Kelompok 6B
Kevin Chandra Pangestu 2720200050
Jenis-jenis
Menurut Nanda (2012)
a. Deficit perawatan diri : Mandi
Hambatan kemampuan untuk melakukan atau menyelesaikan
mandi/beraktivitas perawatan diri untuk diri sendiri.
b. Deficit perawatan diri : berhias
Hambatan kemampuan untuk melakukan atau menyelesaikan
aktivitas berpakaian dan berhias untuk diri sendiri.
c. Deficit perawatan diri : makan/minum
Hambatan kemampuan untuk melakukan atau menyelesaikan
aktivitas makan dan minum secara mandiri.
d. Deficit perawatan diri : BAB/BAK
Hambatan kemampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas
eliminasi sendiri.
Tanda & Gejala Menurut Jalil (2015),
Etiologi
Dampak
(Nurhalimah, 2016).
a. Factor predisposisi
1. Biologis
2. Psikologis 1. Dampak Fisik
3. Sosial 2. Dampak Psikososial
b. Factor presipitasi
1. Body Image
2. Praktik Sosial
3. Status Sosial
Ekonomi
4. Pengetahuan
5. Budaya
6. Kebiasaan
Seseorang
Penatalaksanaan
Pohon Masalah
1. Farmakologi
Obat anti psikosis : Penotizin Effect Isolasi Mandiri
Obat anti depresi : Amitripilin
Obat antu ansietas : Diasepam,
bromozepam, clobozam. Core Problem Defisit Perawatan Diri
Obat anti insomia : phnebarbital.
2. Terapi Causa Harga diri rendah kronis
a. Terapi Keluarga
b. Terapi Aktivitas Kelompok
c. Terapi Musik
espon
ang R
Rent
Mekanisme Koping
ASUHAN
KEPERAWATAN
N D I RI
R A W A T A
DEFISIT PE
Pengkajian
1 Identitas
2 Alasan Masuk
3 Faktor Predisposisi
Genogram Citra Tubuh
Identitas Diri
4 Pem. Fisik Konsep Diri Peran Diri
Ideal Diri
TAN DIRI
DEFISIT PERAWA DIAGNOSA KEPE
RWATAN
2.
harga diri
rendah
3.
isolasi sosial
Analisa Data
MASALAH
NO DATA
KEPERAWATAN
DS :
Klien mengatakan malas untuk merawat dirinya karena menurutnya mandi
ataupun tidak mandi tetap tidak ada yang akan memperhatikannya.
Klien hanya mengganti baju jika merasa ingin, jika tidak maka pakaiannya
akan terus ia pakai.
Klien mengatakan tidak pernah mencuci tangan saat makan dan ketika Defisit Perawatan
1 selesai makan klien hanya melap di pakaiannya saja, Diri
Klien mengatakan jika BAB/BAK hanya menyiramnya begitu saja.
DO :
Klien tampak kotor dan sangat bau.
Klien sering memakai pakaian yang sama tiap harinya dan berbau
Kuku klien tampak sangat kotor dan panjang
Mulut klien tampak kotor dan giginya kuning
Analisa Data
MASALAH
NO DATA
KEPERAWATAN
DS :
Klien mengatakan merasa gagal menjadi seorang ibu untuk anak-anaknya
Klien mengatakan malu bertemu dengan orang lain karena merasa kotor dan
bau.
2 DO :
Harga Diri Rendah
Klien tampak sering sedih dan murung
Klien berbicara seperlunya saja jika ada yang mengajaknya berbicara.
Analisa Data
MASALAH
NO DATA
KEPERAWATAN
DS :
Klien mengatakan tidak memiliki teman dekat dan lebih senang menyendiri
saja
3 DO : Isolasi Sosial
Klien tampak sering melamun
Klien sering menghindari orang lain
Klien tampak jarang berbicara dengan orang lain
Intervensi Kep.
Dx : Defisit Perawatan Diri
SP 1 :
SP 1 :
Klien mampu melakukan Klien mau mandi minimal 2 kali
Melatih cara perawatan diri
kebersihan diri secara dalam sehari
: Mandi
mandiri
SP 3 : SP 3 :
Klien mampu mencuci tangan
Klien mampu mencuci tangan Melatih cara perawatan diri
sebelum dan sesudah makan
sebelum dan sesudah makan : Makan/Minum
Evaluasi
IMPLEMENTASI EVALUASI
S:
klien sangat antusias
SP 1 :
Memperkenalkan diri
Data : Badan klien tampak kotor dan bau, kuku jari tangan dan kaki
Klien mengerti pentingnya kebersihan dirinya.
panjang dan kotor, baju sangat kotor
Klien merasa senang setelah dibantu.
Tindakan Keperawatan :
O:
SP 1 : Melatih cara perawatan diri : mandi.
Klien tampak antusias saat mendapatkan informasi dari perawat.
Membina hubungan saling percaya
Jelaskan pentingnya kebersihan diri
A:
Jelaskan cara dan alat kebersihan diri.
Masalah teratasi, klien mau mandi dan membersihkan diri.
Latih menjaga kebersihan diri : mandi, ganti pakaian, sikat gigi,
cuci rambut, potong kuku.
P:
Intervensi dilanjutkan degan topic cara berdandan yang baik
Implementasi
Evaluasi
IMPLEMENTASI EVALUASI
S:
Klien mampu menyebutkan dan mempraktekkan secara mandiri cara
berdandan yang baik.
SP 2:
Data : Rambut berantakan, wajah kusam
O:
Klien tampak sudah bisa untuk berdandan dengan baik
Tindakan Keperawatan :
Sp 2 : Melatih cara perawatan diri : berhias
A : Masalah teratasi
Evaluasi kegiatan Sp 1. Beri pujian
Jelaskan cara berdandan
P:
Latih cara berdandan setelah membersihkan diri : sisiran, rias
Intervensi dilanjutkan dengan topic cara makan/minum yang baik
muka untuk wanita
Implementasi
Evaluasi
IMPLEMENTASI EVALUASI
S:
Klien sangat antusias
SP 3 :
Data : Klien tidak pernah mencuci tangan sebelum dan sesudah
O:
makan
Klien tampak antusias dan saat makan klien sudah bisa.
Tindakan Keperawatan :
A:
Sp 3 : Melatih cara perawatan diri : makan/minum
Masalah teratasi
Evaluasi kegiatan Sp 1 dan 2. Beri pujian
Jelaskan cara dan alat makan dan minum.
P:
Latih cara makan dan minum yang baik dan benar.
Intervensi dilanjutkan dengan topic cara BAB/BAK yang baik dan
benar
Implementasi
Evaluasi
IMPLEMENTASI EVALUASI
S:
Klien mampu menjelaskan kembali cara BAB/BAK yang baik.
SP 4 : O:
Data : Klien tidak mau mencuci tangan setelah BAB/BAK Klien tampak memahami apa yang sudah dijelaskan
Tindakan Keperawatan : A:
Sp 4 : Melatih cara perawatan diri : BAB/BAK 1. Tujuan telah tercapai
Evaluasi kegiatan Sp 3. Beri pujian 2. Klien sudah dapat makan dan minum dengan baik serta BAK/BAB
Jelaskan cara BAB dan BAK yang baik dengan baik.
Latih BAB dan BAK yang baik
P : Intervensi dipertahankan dan motivasi klien untuk tetap
melakukan perawatan diri.
Kesimpulan
Klien dengan gangguan jiwa yaitu defisit perawatan diri harus selalu di
libatkan dalam kegiatan dan di temani setiap tindakan yang lebih.
Identifikasi diri mengenai penyebab awal terjadinya gangguan tersebut
menjadi focus perhatian pemberian pelayanan kesehatan. Klien dengan
gangguan jiwa yaitu defisit perawatan diri membutuhkan dukungan dari
keluarganya sehingga dapat mempercepat proses penyembuhan klien.