Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH KABUPATEN MAMASA

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS SESENAPADANG
Alamat : Desa Orobua, Kec.Sesenapadang, Kab. Mamasa, Prov.Sulbar, Kode Pos 91365

KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS SESENAPADANG


Nomor : 049/SK/PKM-SP/I/2023

TENTANG

PELAPORAN INSIDEN KESELAMATAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA PUSKESMAS SESENAPADANG

Menimbang : a. bahwa Keselamatan Pasien merupakan suatu sistem yang bertujuan untuk
a. mencegah terjadinya cedera yang disebabkanoleh kesalahan akibat
b. melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang
c. seharusnya diambil sehingga asuhan pasien di Puskesmas Messawa menjadi
aman;
b. bahwa pelaksanaan program keselamatan pasien wajib dilaksanakan di
Puskesmas Messawa
c. bahwa salah satu program dasar keselamatan pasien pasien adalah
menekankan/menurunkan insiden keselamatan pasien berupa KTD, KTC,
KNC, dan Sentinel;
d. bahwa terlaksananya program proaktif berupa identifikasi ini dan
meminimalkan insiden keselamatan pasien diPuskesmas Sesenapadang
e. bahwa untuk kepentingan tersebut, maka perlu ditetapkan Sistem Pelaporan
Insiden Keselamatan Pasien diPuskesmas Sesenapadang
Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesi Nomor 36 Tahun 2009 Tentang
Kesehatan;
2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 11 tahun 2017 Tentang Keselamatan
Pasien;
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2019
Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesi Nomor 34 Tahun 2022
Tentang Akreditasi Pusat Kesehatan Masyarakat, Klinik, Laboratorium
Kesehatan, Unit Transfusi Darah, Tempat Praktik, Mandiri Dokter, Dan
Tempat Praktek Mandiri Dokter Gigi;
5. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
Hk.01.07/Menkes/165/2023 Tentang Standar Akreditasi Pusat Kesehatan
Masyarakat.

MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS SESENAPADANG TENTANG
PELAPORAN INSIDEN KESELAMATAN PASIEN
Kesatu : Semua insiden di Puskesmas Sesenapadang wajib segera ditindaklanjuti
(dicegah/ditangani) untuk mengurangi dampak atau akibat yang tidak
diharapkan;
Kedua : Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan pelayanan keselamatan pasien
Puskesmas Sesenapadang dilaksanakan oleh Tim Keselamatan Pasien
Puskesmas Sesenapadang;
Ketiga : Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien Puskesmas Sesenapadang sebagaimana
tercantum dalam lampiran ini.
Keempat : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya, dan apabila dikemudian
hari terdapat kekeliruan di dalamnya, akan diadakan perbaikan sebagaimana
mestinya;

Ditetapkan di : Sesenapadang
Pada tanggal : 12 Januari 2023

KEPALA PUSKESMAS

ALFRIDA, S.Kep, Ns
Lampiran 1 : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS SESENAPADANG, KABUPATEN
MAMASA
Nomor : 049/SK/PKM-SP/I/2023019
Tanggal : 12 Januari 2023
Tentang : Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien

1. Insiden Keselamatan Pasien adalah setiap kejadian yang tidak disengaja dan kondisi yang
mengakibatkan atau berpotensi mengakibatkan cedera yang dapat dicegah pada pasien.
2. Insiden Keselamatan Pasien terdiri atas :
a. Kejadian Tidak Diharapkan (KTD),
b. Kejadian Tidak Cedera (KTC),
c. Kejadian Nyaris Cedera (KNC), dan
d. Kejadian Sentinel
3. Upaya keselamatan pasien dilakukan untuk mencegah terjadinya insiden. Jenis insiden terdiri atas :
a. Kejadian tidak diharapkan (KTD) adalah insiden yang mengakibatkan cedera pada pasien.
Misalnya, pasien jatuh dari tempat tidur dan menimbulkan luka pada pergelangan kaki.
b. Kejadian tidak cedera (KTC) adalah insiden yang sudah mengenai/terpapar pada pasien tetapi
tidak terjadi cedera. Misalnya, perawat salah memberikan obat kepada pasien, obat telah
diminum, tetapi pasien tidak mengalami cedera.
c. Kejadian nyaris cedera (KNC) adalah insiden yang terjadi, tetapi belum mengenai/terpapar pada
pasien karena dapat dicegah. Misalnya, ketika perawat ingin memberikan obat kepada pasien,
saat mengecek ternyata obat yang diberikan oleh farmasi adalah obat milik pasien yang lain
yang namanya mirip sehingga obat tersebut tidak jadi diberikan.
d. Kejadian Sentinel adalah suatu kejadian yang tak diinginkan (unexpected occurrence) yang
mengakibatkan kematian atau cedera yang serius. Kejadian sentinel dapat berupa :
1) Kematian yang tidak diduga, termasuk dan tidak terbatas hanya pada
a) Kematian yang tidak berhubungan dengan perjalanan penyakit atau kondisi pasien
(contoh: kematian akibat proses transfer yang terlambat);
b) Kematian bayi aterm; dan
c) Bunuh diri
2) Kehilangan permanen fungsi yang tidak terkait penyakit atau kondisi pasien;
3) Tindakan salah sisi, salah prosedur, dan salah pasien
4) Penculikan anak, termasuk bayi atau anak dikirim ke rumah yang bukan rumah orangtuanya;
dan
5) Pemerkosaan, kekejaman di tempat kerja seperti penyerangan (berakibat kematian atau
kehilangan fungsi secara permanen) atau pembunuhan (yang disengaja) atas pasien, anggota
keluarga, staf, dokter, pengunjung atau vendor/pihak ketiga ketika berada dalam lingkungan
Puskesmas.
4. Pelaporan insiden keselamatan pasien yang selanjutnya disebut pelaporan insiden adalah suatu
system untuk mendokumentasikan laporan insiden keselamatan pasien. Pelaporan insiden terdiri
atas laporan insiden internal dan laporan insiden eksternal.
5. Laporan insiden internal dilakukan dengan menggunakan formulir khusus meliputi semua jenis
insiden termasuk kejadian sentinel, kejadian tidak diharapkan, kejadian nyaris cedera dan kejadian
tidak cedera.
6. Laporan eksternal yang dilakukan analisa akar masalah (RCA) dan rencana tindakan korektifnya.
7. Setiap petugas puskesmas yang mendapati adanya insiden harus membuat laporan insiden internal
dalam waktu 2x24 jam.
8. Investigasi dan tindaklanjut dilakukan oleh Tim Keselamatan Pasien.
9. Laporan eksternal dilakukan oleh Ketua Tim Keselamatan Pasien melalui website
https://mutufasyankes.kemkes.go.id

Ditetapkan di : Sesenapadang
Pada tanggal : 12 Januari 2023

KEPALA PUSKESMAS

ALFRIDA, S.Kep, Ns

Anda mungkin juga menyukai