(Literature Review)
Diajukan Oleh
Kepada:
KEMENTRIAN KESEHATAN RI
2020
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Hipertensi merupakan suatu penyakit kronis yang dapat menyerang semua manusia dari
yang paling muda sampai yang paling tua. Penderita hipertensi, ada 90 % penyebabnya tidak
diketahui secara pasti (Utaminingsih, 2015). Hipertensi dapat disebabkan oleh faktor genetik,
stres, kurang berolahraga, konsumsi natrium yang berlebihan seperti pola hidup yang tidak
Data WHO (World Health Organization) 2015, menunjukkan sekitar 1,13 miliar orang di
dunia menderita hipertensi. Artinya, 1 dari 3 orang di dunia menderita hipertensi. Jumlah
penderita hipertensi diseluruh dunia terus meningkat setiap tahunnya, diperkirakan pada 2025
akan ada 1,5 miliar orang yang terkena hipertensi. Diperkirakan juga setiap tahunnya ada 9,4
juta orang meninggal akibat hipertensi. Di Indonesia berdasarkan data Riskesdas 2013,
prevelensi hipertensi di Indonesia sebesar 25,8%. Data survai Indikator Kesehatan Indonesia
(Sirkernas) tahun 2016 menunjukkan peningkatan prevelensi hipertensi pada penduduk usia
18 tahun ke atas sebesar 32,4% (Kemenkes RI, 2018). Berdasarkan hasil Riset Kesehatan
Dasar tahun 2013, prevalensi hipertensi di Indonesia pada lansia yang berusia 55-64 tahun
sebesar 45,9%, usia 65-74 tahun sebesar 57,6% dan usia ≥ 75 tahun sebesar 63,8 %
Utara dengan prevalensi yang mencapai 32.742 kasus (Dinkes Provinsi Sulut, 2017) dan pada
tahun 2017 prevalensi hipertensi di Sulawesi Utara meningkat menjadi 103.376 kasus
Hipertensi tidak dapat secara langsung menyebabkan kematian, bila tidak segera diobati
akan berisiko terjadi komplikasi seperti stroke, infark miocardium, gagal ginjal dan
ensefalopati (Ardiansyah, 2012). Menurut Muliyati (2012) natrium dan kalium merupakan
kation utama dalam cairan ekstraseluler tubuh yang mempunyai fungsi mengatur
keseimbangan cairan dan asam basa tubuh serta berperan dalam transmisi saraf dan kontraksi
otot. Asupan natrium yang berlebih dapat menyebabkan gangguan keseimbangan tubuh,
Terapi hipertensi terdiri dari terapi farmakologi dan non farmakologi. Terapi farmakologi
yaitu terapi dengan obat antihipertensi yang dianjurkan oleh JNC VII yaitu diuretika,
terutama jenis thiazide (Thiaz) atau aldosteron antagonis, beta blocker, calcium chanel
blocker atau calcium antagonist, Angiotensin Converting Enzyme Inhibitor (ACEI). Selain
memiliki manfaat menurunkan hipertensi obat-obatan ini juga memiliki sejumlah efek
samping yang mungkin dapat timbul setelah menggunakannya seperti sakit kepala, pusing,
pembengkakan kaki dan tungkai bagian bawah, sembelit (konstipasi), ruam, mengantuk,
mual, jantung.
Penyakit hipertensi juga dapat dicegah dan diminimalisir dengan terapi non farmakologi
untuk menghindari efek samping dari obat-obatan antihipertensi yaitu dengan terapi
pengaturan pola makan yang sehat dan seimbang. Salah satunya dengan mengkonsumsi
kalium yang adekuat. Buah yang banyak mengandung kalium adalah pisang. Pisang ambon
mengandung 435 mg kalium dalam 100 g pisang dan hanya mengandung 18 mg natrium,
sedangkan rata-rata satu buah pisang ambon memiliki berat ±140 g, sehingga dalam satu
buah pisang ambon mengandung ±600 mg kalium. Pisang ambon memiliki kandungan
kalium yang dapat menyebabkan penghambatan pada Renin Angiotensin System juga
reabsorbsi natrium dan air ditubulus ginjal. Akibat dari mekanisme tersebut, maka terjadi
darah pun menjadi turun. Maka dari itu pisang ambon sangat baik dikonsumsi bagi penderita
hipertensi karena memiliki kadar kalium yang cukup tinggi (Fatmawati dkk, 2017).
Saat ini, pengobatan herbal seperti ini lebih diminati oleh masyarakat karena praktis,
mudah didapat serta efek sampingnya yang sedikit. Salah satu pengobatan herbal untuk
hipertensi yaitu dengan mengkonsumsi buah-buahan yang mengandung kalium tinggi seperti
pisang ambon. Pisang lebih khusus pisang ambon merupakan buah yang tinggi kalium yang
dapat berfungsi untuk vasodilitasi, mengatur denyut jantung serta mengatur keseimbangan
Di Indonesia, pisang (Musa acuminata Colla) merupakan buah yang mudah ditemukan.
Rasanya yang enak, harganya yang murah, mudah dijangkau, dan memiliki banyak sekali
manfaat untuk kesehatan membuat pisang menjadi salah satu buah yang banyak digemari
oleh semua kalangan. Namun tidak semua orang menyadari khasiat buah pisang yang salah
Hal ini telah dibuktikan melalui riset di Amerika yang dilaporkan Frank dkk dalam
Journal of Alternative and Complementary Medicine dalam Peni dan Sulisdiana, (2015),
penderita hipertensi yang berusia 35-50 tahun yang mengkonsumsi 2 buah pisang ambon
setiap hari mengalami penurunan tekanan darah sampai 10% dalam satu minggu para peneliti
tersebut menyatakan bahwa ini dapat terjadi karena kandungan kalium yang sangat tinggi
dalam pisang akan meningkatkan konsentrasi dalam intraseluler sehingga cenderung menarik
cairan dari bagian ekstraseluler beserta natrium sehingga terjadi retensi cairan yang
tekanan darah (Megia dalam Peni dan Sulisdiana, 2015). Berdasarkan Hasil penelitian yang
dilakukan Tangkilisan dkk (2013), dengan judul “Pengaruh Terapi Diet Pisang Ambon
(Musa Paradisiaca Varsapientum Linn) Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Klien
Hipertensi” menunjukkan terjadi penurunan tekanan darah setelah responden diberikan terapi
diet pisang ambon sebanyak tiga buah sehari selama satu minggu. Masing-masing penurunan
rerata tekanan darah sistolik maupun diastolik ialah sebesar 9,545 mmHg dan 9,091 mmHg.
Hasil penelitian Sutria, dkk (2017), juga menunjukkan bahwa semua responden pada
konsumsi pisang ambon selama lima hari berturut-turut dengan frekuensi 3 kali sehari. Ada
Berdasarkan latar belakang diatas peneliti tertarik untuk meneliti “Pengaruh Konsumsi
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah
C. TUJUAN PENELITIAN
1. Tujuan Umum
Tujuan umum penelitian ini adalah diketahui pengaruh konsumsi Pisang Ambon
D. MANFAAT PENELITIAN
1. Manfaat Teoritis
seputar pengaruh pisang ambon terhadap penurunan hipertensi bagi penulis dan
b. Melalui penelitian ini dapat menambah kekayaan informasi bagi para pembaca
hipertensi
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Masyarakat
b. Bagi Pemerintah
METODE PENELITIAN
A. STRATEGI PENELITIAN
menggunakan protocol the centre for review and dissemination and the joanna
briggs institute guideline sebagai panduan dalam asesmen kualitas dari studi yang
b. Database Pencarian
dilakukan pada bulan Maret-Juli 2020. Data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah data sekunder yang diperoleh bukan dari pengamatan langsung, akan tetapi
terdahulu. Sumber data sekunder yang didapat berupa artikel jurnal bereputasi
kriteria kualitas tinggi dan sedang, yaitu Google Scholar, Garuda dan Directory of
Open Access Journal . Penelitian ini juga menggunakan 10 artikel dari 5-10 tahun
c. Kata Kunci
Pencarian artikel atau jurnal menggunakan keyword dan boolean operator (AND,
digunakan. Kata kunci dalam literature review ini disesuaikan dengan Medical
OR OR
Pisang
d. Outcome yaitu hasil atau luaran yang diperoleh pada studi terdahulu yang
e. Study design yaitu desain penelitian yang digunakan dalam artikel yang akan
di review.
Hasil Pencarian dan Seleksi Studi Berdasarkan hasil pencarian literature melalui
publikasi di 3 database dan menggunakan kata kunci yang sudah disesuaikan dengan
MeSH, peneliti mendapatkan 103 artikel yang sesuai dengan kata kunci tersebut.
Hasil pencarian yang sudah didapatkan kemudian diperiksa duplikasi, ditemukan
terdapat 78 artikel yang sama sehingga dikeluarkan dan tersisa 25 artikel. Peneliti
4. Penilaian Kualitas
The Joanna Briggs Institute (JBI) Critical Appraisal untuk beberapa jenis Studi
penilaian berdasarkan The JBI Critical Appraisal telah tersedia beberapa pertanyaan
untuk menilai kualitas dari studi. Penilaian kriteria diberi nilai 'ya', 'tidak', 'tidak jelas'
atau 'tidak berlaku', dan setiap kriteria dengan skor 'ya' diberi 10 satu poin dan nilai
lainnya adalah nol, setiap skor studi kemudian dihitung dan dijumlahkan. Critical
appraisal untuk menilai studi yang memenuhi syarat dilakukan oleh para peneliti. Jika
skor penelitian setidaknya 50% memenuhi kriteria critical appraisal dengan nilai titik
cut-off yang telah disepakati oleh peneliti, studi dimasukkan ke dalam kriteria inklusi.
Peneliti mengecualikan studi yang berkualitas rendah untuk menghindari bias dalam
validitas hasil dan rekomendasi ulasan. Dalam skrining terakhir, 16 studi mencapai
skor lebih tinggi dari 50% dan siap untuk melakukan sintesis data, akan tetapi karena
penilaian terhadap risiko bias, 7 dikeluarkan dan artikel yang digunakan dalam
literature review terdapat 9 artikel. Risiko bias dalam literature review ini
dari:
a. Teori: Teori yang tidak sesuai, sudah kadaluwarsa, dan kredibilitas yang kurang
b. Desain: Desain kurang sesuai dengan tujuan penelitian
c. Sample: Ada 4 hal yang harus diperhatikan yaitu Populasi, sampel, sampling, dan
d. Variabel: Variabel yang ditetapkan kurang sesuai dari segi jumlah, pengontrolan
dan validatas-reliablitas
f. Analisis Data: Analisis data tidak sesuai dengan kaidah analisis yang sesuai
dengan satandar
BAB III
1. Karakteristik Studi
Penelitian literature review diseleksi dari beberapa jumlah artikel dan yang memenuhi
syarat kriteria ada 9 artikel memenuhi kriteria inklusi terbagi menjadi dua tema besar
yaitu berkaitan dengan Konsumsi Pisang Ambon dan derajat Hipertensi i. Metode yang
berkontribusi dalam studi Konsumsi Pisang Ambon dan tingkat Hipertensi sebagian
besar quasi-eksperimental . Jumlah rata-rata peserta lebih dari dua ratus; Secara
keseluruhan, setiap penelitian membahas tentang konsumsi pisang ambon dan penurunan
hipertensi.
Jurnal 1
Tahun : 2017 Metode Hasil Penelitian
Author : Design : Hasil dari penelitian
Eka Yudha Chrisanto Quasi Eksperimen ini, populasi 44 orang
Volume Dan Nomor : Design with Two dan sample yang
Volume 11, No.3 Group Pretest–Posttest diambil berjumlah 30
Data Base : Sample : kemudian dibagi lagi
Google Scholar Total Sampling kelompok intervensi 15
Judul : Variable : sample, kelompok
Efektifitas Pisang Ambon Pisang Ambon, tekanan control 15 sample,
Terhadap Penurunan darah, hipertensi, Sistol umur responden 31-80
Tekanan Darah Pada dan Diastol tahun. Pisang ambon
Penderita Hipertensi Di Instrumen : diberikan 2 buah
Wilayah Kerja Puskesmas Instrumen dimakan 2 kali sehari.
Krui Kabupaten Pesisir pengumpulan data Tekanan darah sebelum
Barat Tahun 2017 penelitian ini diberikan pisang ambon
menggunakan lembar sistole 170 mmhg,
observasi peneliti yang diastole 99 mmhg.
telah baku/valid dan Tekanan darah sesudah
Pemeriksaan Tekanan diberikan pisang ambon
Darah sistole 143 mmhg,
Analisis : diastole 84 mmhg.
Uji T-Dependen Membawa pada hasil
bahwa pisang ambon
berpengaru terhadap
penurunan tekanan
darah responden
Jurnal 2
Tahun : 2013 Metode Hasil Penelitian
Author : Design :
Miftahul Munir Suwandi Pra Eksperimen The Hasil dari penelitian
Volume Dan Nomor : One Group Pretest- ini, populasi 22 orang
Vol 1, No.1 Posttest Design dan sample yang
Data Base : Sample : diambil berjumlah 12,
Google Scholar Purposive Sampling umur responden 65-85
Judul : Variable : tahun. Pisang ambon
Pengaruh Mengkonsumsi Pisang Ambon, diberikan 2 buah
Pisang Ambon Terhadap Tekanan Darah Lansia (140g) dimakan 2 kali
Penurunan Tekanan Darah Penderita Hipertensi sehari.
Pada Lansia Penderita Instrumen : Tekanan darah sebelum
Hipertensi Di Panti Werdha Pemeriksaan Tekanan diberikan pisang ambon
Mojopahit Kabupaten Darah kategori hipertensi
Mojokerto Analisis : sedang ada 9 orang dan
Volume Dan Nomor : Wilcoxon Signed Rank kategori hipertensi
Vol. 4, No. 2 Test berat 3 orang.
Data Base : Tekanan darah sesudah
Google Scholar diberikan pisang ambon
hipertensi ringan 6
Judul : orang, normal 1 orng ,
Pengaruh Konsumsi Pisang berat 1 orang dan
Ambon Terhadap Penurunan hipertensi sedang 4
Tekanan Darah Pada orang. Membawa pada
Pralansia Yang Mengalami hasil bahwa pisang
Hipertensi Di Dusun Viii ambon berpengaruh
Desa Tembung terhadap penurunan
tekanan darah
responden
Jurnal 3
Tahun : 2017 Metode Hasil Penelitian
Author : Design : Hasil dari penelitian
Lymbran Tina , Risma quasi eksperiment ini, populasi 145 orang
Ulfianti, Irma Yunawati dengan desain pretest- dan sample yang
Volume Dan Nomor : posttest with control diambil berjumlah 30,
Volume 6, Nomor 2 group umur responden ≥45
Data Base : Sample : tahun. Pisang ambon
Google Scholar purposive sampling diberikan 2 (140g)
Pengaruh Pemberian Pisang Variable : buah dimakan 2 kali
Ambon (Musa Accuminata hipertensi, lansia, sehari.
Colla) Terhadap Tekanan pisang ambon, tekanan Tekanan darah sebelum
Darah Penderita Hipertensi darah diberikan pisang ambon
Di Atas 45 Tahun Di Instrumen : sistole 158 mmhg,
Puskesmas Wawotobi Pengukuran tekanan diastole 99 mmgh.
Tahun 2017 darah dan kuisioner Tekanan darah sesudah
peneliti yang telah diberikan pisang ambon
valid/baku sistole 150 mmhg,
Analisis : diastole 92 mmgh.
Wilcoxon Signed Rank Membawa pada hasil
Test bahwa pisang ambon
berpengaruh terhadap
penurunan tekanan
darah responden
Jurnal 4
Tahun : 2019 Metode Hasil Penelitan
Author : Design : Hasil dari penelitian
Nurhamidah, Wilda Laila, one grup pretets-post ini, populasi 20 orang
Atika Putri Khairani tets dan sampel yang
Volume Dan Nomor : Sample : diambil berjumlah 20
Vol. 2 No. 1 purposive sampling kemudian dibagi lagi
Data Base : Variable : kelompok perlakuan 10
Google Scholar Hipertensi, Tekanan orang kelompok control
Judul : Darah, Pisang Ambon 10 orng. Umur 40-65
Pengaruh Pemberian Pisang Instrumen : tahun. Pisang Ambon
Ambon (Musa Paradisiaca pemeriksaan tekanan diberikan 300 gr sehari.
S) Terhadap Tekanan Darah darah Tekanan darah sebelum
Pra Lansia Hipertensi Di Analisis : diberikan Pisang
Wilayah Puskesmas Lubuk paired sample t-test Ambon sistolik 170-
Buaya Padang Tahun 2019 180 mmHg, diastole
90-100 mmHg.
Tekanan darah sesudah
diberikan Pisang
Ambon hipertensi sistol
130-140 mmHg,
diastole 80-90 mmHg.
Membawa pada hasil
bahwa pisang ambon
berpengaru terhadap
penurunan tekanan
darah responden
Jurnal 5
Tahun : 2019 Metode Hasil Penelitian
Author : Design : Hasil dari penelitian
Indra Yulianti, Veryudha one group pre test-post ini, populasi 31 orang
Eka Prameswari, Tria test design dan sampel yang
Wahyuningrum Sample : diambil berjumlah 31.
Volume Dan Nomor : purposive sampling Umur 60-70 tahun.
Volume 6, Nomor 1 Variable : Pisang Ambon
pemberian pisang diberikan 2 buah (140
Data Base : ambon dan tekanan g) dimakan 2 kali
Google Scholar darah sehari. Tekanan darah
Judul : Instrumen : sebelum diberikan
Pengaruh Pemberian Pisang pemeriksaan tekanan pisang ambon kategori
Ambon Terhadap Tekanan darah dan lembar hipertensi ringan ada 8
Darah Pada Lansia Penderita observasi pre-post orang dan kategori
Hipertensi peneliti yang telah hipertensi sedang 23
baku/valid orang.
Analisis : Tekanan darah sesudah
Wilcoxon Signed Rank diberikan pisang ambon
Test hipertensi normal 11
orang, ringan 16 orang
dan hipertensi sedang 4
orang. Membawa pada
hasil bahwa pisang
ambon berpengaru
terhadap penurunan
tekanan darah
responden
Jurnal 6
Tahun : 2015 Metode Hasil Penelitian
Author : Design : Hasil dari penelitian
Eny Sutria, Aulia Insani non-equivalent control ini, populasi 20 orang
Volume Dan Nomor : group design dan sampel yang
Volume 1 Nomor 1 Sample : diambil berjumlah 20
Data Base : purposive sampling kemudian dibagi
Google Scholar atau judgement menjadi dua, kelompok
Judul : sampling perlakuan 10 orang
Pengaruh Komsumsi Pisang Variable : kelompok control 10
Ambon Terhadap Penurunan Pisang Ambon, orang. Umur 45-60
Tekanan Darah Pra Lansia Hipertensi, Pra lansia tahun. Pisang Ambon
Hipertensi Instrumen : diberikan 3x sehari.
pengukuran tekanan Tekanan darah sebelum
darah diberikan Pisang
Analisis : Ambon sistolik 130-
paired T-test, Wilcoxon 150 mmHg, diastole
Signed Ranks Test dan 80-90 mmHg. Tekanan
Mann-Whitney darah sesudah
diberikan Pisang
Ambon hipertensi sistol
110-130 mmHg,
diastole 70-80 mmHg.
Membawa pada hasil
bahwa pisang ambon
berpengaruh terhadap
penurunan tekanan
darah responden
Jurnal 7
Tahun : 2019 Metode Hasil Penelitian
Author : Design : Based on the results of
Aprilia Susanti1, Fitria Eka quasi experimental research, Population
Resti, Reni purbanova research methods size was 20 people.
Volume Dan Nomor : Sample : Sample size was 20
Vol 1, No. 1 convenience sampling people, treatment group
Data Base : Variable : 10 people, control
Google Scholar musa acuminata group 10 people.
Judul : cavendish subgroup, Elderly 50-90 year.
Effect Of Musa Acuminata ambon banana, blood Consumption of
Cavendish Subgroup pressure Ambon banana with 2
(Ambon Banana) In Instrumen : fruits every day. Blood
Reducing Blood Pressure Blood pressure check Pressure Before Given
Analisis : Banana Ambon ≥
wilcoxon signed ranks 160/100 mmHg. Blood
test dan uji Mann Pressure After Given
Whitney Banana Ambon
≤159/99 mmHg. The
result showed that
consuming Ambon
banana affect in
Reducing Blood
Pressure.
Jurnal 8
Tahun : 2017 Metode Hasil Penelitian
Author : Design : Based on the results of
Selvi Ria Ristania, one group pre-test post research, Population
Martianawati, Stefanus test design size was 15 people.
Supriyanto, Rudi Irawan Sample : Sample size was 15
Volume Dan Nomor : Total sampling people, elderly 60-90
Volume 1 No 2 technique year. Consumption of
Data Base : Variable : Ambon banana with 2
Jurnal DOAJ ( Directory of consuming Ambon fruits every day. Blood
Open Access Journal ) banana, sleep latency Pressure Before Given
Judul : of elderly hypertension Banana Ambon ≥
The Effect of Consuming Instrumen : 160/90 mmhg. Blood
Ambon Banana (Musa questionnaire, Blood Pressure After Given
paradisiaca Var. Sapientum) pressure check Banana Ambon
on Sleep Latency of Elderly Analisis : ≤140/80 mmhg. The
Hypertensio Wilcoxon signed rank result showed that
test consuming Ambon
banana affect in
Reducing Blood
Pressure
Jurnal 9
Tahun : 2018 Metode Hasil Penelitian
Author : Design : Hasil dari penelitian
Silalahi. Winda Aswani QuasyEksprimen ini, populasi 63 orang
Harahap dengan desaign one dan sampel yang
Volume Dan Nomor : group pre test and post diambil berjumlah 30.
Vol 4 No 2 test Umur 45-59 tahun.
Data Base : Sample : Pisang Ambon
GARUDA Non probability diberikan 350mg
Judul : sampling dengan dimakan 2x sehari.
Pengaruh Konsumsi Pisang pendekatan purposive Tekanan darah sebelum
Ambon Terhadap Penurunan sampling diberikan Pisang
Tekanan Darah Pada Variable : Ambon sistolik 140-
Pralansia Yang Mengalami konsumsi pisang 176 mmHg, diastole
Hipertensi Di Dusun Viii ambon, hipertensi 85-110 mmHg.
Desa Tembung pralansia Tekanan darah sesudah
Instrumen : diberikan Pisang
pengukuran tekanan Ambon hipertensi sistol
darah 130-175 mmHg,
Analisis : diastole 80-110 mmHg.
uji Mc Nemar Membawa pada hasil
bahwa pisang ambon
berpengaru terhadap
penurunan tekanan
darah responden.
3. Table Frekuensi Konsumsi Pisang Ambon
Rujuka
Berapa
n Frekuensi Dikonsumsi
Mg/Gr
Artikel
1 2 buah 2x sehari -
2 2 buah 2x sehari 140g
3 2 buah 2x sehari 140g
4 - - 300gr
5 2 buah 2x sehari 140g
6 - 3x sehari -
7 2 buah 2x sehari -
8 2 buah 2x sehari -
9 - 2x sehari 350mg
Table 3 menunjukan frekuensi konsumsi pisang ambon dilakukan bervariasi, konsumsi pisang
ambon 2 buah dimakan 2 kali sehari ada 8 jurnal, sedangkan konsumsi pisang ambon 3 buah
Table 4 menjelaskan gambaran tekanan darah 2 jurnal menggunakan kategori normal, ringan ,
sedang, berat. Tekanan darah sebelum konsumsi pisang ambon kategori tekanan darah ringan 8
orang, sedang 32 orang dan berat 3 orang, setelah diberikan pisang ambon kategori tekanan
darah normal 12 orang, ringan 22 orang dan sedang 6 orang. Sedangkan 7 jurnal menggunakan
hasil ukur alat sfigmomanometer, tekanan darah sebelum mengkonsumsi pisang ambon, tekanan
sistolik 130-180 mmhg dan diastolic 80-110 mmhg dan tekanan darah setelah mengkonsumsi
pisang ambon, tekanan sistolik 110-175 mmgh dan diastolic 70-100 mmhg.
BAB IV
PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil analisis literatur review pada penelitian ini dari jurnal 1 sampai jurnal 9
didapatkan jumlah sample keseluruhan 208 orang dengan usia responden bervariasi dari umur
31-90 tahun. Data ini menunjukan bahwa pasien yang menderita penyakit hipertensi sudah
terjadi sejak umur dewasa muda dan akan semakin meningkat pada usia lanjut. Menurut
Sudarmoko (2015) mengatakan bahwa semakin tinggi usia seseorang maka makin tinggi pula
tekanan darahnya karena pada umumnya hipertensi pada pria terjadi diatas usia 31 tahun,
sedangkan pada wanita terjadi setelah usia 45 tahun atau setelah masa menopause.
Dari hasil penelitian yang dilakukan pada jurnal 1 sampai jurnal 9 didapatkan frekuensi
konsumsi pisang ambon dilakukan bervariasi, konsumsi pisang ambon 2 buah dimakan 2
kali sehari ada 8 jurnal, sedangkan konsumsi pisang ambon 3 buah dimakan 3 kali sehari
hanya ada 1 jurnal. 1 buah pisang ambon beratnya 140 gr. Menurut Almatsier dalam Peni
dan Sulisdiana (2015) Dalam 100 gr pisang ambon mengandung 435 mg kalium dan
hanya 18 mg natrium, sedangkan berat rata-rata satu buah pisang ambon ± 140 rg,
sehingga dalam satu buah pisang ambon mengandung ± 600 mg kalium, dengan
demikian pisang ambon menjadi alternatif dalam peningkatan asupan kalium khususnya
pada penderita hipertensi. Menurut peneliti sendiri penurunan tekanan darah yang terjadi
setelah diberikan pisang ambon dikarenakan tingginya kandungan kalium dan natrium
rendah yang terdapat pada pisang ambon, penurunan tekanan darah disebabkan juga
karena kepatuhan responden saat mengkonsumsi pisang ambon sesuai jumlah takaran
yang disarankan peneliti dan juga mengurangi pola hidup yang tidak sehat seperti sering
Dari hasil penelitian yang dilakukan pada jurnal 1 sampai jurnal 9 didapatkan gambaran
tekanan darah 2 jurnal menggunakan kategori normal, ringan , sedang, berat. Tekanan
darah sebelum konsumsi pisang ambon kategori tekanan darah ringan 8 orang, sedang 32
orang dan berat 3 orang, setelah diberikan pisang ambon kategori tekanan darah normal
12 orang, ringan 22 orang dan sedang 6 orang. Sedangkan 7 jurnal menggunakan hasil
tekanan sistolik 130-180 mmhg dan diastolic 80-110 mmhg dan tekanan darah setelah
mengkonsumsi pisang ambon, tekanan sistolik 110-175 mmgh dan diastolic 70-100
mmhg. Menurut Megia dalam Peni dan Sulisdiana (2015) Mengkonsumsi pisang ambon
setiap hari mengalami penurunan tekanan darah sampai 10% dalam satu minggu para
peneliti tersebut menyatakan bahwa ini dapat terjadi karena kandungan kalium yang
cairan dari bagian ekstraseluler mengakibatkan peningkatkan ekskresi natrium dalam urin
(natriuresis) dan menurunkan tekanan darah. Menurut peneliti sendiri penurunan tekanan
darah yang terjadi setelah mengkonsumsi pisang ambon dikarenakan sifat kalium yang
bekerja dalam intraseluler dan berdampak pada bagian ekstraseluler yang berakibat pada
peningkatan ekskresi natrium dalam urin, disaat natrium rendah tubuh tidak lagi menahan
air dengan tingkat melebihi abang batas normal tubuh sehingga volume darah tidak
pisang ambon dapat menjadi alternative dalam menurunkan tekanan darah karena
mengandung tinggi kalium dan rendah natrium. Hal ini sejalan dengan pendapat dari
Megia, dalam Peni dan Sulisdiana, 2015 yaitu salah satu tindakan pencegahan untuk
menurunkan tekanan darah adalah dengan cara mengkonsumsi buah pisang. Hal ini telah
dibuktikan melalui riset di Amerika yang dilaporkan Frank dkk dalam Journal of
Alternative and Complementary Medicine dalam Peni dan Sulisdiana (2015), penderita
hipertensi yang berusia 35-50 tahun yang mengkonsumsi 2 buah pisang ambon setiap hari
mengalami penurunan tekanan darah sampai 10% dalam satu minggu para peneliti
tersebut menyatakan bahwa ini dapat terjadi karena kandungan kalium yang sangat tinggi
(natriuresis) dan menurunkan tekanan darah (Megia dalam Peni dan Sulisdiana, 2015).
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Suwandi (2013)
ambon terhadap penurunan tekanan darah pada lansia penderita hipertensi di Panti
Werdha Mojopahit Kabupaten Mojokerto. Hal ini ditunjukkan dengan hasil uji wilcoxon
signed rank test pada sistole didapatkan p = 0,002 < α = 0,05 pada diastole p = 0,001< α
pisang ambon terhadap penurunan tekanan darah pada lansia penderita hipertensi di Panti
Werdha Mojopahit Kabupaten Mojokerto. Selain itu hasil penelitian ini juga sejalan
dengan penelitian Rusli (2010) dengan judul “Pengaruh Konsumsi Pisang Ambon
Terhadap Tekanan Darah Wanita Dewasa Pada Cold Stress test”. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa penurunan signifikan pada kenaikan tekanan darah cold stress test
setelah makan satu buah pisang ambon setiap hari selama tujuh hari (p < 0.05). Pendapat
peneliti adalah penelitian yang dilakukan peneliti sudah memperhatikan unsur-unsur yang
dapat dijadikan patokan supaya hasil penelitian tidak menjadi keliru. Unsur tersebut
seperti, pemberian pisang ambon diberikan sesuai dengan dosis yang tepat yaitu 2 kali
sehari dengan dosis ±140 gr pada pagi dan sore hari selama 7 hari. Dan dari hasil analisis
artikel-artikel diatas didapatkan bahwa kandungan kalium pada pisang ambon yang
dalam mejalankan diet konsumsi pisang ambon yang dianjurkan peneliti, diet rendah
1. Penelitian Eka Yudha Chrisanto (2017) yang berjudul: “Efektifitas Pisang Ambon
Puskesmas Krui Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2017” Penelitian ini bertujuan untuk
diketahui efektifitas pisang ambon terhadap penurunan tekanan darah pada penderita
hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Krui Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2017.
Penelitian yang dilakukan yaitu penelitian kuantitaitf, dengan desain penelitian yang
Teknik pengambilan sampel dengan cara Total Sampling dengan jumlah sampel 30
orang; Pisang ambon diberikan 2 buah dimakan 2 kali sehari. Tekanan darah sebelum
diberikan pisang ambon sistole 170 mmhg, diastole 99 mmgh. Tekanan darah sesudah
diberikan pisang ambon sistole 143 mmhg, diastole 84 mmgh. Hasil uji statistic T-
Dependen didapatkan p value=0.000 yang artinya α < 0.05. Hal ini menunjukkan H0
ditolak dan Ha diterima. Membawa pada hasil bahwa pisang ambon berpengaruh
Pisang Ambon Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Lansia Penderita Hipertensi Di
pada lansia penderita hipertensi. Penelitian yang dilakukan yaitu penelitian kuantitaitf,
dengan desain penelitian yang menggunakan metode Pra Eksperimen TheOne Group
dengan jumlah sampel 12 orang; Pisang ambon diberikan 2 buah (140g) dimakan 2 kali
sehari. Tekanan darah sebelum diberikan pisang ambon kategori hipertensi sedang ada 9
orang dan kategori hipertensi berat 3 orang. Tekanan darah sesudah diberikan pisang
ambon hipertensi ringan 6 orang, normal 1 orng dan hipertensi sedang 2 orang. Hasil uji
statistic wilcoxon signed rank test pada systole didapatkan p value = 0,002 < α = 0,05
pada diastole p = 0,001 < α = 0,05. Hal ini menunjukkan H0 ditolak dan Ha diterima.
Membawa pada hasil bahwa pisang ambon berpengaruh terhadap penurunan tekanan
darah responden.
3. Penelitian Lymbran Tina, Risma Ulfianti, Irma Yunawati (2017) yang berjudul:
“Pengaruh Pemberian Pisang Ambon (Musa Accuminata Colla) Terhadap Tekanan Darah
ini bertujuan untuk mengetahui dampak pemberian buah pisang ambon (Musa
accuminata Colla) terhadap penurunan tekanan darah sistolik dan diastolik penderita
hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Wawotobi tahun 2017. Penelitian yang dilakukan
yaitu penelitian kuantitaitf, dengan desain penelitian yang menggunakan metode quasi
sampel dengan purposive sampling dengan jumlah sampel 30 orang; Pisang ambon
diberikan 2 (140g) buah dimakan 2 kali sehari. Tekanan darah sebelum diberikan pisang
ambon sistole 158 mmhg, diastole 99 mmgh. Tekanan darah sesudah diberikan pisang
ambon sistole 150 mmhg, diastole 92 mmgh. Hasil uji statistic wilcoxon signed rank test
didapatkan p value= 0.000 α =0.05. Hal ini menunjukkan H0 ditolak dan Ha diterima.
Membawa pada hasil bahwa pisang ambon berpengaruh terhadap penurunan tekanan
darah responden.
4. Penelitian Nurhamidah, Wilda Laila, Atika Putri Khairani (2019) yang berjudul:
“Pengaruh Pemberian Pisang Ambon (Musa Paradisiaca S) Terhadap Tekanan Darah Pra
Lansia Hipertensi Di Wilayah Puskesmas Lubuk Buaya Padang Tahun 2019” Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh buah pisang ambon terhadap perubahan tekanan
darah pada penderita hipertensi dan perbandingannya dengan kelompok kontrol positif
diwilayah kerja Puskesmas Lubuk Buaya Padang Tahun 2019. Penelitian yang dilakukan
yaitu penelitian kuantitaitf, dengan desain penelitian yang menggunakan metode one grup
pretets-post tets; Teknik pengambilan sampel dengan purposive sampling dengan jumlah
sampel 20 orang; Pisang Ambon diberikan 300 gr sehari. Tekanan darah sebelum
diberikan Pisang Ambon sistolik 170-180 mmHg, diastole 90-100 mmHg. Tekanan darah
sesudah diberikan Pisang Ambon hipertensi sistol 130-140 mmHg, diastole 80-90 mmHg.
Hasil uji statistic paired sample t-test pada sistolik sebelum dan sesudah menunjukan p
value=0,000 dan diastolik p value 0,004. Hal ini menunjukkan H0 ditolak dan Ha
diterima. Membawa pada hasil bahwa pisang ambon berpengaru terhadap penurunan
5. Penelitian Indra Yulianti, Veryudha Eka Prameswari, Tria Wahyuningrum (2019) yang
berjudul: “Pengaruh Pemberian Pisang Ambon Terhadap Tekanan Darah Pada Lansia
pisang ambon terhadap tekanan darah pada lansia penderita hipertensi. Penelitian yang
metode one group pre test-post test design; Teknik pengambilan sampel dengan
purposive sampling dengan jumlah sampel 31 orang; Pisang Ambon diberikan 2 buah
(140 g) dimakan 2 kali sehari. Tekanan darah sebelum diberikan pisang ambon kategori
hipertensi ringan ada 8 orang dan kategori hipertensi sedang 23 orang. Tekanan darah
sesudah diberikan pisang ambon hipertensi normal 11 orang, ringan 16 orang dan
hipertensi sedang 4 orang. Hasil uji statistic Wilcoxon Signed Rank Test didapatkan p
value=0.000 < α 0.05. Hal ini menunjukkan H0 ditolak dan Ha diterima. Membawa pada
hasil bahwa pisang ambon berpengaru terhadap penurunan tekanan darah responden.
6. Penelitian Eny Sutria, Aulia Insani (2015) yang berjudul: “Pengaruh Komsumsi Pisang
Ambon Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pra Lansia Hipertensi” Penelitian ini
tekanan darah pada pra lansia hipertensi. Penelitian yang dilakukan yaitu penelitian
group design; Teknik pengambilan sampel dengan purposive sampling atau judgement
sampling dengan jumlah sampel 20 orang; Pisang Ambon diberikan 3x sehari. Tekanan
darah sebelum diberikan Pisang Ambon sistolik 130-150 mmHg, diastole 80-90 mmHg.
Tekanan darah sesudah diberikan Pisang Ambon hipertensi sistol 110-130 mmHg,
diastole 70-80 mmHg. Hasil uji statistic Mann-Whitney Test pada data tekanan darah
sistolik sebelum dan sesudah diberikan intervensi menunjukkan p value=0,000 dan data
value=0,001. Hal ini menunjukkan H0 ditolak dan Ha diterima. Membawa pada hasil
7. Penelitian Aprilia Susanti1, Fitria Eka Resti, Reni purbanova (2019) yang berjudul:
Musa acuminata dalam mengurangkan tekanan darah. Penelitian yang dilakukan yaitu
sampling dengan jumlah sampel 20 orang; Consumption of Ambon banana with 2 fruits
every day. Blood Pressure Before Given Banana Ambon ≥ 160/100 mmhg. Blood
Pressure After Given Banana Ambon ≤159/99 mmhg. The result showed that consuming
8. Penelitian Selvi Ria Ristania, Martianawati, Stefanus Supriyanto, Rudi Irawan (2017)
yang berjudul: “The Effect of Consuming Ambon Banana (Musa paradisiaca Var.
menjelaskan dampak dari mengonsumsi Pisang Ambon saat tidur dengan hipertensi
dengan desain penelitian yang menggunakan metode one group pre-test post test design;
Teknik pengambilan sampel dengan Total sampling technique dengan jumlah sampel 15
orang; Consumption of Ambon banana with 2 fruits every day. Blood Pressure Before
Given Banana Ambon ≥ 160/90 mmhg. Blood Pressure After Given Banana Ambon
≤140/80 mmhg. The result showed that consuming Ambon banana affect in Reducing
9. Penelitian Silalahi, Winda Aswani Harahap (2019) yang berjudul: “Pengaruh Konsumsi
Pisang Ambon Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Pralansia Yang Mengalami
Hipertensi Di Dusun Viii Desa Tembung” Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh konsumsi pisang ambon terhadap penurunan tekanan darah pada pra lansia
yang mengalami hipertensi. Penelitian yang dilakukan yaitu penelitian kuantitaitf, dengan
desain penelitian yang menggunakan metode Quasy Eksprimen dengan desaign one
group pre test and post test; Teknik pengambilan sampel dengan Non probability
sampling dengan pendekatan purposive sampling dengan jumlah sampel 30 orang; Pisang
Ambon diberikan 350mg dimakan 2x sehari. Tekanan darah sebelum diberikan Pisang
Ambon sistolik 140-176 mmHg, diastole 85-110 mmHg. Tekanan darah sesudah
diberikan Pisang Ambon hipertensi sistol 130-175 mmHg, diastole 80-110 mmHg. Hasil
uji statistic Mc Nemar didapatkan p value=0.000 < α 0.05. Hal ini menunjukkan H0
ditolak dan Ha diterima. Hal ini menunjukkan H0 ditolak dan Ha diterima. Membawa
pada hasil bahwa pisang ambon berpengaru terhadap penurunan tekanan darah
responden.
Dari hasil penelitian jurnal 1 sampai 9 terdapat persamaan dilihat pada tekanan
darah dimana setelah diberikan konsumsi pisang ambon terjadi penurunan tekanan darah
sedangkan perbedaan jurnal 1 sampai 9 dapat dilihat dari frekuensi konsumsi pisang
ambon dimana terdapat 8 jurnal dengan pemberian pisang ambon 2 buah dimakan 2 kali
sehari, sedangkan pemberian pisang ambon sebanyak 3 buah dimakan 3 kali sehari hanya
ada 1 jurnal, kemudian perbedaan selanjutnya ada pada berat berdasarkan buah pisang
ambon yang diberikan bervariasi mulai dari 140 gram, 300 gram dan 350 milligram, dan
perbedaan terakhir ada pada gambaran tekanan darah dimana terdapat 2 jurnal yang
menggunakan kategori normal, ringan, sedang, berat dan 7 jurnal menggunakan hasil
Dari hasil penelitian jurnal 1 sampai 9 terdapat kelebihan yang ditemukan peneliti
yaitu pnelitian yang mudah dilaksanakan dan di praktekan karena media yang digunakan
ambon hanya dilakukan 7 hari, jika dilakukan lebih dari 7 hari maka nilai keakuratan
dari banyak peneliti sebelumnya, selanjutnya hasil penelitian dapat disimpulkan tanpa
Kekurangan dari literature review ini adalah data penelitian tidak secara langsung
didapatkan di lapangan.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
ambon 2 buah dimakan 2 kali sehari ada 8 jurnal, sedangkan konsumsi pisang ambon
3 buah dimakan 3 kali sehari hanya ada 1 jurnal. Pemberian pisang ambon diberikan
sesuai dengan dosis yang tepat yaitu 2 kali sehari dengan dosis ±140 gr pada pagi dan
Dari hasil penelitian literatur/artikel-artikel diatas merujuk pada hasil bahwa pisang
banyak mengandung tinggi kalium dan rendah natrium. Kalium membantu menjaga
tekanan osmotik diruang intrasel sedangkan natrium menjaga tekanan osmotik dalam
ruang ekstrasel sehingga kadar kalium yang tinggi dapat meningkatkan ekskresi
natrium dalam urin (natriuresis), sehingga dapat menurunkan volume darah dan
menyebabkan cairan dalam ruang intrasel cenderung tertarik keruangan ekstrasel dan
retensi natrium dikarenakan respon dari tubuh agar osmolalitas pada kedua
kompartemen berada pada titik ekuilibrium namun hal tersebut dapat meningkatkan
tekanan darah..
B. Saran
cara salah satunya mengkonsumsi pisang ambon dapat menurunan tekanan darah.
2. Bagi Masyarakat
masyarakat usia >18 tahun yang mengalami hipertensi sehingga hasil penelitian yang
DAFTAR PUSTAKA
Ardiansyah & Muhamad, 2012. Medikal Bedah Untuk Mahasiswa. Jogjakarta: DIVA Press.
Bernita Silalahi.S.Pd., S. & Winda Aswani Harahap, 2018. PENGARUH KONSUMSI PISANG
AMBON TERHADAP. Jurnal Ilmiah Keperawatan Imelda, Volume 4, pp. 139-144.
Bernita Silalahi.S.Pd., S. & Winda Aswani Harahap, 2018. PENGARUH KONSUMSI PISANG
AMBON TERHADAP. Jurnal Ilmiah Keperawatan IMELDA, Volume 4, pp. 510-515.
Dinkes Sulawesi Utara, 2017. Laporan Tahunan 2017. Manado: Dinkes Sulawesi Utara.
Edi Junaedi, S. M., & Ir. Sufrida Yulianti, M. (2013). Hipertensi Kandas Berkat Herbal. Jakarta :
FMedia (Imprint AgroMedia Pustaka).
LR, & Kalangi S, G., 2013. Pengaruh Terapi Diet Pisang Ambon. Jurnal Keperawatan, pp. 1-6.
Memah, M. & Jeini Ester Nelwan, . G. D. K., 2019. HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN
MEROKOK DAN KONSUMSI ALKOHOL. Jurnal KESMAS, Volume 8, pp. 68-74.
Nurhamidah & Atika Putri Khairani, W. L., 2019. Pengaruh Pemberian Pisang Ambon (Musa
Paradisiaca S) Terhadap Tekanan Darah. Prosiding Seminar Kesehatan Perintis E-ISSN,
Volume 2, pp. 31-40.
Ristania, S. R. & Martianawati, S. S. R. I., 2017. The Effect of Consuming Ambon Banana
(Musa
paradisiaca Var. Sapientum) on Sleep. Health Notions, Volume 1, pp. 86-89.
Rusli, & Megawati. (2010). Pengaruh Konsumsi Pisang Ambon (Musa acuminata Colla)
Terhadap
Tekanan Darah Wanita Dewasa Pada Cold Stress Test. Jurnal Keperawatan.
Susanti1, A. & Fitria Eka Resti, R. p., 2019. EFFECT OF MUSA ACUMINATA CAVENDISH
SUBGROUP (AMBON. 1st International Respati Health Conference, pp. 973-977.
Sutria, E. & Aulia Insani, 2015. Pengaruh Komsumsi Pisang Ambon Terhadap Penurunan.
JOURNAL OF ISLAMIC, Volume 1, pp. 33-40.
Sutria, E. & Insani, A, 2017. Pengaruh. Journal of Islamic Nursing, pp. 33-40.
Tina, L. & Risma Ulfianti, I. Y., 2019. PENGARUH PEMBERIAN PISANG AMBON (Musa
accuminata Colla) TERHADAP TEKANAN. Majalah Kesehatan, Volume 6, pp. 106-
112.
Utaminingsih & Wahyu, 2015. Mengenal & Mencegah. Yogyakarta: Media Ilmu.
Yulianti, I. & Tria Wahyuningrum, . V. E. P., 2019. Pengaruh Pemberian Pisang Ambon
Terhadap.
JURNAL NERS DAN KEBIDANAN, Volume 6, pp. 70-76.
ABSTRAK
Hipertensi merupakan suatu penyakit kronis yang dapat menyerang semua manusia dari yang
paling muda sampai yang paling tua. Data WHO (World Health Organization) 2015,
menunjukkan sekitar 1,13 miliar orang di dunia menderita hipertensi. Artinya, 1 dari 3 orang di
dunia menderita hipertensi. Data survai Indikator Kesehatan Indonesia (Sirkernas) tahun 2016
menunjukkan peningkatan prevelensi hipertensi pada penduduk usia 18 tahun ke atas sebesar
32,4%. Hipertensi tidak dapat secara langsung menyebabkan kematian, bila tidak segera diobati
akan berisiko terjadi komplikasi seperti stroke, infark miocardium, gagal ginjal dan ensefalopati.
Penyakit hipertensi juga dapat dicegah dan diminimalisir dengan terapi non farmakologi untuk
menghindari efek samping dari obat-obatan antihipertensi yaitu dengan terapi pengaturan pola
makan yang sehat dan seimbang. Salah satunya dengan mengkonsumsi kalium yang adekuat.
Buah yang banyak mengandung kalium adalah pisang ambon. Penelitian ini diperlukan
rangkuman literature yang bertujuan untuk melihat pengaruh konsumsi pisang ambon terhadap
tingkat hipertensi. Pencarian database yang digunakan termasuk Google Scholar, Garuda dan
Directory of Open Access Journal. Kata kunci yang digunakan dalam pencarian artikel adalah
hipertensi dan pisang ambon dengan mendapatkan 103 artikel dan yang digunakan hanya 9
asrtikel yang sesuai dengan melalui analisis tujuan, kesesuaian topik, metode penelitian yang
digunakan, dan hasil dari setiap artikel. Terdapat hasil bahwa pisang ambon berpengaruh dalam
menurunkan tekanan darah/hipertensi.