NAMA : SURATMI
NIM : 2720190124
ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
1. Identitas Pasien
Nama : Tn. E
Umur : 67 tahun
Agama : Kristen
Pekerjaan : Swasta
Pendidikan : SLTA
1 Keluhan Utama
Pasien mengatakan,” Aduh! Luka operasi di kepala saya sakit.
nyeri senut-senut,seperti diremas-remas, di kepala bagian kanan,
nyerinya bertambah saat disentuh atau ditekan, dan berkurang bila
tidak ditekan.” Ekspresi meringis, skala nyeri 6.
2 Riwayat Penyakit Sekarang
3
Keterangan:
: laki-laki
: perempuan
X : meninggal
: tinggal serumah
: pasien
: garis keturunan
3. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum
Pada saat pengkajian yang diambil tanggal 1 Juni 2021,
keadaan pasien kesadaran compos mentis, terbaring di tempat tidur
dengan setengah duduk (Semifowler). Pasien tampak lemah,
terpasang infus RL di tangan sebelah kiri.
2. Status Mental
Pada saat pengkajian ekspresi wajah pasien tampak meringis
menahan sakit, bentuk badan pasien sedang. Istri pasien
mengatakan pasien berbicara kadang jelas kadang tidak jelas,
kadang keras kadang pelan. Suasana hati pasien sedih dan
penampilan pasien rapi. Fungsi kognitif pasien baik, pasien dapat
membedakan antara pagi, siang, dan malam. Pasien juga dapat
membedakan antara perawat, dokter, keluarga, serta pasien
menyadari bahwa dirinya berada di Rumah Sakit.
6
3 Tanda-tanda vital
Suhu : 36,2°C
Nadi : 88 x/menit
Pernapasan : 18 x/menit
Tekanan Darah : 130/80 mmHg
4 Sistem pernapasan(Breathing)
Bentuk dada pasien simetris, pasien dahulu memiliki
kebiasaan merokok,namun semenjak 3 thn yang lalu sakit stroke,
pasien berhenti merokok. tidak ada batuk atau pun batuk darah.
Pasien tidak mengalami sesak napas, suara napas vesikuler.
Masalah keperawatan: Tidak ada
5 Sistem kardiovaskuler (Bleeding)
Pasien tidak ada nyeri dada, Pasien kadang-kadang pusing
jika ada perubahan posisi, nyeri post op di kepala bagian
kanan.skala 6. Capillary refill <2 detik, pasien tidak pucat, ictus
cordis tak terlihat, vena jugularis tidak meningkat dan suara jantung
normal LUP/DUP.
Masalah keperawatan: Nyeri post op
6 Sistem persarafan (Brain)
Tingkat kesadaran pasien compos menthis dengan nilai GCS
14 (normal), Eye: 4(dapat membuka mata spontan), Verbal:
4(bicara kadang jelas kadang tidak) dan Motorik: 6(dapat menurut
perintah). Keadaan pupil isokor, refleks cahaya pada mata kanan
dan kiri baik.
Pada penilaian uji saraf cranial didapatkan hasil sebagai berikut:
1) Saraf kranial I (Olfaktorius): normal, pasien dapat mencium
bau-bauan dan dapat membedakan bau.
2) Saraf kranial II (Optikus): normal, pasien dapat membaca.
3) Saraf kranial III (Okulomotorius): normal, saat melihat cahaya
pupil mata pasien mengecil.
4) Saraf kranial IV (Trochlear): normal, pasien dapat
menggerakan bola matanya ke atas dan kebawah.
7
Tabel 3.1 Nutrisi dan Metabolisme Saat Sakit dan Sebelum Sakit.
Pola Makan Sehari-hari Saat Sakit Sebelum Sakit
Frekuensi /hari 3x sehari 3x sehari
Porsi 1 porsi 1 porsi
Nafsu Makan Kadang-kadang Baik
berkurang
Jenis Makanan Bubur, lauk, sayur, buah Nasi, sayur, lauk
Jenis Minuman Air putih air putih
10
5. Sosial-spiritual
7. Penatalaksanaan medis
ANALISIS DATA
Selasa,0 DS: Pasien mengatakan,” Aduh! Agen pencedera fisik Nyeri Akut
1/6/2021 Luka operasi di kepala saya (prosedur operasi)
1. sakit. nyeri senut-senut,seperti
Jam diremas-remas, di kepala
09.00 bagian kanan, nyerinya
bertambah saat disentuh atau
ditekan, dan berkurang bila
tidak ditekan.”
DO:
1) Pasien tampak lemah.
2) Ekspresi meringis
3) Skala nyeri 6
4) Vital sign: T 130/80 mmhg
N 88x/mnt
S 36,2 °C
R 18x/mnt
2.
Jam DS: Istri pasien mengatakan ,”
09.05 Suami saya habis menjalani Aneurisme serebri Perfusi serebral tidak
operasi 6 hari yang lalu.” efektif
DO:
DO:
1) Kesadaran CM
2) Terbaring di tempat tidur
dengan setengah duduk
(Semifowler).
3) Pasien tampak lemah
4) Terpasang infus RL di tangan
kiri
5) kemampuan pergerakan sendi
terbatas,
6) Ada hemiparase kanan, ada
kekakuan,
7) Ada luka post op VP shunt di
kepala dan perut sebelah kanan
INTERVENSI KEPERAWATAN
Edukasi:
Jelaskan tujuan dan
prosedur pemantauan
Kolaborasi
1) Kolaborasi terapi sedatif
dan antikonvulsan k/p
2) Kolaborasi terapi diuretik
osmosis k/p
20
3. Selasa,01 -06- Gangguan integritas Setelah dilakukan tindakan Perawatan integritas kulit
2021 kulit b.d faktor mekanis keperawatan 3x24 jam, ( I.11353)
Jam 09.30 (pembedahan), maka diharapkan integritas Observasi R/ Mengetahui penyebab
penurunan kulit dan jaringan terjaga Identifikasi penyebab gangguan terjadinya gangguan
mobilitas,kelembaban (L. 14125) dengan Kriteria : integritas kulit integritas kulit
(D.0139) 1) Elastisitas meningkat Terapeutik R/ Menghindari
2) Perfusi jaringan 1) Ubah posisi tiap 2 jam k/p terjadinya penakanan
meningkat 2) Lakukan pemijatan pada pada kulit yang terlalu
3) Kerusakan lapisan area penonjolan tulang lama
kulit/jaringan menurun R/ Memberi kelembaban
4) Pigmentasi abnormal 3) Gunakan lotion/ minyak dan kenyamanan pada
menurun pada kulit kering kulit yang kering
5) Tekstur membaik R/ Melindungi kulit dari
4) Gunakan produk reaksi alergi
hipoalergenik pada kulit R/ Kandungan alkohol
yang sensitif dapat membuat kulit
5) Hindari produk berbahan makin terasa kering
dasar alkohol pada kulit
kering R/ Memberikan nutrisi
Edukasi pada kulit dan menjaga
1) Anjurkan menggunakan kelembaban kulit
pelembab R/ Minum cukup
mensuplay kebutuhan
2) Anjurkan minum cukup cairan bagi tubuh
sesuai kondisi R/ Asupan nutrisi tinggi
protein, cukupbuah dan
3) Anjurkan meningkatkan sayur meningkatkan
asupan nutrisi tinggi metabolisme tubuh
protein, buah dan sayur sehingga integritas kulit
4) Anjurkan menghindari terjaga
terpapar suhu ekstrim R/ Melindungi kulit dari
5) Anjurkan menggunakan paparan sinar matahari
21
Nama : Tn E
Ruang : Sakura
S:-
O : Pasien dapat melakukan tehnik nafas dalam seperti
yang diajarkan perawat
Mengajarkan tehnik nafas dalam untuk Ekspresi wajah tampak lebih rileks
10.20 distraksi nyeri
10.40
CATATAN PERKEMBANGAN
S : Pasien menyatakan tidak pusing ketika posisi tidur dirubah lebih tinggi
O : T = 130/80 mmHg, N= 80x/mnt, S= 36°C, R=20x/mnt
Pasien tampak makin semangat dan kooperatif meskipun ekstremitas kanan
masih lemah
25
Jakarta:Salemba Medika.