Anda di halaman 1dari 31

1

BAB III

TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN

A. Tinjauan Kasus

1. Pengkajian

a. Identitas Pasien

Nama : Ny. “F”

Umur : 24 Tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Status Mariental : Menikah

Agama : Islam

Pendidikan : SMP

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga (IRT)

Suku Bangsa : Indonesia

Alamat : Kp. Babakan Saputra, Kec. Maja

No. Medrek : 11 97 25

Ruang Rawat : Elizabeth

Diagnosa Medis : Demam Typhoid

Tanggal Masuk : 10 Juni 2016

Tanggal Pengkajian : 13 Juni 2016

48
2

Penanggung Jawab

Nama : Tn. “E”

Umur : 34 Tahun

Pekerjaan : Wiraswasta

Hubungan Dengan Pasien : Suami

b. Riwayat Kesehatan Pasien

1) Keluhan Utama

Pasien mengatakan nyeri pada perut

2) Riwayat Kesehatan Sekarang

Pasien mengatakan sejak ± 1 minggu yang lalu mengeluh panas

dingin, pusing, batuk-batuk dan mual. Pasien juga mengatakan

nyeri dibagian abdomen dan hanya berobat ke mantri terdekat,

diberi obat antasida, paracetamol, ambroxol, kemudian pasien

tidak kunjung sembuh. Sebelumnya pasien mengatakan pernah

dirawat di Rumah Sakit Misi Lebak pada tanggal 29 Mei 2016

dengan keluhan yang sama, kemudian keluarga memutuskan

untuk dibawa kembali ke Rumah Sakit Misi Lebak pada tanggal

10 Juni 2016 masuk IGD Misi jam 20.00 WIB, dokter

menganjurkan untuk dirawat di Ruang Elizabeth untuk

mendapatkan perawatan.

Pada saat pengkajian pada tanggal 13 Juni 2016, pasien mengeluh

nyeri, nyeri terasa diseluruh abdomen, nyeri timbul bila setelah


3

makan dan banyak gerak, nyeri hilang bila posisi berbaring dan

setelah minum obat, skala nyeri 7 (0-10), pasien tampak meringis

kesakitan terutama pada saat dipalpasi, selain nyeri pasien juga

mengeluh badan terasa lemas, mual dan tidak nafsu makan serta

batuk-batuk dan gatal ditenggorokan.

3) Riwayat Kesehatan Masa Lalu

Pasien mengatakan pernah menderita penyakit yang sekarang

dideritanya dan pernah dirawa dirumah sakit pada tanggal 29 Mei

2016 sampai tanggal 1 Juni 2016 dan pasien juga mengatakan

tidak mempunyai riwayat alergi maupun obat-obatan.

4) Riwayat Kesehatan Keluarga

Pasien mengatakan didalam keluarganya ada yang menderita

penyakit herediter seperti Diabetes Melitus dan tidak ada

kecenderungan keluarga menderita penyakit (Kanker, Hipertensi,

Penyakit Jantung), pasien juga mengatakan tidak ada penyakit dari

lingkungan yang menular seperti (Penyakit Kulit, Hepatitis dan

TBC).
4

Genogram :

Keterangan :

: Laki – laki : Hubungan Darah

: Perempuan : Tinggal Serumah

: Pasien

c. Pemeriksaan Fisik

1) Tanda – tanda Vital

a) Kesadaran

- Kualitatif : Compos Mentis (sadar penuh)


- Kuantitatif :
- Respon Motorik : Nilai 6 (pasien mampu
mengikuti perintah sederhana).
- Respon Verbal : Nilai 5 (pasien berorientasi
penuh nama dan tempat).
- Respon Membuka Mata : Nilai 4 (pasien mampu
membuka mata spontan).
Jumlah : Nilai 15
5

Kesimpulan : Pasien Sadar Penuh


b) Tekanan Darah : 110/80 mmHg

MAP (Mean Arterial Pressure) : 110+80 = 190 = 95 mmHg


2 2
Kesimpulan : Perfusi Ginjal Memadai

c) Nadi : 70 x/menit

d) Suhu : 369 0C

e) Respirasi Rate : 24 x/menit

2) Antropometri

Berat Badan : 40 Kg

Tinggi Badan : 155 Cm

Indeks Masa Tubuh : BB = 40 = 40 = 16.66 Kg


1,552 2,40
Kesimpulan : Pasien Kurang Pangan

3) Pemeriksaan Sistematik

a) Sistem Pernafasan

Pada saat diinspeksi bentuk hidung simetris, mukosa hidung

lembab, tidak terdapat kotoran maupun polip, bentuk dada datar,

simetris antara kiri dan kanan, tidak ada kelainan bentuk dada,

saat dipalpasi vocal premitus teraba disemua lapang paru, getaran

sama antara kiri dan kanan, saat diperkusi terdengar suara sonor,

saat diaukultasi suara nafas vesikuler dan tidak terdapat suara


6

tambahan seperti : Ronchi, Rales, Weezing, Respirasi Rate : 24

x/menit.

b) Sistem Kardiovaskuler

Pada saat diinspeksi mukosa bibir tidak sianosis, tidak terdapat

distensi vena jugularis, ictus kordis tidak terlihat dengan jelas,

tidak terdapat edema, saat dipalpasi penyebaran ictus kordis 1 Cm,

akral dingin, capillary refill time kembali dalam ± 2 detik, saat

diperkusi suara jantung pekak dan diketahui batas-batas jantung,

batas kanan jantung (linea sternalis dekstra), batas atas jantung

(ICS 2 sinistra), batas bawah jantung (ICS 4 sinistra), batas kiri

jantung (midclavicularis sinistra), saat diaukultasi Bunyi Jantung

1 Lup (menutupnya katup mitral dan tricuspidal), BJ 2 Dup

( menutupnya katup aorta dan pulmonal ICS 2,3), tidak terdengar

bunyi tambahan seperti galop, murmur, Heart Rate : 70 x/menit.

c) Sistem Pencernaan

Pada saat diinspeksi konjungtiva tidak anemis, tidak terdapat

stomatitis, lidah tampak kotor, terdapat caries pada gigi, bentuk

abdomen datar tidak terdapat bayangan vena pada abdomen, tidak

ada asites, turgor kulit abdomen elastis, keadaan anus tidak

(haemoroid), saat diauskultasi bising usus 6 x/menit, pada saat

dipalpasi terdapat nyeri tekan pada semua abdomen, terdapat

pembesaran hati (hepatomegali), perkusi perut tympani.


7
8

d) Sistem Persarafan

Tingkat kesadaran compos mentis, Glasgow Coma Scale (GCS)

15 tidak adanya tanda-tanda iritasi meningeal.

Uji 12 Saraf Cranial :

(1) Nerfus I Olfaktorius : Pasien mampu mencium bau-bauan

seperti (minyak kayu putih).

(2) Nerfus II Optikus : Pasien mampu membaca pada jarak 30 cm.

(3) Nerfus III Okulomotorius, Nerfus IV Troklearis, Nerfus VI

Abdusen : Pasien mampu melihat kesegala arah, diameter

pupil 3 mm, reflek cahaya pupil mengecil pada saat diberikan

cahaya.

(4) Nerfus V Trigeminus : Pasien mampu merasakan sensasi

goresan diwajah dan kemampuan mengigit.

(5) Nerfus VII Facialis : Pasien mampu mengangkat alis,

mengerutkan dahi, tersenyum, meringis dan menggembungkan

pipi.

(6) Nerfus Vestibuli Acustikus : Pasien mampu berdiri tegak

dengan mata tertutup, test rine positif, test weber lateralisasi

kiri dan kanan sama, test schwabach keadaan pendengaran

pasien normal.
9

(7) Nerfus IX Glosopharyngeus dan Nerfus X Vagus : Letak uvula

pasien ditengah dan pasien mampu menelan.

(8) Nerfus XI Assesorius : Pasien mampu mengangkat bahu kiri

dan kanan dan mampu menggerakan kepala kesegala arah.

(9) XII Hypoglosus : Pasien mampu menjulurkan lidah pada

posisi lurus dan lidah mampu mendorong pipi kanan dan kiri.

e) Sistem Penglihatan

Pada saat diinspeksi bentuk mata simetris, tidak ada peradangan

pada konjungtiva, sclera tidak ikterik, diameter pupil 3 mm, reflek

cahaya positif, tidak ada kelainan pada mata, saat dipalpasi

tekanan intraokuler sama kenyal antara mata kiri dan kanan,

pasien dapat membaca pada jarak 30 Cm.

f) Sistem Pendengaran

Pada saat diinspeksi pinna kiri dan kanan simetris, knalis tampak

kotor, tidak terdapat serumen, refleks politzer kiri dan kanan

positif, saat palpasi tidak ada nyeri pada pinna kiri dan kanan,

pasien mampu mendengar pada saat test pendengaran.

g) Sistem Perkemihan

Pada saat diperiksa kandung kemih teraba kosong, tidak ada nyeri

pada saat ditekan dibagian kandung kemih, tidak terpasang

kateter.
10
11

h) Sistem Muskuloskeletal

Pada saat diinspeksi bentuk tubuh lurus tegap, keadaan umum

lemah, bentuk ekstremitas atas dan bawah tidak ada kelainan,

tidak terdapat edema dan tidak ada keterbatasan dalam gerak.

Uji Kekuatan Otot :

L Ka 5 L Ki 5

T Ka 5 T Ki 5

ROM : Gerakan normal penuh menentang graviatsi dengan

penahanan penuh.

Keterangan :

(0) Otot sama sekali tidak mampu bergerak, tampak

berkontraksipun tidak, bila lengan/tungkai dilepaskan, akan

jatuh 100% pasif.

(1) Tampak kontraksi atau ada sedikit gerakan dan ada tahanan

sewaktu jatuh.

(2) Mampu menahan tegak yang berarti mampu menahan gaya

gravitasi (saja), tapi dengan sentuhan akan jatuh.

(3) Mampu menahan tegak walaupun sedikit didorong tetapi

tidak mampu melawan tekanan/dorongan dari pemeriksa.

(4) Kekuatan kurang dibandingkan sisi lain.


12

(5) Kekuatan utuh.

i) Sitem Endokrin

Pada saat diinspeksi tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, pasien

tampak lemah, tidak ada kelainan bentuk tubuh, pertumbuhan

organ seks sekunder dan pertumbuhan rambut pada tubuh baik.

j) Sistem Integument

Pada saat diinspeksi warna kulit sawo matang, kulit tidak kotor,

warna rambut hitam, kuku tampak utuh, turgor kulit elastis dan

tidak ada edema.

Pola kebiasaan sehari-hari

Tabel 3.1
Pola kebiasaan sehari-hari
No Pola Sebelum sakit Saat sakit

1. Makan dan Ds : Ds :

minum Pasien mengatakan makan 3 x/ hari, Pasien mengatakan saat sakit

makan habis dengan tempe, tahu hanya menghabiskan ½ porsi

dan minum 4-6 gelas perhari (air makan yang diberikan

putih). rumah sakit, minum 4-5

perhari (air putih)

Do :

Pasien tampak tidak

menghabiskan makanan

yang diberikan rumah sakit,


13

minum 4-5 gelas perhari.

2. Pola istirahat Ds : Ds :

dan tidur Pasien mengatakan sebelum sakit Pasien mengatakan selama

tidur pada malam hari jam 20.00 sakit tidur dari jam 19.00

wib – 04.00 pagi, tidur siang jam wib – 04.00 pagi, tetapi

13.00 wib – 14.00, dan tidak ada sering terbangun pada

gangguan dalam tidur. malam hari karena nyeri di

perut.

Do :

Klien tampak lemas dan

berbaring ditempat tidur.

3. Personal Ds : Ds :

Hygine Pasien mengatakan di rumah mandi Pasien mengatakan selama

2 kali sehari, keramas 1 kali sehari, sakit mandi 1 kali serhari,

gosok gigi 2 kali sehari, ganti tidak keramas, gosok gigi 2

pakaian 1 kali sehari. kali sehari, pakaian belum

diganti dari kemarin.

Do :

Pasien tampak tercium bau

badan.

4. Eliminasi Ds : Ds :

BAB dan Pasien mengatakan sebelum sakit Pasien mengatakan setelah

BAK BAB 2 kali sehari dengan warna sakit BAB 1 kali sehari,

kuning dan lembek.


14

Pasien mengatakan sebelum sakit warna kuning lembek.

BAK 4 - 5 kali, warna jernih, tidak BAK 4-5 kali sehari warna

berbau. kuning jernih.

Do : Pasien sudah BAB 1

kali sehari

5. Pola Ds : Ds :

Aktivitas Pasien mengatakan dirumah Pasien mengatakan setelah

membantu orang tua berkebun. sakit tidak ada aktivitas

selain tidur.

Do :

Pasien tampak berbaring

ditempat tidur.

4) Data Psikologis

a) Status Emosi

Pasien tampak tenang, dan tidak mudah tersinggung.

b) Kecemasan Pasien

Tingkat kecemasan pasien ringan

c) Konsep Diri

(1) Citra Tubuh

Pasien mengatakan menyukai semua yang ada pada tubuhnya.

(2) Identitas Diri


15

Pasien mengatakan sebagai ibu rumah tangga dan merasa puas sebagai

perempuan.
16

(3) Peran

Pasien berperan sebagai ibu rumah tangga

(4) Ideal Diri

Pasien mengatakan ingin cepat sembuh dan ingin cepat pulang

kerumah.

(5) Harga Diri

Keluarga dan masyarakat selalu mensuport pasien untuk

kesembuhannya dari penyakit yang diderita.

(6) Koping Mekanisme yang Digunakan

Sebelum sakit pasien sering pergi kekebun membantu orang tua untuk

bercocok tanam, saat sakit pasien cukup adaptif dengan lingkungan

rumah sakit, pasien juga mengikuti setiap terapi yang diberikan.

5) Data Sosial

a) Pola Komunikasi

Gaya bicara pasien tenang, spontan dalam memberikan jawaban dan

kooperatif.

b) Pola Interaksi

a. Dengan Perawat : Kooperatif dan berinteraksi dengan baik.

b. Dengan Keluarga : Kooperatif dan berinteraksi dengan baik.

c. Dengan Pasin Lain : Kurang kooperatif dan kurang berinteraksi.


17
18

6) Data Spiritual

a) Motivasi Religi Pasien

Pasien mengatakan yakin bahwa penyakitnya akan sembuh dengan

berdo’a dan berusaha.

b) Persepsi Pasien Terhadap Penyakitnya

Pasien mengatakan bahwa penyakitnya adalah cobaan dari Allah dan akan

sembuh.

c) Pelaksanaan Ibadan Sebelum/Saat Sakit

Pasien mengatakan sebelum sakit selalu menjalankan kewajiban sholat 5

waktu setiap hari, selama dirawat pasien hanya bisa berdo’a dengan

kesembuhannya.
19

7) Data Penunjang

a) Pemeriksaan Laboratorium

Tabel 3.2

Hasil Pemeriksaan Laboratorium

Tanggal 10 Juni 2016

Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal Interpertasi

Hematologi Rutin

Hemoglobin 14.5 g/dl 12-14 (L), 12-16 (P) Normal

Leukosit 1.900 Mm3 5.000 – 11.000 Abnormal

Eritrosit 5.11 Jt/mm3 4.0-6.0 Normal

Hematokrit 45.6 Vol% 35-50 Normal

Trombosit 93.000 Mm3 150.000-400.00 Abnormal

PCT 0.086 % 0.100-0.500 Abnormal

MCV 89.2 fl 82.0-97 Normal

MCH 28.4 pg 26.5-33.5 Normal

MCHC 31.8 g/dl 31.5-37.0 Normal

RDW 13.4 % 10.5-17.7 Normal


20

MPV 9.3 fl 4.3-11.0 Normal

PDW 17.4 % 10.0-18.0 Normal

Hitung Jenis

Basofil 0 % 0-1 Normal

Eosinofil 0 % 1-3 Abnormal

Batang 0 % 2-6 Abnormal

Segmen 53 % 50-70 Normal

Limfosit 37 % 20-40 Normal

Monosit 10 % 0-1 Abnormal

LED 1jam/2jam 20 mm/jam lk : 0-15 – Pr : 0-20 Normal

Pemeriksaan Widal

Salmonella Typhi Antigen O : 1/160 Negatif Positif

- Salmonella Paratyphi O Antigen A 1/80 Negatif Negatif

- Salmonella Paratyphi O Antigen B 1/160 Negatif Positif

- Salmonella Paratyphi O Antigen C 1/80 Negatif Negatif

- Salmonella Typhi Antigen H : 1/320 Negatif Positif

- Salmonella Paratyphi H Antigen A 1/80 Negatif Negatif


21

- Salmonella Paratyphi H Antigen B 1/160 Negatif Positif

- Salmonella Paratyphi H Antigen C 1/160 Negatif Positif

Pemeriksaan Fungsi Hati

SGOT 53 u/l <35 (p), <31 (w) Abnormal

SGPT 36 u/l <45 (p), <34 (w) Abnormal


22

Tabel 3.3
Hasil Pemeriksaan Laboratorium
Tanggal 11 Juni 2016

Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal Interpertasi

Hematologi Rutin

Hemoglobin 13.9 g/dl 12-14 (L) , 12-16 (P) Normal

Leukosit 1.400 Mm3 5.000 – 11.000 Abnormal

Eritrosit 4.89 Jt/mm3 4.0-6.0 Normal

Hematokrit 44.6 Vol% 35-50 Normal

Trombosit 73.000 Mm3 150.000-400.00 Abnormal

PCT 0.069 % 0.100-0.500 Abnormal

MCV 91.3 fl 82.0-97 Normal

MCH 28.4 pg 26.5-33.5 Normal

MCHC 31.2 g/dl 31.5-37.0 Abnormal

RDW 13.1 % 10.5-17.7 Normal

MPV 9.5 fl 4.3-11.0 Normal

PDW 18.9 % 10.0-18.0 Abnormal


23

Hitung Jenis

Basofil 0 % 0-1 Normal

Eosinofil 0 % 1-3 Abnormal

Batang 0 % 2-6 Abnormal

Segmen 57 % 50-70 Normal

Limfosit 36 % 20-40 Normal

Monosit 7 % 0-1 Abnormal

Pemeriksaan Serologi

Dengue IgG - / negatif Negatif Negatif

Dengue IgM + / positif Negatif Positif

Tabel 3.4
Hasil Pemeriksaan Laboratorium
Tanggal 12 Juni 2016

Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal Interpertasi

Hematologi Rutin

Hemoglobin 12.6 g/dl 12-14 (L) , 12-16 (P) Normal

Leukosit 4.500 Mm3 5.000 – 11.000 Abnormal


24

Eritrosit 4.44 Jt/mm3 4.0-6.0 Normal

Hematokrit 40.1 Vol% 35-50 Normal

Trombosit 64.000 Mm3 150.000-400.00 Abnormal

PCT 0.062 % 0.100-0.500 Abnormal

MCV 90.4 fl 82.0-97 Normal

MCH 28.4 pg 26.5-33.5 Normal

MCHC 31.4 g/dl 31.5-37.0 Normal

RDW 12.9 % 10.5-17.7 Normal

MPV 9.7 fl 4.3-11.0 Normal

PDW 18.4 % 10.0-18.0 Abnormal

Hitung Jenis

Basofil 0 % 0-1 Normal

Eosinofil 0 % 1-3 Abnormal

Batang 0 % 2-6 Abnormal

Segmen 73 % 50-70 Abnormal

Limfosit 20 % 20-40 Normal


25

Monosit 7 % 0-1 Abnormal

Tabel 3.5
Hasil Pemeriksaan Laboratorium
Tanggal 13 Juni 2016

Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal Interpertasi

Hematologi Rutin

Hemoglobin 12.3 g/dl 12-14 (L) , 12-16 (P) Normal

Leukosit 7.200 Mm3 5.000 – 11.000 Normal

Eritrosit 4.27 Jt/mm3 4.0-6.0 Normal

Hematokrit 38.8 Vol% 35-50 Normal

Trombosit 66.000 Mm3 150.000-400.00 Abnormal

PCT 0.070 % 0.100-0.500 Abnormal

MCV 90.8 fl 82.0-97 Normal

MCH 28.8 pg 26.5-33.5 Normal

MCHC 31.7 g/dl 31.5-37.0 Normal

RDW 13.0 % 10.5-17.7 Normal

MPV 10.6 fl 4.3-11.0 Normal


26

PDW 19.2 % 10.0-18.0 Abnormal

Hitung Jenis

Basofil 0 % 0-1 Normal

Eosinofil 0 % 1-3 Abnormal

Batang 0 % 2-6 Abnormal

Segmen 72 % 50-70 Abnormal

Limfosit 18 % 20-40 Abnormal

Monosit 10 % 0-1 Abnormal

Tabel 3.6
Hasil Pemeriksaan Laboratorium
Tanggal 14 Juni 2016

Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal Interpertasi

Hematologi Rutin

Hemoglobin 12.3 g/dl 12-14 (L) , 12-16 (P) Normal

Leukosit 7.600 Mm3 5.000 – 11.000 Normal

Eritrosit 4.39 Jt/mm3 4.0-6.0 Normal

Hematokrit 39.5 Vol% 35-50 Normal


27

Trombosit 82.000 Mm3 150.000-400.00 Abnormal

PCT 0.101 % 0.100-0.500 Normal

MCV 90.0 fl 82.0-97 Normal

MCH 28.0 pg 26.5-33.5 Normal

MCHC 31.1 g/dl 31.5-37.0 Abnormal

RDW 13.2 % 10.5-17.7 Normal

MPV 12.3 fl 4.3-11.0 Abnormal

PDW 18.3 % 10.0-18.0 Abnormal

Hitung Jenis

Basofil 0 % 0-1 Normal

Eosinofil 0 % 1-3 Abnormal

Batang 0 % 2-6 Abnormal

Segmen 55 % 50-70 Normal

Limfosit 34 % 20-40 Normal

Monosit 11 % 0-1 Abnormal

b) Program Therapy Yang Diberikan

Tabel 3.7
28

Therapy Obat

Nama obat
Indikasi Kontra Indikasi Efek Samping
dan dosis

Dansera/oral
Suplemen Nutrisi - -
2x1 (tablet)

Asma bronkial,
Dapat menimbulkan
Codein/oral emfisema paru-paru,
ketergantungan, mual,
3x10 mg (1 Antitusif, analgetik trauma kepala,
muntah, pusing,
tablet) tekanan intrakranial
sembelit.
yang meninggi

Meringankan batuk
Sistenol /oral
berdahak dan menurunkan Antikoagulan Jarang reaksi alergi,
3x1 (tablet)
demam pada flu, sakit kumarin, indanedion. mual.
mg
kepala dan nyeri

Jangan digunakan
Tukak usus dua belas jari
Musin/oral unutk pasien yang Sembelit, diare, mual,
(duodenum), tukak
3x1 Sendok diketahui memiliki gangguan pencernaan,
lambung, stres ulkus
Makan riwayat hipersensitif dan gangguan lambung.
profilaksis.
pada sucralfate.

Lesichol /oral Makanan tambahan untuk


- -
1x1 (tablet) menunjang fungsi hati

Probenesid menghambat
Penggunaan antibiotik
Pengobatan demam sekresi cefspam
cefspam (cefixime)
typhoid disebabkan oleh (cefixime) sehingga
harus dihindari pada
Cefspam /oral Salmonella thypi yang meningkatkan
pasien riwayat
2x1 (tablet) telah resisten terhadap konsentrasi obat ini
mengaami reaksi
berbagai antibiotik dalam tubuh dan
hipersensitivitas
lainnya. meningkatkan potensi
(alergi).
terjadinya efek samping.
29

Efek samping umumnya


Meredakan infeksi pada
berupa kemaraha, pada
radang tenggorokan,
rongga mulut,
F.G.Troces radang gusi, radang
- kehitaman pada lidah,
2x1 (tablet) amandel, sariawa, dan
penurunan nafsu makan,
radang lain pada rongga
mual, atau gangguan
mulut.
saluran cerna.

Menghambat
Berfungsi sebagai penyerapan elektrolit
Riwayat alergi, obat
diuretik, obat yang dan nantinya cairan
ini harus hati-hati pada
Panloc /injeksi digunakan untuk yang akan dibuang
pasien dengan
2x1 ml mengurangi cairan dalam melalui saluran kemih,
gangguan fungsi
tubuh dan membuangnnya dapat menyebabkan
ginjal.
melalui saluran kemih reaksi alergi hebat atau
anafilaksis.

Infeksi saluran nafas (atas


Gangguan saluran cerna,
dan bawah), infeksi Hipersensitif terhadap
diare, mual, muntah.
Sulbactam saluran kemih (atas dan antibiotik,
Peningkatan sementara
2x750 mg bawah), peritonitis, cephalosporinatau
SGOT dan SGPT,
kolesistitis, dan infeksi sulbactam.
bilirubin.
intra abdominal lainnya.

Mengembalikan
RL 20 Tpm / 8 Hipernatremia,
keseimbangan cairan
Jam kelainan ginjal,
elektrolit pada keadaan -
1500 ml/24 kerusakan sel hati,
dehidrasi dansyok
jam asidosis laktat
hipovolemik.
30

Analisa Data

Nama : Ny.”F”
Umur : 24 Tahun
No Medrek : 119725
Ruang Rawat : Elizabeth
Tabel 3.8
Analisa Data

No Data Etiologi Masalah

1 Proses Peradangan Nyeri Akut

Salmonella Thypi

Ds : Pasien mengatakan nyeri diseluruh

abdomen skala nyeri 7(0-10)

Do : - Pasien tampak meringis kesakitan saat

ditekan bagian abdomen.

Hasil Lab :

- Salmonela Thypi Antigen H (1/320).

2 Ds : Pasien mengatakan batuk-batuk disertai Proses Peradangan Ketidakefektifan

gatal ditenggorokan, tenggorokan terasa kering Saluran Nafas Bersihan Jalan

Do : - Pasien tampak batuk kering Nafas

- RR : 24 x/ Menit

3 Ds : Pasien mengatakan mengeluh mual, dan Intake Yang Tidak Ketidakseimbangan

tidak nafsu makan. Nutrisi Kurang Dari


31

Do : - Pasien tampak mual dan lemas Adekuat Kebutuhan Tubuh

- Makan hanya habis ½ porsi yang diberikan

Rumah Sakit

4 Ds : Pasien mengatakan badan terasa lemas Kelemahan Fisik Intoleransi

Do : Pasien tampak lemas dan hanya berbaring Aktivitas

ditempat tidur.

- Semua kebutuhan dibantu oleh

keluarga dan perawat

- RR : 24 x/menit

Prioritas Diagnosa

1. Nyeri Akut b/d Proses Peradangan Salmonella Thypi

2. Ketidakefektifan Bersihan Jalan Nafas b/d Proses Peradangan Saluran Nafas

3. Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang Dari Kebutuhan Tubuh b/d Intake Yang

Tidak Adekuat

4. Intoleransi Aktivitas b/d Kelemahan Fisik

Anda mungkin juga menyukai