Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PENDAHULUAN

“ ISOLASI SOSIAL MENARIK DIRI ”


RS dr. RADJIMAN WEDIODININGRAT LAWANG

OLEH :
MOH SAMSUDDIN
1202011181P

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH
LAMONGAN
2015
LAPORAN PENDAHULUAN
ISOLASI SOSIAL

I. KASUS (MASALAH UTAMA)


Isolasi Sosial Menarik Diri

II. PROSES TERJADINYA MASALAH


A. Pengertian
- Isolasi sosial adalah dimana individu ataupun kelompok mengalami atau
merasakan kebutuhan keinginan untuk meningkatan keterlibatan dengan
orang lain tetapi tidak mau membuat kontrak (Capernito, 2006 : hal 389).
- Isolasi sosial adalah suatu gangguan hubungan interpersonal yang terjadi
akibat adanya kepribadian yang mal adaptif dan mengganggu fungsi
seseorang dalam berhubungan. (Dalamin, 2009 : hal 2).
- Isolasi sosial adalah suatu keadaan kesepian yang dialami oleh seseorang
karena orang lain menyatakan sikap yang negatif dan mengancam
( Twondsend, 1998 ). Atau suatu keadaan dimana seseorang individu
mengalami penurunan bahkan sama sekali tidak mampu berinteraksi dengan
orang lain disekitarnya, pasien mungkin merasa ditolak, tidak diterima,
kesepian, dan tidak mampu membina hubungan yang berarti dan tidak
mampu membina hubungan yang berarti dengan orang lain (Budi Anna
Kelliat, 2006 ). Menarik diri merupakan percobaan untuk menghindari
interaksi dengan orang lain, menghindari hubungan dengan orang lain
( Pawlin, 1993 dikutip Budi Kelliat, 2001). Faktor perkembangan dan sosial
budaya merupakan faktor predisposisi terjadinya perilaku isolasi sosial. (Budi
Anna Kelliat, 2006).

B. Rentang Respon
Rentang respon isolasi sosial : menarik diri
Respon adaptif Respon maladaptif

- Menyendiri - Kesepian - Manipulasi


- Otonomi - Menarik diri - Impulsif
- Kebersamaan - Ketergantungan - Narkisisme
- Saling
ketergantungan
Keterangan :
1. Respon Adaptif :
Respon individu dalam menyelesaikan masalah yang masih dapatditerima oleh
norma - norma sosial dan budayayang umum berlaku (masih dalam batasnormal),
meliputi :
a) Menyendiri : respon seseorang untuk merenungkan apa yang telah dilakukan
diilingkungan sosial dan juga suatu caralmengevaluasi diri untuk menentukan
langkah berikutnya.l
b) Otonomi : Kemampuan individumenentukan dan menyampaikan ide,pikiran,
perasaan dlm hubungan social
c) Kebersamaan : indivud mampu saling memberi dan menerima.
d) Saling ketergantungan : saling ketergantungan individu dengan orang lain dalam
hubungan interpersonal..
2. Respon yang berada ditengah antara sehat – sakit :
a) Kesepian
Berkurangnya keintiman akibat kejadian yang bersifat subjektif sehingga
individu sulit berhubungan dengan orang lain.
b) Menarik Diri
Menghindari interaksi dengan orang lain.
3. Respon Maladaptif :
Respon individu dalam penyelesaian masalah menyimpang dari norma – norma sosial dan
budaya lingkungannya, meliputi :
a) Manipulasi : orang lain diperlakukan sebagai objek,hubungan terpusat
pada masalah pengendalianorang lain dan individu cenderung berorientasi
padadiri sendiri atau tujuan, bukan pada orang lain.
b) Impulsif : individu impulsif tidak mampu merencanakan sesuatu, tidak
mampu belajar daripengalaman, tidak dapat diandalkan.
c) Narkisisme : harga diri yang rapuh, secara terussmenerus berusaha
mendapatkan penghargaan danpujian, sikap egosentris, pencemburu,
marah jikaorang lain tidak mendukung.

C. Etiologi
Terjadinya faktor ini dipengaruhi oleh faktor predisposisi di antaranya
perkembangan dan sosial budaya. Kegagalan perkembangan dapat mengakibatkan
individu tidak percaya diri, tidak percaya dengan orang lain, ragu, takut salah,
pesimis, putus asa terhadap hubungan dengan orang lain, tidak mampu
merumuskan keinginan, keadaan menimbulkan perilaku tidak ingin
berkomunikasi dengan orang lain.
Isolasi sosial menarik diri sering disebabkan oleh karena kurangnya rasa
percaya pada orang lain, perasaan panik, regresi ke tahap perkembangan
sebelumnya, waham, sukar berinteraksi dimasa lampau, perkembangan ego yang
lemah serta represi rasa takut (Townsend, M.C,1998:152).
Menurut Stuart, G.W & Sundeen, S,J (1998 : 345). Isolasi sosial disebabkan
oleh gangguan konsep diriharga diri rendah.Gangguan konsep diri: harga diri
rendah adalah penilaian pribadi terhadap hasil yang dicapai dengan menganalisa
seberapa jauh perilaku memenuhi ideal diri (Stuart dan Sundeen, 1998 :227).
Menurut Townsend (1998:189) harga diri rendah merupakan evaluasi diri
dari perasaan tentang diri atau kemampuan diri yang negatif baik langsung
maupun tidak langsung.Pendapat senada dikemukan oleh Carpenito, L.J
(1998:352) bahwa harga diri rendah merupakan keadaan dimana individu
mengalami evaluasi diri yang negatif mengenai diri atau kemampuan diri.
Menurut (Stuart. G. W ; 2007) isolasi sosial disebabkan oleh beberapa
factor :
1. Faktor Predisposisi
a. Faktor tumbang :
tugas perkembangan padafase tumbang tidak terselesaikanf
b. Faktor komunikasi dalam keluarga :
komunikasiyang tidak jelas (suatu keadaan dimana
seorangmenerimapesan yang salingbertentangan dlm waktu yg
bersamaan), ekpresiemosi yang tinggi dalam keluarga yg menghambat
untuk berhubungan dengan lingkungan diluar keluarga.
c. Faktor Sosial Budaya :
Isolasi sosial atau mengasingkan diri dari lingkungan sosial, disebabkan
norma - norma yangsalah dianut keluarga, seperti : anggota keluarga tidak
produktif (lansia, berpenyakit kronis dan penyandangcacat) diasingkan
dari lingkungan sosialnya.
d. Faktor biologis :
gangguan dalam otak, seperti pada skizofrenia terdapat struktur otak yang
abnormal(atropi otak, perubahan ukuran dan bentuk sel – seldalam limbik
dan daerah kortikal)
2. Faktor Presipitasi
a. Faktor eksternal
stressor sosial budaya : stress yang ditimbulkan oleh faktor sosial budaya
( keluarga).
b. Faktor Internal
stresor psikologik : stres terjadiakibat ansietas berkepanjangan disertai
keterbatasan kemampuan mengatasinya.

D. Tanda dan Gejala


a. Aspek fisik :
 Makan dan minum kurang
 Tidur kurang atau terganggu
 Penampilan diri kurang
 Keberanian kurang
b. Aspek emosi :
 Bicara tidak jelas, merengek, menangis seperti anak kecil
 Merasa malu, bersalah
 Mudah panik dan tiba-tiba marah
c. Aspek sosial
 Duduk menyendiri
 Selalu tunduk
 Tampak melamun
 Tidak peduli lingkungan
 Menghindar dari orang lain
 Tergantung dari orang lain
d. Aspek intelektual
 Putus asa
 Merasa sendiri, tidak ada sokongan
 Kurang percaya diri
E. Akibat
Akibat dari menarik diri yaitu terjadinya resiko perubahan resepsi sensori
(halusinasi). halusinasi ini merupakan salah satu orientasi realitas yang maladaptif
di mana halusinasi adalah persepsi pasien terhadap lingkungan tanpa stimulus
yang nyata akibatnya menginterpretasikan sesuatu yang nyata tanpa stimulus atau
rangsangan eksternal.

F. Pohon Masalah

Perubahan persepsi sensori: Efek


halusinasi

Isolasi Sosial Core Problem

Harga Diri Rendah Causa

III. Masalah keperawatan


A. Masalah Keperawatan.
1. Perubahan persepsi sensori: halusinasi
2. Isolasi sosial : menarik diri
3. Harga Diri Rendah

B. Data Yang Perlu Dikaji


1. Isolasi sosial : menarik diri
DS :
- Apatis, ekpresi sedih, afek tumpul, menyendiri, berdiam diri dikamar,
banyak diam, kontak mata kurang (menunduk), menolak berhubungan
dengan orang lain, perawatan diri kurang, posisi menekur.
DO :
- Sukar didapat jika klien menolak komunikasi, kadang hanya dijawab
dengan singkat, ya atau tidak.
IV. SP ISOLASI SOSIAL : MENARIK DIRI
A. PASIEN
SP 1 :
 BHSP
 Membantu kx mengenal penyebab ISOS
 Membantu kx mengenal manfaat berhub & kerugian tdk berhub dgn orla
 Mengajarkan kx cara berkenalan
SP 2 :
 Mengajarkan klien cara berinteraksi secara bertahap dgn org pertama
(Perawat)
SP 3 :
 Mengajarkan klien cara berinteraksi secara bertahap dgn org kedua

B. KELUARGA
SP1 :
 Memberikan HE kpd kelg tentang masalah ISOS, penyebab & cara
merawat kx ISOS
SP 2 :
 Melatih kelg mempraktikan cara merawat kx ISOS scr langsung
dihadapan kx
SP 3 :
 Membuat perencanaan pulang bersama keluarga
V. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

Perencanaan
Dx Keperawatan
Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi
Isolasi sosial TUM : Klien dapat
berinteraksi dengan
orang lain

TUK :
1. Klien dapat 1. Setelah … X interaksi klien 1.1.Bina hubungan saling percaya dengan:
membina menunjukkan tanda-tanda percaya  Beri salam setiap berinteraksi.
hubungan saling kepada / terhadap perawat:  Perkenalkan nama, nama panggilan perawat dan tujuan perawat
percaya o Wajah cerah, tersenyum berkenalan
o Mau berkenalan  Tanyakan dan panggil nama kesukaan klien
o Ada kontak mata  Tunjukkan sikap jujur dan menepati janji setiap kali berinteraksi
o Bersedia menceritakan  Tanyakan perasaan klien dan masalah yang dihadapi kllien
perasaan  Buat kontrak interaksi yang jelas
o Bersedia mengungkapkan  Dengarkan dengan penuh perhatian ekspresi perasaan klien
masalahnya
o Bersedia mengungkapkan
masalahnya
2. Klien mampu 2.Setelah … x interaksi klien dapat 2.1 Tanyakan pada klien tentang:
menyebutkan menyebutkan minimal satu  Orang yang tinggal serumah / teman sekamar klien
penyebab menarik penyebab menarik diri dari:  Orang yang paling dekat dengan klien di rumah/ di ruang perawatan
diri o diri sendiri  Apa yang membuat klien dekat dengan orang tersebut
o orang lain  Orang yang tidak dekat dengan klien di rumah/di ruang perawatan
o lingkungan  Apa yang membuat klien tidak dekat dengan orang tersebut
 Upaya yang sudah dilakukan agar dekat dengan orang lain
2.2 Diskusikan dengan klien penyebab menarik diri atau tidak mau bergaul
dengan orang lain.
2.3 Beri pujian terhadap kemampuan klien mengungkapkan perasaannya
3. Klien mampu 3. Setelah … X interaksi dengan 3.1. Tanyakan pada klien tentang :
menyebutkan klien dapat menyebutkan  Manfaat hubungan sosial.
keuntungan keuntungan berhubungan sosial,  Kerugian menarik diri.
berhubungan misalnya 3.2. Diskusikan bersama klien tentang manfaat berhubungan sosial dan
sosial dan o banyak teman kerugian menarik diri.
kerugian menarik o tidak kesepian 3.3. Beri pujian terhadap kemampuan klien mengungkapkan
diri. o bisa diskusi perasaannya.
o saling menolong,
dan kerugian menarik diri,
misalnya:
o sendiri
o kesepian
o tidak bisa diskusi
4. Klien dapat 4. Setelah … X interaksi klien dapat 4.1 Observasi perilaku klien saat berhubungan sosial .
melaksanakan melaksanakan hubungan sosial 4.2 Beri motivasi dan bantu klien untuk berkenalan / berkomunikasi
hubungan sosial secara bertahap dengan: dengan :
secara bertahap o Perawat  Perawat lain
o Perawat lain  Klien lain
o Klien lain  Kelompok
o Kelompok 4.3 Libatkan klien dalam Terapi Aktivitas Kelompok Sosialisasi
4.4 Diskusikan jadwal harian yang dapat dilakukan untuk meningkatkan
kemampuan klien bersosialisasi
4.5 Beri motivasi klien untuk melakukan kegiatan sesuai dengan jadwal
yang telah dibuat.
4.6 Beri pujian terhadap kemampuan klien memperluas pergaulannya
melalui aktivitas yang dilaksanakan.
5. Klien mampu 5. Setelah … X interaksi klien dapat 3.1. Diskusikan dengan klien tentang perasaannya setelah berhubungan
menjelaskan menjelaskan perasaannya setelah sosial dengan :
berhubungan sosial dengan :
perasaannya o Orang lain  Orang lain
setelah o Kelompok  Kelompok
berhubungan 3.2. Beri pujian terhadap kemampuan klien mengungkapkan
sosial. perasaannya.

6. Klien mendapat 6.1. Setelah .... X pertemuan 6.1. Diskusikan pentingnya peran serta keluarga sebagai pendukung untuk
dukungan keluarga keluarga dapat menjelaskan mengatasi prilaku menarik diri.
dalam memperluas tentang : 6.2. Diskusikan potensi keluarga untuk membantu klien mengatasi perilaku
hubungan sosial o Pengertian menarik diri menarik diri
o Tanda dan gejala menarik 6.3. Jelaskan pada keluarga tentang :
diri  Pengertian menarik diri
o Penyebab dan akibat  Tanda dan gejala menarik diri
menarik diri  Penyebab dan akibat menarik diri
o Cara merawat klien menarik  Cara merawat klien menarik diri
diri 6.4. Latih keluarga cara merawat klien menarik diri.
6.2. Setelah ... X pertemuan keluarga 6.5. Tanyakan perasaan keluarga setelah mencoba cara yang dilatihkan
dapat mempraktekkan cara 6.6. Beri motivasi keluarga agar membantu klien untuk bersosialisasi.
merawat klien menarik diri. 6.7. Beri pujian kepada keluarga atas keterlibatannya merawat klien di
rumah sakit.

7. Klien dapat 7.1. Setelah ……x interaksi klien 7.1. Diskusikan dengan klien tentang manfaat dan kerugian tidak minum
memanfaatkan menyebutkan; obat, nama , warna, dosis, cara , efek terapi dan efek samping penggunan
obat dengan baik.  Manfaat minum obat obat
 Kerugian tidak minum obat 7.2. Pantau klien saat penggunaan obat
 Nama,warna,dosis, efek terapi 7.3. Beri pujian jika klien menggunakan obat dengan benar
dan efek samping obat 7.4. Diskusikan akibat berhenti minum obat tanpa konsultasi dengan
7.2. Setelah ……..x interaksi dokter
klien mendemontrasikan 7.5. Anjurkan klien untuk konsultasi kepada dokter/perawat jika terjadi
penggunaan obat dgn benar hal – hal yang tidak di inginkan .
7.3. Setelah ….x interaksi klien
menyebutkan akibat berhenti
minum obat tanpa konsultasi
dokter
DAFTAR PUSTAKA

Keliat, Anna Budi. 1999. Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta : EGC

Maramis, WF. 1998. Ilmu Kedokteran Jiwa. Airlangga University Press. Surabaya. Edisi 7

Stuart GW and Sundeen. 1998. Buku Saku Keperawatan Jiwa. Penerbit Buku Kedokteran.
Jakarta : EGC

Townsend Marry, C. 1998. Diagnosa Keperawatan Psikiatri edisi 3.Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai