Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH KOTA TANGERANG SELATAN

DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS PONDOK RANJI
Jl. Beruang II RT. 02/02 Kel. Pondok Ranji Kec. Ciputat Timur Kota Tangerang Selatan

SURAT KEPUTUSAN
KEPALA UPT PUSKESMAS PONDOK RANJI
NOMOR: 445.4/167/KAPUS/II/2020

TENTANG
SASARAN KESELAMATAN PASIEN
KEPALA UPT PUSKESMAS PONDOK RANJI

Menimbang : a. bahwa dalam upaya memberikan pelayanan klinis yang bermutu


perlu meningkatkan keselamatan pasien.
b. bahwa untuk meningkatkan keselamatan pasien perlu
menetapkan sasaran – keselamatan pasien.
c. bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf a dan b, perlu
menetapkan Keputusan Kepala Puskesmas Pondok Ranji
tentang sasaran keselamatan pasien.

Mengingat : 1. UU Nomor 29 tahun 2009, tentang Praktik Kedokteran;


2. UU Nomor 36 Tahun 2009, tentang Kesehatan;
3. Keputusan mentri Kesehatan No.128/Men.Kes/SK/II/2004
tentang kebijakan Dasar Puskesmas;
4. Peraturan mentri Kesehatan NO.269/MENKES/PER/III/2008
Tentang Rekam Medis;
5. Peraturan Mentri Kesehatan No.290/MENKES/III/2008 tentang
Persetujuan Tindakan Kedokteran;

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS PONDOK RANJI TENTANG


SASARAN KESELAMATAN PASIEN

KESATU : Menentukan sasaran keselamatan pasien sebagaimana terlampir


dalam keputusan ini.
KEDUA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal di tetapkan dan apabila
dikemudian hari terdapan kekeliruan dalam penetapannya, maka
akan dilakukan pembetulan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Pondok Ranji


Pada Tanggal : 11 Februari 2020
KEPALA UPT PUSKESMAS PONDOK RANJI

FEBRINA
LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS
PONDOK RANJI
NOMOR 445.4/167/KAPUS/II/2020
TENTANG SASARAN KESELAMATAN PASIEN

SASARAN KESELAMATAN PASIEN


Tujuan dari ditetapkan sasaran keselamatan pasien adalah untuk mendorong perbaikan spesifik
dalam keselamatan pasien. Sasaran menyoroti bagian-bagian yang bermasalah dalam
pelayanan kesehatan dan menjelaskan bukti serta solusi dari konsensus berbasis bukti dan
keahlian atas permasalahan ini.
Untuk meningkatkan keselamatan pasien perlu dilakukan pengukuran terhadap sasaran-
sasaran keselamatan pasien.
Indikator pengukuran sasaran keselamatan pasien seperti pada tabel berikut ini :
NO INDIKATOR SASARAN KESELAMATAN PASIEN TARGET
1. Tidak tejadinya kesalahan identifikasi pasien 100%
2. Tidak terjadinya kesalahan prosedur tindakan 100%
medis dan keperawatan
3. Tidak terjadinya kesalahan proedur tindakan 100%
medis dan keperawatan
4. Pengurangan terjadinya risiko infeksi dipuskesmas 100%
5. Tidak terjadinya pasien jatuh 100%
Tabel 1. Indikator Sasaran Keselamatan Pasien
1. Ketepatan Identifikasi Pasien
Identifikasi yang tepat dan mendetail meliputi : nama, umur, alamat, nomor rekam medis
pasien. Pengukuran indikator dilakukan dengan cara menghitung jumlah pasien yang
teridentifikasi tepat dibagi jumlah seluruh pasien yang dilayani.
Jumlah pasien yang teridentifikasi tepat : jumlah seluruh pasien yang dilayani X
100%
2. Ketepatan Pemberian Obat Kepada Pasien
Ketepatan pemberian obat kepada pasien dimaksudkan agar tidak terjadi kesalahan
identifikasi pada saat memberikan obat kepada pasien. Pengukuran indikator dilakukan
dengan cara menghitung pemberian obat yang tepat sesuai identifikasi pasien dibagi jumlah
seluruh pasien yang mendapat pelayanan obat.
Jumlah pasien yang tepat teridentifikasi dalam pemberian obat : Jumlah yang
mendapat pelayanan obat X 100%
3. Ketepatan Prosedur Tindakan Medis dan Keperawatan
Dalam melaksanakan tindakan medis dan keperawatan, prtugas harus selalu
melaksanakannya sesuai prosedur yang telat ditetapkan. Identifikasi pasien yang akan
mendapatkan tindakan medis dan keperawatan perlu dilakukan sehingga tidak terjadi
kesalahan dalam penebrian prosedur. Pengukuran indikator dilakukan dengan cara
menghitung pelaksanaan tindakan medis dan keperawatan yang tepat sesuai prosedur
dibagi dengan seluruh tindakan medis yang dilakukan.
Jumlah tindakan medis dan keperawatan yang dilaksanakan sesuai
prosedur : Jumlah seluruh tindakan medis dan keperawatan yang dilaksanakan X
100%
4. Pengurangan Terjadinya Resiko Infeksi diouskesmas
Agar tidak terjadi risiko infeksi, maka semua petugas Puskesmas wajib menjaga kebersihan
tangan dengan cara mencuci tangan 6 langkah dengan mengguanakan sabun dan air
mengalir. Enam langkah cuci tangan pakai sabun (CTPS) harus dilaksanakan pada lima
keadaan, yaitu :
a. Sebelum konrtak dengan pasien
b. Setelat kontak dengan pasien
c. Sebelum tindakan aseptik
d. Setelah kontak dengan cairan tubuh pasien
e. Setelah kontak dengan lingkungan sekitar pasien.
Pengukuran terjadinya risiko infeksi diPuskesmas dilakukan dengan cara menghitung
jumlah petugas yang melakukan cuci tangan pakai sabun (CTPS) 6 langkah pada 5
keadaan tersebut diatas dibagi debngan jumlah semua petugas pelayanan klinis.
Jumlah petugas yang melakukan CTPS 6 langkah pada 5 keadaaan :
Jumlah semua petugas pelayanan klinis X 100%
5. Tidak Terjadinya Pasien Jatuh
Setiap pasien yang dirawat dipuskesmas wajib dilakukan pengkajian terhadap kemungkinan
risiko jatuh. Pengukuran terhadap tidak terjadinya pasien jatuh dilakukan dengan cara
menghitung jumlah pasien yang jatuh dibagi dengan jumlah semua pasien yang dirawat.
Jumlah pasien jatuh : Jumlah semua pasien yang dirawat X 100%
6. Peningkatan Komunikasi Yang Efektif
Setiap pasien harus dikembangkan pendekatannya untuk meningkatkan efektifitas
komunikasi antara para pemberi pelayanan.
Jumlah pasien yang menjawab benar lebih dari 80% : Jumlah semuan pasien yang
dirawat X 100%

Anda mungkin juga menyukai