pelayanan
Minimal Bidang Kesehatan
2.      Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 21 Tahun 2021 Tentang
Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Masa
Sebelum Hamil, Masa Hamil, Persalinan, Dan
Masa Sesudah Melahirkan,Pelayanan
Kontrasepsi, Dan Pelayanan Kesehatan Seksual

Seluruh pertolongan persalinan dilaksanakan


3 Dimensi mutu oleh tenaga kesehatan yang kompeten di
Fasilitas Kesehatan yang sesuai standar

Agar ibu dapat bersalin dengan aman dan


4 Tujuan selamat sebagai upaya menurunkan Angka
Kematian Ibu (AKI)

Pelayanan kesehatan yang ditujukan pada ibu


sejak dimulainya persalinan hingga 6 (enam) jam
5 Definisi operasional sesudah melahirkan yang dilakukan oleh tenaga
kesehatan yang kompeten di Fasilitas Kesehatan
sesuai standar

6 Tipe indikator Output


7 Satuan pengukuran Persentase

Jumlah ibu yang telah melahirkan dengan usia


kehamilan 24 minggu yang ditolong oleh Tenaga
8 Numerator Kesehatan yang Kompeten (Bidan, Dokter
Spesialis Obstetri dan Ginekologi/SpOG) dan
dilaksanakan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan

Jumlah ibu bersalin yang telah melahirkan


9 Denominator dengan usia kehamilan 24 minggu di wilayah
kerja

10 Target pencapaian 100

inklusi : Seluruh ibu bersalin


11 Kriteria inklusi dan eksklusi
eksklusi : -
numerator x 100%
12 Formula pengukuran
denominator
13 Desain pengumpulan data Survey harian
14 Sumber data Data primer

15 Populasi atau sampel Seluruh ibu bersalin di wilayah kerja


Frekuensi pengumpulan
16 Setiap kali pelaksanaan pelayanan
data
Periode waktu pelaporan
17 Setiap bulan
data

18 Periode analisis data Setahun sekali


19 Penyajian data Tabel
Instrumen pengambilan -     Kohort ANC Terpadu
20
data -     Buku KIA
21 Penanggung jawab indicator Bidan koordinator KIA

5. Cakupan Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas (KF 3)


No Rincian Profil Keterangan
1 Judul Cakupan Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas (KF 3)

Peraturan Menteri Kesehatan Republik


Indonesia Nomor 21 Tahun 2021 Tentang

2 Dasar pemikiran
Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Masa
Sebelum Hamil, Masa Hamil, Persalinan, Dan
Masa Sesudah Melahirkan,Pelayanan
Kontrasepsi, Dan Pelayanan Kesehatan Seksual

Memastikan ibu nifas mendapatkan pelayanan


3 Dimensi mutu
sesuai standar

Menjaga kesehatan ibu nifas (6 jam – 42 hari)


hari pasca persalinan), baik secara fisik maupun
4 Tujuan
psikologis sebagai upaya menurunkan Angka
Kematian Ibu (AKI)

Pelayanan Kesehatan yang ditujukan pada ibu


selama masa nifas (6
5 Definisi operasional jam sampai dengan 42 hari sesudah melahirkan)
yang dilaksanakan secara terintegrasi dan
komprehensif
6 Tipe indikator Output
7 Satuan pengukuran Persentase
Jumlah ibu paska melahirkan memperoleh
minimal 3 kali pelayanan kesehatan dengan
ketentuan (1 kali periode 6-72 jam; 1 kali
periode 4-28 hari; dan 1 kali periode 29-42 hari)
dan sesuai standar (pemeriksaan tanda vital;
8 Numerator
tinggi fundus uteri; lochia dan perdarahan; jalan
lahir; payudara dan anjuran Air Susu Ibu/ASI
eksklusif; pemberian 2 kapsul vitamin A;
pelayanan konseling kontrasepsi; dan
penanganan nifas dengan risti dan komplikasi)
Jumlah seluruh ibu nifas (42 hari pasca salin) riil
9 Denominator
di wilayah kerja

10 Target pencapaian 100%

inklusi : Seluruh ibu nifas


11 Kriteria inklusi dan eksklusi
eksklusi : -
numerator x 100%
12 Formula pengukuran
denominator
13 Desain pengumpulan data Survey harian
14 Sumber data Data primer
15 Populasi atau sampel Seluruh ibu nifas di wilayah kerja
Frekuensi pengumpulan
16 Setiap kali pelaksanaan pelayanan
data
Periode waktu pelaporan
17 Setiap bulan
data
18 Periode analisis data Setahun sekali
19 Penyajian data Tabel
Instrumen pengambilan -     Kohort ANC Terpadu
20
data -     Buku KIA

21 Penanggung jawab indicator Penanggung jawab Program KIA Puskesmas

6. Persentase Pemeriksaan Hepatitis B Surface Antigen/HBsAg Pada Ibu Hamil


No Rincian Profil Keterangan

Persentase Pemeriksaan Hepatitis B Surface


1 Judul
Antigen/HBsAg Pada Ibu Hamil

1.      Peraturan Menteri Kesehatan RI No 4


Tahun 2019 tentang Standar Teknis Pemenuhan
2 Dasar pemikiran
Mutu Pelayanan Dasar Pada Standar Pelayanan
Minimal Bidang Kesehatan
2.      Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 21 Tahun 2021 Tentang

Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Masa


Sebelum Hamil, Masa Hamil, Persalinan, Dan
Masa Sesudah Melahirkan,Pelayanan
Kontrasepsi, Dan Pelayanan Kesehatan Seksual

Setiap ibu hamil dilakukan skrining Hepatitis B


3 Dimensi mutu
Surface Antigen/HBsAg

Mencegah penularan Hepatitis B Surface


4 Tujuan
Antigen/HBsAg dari ibu ke anak

Ibu Hamil yang dilakukan pemeriksaan Hepatitis


5 Definisi operasional
B Surface Antigen/HBsAg
6 Tipe indikator Output
7 Satuan pengukuran Persentase

Jumlah ibu hamil di wilayah puskesmas yg


8 Numerator diperiksa Hepatitis B Surface Antigen/HBsAg
minimal 1 kali selama kehamilan
Jumlah sasaran ibu hamil riil di wilayah
9 Denominator
puskesmas

10 Target pencapaian 100%

inklusi : Seluruh Ibu Hamil yang dilakukan


11 Kriteria inklusi dan eksklusi pemeriksaan Hepatitis B Surface Antigen/HBsAg
eksklusi : -
numerator x 100%
12 Formula pengukuran
denominator

13 Desain pengumpulan data Survey harian

14 Sumber data Data primer


15 Populasi atau sampel Seluruh ibu hamil di wilayah kerja
Frekuensi pengumpulan
16 Setiap kali pelaksanaan pelayanan
data
Periode waktu pelaporan
17 Setiap bulan
data
18 Periode analisis data Setahun sekali
19 Penyajian data Tabel
Instrumen pengambilan -     Kohort ANC Terpadu
20
data -     Buku KIA
21 Penanggung jawab indicator Penanggung jawab Program KIA Puskesmas
7. Persentase Pemeriksaan HIV pada Ibu Hamil
No Rincian Profil Keterangan
1 Judul Persentase Pemeriksaan HIV pada Ibu Hamil

1.      Peraturan Menteri Kesehatan RI No 4


Tahun 2019 tentang Standar Teknis Pemenuhan
Mutu Pelayanan Dasar Pada Standar Pelayanan
Minimal Bidang Kesehatan

2.      Peraturan Menteri Kesehatan Republik


2 Dasar pemikiran Indonesia Nomor 21 Tahun 2021 Tentang

Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Masa


Sebelum Hamil, Masa Hamil, Persalinan, Dan
Masa Sesudah Melahirkan,Pelayanan
Kontrasepsi, Dan Pelayanan Kesehatan Seksual

3 Dimensi mutu Setiap ibu hamil dilakukan skrining HIV

4 Tujuan Mencegah penularan HIV/AIDS dari ibu ke anak

5 Definisi operasional Ibu Hamil yang dilakukan pemeriksaan HIV

6 Tipe indikator Output


7 Satuan pengukuran Persentase

Jumlah ibu hamil di wilayah puskesmas yg


8 Numerator
diperiksa HIV minimal 1 kali selama kehamilan

Jumlah sasaran ibu hamil riil di wilayah


9 Denominator
puskesmas

10 Target pencapaian 100%

inklusi : Seluruh Ibu Hamil yang dilakukan


11 Kriteria inklusi dan eksklusi pemeriksaan HIV
eksklusi : -
numerator x 100%
12 Formula pengukuran
denominator
13 Desain pengumpulan data Survey harian
14 Sumber data Data primer
15 Populasi atau sampel Seluruh ibu hamil di wilayah kerja
Frekuensi pengumpulan
16 Setiap kali pelaksanaan pelayanan
data
Periode waktu pelaporan
17 Setiap bulan
data
18 Periode analisis data Setahun sekali
19 Penyajian data Tabel
Instrumen pengambilan -     Kohort ANC Terpadu
20
data -     Buku KIA

21 Penanggung jawab indicator Penanggung jawab Program KIA Puskesmas

8. Persentase Pemeriksaan Infeksi Menular Seksual/Ims (Sipilis) Pada Ibu Hamil


No Rincian Profil Keterangan
Persentase Pemeriksaan Infeksi Menular
1 Judul
Seksual/Ims (Sipilis) Pada Ibu Hamil
1.      Peraturan Menteri Kesehatan RI No 4
Tahun 2019 tentang Standar Teknis Pemenuhan
Mutu Pelayanan Dasar Pada Standar Pelayanan
Minimal Bidang Kesehatan

2.      Peraturan Menteri Kesehatan Republik


2 Dasar pemikiran Indonesia Nomor 21 Tahun 2021 Tentang

Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Masa


Sebelum Hamil, Masa Hamil, Persalinan, Dan
Masa Sesudah Melahirkan,Pelayanan
Kontrasepsi, Dan Pelayanan Kesehatan Seksual

Setiap ibu hamil dilakukan skrining Infeksi


3 Dimensi mutu
Menular Seksual/Ims (Sipilis)

Mencegah penularan Infeksi Menular


4 Tujuan
Seksual/Ims (Sipilis) dari ibu ke anak

Ibu Hamil yang dilakukan pemeriksaan Infeksi


5 Definisi operasional
Menular Seksual/Ims (Sipilis)
6 Tipe indikator Output
7 Satuan pengukuran Persentase

Jumlah ibu hamil di wilayah puskesmas yg


8 Numerator diperiksa IMS (Sipilis) minimal 1 kali selama
kehamilan
Jumlah sasaran ibu hamil riil di wilayah
9 Denominator
puskesmas
10 Target pencapaian 100%
inklusi : Seluruh Ibu Hamil yang dilakukan
pemeriksaan Infeksi Menular Seksual/Ims
11 Kriteria inklusi dan eksklusi
(Sipilis)
eksklusi : -
numerator x 100%
12 Formula pengukuran
denominator
13 Desain pengumpulan data Survey harian
14 Sumber data Data primer
15 Populasi atau sampel Seluruh ibu hamil di wilayah kerja

Frekuensi pengumpulan
16 Setiap kali pelaksanaan pelayanan
data
Periode waktu pelaporan
17 Setiap bulan
data

18 Periode analisis data Setahun sekali

19 Penyajian data Tabel


Instrumen pengambilan -    Kohort ANC Terpadu
20
data -    Buku KIA
21 Penanggung jawab indicator Penanggung jawab Program KIA Puskesmas

9. Persentase Pemeriksaan Urine Protein Pada Ibu Hamil


No Rincian Profil Keterangan
Persentase Pemeriksaan Urine Protein Pada Ibu
1 Judul
Hamil

1.      Peraturan Menteri Kesehatan RI No 4


Tahun 2019 tentang Standar Teknis Pemenuhan
Mutu Pelayanan Dasar Pada Standar Pelayanan
Minimal Bidang Kesehatan

2 Dasar pemikiran 2.      Peraturan Menteri Kesehatan Republik


Indonesia Nomor 21 Tahun 2021 Tentang

Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Masa


Sebelum Hamil, Masa Hamil, Persalinan, Dan
Masa Sesudah Melahirkan,Pelayanan
Kontrasepsi, Dan Pelayanan Kesehatan Seksual

Setiap ibu hamil dilakukan skrining dengan


3 Dimensi mutu
pemeriksaan Urine Protein

Deteksi dini kasus pre eclampsia dan ekalmpsia


4 Tujuan
pada ibu hamil

Ibu Hamil yang dilakukan pemeriksaan Urine


5 Definisi operasional
Protein
6 Tipe indikator Output
7 Satuan pengukuran Persentase
Jumlah ibu hamil di wilayah puskesmas yg
8 Numerator diperiksa Urine Protein minimal 1 kali selama
kehamilan
Jumlah sasaran ibu hamil riil di wilayah
9 Denominator
puskesmas

10 Target pencapaian 100%

inklusi : Seluruh Ibu Hamil yang dilakukan


11 Kriteria inklusi dan eksklusi pemeriksaan Urine Protein
eksklusi : -

numerator x 100%
12 Formula pengukuran
denominator

13 Desain pengumpulan data Survey harian

14 Sumber data Data primer

15 Populasi atau sampel Seluruh ibu hamil di wilayah kerja

Frekuensi pengumpulan
16 Setiap kali pelaksanaan pelayanan
data

Periode waktu pelaporan


17 Setiap bulan
data

18 Periode analisis data Setahun sekali

19 Penyajian data Tabel


Instrumen pengambilan -     Kohort ANC Terpadu
20
data
-     Buku KIA

21 Penanggung jawab indicator Penanggung jawab Program KIA Puskesmas

10. Cakupan Pelayanan Kesehatan Bayi Baru Lahir


No Rincian Profil Keterangan
1 Judul Cakupan Pelayanan Kesehatan Bayi Baru Lahir
1.      Peraturan Menteri Kesehatan RI No 4
Tahun 2019 tentang Standar Teknis Pemenuhan
2 Dasar pemikiran
Mutu Pelayanan Dasar Pada Standar Pelayanan
Minimal Bidang Kesehatan
2.      Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 25 Tahun 2014 Tentang Upaya
Kesehatan Anak

Memastikan Bayi Baru Lahir mendapatkan


3 Dimensi mutu
pelayanan sesuai standar

menjamin kelangsungan hidup Bayi Baru Lahir


4 Tujuan sebagai upaya menurunkan Angka Kematian
Neonatus (AKN)
Bayi Baru Lahir (028 hari) yang mendapatkan
5 Definisi operasional
pelayanan sesuai standar.
6 Tipe indikator Output
7 Satuan pengukuran Persentase

Jumlah Bayi Baru Lahir yang hidup sampai


dengan usia 0–28 hari (neonatal) yang
mendapat pelayanan kesehatan Minimal 3 Kali
Kunjungan selama periode neonatal dengan
8 Numerator ketentuan (1 kali periode 6-48 jam; 1 kali
periode 3-7 hari; dan 1 kali periode 8-28 hari)
dan sesuai standar (perawatan tali pusat, Inisiasi
Menyusu Dini/IMD, injeksi Vitamin K, pemberian
salep mata dan imunisasi Hepatiti B/HB 0)

Jumlah Bayi Baru Lahir yang hidup sampai


9 Denominator dengan usia 0–28 hari (neonatal) dikurangi
kematian neonatus di wilayah kerja

10 Target pencapaian 100%

inklusi : Seluruh Bayi Lahir Hidup (0-28 hr) di


wilayah kerja
11 Kriteria inklusi dan eksklusi eksklusi : Bayi Lahir Hidup yang meninggal atau
pindah alamat sebelum usia 28 hari tidak
dihitung sebagai sasaran program

numerator x 100%
12 Formula pengukuran
denominator

13 Desain pengumpulan data Survey harian

14 Sumber data Data primer


Seluruh Bayi Lahir Hidup (0-28 hari) di wilayah
15 Populasi atau sampel
kerja
Frekuensi pengumpulan
16 Setiap kali pelaksanaan pelayanan
data
Periode waktu pelaporan
17 Setiap bulan
data

18 Periode analisis data Setahun sekali


19 Penyajian data Tabel
-    Kohort Bayi
Instrumen pengambilan
20 -    Buku KIA
data
-    Formulir MTBM

21 Penanggung jawab indicator Penanggung jawab Program KIA Puskesmas

11. Cakupan Pelayanan Kesehatan Balita


No Rincian Profil Keterangan

1 Judul Cakupan Pelayanan Kesehatan Balita

1.      Peraturan Menteri Kesehatan RI No 4


Tahun 2019 tentang Standar Teknis Pemenuhan
Mutu Pelayanan Dasar Pada Standar Pelayanan
Minimal Bidang Kesehatan
2 Dasar pemikiran
2.      Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 25 Tahun 2014 Tentang Upaya
Kesehatan Anak

Memastikan Balita mendapatkan pelayanan


3 Dimensi mutu sesuai standar untuk memperoleh tumbuh
kembang secara optimal

Meningkatkan kelangsungan dan kualitas hidup


4 Tujuan
Balita.

Balita (0-59 bulan) yang mendapatkan


5 Definisi operasional
pelayanan sesuai standar.

6 Tipe indikator Output

7 Satuan pengukuran Persentase


Jumlah balita usia 0-59 bulan mendapat
pelayanan sesuai standar (penimbangan
minimal 8 kali setahun dengan ketentuan
minumal 4 kali dalam kurun waktu 6 bulan;
8 Numerator pengukuran panjang/tinggi badan minimal 2 kali
setahun; pemantauan perkembangan minimal 2
kali setahun; pemberian kapsul vitamin A
sebanyak 2 kali setahun; dan dan imunisasi
lanjutan)

9 Denominator Jumlah Balita usia 0-59 bulan di wilayah kerja

10 Target pencapaian 100%

inklusi : Seluruh Balita usia 0-59 bulan di wilayah


kerja

11 Kriteria inklusi dan eksklusi eksklusi : Balita yang belum genap berulang
tahun pada kurun waktu berjalan (ulang tahun
ke-1, ke-2, ke-3, ke-4 dan ke-5) tidak di hitung
sebagai cakupan yankes balita

numerator x 100%
12 Formula pengukuran
denominator
13 Desain pengumpulan data Survey harian
14 Sumber data Data primer

15 Populasi atau sampel Seluruh Balita (0-59 bulan) di wilayah kerja

Frekuensi pengumpulan
16 Setiap kali pelaksanaan pelayanan
data
Periode waktu pelaporan
17 Setiap bulan
data
18 Periode analisis data Setahun sekali
19 Penyajian data Tabel
-    Kohort Balita
Instrumen pengambilan -    Buku KIA
20
data -    Formulir MTBS
-    Formulir SDIDTK

21 Penanggung jawab indicator Penanggung jawab Program KIA Puskesmas

12. Cakupan Peserta KB Aktif


No Rincian Profil Keterangan

1 Judul Cakupan Peserta KB Aktif


1.    Peratutan Pemerintah No 61 Tahun 2014
tentang Kesehata Reproduksi

2.    Peraturan Menteri Kesehatan Republik


Indonesia Nomor 21 Tahun 2021 Tentang
2 Dasar pemikiran
Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Masa
Sebelum Hamil, Masa Hamil, Persalinan, Dan
Masa Sesudah Melahirkan,Pelayanan

Kontrasepsi, Dan Pelayanan Kesehatan Seksual

Menjamin kesehatan ibu dalam usia reproduksi


agar mampu melahirkan generasi yang sehat
3 Dimensi mutu
dan berkualitas serta mengurangi angka
kematian ibu.

Meningkatkan kesehatan ibu pada masa


4 Tujuan
sesudah melahirkan

Pasangan Usia Subur (PUS) yang


5 Definisi operasional masih aktif menggunakan alat dan obat
kontrasepsi (alokon) d
6 Tipe indikator Output
7 Satuan pengukuran Persentase

8 Numerator Jumlah peserta KB aktif


Jumlah Pasangan Usia Subur/PUS diwilayah
9 Denominator
kerja
10 Target pencapaian 70%

inklusi : PUS yang menggunakan alat atau obat


kontrasepsi
11 Kriteria inklusi dan eksklusi
eksklusi : -

numerator x 100%
12 Formula pengukuran
Denominator
13 Desain pengumpulan data Survey harian
14 Sumber data Data primer
Seluruh Pasangan Usia Subur (PUS) di wilayah
15 Populasi atau sampel
Puskesmas

Frekuensi pengumpulan
16 Setiap kali pelaksanaan pelayanan
data
Periode waktu pelaporan
17 Setiap bulan
data
18 Periode analisis data Setahun sekali
19 Penyajian data Tabel
Instrumen pengambilan
20 Kohort KB
data

21 Penanggung jawab indicator Penanggung jawab Program KB Puskesmas

13. Pemberian TTD pada Ibu Hamil


No Rincian Profil Keterangan
1 Judul Pemberian TTD pada Ibu Hamil
Peraturan Menteri Kesehatan Republik
2 Dasar pemikiran Indonesia Nomor 14 Tahun 2019 tentang
Pelaksanaan Teknis Survailns Gizi
3 Dimensi mutu Ibu Hamil mengkonsumsi TTD
Meningkatnya Cakupan Pemberian TTD pada ibu
4 Tujuan
hamil
Cakupan ibu hamil yang mendapat TTD minimal
5 Definisi operasional
90 tablet selama masa kehamilan
6 Tipe indikator Output
7 Satuan pengukuran Persentase
Jumlah ibu hamil diberi dan mengkonsumsi TTD
8 Numerator
sebanyak minimal 90 tablet selama hamil
Jumlah semua ibu hamil di wilayah kerja
9 Denominator
puskesmas dalam 1 (satu) tahun
10 Target pencapaian 90
11 Kriteria inklusi dan eksklusi
numerator x 100%
12 Formula pengukuran
Denominator
Laporan Puskesmas kepada Dinas Kesehatan
13 Desain pengumpulan data
melalui Website Kesga
14 Sumber data Data primer
15 Populasi atau sampel Seluruh ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas
Frekuensi pengumpulan
16 Setiap bulan
data
Periode waktu pelaporan
17 Setiap bulan
data
18 Periode analisis data Enam bulan sekali/per semester
19 Penyajian data Perkalurahan
Instrumen pengambilan
20 Website Kesga
data
21 Penanggung jawab indikator Nutrisionis/Bidan Koordinator KIA

14. Balita Gizi Kurang Mendapat Makanan Tambahan


No Rincian Profil Keterangan
Balita Gizi Kurang Mendapat Makanan
1 Judul
Tambahan
Peraturan Menteri Kesehatan Republik
2 Dasar pemikiran Indonesia Nomor 14 Tahun 2019 tentang
Pelaksanaan Teknis Survailns Gizi
Balita Gizi Kurang (BB/TB) mendapat Makanan
3 Dimensi mutu
Tambahan pemulihan
Semua balita Gizi Kurang (BB/TB) mendapatkan
4 Tujuan makanan tambahan baik lokal maupun
pabrikan.
Cakupan balita (umur 6-59 bulan) gizi kurang
(menurut Berat Badan/Tinggi Badan atau BB/TB)
5 Definisi operasional yang mendapat makanan tambahan selain
makanan utama dalam bentuk makanan lokal
maupun pabrikan.
6 Tipe indikator Output
7 Satuan pengukuran Persentase
Jumlah balita gizi kurang (Z score -3 s.d - < 2
8 Numerator Standar Deviasi/SD) menurut BB/TB mendapat
makanan tambahan
Jumlah balita gizi kurang (Z score -3 s.d - < 2
9 Denominator Standar Deviasi/SD) menurut BB/TB di wilayah
puskesmas
10 Target pencapaian 85
11 Kriteria inklusi dan eksklusi
numerator x 100%
12 Formula pengukuran
Denominator
13 Desain pengumpulan data Laporan e-ppgmb
14 Sumber data Data primer
Seluruh balita gizi kurang (Z score -3 s.d - < 2
15 Populasi atau sampel Standar Deviasi/SD) menurut BB/TB di wilayah
puskesmas
Frekuensi pengumpulan
16 Sebulan sekali
data
Periode waktu pelaporan Setelah 3 bulan setelah sasaran menerima
17
data Makanan Tambahan
18 Periode analisis data Setahun sekali
19 Penyajian data Format dalam fitur e-ppgbm
Instrumen pengambilan
20 e-ppgbm
data
21 Penanggung jawab indikator Nutrisionis

15. Balita usia 0-59 bulan Ditimbang di Posyandu


No Rincian Profil Keterangan
1 Judul Balita usia 0-59 bulan Ditimbang di Posyandu
Peraturan Menteri Kesehatan Republik
2 Dasar pemikiran Indonesia Nomor 14 Tahun 2019 tentang
Pelaksanaan Teknis Survailns Gizi
Balita usia 0-59 bulan yang datang ke Posyandu
3 Dimensi mutu atau akses dengan tenaga kesehatan dan
ditimbang berat badannya.
Semua Balita usia 0-59 bulan bisa datang dan
4 Tujuan
ditimbang berat badannya.
Semua Balita usia 0-59 bulan yang datang ke
5 Definisi operasional Posyandu atau mengakses ke tenaga kesehatan
dan ditimbang berat badannya.
6 Tipe indikator Output
7 Satuan pengukuran Persentase

Jumlah Balita usia 0-59 bulan yang datang ke


8 Numerator Posyandu atau akses dengan tenaga
kesehatan/kader dan ditimbang berat badannya

Semua Balita usia 0-59 bulan yang ada di


9 Denominator
wilayah kerja puskesmas
10 Target pencapaian 80
11 Kriteria inklusi dan eksklusi
numerator x 100%
12 Formula pengukuran
Denominator
13 Desain pengumpulan data Laporan bulanan gizi
14 Sumber data Data primer
Semua Balita usia 0-59 bulan yang ada di
15 Populasi atau sampel
wilayah kerja puskesmas
Frekuensi pengumpulan
16 Sebulan sekali
data
Periode waktu pelaporan
17 Sebulan sekali
data
18 Periode analisis data Enam bulan sekali / persemester
19 Penyajian data Format Excell
Instrumen pengambilan
20 Laporan Bulanan gizi
data
21 Penanggung jawab indikator Nutrisionis

16. Balita Wasting


No Rincian Profil Keterangan
1 Judul Balita Wasting
·       Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 14 Tahun 2019 tentang
Pelaksanaan Teknis Survailns Gizi
2 Dasar pemikiran
·       Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 2 Tahun 2020 tentang Standar
Antropometri Anak
Balita dengan status gizi buruk dan gizi kurang
3 Dimensi mutu indeks BB/TB atau dengan Z- score kurang dari -
2 SD
4 Tujuan Balita wasting terdata di tiap Puskesmas
Balita umur 0-59 bulan dengan kategori status
5 Definisi operasional gizi berdasarkan indeks BB/PB atau BB/TB
memiliki Z-score kurang dari -2 SD
6 Tipe indikator Output
7 Satuan pengukuran Persentase
Jumlah balita wasting (Z score < -2 SD) menurut
8 Numerator
BB/TB usia 0-59 bulan

Jumlah semua balita usia 0-59 bulanyang diukur


9 Denominator
status gizi menurut BB/TB di wilayah puskesmas
10 Target pencapaian 7.5
11 Kriteria inklusi dan eksklusi
numerator x 100%
12 Formula pengukuran
Denominator
13 Desain pengumpulan data laporanPSG dan e-ppgbm
14 Sumber data Data primer
Seluruh balita yang diukur menurut BB/TB di
15 Populasi atau sampel
wilayah puskesmas
Frekuensi pengumpulan
16 6 bulan sekali
data
Periode waktu pelaporan
17 6 bulan sekali/persemester
data
18 Periode analisis data 6 bulan sekali/persemester
19 Penyajian data Laporan PSG dan e-ppgbm
Instrumen pengambilan
20 Laporan PSG dan e-ppgbm
data
21 Penanggung jawab indikator Nutrisionis

17. Balita Stunting


No Rincian Profil Keterangan
1 Judul Balita Stunting
• Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 14 Tahun 2019 tentang
Pelaksanaan Teknis Survailns Gizi
2 Dasar pemikiran
• Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 2 Tahun 2020 tentang Standar
Antropometri Anak
Balita dengan status gizi sangat pendek dan gizi
3 Dimensi mutu pendek indeks TB/U atau dengan Z- score
kurang dari -2 SD
4 Tujuan Balita wasting terdata di tiap puskesmas
Balita umur 0-59 bulan dengan kategori status
5 Definisi operasional gizi berdasarkan indeks TB/U memiliki Z-score
kurang dari -2 SD
6 Tipe indikator Output
7 Satuan pengukuran Persentase
Jumlah balita usia 0-59 bulan Stunting (Z score <
8 Numerator
-2 SD) menurut TB/U

Jumlah semua balita usia 0-59 bulan yang diukur


9 Denominator
status gizi menurut TB/U di wilayah puskesmas
10 Target pencapaian 16
11 Kriteria inklusi dan eksklusi
numerator x 100%
12 Formula pengukuran
Denominator
13 Desain pengumpulan data laporanPSG dan e-ppgbm
14 Sumber data Data primer
Seluruh balita yang diukur menurut TB/U di
15 Populasi atau sampel
wilayah puskesmas
Frekuensi pengumpulan
16 6 bulan sekali
data
Periode waktu pelaporan
17 6 bulan sekali/persemester
data
18 Periode analisis data 6 bulan sekali/persemester
19 Penyajian data laporanPSG dan e-ppgbm
Instrumen pengambilan
20 Laporan PSG dan e-ppgbm
data
21 Penanggung jawab indikator Nutrisionis

18. Balita Underweight


No Rincian Profil Keterangan
1 Judul Balita Underweight
• Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 14 Tahun 2019 tentang
Pelaksanaan Teknis Survailns Gizi
2 Dasar pemikiran
• Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 2 Tahun 2020 tentang Standar
Antropometri Anak
Balita dengan status gizi berat badan sangat
3 Dimensi mutu kurang dan berat badan kurang menurut BB/U
atau dengan Z- score kurang dari -2 SD
4 Tujuan Balita underweight terdata di tiap puskesmas
Balita umur 0-59 bulan dengan kategori status
5 Definisi operasional gizi berdasarkan indeks BB/U memiliki Z-score
kurang dari -2 SD
6 Tipe indikator Output
7 Satuan pengukuran Persentase
Jumlah balita usia 0-59 bulan Underweight (Z
8 Numerator
score < -2 SD) menurut BB/U

Jumlah semua balita usia 0-59 bulan yang diukur


9 Denominator
status gizi menurut BB/U di wilayah puskesmas
10 Target pencapaian 14
11 Kriteria inklusi dan eksklusi
numerator x 100%
12 Formula pengukuran
Denominator
13 Desain pengumpulan data laporanPSG dan e-ppgbm
14 Sumber data Data primer
Seluruh balita yang diukur menurut BB/U di
15 Populasi atau sampel
wilayah puskesmas
Frekuensi pengumpulan
16 6 bulan sekali
data
Periode waktu pelaporan
17 6 bulan sekali/persemester
data
18 Periode analisis data 6 bulan sekali/persemester
19 Penyajian data laporanPSG dan e-ppgbm
Instrumen pengambilan
20 Laporan PSG dan e-ppgbm
data
21 Penanggung jawab indikator Nutrisionis

19. Ibu Hamil KEK


No Rincian Profil Keterangan
1 Judul Ibu Hamil KEK
Peraturan Menteri Kesehatan Republik
2 Dasar pemikiran Indonesia Nomor 14 Tahun 2019 tentang
Pelaksanaan Teknis Survailns Gizi
Ibu hamil Kurang Energi Kronis (KEK) diukur
3 Dimensi mutu
Lingkar Lengan Atas (LiLA) <23,5 cm
4 Tujuan Semua ibu hamil diketahui status gizi KEK

Ibu hamil dengan resiko Kekurangan Energi


5 Definisi operasional Kronik (KEK) yang ditandai dengan ukuran
Lingkar Lengan Atas (LiLA) kurang dari 23,5 cm

6 Tipe indikator Output


7 Satuan pengukuran Persentase
Jumlah ibu hamil yang diukur Lingkar Lengan
8 Numerator
Atas (LiLA) dengan hasil < 23.5 cm
Jumlah semua ibu hamil yang diukur LiLA di
9 Denominator
wilayah kerja puskesmas
10 Target pencapaian 13
11 Kriteria inklusi dan eksklusi
12 Formula pengukuran numerator x 100%
Denominator
13 Desain pengumpulan data Laporan website kesga
14 Sumber data Data primer
Seluruh Ibu hamil yang ada di wilayah
15 Populasi atau sampel
puskesmas
Frekuensi pengumpulan
16 Bulanan
data
Periode waktu pelaporan
17 1 bulan
data
18 Periode analisis data 6 bulan sekali/persemester
19 Penyajian data Tabel
Instrumen pengambilan
20 Laporan website kesga
data
21 Penanggung jawab indikator Nutrisionis/Bidan Koordinator KIA

20. Ibu Hamil Anemia


No Rincian Profil Keterangan
1 Judul Ibu Hamil Anemia
Peraturan Menteri Kesehatan Republik
2 Dasar pemikiran Indonesia Nomor 14 Tahun 2019 tentang
Pelaksanaan Teknis Survailns Gizi
Semua ibu hamil anemia atau Hb < 11 g/dl
3 Dimensi mutu
terdata di tingkat Puskesmas
4 Tujuan Semua ibu hamil diketahui statusi gizi Anemia
Ibu hamil dengan kadar Hemoglobin (Hb) kurang
5 Definisi operasional
dari 11 g/dl
6 Tipe indikator Output
7 Satuan pengukuran Persentase
Jumlah ibu hamil yang diukur Hb-nya dengan
8 Numerator
hasil < 11 gr/dl
Jumlah semua ibu hamil yang diukur Hb
9 Denominator pertama kali selama kehamilan di wilayah kerja
puskesmas
10 Target pencapaian 15
11 Kriteria inklusi dan eksklusi
numerator x 100%
12 Formula pengukuran
Denominator
13 Desain pengumpulan data Laporan website kesga
14 Sumber data Data primer
Seluruh Ibu hamil yang ada di wilayah
15 Populasi atau sampel
puskesmas
Frekuensi pengumpulan
16 Bulanan
data
Periode waktu pelaporan
17 1 bulan
data
18 Periode analisis data 6 bulan sekali/persemester
19 Penyajian data Tabel
Instrumen pengambilan
20 Laporan website kesga
data
21 Penanggung jawab indikator Nutrisionis/Bidan Koordinator KIA

21. Ibu Hamil KEK mendapat Makanan Tambahan


No Rincian Profil Keterangan
1 Judul Ibu Hamil KEK mendapat Makanan Tambahan

Peraturan Menteri Kesehatan Republik


2 Dasar pemikiran Indonesia Nomor 14 Tahun 2019 tentang
Pelaksanaan Teknis Survailns Gizi
Semua Ibu hamil Kurang Energi Kronis (KEK)
3 Dimensi mutu dengan diukur Lingkar Lengan Atas (LiLA) <23,5
cm mendapatkan Makanan Tambahan
Semua ibu hamil KEK mendapatkan makanan
4 Tujuan
Tambahan baik lokal maupun pabrikan
Ibu hamil dengan resiko Kekurangan Energi
Kronik (KEK) yang ditandai dengan ukuran
Lingkar Lengan Atas (LiLA) kurang dari 23,5 cm
5 Definisi operasional
yang mendapatkan makanan tambahan diluar
makanan utama dalam bentuk makanan lokal
maupun pabrikan
6 Tipe indikator Output
7 Satuan pengukuran Persentase
Jumlah ibu hamil KEK mendapat makanan
8 Numerator
tambahan
Jumlah ibu hamil KEK di wilayah kerja
9 Denominator
puskesmas
10 Target pencapaian 85
11 Kriteria inklusi dan eksklusi
numerator x 100%
12 Formula pengukuran
Denominator
13 Desain pengumpulan data Laporan e-ppgbm
14 Sumber data Data primer
Seluruh Ibu hamil KEK yang ada di wilayah
15 Populasi atau sampel
puskesmas
Frekuensi pengumpulan
16 Sebulan sekali
data
Periode waktu pelaporan Setelah 3 bulan setelah sasaran menerima
17
data Makanan Tambahan
18 Periode analisis data Setahun sekali
19 Penyajian data Format dalam fitur e-ppgbm
Instrumen pengambilan
20 e-ppgbm
data
21 Penanggung jawab indikator Nutrisionis

22. Bayi usia <6 bulan mendapat ASI Eksklusif (food recall 24 jam)
No Rincian Profil Keterangan
Bayi usia <6 bulan mendapat ASI Eksklusif (food
1 Judul
recall 24 jam)
Peraturan Menteri Kesehatan Republik
2 Dasar pemikiran Indonesia Nomor 14 Tahun 2019 tentang
Pelaksanaan Teknis Survailns Gizi
Semua Bayi usia kurang dari 6 bulan yang
3 Dimensi mutu mendapat ASI Eksklusif tanpa diberi makanan
(recall 24 jam)
Semua bayi usia antara usia 0 bulan sampai 5
4 Tujuan bulan 29 hari diberikan ASI saja tanpa diberi
makanan atau cairan lain
Bayi usia 0 bulan sampai 5 bulan 29 hari yang
diberi ASI saja tanpa makanan atau cairan lain
5 Definisi operasional
kecuali obat, vitamin dan mineral berdasarkan
recall 24 jam
6 Tipe indikator Output
7 Satuan pengukuran Persentase
Jumlah bayi umur 0-6 bulan mendapat ASI
8 Numerator Eksklusif yang dinilai secara food recall selama
24 (dua puluh empat) jam terakhir
Jumlah bayi umur 0-6 bulan yang datang ke
Posyandu dan tercatat dalam register
9 Denominator
pencatatan/ Buku KIA di wilayah kerja
puskesmas
10 Target pencapaian 70
11 Kriteria inklusi dan eksklusi -
numerator x 100%
12 Formula pengukuran
Denominator
13 Desain pengumpulan data Laporan rutin bulanan
14 Sumber data Data primer
Seluruh bayi 0-6 bulan yang ada di wilayah
15 Populasi atau sampel
puskesmas
Frekuensi pengumpulan
16 Bulanan
data
Periode waktu pelaporan
17 6 bulan.persemester
data
18 Periode analisis data 6 bulan /persemester
19 Penyajian data Tabel
Instrumen pengambilan
20 Laporan rutin Bulanan
data
21 Penanggung jawab indikator Nutrisionis

23. Bayi usia sampai 6 bulan mendapat ASI Eksklusif


No Rincian Profil Keterangan
1 Judul Bayi usia sampai 6 bulan mendapat ASI Eksklusif

Peraturan Menteri Kesehatan Republik


2 Dasar pemikiran Indonesia Nomor 14 Tahun 2019 tentang
Pelaksanaan Teknis Survailns Gizi
Semua Bayi usia sampai 6 bulan yang mendapat
3 Dimensi mutu
ASI Eksklusif
Semua bayi usia sampai 6 bulan bulan diberikan
4 Tujuan hanya ASI saja tanpa mendapatkan makanan
atau cairan lainnya

Bayi yang sampai usia 6 bulan yang hanya diberi


5 Definisi operasional ASI saja tanpa makanan atau cairan lain kecuali
obat, vitamin dan mineral sejak lahir

6 Tipe indikator Output


7 Satuan pengukuran Persentase
8 Numerator Jumlah Bayi usia 6 bulan mendapat ASI Eksklusif
Jumlah Bayi usia ≥ 6 Bulan di wilayah kerja
9 Denominator
puskesmas
10 Target pencapaian 65
11 Kriteria inklusi dan eksklusi
numerator x 100%
12 Formula pengukuran
Denominator
13 Desain pengumpulan data Laporan rutin bulanan
14 Sumber data Data primer
Seluruh bayi 0-6 bulan yang ada di wilayah
15 Populasi atau sampel
puskesmas
Frekuensi pengumpulan
16 Bulanan
data
Periode waktu pelaporan
17 6 bulan.persemester
data
18 Periode analisis data 6 bulan.persemester
19 Penyajian data Tabel
Instrumen pengambilan
20 Laporan Bulanan
data
21 Penanggung jawab indikator Nutrisionis/Bidan Koordinator KIA

Remaja perempuan (10-18 tahun) yang mendapatkan Tablet Tambah Darah


24. (TTD)
No Rincian Profil Keterangan
Remaja perempuan (10-18 tahun) yang
1 Judul
mendapatkan Tablet Tambah Darah (TTD)
Peraturan Menteri Kesehatan Republik
2 Dasar pemikiran Indonesia Nomor 14 Tahun 2019 tentang
Pelaksanaan Teknis Survailns Gizi
Semua remaja perempuan (10-18 tahun) yang
3 Dimensi mutu
mendapatkan Tablet Tambah Darah (TTD)
Semua remaja perempuan (10-18 tahun)
4 Tujuan terdata, mendapat, dan minum Tablet Tambah
Darah (TTD)
Remaja perempuan berusia 10-18 tahun yang
bersekolah di SMP/SMA atau sederajat
mendapat Tablet Tambah Darah (TTD) semingu
5 Definisi operasional
sekali yang sekurangnya mengandung zat besi
setara dengan 60 mg besi elemental dan 0,4 mg
asam folat
6 Tipe indikator Output
7 Satuan pengukuran Persentase
Jumlah remaja putri (usia 10-18 tahun) yang
8 Numerator mendapat tablet tambah darah 1 kali seminggu
sepanjang siklus reproduksi
Jumlah seluruh remaja putri (usia 10-18 tahun)
9 Denominator
di wilayah kerja puskesmas
10 Target pencapaian 54
11 Kriteria inklusi dan eksklusi
numerator x 100%
12 Formula pengukuran
Denominator
13 Desain pengumpulan data Laporan
14 Sumber data Data primer
Seluruh remaja perempuan (10-18 tahun)
15 Populasi atau sampel bersekolah di SMP/SMA Sederajat yang ada di
wilayah puskesmas
Frekuensi pengumpulan Setiap waktu saat mendapat dan mengonsumsi
16
data TTD
Periode waktu pelaporan
17 3 bulan sekali
data
18 Periode analisis data setahun sekali
19 Penyajian data Tabel
Instrumen pengambilan
20 Laporan Bulanan, Kartu monitoring
data
21 Penanggung jawab indikator Nutrisionis/Bidan Koordinator KIA

25. Puskesmas melaksanakan survelains gizi di wilayah kerja masing-masing


No Rincian Profil Keterangan
Puskesmas melaksanakan survelains gizi di
1 Judul
wilayah kerja masing-masing
Peraturan Menteri Kesehatan Republik
2 Dasar pemikiran Indonesia Nomor 14 Tahun 2019 tentang
Pelaksanaan Teknis Survailns Gizi
Semua Puskesmas melaksanakan semua
tahapan surveilans gizi meliputi pengkajian,
3 Dimensi mutu
analisis dan respon data di wilayah kerja masing-
masing
Semua Puskesmas melaksanakan survelains gizi
yang ditujukan kepada kelompok umur dalam
4 Tujuan 1000 hari pertama kehidupan (ibu hamil, ibu
nifas, ibu menyusui, bayi, balita, remaja) di
wilayah kerja masing-masing

Puskesmas melaksanakan kegiatan survailns gizi


yang meliputi pengkajian, analisis dan respon
dengan sasaran semua kelompok umur dalam
5 Definisi operasional 1000 hari pertama kehidupan (ibu hamil, ibu
nifas, ibu menyusui, bayi, balita, remaja) untuk
menilai besaran masalah gizi yang terjadi di
wilayah kerja masing-masing

6 Tipe indikator Output


7 Satuan pengukuran Persentase

Jumlah entri data sasaran ibu hamil dan balita,


beserta data hasil pengukuran status gizi melalui
8 Numerator
SIGIZI TERPADU (Elektronik Pencatatan dan
Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakt /e-PPGBM)

Jumlah seluruh ibu hamil dan balita yang diukur


9 Denominator
status gizi nya di wilayah puskesmas
10 Target pencapaian 60
11 Kriteria inklusi dan eksklusi
numerator x 100%
12 Formula pengukuran
Denominator
13 Desain pengumpulan data Laporan kasus
14 Sumber data Data primer
Seluruh ibu hamil dan balita yang telah
15 Populasi atau sampel dilakukan pengukuran status gizi yang ada di
wilayah puskesmas
Frekuensi pengumpulan
16 Setiap bulan melalui Aplikasi E-PPGBM
data
Periode waktu pelaporan
17 Setiap bulan
data
18 Periode analisis data Semesteran
19 Penyajian data Tabel, Grafik
Instrumen pengambilan
20 Laporan Bulanan dan entry E-PPGBM
data
21 Penanggung jawab indikator Nutrisionis
PEMERINTAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS SEMANU II

Serpeng Wetan, Pacarejo, Semanu, Gunungkidul 55893


Telepon: 081381417820
Posel:semanudua@gmail.com,Laman:semanu2.puskesmas.gunungkidulkab.go.id

PROFIL INDIKATOR MUTU UNIT KESEHATAN MASYARAKAT (UKM)

UNIT : PENYAKIT MENULAR

1 Indikator Mutu: Cakupan penderita Tb yang disembuhkan


No Rincian Profil Keterangan
1 Judul Cakupan penderita Tb yang disembuhkan
Peraturan Presiden Nomor 67 Tahun 2021 tentang
2 Dasar pemikiran
Penanggulangan Tuberkulosis
3 Dimensi mutu Berorientasi pasien
4 Tujuan Meningkatnya angka kesembuhan pasien Tb
Pasien yang didiagnosis Tb BTA positif di tahun N-1
yang dinyatakan sembuh dengan pemeriksaan BTA
5 Definisi operasional
pada akhir pengobatan negatif dalam kurun waktu
satu tahun
6 Tipe indikator Output
7 Satuan pengukuran Prosentase
Jumlah pasien Tb dengan pemeriksaan BTA positif
8 Numerator
pada tahun N-1 yang dinyatakan sembuh
9 Denominator Jumlah pasien BTA positif tahun N-1 yang diobati
10 Target pencapaian 85%
inklusi : pasien Tb BTA positif
11 Kriteria inklusi dan eksklusi
eksklusi : pasien Tb selain BTA positif
numerator x 100%
12 Formula pengukuran
Denominator
13 Desain pengumpulan data Retrospektif
14 Sumber data Data sekunder
15 Populasi atau sampel Seluruh penderita BTA positif pada tahun N-1
16 Frekuensi pengumpulan data setahun empat kali
17 Periode waktu pelaporan data setahun empat kali
18 Periode analisis data Setahun empat kali
19 Penyajian data Tabel
20 Instrumen pengambilan data SITB, Tb 03
21 Penanggung jawab indikator Pemegang program Tb

2. Indikator Mutu: Pelayanan Kesehatan Orang terduga Tb


No Rincian Profil Keterangan
1 Judul Pelayanan kesehatan orang terduga Tb
Peraturan Presiden Nomor 67 Tahun 2021 tentang
2 Dasar pemikiran
Penanggulangan Tuberkulosis;
3 Dimensi mutu Berorientasi pasien
4 Tujuan Meningkatnya pelayanan orang terduga Tb
Pelayanan kesehatan orang terduga Tb adalah
pelayanan kesehatan yang diberikan kepada
5 Definisi operasional
seluruh terduga Tb sesuai standar di wilayah kerja
dalam kurun waktu satu tahun.
6 Tipe indikator Output
7 Satuan pengukuran Prosentase
Jumlah orang terduga Tb yang mendapatkan
8 Numerator
pelayanan sesuai standar
9 Denominator Jumlah orang terduga Tb yang ada di wilayah kerja
10 Target pencapaian 35%
11 Kriteria inklusi dan eksklusi inklusi : semua terduga yang dilakukan
pemeriksaan TCM, Rontgen dan pemeriksaan
penunjang lainnya.
eksklusi : semua terduga yang tidak dilakukan
pemeriksaan.
numerator x 100%
12 Formula pengukuran
Denominator
13 Desain pengumpulan data Retrospektif
14 Sumber data Data sekunder
15 Populasi atau sampel Seluruh terduga Tb di wilayah kerja
16 Frekuensi pengumpulan data Setiap bulan
17 Periode waktu pelaporan data Setiap bulan
18 Periode analisis data Setiap bulan
19 Penyajian data Tabel
20 Instrumen pengambilan data SITB, Tb 06
21 Penanggung jawab indikator Pemegang program Tb

3 Indikator Mutu: Cakupan penemuan penderita baru Tb semua kasus


No Rincian Profil Keterangan
1 Judul Penemuan penderita baru Tb semua kasus
Peraturan Presiden Nomor 67 Tahun 2021 tentang
2 Dasar pemikiran
Penanggulangan Tuberkulosis
3 Dimensi mutu Berorientasi pasien
4 Tujuan Meningkatnya penemuan kasus Tb
Pasien yang didiagnosis Tb meliputi Tb paru, extra
5 Definisi operasional
paru maupun tb anak selama satu tahun.
6 Tipe indikator Output
7 Satuan pengukuran Prosentase
8 Numerator Jumlah pasien Tb baru yang dilaporkan melalui
SITB
9 Denominator Proyeksi kasus Tb di setiap wilayah Puskesmas
10 Target pencapaian 53%
11 Kriteria inklusi dan eksklusi inklusi : pasien Tb baru yang terlaporkan melalui
SITB
eksklusi : pasien Tb baru yang tidak dilaporkan di
SITB
numerator x 100%
12 Formula pengukuran
Denominator
13 Desain pengumpulan data Retrospektif
14 Sumber data Data sekunder
15 Populasi atau sampel Seluruh penderita Tb baru selama satu tahun
16 Frekuensi pengumpulan data setahun empat kali
17 Periode waktu pelaporan data setahun empat kali
18 Periode analisis data Setahun empat kali
19 Penyajian data Tabel
20 Instrumen pengambilan data SITB, Tb 03
21 Penanggung jawab indikator Pemegang program Tb

4 Indikator Mutu: Cakupan pemeriksaan sputum suspek Tb


No Rincian Profil Keterangan
1 Judul Cakupan pemeriksaan sputum suspek Tb
Peraturan Presiden Nomor 67 Tahun 2021 tentang
2 Dasar pemikiran
Penanggulangan Tuberkulosis
3 Dimensi mutu Berorientasi pasien
4 Tujuan Meningkatnya suspek yang diperiksa dahaknya
Suspek yang berkunjung ke fasilitas kesehatan dan
5 Definisi operasional
dilakukan pemeriksaan dahak
6 Tipe indikator Output
7 Satuan pengukuran Prosentase
8 Numerator Jumlah suspek Tb yang diperiksa dahaknya
9 Denominator Jumlah suspek Tb yang periksa ke Puskesmas
10 Target pencapaian 100%
inklusi : suspek Tb yang diperiksa dahaknya
11 Kriteria inklusi dan eksklusi
eksklusi : -
numerator x 100%
12 Formula pengukuran
Denominator
13 Desain pengumpulan data Retrospektif
14 Sumber data Data sekunder
15 Populasi atau sampel Seluruh suspek yang berkunjung ke Puskesmas
16 Frekuensi pengumpulan data setahun empat kali
17 Periode waktu pelaporan data setahun empat kali
18 Periode analisis data Setahun empat kali
19 Penyajian data Tabel
20 Instrumen pengambilan data SITB, Tb 06
21 Penanggung jawab indikator Pemegang program Tb

5 Indikator Mutu: Presentase balita diare yang diberikan tatalaksana standar


No Rincian Profil Keterangan
1 Judul Balita diare yang diberikan tata laksana standar
2 Dasar pemikiran Pedoman Tatalaksana Diare 2017
3 Dimensi mutu Berorientasi pasien
4 Tujuan Meningkatnya tatalaksana sesuai standar
Balita diare yang diberikan tata laksana sesuai
5 Definisi operasional
standar, yaitu zink dan oralit
6 Tipe indikator Output
7 Satuan pengukuran Prosentase
8 Numerator Jumlah balita yang datang dengan keluhan diare
yang diberikan tata laksana standar (oralit dan
zink)
9 Denominator Jumlah kunjungan balita dengan diare
10 Target pencapaian 100%
inklusi : pasien diare, usia balita, mendapatkan
11 Kriteria inklusi dan eksklusi zink untuk 10 hari dan oralit minimal 6 bungkus
eksklusi : -
numerator x 100%
12 Formula pengukuran
Denominator
13 Desain pengumpulan data Retrospektif
14 Sumber data Data sekunder
15 Populasi atau sampel Seluruh pasien diare balita yang berkunjung ke
fasilitas kesehatan
16 Frekuensi pengumpulan data Setiap bulan
17 Periode waktu pelaporan data Setiap bulan
18 Periode analisis data Setahun empat kali
19 Penyajian data Tabel
20 Instrumen pengambilan data Melalui aplikasi SiHepi
21 Penanggung jawab indikator Pemegang program diare

6   Indikator Mutu: Cakupan penemuan kasus diare balita


No Rincian Profil Keterangan
1 Judul Penemuan kasus diare balita dalam 1 tahun
2 Dasar pemikiran Pedoman Tatalaksana Diare 2017
3 Dimensi mutu Berorientasi pasien
Meningkatnya penemuan kasus diare balita di
4 Tujuan
wilayah kerja Puskesmas
Diare balita adalah buang air besar pada anak usia
kurang dari 5 tahun yang frekuensinya lebih sering
5 Definisi operasional dari biasanya (pada umumnya 3 kali atau lebih)
per hari dengan konsitensi cair dan berlangsung
kurang dari 7 hari
6 Tipe indikator Output
7 Satuan pengukuran Prosentase
Jumlah kasus diare balita yang ditemukan pada
8 Numerator
tempat tertentu
Jumlah perkiraan kasus diare pada tempat
9 Denominator
tertentu ( 843/1000 x jumlah balita)
10 Target pencapaian 20%
inklusi : pasien diare, usia balita
11 Kriteria inklusi dan eksklusi
eksklusi : -
numerator x 100%
12 Formula pengukuran
Denominator
13 Desain pengumpulan data Survey
14 Sumber data Data sekunder
Seluruh pasien diare balita yang berkunjung ke
15 Populasi atau sampel
fasilitas kesehatan
16 Frekuensi pengumpulan data Setiap bulan
17 Periode waktu pelaporan data Setiap bulan
18 Periode analisis data Setahun empat kali
19 Penyajian data Tabel
20 Instrumen pengambilan data Melalui aplikasi SiHepi
21 Penanggung jawab indikator Pemegang program diare

  Indikator Mutu: Presentase balita ISPA Pneumonia yang diberikan tatalaksana


7
standar
No Rincian Profil Keterangan
1 Judul Balita ISPA pneumonia yang diberikan tatalaksana
standar
2 Dasar pemikiran Tatalaksana Pneumonia Balita di fasilitas
pelayanan kesehatan tingkat pertama 2018
3 Dimensi mutu Berorientasi pasien
4 Tujuan Meningkatnya tatalaksana pneumonia sesuai
standar
Balita yang datang dengan keluhan batuk dan atau
5 Definisi operasional kesukaran bernafas yang dihitung frekuensi nafas
dan dilihat tarikan dinding dada ke dalam
6 Tipe indikator Output
7 Satuan pengukuran Prosentase
8 Numerator Jumlah balita yang datang dengan keluhan batuk
dan atau kesukaran bernafas yang dihitung
frekuensi nafas dan dilihat tarikan dinding dada
bagian bawah ke dalam
Jumlah kunjungan balita dengan batuk dana tau
9 Denominator
kesukaran bernafas
10 Target pencapaian 60%
inklusi : pasien batuk dan atau kesukaran bernafas,
11 Kriteria inklusi dan eksklusi usia balita
eksklusi : -
numerator x 100%
12 Formula pengukuran
Denominator
13 Desain pengumpulan data Survey
14 Sumber data Data sekunder
15 Populasi atau sampel Seluruh pasien balita yang batuk dan kesukaran
bernafas yang berkunjung ke fasilitas kesehatan
16 Frekuensi pengumpulan data Setiap bulan
17 Periode waktu pelaporan data Setiap bulan
18 Periode analisis data Setahun empat kali
19 Penyajian data Tabel
20 Instrumen pengambilan data Melalui laporan ISPA
21 Penanggung jawab indikator Pemegang program ISPA, MTBS
8 Indikator Mutu: Cakupan penemuan pneumonia balita
No Rincian Profil Keterangan
1 Judul Penemuan kasus pneumonia balita
Tatalaksana Pneumonia Balita di fasilitas
2 Dasar pemikiran
pelayanan kesehatan tingkat pertama 2018
3 Dimensi mutu Berorientasi pasien
Meningkatnya penemuan kasus pneumonia balita
4 Tujuan
di wilayah kerja Puskesmas
5 Definisi operasional Pneumonia adalah infeksi akut yang mengenai
jaringan paru-paru (alveoli), yang ditandai dengan
nafas cepat dan atau tarikan dinding dada bagian
bawah ke dalam.
6 Tipe indikator Output
7 Satuan pengukuran Prosentase
8 Numerator Jumlah kasus pneumonia balita yang ditemukan
pada tempat tertentu
9 Denominator Jumlah perkiraan kasus pneumonia pada tempat
tertentu
10 Target pencapaian 20%
inklusi : pasien batuk dan atau kesukaran bernafas,
11 Kriteria inklusi dan eksklusi usia balita
eksklusi : -
numerator x 100%
12 Formula pengukuran
Denominator
13 Desain pengumpulan data Survey
14 Sumber data Data sekunder
Seluruh pasien balita yang batuk dan kesukaran
15 Populasi atau sampel
bernafas yang berkunjung ke fasilitas kesehatan
16 Frekuensi pengumpulan data Setiap bulan
17 Periode waktu pelaporan data Setiap bulan
18 Periode analisis data Setahun empat kali
19 Penyajian data Tabel
20 Instrumen pengambilan data Melalui laporan ISPA
21 Penanggung jawab indikator Pemegang program ISPA, MTBS

9 Indikator Mutu: Angka kesakitan DBD


No Rincian Profil Keterangan
1 Judul Angka kesakitan DBD
Pedoman pencegahan dan pengendalian Demam
2 Dasar pemikiran
Berdarah dengue di Indonesia
3 Dimensi mutu Berorientasi pasien
4 Tujuan Mengetahui angka kesakitan DBD di wilayah
tertentu
5 Definisi operasional Angka kesakitan adalah angka yang menunjukkan
proporsi kasus / kejadian (baru) penyakit dalam
suatu populasi.
6 Tipe indikator Output
7 Satuan pengukuran Prosentase
Perkiraan kasus DBD ( 51/100.000xjumlah
8 Numerator
penduduk wilayah Puskesmas)
Jumlah penderita yang terlaporkan KDRS pada
9 Denominator
wilayah tertentu dalam 1 tahun.
10 Target pencapaian 100%
11 Kriteria inklusi dan eksklusi inklusi : KDRS
eksklusi : -
numerator x 100%
12 Formula pengukuran
Denominator
13 Desain pengumpulan data Survey
14 Sumber data Data sekunder
15 Populasi atau sampel Seluruh pasien DBD yang mendapatkan KDRS
16 Frekuensi pengumpulan data Setiap bulan
17 Periode waktu pelaporan data Setiap bulan
18 Periode analisis data Setahun empat kali
19 Penyajian data Tabel
20 Instrumen pengambilan data Melalui laporan DBD, Silantor
21 Penanggung jawab indikator Pemegang program DBD

10 Indikator Mutu: Angka kematian akibat DBD


No Rincian Profil Keterangan
1 Judul Angka kematian DBD
Pedoman pencegahan dan pengendalian Demam
2 Dasar pemikiran
Berdarah dengue di Indonesia
3 Dimensi mutu Berorientasi pasien
Mengetahui angka kematian DBD di wilayah
4 Tujuan
tertentu
Angka kematian adalah presentase kematian yang
5 Definisi operasional diakibatkan dari suatu penyakit (DBD) dalam suatu
kurun waktu tertentu.
6 Tipe indikator Output
7 Satuan pengukuran Prosentase
Jumlah penderita DD dana tau DBD yang
8 Numerator
meninggal dalam 1 tahun
Jumlah penderita DBD yang terlaporkan KDRS
9 Denominator
pada wilayah tertentu dalam 1 tahun.
10 Target pencapaian < 1%
11 Kriteria inklusi dan eksklusi inklusi : KDRS
eksklusi : -
numerator x 100%
12 Formula pengukuran
Denominator
13 Desain pengumpulan data Survey
14 Sumber data Data sekunder
15 Populasi atau sampel Seluruh pasien DBD yang mendapatkan KDRS

16 Frekuensi pengumpulan data Setiap bulan


17 Periode waktu pelaporan data Setiap bulan
18 Periode analisis data Setahun empat kali
19 Penyajian data Tabel
20 Instrumen pengambilan data Melalui laporan DBD, Silantor

21 Penanggung jawab indikator Pemegang program DBD

11 Indikator Mutu: Angka bebas Jentik


No Rincian Profil Keterangan
1 Judul Angka bebas jentik DBD
Pedoman pencegahan dan pengendalian Demam
2 Dasar pemikiran
Berdarah dengue di Indonesia
3 Dimensi mutu Berorientasi pasien
Mengetahui presentase jumlah rumah / bangunan
4 Tujuan
yang tidak terdapat jentik di wilayah tertentu

Presentase jumlah rumah / bangunan yang tidak


5 Definisi operasional
terdapat jentik
6 Tipe indikator Output
7 Satuan pengukuran Prosentase
8 Numerator Jumlah rumah / bangunan bebas jentik
Jumlah rumah / bangunan diperiksa (sasaran 100
9 Denominator
rumah per desa)
10 Target pencapaian ≥ 95%
inklusi : memenuhi 100 rumah per desa
11 Kriteria inklusi dan eksklusi
eksklusi : -
numerator x 100%
12 Formula pengukuran
Denominator
13 Desain pengumpulan data Survey
14 Sumber data Data primer
15 Populasi atau sampel Bangunan / rumah yang diperiksa jentiknya

16 Frekuensi pengumpulan data Setiap bulan

17 Periode waktu pelaporan data Setiap bulan


18 Periode analisis data Setahun empat kali
19 Penyajian data Tabel
20 Instrumen pengambilan data Melalui laporan DBD, Silantor

21 Penanggung jawab indikator Pemegang program DBD


12 Indikator Mutu: Pelayanan Kesehatan Orang dengan risiko terinfeksi virus yang
melemahkan daya tahan tubuh manusia
No Rincian Profil Keterangan
1 Judul Pelayanan Kesehatan Orang dengan risiko
terinfeksi virus yang melemahkan daya tahan
tubuh manusia

Peraturan Menteri Kesehaatn Nomor 21 Tahun


2 Dasar pemikiran
2013 tentang Penanggulangan HIV AIDS
3 Dimensi mutu Berorientasi pasien
4 Tujuan Meningkatnya Pelayanan Kesehatan Orang dengan
risiko terinfeksi virus yang melemahkan daya
tahan tubuh manusia
5 Definisi operasional Pelayanan Kesehatan Orang dengan risiko
terinfeksi virus yang melemahkan daya tahan
tubuh manusia adalah pelayanan kesehatan yang
diberikan kepada setiap orang dengan risiko
terinfeksi HIV sesuai standar di wilayah kerja
dalam kurun waktu satu tahun.

6 Tipe indikator Output


7 Satuan pengukuran Prosentase
8 Numerator Jumlah orang dengan risiko terinfeksi HIV di
wilayah Puskesmas yang mendapatkan pelayanan
sesuai standar

9 Denominator Jumlah orang dengan risiko terinfeksi HIV di


wilayah Puskesmas
10 Target pencapaian 90%
inklusi : semua orang berisiko yang dilakukan
pemeriksaan tes cepat HIV minimal 1 kali dalam
11 Kriteria inklusi dan eksklusi setahun.
eksklusi : semua terduga yang tidak dilakukan
pemeriksaan.
numerator x 100%
12 Formula pengukuran
Denominator
13 Desain pengumpulan data Retrospektif
14 Sumber data Data sekunder
Seluruh orang dengan risiko terinfeksi virus HIV di
15 Populasi atau sampel
wilayah kerja
16 Frekuensi pengumpulan data Setiap bulan

17 Periode waktu pelaporan data Setiap bulan


18 Periode analisis data Setiap bulan
19 Penyajian data Tabel
20 Instrumen pengambilan data Aplikasi SIHA

21 Penanggung jawab indikator Pemegang program HIV


PEMERINTAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS SEMANU II

Serpeng Wetan, Pacarejo, Semanu, Gunungkidul 55893


Telepon: 081381417820
Posel:semanudua@gmail.com,Laman:semanu2.puskesmas.gunungkidulkab.go.id

PROFIL INDIKATOR MUTU UNIT KESEHATAN MASYARAKAT (UKM)

UNIT : PENYAKIT TIDAK MENULAR

1 Pelayanan kesehatan penderita Hipertensi


No Rincian Profil Keterangan
1 Judul Pelayanan kesehatan penderita Hipertensi
2 Dasarpemikiran Permenkes no 4 tahun 2019 tentang Standart Pelayanan
minimal Bidang Kesehatan
3 Dimensimutu Penduduk penderita hipertensi usia diatas 15 terlayani
minimal 1 bulan sekali
4 Tujuan Meningkatnya penduduk penderita hipertensi usia diatas
15 terlayani kesehatan sesuai standart
5 Definisi operasional Penduduk usia diatas 15 mendapatkan pelayanan
kesehatan sesuai standart jika mendapatkan pelayanan
terdiri dari :
a)    Pengukuran tekanan darah dilakukan minimal satu kali
sebulan di fasilitas pelayanan kesehatan
b)    Edukasi perubahan gaya hidup dan/ atau kepatuhan
minum obat
c)    Melakukan rujukan jika diperlukan
6 Tipe indikator Output
7 Satuan pengukuran Prosentase
8 Numerator Jumlah penderita hipertensi yang mendapatkan pelayanan
kesehatan sesuai standar dalam kurun waktu satu tahun

9 Denominator Jumlah penderita hipertensi berdasarkan hasil pendataan


PISPK Kabupaten
10 Target pencapaian 30%
11 Kriteria inklusi dan inklusi : penduduk penderita hipertensi usia diatas 15
eksklusi tahun di wilayah kerja puskesmas
eksklusi :penduduk penderita hipertensi usia dibawah 15
tahun di wilayah kerja puskesmas
12 Formula pengukuran numerator x 100%
Denominator
13 Desainpengumpulan Rekap kunjungan pelayanan di puskesmas
data
14 Sumber data Data primer
15 Populasi atau sampel Seluruh penduduk penderita hipertensi usia diatas 15
tahun di wilayah Puskesmas
16 Frekuensi setahun dua kali
pengumpulan data
17 Periode waktu setahun dua kali
pelaporan data
18 Periode analisis data setahun dua kali
19 Penyajian data Tabel
20 Instrumen Form rekap kunjungan (Kohort)
pengambilan data
21 Penanggungjawab Petugas Programer PTM Puskesmas
indikator

2 Pelayanan kesehatan penderita Diabetes Melittus


No Rincian Profil Keterangan
1 Judul Pelayanan kesehatan penderita Diabetes Melittus
Dasarpemikiran Permenkes no 4 tahun 2019 tentang Standart Pelayanan
2
minimal Bidang Kesehatan
Dimensimutu Penduduk usia diatas 15 tahun penderita DM terlayani
3
minimal 1 bulan sekali
Tujuan Meningkatnya penduduk usia 15 tahun keatas penderita
4
DM mendapat pelayanan kesehatan sesuai standart
Definisi operasional Penduduk usia 15 penderita DM mendapatkan pelayanan
kesehatan sesuai standart jika mendapatkan pelayanan
terdiridari :
a)    Pengukuran gula darah dilakukan minimal satu kali
5
sebulan di fasilitas pelayanan kesehatan
b)    Edukasi perubahan gaya hidup dan/atau Nutrisi
c)    Terapi farmakologi
d)    Melakukan rujukan jika diperlukan
6 Tipe indikator Output
7 Satuan pengukuran Prosentase
Numerator Jumlah penyandang DM yang mendapatkan pelayanan
8
kesehatan sesuai standar dalam kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah penyandang DM berdasarkan hasil pendataan
9
PISPK Kabupaten
10 Target pencapaian 30%
inklusi : penduduk usia diatas 15 tahun penderita DM di
Kriteria inklusi dan wilayah kerja puskesmas
11
eksklusi eksklusi : penduduk penderita DM usia dibawah 15 tahun
di wilayah kerja puskesmas
numerator x 100%
12 Formula pengukuran
Denominator
13 Desain pengumpulan Rekap kunjungan pelayanan di puskesmas
data
14 Sumber data Data primer
Populasi atau sampel Seluruh penduduk usia diatas 15 tahun di wilayah
15
Puskesmas
16 Frekuensi setahun dua kali
pengumpulan data
Periode waktu setahun dua kali
17
pelaporan data
18 Periode analisis data setahun dua kali
19 Penyajian data Tabel
20 Instrumen Form rekap kunjungan (Kohort)
pengambilan data
21 Penanggungjawab Petugas Programer PTM Puskesmas
indikator

3 Pelayanan Kesehatan Orang Dengan Gangguan Jiwa berat


No Rincian Profil Keterangan
Judul Pelayanan Kesehatan Orang Dengan Gangguan Jiwa berat
1
Dasar pemikiran Permenkes no 4 tahun 2019 tentang Standart Pelayanan
2
minimal Bidang Kesehatan
Dimensi mutu Penduduk penderita ODGJ berat terlayani minimal 1 tahun
3
sekali
Tujuan Meningkatnya penduduk ODGJ berat mendapat pelayanan
4
kesehatan sesuai standart
5 Definisi operasional Penduduk ODGJ mendapatkan pelayanan kesehatan
sesuai standart jika mendapatkan pelayanan terdiri dari :
a)    Pemeriksaan status mental
b)    Wawancara
c)    Edukasi kepatuhan minum obat.
d)    Melakukan rujukan jika diperlukan
6 Tipe indikator Output
7 Satuan pengukuran Prosentase
8 Numerator Jumlah ODGJ berat (skizofren dan psikotik akut) di wilayah
kerja yang mendapat pelayanan kesehatan jiwa sesuai
standar dalam kurun waktu satu tahun
9 Denominator Jumlah ODGJ berat (skizofren dan psikotik akut) yang ada
di wilayah kerja dalam kurun waktu satu tahun yang sama.
10 Target pencapaian 100%
11 Kriteria inklusi dan inklusi : jumlah penduduk ODGJ berat (skizofren dan
eksklusi psikotik akut) di wilayah kerja puskesmas
eksklusi : jumlah penduduk ODGJ ringandi wilayah kerja
puskesmas
numerator x 100%
12 Formula pengukuran
Denominator
13 Desain pengumpulan Rekap hasil pelayanan di puskesmas
data
14 Sumber data Data primer
15 Populasi atau sampel Seluruh penduduk penderita ODGJ di wilayah Puskesmas
16 Frekuensi setahun dua kali
pengumpulan data
17 Periode waktu setahun dua kali
pelaporan data
18 Periode analisis data setahun dua kali
19 Penyajian data Tabel
20 Instrumen Form rekap kunjungan (Kohort)
pengambilan data
21 Penanggungjawab Petugas Programer PTM Puskesmas
indikator

4 Pelayanan Kesehatan Orang Dengan Gangguan Jiwa berat


No Rincian Profil Keterangan
1 Judul Pelayanan Kesehatan Orang Dengan Gangguan Jiwa berat
Dasar pemikiran Permenkes no 4 tahun 2019 tentang Standart Pelayanan
2
minimal Bidang Kesehatan
Dimensi mutu Penduduk penderita ODGJ berat terlayani minimal 1 tahun
3
sekali
Tujuan Meningkatnya penduduk ODGJ berat mendapat pelayanan
4
kesehatan sesuai standart
5 Definisi operasional Penduduk ODGJ mendapatkan pelayanan kesehatan
sesuai standart jika mendapatkan pelayanan terdiri dari :
a)    Pemeriksaan status mental
b)    Wawancara
c)    Edukasi kepatuhan minum obat.
d)    Melakukan rujukan jika diperlukan
6 Tipe indikator Output
7 Satuan pengukuran Prosentase
8 Numerator Jumlah ODGJ berat (skizofren dan psikotik akut) di wilayah
kerja yang mendapat pelayanan kesehatan jiwa sesuai
standar dalam kurun waktu satu tahun
9 Denominator Jumlah ODGJ berat (skizofren dan psikotik akut) yangada
di wilayah kerja dalam kurun waktu satu tahun yang sama.

10 Target pencapaian 100%


Kriteria inklusi dan inklusi : jumlah penduduk ODGJ berat (skizofren dan
eksklusi psikotik akut) di wilayah kerja puskesmas
11
eksklusi : jumlah penduduk ODGJ ringan di wilayah kerja
puskesmas
numerator x 100%
12 Formula pengukuran
Denominator
13 Desain pengumpulan Rekap hasil pelayanan di puskesmas
data
14 Sumber data Data primer
15 Populasi atau sampel Seluruh penduduk penderita ODGJ di wilayah Puskesmas
16 Frekuensi setahun dua kali
pengumpulan data
17 Periode waktu setahun dua kali
pelaporan data
18 Periode analisis data setahun dua kali
19 Penyajian data Tabel
20 Instrumen Form rekap kunjungan (Kohort)
pengambilan data
21 Penanggung jawab Petugas Programer PTM Puskesmas
indikator
PEMERINTAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS SEMANU II

Serpeng Wetan, Pacarejo, Semanu, Gunungkidul 55893


Telepon: 081381417820
Posel:semanudua@gmail.com,Laman:semanu2.puskesmas.gunungkidulkab.go.id

PROFIL INDIKATOR MUTU UNIT KESEHATAN MASYARAKAT (UKM)

UNIT : IMUNISASI

1. Pelayanan Imunisasi
Judul Pelayanan Imunisasi Bayi
1. KMK Nomor 1611/Menkes/SK/XI/2005 tentang
Dasar pemikiran
Penyelenggaraan imunisasi
2. Permenkes Nomor 12 Tahun 2017 tentang
Penyelenggaraan Imunisasi
Dimensi ruang lingkup Surveilans dan Imunisasi
Memberikan Pelayanan Kesehatan imunisasi
Tujuan
sesuai Standar pada usia 0 -11 Bulan pada bayi

Memberikan Pelayanan imunisasi sesuai Standart


DO meliputi pemberian imunisasi per antigen sesuai
dengan umurnya
Tipe indikator Out Put
Satuan pengukuran Persentase
Jumlah bayi yang dilakukan imunisasi per
Formula
antigen/Jumlah Total bayi diwilayah kerja X 100
Numerator Jumlah bayi yang dilakukan imunisasi per antigen
Denumerator Jumlah Total bayi di wilayah kerja
Sumber data/Cara kegiatan imunisasi dari puskesmas dan dari faskes
Pengumpulan data lainnya
Frekuensi pengumpulan
sesuai dengan jadwal vaksinasi
data
Periode waktu pelaporan
Bulanan
data
Cara penyajian data Tabel excel
Instrumen pengambilan
Aplikasi SIMUNDU
data
Penanggung jawab Programer Imunisasi
Target Indikator 95%
Kegiatan Pemenuhan Target 1. Koordinasi Programer Imunisasi
2. Koordinasi Lintas Sektor program imunisasi

3. Update Knowledge pemberian imunisasi


4. Supervisi Rantai dingin ke Puskesmas dan Faskes
swasta
5. Validasi data imunisasi

2. Desa UCI
Judul Desa UCI
1. KMK Nomor 1611/Menkes/SK/XI/2005 tentang
Dasar pemikiran
Penyelenggaraan imunisasi
2. Permenkes Nomor 12 Tahun 2017 tentang
Penyelenggaraan Imunisasi
Dimensi ruang lingkup Surveilans dan Imunisasi
Mengetahui jumlah bayi per desa yang
Tujuan
memperoleh imunisasi dasar lengkap
Jumlah Bayi per desa yang memperoleh imunisasi
DO
dasar lengkap minimal 80 %
Tipe indikator Out Put
Satuan pengukuran Persentase
Jumlah bayi per desa yang memperoleh imunisasi
Formula dasar lengkap minimal 80 %/Jumlah Total bayi di
desa X 100
Jumlah bayi per desa yang mendapatkan imunisasi
Numerator
lengkap minimal 80 %
Denumerator Jumlah Total bayi di desa
Sumber data/Cara kegiatan imunisasi dari puskesmas dan dari faskes
Pengumpulan data lainnya
Frekuensi pengumpulan
sesuai dengan jadwal vaksinasi
data
Periode waktu pelaporan
Bulanan
data
Cara penyajian data Tabel excel
Instrumen pengambilan
Aplikasi SIMUNDU
data
Penanggung jawab Programer Imunisasi
Target Indikator 100%
Kegiatan Pemenuhan Target 1. Koordinasi Programer Imunisasi
2. Koordinasi Lintas Sektor program imunisasi

3. Update Knowledge pemberian imunisasi


4. Supervisi Rantai dingin ke Puskesmas dan Faskes
swasta
5. Validasi data imunisasi
6. Validasi UCI
PEMERINTAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS SEMANU II

Serpeng Wetan, Pacarejo, Semanu, Gunungkidul 55893


Telepon: 081381417820
Posel:semanudua@gmail.com,Laman:semanu2.puskesmas.gunungkidulkab.go.id

PROFIL INDIKATOR MUTU UNIT KESEHATAN MASYARAKAT (UKM)

UNIT : PERKESMAS

1. Jumlah keluarga rawan yang selesai dibina mandiri III


No Rincian Profil Keterangan
Jumlah keluarga rawan yang selesai dibina
1 Judul
mandiri III
Permenkes Nomor 26 Tahun 2019 tentang
Dasar pemikiran/alasan pemilihan
2 peraturan pelaksanaan Undang-Undang Nomor
indikator
38 Tahun 2014 Tentang Keperawatan.
Efektifitas pelayanan kesehatan terhadap
3 Dimensi mutu
keluarga rawan
Peningkatan status kesehatan keluarga rawan
4 Tujuan
menjadi keluarga mandiri III
Jumlah keluarga rawan yang selesai dibina sesuai
kriteria mandiri III dibagi jumlah sasaran keluarga
5 Definisi operasional
rawan di wilayah kerja puskesmas dalam kurun
waktu 1 tahun
6 Tipe indikator Output
7 Satuan pengukuran Persentase
Jumlah keluarga rawan yang selesai dibina
8 Nominator
mandiri III.
9 Denominator Jumlah sasaran keluarga rawan.
10 Target pencapaian 10%
Inklusi : sasaran keluarga rawan.
11 Kriteria inklusi dan eksklusi Eksklusi : keluarga rawan yang sulit menerima
petugas.
nominator x 100%
12 Formula pengukuran
Denominator
13 Desain pengumpulan data Survei
14 Sumber data Primer
Populasi : Sasaran keluarga rawan (2,66% x
15 Populasi atau sampel jumlah KK)
Sampel : 10 % x (2,66% x jumlah KK)
16 Frequensi pengumpulan data Setahun sekali
17 Periode waktu pelaporan data Setahun sekali
18 Periode analisis data Setahun sekali
19 Penyajian data Tabel
20 Instrumen pengambilan data Form asuhan keperawatan keluarga
21 Penanggungjawab indikator Pemegang program Perkesmas.

Anda mungkin juga menyukai