Anda di halaman 1dari 3

Penanganan KTD, KTC, KPC, dan KNC

No. Dokumen : SOP/ 001/BAB IX/AK/2016


No. Revisi : 00
Tanggalterbit : 30 April 2016
Halaman :1/3
SOP

dr. Sri Juliati


PUSKESMAS NIP.
TUMPANG 19590731
198802 2 001
1. Pengertian Penanganan KTD, KTC, KPC, dan KNC adalah Prosedur ini mencakup semua
prosedur klinis, dimana

KTD (Kejadian Tidak Diharapkan): Suatu kejadian yang tidak diharapkan yang
mengakibatkan cedera pada pasien akibat melaksanakan suatu tindakan atau
tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil, dan bukan karena penyakit
dasarnya atau kondisi pasien. Cedera dapat diakibatkan oleh kesalahan medis
atau bukan kesalahan medis karena tidak dapat dicegah

KNC (Kejadian Nyaris Cedera): Suatu kejadian akibat melaksanakan suatu


tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil, yang dapat
mencederai pasien, tapi cedera serius tidak terjadi, karena keberuntungan ( mis,
pasien terima suatu obat kontra indikasi tetapi tidak timbul reaksi obat), karena
pencegahan (mis, suatu obat dengan over dosis lethal akan diberikan, tetapi staf
lain mengetahui dan membatalkannya sebelum obat diberikan).

KTC (Kejadian Tidak Cedera): Insiden yang sudah terpapar ke pasien , tetapi
tidak timbul cedera

KPC (Kejadian Potensial Cedera): Kondisi yang sangat berpotensi untuk


menimbulkan cedera , tetapi belum terjadi insiden.

2. Tujuan Sebagai acuan dan langkah-langkah berdasarkan prosedur standart yang


diharapkan dapat meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di wilayah
Puskesmas Tumpang

3. Kebijakan SK Kapus No: 440/063/ SK/AK/35.07.103.131/2016 tentang penanganan KTD,


KTC, KPC, dan KNC
4. Referensi Pedoman pelaporan insiden keselamatan pasien ( IKP ) KKP-RS 2007

5. Prosedur 1. Tim PMKKP membagi buku identifikasi pelayanan tidak sesuai, termasuk
tentang KTD, KTC, KPC dan KNC ke unit-unit pelayanan
2. Buku identifikasi diisi setiap hari oleh penanggungjawab unit, apabila terjadi
suatu pelayanan tidak sesuai atau KTD,KTC, KNC, KPC dimasing-masing
unit dan wajib segera ditindaklanjuti ( dicegah/ ditangani ) untuk mengurangi
dampak/ akibat yang tidak diharapkan
3. Setelah ditindaklanjuti segera membuat laporan insidennya dengan mengisi
formulir laporan insiden pada akhir jam kerja/ shift kepada atasan langsung
( paling lambat 2X24 jam ), jangan menunda laporan
4. Setelah selesai mengisi laporan, segera serahkan kepada atasan langsung
pelapor
5. Atasan langsung akan memeriksa laporan dan melakukan grading risiko
terhadap insiden yang dilaporkan
Skor risiko sama dengan Dampak X Probabilitas
Dampak klinis 1. Biru: insignificant= tidak ada cedera
2. Hijau: minor= cedera ringan dapat diatasi oleh pertolongan
pertama
3. Kuning: moderat= cedera sedang,
*berkurangnya fungsi motoric/ sensorik/
psikologis/ intelektual dengan penyakit yang
mendasarinya
*setiap kasus yang memperpanjang
perawatan
4. Orange: major= cedera luas/ berat,* kehilangan fungsi
utama permanent ( motoric, sensorik,
psikologis, intelektual )/ irreversible, tidak
berhubungan dengan penyakit yang
mendasarinya
5. Merah: cathastropic= kematian yang tidak berhubungan
dengan perjalanan penyakit yang
mendasarinya
Probabilitas/ frekuensi 1. Biru: jarang= dapat terjadi dalam lebih dari 5 tahun
2. Hijau: tidak biasa= dapat terjadi dalam 2-5 tahun
3. Kuning: kadang-kadang= dapat terjadi tiap 1-2
tahun
4. Orange: kemungkinan= dapat terjadi beberapa kali
dalam setahun
5. Merah: sering= terjadi dalam minggu/ bulan
6. Hasil grading akan menentukan bentuk investigasi dan analisis yang akan
dilakukan sebagai berikut:
- Grade Biru: investigasi sederhana oleh atasan langsung,
waktu maksimal 1 minggu
- Grade Hijau: investigasi sederhana oleh atasan
langsung, waktu maksimal 2 minggu
- Grade Kuning: investigasi komprehensif/ analisis akar
masalah/ RCA oleh tim PMKKP di puskesmas, waktu
maksimal 45 hari
- Grade Merah: investigasi komprehensif/ analisis akar
masalah/ RCA oleh tim PMKKP di puskesmas, waktu
maksimal 45 hari

7. Setelah selesai melakukan investigasi sederhana, laporan hasil investigasi


dan laporan insiden dilaporkan ke tim PMKKP puskesmas
8. Tim PMKKP puskesmas akan menganalisis kembali hasil investigasi dan
laporan insiden untuk menentukan apakah perlu dilakukan investigasi
lanjutan ( RCA )
9. Untuk grade kuning/ merah, tim PMKKP puskesmas akan melakukan analisis
akar masalah/ Root Cause Analisis ( RCA )
10. Setelah melakukan RCA, tim PMKKP puskesmas akan membuat laporan dan
rekomendasi untuk perbaikan serta pembelajaran berupa: petunjuk/ safety
alert untuk mencegah kejadian yang sama terulang kembali
11. Hasil RCA, rekomendasi dan rencana kerja dilaporkan kepada kepala
puskesmas
12. Rekomendasi untuk perbaikan dan pembelajaran diberikan umpan balik
kepada unit pelayanan terkait
13. Unit pelayanan terkait membuat analisis dan trend kejadian di tiap-tiap unit
pelayanan masing-masing
14. Monitoring dan evaluasi perbaikan oleh tim PMKKP puskesmas
6.Bagan Alur
Tim PMKKP membagi Buku pelay tdk sesuai
buku pelay tidak sesuai diisi, bila ada yang tdk
termasuk Formulir sesuai segera
KTD,KPC,KNC ke semua ditindaklanjuti
unit

Mengisi laporan insiden 1


x 24 jam

Diserahkan keatasan
langsung, dan akan
diperiksa unt melakukan
grading

Hasil grading akan


tentukan analisa dan
investigasi

Hasil investigasi di
laporkan ke PMKKP unt
dianalisa

Monitoring dan evaluasi


dilakukan oleh tim
PMKKP

7.Unit Terkait UGD, Lab, apotik, loket, poli umum, poli gigi, rawat inap, kaber,poli KIA/KB, poli
mata, poli anak, gizi, rekam medik
8. Dokumen Format pelaporan KTD, KPC, KNC.
Terkait
Buku pelayanan tidak sesuai

Anda mungkin juga menyukai