OLEH :
MOH. SAMSUDDIN
1202011181P
B. Rentang Respon
Rentang respon defisit perawatan diri
Respon Adaptif Respon Maladaptif
C. Penyebab
Menurut Tarwoto dan Wartonah (2000), penyebab kurang perawatan diri adalah
kelelahan fisik dan penurunan kesadaran. Menurut Depkes (2000), penyebab kurang
perawatan diri adalah :
a. Faktor predisposisi
1. Perkembangan : keluarga selalu melindungi dan memanjakan klien sehingga
perkembanga inisiatif terganggu
2. Biologis : penyakit kronis yang menyebabkan klien tidak mampu melakukan
perawatan diri
3. Kemampuan realitas turun : klien dengan gangguan jiwa dengan
kemampuan realitas yang kurang menyebabkan ketidakpedulian dirinya dan
lingkungan termasuk perawatan diri
4. Sosial : kurang dukungan dan latihan kemampuan perawatan diri
lingkungannya. Situasi lingkungan mempengaruhi latihan kemampuan
dalam perawatan diri.
b. Faktor presipitasi
Yang merupakan faktor presipitasi defisit perawatan diri adalah kurang
penurunan motivasi, kerusakan kognisi atau perceptual, cemas, lelah atau lemah
yang dialami individu sehingga menyebabkan individu kurang mampu melakukan
perawatan diri.
E. Akibat
1. Dampak fisik
Banyak gangguan kesehatan yang diderita seseorang karena tidak terplihatanya
kebersihan perorangan dengan baik, gangguan fisik yang sering terjadi adalah :
gangguan intergritas kulit, gangguan membran mukosa, infeksi pada mata dan
telingan dan gangguan fisik pada kuku.
2. Dampak psikososial
Masalah sosial yang berhubungan dengan personal hygiena adalah gangguan
rasa nyaman, kebutuhan dicintai dan mencintai, kebutuhan harga diri, aktualisasi
diri dan gangguan interaksi sosial.
F. Pohon Masalah
B. KELUARGA
SP 1 :
Memberikan HE pada keluarga tentang masalah perawatan diri dan cara
merawat anggota keluarga yang mengalami masalah defisit perawatan diri
SP 2 :
Melatih keluarga cara merawat klien
SP 3 :
Membuat perencanaan pulang bersama keluarga
V. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
Perencanaan
Dx Keperawatan
Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi
Defisit perawatan TUM : klien dapat 1. Dalam … kali interaksi klien 1. Bina hubungan saling percaya :
diri mandiri dalam perawatan menunjukkan tanda-tanda Beri salam setiap berinteraksi.
diri percaya kepada perawat: Perkenalkan nama, nama panggilan perawat dan
o Wajah cerah, tersenyum tujuan perawat berkenalan
TUK : o Mau berkenalan Tanyakan nama dan panggilan kesukaan klien
1. Klien dapat membina o Ada kontak mata Tunjukkan sikap jujur dan menepati janji setiap
hubungan saling o Menerima kehadiran kali berinteraksi
percaya dengan perawat Tanyakan perasaan dan masalah yang dihadapi
perawat o Bersedia menceritakan klien
perasaannya Buat kontrak interaksi yang jelas
Dengarkan ungkapan perasaan klien dengan
empati
Penuhi kebutuhan dasar klien
2. Klien mengetahui 2. Dalam … kali interaksi klien 2. Diskusikan dengan klien:
pentingnya perawatan menyebutkan:
diri Penyebab klien tidak merawat diri
o Penyebab tidak merawat Manfaat menjaga perawatan diri untuk keadaan
diri fisik, mental, dan sosial.
o Manfaat menjaga Tanda-tanda perawatan diri yang baik
perawatan diri Penyakit atau gangguan kesehatan yang bisa
o Tanda-tanda bersih dan dialami oleh klien bila perawatan diri tidak
rapi adekuat
o Gangguan yang dialami
jika perawatan diri tidak
diperhatikan
3. Klien mengetahui 3.1. Dalam … kali interaksi klien 3.1. Diskusikan frekuensi menjaga perawatan diri
cara-cara melakukan menyebutkan frekuensi menjaga selama ini
perawatan diri perawatan diri: Mandi
Gosok gigi
o Frekuensi mandi Keramas
o Frekuensi gosok gigi Berpakaian
o Frekuensi keramas Berhias
o Frekuensi ganti pakaian Gunting kuku
o Frekuensi berhias 3.2.Diskusikan cara praktek perawatan diri yang baik
o Frekuensi gunting kuku dan benar :
3.2. Dalam … kali interaksi
mandi
klien menjelaskan cara
gosok gigi
menjaga perawatan diri:
Keramas
o Cara mandi
Berpakaian
o Cara gosok gigi
Berhias
o Cara Keramas Gunting kuku
o Cara Berpakaian 3.2. Berikan pujian untuk setiap respon klien yang
o Cara berhias positif
o Cara gunting kuku
4. Klien dapat 4. Dalam … kali interaksi klien 4.1.Bantu klien saat perawatan diri :
melaksanakan mempraktekkan perawatan diri
perawatan diri dengan dengan dibantu oleh perawat: Mandi
bantuan perawat Gosok gigi
o Mandi Keramas
o Gosok gigi Ganti pakaian
o Keramas Berhias
o Ganti pakaian Gunting kuku
o Berhias 4.2. Beri pujian setelah klien selesai melaksanakan
o Gunting kuku perawatan diri
5. Klien dapat 5. Dalam … kali interaksi klien 5.1. Pantau klien dalam melaksanakan perawatan diri:
melaksanakan melaksanakan praktek
perawatan diri secara perawatan diri secara mandiri Mandi
mandiri Gosok gigi
o Mandi 2 X sehari Keramas
o Gosok gigi sehabis makan Ganti pakaian
o Keramas 2 X seminggu Berhias
o Ganti pakaian 1 X sehari Gunting kuku
o Berhias sehabis mandi 5.2. Beri pujian saat klien melaksanakan perawatan diri
o Gunting kuku setelah secara mandiri.
mulai panjang
6. Klien mendapatkan 6.1. Dalam … kali interaksi 6.1 Diskusikan dengan keluarga:
dukungan keluarga keluarga menjelaskan cara-cara
untuk meningkatkan membantu klien dalam Penyebab klien tidak melaksanakan perawatan
perawatan diri memenuhi kebutuhan perawatan diri
dirinya Tindakan yang telah dilakukan klien selama di
rumah sakit dalam menjaga perawatan diri dan
6.2. Dalam … kali interaksi kemajuan yang telah dialami oleh klien
keluarga menyiapkan sarana Dukungan yang bisa diberikan oleh keluarga
perawatan diri klien: sabun untuk meningkatkan kemampuan klien dalam
mandi, pasta gigi, sikat gigi, perawatan diri
shampoo, handuk, pakaian 6.2. Diskusikan dengan keluarga tentang:
bersih, sandal, dan alat berhias
Sarana yang diperlukan untuk menjaga perawatan
6.3. Keluarga mempraktekan diri klien
perawatan diri pada klien Anjurkan kepada keluarga menyiapkan sarana
tersebut
6.3. Diskusikan dengan keluarga hal-hal yang perlu
dilakukan keluarga dalam perawatan diri :
Anjurkan keluarga untuk mempraktekkan
perawatan diri (mandi, gosok gigi, keramas, ganti
baju, berhias dan gunting kuku)
Ingatkan klien waktu mandi, gosok gigi, keramas,
ganti baju, berhias, dan gunting kuku.
Bantu jika klien mengalami hambatan dalam
perawatan diri
Berikan pujian atas keberhasilan klien
DAFTAR PUSTAKA
Carpenito, Lynda Juall. 2001. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Edisi 8. Jakarta : EGC.
Depkes. 2000. Standar Pedoman Perawatan jiwa.Kaplan Sadoch. 1998. Sinopsis Psikiatri.
Edisi 7. Jakarta : EGC
Rasmun S. Kep. M 2004. Seres Kopino dan Adaptasir Toors dan Pohon Masalah
Keperawatan. Jakarta : CV Sagung Seto
Stuart, Sudden, 1998. Buku Saku Keperawatan Jiwa edisi 3. Jakarta : EGC
Santosa, Budi. 2005. Panduan Diagnosa Keperawatan Nanda, 2005 – 2006. Jakarta :
Prima Medika.
Stuart, GW. 2002. Buku Saku Keperawatan Jiwa. Edisi 5. Jakarta: EGC.
Tarwoto dan Wartonah. 2000. Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta.
Townsend, Marry C. 1998. Buku Saku Diagnosa Keperawatan pada Perawatan
Psikiatri. Edisi 3. Jakarta. EGC