Anda di halaman 1dari 41

• Nama : Dr.

Yael Esthi Nurfitri Kuncoro, SpKK

– Pekerjaan:
• Surveior UKP FKTP
• Surveior Akreditasi Rumah Sakit
• Kepala Bidang Penunjang Medis RS Ken Saras
• Ketua Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi RS Ken Saras
• Ketua Sub Komite Mutu Profesi Komite Medik RS Ken Saras

– Pendidikan:
• FK : FK. Universitas Diponegoro Semarang : (2001 – 2007)
• Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin FK Univ. Diponegoro Semarang : (2008 – 2012)

• No Telp : 081229099921
• Email : LA_BELLEE@yahoo.com
Identifikasi dan penyusunan indikator UKPP

SPM Kabupaten/Kota

Keputusan Menteri
Kesehatan RI no
129/Menkes/SK/II/2008
PKP

referensi
Cara menetapkan threshold
(Katz & Green, 1997)
Sentinel event (kejadian luar biasa, a serious, undesirable, and often avoidable
process or outcome) indicator: target = 0, misalnya pembedahan pada sisi yang
salah
Rate based indicator:
• Kumpulkan data untuk periode waktu tertentu
• Hitung mean dan standard deviasi
• Tetapkan simpangan yang bisa diterima
• Ingat rate-based indicator tidak pernah 100 %
Rujukan (referensi) sebagai konsensus nasional atau konsensus profesi
Jika rate based indicator belum dapat ditentukan, dapat ditetapkan threshold
secara konsensus pada tahun pertama.
Adakalanya threshold tidak dapat ditetapkan, penilaian terhadap indikator
berdasarkan trend naik atau turun.
Keputusan Menteri
Kesehatan RI no
129/Menkes/SK/II/2008
SPM
Dinas Kesehatan
PKP
Keputusan Menteri Kesehatan RI no
129/Menkes/SK/II/2008
PKP
PROFIL INDIKATOR
Judul Judul singkat yang spesifik mengenaiindikatorapa yang akan diukur tanpa menyebutkan
Satuan pengukuran.
DasarPemikiran Dasar pemilihanin dikator,yang berasal dari ketentuan peraturan,literatur,data,analisis
situasi.
Dimensi Mutu 1. Prinsip atau tujuan prioritas dalam memberikan pelayanan, meliputi efektif
(effective),keselamatan pasien(safe),berorientasi kepada pasien(people-centred),
tepat-waktu(timely),efisien(efficient),adil(Equitable)dan terintegrasi(Integrated).
2. Setiap indicator mewakili 1atau3 dimensimutu.
PROFIL Tujuan Hasil yang ingin dicapai dengan melakukan indikatormutu
INDIKATOR
DO Batasan pengertian yang dijadikan pedoman dalam melakukan pengukuran indikator
Untuk menghindar ikerancuan
Tipe Indikator Input:untuk menilai apakah faskes memiliki kemampuan sumber daya yang cukup untuk
memberikanpelayanan.
Proses: untuk menilai apa yang dikerjakan staf fasilitas pelayanan kesehatan dan
bagaimanapelaksanaanpekerjaanya.
Output: untuk menilai hasil dari prosesyangdilaksanakan.
Outcome: untuk menilai dampak pelayanan yang diberikan terhadap pengguna layanan
Satuan Pengukuran Standar atau dasar ukuran yang digunakan,antara lain:jumlah,prsentase,dan satuan
waktu.
Numerator Jumlah subjek atau kondisi yang ingin diukur dalam populasi atau sampel yang memiliki
Karakteristik tertentu

Denumerator Semua peluang yang ingin diukur dalam populasi atau sampel

Target Pencapaian Sasaran yang telah ditetapkan untuk dicapai


PROFIL INDIKATOR
Kriteria Inklusi:karakteristik subjek yang memenuhi kriteria yang ditentukan.
Eksklusi: Batasan yang mengakibatkan subjek tidak dapat diikutkan dalam
pengukuran.
Formula Rumus untuk menghasilkan nilai indikator

Desain Pengumpulan Data Retrospektif,Observasi

PROFIL
Sumber Data Asal data yang diukur,contoh rekammedis dan formular observasi
INDIKATOR
Jenis sumbe rdata ;Data Primer dan Data Sekunder
Besar Sampel Jumlah data yang harus dikumpulkan agar pengukuran menjadi refresentatif.
Menyesuaikan kaidah statistik.
Cara Pengambilan Sampel Cara memilih sampel dari populasi untuk mengumpulkan informasi /data yang
Menggambarkan sifat atau ciri yang dimiliki populasi.
Secara umum:Probability Sampling dan No nProbability Sampling
Periode Pengumpulan Kurunwaktuyangditetapkanuntukmelakukanpengumpulandata,contohnyatiap
data bulan.
Penyajian Data Cara menampilkan data,Contoh;tabel,runchart,grafik.
Periode analisis dan Kurun waktu yang ditetapkan untuk melakukan analisis danpelaporan data,contoh:
Pelaporan data Setiap bulan dan setiap triwulan.
PenanggungJawab Petugas yang bertanggungjawab untuk mengkoordinir upaya pencapaian target
Yang ditetapkan.
RERATA WAKTU TANGGAP PELAYANAN IGD (RWTP IGD) «
Judul Indikator Rerata Waktu Tanggap Pelayanan Gawat darurat ” 5 menit
Dasar pemikiran Permenkes 47 tahun 2018
Dimensi Mutu 1. Keselamatan
2. Fokus kepada pasien
3. Kesinambungan
Tujuan Terselenggaranya pelayanan kegawatdaruratan yang cepat dan tepat sehingga mampu mengoptimalkan
upaya
menyelamatkan pasien gawat darurat.
definisi • Emergency Response Time (waktu tanggap) adalah waktu yang dibutuhkan sejak pasien tiba di IGD, di
triage,
sampai mendapat pelayanan dokter IGD.
• Triage adalah proses pemilahan pasien berdasarkan tingkat kegawatdaruratannya
• Standar waktu tanggap IGD adalah ” 5 menit.
Tipe Indikator Proses
Ukuran Indikator Menit
Numerator (pembilang) Jumlah kumulatif waktu yang dibutuhkan sejak pasien tiba di IGD, di triage sampai mendapat
pelayanan dokter
IGD.
Denominator (penyebut) Jumlah pasien IGD yang di survei
Target waktu ” 5 menit
RERATA WAKTU TANGGAP PELAYANAN IGD (RWTP IGD) «

Kriteria:
Pasien IGD
- Inklusi
- Eksklusi Situasi bencana (disaster) , tidak gawat dan tidak darurat (False emergency)
Formula Jumlah kumulatif waktu yang dibutuhkan sejak pasien tiba di IGD, di triage sampai mendapat pelayanan
dokter IGD menit
Jumlah pasien IGD yang di survey
Sumber data Rekam medik IGD : Formulir Triage dan Formulir Asesmen medis IGD
Frekuensi pengumpulan data Harian
Periode Pelaporan data Bulanan
Periode analisis Triwulan
Cara Pengumpulan Data Concurent
Sampel  Populasi
 Besar Sampel : rumus slovin bila jumlah populasi >30

Rencana Analisis Data  Run chart Control Chart


Instrumen Pengambilan Formulir RWTP IGD
Data
Rencana Komunikasi Data a. Bulanan
1. Laporan Kepala Bidang/Bagian/Instalasi/Unit/Komite/Tim ke Komite/Tim Mutu
2. Laporan Komite/Tim Mutu ke kepala puskesmas
3. Laporan kepala puskesmas ke dinas Kesehatan
Identifikasi indikator SKP
Identifikasi dan penyusunan indikator SKP
Standar
akreditasi
versi revisi
PMK 11 Indikator
tahun nasional
2017 mutu

REFERENSI
Identifikasi indikator SKP 1
• Ketepatan identifikasi pasien:
• Indikator:
• a. Ketepatan melakukan identifikasi pasien sebelum melakukan Tindakan
• b. Ketepatan melakukan pemasangan gelang identitas pada pasien rawat inap
• c. Ketepatan melakukan identifikasi pasien sebelum pemberian obat
• D. Ketepatan identifikasi pasien keadaan khusus
1. Ketepatan Identifikasi Pasien (KIP) (1/2)
Judul Indikator KetepatanIdentifikasi Pasien
Dasar pemikiran Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 11 Tahun 2017 tentang Keselamatan Pasien
Dimensi Mutu 1. Keselamatan
2. Fokus kepada pasien
3. Kesinambungan
Tujuan Terlaksananya proses identifikasi pasien agar menjamin keselamatan pasien
Definisi Operasional • Identifikasi pasien secara benar adalah proses pengecekan identitas pasien menggunakan minimal 2 identitas
dari 3 identitas yang tercantum pada gelang, label atau bentuk identitas lainnya sebelum memberikan pelayanan
sesuai dengan regulasi yang berlaku di rumah sakit.
• Identifikasi pasien secara benar sebelum pemberian pengobatan adalah proses identifikasi pasien oleh petugas
yang dilakukan secara aktif dengan menanyakan minimal 2 Identitas pasien
• Peluang adalah indikasi dilakukan Identifikasi pasien secara benar pada saat :
o pemberian pengobatan : pemberian obat, pemberian cairan intravena, darah, tranfusi darah, radioterapi,
nutrisi
o prosedur tindakan : tindakan Operasi / tindakan invasif sesuai kebijakan yang di tetapkan rumah sakit.
o pemeriksaan diagnostik : pengambilan sampel, pungsi lumbal, endoskopi, kateterisasi jantung,
pemeriksaan radiologi dll
o kondisi khusus : pasien koma, bayi baru lahir yang belum diberi nama, pasien tidak sadar tanpa Identifikasi
sesuai kebijakan RS.
Tipe Indikator Proses
Ukuran Indikator Persentase
Numerator (pembilang) Jumlah proses identifikasi pasien secara benar
Denominator (penyebut) Jumlah total peluang yang di observasi
Target Pencapaian 100%
Ketepatan Identifikasi Pasien (KIP) (2/2)

Kriteria:
- Inklusi Semua pasien rawat inap
- Eksklusi
Formula Jumlah proses identifikasi pasien secara benar x 100%
Jumlah total peluang yang di observasi
Sumber data Hasi Data observasi
Frekuensi pengumpulan data Harian
Periode waktu Pelaporan data Bulanan
Periode analisa data Triwulan
Metode Pengumpulan data Concurrent
Sampel  Sampel : 200 Peluang
Rencana Analisis Data  Run chart Control Chart
Instrumen Pengambilan Data Formulir Observasi KIP
Penanggung Jawab Kepala Bidang Medik
Rencana Komunikasi Data a. Bulanan
1. Laporan Kepala Bidang/Bagian/Instalasi/Unit/Komite/Tim ke Komite/Tim Mutu
2. Laporan Komite/Tim Mutu ke Kepala Puskesmas
3. Laporan ke Kementerian Kesehatan

a. Triwulan
1. Laporan Direktur ke Dewan Pengawas (termasuk Feed back dari Dewan Pengawas)
2. Koordinasi & Integrasi (Rapat/Morning Report/Focus Group Discussion) dengan Bidang/Bagian/Instalasi/Unit/Komite/Tim
3. Feed back (Laporan/Story Board) Komite/Tim Mutu ke Bidang/Bagian/Instalasi/Unit/Komite/Tim
Form monitoring SKP 1
Contoh penetapan Indikator SKP 2
Kemampuan petugas melakukan komunikasi efektif secara verbal dengan
benar
• Kelengkapan pengisian SBAR TBK dalam rekam medis

Kemampuan petugas melakukan pelaporan kondisi pasien dan lab kritis


dengan benar
• Kelengkapan pengisian form pelaporan nilai kritis dalam rekam medis

Kemampuan petugas melakukan handover antar shift dan transfer pasien


dengan benar
• Kelengkapan pengisian form handover
Contoh Penetapan Indikator SKP 3

Kepatuhan pelabelan obat HA

Ketepatan penyimpanan obat HA

Kepatuhan petugas dalam melakukan double cek saat penyiapan


dan pemberian obat HA
Form monitoring SKP 3
Contoh penetapan Indikator SKP 4

Ketepatan pelaksanaan prosedur site marking

Angka kepatuhan pelaksanaan verifikasi

Kepatuhan pelaksanaan Time Out sebelum tindakan


Identifikasi indikator SKP 5
• Mengurangi risiko infeksi akibat perawatan:
• Indikator:
• a. Kepatuhan kebersihan tangan seluruh pemberi pelayanan di puskesmas
Form monitoring SKP5
Contoh penetapan Indikator skp 6

Angka kepatuhan pelaksanaan assesmen jatuh dalam assesmen awal

Angka kepatuhan pelaksanaan assesmen jatuh dalam assesmen ulang

Angka kepatuhan pemasangan gelang risiko jatuh

Kemampuan petugas dalam melakukan intervensi risiko jatuh

Anda mungkin juga menyukai