NAMA : SURATMI
NIM : 2720190124
ASUHAN KEPERAWATAN
1 Pengkajian
Nama : Tn. A
Umur : 45 tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : Swasta
Pendidikan : SLTA
Keterangan:
: laki-laki
: perempuan
X : meninggal
: tinggal serumah
: pasien
: garis keturunan
Tabel 3.1 Nutrisi dan Metabolisme Saat Sakit dan Sebelum Sakit.
Pola Makan Sehari-hari Saat Sakit Sebelum Sakit
Frekuensi /hari 3x sehari 3x sehari
Porsi ¼ porsi 1 porsi
Nafsu Makan Kurang baik Baik
Jenis Makanan Bubur, lauk, sayur, buah Nasi, sayur, lauk
Jenis Minuman Air putih Kopi, air putih
Jumlah Minuman/cc/24 jam 500/600 cc/hari 1000 cc/hari
Kebiasaan Makanan Pagi, siang, malam Pagi, siang, malam
Keluhan/Masalah Tidak nafsu makan Tidak ada
1.5 Sosial-spiritual
ANALISIS DATA
Senin,24 DS: Pasien mengatakan “Napas saya Hambatan ekspansi pola nafas tidak
/5/2021 sesak”. paru; dema paru efektif
1. DO:
Jam 1) Pasien tampak lemah.
06.30 2) Type pernafasan dada dan perut.
3) Pasien tampak lelah.
4) Terpasang O2 nasal kanul 3
liter/menit nasal.
5) RR: 28 x/menit
6) Radiologi: tanggal 22/5/2021
pemeriksaan thorak, tampak
pelebaran atau penebalan hilus,
corakan paru meningkat lebih
dari 1/3 lateral, terdapat infiltrat
di daerah basal (Edema basal
paru). Kesan: Edema Basal Paru.
7) Posisi pasien Semifowler.
2.
Jam DS: Pasien mengatakan
06.35 “ Badan saya terasa lemah” Penurunan konsentrasi Perfusi perifer tidak
DO: Hemoglobin efektif
MASALAH KERAWATAN
Edukasi : R/ Meningkatkan
1) Ajarkan teknik nafas dalam gerakan secret ke jalan
dan batuk efektif nafas, sehingga mudah
untuk dikeluarkan
R/ Mengurangi resiko
2) Anjurkan asupan cairan hipervolume dan
sejumlah urine + 500 cc. penumpukan cairan di
paru-paru
Kolaborasi: R/ Bronkodilator
1) Kolaborasi pemberian bekerja selektif
bronkodilator merangsang reseptor
18
oksigen ke jaringan
3) CRT >3 detik. 6) Nilai laboratorium dalam tua,hipertensi dan kolesterol jantung, dibuktikan
4) Hasil lab Hemoglobin batas normal, Hb>10 tinggi) oleh penurunan perfusi
8,5 g/dl. 3) Monitor panas, kemerahan, kulit dan penurunan
5) TTV:Suhu : 36,7° nyeri, bengkak pada nadi
Nadi : 124 x/mnt ekstremitas. R/ Tanda merah, panas,
Pernapasan : 28 x/mnt bengkak, nyeri
Tekanan Darah : merupakan indikasi
120/90 mmHg terjadinya peradangan
atau infeksi yang
Terapeutik : dipengaruhi sistem
1) Hindari pemasangan infus atau sirkulasi.
pengambilan darah atau
pengukuran tensi di area R/ Meningkatkan
keterbatasan perfusi sirkulasi perifer
2) Lakukan pencegahan infeksi
3) Lakukan perawatan kaki dan
kuku R/ Terjadinya infeksi
meningkatkan
kebutuhan metabolisme
4) Lakukan hidrasi tubuh untuk proses
penyembuhan
Edukasi: R/ Menurunkan
1) Anjurkan berhenti merokok kekentalan darah
2) Anjurkan rutin olahraga
3) Anjurkan menggunakan obat R/Berhenti merokok,
penurun tensi, antikoaglan dan rajin olah raga dan
penurun kolesterol mengkonsumsi obat
4) Anjurkan menghindari obat sesuai aturan adalah
21
mengatakan “Suami saya 2) Berat badan membaik 3) Identifikasi makanan yang intervensi
hanya mampu makan 3) Nafsu makan membaik disukai R/ Pola diet dulu dan
hanya 2-5 sendok saja” 4) Membran mukosa membaik 4) Identifikasi kalori dan jenis sekarang dapat
DO: . 5) Pasien tidak lemah. nutrien dipertimbangkan dalam
1) Pasien tampak lemah 5) Identifikasi perlunya penyusunan menu
2) BB pasien sebelum penggunaan NGT
sakit 50 kg, sesudah 6) Monitor asupan makanan
sakit 47 kg. 7) Monitor berat badan R/ Menyediakan
3) Makanan yang di 8) Monitor hasil pemeriksaan informasi mengenai
sediakan hanya laboratorium (Hb, albumin) faktor lain yang bisa
mampu di habiskan ¼ diubah atau dihilangkan
porsi oleh pasien. untuk meningkatkan
4) Mukosa bibir pasien 9) Monitor mual muntah masukan diet
kering. R/ Rasa mual dan
muntah dibisa
diakibatkan karena
peningkatan asam
lambung dan efek
peningkatan serum
10) Monitor konjungtiva ureum creatinin
R/ Konjungtiva anemis
menunjukkan
penurunan konsentrasi
Terapeutik: Hb dan defisit nutrisi
1) Lakukan oral hygiene sebelum
makan R/ Hygiene oral
mengurangi kekeringan
2) Fasilitasi menentukan pedoman membran mulut
23
diet R/ Mendorong
peningkatan masukan
3) Sajikan makanan secara diet
menarik dan suhu yang sesuai R/ Penyajian visual
makanan yang menarik
bisa meningkatkan
4) Beri makanan tinggi serat nafsu makan
untuk mencegah konstipasi R/ Makanan tinggi serat
dapat menambah
volume dan
5) Beri makanan sesuai diit yang melunakkan feses
ditentukan (tinggi kalori, R/ Mengurangi
rendah protein,rendah natrium) makanan dari protein
6) Beri suplemen makanan k/p yang dibatasi dan
menyediakan kalori
untuk energi, membagi
protein untuk
pertumbuhan dan
7) Timbang BB penyembuhan jaringan
R/ Memantau
Edukasi: perubahan berat badan
1) Ajarkan diit yang digunakan
R/ Meningkatkan
pemahaman pasien
tentang hubungan
antara diet, kadar
ureum kreatinin dengan
2) Anjurkan posisi duduk jika penyakit ginjal.
24
Jakarta:Salemba Medika.