Anda di halaman 1dari 5

DINAS KESEHATAN KABUPATEN KONAWE SELATAN

UPTD PUSKESMAS BIMA MAROA


KECAMATAN ANDOOLO BARAT
Alamat : Jln. Drs. H. Abdullah Silondae Desa Bima Maroa

KEPUTUSAN

KEPALA UPTD PUSKESMAS BIMA MAROA


Nomor : 445/022 /SK/UPTD PUSK BM/I/2023

TENTANG

PENANGANAN KEJADIAN TIDAK DIHARAPKAN,


KEJADIAN POTENSIAL CEDERA, DAN KEJADIAN NYARIS CEDERA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


KEPALA UPTD PUSKESMAS BIMA MAROA

Menimbang : a. bahwa dalam rangka peningkatan mutu layanan klinis


dan keselamatan pasien maka tenaga klinis wajib
berperan aktif dalam pelaksanaannya;
b. bahwa untuk melaksanakan tanggung jawab tersebut,
perlu penanganan terhadap Kejadian Tidak Diharapkan,
Kejadian Potensial Cedera dan Kejadian Nyaris Cedera;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana yang
dimaksud pada point a dan b, perlu ditetapkan dengan
Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Bima Maroa
Kecamatan Andoolo Barat tentang Penanganan Kejadian
Tidak Diharapkan, Kejadian Potensial Cedera dan
Kejadian Nyaris Cedera;
Mengingat : 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun
1999 tentang Perlindungan Konsumen;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun
2009 tentang Kesehatan (Lembar Negara Republik
Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5063);
3. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1457/MENKES/SK/X/2003 tentang Standar Pelayanan
Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota;
4. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
128/Men.Kes/SK/II/2004 tentang Kebijakan Dasar
UPTD Puskesmas;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1691/MENKES/PER/VIII/2011 tentang Keselamatan
Pasien Rumah Sakit;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat;
7. Keputusan Menteri Kesehatan Repubik Indonesia
Nomor 1333/Menkes/SK/XII/1999 tentang Standar
Pelayanan Rumah Sakit.
8. Peraturan Mentri Kesehatan RI No. 11 Tahun 2017
Tentang Keslamatan Pasien
9. Permenkes RI No. 27 Tahun 2017 Tentang Pencegahan
dan pengendalian infeksi di fasilitas pelayanan
kesehatan

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS BIMA MAROA


TENTANG PENANGANAN KEJADIAN TIDAK DIHARAPKAN,
KEJADIAN POTENSIAL CEDERA, DAN KEJADIAN NYARIS
CEDERA
KESATU : Penanganan Kejadian Tidak Diharapkan, Kejadian
Potensial Cedera dan Kejadian Nyaris Cedera sesuai
dengan SPO Penanganan Kejadian Tidak Diharapkan,
Kejadian Potensial Cedera dan Kejadian Nyaris Cedera;
KEDUA : Kewajiban untuk melaksanakan penanganan Kejadian
Tidak Diharapkan, Kejadian Potensial Cedera dan Kejadian
Nyaris Cedera merupakan tanggung jawab Tim
Peningkatan Mutu Pelayanan Klinis dan Keselamatan
Pasien;
KETIGA : Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan,
apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan
diadakan pembetulan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : BIMA MAROA


Pada Tanggal : 02 Januari 2023
KEPALA UPTD PUSKESMAS BIMA
MAROA,

I WAYAN SULIADNYA
PENANGANAN KTD, KPC, KNC
No. 445/ /KLINIS -
Dokumen : UPTD PUSK
SOP BM/I/2023
No. Revisi :-
Tgl.Terbit : Januari 2023
Halaman :1/3
I WAYAN SULIADNYA, SKM
UPTD
PUSKESMAS Nip. 197409021995021003

BIMA MAROA
1. Pengertian Patient Safety atau keselamatan pasien adalah suatu
system yang membuat asuhan pasien di rumah sakit
menjadi lebih aman.
Sistem ini mencegah terjadinya cedera yang disebabkan
oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan
atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil.
2. Tujuan 1. Terciptanya budaya keselamatan pasien di UPTD
Puskesmas
2. Menurunnya KTD di UPTD Puskesmas     
3. Terlaksananya program-program pencegahan
3. Kebijakan SK kepala UPTD Puskesmas nomor : Langkah- langkah
didalam melaksanakan penanganan KTD, KPC dan KNC
dengan melaksanakan 7 langkah- langkah keselamatan
pasien.
4. Referensi 1. Peraturan MenKesRI No. 1691 / MENKES / PER / VIII
/ 2011
2. Permenkes RI 19. Tahun 2016 Tentang Sistem
penanggulangan gawat darurat terpadu
3. Permenkes RI No 11. Tahun 2017 Tentang
Keselamatan pasien
4. Permenkes RI No. 27 Tahun 2017 Tentang Pencegahan
dan pengendalian infeksi di fasilitas pelayanan
kesehatan
5. Prosedur/ A. Hak pasien
Langkah- 1). Harus ada dokter penanggung jawab pelayanan
langkah 2). Dokter penanggung jawab pelayanan wajib
membuat rencana pelayanan
3). Dokter penanggung jawab pelayanan wajib
memberikan penjelasan yang jelas dan benar  
kepada pasien dan keluarga tentang rencana dan
hasil pelayanan, pengobatan atau prosedur untuk
pasien termasuk kemungkinan terjadinya KTD
B. Mendidik pasien dan keluarga
1). Memberikan info yg benar, jelas, lengkap dan jujur
2). Mengetahui kewajiban dan tanggung jawab
3). Mengajukan pertanyaan untuk hal yang tidak
dimengerti
4). Memahami dan menerima konsekuensi pelayanan
5). Mematuhi instruksi dan menghormati peraturan
PKM
6). Memperlihatkan sikap menghormati dan tenggang
rasa
7). Memenuhi kewajiban finansial yang disepakati
C. Keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan
1). koordinasi pelayanan secara menyeluruh
2). koordinasi pelayanan disesuaikan kebutuhan
pasien dan kelayakan sumber daya
3). komunikasi dan transfer informasi antar profesi
kesehatan
D. Penggunaan metode-metode peningkatan kinerja
untuk melakukan evaluasi dan program peningkatan
keselamatan pasien
1). Setiap rumahsakit harus melakukan proses
perancangan (design) yang baik, sesuai dengan 
”Tujuh Langkah Menuju Keselamatan Pasien ”.
2). Setiap rumah sakit harus melakukan pengumpulan
data kinerja
3). Setiap rumah sakit harus melakukan evaluasi
intensif
4). Setiap rumah sakit harus menggunakan semua
data dan informasi hasil analisis
E. Peran kepemimpinan dalam meningkatkan
keselamatan pasien
1). Pimpinan dorong & jamin implementasi progr KP
melalui penerapan “7 Langkah Menuju KP
2). Pimpinan menjamin berlangsungnya program
proaktif identifikasi risiko KP & program
mengurangi KTD.
3). Pimpinan dorong & tumbuhkan komunikasi &
koordinasi antar unit & individu berkaitan dengan
pengambilan keputusan tentang KP
4). Pimpinan mengalokasikan sumber daya yg adekuat
utk mengukur, mengkaji, & meningkatkan kinerja
RS serta tingkatkan KP.
5). Pimpinan mengukur & mengkaji efektifitas
kontribusinyadalam meningkatkan kinerja RS & KP.
F. Mendidik staf tentang keselamatan pasien
1). Proses pendidikan, pelatihan & orientasi untuk
setiap jabatan mencakup keterkaitan jabatan
dengan KP secara jelas.
2). Pendidikan & pelatihan yang berkelanjutan untuk
meningkatkan & memelihara kompetensi staf serta
mendukung pendekatan interdisiplin dalam
pelayanan pasien.
G. Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk
mencapai keselamatan pasien.
   1). RS merencanakan & mendesain proses
manajemen informasi KP untuk memenuhi
kebutuhan informasi internal & eksternal.
2). Transmisi data & informasi harus tepat waktu &
akurat.
6. Diagram Alir -
7. Hal-hal yang -
Perlu
Diperhatikan
8. Unit Terkait Setiap Unit pelayanan kesehatan
9. Dokumen 1. Koordinator pelayanan klinis
Terkait 2. Tim Keselamatan Pasien UPTD Puskesmas,
3. sistem informasi pencatatan dan pelaporan internal
tentang insiden
4. standar keselamatan pasien dan menerapkan tujuh
langkah menuju keselamatan pasien

10. Rekaman Historis NO Yang diubah Isi perubahan Tgl. Mulai


Perubahan diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai