ISOLASI SOSIAL
Disusun oleh :
Henrika Meylina S
22.14901.14.14
Dosen pengampu :
Ns.Mujahidin,S.Kep.,M.Kes
I. Masalah keperawatan
Isolasi sosial : menarik diri
II. Proses terjadinya
masalah a. Pengertian
Isolasi sosial adalah ketika seorang individu mengalami penurunan
sama sekali tidak mampu berinteraksi dengan orang lain (Sutejo,2016).
Isolasi sosial merupakan kesepian yang dialami oleh individu dan
dirasakan saat didorong oleh keberadaan orang lain dan sebagai pernyataan
negatif (Damaiyanti & iskandar,2012).
Isolasi sosial adalah suatu tindakan melepaskan diri baik perhatian
ataupun minatnya terhadap lingkungan sosial secara langsung dapat bersifat
sementara atau menetap (Muhith, 2015).
b. Faktor Predisposisi
Biologis
Stressor fisik
Stressor fisik yang memicu isolasi sosial antara lain : menarik diri
dapat meliputi penyakit kronik dan keguguran.
Stressor psikologis
Intensitas ansietas yang ekstrim akibat berpisah dengan orang lain
misalnya, memanjang disertai terbatasnya kemampuan individu
untuk mengatasi masalah yang dapat menimbulkan berbagai masalah
gangguan berhubungan dengan tipe psikotik.
Stressor sosiokultural
Stressor sosial budaya, misalnya menurunnya stabilitas unit keluarga,
berpisah dari orang yang berarti dalam kehidupannya.
d. Tanda dan Gejala
a. Data Subjektif
b. Data Objektif
Tidak memiliki teman dekat
Menarik diri
Tidak komunikatif
Tindakan berulang dan tidak bermakna
Asyik dengan pikirannya sendiri
Tidak ada kontak mata
Tampak sedih, apatis, dan afek tumpul
e. Batasan Karakteristik
1) Aspek fisik berupa :
Tekanan darah meningkat
Kulit wajah tampak merah
Pandangan mata tajam
Otot tegang
Denyut nadi meningkat
Pupil dilatasi
Frekuensi BAK meningkat
Menarik diri
Tampak bermusuhan
Wajah sinis dan curiga
Psikomotor meningkat
Bicara keras dan kasar
f. Akibat
Salah satu gangguan berhubungan sosial diantaranya perilaku menarik
diri atau isolasi sosial yang disebabkan oleh perasaan tidak berharga
yang dialami pasien dengan latar belakang yang penuh dengan
permasalahan, kekecewaan, ketegangan, dan kecemasan. Perasaan tidak
berharga dapat menyebabkan pasien makin sulit mengembangkan
berhubungan dengan orang lain. Akibatnya pasien menjadi regresi atau
mundur, mengalami penurunan dalam aktivitas dan kurangnya perhatian
terhadap penampilan dan kebersihan diri.
g. Rentang Respon
Keterangan :
a. Respon Adaptif
Respon adaptif adalah respon individu menyelesaikan suatu hal
dengan cara yang dapat diterima oleh norma – norma masyarakat.
Respon ini meliputi :
1. Menyendiri
Respon yang dilakukan individu dalam merenungkan hal
yang terjadi atau dilakukan dengan tujuan untuk
mengevaluasi diri untuk kemudian menentukan rencana –
rencana.
2. Otonomi
Kemampuan individu dalam menyampaikan pikiran,
perasaan, dalam hubungan sosial. Individu mampu
menetapkan diri untuk interdependen dan pengaturan diri.
3. Kebersamaan
Kemampuan atau kondisi individu dalam hubungan
interpersonal dimana individu mampu untuk saling memberi
dan menerima dalam hubungan sosial.
4. Saling ketergantungan
Suatu hubungan saling bergantung antara satu individu
dengan individu dalam hubungan sosial.
b. Respon Maladaptif
Respon maladaptif adalah respon individu dalam menyelesaikan
masalah dengan cara yang bertentangan dengan norma agama
dan masyarakat. Respon maladaptif antara lain :
1. Manipulasi
Gangguan sosial yang menyebabkan individu memperlakukan
sebagai objek dimana hubungan terpusat pada pengendalian
masalah orang lain dan individu cenderung berorientasi pada
diri sendiri. Sikap mengontrol digunakan sebagai pertahanan
terhadap kegagalan atau frustasi yang dapat digunakan
sebagai alat berkuasa atas orang lain.
2. Impulsif
Respon sosial yang ditandai dengan individu sebagai subjek
yang tidak dapat diduga, tidak dapat dipercaya, tidak mampu
merencanakan, tidak mampu untuk belajar dari pengalaman,
dan tidak dapat melakukan penilaian secara objektif.
3. Narsisme
Respon sosial ditandai dengan individu memiliki tingkah laku
egosentris, harga diri rapuh, berusaha mendapatkan
penghargaan dan mudah marah jika tidak dukungan dari
orang lain.
h. Sumber Koping
Sumber koping yang berhubungan dengan respon maladaptif adalah :
1) Keterlibatan dalam hubungan keluarga yang luas dan dalam.
2) Hubungan dengan hewan peliharaan yaitu dengan
mencerahkan perhatian pada hewan peliharaan.
3) Penggunaan kreatifitas untuk mengekspresikan stress
interpersonal (misalnya : kesenian, musik, dan tulisan).
i. Mekanisme Koping
Mekanisme yang berkaitan dengan dua jenis masalah hubungan
yang spesifik yaitu sebagai berikut :
1) Proyeksi merupakan keinginan yang tidak dapat ditoleransi,
mencurahkan emosi pada orang lain karena kesalahan sendiri.
2) Isolasi merupakan perilaku yang menunjukkan pengasingan diri dari
lingkungan dan orang lain.
3) Splitting atau memisah merupakan kegagalan individu dalam
mengintepretasikan dirinya dalam menilai baik dan buruk.
PASIEN KELUARGA
Strategi Pelaksanaan 1 Strategi Pelaksanaan 1
(SP 1) (SP 1)
Membina hubungan saling percaya.
Mendiskusikan masalah yang dirasakan
Mengidentifikasi penyebab dari isolasi keluarga dalam merawat pasien.
sosial. Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala
Berdiskusi dengan pasien tentang isolasi sosial yang dialami oleh klien
keuntungan berinteraksi dengan orang beserta proses terjadinya.
lain. Menjelaskan cara cara merawat klien
Berdiskusi dengan pasien tentang dengan isolasi sosial.
kerugian berinteraksi dengan orang
lain.
Mengajarkan pasiencara berkenalan
dengan satu orang.
Menganjurkan pasien memasukkan
kegiatan latihan berbincang – bincang
denganorang lain dalam kegiatan
harian
Strategi Pelaksanaan 5
(SP 5)
Evaluasi jadwal kegiatan harian untuk
berkenalan dengan orang lain secara
bertahap dan sudah dilatih.
Latih pasien minum obat secara teratur
disertai dengan penjelasan.
Susun jadwal minum obat secara teratur
Daftar Pustaka
Damaiyanti & Iskandar. 2012. Asuhan Keperawatan Jiwa. Bandung : PT. Refika
Aditama
Muhith , Abdul. 2015 Pendidikan Keperawatan Jiwa : Teori dan Aplikasi. Yogyakarta
: Penerbit Andi
PPNI. 2016. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia : Definisi dan Indikator
Diagnostik, Edisi I. Jakarta : DPP PPNI
Sutedjo. 2016. Keperawatan Jiwa. Konsep dan Praktik Asuhan Keperawatan
Kesehatan Jiwa : Gangguan Jiwa dan Psikososial. Yogyakarta : Pustaka Baru Press.
Prabowo, Eko. 2014. Konsep dan Aplikasi Asuhan Keperwatan Jiwa. Yogyakarta.
Nuha Medika