Anda di halaman 1dari 7

PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG

DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS BANTARBOLANG

KEPUTUSAN KEPALA UPT PUSKESMAS BANTARBOLANG

NOMOR
TENTANG
SASARAN KESELAMATAN PASIEN

KEPALA UPT PUSKESMAS BANTARBOLANG


Menimbang : a. bahwa dalam upaya memberikan pelayanan klinis yang
bermutu perlu meningkatkan keselamatan pasien;
b. bahwa untuk meningkatkan keselamatan pasien perlu
menetapkan sasaran – sasaran keselamatan pasien;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf a dan b,
perlu menetapkan Keputusan Kepala UPT Puskesmas
Bantarbolang tentang sasaran keselamatan pasien di
UPT Puskesmas Bantarbolang;
Mengingat : 1. Undang Undang Nomor 29 tahun 2009, tentang Praktik
Kedokteran;
2. Undang Undang Nomor 36 Tahun 2009, tentang
Kesehatan;
3. Keputusan Menteri Kesehatan RI
No.128/Men.Kes/SK/II/ 2004 tentang Kebijakan Dasar
Puskesmas;
4. Peraturan menteri Kesehatan No.269/MENKES/PER/III/
2008 Tentang Rekam Medis;
5. Peraturan Menteri Kesehatan No.290/MENKES/PER/III/
2008 Tentang Persetujuan Tindakan Kedokteran.

MEMUTUSKAN :
Menetapkan :

KESATU : Menentukan sasaran keselamatan pasien sebagaimana


terlampir dalam keputusan ini.
KEDUA : Keputusan Kepala UPT Puskesmas Bantarbolang ini
berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Bantarbolang
Pada tanggal : 1 Februari 2022

KEPALA UPT PUSKESMAS BANTARBOLANG

Dr. MUCHAMAD IQBAL

LAMPIRAN
KEPUTUSAN KEPALA UPT PUSKESMAS BANTARBOLANG
NOMOR
TENTANG SASARAN KESELAMATAN PASIEN

SASARAN KESELAMATAN PASIEN


Tujuan dari ditetapkannya sasaran keselamatan pasien adalah untuk
mendorong perbaikan spesifik dalam keselamatan pasien. Sasaran
menyoroti bagian-bagian yang bermasalah dalam pelayanan kesehatan dan
menjelaskan bukti serta solusi dari konsensus berbasis bukti dan keahlian
atas permasalahan ini.
Untuk meningkatakan keselamatan pasien perlu dilakukan
pengukuran terhadap sasaran – sasaran keselamatan pasien.
Indikator pengukuran sasaran keselamatan pasien seperti pada tabel
berikut ini:
Tabel 1. Indikator Sasaran Keselamatan Pasien UPT Puskesmas
Bantarbolang.
N INDIKATOR KEGIATAN TARGET
O KESELAMATAN PASIEN
1. Tidak Terjadi salah Mencocokkan nama,umur 100%
identifikasi Pasien pasien pada RM
2. Komunikasi pelayanan Komunikasi berbentuk tertulis 100%
yang efektif antar untuk mengurangi terjadinya
pemberi pelayanan kesalahan
3. Tidak terjadi kesalahan Tidak terjadi kesalahan 100%
pemberian obat pembacaan resep

4. Tidak terjadi kesalahan Bekerja sesuai SOP 100%


prosedur Tindakan
5. Pengurangan terjadinya Kepatuhan terhadap prosedur 100%
resiko infeksi cuci tangan.
Kepatuhan terhadap
penggunaan APD
6. Tidak terjadinya pasien Tidak adanya pasien jatuh di 100%
Jatuh puskesmas Bantarbolang

KEPALA UPT PUSKESMAS BANTARBOLANG

Dr. MUCHAMAD IQBAL

1. Tidak terjadinya Kesalahan Identifikasi Pasien


Identifikasi pasien yang tepat meliputi tiga detail wajib, yaitu: nama,
umur, alamt dan nomor rekam medis pasien. Kegiatan identifikasi pasien
dilakukan pada saat :
 Pendaftaran pasien
 Sebelum memberikan pelayanan medis
 Sebelum memberikan tindakan
 Sebelum pemberian obat
 Sebelum tindakan pengambilan darah dan spesimen lain
untuk pemeriksaan klinis
Pengukuran indikator dilakukan dengan cara menghitung jumlah
pasien yang teridentifikasi tepat yang disurvei pada suatu unit pelayanan
dibagi jumlah seluruh pasien yang dilayani pada unit pelayanan
tersebut.

Jumlah pasien yang teridentifikasi tepat


X 100%
Jumlah seluruh pasien yang dilayani

2. Komunikasi pelayanan yang efektif antar pemberi pelayanan


Komunikasi efektif, yang tepat waktu, akurat, lengkap, jelas dan yang
dipahami oleh pasien, akan mengurangi kesalahan, dan menghasilkan
peningkatan keselamatan pasien. Komunikasi hanya berbentuk tertulis
untuk mengurangi terjadinya kesalahan.
Pengukuran indikator dilakukan dengan cara menghitung jumlah
pasien yang teridentifikasi mengalami kesulitan dalam memahami
komunikasi yang disurvei pada suatu unit pelayanan dibagi jumlah
seluruh pasien yang dilayani pada unit pelayanan tersebut.
Jumlah kejadian pasien yang kurang
Paham prsedur pelayanan
X 100%
Jumlah seluruh pasien yang dilayani

3. Tidak Terjadinya Kesalahan Pemberian Obat Kepada Pasien


Ketepatan pemberian obat kepada pasien dimaksudkan agar tidak
terjadi kesalahan identifikasi pada saat memberikan obat kepada pasien.
Pengukuran indikator dilakukan dengan cara menghitung jumlah
pasien yang dilayani oleh bagian farmasi dikurangi kejadian kesalahan
pemberian obat dibagi jumlah seluruh pasien yang mendapat pelayanan
obat.

Jumlah pasien yg dilayani – kejadian kesalahan pemberian obat


X 100%
Jumlah pasien yang mendapat pelayanan obat

Obat yang perlu diwaspadai adalah


1. Obat yang sering menyebakan terjadi kesalahan/ kesalahan
serius (sentinel event)
2. Obat yang beresiko tinggi menyebabkan dampak yang tidak
diinginkan seperti obat-obat yang terlihat mirip/norum, atau
look alike sound alike/lasa
3. Meningkatkan proses pengelolaan obat-obat yang perlu
diwaspadai
4. Membuat daftar obat-obatan yang perlu diwaspadai
berdasarkan data yang ada di puskesmas
5. Kebijakan/ prosedur yang dikembangkan adar proses
identifikasi, menetapkan lokasi, pemberian label, dan
penyimpanan elektrolit konsentrat

4. Tidak Terjadi Kesalahan Prosedur Tindakan Medis dan Keperawatan


Dalam melaksanakan tindakan medis dan keperawatan, petugas
harus selalu melaksanakannya sesuai prosedur yang telah ditetapkan.
Identifikasi pasien yang akan mendapatkan tindakan medis dan
keperawatan perlu dilakukan sehingga tidak terjadi kesalahan dalam
pemberian prosedur. Pengukuran indikator dilakukan dengan cara
menghitung jumlah tindakan yang dilakukan dikurangi kejadian
kesalahan prosedur tindakan dibagi dengan seluruh tindakan medis
yang dilakukan.

Jumlah tindakan medis yang dilakukan - kejadian kesalahan prosedur


X100%
Jumlah seluruh tindakan medis dan keperawatan yang dilaksanakan

Untuk menghindari salah lokasi, salah prosedur dan salah pasien


maka:

1. Komunikasi yang efektif antar anggota tim pelaksana tindakan


2. Anamnesa pasien yang lengkap
3. Pemahaman ulang tentang catatan medis pasien harus jelas
4. Budaya komunikasi terbuka antar anggota tim pelaksana tindakan
5. Tulisan tangan harus terbaca dengan jelas
6. Pemakaian singkatan dalam catatan medis pasien harus diketahui
oleh tenaga medis/paramedis
7. Pengurangan resiko infeksi terkait pelayanan kesehatan
8. Penerapan prinsip Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)
9. Penerapan program cuci tangan (hand hygene)

5. Pengurangan Terjadinya Risiko Infeksi di Puskesmas


Agar tidak terjadi risiko infeksi, maka semua petugas UPT Puskesmas
Bantarbolang wajib menggunakan APD (Alat Pelindung Diri) bagi petugas
yang melakukan tindakan invasif dan selalu menjaga kebersihan tangan
dengan cara mencuci tangan 6 langkah dengan menggunakan sabun dan
air mengalir atau hands scrub. Enam langkah cuci tangan harus
dilaksanakan pada lima keadaan, yaitu:
1. Sebelum kontak dengan pasien
2. Setelah kontak dengan pasien
3. Sebelum tindakan aseptik
4. Setelah kontak dengan cairan tubuh pasien
5. Setelah kontak dengan lingkungan sekitar pasien.
Pengukuran terjadinya risiko infeksi di Puskesmas dilakukan dengan
cara menghitung jumlah petugas yang melakukan cuci tangan 6 langkah
pada 5 keadaan tersebut di atas yang disurvei dibagi dengan jumlah
petugas pelayanan klinis yang disurvei.

Jumlah petugas yang melakukan 6 langkah cuci tangan pada 5 keadaan


X100%
Jumlah semua petugas pelayanan klinis yang disurvei

6. Tidak Terjadinya Pasien Jatuh


Setiap pasien yang dirawat di UPT Puskesmas Bantarbolang
dilakukan pengkajian terhadap kemungkinan risiko jatuh untuk
meminimalkan risiko jatuh. Pencegahan terjadinya pasien jatuh
dilakukan dengan cara:
a. Memberikan identifikasi jatuh pada setiap pasien dengan pada setiap
pasien yang beresiko jatuh dengan memberi tanda pada pintu ruang
rawat inap.
b. Memberikan intervensi kepada pasien yang beresiko serta
memberikan lingkungan yang aman.
Pengukuran terhadap tidak terjadinya pasien jatuh dilakukan dengan
cara menhitung jumlah pasien yang dirawat dikurangi kejadian pasien
jatuh dibagi dengan jumlah semua pasien yang dirawat.
Jumlah pasien yg dirawat – kejadian pasien jatuh
X 100%
Jumlah semua pasien yang dirawat

KEPALA UPT PUSKESMAS BANTARBOLANG

Dr. MUCHAMAD IQBAL

Anda mungkin juga menyukai