Anda di halaman 1dari 21

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S.

A DENGAN DIAGNOSA MEDIS


TUMOR TONSIL

1. PENGKAJIAN
A. IDENTITAS
Identitas Pasien:
Nama : Ny. S.A
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 33 Tahun
Alamat : Jl. Pekapuran A Gg. Darma RT.18
Pendidikan : SMP
Pekerjaan :-
Status Perkawinan : Cerai
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Banjar
Tanggal Masuk RS : 22 November 2018
Tanggal Pengkajian : 26 November 2018
Diagnosa Medis : Tumor Tonsil
No. RM : 1-40-90-78

Identitas Penanggung Jawab:


Nama : An. A.Z
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 16 tahun
Pekerjaan : Pelajar
Alamat : Jl. Pekapuran A Gg. Darma RT.18
Hubungan dengan pasien : Anak

B. RIWAYAT KESEHATAN
1. Keluhan utama
Saat melakukan pengkajian pada tanggal 26 November 2018, jam 15.00
WITA, pasien mengatakan nyeri saat menelan makanan dan nyeri jika kepala
miring kesebelah kanan serta jika bejolan pada rahang bawah ditekan, nyeri
seperti ditusuk-tusuk, skala nyeri: 5 (0-10), nyeri hilang timbul ± 1 menit
setelah ditekan.

1
2. Riwayat Kesehatan /penyakit sekarang
Pasien mengatakan ± 1 bulan sebelum masuk rumah sakit merasa sulit
menelan makanan, merasa ada benjolan pada mulut dan rahang kanan bawah,
serta mengalami penurunan berat badan karena hal tersebut pasien dan
keluarga pasien memutuskan untuk membawa pasien ke RSUD Ulin
Banjarmasin dan di rawat di ruang THT/MATA pada tanggal 22 Novemeber
2018.
3. Riwayat Kesehatan/penyakit dahulu
Pasien mengatakan tidak mempunyai riwayat penyakit Hipertensi, Diabetes
Melitus dan Amandel. Pasien mengatakan sebelumnya tidak pernah masuk
rumah sakit.
4. Riwayat Kesehatan/Penyakit Keluarga
Pasien adalah anak ke 7 dari 11 bersaudara, pasien mengatakan tinggal
bersama ketiga anak pasien. Pasien mengatakan tidak memiliki penyakit
keluarga seperti Hipertensi, DM dan penyakit seperti pasien (Tumor Tonsil).
Genogram:

Keterangan :
= Laki-laki = Kliem = Garis keturunan

= Perempuan = Tinggal serumah = Meninggal

2
C. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan umum
Pada saat pengkajian, Keadaan umum pasien baik, tingkat kesadaran pasien
compos mentis GCS E(4), V(5), M(6), pasien cukup kooperatif saat diajak
bicara, pasien menggunakan pakaian yang rapi dan terlihat bersih.
Tanda-Tanda Vital:
Tekanan Darah : 120/80 mmHg (normalnya 120-80 mmHg)
Suhu : 36,6° C (normalnya 36,0-37,5 ° C)
Nadi : 78 x / menit (normalnya 60-100x/menit)
Pernafasan : 22 x / menit (normalnya 12-20x/menit)
2. Kulit
Inspeksi: Kebersihan kulit bersih, berwarna sawo matang, tidak terdapat
sianosis, tidak terdapat ikterik.
Palpasi: Akral teraba hangat, tidak terdapat odema pada ekstrimitas, turgor
kulit kembali dalam < 2 detik.
3. Kepala dan leher
Kepala: Bentuk kepala normal, distribusi rambut merata, kulit kepala bersih,
tidak terdapat lesi pada bagian kepala, tidak ada nyeri tekan.
Leher:
Inspeksi: keadaan umum leher tampak bersih, tampak ada benjolan pada
rahang kanan bawah dan tidak tampak adanya pembesaran vena jugularis.
Palpasi: benjolan pada rahang kanan bawah teraba keras dan terdapat nyeri
tekan pada benjolan.
4. Penglihatan dan Mata
Mata pasien tampak simetris, kebersihan mata cukup bersih, gerakan bola
mata pasien mengikuti arah cahaya, kelopak mata tidak edema, bulu mata
merata, alis tipis, pupil isokor, kunjungtiva tidak anemis dan respon pupil
mengecil bila ada cahaya dan tidak menggunakan alat bantu penglihatan.
5. Penciuman dan hidung
Bentuk hidung simetris, fungsi penciuman baik, polip (–), tidak ditemukan
darah/cairan keluar dari hidung, tidak ada kelainan bentuk dan kelainan
lainnya. Bisa membedakan bau minyak kayu putih dan alcohol.
6. Pendengaran dan telinga
Daun telinga pasien normal, pendengaran pasien normal, tidak ada serumen
yang keluar dari telinga, tidak ada lesi, tidak menggunakan alat bantu
pendengaran. Bentuk telinga kanan dan telinga kiri pasien simetris, tidak ada

3
peradangan dan perdarahan. Pasien merespon saat di panggil nama dan diajak
berbicara.
7. Mulut dan gigi
Keadaan umum mulut bersih dan bibir simetris, mukosa bibir pasien terlihat
lembab, tidak terdapat stomatitis dan gigi pasien cukup bersih serta tidak
menggunakan gigi palsu, tonsil tampak bengkak seblah kanan dengan besar
T:4 berwarna merah dan pasien mengatakan mengalami nyeri saat menelan.
8. Dada dan Pernafasan
Inspeksi : Anterior:
Pergerakan dada simetris, pola napas normal, frekuensi 22
x/menit.
Posterior:
Tidak terdapat pelebaran iga, serta tidak tampak adanya kelainan
pada tulang belakang pasien.
Palpasi : Saat dilakukan taktil fremitus pada bagian posterior lobus bawah
dan atas teraba adanya getaran. Sirkulasi baik.
Perkusi : Saat dilakukan perkusi bagian posterior terdengar sonor pada
semua lobus/lapang paru.
Auskultasi : Pada saat dilakukan auskultasi terdengar suara vesikuler pada
semua lapang paru, Ronchi (-), jantung : bunyi jantung S1 S2
tunggal, tidak ada bunyi tambahan murmur (-), gallop (-).
9. Abdomen
Inspeksi: Tidak ada lesi, tidak ada pembesaran pada abdomen, warna kulit
normal.
Auskultasi: Bising usus 15 x/menit.
Palpasi: Tidak ada nyeri tekan pada semua kuadran, tidak adanya massa pada
abdomen, turgor kulit kembali < 2 detik, tidak terdapat adanya asites
(pengumpulan cairan dirongga perut).
Perkusi: Bunyi timpani
10. Genetalia dan reproduksi
Pasien berjenis kelamin perempuan, sudah menikah dan memiliki 2 orang
anak, tidak ada keluhan pada system reproduksi.
11. Ekstrimitas atas dan bawah
Bagian ekstremitas tidak terdapat trauma/kelainan. Pergerakan tidak
terganggu.

4
Skala kekuatan otot
Dekstra Sinistra
5555 5555

5555 5555

Keterangan : 0 : lumpuh total


1 : ada kontraksi
2 : dapat menggunakan dengan bantuan
3 : dapat melawan grafitasi
4 : dapat menahan tahanan grafitasi
5 : dapat menahan tahanan total

D. KEBUTUHAN FISIK, PSKOLOGI, SOSIAL DAN SPRITUAL


1. Aktivitas dan istirahat (di rumah/sebelum sakit dan di rumah sakit/saat
sakit)
Di Rumah : pasien dapat melakukan aktivitas sendiri, jarang tidur siang, dan
tidur malam ± 6-8 jam dari pukul 22.00-05.00 Wita.
Di RS : aktivitas dibantu keluarga dan tidur dari jam 23.00-05.00 Wita, posisi
tidur semi fowler karena dengan posisi terlentang pasien merasa nyeri pada
benjolan yang ada dirahang bawah kanan.
Skala aktivitas 2 (aktivitas pasien dibantu oleh keluarga / orang lain dan perlu
pengawasan).
Keterangan :
0 : mampu merawat diri secara penuh
1 : memerlukan pengawasan alat
2 : memerlukan bantuan / pengawasan orang lain
3 : memerlukan bantuan, pengawasan orang lain serta peralatan
4 : ketergantungan penuh
2. Personal hygiene
Di rumah : pasien mandi 2x sehari, membersihkan mulut dan 3x gigi setiap
hari , personal hygiene pasien baik.
Di RS : pasien dibantu keluarga dalam menjaga personal hygiene pasien.
3. Nutrisi
Di rumah : pasien mengatakan selalu makan 3 kali sehari dengan menu sayur,
lauk (ikan, ayam, tahu, tempe). Porsi 1 piring habis, pasien mengatakan tidak
memiliki alergi makanan, di rumah pasien biasanya makan bersama keluarga,
pasien sebelum makan selalu berdoa.

5
Selama sakit: pasien mengatakan mengalami penurunan berat badan, di rumah
sakit pasien hanya minum susu yang disediakan rumah sakit per 4 jam dan
makan bubur sumsum.
BBSS: 63 Kg
BBS: 57 Kg
TB: 155 cm
Dengan perhitungan IMT
BB
IMT: /TB2(M)
= 57/(1,55)2
= 22.8 (BB normal) normalnya (18,5-24,9)
4. Eliminasi
Sebelum sakit: Pasien mengatakan BAB 1 kali sehari biasanya pada pagi hari
dengan konsistensi feses lunak, bau khas, tidak ada lender/darah. Pasien
mengatakan BAK 4-5 kali sehari dengan konsistensi jernih, kekuningan dan
bau khas.
Selama sakit: Pasien selalu menggunakan WC, selama di rawat di rs frekuensi
BAB 1 kali sehari, warnanya kuning, bau khas. Pasien mengatakan BAK 5-5
kali dengan konsistensi jernih kekuningan.
5. Seksualitas
Pasien seorang perempuan, sudah menikah dan memiliki 2 orang anak.
6. Psikososial
Pasien memiliki hubungan baik dengan keluarga dan masyarakat. Suami
pasien selalu menemani pasien, menjaga pasien setiap harinya. Pasien
mengatakan jika memiliki masalah selalu menceritakan dengan suaminya.
Pasien mengatakan sebelumnya sangat stress dengan kondisinya, tetapi
sekarang sudah bisa menerima kondisi kesehatannya, pasien beranggapan jika
dia stress maka hal tersebut akan semakin memperparah kondisinya, jadi
sekarang pasien hanya ingin rileks dan berpikir positif dengan pegobatannya
dan pasien mengatakan bahwa penyakit yang dideritanya sudah menjadi
kehendak tuhan dan menerimanya dengan ikhlas.
7. Spritual
Pasien selalu sholat 5 waktu pada saat sebelum sakit. Pasien menganggap
sakitnya adalah cobaan dari Tuhan agar dia tidak pernah lupa bersyukur atas
apa yang selalu diberikan Tuhan. Pasien yakin bahwa sakitnya akan segera
sembuh

6
E. DATA FOKUS
1. Nyeri akut b.d agen cidera biologis (Tumor tonsil) (00132)
Data Subjectif:
- Pasien megatakan nyeri pada benjolan yang adaa pada rahang bawah kanan
- Karakteristik nyeri:
P : nyeri jika kepala miring kesebelah kanan serta jika bejolan ditekan
Q: seperti ditusuk-tusuk
R: Rahang bawah kanan
S: Skala nyeri 5 (0-10)
T: hilang timbul ± 1 menit saat benjolan ditekan.
Data Subjectif:
- Pasien tampak meringis saat benjolan ditekan
- TTV:
TD : 120/80 mmHg
N: 78 x / menit
R: 22 x / menit
T: 36,6°C
2. Gangguan menelan b.d pembesaran tonsil (00103)
Data Subjectif:
- Pasien mengeluh nyeri saat menelan
- Pasien mengatakan ada benjolan pada tenggorokannya
Data Objectif:
- Tampak tonsil warna merah dan membesar
- Pasien tampak kesulitan saat menelan
- Tonsil seblah kanan besar T:4

F. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Nama pasien: Ny. S.A
Hasil pemeriksaan laboratorium tanggal: 22 November 2018
1. N
Pemeiksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan Metode
o
Hematologi
1 Hemoglobin 13.4 12.50-16.70 g/dl Colorimetric
2 Leuksit 9.3 4.65-10.3 ribu/ul Impedance
3 Eritrosit 5.06 4.10-6.00 juta/ul Impedance
4 Hematokrit 44.2 42.00-52.00 vol% Analyzer Calculator
5 Trombosit 195 150-356 ribu/ul Impedance

7
6 RDW-CV 14.1 12.1-14.0 % Analyzer Calculator
.uk`MCV,MCH,MCHC
7 MCV 87.4 75.0-96.0 n Analyzer Calculator
8 MCH 26.5 28.0-32.0 pg Analyzer Calculator
9 MCHC 30.3 33.0-37.0 % Analyzer Calculator
Hitung jenis
10 Basofil% 0.1 0.0-1.0 %
11 Eosinofil% 1.7 1.0-3.0 %
12 Gran% 74.3 50.0-70.0 % Impedance
13 Limfosit% 14.6 25.0-40.0 % Impedance
14 Monosit% 9.3 3.0-9.0 %
15 Basofil# 0.01 <1 ribu/ul
16 Eosinofil# 0.16 <3 ribu/ul
17 Gran# 6.91 2.50-7.00 ribu/ul Impedance
18 Limfosit# 1.4 1.25-4.0 ribu/ul Impedance
19 Monosit# 0.87 ribu/ul Impedance
Rothrombin Time
20 Hasil PT 11.1 9.9-13.5 Detik Nephelometri
21 INR 1.03 - Nephelometri
22 Control Normal PT 11.4 - - Nephelometri
23 Hasil APTT 35.5 22.2-37.5 Detik Nephelometri
24 Control Normal 26.1 - Nephelometri
APTT
Kimia
Gula Darah
25 Glokusa darah puasa 94 70-105 mg/dL GOD-PAP
Hati
26 SGOT 20 0-46 U/l IFCC
27 SGPT 28 0-45 U/l IFCC
28 Albumin 3.8 3.5-5.5 g/dl Biuret
Ginjal
29 Ureum 21 10-50 mg/dL Modilf-Berhelot
30 Creatinin 0.8 0.7-1.4 mg/dL Jaffe
31 Asam urat 6.5 2.4-5.7 mg/dL coloritnetric
Elektrolit
32 Natrium 144 135-146 mmd/l ISE
33 Kalium 4.1 3.4-5.4 mmd/l ISE
34 Chlorida 112 95-100 mmd/l ISE

8
G. TERAPI FARMAKOLOGI (OBAT-OBATAN)
Nama Obat Komposisi Golongan Indikasi/ Dosis Cara
Obat Kontraindikasi Pemberian
Meloxicam Meloxicam Anti Indikasi: 2x15 Oral
inflamasi Mengurangi nyeri mg
non-steroid dan dipakai pada
keadaan
peradangan
misalnya pada
Rheumatoid
Arthritis (RA),
osteoarthritis (OA).
Kontraindikasi:
pasien yang
sensitive ataupun
alergi terhadap
meloxicam ataupun
OAINS lainnya,
pasien dengan
gangguan ginjal
berat hingga gagal
ginjal, wanita hamil
dan menyusui, anak
– anak, adanya
riwayat tukak
lambung berulang
ataupun episode
tukak lambung
dalam 6 bulan
terakhir, adanya
riwayat perdarahan
saluran cerna
ataupun penyakit
perdarahan lainnya.

9
Cefadroxil Cefadroxil Antibiotik Inidikasi: 2x500 Oral
500, tiap Infeksi-infeksi mg
kapsul yang disebabkan
mengandun oleh kuman yang
g cefadroxil sensitif terhadap
monohydrat cafotaxime antara
e setara lain:
dengan - Infeksi tulang
cefadroxil dan sendi.
500 mg. - Pada infeksi
parah dimana
jiwa penderita
terancam,
kombinasi
cefotaxime
dengan
aminoglikosida
dapat diberikan
tanpa menunggu
hasil tes
sensitivitas.
Kedua sediaan
tersebut harus
diberikan secara
terpisah, tidak
dicampur daiam
satu syringe.
- infeksi karena
Pseudomonas
aeruginosa
memerlukan
pengobatan
dengan
antibiotika lain
yang efektif
terhadap
Pseudomonas.
Kontra indikasi :
Penderita yang
hipersensitif
terhadap
antibiotika
sefalosporin.
Pada penderita
yang hipersensitif
terhadap
penisilin.

10
H. ANALISIS DATA
NO Tanggal/Jam Data Fokus Etiologi Problem
1. Senin/ DS: Agen cedera Nyeri akut
26 Novemeber - Pasien megatakan nyeri biologis (Tumor
2018 15.00 pada benjolan yang ada Tonsil)
pada rahang bawah
kanan
- Karakteristik nyeri:
P : nyeri jika kepala
miring kesebelah kanan
serta jika bejolan ditekan
Q: seperti ditusuk-tusuk
R: Rahang bawah kanan
S: Skala nyeri 5 (0-10)
T: hilang timbul ± 1
menit saat benjolan
ditekan.
DS:
- Pasien tampak meringis
saat benjolan ditekan
- TTV:
TD : 120/80 mmHg
N: 78 x / menit
R: 22 x / menit
T: 36,6°C
2. Senin/ Data Subjektif: Pembesaran Gangguan
26 November - Pasien mengeluh nyeri tonsil menelan
2018 saat menelan
15.00
- Pasien mengatakan ada
benjolan pada
tenggorokannya
Data Objektif:
- Tampak tonsil warna
merah dan membesar
- Pasien tampak kesulitan
saat menelan

11
- Tonsil seblah kanan
besar T:4
I. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN
Prioritas masalah :
1. Nyeri akut b.d agen cidera biologis (Tumor Tonsil) (00132) (Diagnosis
Keperawatan 2015)
2. Gangguan menelan b.d pembesaran tonsil (00103) (Diagnosis Keperawatan 2015)

J. PERENCANAAN KEPERAWATAN
No Diagnosa Nursing
NO Keperawatan Diagnosa Nursing Outcome Rasional
Intervention
1. 00132 Nyeri akut b.d NOC : NIC : Manajemen
Agen cidera  Pain Level, Manajemen nyeri: nyeri:
biologis (Tumor  pain control, 1. lakukan 1. mengkaji nyeri
Tonsil) Setelah dilakukan pengkajian nyeri mengetahui
tindakan komperhensif intervensi yang
keperawatan selama meliputi lokasi, akan dilakukan
1x shift dinas nyeri karakteristik, 2. observasi
pasien berkurang, durasi, frekuensi, petunjuk non
dengan kriteria beratnya nyeri verbal
hasil: dan pencetus mengetahui
 Mampu nyeri apakah nyeri
mengontrol nyeri 2. observasi adanya masih ada atau
(tahu penyebab petunjuk non tidak
nyeri, mampu verbal mengenai 3. memberikan
menggunakan ketidaknyamanan efek rileks
tehnik 3. ajarkan tekhnik kepasien
nonfarmakologi non farmokologis 4. mengurangi
untuk mengurangi (tarik napas nyeri pasien
nyeri, mencari dalam) 5. mengukur ttv
bantuan) 4. koloborasi mengetahui
 Melaporkan pemberian obat kondisi pasien
bahwa nyeri anti nyeri
berkurang dengan 5. mengukur tanda-
menggunakan tanda vital
manajemen nyeri
Skala nyeri: 0
 Mampu mengenali
nyeri (skala,
intensitas,
frekuensi dan
tanda nyeri)
 Tanda Tanda vital
dalam rentang
normal (TD 120-
80 mmHg, nadi
60-100 x/menit,
RR : 12-20x/m

12
suhu:36,0–37,5C)
2. 00103 Gangguan NOC: NIC: NOC:
menelan b.d Setelah dilakukan Aspiration Aspiration
pembesaran tindakan Precautions Precautions
tonsil keperawatan 1 x 24 1. Menganjurkan 1. Mengurangi
jam/per shif pasien makan rasa nyeri saat
gangguan menelan sedikit demi menelan
dapat diatasi dengan sedikit dan 2. Mencegah
kriteria hasil: perlahan aspirasi
 Kemampuan 2. Atur posisi 90° 3. Mulut yang
menelan adekuat saat makan bersih dapat
 Kemampuan 3. Jaga kebersihan meningkatkan
mulut, anjurkan nafsu makan
untuk
untuk selalu 4. Makanan lunak
mengosongkan
melakukan oral dapat mudah
rongga mulut hygiene ditelan
 Asupan 4. Berkolaborasi
makanan dan diet makanan
cairan tercukupi lunak

K. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Hari /Tanggal: Senin/ 26 November 2018
No. Daignosa
NO Jam Tindakan Evaluasi Tindakan Paraf
Keperawatan
1. 15.00 00132 1. Mengkaji nyeri secara Jam: 15.00
komperhensif (menanyakan 1. P : Jika bergerak
kepasien dimana lokasi, Q : seperti ditusuk-tusuk
durasi frekuensi dan faktor R : thorak sinistra
memperberat nyeri) S : Skala nyeri 5/sedang
2. Melihat ekspresi wajah (0-10)
pasien saat melakukan T : Hilang timbul ± 10-15
pengkajian nyeri detik/5menit
3. Mengajarkan tekhnik napas 2. Pasien tampak meringis
dalam caranya tarik napas kesakitan
melalui hidup hitungan 123 3. Pasien terlihat lebih rileks
hembuskan melalui mulut). setelah nafas dalam
4. Kolaborasi obat analgetik 4. Pasien mendapat obat
5. Mengukur tanda-tanda vital
meloxicam 2x 15 mg
( menensi tekanan darah,
menghitung nadi, respirasi 5. TTV:
dan mengukur suhu tubuh TD : 120/80 mmHg
pasien). N: 78 x / menit
R: 22 x / menit
T: 36,6°C
2. 15.30 00103 1. Menganjurkan pasien makan 1. Pasien mau mengikuti
sedikit demi sedikit dan anjuran perawat
perlahan 2. Pasien makan dengan
2. Atur posisi 90° saat makan posisi duduk dan tidak
3. Menganjurkan pasien untuk terjadi aspirasi
selalu melakukan oral hygiene 3. Pasien mau mengikuti
4. Berkolaborasi diet makanan anjuran perawat
lunak 4. Pasien mendapat diet susu

13
per 4 jam dan bubur
sumsum
L. EVALUASI KEPERAWATAN (CATATAN PERKEMBANGAN/SOAP)
Hari /Tanggal: Selasa, 27 November 2018
Nomor
Jam Respon Subjektif Respon Analisis Perencanaan
NO Daignosa Paraf
Evaluasi (S) Objektif (O) Masalah (A) Selanjutnya (P)
NANDA
1 09.40 00132 - Pasien Pasien - pasien Masalah nyeri Intervensi
megatakan tampak akut teratasi dilanjutkan
masih nyeri meringis sebagian 1. melakukan
pada benjolan - pasien intervensi no 3 pengkajian
yang ada pada terlihat nyeri
benjolan komperhensif
rahang bawah pada meliputi lokasi,
kanan rahang karakteristik,
- Karakteristik bawah durasi,
nyeri: kanan frekuensi,
P : nyeri jika - TTV: beratnya nyeri
kepala miring TD : 120/80 dan pencetus
kesebelah mmHg nyeri
kanan serta N: 78 x /m 2. Mengobservasi
jika bejolan adanya
R: 22 x /m
ditekan petunjuk non
T: 36,6°C verbal
Q: seperti : 36,1°C
mengenai
ditusuk-tusuk ketidaknyaman
R: Rahang an
bawah kanan 3. Koloberasi
S: Skala nyeri 5 pemberian obat
(0-10) anti nyeri
T: hilang timbul 4. Mengukur
± 1 menit saat tanda-tanda
benjolan vital
ditekan.
2. 11.15 00103 - Pasien - Pasien Masalah Lanjutkan
mengatakan terlihat Gangguan intervensi:
masih merasa masih menelan 1. Menganjurkan
nyeri saat susah saat belum teratasi pasien makan
menelan menelan sedikit demi
sedikit dan
makanan
perlahan
2. Atur posisi 90°
saat makan
3. Menganjurkan
pasien untuk
selalu
melakukan oral
hygiene
4. Berkolaborasi
diet makanan
lunak

14
Hari /Tanggal: Selasa, 27 Novemeber 2018
Nomor
Jam Respon Subjektif Respon Analisis Perencanaan
NO Daignosa Paraf
Evaluasi (S) Objektif (O) Masalah (A) Selanjutnya (P)
NANDA
1 12.00 00132 - Pasien Pasien - pasien Masalah nyeri Intervensi
megatakan tampak akut teratasi dilanjutkan
masih nyeri meringis sebagian 1. melakukan
pada benjolan - pasien intervensi no 3 pengkajian
yang ada pada terlihat nyeri
benjolan komperhensif
rahang bawah
pada meliputi
kanan rahang lokasi,
- Karakteristik bawah karakteristik,
nyeri: kanan durasi,
P : nyeri jika - TTV: frekuensi,
kepala miring TD : 120/80 beratnya nyeri
kesebelah mmHg dan pencetus
kanan serta N: 80 x /m nyeri
jika bejolan 2. Mengobservas
R: 20 x /m
ditekan i adanya
T: 37°C petunjuk non
Q: seperti : 36,1°C
verbal
ditusuk-tusuk
mengenai
R: Rahang ketidaknyama
bawah kanan nan
S: Skala nyeri 5 3. Koloberasi
(0-10) pemberian
T: hilang timbul obat anti nyeri
± 1 menit saat 4. Mengukur
benjolan tanda-tanda
ditekan. vital
2. 12.30 00103 - Pasien - Pasien Masalah Lanjutkan
mengatakan terlihat Gangguan intervensi:
masih merasa masih menelan 1. Menganjurkan
nyeri saat susah saat belum teratasi pasien makan
menelan menelan sedikit demi
sedikit dan
makanan
perlahan
2. Atur posisi
90° saat
makan
3. Menganjurkan
pasien untuk
selalu
melakukan
oral hygiene
4. Berkolaborasi
diet makanan
lunak

15
Hari /Tanggal: Selasa 27 November 2018
Nomor
Jam Respon Subjektif Respon Analisis Perencanaan
NO Daignosa Paraf
Evaluasi (S) Objektif (O) Masalah (A) Selanjutnya (P)
NANDA
1 13.00 00132 - Pasien Pasien - pasien Masalah nyeri Intervensi
megatakan tampak akut teratasi dilanjutkan
masih nyeri meringis sebagian 5. melakukan
pada benjolan - pasien intervensi no 3 pengkajian
yang ada pada terlihat nyeri
benjolan komperhensif
rahang bawah
pada meliputi
kanan rahang lokasi,
- Karakteristik bawah karakteristik,
nyeri: kanan durasi,
P : nyeri jika - TTV: frekuensi,
kepala miring TD : 110/70 beratnya nyeri
kesebelah mmHg dan pencetus
kanan serta N: 82 x /m nyeri
jika bejolan 6. Mengobservas
R: 20 x /m
ditekan i adanya
T: 37°C petunjuk non
Q: seperti : 36,1°C
verbal
ditusuk-tusuk
mengenai
R: Rahang ketidaknyama
bawah kanan nan
S: Skala nyeri 5 7. Koloberasi
(0-10) pemberian
T: hilang timbul obat anti nyeri
± 1 menit saat 8. Mengukur
benjolan tanda-tanda
ditekan. vital
2. 13.15 00103 - Pasien - Pasien Masalah Lanjutkan
mengatakan terlihat Gangguan intervensi:
masih merasa masih menelan 5. Menganjurkan
nyeri saat susah saat belum teratasi pasien makan
menelan menelan sedikit demi
sedikit dan
makanan
perlahan
6. Atur posisi
90° saat
makan
7. Menganjurkan
pasien untuk
selalu
melakukan
oral hygiene
8. Berkolaborasi
diet makanan
lunak

16
Hari /Tanggal: Rabu, 28 November 2018
Nomor
Jam Respon Subjektif Respon Analisis Perencanaan
NO Daignosa Paraf
Evaluasi (S) Objektif (O) Masalah (A) Selanjutnya (P)
NANDA
1 09.00 00132 - Pasien Pasien - pasien Masalah nyeri Intervensi
megatakan tampak akut teratasi dilanjutkan
masih nyeri meringis sebagian 9. melakukan
pada benjolan - pasien intervensi no 3 pengkajian
yang ada pada terlihat nyeri
benjolan komperhensif
rahang bawah
pada meliputi
kanan rahang lokasi,
- Karakteristik bawah karakteristik,
nyeri: kanan durasi,
P : nyeri jika - TTV: frekuensi,
kepala miring TD : 120/80 beratnya nyeri
kesebelah mmHg dan pencetus
kanan serta N: 80 x /m nyeri
jika bejolan 10. Mengob
R: 20 x /m
ditekan servasi adanya
T: 36,7°C petunjuk non
Q: seperti : 36,1°C
verbal
ditusuk-tusuk
mengenai
R: Rahang ketidaknyama
bawah kanan nan
S: Skala nyeri 4 11. Kolober
(0-10) asi pemberian
T: hilang timbul obat anti nyeri
± 1 menit saat 12. Menguk
benjolan ur tanda-tanda
ditekan. vital
2. 09.15 00103 - Pasien - Pasien Masalah Lanjutkan
mengatakan terlihat Gangguan intervensi:
masih merasa masih menelan 9. Menganjurkan
nyeri saat susah saat belum teratasi pasien makan
menelan menelan sedikit demi
sedikit dan
makanan
perlahan
10. Atur
posisi 90° saat
makan
11. Mengan
jurkan pasien
untuk selalu
melakukan
oral hygiene
12. Berkola
borasi diet
makanan
lunak

17
Hari /Tanggal: Rabu 28 November 2018
Nomor
Jam Respon Subjektif Respon Analisis Perencanaan
NO Daignosa Paraf
Evaluasi (S) Objektif (O) Masalah (A) Selanjutnya (P)
NANDA
1 12.00 00132 - Pasien Pasien - pasien Masalah nyeri Intervensi
megatakan tampak akut teratasi dilanjutkan
masih nyeri meringis sebagian 13. melakuk
pada benjolan - pasien intervensi no 3 an pengkajian
yang ada pada terlihat nyeri
benjolan komperhensif
rahang bawah
pada meliputi
kanan rahang lokasi,
- Karakteristik bawah karakteristik,
nyeri: kanan durasi,
P : nyeri jika - TTV: frekuensi,
kepala miring TD : 110/70 beratnya nyeri
kesebelah mmHg dan pencetus
kanan serta N: 80 x /m nyeri
jika bejolan 14. Mengob
R: 16 x /m
ditekan servasi adanya
T: 36,7°C petunjuk non
Q: seperti : 36,1°C
verbal
ditusuk-tusuk
mengenai
R: Rahang ketidaknyama
bawah kanan nan
S: Skala nyeri 4 15. Kolober
(0-10) asi pemberian
T: hilang timbul obat anti nyeri
± 1 menit saat 16. Menguk
benjolan ur tanda-tanda
ditekan. vital
2. 12.15 00103 - Pasien - Pasien Masalah Lanjutkan
mengatakan terlihat Gangguan intervensi:
masih merasa masih menelan 13. Mengan
nyeri saat susah saat belum teratasi jurkan pasien
menelan menelan makan sedikit
demi sedikit
makanan
dan perlahan
14. Atur
posisi 90° saat
makan
15. Mengan
jurkan pasien
untuk selalu
melakukan
oral hygiene
16. Berkola
borasi diet
makanan
lunak

18
Hari /Tanggal: Rabu 28 November 2018
Nomor
Jam Respon Subjektif Respon Analisis Perencanaan
NO Daignosa Paraf
Evaluasi (S) Objektif (O) Masalah (A) Selanjutnya (P)
NANDA
1 13.00 00132 - Pasien Pasien - pasien Masalah nyeri Intervensi
megatakan tampak akut teratasi dilanjutkan
masih nyeri meringis sebagian 17. melakuk
pada benjolan - pasien intervensi no 3 an pengkajian
yang ada pada terlihat nyeri
benjolan komperhensif
rahang bawah
pada meliputi
kanan rahang lokasi,
- Karakteristik bawah karakteristik,
nyeri: kanan durasi,
P : nyeri jika - TTV: frekuensi,
kepala miring TD : 120/80 beratnya nyeri
kesebelah mmHg dan pencetus
kanan serta N: 80 x /m nyeri
jika bejolan 18. Mengob
R: 20 x /m
ditekan servasi adanya
T: 36,5°C petunjuk non
Q: seperti : 36,1°C
verbal
ditusuk-tusuk
mengenai
R: Rahang ketidaknyama
bawah kanan nan
S: Skala nyeri 4 19. Kolober
(0-10) asi pemberian
T: hilang timbul obat anti nyeri
± 1 menit saat 20. Menguk
benjolan ur tanda-tanda
ditekan. vital
2. 13.30 00103 - Pasien - Pasien Masalah Lanjutkan
mengatakan terlihat Gangguan intervensi:
masih merasa masih menelan 17. Mengan
nyeri saat susah saat belum teratasi jurkan pasien
menelan menelan makan sedikit
demi sedikit
makanan
dan perlahan
18. Atur
posisi 90° saat
makan
19. Mengan
jurkan pasien
untuk selalu
melakukan
oral hygiene
20. Berkola
borasi diet
makanan
lunak

19
Hari /Tanggal: Rabu, 28 November 2018
Nomor
Jam Respon Subjektif Respon Analisis Perencanaan
NO Daignosa Paraf
Evaluasi (S) Objektif (O) Masalah (A) Selanjutnya (P)
NANDA
1 15.00 00132 - Pasien Pasien - pasien Masalah nyeri Intervensi
megatakan tampak akut teratasi dilanjutkan
masih nyeri meringis sebagian 21. melakuk
pada benjolan - pasien intervensi no 3 an pengkajian
yang ada pada terlihat nyeri
benjolan komperhensif
rahang bawah
pada meliputi
kanan rahang lokasi,
- Karakteristik bawah karakteristik,
nyeri: kanan durasi,
P : nyeri jika - TTV: frekuensi,
kepala miring TD : 120/80 beratnya nyeri
kesebelah mmHg dan pencetus
kanan serta N: 84 x /m nyeri
jika bejolan 22. Mengob
R: 20 x /m
ditekan servasi adanya
T: 36,6°C petunjuk non
Q: seperti : 36,1°C
verbal
ditusuk-tusuk
mengenai
R: Rahang ketidaknyama
bawah kanan nan
S: Skala nyeri 4 23. Kolober
(0-10) asi pemberian
T: hilang timbul obat anti nyeri
± 1 menit saat 24. Menguk
benjolan ur tanda-tanda
ditekan. vital
2. 16.15 00103 - Pasien - Pasien Masalah Lanjutkan
mengatakan terlihat Gangguan intervensi:
masih merasa masih menelan 21. Mengan
nyeri saat susah saat belum teratasi jurkan pasien
menelan menelan makan sedikit
demi sedikit
makanan
dan perlahan
22. Atur
posisi 90° saat
makan
23. Mengan
jurkan pasien
untuk selalu
melakukan
oral hygiene
24. Berkola
borasi diet
makanan
lunak

20
21

Anda mungkin juga menyukai