Anda di halaman 1dari 23

Asuhan Keperawatan pada

Klien Defisit Perawatan Diri

Kelompok 6B
Kevin Chandra Pangestu 2720200050

Nama Laela Romadona 2720200054

Kelompok Indri Susilowati 2720200081

Bilqis Salsabil. Sahari 270200086


Definisi

Defisit perawatan diri adalah kurangnya perawatan


diri pada pasien dengan perubahan proses pola pikir
pada dirinya sehingga kemampuan dalam melakukan
aktivitas perawatan dirinya menurun. Kurangnya
perawatan diri dapat dilihat dari ketidakmampuan
atau ketidakberdayaan dalam melakukan kebersihan
diri mandiri seperti Mandi, makan/minum secara
mandiri, berhias secara mandiri, Toileting (BAK/BAB)
(Damayanti, 2012) .

Jenis-jenis
Menurut Nanda (2012)
a. Deficit perawatan diri : Mandi
Hambatan kemampuan untuk melakukan atau menyelesaikan
mandi/beraktivitas perawatan diri untuk diri sendiri.
b. Deficit perawatan diri : berhias
Hambatan kemampuan untuk melakukan atau menyelesaikan
aktivitas berpakaian dan berhias untuk diri sendiri.
c. Deficit perawatan diri : makan/minum
Hambatan kemampuan untuk melakukan atau menyelesaikan
aktivitas makan dan minum secara mandiri.
d. Deficit perawatan diri : BAB/BAK
Hambatan kemampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas
eliminasi sendiri.
Tanda & Gejala Menurut Jalil (2015),

a. Data subjektif b. Data Objektif


Badan bau, kotor, berdaki, rambut kotor,
Malas mandi gigi kotor, kuku panjang.
Tidak mau menyisir rambut Tidak menggunakan alat mandi pada saat
Tidak mau menggosok gigi mandi dan tidak mandi dengan benar.
Tidak mau memotong kuku Rambut kusut, berantakan, kumis dan
Tidak mau berhias/berdandan jenggot tidak rapi, serta tidak mampu
Tidak bisa/tidak mau menggunakan alat berdandan.
mandi/kebersihan diri Pakaiann tidak rapi, tidak mampu memilih,
Tidak mau mencuci tangan sebelum dan mengambil, memakai, mengencangkan dan
sesudah makan memindahkan pakaian, tidak memakai alas
kaki.
Tidak membersihkan diri dan tempat
Makan dan minum sembarangan dan
BAB/BAK berceceran, tidak menggunakan alat
Tidak mengetahui cara perawatan diri yang makan, tidak mampu menyiapkan makanan
benar BAB dan BAK tidak pada tempatnya, tidak
membersihkan diri setelah BAB dan BAK,
tidak mampu menjaga kebersihan toilet dan
menyiram toilet setelah BAB dan BAK.

Etiologi
Dampak
(Nurhalimah, 2016).

a. Factor predisposisi
1. Biologis
2. Psikologis 1. Dampak Fisik
3. Sosial 2. Dampak Psikososial
b. Factor presipitasi
1. Body Image
2. Praktik Sosial
3. Status Sosial
Ekonomi
4. Pengetahuan
5. Budaya
6. Kebiasaan
Seseorang
Penatalaksanaan
Pohon Masalah
1. Farmakologi
Obat anti psikosis : Penotizin Effect Isolasi Mandiri
Obat anti depresi : Amitripilin
Obat antu ansietas : Diasepam,
bromozepam, clobozam. Core Problem Defisit Perawatan Diri
Obat anti insomia : phnebarbital.
2. Terapi Causa Harga diri rendah kronis
a. Terapi Keluarga
b. Terapi Aktivitas Kelompok
c. Terapi Musik
espon
ang R
Rent
Mekanisme Koping

a. Regresi, menghindari stress, kecemasan dan menampilkan perilaku kembali, seperti


pada perilaku perkembangan anak atau berhubungan dengan masalah proses
informasi dan upaya untuk mengulangi ansietas (Dermawan, 2013).
b. Penyangkalan (Denial) melindungi diri terhadap kenyataan yang tak menyenangkan
dengan menolak menghadapi hal itu, yang sering dilakukan dengan cara melarikan diri
seperti menjadi “sakit” atau kesibukan lain serta tidak berani melihat dan mengakui
kenyataan yang menakutkan (Yusuf dkk, 2015).
c. Menarik diri, reaksi yang ditampilkan dapat berupa reaksi fisik maupun
psikologis, reaksi fisk yaitu individu pergi atau lari menghindar sumber stresor
(Dermawan, 2013).
d. Intelektualisasi, suatu bentuk penyekatan emosional karena beban emosi
dalam suatu keadaan yang menyakitkan, diputuskan, atau diubah (distorsi)
(Yusuf dkk, 2015)

ASUHAN
KEPERAWATAN

N D I RI
R A W A T A
DEFISIT PE
Pengkajian

1 Identitas

2 Alasan Masuk

3 Faktor Predisposisi
Genogram Citra Tubuh
Identitas Diri
4 Pem. Fisik Konsep Diri Peran Diri
Ideal Diri

5 Psikososial Harga Diri


Hubungan Sosial
1. DEFISIT PERAWATAN
DIRI

TAN DIRI
DEFISIT PERAWA DIAGNOSA KEPE
RWATAN
2.
harga diri
rendah
3.

isolasi sosial
Analisa Data

MASALAH
NO DATA
KEPERAWATAN

DS :
Klien mengatakan malas untuk merawat dirinya karena menurutnya mandi
ataupun tidak mandi tetap tidak ada yang akan memperhatikannya.
Klien hanya mengganti baju jika merasa ingin, jika tidak maka pakaiannya
akan terus ia pakai.
Klien mengatakan tidak pernah mencuci tangan saat makan dan ketika Defisit Perawatan
1 selesai makan klien hanya melap di pakaiannya saja, Diri
Klien mengatakan jika BAB/BAK hanya menyiramnya begitu saja.

DO :
Klien tampak kotor dan sangat bau.
Klien sering memakai pakaian yang sama tiap harinya dan berbau
Kuku klien tampak sangat kotor dan panjang
Mulut klien tampak kotor dan giginya kuning
Analisa Data

MASALAH
NO DATA
KEPERAWATAN

DS :
Klien mengatakan merasa gagal menjadi seorang ibu untuk anak-anaknya
Klien mengatakan malu bertemu dengan orang lain karena merasa kotor dan
bau.

2 DO :
Harga Diri Rendah
Klien tampak sering sedih dan murung
Klien berbicara seperlunya saja jika ada yang mengajaknya berbicara.
Analisa Data

MASALAH
NO DATA
KEPERAWATAN

DS :
Klien mengatakan tidak memiliki teman dekat dan lebih senang menyendiri
saja

3 DO : Isolasi Sosial
Klien tampak sering melamun
Klien sering menghindari orang lain
Klien tampak jarang berbicara dengan orang lain
Intervensi Kep.
Dx : Defisit Perawatan Diri

TUJUAN KRITERIA HASIL INTERVENSI

SP 1 :
SP 1 :
Klien mampu melakukan Klien mau mandi minimal 2 kali
Melatih cara perawatan diri
kebersihan diri secara dalam sehari
: Mandi
mandiri

SP 2 : Penampilan klien tampak rapi,


SP 2 :
Klien mampu melakukan bersih, tidak berbau
Melatih cara perawatan diri
berhias atau berdandan Mampu mengeringkan badan
: Berhias
secara baik setelah mandi
Intervensi Kep.
Dx : Defisit Perawatan Diri

TUJUAN KRITERIA HASIL INTERVENSI

SP 3 : SP 3 :
Klien mampu mencuci tangan
Klien mampu mencuci tangan Melatih cara perawatan diri
sebelum dan sesudah makan
sebelum dan sesudah makan : Makan/Minum

Klien mampu mencuci tangan SP 4 :


SP 4 :
menggunakan sabun setelah Melatih cara perawatan diri
Klien mampu mencuci tangan
BAB/BAK : BAB/BAK
setelah BAB/BAK
Implementasi

Evaluasi

IMPLEMENTASI EVALUASI

S:
klien sangat antusias
SP 1 :
Memperkenalkan diri
Data : Badan klien tampak kotor dan bau, kuku jari tangan dan kaki
Klien mengerti pentingnya kebersihan dirinya.
panjang dan kotor, baju sangat kotor
Klien merasa senang setelah dibantu.

Tindakan Keperawatan :
O:
SP 1 : Melatih cara perawatan diri : mandi.
Klien tampak antusias saat mendapatkan informasi dari perawat.
Membina hubungan saling percaya
Jelaskan pentingnya kebersihan diri
A:
Jelaskan cara dan alat kebersihan diri.
Masalah teratasi, klien mau mandi dan membersihkan diri.
Latih menjaga kebersihan diri : mandi, ganti pakaian, sikat gigi,
cuci rambut, potong kuku.
P:
Intervensi dilanjutkan degan topic cara berdandan yang baik
Implementasi

Evaluasi

IMPLEMENTASI EVALUASI

S:
Klien mampu menyebutkan dan mempraktekkan secara mandiri cara
berdandan yang baik.
SP 2:
Data : Rambut berantakan, wajah kusam
O:
Klien tampak sudah bisa untuk berdandan dengan baik
Tindakan Keperawatan :
Sp 2 : Melatih cara perawatan diri : berhias
A : Masalah teratasi
Evaluasi kegiatan Sp 1. Beri pujian
Jelaskan cara berdandan
P:
Latih cara berdandan setelah membersihkan diri : sisiran, rias
Intervensi dilanjutkan dengan topic cara makan/minum yang baik
muka untuk wanita
Implementasi

Evaluasi

IMPLEMENTASI EVALUASI

S:
Klien sangat antusias
SP 3 :
Data : Klien tidak pernah mencuci tangan sebelum dan sesudah
O:
makan
Klien tampak antusias dan saat makan klien sudah bisa.

Tindakan Keperawatan :
A:
Sp 3 : Melatih cara perawatan diri : makan/minum
Masalah teratasi
Evaluasi kegiatan Sp 1 dan 2. Beri pujian
Jelaskan cara dan alat makan dan minum.
P:
Latih cara makan dan minum yang baik dan benar.
Intervensi dilanjutkan dengan topic cara BAB/BAK yang baik dan
benar
Implementasi

Evaluasi

IMPLEMENTASI EVALUASI

S:
Klien mampu menjelaskan kembali cara BAB/BAK yang baik.

SP 4 : O:
Data : Klien tidak mau mencuci tangan setelah BAB/BAK Klien tampak memahami apa yang sudah dijelaskan

Tindakan Keperawatan : A:
Sp 4 : Melatih cara perawatan diri : BAB/BAK 1. Tujuan telah tercapai
Evaluasi kegiatan Sp 3. Beri pujian 2. Klien sudah dapat makan dan minum dengan baik serta BAK/BAB
Jelaskan cara BAB dan BAK yang baik dengan baik.
Latih BAB dan BAK yang baik
P : Intervensi dipertahankan dan motivasi klien untuk tetap
melakukan perawatan diri.
Kesimpulan

Klien dengan gangguan jiwa yaitu defisit perawatan diri hendaknya di


berikan perhatian yang lebih dalam perawatan diri sehinngga peningkatan
kebersihan klien dapat lebih meningkat lebih baik. Klien yang sering
menyendiri merupakan resiko menjadi isolasi sosial maka komunikasi
terapeutik yang di gunakan sebagai landasan untuk membina saling
percaya sehingga dapat mengggali semua permasalahan.

Klien dengan gangguan jiwa yaitu defisit perawatan diri harus selalu di
libatkan dalam kegiatan dan di temani setiap tindakan yang lebih.
Identifikasi diri mengenai penyebab awal terjadinya gangguan tersebut
menjadi focus perhatian pemberian pelayanan kesehatan. Klien dengan
gangguan jiwa yaitu defisit perawatan diri membutuhkan dukungan dari
keluarganya sehingga dapat mempercepat proses penyembuhan klien.

Anda mungkin juga menyukai