PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Menurunnya angka Insiden Keselamatan Pasien dan meningkatkan
mutu pelayanan dan keselamatan pasien
2. Tujuan Khusus
a) Rumah Sakit (Internal)
1) Terlaksananya sistem pelaporan dan pencatatan insiden
keselamatan pasien di Rumah Sakit
2) Diketahui penyebab insiden keselamatan pasien sampai
pada akar masalah
3) Didapatkan pembelajaran untuk perbaikan asuhan
kepada pasien
4) Staf Rumah Sakit memahami tentang Insiden
Keselamatan Pasien
5) Staf Rumah Sakit memahami cara pengelolaan dan
melaporkan suatu Insiden Keselamatan Pasien
b) KKP-RS (Eksternal)
1) Diperolehnya data/peta nasional angka insiden
keselamatan pasien (KTD dan KNC)
2) Diperolehnya pembelajaran untuk meningkatkan mutu
pelayanan dan keselamatan pasien bagi Rumah Sakit lain
3) Ditetapkannya langkah-langkah praktis Keselamatan
Pasien untuk Rumah Sakit di Indonesia
2
C. Definisi/Pengertian
1. Keselamatan/Safety
Keselamatan adalah bebas dari bahaya atau risiko (hazard)
2. Hazard/bahaya
Adalah suatu “Keadaan, perubahan atau tindakan” yang dapat
meningkatkan risiko pada pasien
a. Keadaan
Adalah semua faktor yang berhubungan atau mempengaruhi
suatu “Peristiwa Keselamatan Pasien / Patient safety event,
Agent atau Personal”
b. Agent
Adalah substansi, obyek atau sistem yang menyebabkan
perubahan
3. Harm/cidera
Dampak yang terjadi akibat gangguan struktur atau penurunan
fungsi tubuh dapat berupa fisik, psikologis dan sosial. Yang
termasuk Harm/Cedera adalah : “Penyakit, Cedera
Fisik/Psikologis/Sosial, Penderitaan, Cacad dan Kematian”
a. Penyakit / Desease
Disfungsi fisik atau psikis
b. Cidera / Injury
Kerusakan jaringan yang diakibatkan agent / keadaan
c. Penderitaan / Suffering
Pengalaman / gejala yang tidak menyenangkan termasuk nyeri,
malaise, mual, muntah, depresi, agitasi dan ketakutan
d. Cacad / Disability
Segala bentuk kerusakan struktur atau fungsi tubuh,
keterbatasan aktifitas dan atau restriksi dalam pergaulan sosial
yang berhubungan dengan harm yang terjadi sebelumnya atau
saat ini
4. Keselamatan Pasien/Patient Safety
Bebas, bagi pasien dari harm/cedera (penyakit cedera fisik,
psikologis, sosial, penderitaan, cacad, kematian, dll) yang tidak
seharusnya terjadi atau cidera yang potensial, terkait dengan
pelayanan kesehatan
5. Keselamatan Pasien Rumah Sakit/Hospital Patient Safety
Suatu sistem dimana Rumah Sakit membuat asuhan pasien lebih
aman. Hal ini termasuk : asesmen risiko, identifikasi dan
pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien, pelaporan
3
dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindak
lanjutnya serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya
risiko. Sistem ini mencegah terjadinya cidera yang disebabkan oleh
kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak
mengambil tindakan yang seharusnya diambil.
6. Insiden Keselamatan Pasien (IKP)/Patient Safety Insident
Setiap kejadian atau situasi yang dapat mengkibatkan atau
berpotensi mengakibatkan cidera yang tidak seharusnya terjadi.
Insiden Keselamatan Pasien (IKP) meliputi Kejadian Tidak
Diharapkan (KTD), Kejadian Nyaris Cedera (KNC), Kejadian Tidak
Cedera (KTC), Kondisi Potensial Cedera (KPC) dan Kejadian Sentinel.
7. Kejadian Tidak Diharapkan(KTD)/Adverse event
Suatu kejadian yang tidak diharapkan yang mengkibatkan cidera
pada pasien akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak
mengambil tindakan yang seharusnya diambil dan bukan karena
penyakit dasarnya atau kondisi pasien. Cidera dapat diakibatkan
oleh kesalahan medis atau bukan kesalahan medis karena tidak
dapat dicegah
8. Kejadian Nyaris Cidera (KNC)/Near miss
Kejadian nyaris cidera adalah suatu kejadian yang telah terjadi
tetapi belum sampai terpapar kepada pasien.
Kejadian ini akibat melaksanakan suatu tindakan (commission)
atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil (omission),
yang dapat menciderai pasien, tetapi cidera serius tidak terjadi,
karena “keberuntungan” (mis., pasien terima suatu obat kontra
indikasi tetapi tidak timbul reaksi obat), karena “pencegahan” (suatu
obat dengan overdosis lethal akan diberikan, tetapi staf lain
mengetahui dan membatalkannya sebelum obat diberikan), atau
“peringanan” (suatu obat dengan overdosis lethal diberikan,
diketahui secara dini lalu diberikan antidotumnya (mitigasi).
9. Kejadian Tidak Cidera (KTC)
Suatu kejadian yang sudah terpapar kepada pasien tetapi pasien
tidak mengalami cidera.
10. Kondisi Potensial Cedera (KPC) adalah kondisi yang sangat
berpotensi untuk menimbulkan cedera, tetapi insiden belum terjadi.
11. Kejadian Sentinel adalah suatu Kejadian Tidak Diharapkan (KTD)
yang mengakibatkan kematian atau cedera yang serius.
4
12. Pelaporan Insiden Rumah Sakit (Internal)
Pelaporan secara tertulis setiap kejadian tidak diharapkan (KTD)
atau kejadian nyaris cedera (KNC) yang menimpa pasien atau
kejadian lain yang menimpa keluarga pengunjung, maupun
karyawan yang terjadi di Rumah Sakit
13. Laporan Insiden Keselamatan Pasien KKP-RS (Ekternal)
Pelaporan secara anonim dan tertulis ke KKPRS setiap kejadian tidak
diharapkan (KTD) atau kejadian nyaris cidera (KNC) yang terjadi
pada pasien, telah dilakukan analisis penyebab, rekomendasi dan
solusinya
14. Faktor Kontributor adalah keadaan, tindakan atau pengaruh yang
berperan dalam meningkatkan risiko suatu kejadian (misalnya
pembagian tugas yang tidak sesuai kebutuhan)
Contoh :
a. Faktor kontributor di luar organisai (eksternal)
b. Faktor kontributor dalam organisai (internal) misalnya tidak
adanya prosedur
c. Faktor kontributor yang berhubungan dengan petugas (kognitif
atau perilaku petugas yang kurang, lemahnya supervisi,
kurangnya team-work atau komunikasi)
d. Faktor kontributor yang berhubungan dengan keadaan pasien
15. Analisis Akar Masalah/Root Cause Analysis (RCA)
Adalah suatu proses berulang yang sistematik dimana faktor-faktor
yang berkontribusi dalam suatu insiden diidentifikasi dengan
merekonstruksi kronologis kejadian menggunakan pertanyaan
‘kenapa’ yang diulang hingga menemukan akar penyebabnya dan
penjelasannya. Pertanyaan ‘kenapa’ harus ditanyakan hingga tim
investigator mendapatkan fakta, bukan hasil spekulasi.
16. Manajemen Risiko (Risk Manajement) adalah pendekatan proaktif
untuk mengidentifikasi, menilai dan menyusun prioritas risiko
dengan tujuan untuk menghilangkan atau meminimalkan
dampaknya. Dalam hubungannya dengan operasional rumah sakit,
istilah manajemen risiko dikaitkan kepada aktifitas perlindungan
diri yang berarti mencegah ancaman yang nyata atau berpotensi
nyata terhadap kerugian keuangan akibat kecelakaan, cedera atau
malpraktik medis.
5
17. HFMEA (Healthcare Failure Mode and Effects Analysis)
adalah metode perbaikan kinerja dengan mengidentifikasi dan
mencegah Potensi Kegagalan sebelum terjadi, HFMEA berfokus pada
pencegahan dampak, meningkatkan keamanan, meningkatkan
outcome positif dan meningkatkan keselamatan pasien dengan
tujuan untuk melihat dimana terjadi kegagalan proses.
6
BAB II
KEBIJAKAN
INSIDEN KESELAMATAN PASIEN (IKP)
7
g. Kejadian lain, seperti ledakan infeksi mendadak (infection
outbreak)
2. Kejadian Nyaris Cedera (KNC)
Kejadian Nyaris Cedera berdasarkan penyebabnya dibedakan sebagai
berikut :
a. Perihal Obat:
1) Kesalahan membaca resep
2) Kesalahan menyiapkan obat
3) Kesalahan penyerahan obat ke pasien lain/yang bukan
seharusnya
4) Kesalahan tidak mencantumkan ukuran alat kesehatan
dalam resep
5) Peresepan obat yang tidak rasional
6) Kesalahan perhitungan dosis pada peracikan
b. Perihal Komponen Darah:
1) Kesalahan pembacaan uji silang serasi
2) Kesalahan penentuan golongan darah
3) Kesalahan penyampaian darah ke pasien dan atau
keluarga pasien
4) Kesalahan penyampaian hasil pemeriksaan Laboratorium
kepada pasien lain dan atau kesalahan penulisan hasil
pemeriksaan Laboratorium
c. Perihal Gizi/diet:
1) Kesalahan pemberian diet (alergi/pantangannya)
2) Kesalahan sediaan jenis diet/diet khusus
3) Kesalahan pemberian diet khusus kepada pasien
lain/yang tidak seharusnya
d. Perihal Pemberian Tindakan:
1) Tidak dilakukan penandaan pada daerah operasi
termasuk sisi (laterality), multiple level dan multiple
struktur organ
2) Semua kesalahan identifikasi pasien
3) Kesalahan expertise
3. Kejadian Tidak Cedera (KTC)
Semua insiden yang terpapar kepada pasien tetapi tidak
menimbulkan cedera pada pasien, misalnya darah transfusi yang
salah sudah dialirkan tetapi tidak timbul cedera/gejala
inkompatibilitas, obat salah pasien terlanjur diberikan tetapi tidak
8
timbul cedera, diberi obat yang seharusnya kontraindikasi tetapi
tidak menimbulkan cedera
4. Kejadian Potensial Cedera (KPC)
Semua keadaan/kondisi yang berpotensi menimbulkan cedera
pada pasien apabila tidak dikelola tetapi belum terjadi insiden.
Pengelolaan Kejadian Potensial Cedera (KPC) berkoordinasi dengan
Komite Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3). Kejadian Potensial
Cedera (KPC) berdasarkan beberapa kemungkinan keadaan/kondisi
sebagai sumber potensi penyebab cedera terkait aspek klinis sebagai
berikut :
a) Umum
(1) Masa kalibrasi alat terlewati
(2) Tensi air raksa bocor
(3) Saluran oksigen tidak siap pakai
(4) Syring pump tidak berfungsi optimal
(5) Emengency kit tidak tersedia / tidak siap pakai
(6) Defibriltor dalam kondisi rusak / tidak siap pakai
(7) Alat ECG rusak / tidak siap pakai
(8) Ventilator dalam kondisi tidak siap pakai
(9) Alat spirometri tidak berfungsi dengan benar
(10) Kesalahan sistem barcode pasien
b) Khusus
(1) Laboratorium : Alat analisa tidak berfungsi
(2) Kamar Operasi : Kauter tidak berfungsi dengan baik
(3) Kamar Bersalin :
Incubator tidak siap pakai/rusak
Alat Doppler tidak berfungsi
(4) Hemodialisa : Alat Hemodialisa tidak berfungsi
(5) Radiologi
Alat tidak berfungsi dengan baik
Tampilan gambar tidak jelas
(6) Obat
Obat High alert pada display depo farmasi tidak
tertandai dengan benar
Penyimpanan obat high alert yang tidak benar
Tidak tersedia / tidak lengkapnya obat emergency
Penyimpanan obat pasien tidak dilakukan dengan
benar
9
5. Kejadian Sentinel
Definisi Operasional dari kejadian sentinel meliput :
a. Kematian tidak terduga dan tidak terkait dengan perjalanan
alamiah penyakit atau kondisi yang mendasari penyakitnya
(contoh : bunuh diri, Over dosis obat dan Reaksi Anafilaksis
sehingga pasien meninggal)
b. Kehilangan fungsi utama (major) secara permanen yang tidak
terkait dengan perjalanan alamiah penyakit pasien atau kondisi
yang mendasari penyakitnya (contoh : pasien sakit diare, waktu
ke kamar mandi terjatuh jarinya terjepit pintu sehingga harus
diamputasi.
c. Salah-lokasi, salah prosedur, salah-pasien operasi (contoh :
seharusnya yang dilakukan operasi katarak mata kiri,tetapi
yang dioperasi mata kanan).
d. Penculikan bayi atau bayi yang dipulangkan bersama orang
yang bukan orang tuanya
e. Terjangkit penyakit kronik atau penyakit akibat transfusi darah
atau produk darah atau transplantasi organ
f. Perkosaan,kekejaman di tempat kerja seperti penyerangan
( berakibat kematian atau kehilangan funfsi secara permanen )
atau pembunuhan (yang di sengaja) atas pasien, anggota staf,
dokter, mahasiswa kedokteran, siswa latihan, pengunjung atau
vendor/ pihak ketiga ketika berada dalam lingkungan rumah
sakit
10
BAB III
TATA LAKSANA
PELAPORAN INSIDEN KESELAMATAN PASIEN (IKP)
11
B. Alur Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien (IKP)
1. Pelaporan Insiden terdiri dari :
a. Pelaporan Internal
Pelaporan Internal adalah mekanisme/alur pelaporan Insiden
Keselamatan Pasien kepada Tim Peningkatan Mutu dan
Keselamatan Pasien (PMKP) Rumah Sakit
b. Pelaporan Eksternal
Pelaporan Eksternal adalah mekanisme/alur pelaporan Insiden
Keselamatan Pasien dari UPT RSUD AL-MULK kepada Tim
Keselamatan Pasien Rumah Sakit
2. Alur Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien ke Tim Peningkatan
Mutu dan Keselamatan Pasien (Internal)
a. Apabila terjadi suatu insiden di Rumah Sakit wajib segera
ditindaklanjuti (dicegah/ditangani) untuk mengurangi
dampak/akibat yang tidak diharapkan.
b. Setelah ditindaklanjuti, segera buat laporan insidennya
dengan mengisi formulir laporan insiden pada akhir jam
kerja/shift kepada atasan langsung.
c. Pelaporan insiden dilakukan paling lambat 2x24 jam,
jangan menunda laporan.
d. Setelah selesai mengisi laporan, segera serahkan kepada
Kepala Instalasi/Kepala bagian/Kepala ruang.
e. Kepala Instalasi/Kepala bagian/Kepala ruang langsung
memeriksa laporan dan melakukan grading risiko terhadap
insiden yang dilaporkan.
f. Hasil grading akan mementukan bentuk investigasi dan analisis
yang akan dilakukan.
Grade biru : investigasi sederhana oleh atasan langsung,
waktu maksimal 1 minggu
Grade hijau : investigasi sederhana oleh atasan langsung
waktu maksimal 2 minggu
Grade kuning : investigasi komprehensif / Analisis akar
masalah / RCA oleh Tim Keselamatan Pasien
di Rumah Sakit, waktu maksimal 45 hari
Grade merah : investigasi komprehensif / Analisis akar
masalah / RCA oleh Tim Keselamatan Pasien
di Rumah Sakit, waktu maksimal 45 hari
g. Setelah selesai melakukan investigasi sederhana, laporan hasil
investigasi dan laporan insiden dilaporkan ke tim PKRS.
12
h. Tim KPRS akan menganalisis kembali hasil Investigasi dan
laporan insiden untuk menentukan apakah perlu dilakukan
investigasi lanjutan (RCA) dengan melakukan Regrading.
i. Untuk grade kuning/merah, Tim PKRS akan melakukan analisis
akar masalah (RCA).
j. Setelah melakukan RCA oleh Tim PKRS, Tim PMKP akan
membuat laporan dan rekomendasi untuk perbaikan dan
dilaporkan kepada Kepala Rumah Sakit.
k. Kepala Rumah Sakit akan memberikan umpan balik berdasarkan
laporan Tim PMKP.
l. Rekomendasi untuk “perbaikan dan pembelajaran” diberikan
umpan balik kepada Unit terkait dan Tim PKRS.
m.Unit kerja membuat analisis dan trend kejadian di unit kerjanya
masing-masing
n. Monitoring dan evaluasi perbaikan oleh Tim PMKP
13
BAB IV
ANALISIS MATRIKS GRADING RISIKO
Tingkat
Deskripsi Dampak
Risiko
Tidak Tidak ada cidera
1
signifikan
Cidera ringan, misal : luk robek
2 Minor
Dapat diatasi dengan pertolongan pertama
Cidera sedang, misal Luka robek
Berkurangnya fungsi motorik/sensorik/psikologis
3 Moderat atau intelektual (reversibel), tidak berhubungan
dengan penyakit
Setiap kasus yang memperpanjang perawatan
Cidera luas / berat, misal Cacad, lumpuh
4 Mayor Kehilangan fungsi motorik / sensorik ataupsikologis
atau intelektual (irreversibel) tidak
14
Tabel 2. Penilaian Probabilitas/Frekuensi
Tingkat
DESKRIPSI
Risiko
1 Sangat jarang / Rare (>5tahun / kali)
Warna bands : hasil pertemuan antara nilai dampak yang diurut ke bawah
dan nilai probabilitas yang diurut ke samping kanan
15
Tabel 3. MATRIKS GRADING RISIKO
Tidak Katastropi
Minor Moderat Mayor
Probabilitas significant k
2 3 4
1 5
Sangat sering
Terjadi(tiapmingg
Moderat Moderat Tinggi Ekstrim Ekstrim
u/bulan)
5
Sering terjadi
(beberapakali/
Moderat Moderat Tinggi Ekstrim Ekstrim
tahun)
4
Mungkin terjadi
( 1- <2 x/tahun) Rendah Moderat Tinggi Ekstrim Ekstrim
3
Jarang terjadi
(>2-<5kali/tahun Rendah Rendah Moderat Tinggi Ekstrim
2
Sangat jarang
terjadi
Rendah Rendah Moderat Tinggi Ekstrim
(>5x/tahun)
1
16
Contoh :
Pasien jatuh dari tempat tidur dan meninggal, kejadian seperti ini di RS X
terjadi pada 2 tahun yang lalu:
17
BAB V
PETUNJUK PENGISIAN
LAPORAN INSIDEN KESELAMATAN PASIEN (IKP)
(Internal dan Eksternal)
18
B. DATA PASIEN
Identitas
1. Umur :
Pilih salah satu :
0-1 bulan
> 1 bulan-1tahun
> 1 tahun- 5 tahun
> 5 tahun- 15 tahun
> 15 tahun- 30 tahun
> 30 tahun – 65 tahun
> 65 tahun
2. Jenis kelamin
Pilih salah satu : Laki-laki atau perempuan
3. Penanggung biaya pasien
Pilih salah satu yang menjadi penanggung jawab biaya pasien
selama pasien dirawat
4. Tanggal dan jam masuk Rumah Sakit
Diisi tanggal dan jam saat pasien masuk dirawat atau saat
pasien datang untuk berobat ke poliklinik/UGD
C. RINCIAN KEJADIAN
1. Tanggal dan waktu insiden
Diisi tanggal dan waktu saat insiden (KTD / KNC) terjadi.
Buat prosedur pelaporan agar tanggal dan waktu insiden tidak
lupa : insiden harus dilaporkan paling lambat 2 x 24 jam atau
pada akhir jam kerja / shift.
2. Insiden
Diisi insiden misalkan :
Pasien jatuh
Salah identifikasi pasien
Salah pemberian obat
Salah dosis obat
Salah bagian yang dioperasi, dll.
3. Kronologis insiden
Diisi ringkasan insiden mulai saat sebelum kejadian sampai
terjadinya insiden
Kronologis harus sesuai kejadian yang sebenarnya, bukan
pendapat / asumsi pelapor.
19
4. Jenis insiden
Pilih salah satu :
KTD : jika insiden menyebabkan cedera sampai pada kematian
KNC : jika insiden tidak menyebabkan cedera
5. Orang pertama yang melaporkan Insiden
Pilih salah satu pelapor yang paling pertama melaporkan
insiden
Dokter / Perawat / Petugas lainnya
Pasien
Keluarga / Pendamping pasien
Pengunjung
6. Kejadian terjadi pada
Pilih salah satu :
Pasien
Karyawan / Dokter
Pengunjung
Pendamping pasien / keluarga
Jika insiden terjadi pada pasien : laporkan ke KKP-RS
Jika insiden terjadi pada karyawan / keluarga pasien /
pengunjung, dilaporkan internal ke Tim K3 RS
7. Tempat/Lokasi ditemukan insiden
Tempat ditemukan / diketahuinya terjadi insiden. Misalkan
ruang rawat inap, ruang rawat jalan, UGD
8. Insiden sesuai kasus penyakit/spesialisasi
Bila kasus penyakit / spesialisasi lebih dari satu, pilih salah
satu yang menyebabkan insiden.
9. Unit/Departemen yang menyebabkan insiden
Adalah unit / Departemen yang menjadi penyebab terjadinya
insiden.
10. Akibat insiden
Pilih salah satu : (lihat 20adio matriks grading risiko)
Kematian : jelas
Cedera 20adiographer / cedera berat :
Kehilangan fungsi motorik, sensorik atau psikologis secara
permanen. Misalnya lumpuh, cacad
Cedera 20adiograph / cedera sedang :
Kehilangan fungsi motorik, sensorik atau psikologis tidak
permanen.Misalnya luka robek
Cedera ringan :
20
Cedera / luka yang dapat diatasi dengan pertolongan
pertama tanpa harus dirawat.Misalnya luka lecet.
Tidak ada cedera, tidak ada luka
11. Tindakan yang dilakukan segera setelah kejadian
Ceritakan penanganan / tindakan pencegahan yang saat itu
pernah dilakukan agar kejadian yang sama tidak terulang lagi.
12. Tindakan dilakukan oleh
Pilihlah salah satu :
Bila dilakukan tim : sebutkan timnya terdiri dari siapa
saja. Misalnya Dokter, perawat.
Bila dilakukan petugas lain : sebutkan misalnya Analis,
asisten apoteker, 21adiographer, bidan.
13. Apakah kejadian yang sama pernah terjadi di Unit Kerja lain ?
Jika Ya, lanjutkan dengan mengisi pertanyaan dibawahnya
yaitu :
Waktu kejadian : isi dalam bulan / tahun
Tindakan yang telah dilakukan pada Unit kerja tersebut
untuk mencegah terulangnya kejadian yang sama.
Jelaskan.
D. KATEGORI INSIDEN
Untuk mengisi kategori insiden, harus melakukan analisis dan investigasi
terlebih dahulu. Kategori insiden dibagi dalam tiga bagian, yaitu :
kategori, komponen dan subkomponen insiden yang dapat dilihat pada
tabel dibawah ini :
NO Kategori Insiden Komponen Sub Komponen
21
NO Kategori Insiden Komponen Sub Komponen
sampai pada
monitoring dan
pengkajian selama
perawatan. (Clinical
Management)
2. Salah diagnosis (mis
diagnosis)
3. Salah Terlambat
penatalaksanaan / melakukan tindakan
tindakan Gagal mengontrol
sehingga tertinggal
benda asing
Persiapan tindakan
tidak adekuat
terjadi reaksi yang
tidak dapat
diprediksi
Persiapan tindakan
adekuat
tapi terjadi reaksi
yang tidak dapat
diprediksi
Salah mengambil
keputusan /
kesimpulan untuk
melakukan
penatalaksanaan/
tindakan (mis
judgement)
Melakukan tindakan
tidak sesuai
prosedur / indikasi
Melakukan tindakan
diluar kewenangan
Salah melakukan
tindakan / salah
bagian yang
dioperasi /
22
NO Kategori Insiden Komponen Sub Komponen
terpotong
Lain-lain
4. Gagal Terlambat / gagal
monitoringdan memperkirakan
kajian selama akibat yang tidak
perawatan diharapkandalam
perawatan
Gagal monitor /
observasi setelah
tindakan
Perpanjangan waktu
perawatan/ LOS
Tidak melakukan
monitor / observasi
selama perawatan
Lain-lain
5. Penghentian yang
tidak patut atas
asuhan pasien /
abandonment
6. Lain-lain
B Dokumentasi 1. Informed consent
tidak dilakukan
/tidak ada
2. Pelanggaran
kerahasiaan
3. Catatan medis
tidak diisi / dicatat
(termasuk instruksi
dokter)
4. Catatan medis
tidak terbaca / salah
baca
5. Catatan medis
hilang
6. Salah menulis data di
catatan medis
/tertukar
23
NO Kategori Insiden Komponen Sub Komponen
24
NO Kategori Insiden Komponen Sub Komponen
25
NO Kategori Insiden Komponen Sub Komponen
26
NO Kategori Insiden Komponen Sub Komponen
medis)
2. Malfungsi / fungsi
tidak adekuat :
peralatan /
sarana/prasarana
(selain alat medis)
3. Jumlah petugas
tidak sesuai dengan
beban kerja
(kuantitas)
4. Kompetensi petugas
kurang (kualitas)
5. Keterbatasan ruangan
6. Lain-lain
27
2. FAKTOR KONTRIBUTOR ORGANISASI&MANAJEMEN
28
Komponen Sub Komponen
29
Komponen Sub Komponen
30
8. FAKTOR KONTRIBUTOR KOMUNIKASI
31
BAB V
PENUTUP
32
Lampiran 2
I. DATA PASIEN
Nama : ...........................................................................................
No.MR : ...........................................................................................
Umur : ...........................................................................................
.............................................................................................
33
Karyawan/dokter
□ Keluarga/pendamping pasien □ Pengunjung
7. Lokasi Insiden : .........................................................................................
8. Insiden terjadi pada pasien (sesuai kasus/penyakit)
...................................................................................................................
...................................................................................................................
9. Instalasi/Bagian terkait yang diperkirakan merupakan penyebab
Insiden :
...................................................................................................................
...................................................................................................................
10. Akibat Insiden terhadap pasien :
□ Kematian
□ Cedera irreversible / cedera berat
□ Cedera reversible / cedera sedang
□ Cedera ringan
□ Tidak ada cedera
11. Tindakan yang dilakukan segera setelah kejadian, dan hasilnya :
...................................................................................................................
...................................................................................................................
...................................................................................................................
...................................................................................................................
...................................................................................................................
...................................................................................................................
...................................................................................................................
12. Tindakan dilakukan oleh :
□ Tim, terdiri dari : ..................................................................................
□ Dokter
□ Perawat
□ Petugas lainnya : ....................................................................................
13. Apakah (sepengetahuan anda) insiden yang sama pernah
terjadi, baik di unit tempat kerja anda maupun di unit lain?
□ Ya □ Tidak
Bila jawaban “ya”, isi bagian dibawah ini.
Kapan? :
......................................................................................................................
Langkah atau tindakan apa yang telah diambil untuk mencegah
terulangnya kejadian yang sama? :
...................................................................................................................
...................................................................................................................
34
Tgl lapor : Tgl diterima :
GRADING :
(Diisi oleh Kepala Bagian / Kepala Instalasi pembuat laporan)
□ BIRU □ HIJAU □ KUNING □
MERAH
35
Lampiran 3 : Formulir Laporan Insiden Keselamatan Pasien ke KKP-RS
A. Laporan ini hanya dibuat jika timbul kejadian yang menyangkut pasien.
Laporan bersifat anonim, tidak mencantumkan nama, hanya
diperlukan rincian kejadian, analisa penyebab dan rekomendasi.
B. Untuk mengisi laporan ini sebaiknya dibaca Pedoman Pelaporan Insiden
Keselamatan Pasien (IKP), bila ada kerancuan persepsi, isilah sesuai dengan
pemahaman yang ada.
C. Isilah semua data pada Laporan Insiden Keselamatan Pasien dengan lengkap.
Jangan dikosongkan agar data dapat dianalisa.
D. Segera kirimkan laporan ini langsung ke Komite Keselamatan Pasien Rumah
Sakit (KKP-RS).
KODE RS : ....................................
1. DATA RUMAH SAKIT :
□ Kepemilikan Rumah Sakit :
□ Pemerintah Pusat
□ Pemerintah Daerah (Propinsi / Kab / Kota)
□ TNI / POLRI
□ Swasta
□ BUMN / BUMD
JENIS RS :
□ Rumah Sakit Umum
□ Rumah Sakit Khusus
□ RSIA □ Rumah Sakit Paru
□ Rumah Sakit Mata □ Rumah Sakit orthopedi
□ Rumah Sakit Jantung □ Rumah Sakit Jiwa
□ Rumah Sakit Kusta
□ Rumah Sakit Khusus Lainnya ...........................................................................
KELAS RS :
□ A
□ B
□ C
□ D
Untuk RS Swasta menyesuaikan misal RS Pratama setara dengan RS kelas D, RS
Madya setara dengan RS Kelas C dst.
Kapasitas tempat tidur : .................................................. tempat tidur
Propinsi (lokasi RS) : ..................................................
Tanggal Laporan Insiden di kirim ke KKP-RS ....................................:
2. DATA PASIEN :
Umur : □ 0 – 1 bulan □ > 1 bulan – 1 tahun
□ > 1 1tahun – 5 tahun □ > 5 tahun – 65 tahun
□ > 15 tahun – 30 tahun □ > 30 tahun – 65 tahun
□ > 65 tahun
Jenis Kelamin : □Laki - laki □ Perempuan
Penanggung biaya pasien :
□ Pribadi
□
Asuransi Swasta
□ ASKES Pemerintah □ Perusahaan
*
□ JAMKESMAS
Tanggal Masuk RS :.............................. Jam.................:
3. RINCIAN KEJADIAN
a. Tanggal dan Waktu Insiden
Tanggal : ..................................... Jam :..................................
b. Insiden : ...............................................................................................
c. Kronologis Insiden
...................................................................................................................
...................................................................................................................
...................................................................................................................
d. Jenis Insiden * :
□ Kejadian Nyaris Cedera / KNC (Near miss)
□ Kejadian Tidak Diharapkan / KTD (Adverse Event) / Kejadian Sentinel
(Sentinel Event)
e. Orang Pertama Yang Melaporkan Insiden *
□ Karyawan : Dokter / Perawat / Petugas lainnya
□ Pasien
□ Keluarga / Pendamping Pasien
□ Pengunjung
□ Lain – lain ..............................................................................................
(sebutkan)
f. Insiden terjadi pada * :
□ Pasien
□ Lain – lain : .............................................................................................
(sebutkan)
Misal :Karyawan / Pengunjung / Pendamping / Keluarga pasien, lapor
ke
K3 RS
g. Insiden menyangkut pasien
□ Pasien rawat inap
□ Pasien rawat jalan
□ Pasien IGD
□ Lain -lain
h. Tempat Insiden
Lokasi kejadian : ...................................................................................
(sebutkan)
(Tempat pasien berada)
i. Insiden terjadi pada pasien : (sesuai kasus penyakit / spesialisasi)
□ Penyakit Dalam dan Subspesialisasinya
□ Anak dan Sub spesialisasinya
□ Bedah dan Subspesialisasinya
□ Obstetri Gynekologi dan Subspesialisasinya
□ THT dan Subspesialisasinya
□ Mata dan Subspesialisasinya
□ Saraf dan Subspesialisasinya
□ Anastesi dan Subspesialisasinya
□ Kulit & kelamin dan Subspesialisasinya
□ Jantung dan Subspesialisasinya
□ Paru dan Subspesialisasinya
□ Jiwa dan Subspesialisasinya
□ Lain-lain : .........................................................................................
(sebutkan)
j. Unit / Departemen terkait yang menyebabkan insiden
Unit kerja penyebab....................................................................................
(sebutkan)
k. Akibat insiden terhadap pasien*
□ Kematian
□ Cedera Irreversibel / Cedera Berat
□ Cedera Reversibel / Cedera Sedang
□ Cedera Ringan
□ Tidak ada cedera
l. Tindakan yang dilakukan segera setelah kejadian, dan hasilnya :
...................................................................................................................
...................................................................................................................
...................................................................................................................
m. Tindakan dilakukan oleh*
□ Tim : terdiri dari ....................................................................
□ Dokter
□ Perawat
□ Petugas lainnya : ..................................................................................
3) Rekomendasi / solusi