Anda di halaman 1dari 3

KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS NARINGGUL

NOMOR : 800/ /D.2-U2/SK/I/2016

TENTANG

BUDAYA MUTU KESELAMATAN PASIEN DALAM PELAYANAN KLINIS


DI UPTD PUSKESMAS NARINGGUL

KEPALA UPTD PUSKESMAS NARINGGUL,

Menimbang : a. bahwa dalam upaya peningkatan mutu pelayanan klinis tidak hanya
ditentukan oleh sistem pelayanan yang ada, tetapi juga perilaku
pemberi pelayanan yang mencerminkan budaya mutu dan keselamatan
pasien;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf a di atas, perlu
menetapkan Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Naringgul tentang
Budaya Mutu dan Keselamatan Pasien dalam Pelayanan Klinis di
UPTD Puskesmas Naringgul;
Mengingat : 1. Undang-Undang No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan;
2. Undang-Undang Nomor 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran;
3. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 128/MENKES/SK/II/2004
Tentang Kebijakan Dasar Puskesmas;
4. Peraturan Menteri Kesehatan No. 269/MENKES/PER/III/2008
tentang Rekam Medis;
5. Peraturan Menteri Kesehatan No. 290/MENKES/PER/III/2008
tentang Persetujuan Tindakan Kedokteran;
6. Peraturan Menteri Kesehatan No 1691/MENKES/VIII/2011 tentang
Keselamatan Pasien Rumah Sakit;

MEMUTUSKAN

Menetapkan :
Kesatu : Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Naringgul tentang Budaya Mutu dan
Keselamatan Pasien dalam Pelayanan Klinis di UPTD Puskesmas
Naringgul;
Kedua : Budaya Mutu dan Keselamatan pasien sebagaimana yang ada dalam
lampiran surat keputusan ini;
Ketiga : Surat Keputusan ini mulai berlaku sejak ditetapkan dan apabila terdapat
kekeliruan dalan keputusan ini, akan diadakan perbaikan/perubahan
sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Naringgul
Pada tanggal : Januari 2016
KEPALA UPTD PUSKESMAS NARINGGUL

IJUH SUGANDI, Amd Kep., SKM


NIP. 19730920 199803 1 004
Lampiran : Surat Keputusan Kepala UPTD Puskesmas
Naringgul
Nomor : 800/ /D.2-U.2/SK/I/2016
Tanggal : Januari 2016

BUDAYA MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN

1. Kesadaran (Awareness)
Seluruh staf Puskesmas harus sadar untuk bekerja dengan berhati-hati. Seluruh staf
puskesmas mampu mengenali kesalahan dan belajar dari kesalahan tersebut, erta
mengambil tindakan untuk memperbaikinya.
2. Terbuka dan Adil
Bagian yang fundamental dari organisasi dengan budaya keselamatan adalah
menjamin adanya keterbukaan dan adil, berbagi informasi secara ‘terbuka dan bebas’,
perlakuan yang adil terhadap staf waktu terjadi insiden.
Adapun konsekuensi ‘terbuka dan adil’ adalah:
a. Staf harus terbuka terhdap insiden yang melibatkan mereka
b. Staf dan Puskesmas harus akuntabel terhadap tindakan mereka
c. Staf merasa mampu berbicara kepada pasien dan atasannya tentang insiden yang
terjadi
d. Puskesmas terbuka dengan staf, pasien dan masyarakat
e. Staf diperlakukan adil dan didukung jika terjadi insiden
3. Pendekatan Sistem
Memiliki budaya keselamatan akan mendorong terciptanya lingkungan yang
mempertimbangkan semua komponen sebagai faktor yang ikut berkontribusi terhadap
insiden yang terjadi. Hal ini menghindari kecenderungan untuk menyalahkan individu
dan lebih melihat kepda sistem dimana individu tersebut bekerja. Inilah yang disebut
pendekatan sistem (System Approach).

KEPALA UPTD PUSKESMAS NARINGGUL

IJUH SUGANDI, Amd Kep.,SKM


NIP. 19730920 199803 1 004

Anda mungkin juga menyukai