Anda di halaman 1dari 7

I.

Mengidentifikasi Diagnosa Keperawatan Kategori Psikologi, Kategori Perilaku,


Kategori Relasional dan Kategori Lingkungan

N SUB KATEGORI KODE DIAGNOSA KET


O DIAGNOSA
1. Integritas Ego
D.0080 Ansietas
D.0081 Berduka
D.0082 Distres Spiritual
D.0083 Gangguan Citra
Tubuh
D.0085 Gangguan Persepsi
Sensori
D.0086 Harga Diri Rendah
Kronis
D.0087 Harga Diri Rendah
Situasional
D.0088 Keputusasaan
D.0092 Ketidakberdayaan
D.0098 Penyangkalan
Tidak Efektif
D.0099 Perilaku Kesehatan
Cenderung Berisiko
D.0100 Resiko Distres
Spiritual
D.0101 Resiko Harga Diri
Rendah Kronis
D.0102 Resiko Harga Diri
Rendah Situasional
D.0103 Resiko
Ketidakberdayaan
D.0104 Sindrom Pasca
Trauma
D. 0105 Waham
2. Pertumbuhan Dan Perkembangan
D.0106 Gangguan Tumbuh
Kembang
D.0107 Resiko Gangguan
Perkembangan
D.0108 Resiko Gangguan
Pertumbuhan
3. Kebersihan Diri
D.0109 Defisit Perawatan
Diri
4. Penyuluhan Dan Pembelajaran
D. 0110 Defisit Kesehatan
Komunitas
D. 0111 Defisit
Pengetahuan
D. 0114 Ketidakpatuhan
D. 0116 Manajemen
Kesehatan Tidak
Efektif
D. 0117 Pemeliharaan
Kesehatan Tidak
Efektif
5 Interaksi Sosial
D.0118 Gangguan Interaksi
Social
D.0119 Gangguan
Komunikasi Verbal
D. 0120 Gangguan Proses
Keluarga
D. 0121 Isolasi Social
D. 0123 Kesiapan
Peningkatan Proses
Keluarga
D. 0124 Ketegangan Peran
Pemberi Asuhan
D. 0125 Penampilan Peran
Tidak Efektif
6. Keamanan Dan Proteksi
D.0132 Perilaku Kekerasan
D.0135 Resiko Bunuh Diri
D.0146 Resiko Perilaku
Kekerasan
D.0145 Resiko Mutilasi
Diri
D. 0146 Resiko Perilaku
Kekerasan

II. Intervensi Keperawatan Manajemen Perilaku

NO KODE TINDAKAN SP UNTUK INTERVENSI


INTERVENSI/DEFINISI (MINIMAL 3)
I. I. 12463 a. Obervasi : a. Observasi :
Mengidentifikasi dan - Identifikasi harapan - Identifikasi harapan untuk
mengelola perilaku negatif untuk mengendalikan mengendalikan perilaku
perilaku
b. Terapeutik: b. Terapeutik :
- Diskusikan tanggung - Jadwalkan kegiatan terstruktur
jawab terhadap
perilaku c. Edukasi :
- Jadwalkan kegiatan - Informasikan keluarga bahwa
terstruktur keluarga sebagai dasar
- Ciptakan dan pembentukan kognitif
pertahankan
lingkungan dan
kegiatan perawatan
konsisten setiap dinas
- Tingkatkan aktifitas
fisik sesuai
kemampuan
- Batasi jumlah
pengunjung
- Bicara dengan nada
rendah dan tenang
- Lakukan kegiatan
pengalihan terhadap
sumber agitasi
- Cegah perilaku pasif
dan agresif
- Beri penguatan positif
terhadap keberhasilan
mengendalikan
perilaku
- Lakukan pengekangan
fisik sesuai indikasi
- Hindari bersikap
menyudutkan dan
menghentikan
pembicaraan
- Hindari berdebat atau
menawar batas
perilaku yang telah
ditetapkan

c. Edukasi:
- Informasikan keluarga
bahwa keluarga
sebagai dasar
pembentukan kognitif

Satuan Pelaksana

1. Observasi
- Identifikasi harapan untuk mengendalikan perilaku
Orientasi 
Selamat pagi ibu, perkenalkan nama saya A.M saya perawat yang dinas diruangan ini
selama 2 minggu. Hari ini saya dinas pagi dari jam 7 sampai jam 2 siang, jadi selama
minggu ini saya yang merawat ibu. Nama ibu siapa? dan senang nya dipanggil apa?
bagaimana perasaan ibu saat ini? masih ada perasaan kesal atau marah? Baiklah saat ini saya
akan kotrak waktu dengan ibu untuk berbincang-bincang tentang perasaan marah yang ibu
rasakan. Berapa lama kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau 10 menit? Dimana kita akan
berbincang-bincang? Bagaimana kalau diruangan ini?

Kerja
Kalau ada yang menyebabkan ibu marah dan muncul perasaan kesal, selain nafas
dalam ibu dapat memukul kasur dan bantal. Sekarang mari kita latihan memukul bantal
dan kasur mari ke kamar ibu? jadi kalau nanti ibu kesal atau marah, ibu langsung ke kamar dan
lampiaskan marah ibu tersebut dengan memukul bantal dan kasur. Coba ibu lakukan memukul bantal
dan kasur, ya bagus sekali ibu melakukannya. cara ini pun dapat dilakukan secara rutin jika
ada perasaan marah, kemudian jangan lupa merapikan tempat tidur.

Terminasi
Bagaimana perasaan ibu setelah latihan cara menyalurkan marah tadi? Coba ibu sebutkan
ada berapa cara yang telah kita latih? Bagus, mari kita masukkan kedalam jadwal
kegiatan sehari-hari ibu. Pukul berapa ibu mau mempraktikkan memukul kasur/bantal?
Bagaimana kalau setiap bangun tidur? baik jadi jam 3 pagi dan jam 5 sore, lalu kalau ada
keinginan marah sewaktu-waktu gunakan kedua cara tadi ya bu. sekarang ibu istirahat, 2
jam lagi kita ketemu ya bu, kita akan belajar mengendalikan marah dengan belajar bicara
yang baik. Sampai jumpa, selamat pagi.

2. Terapeutik :
- Menjadwalkan kegiatan terstruktur
Orientasi
Selamat siang ibu masih ingat nama saya? Bagus ibu, sesuai dengan janji saya 2 jam yang
lalu sekarang kita ketemu lagi. Bagaimana bu, sudah dilakukan tarik nafas dalam dan pukul kasur
bantal? Apa yang dirasakan setelah melakukan latihan secara teratur? Coba saya lihat
jadwal kegiatan hariannya. Bagus, bagaimana kalau kita sekarang latihan cara bicara untuk
mencegah marah? Dimana enaknya kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau ditempat
yang sama? Berapa lama ibu mau kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau 10 menit?

Kerja
Sekarang kita latihan cara bicara ibu baik untuk mencegah marah. Kalau marah sudah
disalurkan melalui tarik nafas dalam atau pukul kasur dan bantal, dan sudah lega, maka kita
perlu bicara dengan orang yang membuat kita marah. Ada tiga caranya bu" 1. meminta
dengan baik tanpa marah dengan suara yang rendah serta tidak menggunakan kata-kata kasar.
tadi ibu mengatakan penyebab marahnya karena makanan tidak tersedia, rumah berantakan, coba ibu
minta sediakan makan dengan baik. Bu, tolong sediakan makan dan bereskan rumah. Nanti
biasakan dicoba disini untuk meminta baju, minta obat dan lain-lain. Coba ibu praktekkan .
bagus bu. Yang kedua menolak dengan baik, jika ada yang menyuruh dan ibu tidak
ingin melakukannya, katakana maaf saya tidak bisa melakukannya karena sedang ada kerjaan coba
ibu praktekkan. Bagus bu. Yang ketiga mengungkapkan perasaan kesal, jika ada perlakuan
orang lain yang membuat kesal ibu dapat mengatakan Saya jadi ingin marah karena
perkataan mu itu. Coba praktekkan. Bagus.

Termiasi
Bagaimana perasaan ibu setelah bercakap-cakap tentang cara mengontrol marah dengan
bicara yang baik? coba ibu sebutkan lagi cara bicara yang baik yang telah kita pelajari.
Bagus sekali, sekarang mari kita masukkan dalam jadwal. Berapa kali sehari ibu mau latihan
bicara yang baik? bisa kita buat jadwalnya? Coba masukkan dalam jadwal latihan sehari-
hari, misalnya meminta obat, makanan dll. Bagus nanti dicoba ya bu! Bagaimana
kalau besok kita ketemu lagi? besok kita akan membicarakan cara lain untuk mengatasi rasa
marah ibu yaitu dengan cara ibadah, ibu setuju? Mau dimana bu? Disini lagi? Baik sampai
nanti ya ibu.

3. Edukasi : Informasikan keluarga bahwa keluarga sebagai dasar pembentukan kognitif


- Informasikan keluarga bahwa keluarga sebagai dasar pembentukan kognitif
Orientasi :
Selamat pagi pak, perkenalkan nama saya M.K, saya perawat yang bertugas diruangan
ini, saya yang akan merawat ibu (pasien). Nama bapak siapa, senangnya dipanggil apa?
Bisa kita berbincang-bincang sekarang tentang masalah yang bapak hadapi? Berapa lama
pak kita akan berbincang-bincang? Bagaimana kalau 30 menit? Dimana enaknya kita
berbincang-bincang, pak? Bagaimna kalo diruangan perawat?

Kerja :
Pak, apa masalah yang bapak hadapi dalam merawat ibu? Apa yang bapak lakukan? Baik
bu, saya akan coba jelaskan tentang marah ibu dan hal-hal yang perlu diperhatikan.
Pak, marah adalah suatu perasaan yang wajar tapi bisa tidak disalurkan dengan benar
akan membahayakan dirinya sendiri, orang lain dan lingkungan. Yang menyebabkan istri
bapak marah dan ngamuk adalah kalau merasa direndahkan, keinginan tidak terpenuhi.
Kalau ibu apa penyebabnya pak? Kalau nnti wajah istri bapak tampak tegang dan merah,
lalu kelihatan gelisah, itu artinya istri bapak sedang marah, dan biasanya setelah itu ia
akan melampiaskannya dengan membanting-banting perabotan rumah tangga atau
memukul atau berbicara kasar? Kalau apa perubahan terjadi? Lalu apa yang bisa dia
lakukan?
Bila hal tersebut terjadi sebaiknya bapak tetap tenang, bicara lembut tapi tegas, jangan
lupa jaga jarak dan jauhkan benda-benda tajam dari sekitar ibu seperti gelas, pisau.
Jauhkan juga anak-anak kecil dari ibu. Bila ibu masih marah dan ngamuk segera bawa ke
puskesmas atau RSJ setelah sebelumnya diikat (ajarkan caranya pada keluarga). Jangan
lupa minta bantuan orang lain saat mengikat ibu yahh pak, lakukan dengan tidak
menyakiti ibu dan jelaskan alasan mengikat yaitu agar ibu tidak mencederai diri sendiri,
orang lain dan lingkungan. Nah pak, bapak sudah lihat kan apa yang sudah saya ajarkan
kepada bapak bila tanda-tanda kemarahan muncul. Bapak bisa bantu ibu dengan cara
mengingatkan jadwal latihan cara mengontrol marah yang sudah dibuat yaitu secara fisik,
verbal, spiritual atau obat teratur. Kalau ibu bisa melakukan latihannya dengan baik
jangan lupa dipuji yah pak.

Terminasi :
Bagaimna perasaan bapak setelah kita berbincang-bincang tentang cara merawat ibu?
Coba bapak sebutkan lagi cara merawat ibu, setelah ini coba bapak ingatkan jadwal yang
telah dibuat untuk ibu ya pak. Bagaimna kalau kita ketemu 2 hari lagi untuk latihan cara-
cara yang telah kita bicarakan tadi langsung kepada ibu? Tempatnya disini saja lagi yah
pak?

DAFTAR PUSTAKA
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2017). Edisi 1 Cetakan III (Revisi) . Standar Diagnosis
Keperawatan Indonesia. Jakarta Selatan : Dewan Pengurus Pusat
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2019). Edisi 1 Cetakan II. Standar Luaran Keperawatan
Indonesia. Jakarta Selatan : Dewan Pengurus Pusat
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2018). Edisi 1 Cetakan II. Standar Intervensi Keperawatan
Indonesia. Jakarta Selatan : Dewan Pengurus Pusat
https://www.academia.edu/28333218/STRATEGI_PELAKSANAAN_RISIKO_PERILAKU_
KEKERASAN
http://scholar.unand.ac.id/18689/5/PENGARUH%20PSIKOEDUKASI%20KELUARGA
%20TERHADAP%20KLIEN%20DAN%20KEMAMPUAN%20KLIEN
%20PERILAKU%20KEKERASAN%20DAN.pdf

Anda mungkin juga menyukai