WAHAM
Disusun oleh :
Fitriya
22.14901.14.15
Dosen pengampu :
1. Masalah Utama
Perubahan isi pikir :
waham
2. Proses Terjadinya Masalah
a. Pengertian
Waham adalah keyakinan seseorang yang berdasarkan penilaian realitas yang
salah. Keyakinan klien tidak konsisten dengan tingkat intelektual dan latar belakang
budaya klien.
Gangguan isi pikir dapat diidentifikasi dengan adanya waham. Waham atau
delusi adalah ide yang salah dan bertentangan atau berlawanan dengan semua
kenyataan dan tidak ada kaitannya degan latar belakang budaya (Keliat, 2009).
e. Tipe-tipe Waham
Ada beberapa tipe waham yang ditemukan pada kasus, yaitu
kasus kebesaran, agama adanya curiga. Menurut W.F.Maramis
a) Waham kejadian
Mempunyai psaien yaitu bahwa ada orang lain atau komplotan yang
sedang mengganggu bahkan sedang ditipu, dimata-matai atau kejelekannya
sedang diancam oleh orang lain
b) Waham kebesaran
Yaitu bahwa ia punya kekuatan, pendidikan, kepandaian atau kekerasan
yang luas biasa, diantaranya bahwa dia ratu adil, dapat membaca pikiran orang
lain, mempunyai puluhan rumah atau mobil
c) Waham keagamaan
Waham dengan tema keagamaan, misalnya : dia mengaku sebagai
dari sejuta umat
d) Waham somatik
Klien yaitu tubuh atau bagian tubuhnya terganggu atau terserang
penyakit, diucapkan berulang kali, tetapi tidak sesuai dengan kenyataan
e) Waham curiga
Klien yakin bahwa ada seseorang atau kelompok yang berusaha merugikan
atau mencederai diri sendiri, diucapkan berulang kali tapi tidak sesuai dengan
kenyataan.
f) Waham nihilistik
Klien yakin bahwa dirinya sudah tidak ada lagi didunia / meninggal,
diucapkan berulang kali teetapi tidak sesuai dengan kenyataan.
3. Pohon Masalah
Perubahan isi
pikir: waham
Gangguan konsep
diri: harga diri
6. Diagnosa Keperawatan
a. Kerusakan komunikasi verbal
b. Perubahan isi pikir : waham
c. Gangguan konsep diri : harga diri rendah
7. Rencana Tindakan Keperawatan
- Diagnosa I : Perubahan isi pikir : waham
Tujuan umum : Klien tidak terjadi kerusakan komunikasi
Tujuan khusus verbal :
Keliat Budi A. 1999. Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa. Edisi 1. EGC : Jakarta
Keliat Budi A. 2009. Model Praktik Keperawatan Professional Jiwa. EGC : Jakarta
STRATEGI PELAKSANAAN (SP) TINDAKAN KEPERAWATAN
PERUBAHAN ISI PIKIR : WAHAM
Pertemuan :I
Hari/ : ……………
tanggal
Nama Klien : Tn. ……..
Ruangan : …………….
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
S : Klien mengatakan bahwa dirinya adalah seorang bos yang kaya
dan mempunyai toko emas yang banyak.
O : Klien tampak mendominasi pembicaraan, isi pembicaraan tidak
sesuai dengan realitas.
2. Diagnosa Keperawatan
Gangguan proses pikir : waham
3. Tujuan Keperawatan :
1) Membina hubungan saling percaya dengan klien
2) Membantu orientasi realita pada klien
3) Membantu pasien memenuhi kebutuhannya
4. Tindakan Keperawatan
- Bina hubungan saling percaya dengan klien
- SPI:
1) Bantu orientasi realita pada klien
2) Diskusikan kebutuhan yang tidak terpenuhi oleh klien
3) Bantu pasien memenuhi kebutuhannya
4) Anjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian
B. Strategi Tindakan
1. Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik :
“Selamat pagi pak, perkenalkan nama saya…, saya perawat yang
akan merawat Bapak pagi ini.”
a. Evaluasi/validasi :
Topik: “Bapak, bisa kita berbincang-bincang tentang apa yang Bapak rasakan
sekarang?”
Tempat : “Bapak mau kita berbincang-bincang di mana?”
Waktu: “Berapa lama Bapak mau kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau 15
menit?”
2. Fase Kerja
“Saya mengerti Bapak merasa bahwa Bapak adalah seorang…., tapi yang
Bapak rasakan tidak dirasakan oleh orang lain”
“Tampaknya Bapak gelisah sekali, bisa Bapak ceritakan apa yang Bapak rasakan?”
“O... jadi bang B merasa takut nanti diatur-atur oleh orang lain dan tidak punya
hak untuk mengatur diri abang sendiri?”
“Siapamenurut Bapak yang sering mengatur-atur diri Bapak?”
“Jadi ibu yang terlalu mengatur-ngatur Bapak, juga kakak dan adik Bapak
yang lain?” “Kalau Bapak sendiri inginnya seperti apa?”
“O... bagus Bapak sudah punya rencana dan jadwal untuk diri sendiri”
“Coba kita bersama-sama tuliskan rencana dan jadwal tersebut”
“Wah..bagus sekali, jadi setiap harinya Bapak ingin ada kegiatan diluar rumah
karena bosan kalau di rumah terus ya”
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi Subyektif
“ Bagaimana perasaan bapak… setelah kita berbincang-bincang ?
b. Evaluasi Obyektif
“Coba bapak sebutkan hal apa saja yang tadi sudah kita perbincangkan.”
c. Rencana Tindak lanjut
“ karena waktu kita sudah habis kali ini, bagaimana kalau kita lanjutkan
besog pagi.”
d. Kontrak
• Topik : Bagaimana kalau besok kita berbicara tentang hobi bapak?.
• Tempat : mau dimana kita diskusi ?
• Waktu : “Besok jam 9 pagi y pak, kalau begitu saya pamit dulu. Selamat
Pagi
pak.”
STRATEGI PELAKSANAAN (SP) TINDAKAN KEPERAWATAN
PERUBAHAN ISI PIKIR : WAHAM
Pertemuan : II
Hari/ : ……………
tanggal
Nama Klien : Tn. ……..
Ruangan : …………….
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
S : Klien mengatakan bahwa dirinya adalah seorang bos yang kaya
dan mempunyai toko emas yang banyak.
O : Klien tampak mendominasi pembicaraan, isi pembicaraan tidak
sesuai dengan realitas.
2. Diagnosa Keperawatan
Gangguan proses pikir : waham
3. Tujuan Keperawatan :
1) Melatih kemampuan yang dimiliki klien
4. Tindakan Keperawatan
- Pertahankan saling percaya dengan klien
- SPII:
1) Evaluasi jadwal kegiatan harian pasien
2) Diskusikan tentang kemampuan yang dimiliki
3) Latih kemampuan yang dimiliki
C. Strategi Tindakan
1. Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik :
“Selamat pagi pak, kita bertemu lagi hari ini ya pak.”
b. Evaluasi/validasi :
“Bagaimana perasaan bapak hari ini ? Bagus!”
c. Kontrak
Topik 4) : “Apakah Bapak sudah mengingat-ingat apa saja
hobi atau kegemaran Bapak?Bagaimana kalau kita bicarakan hobi
Tempat
Waktu 5) : “Dimana enaknya kita berbincang-bincang
tentang hobi Bapak tersebut?”
2. Fase Kerja 6) : “Berapa lama Bapak mau kita berbincang-
1) “Apa saja bincang? Bagaimana kalau 20 menit tentang hal tersebut?”
hobi
bapak? Saya catat ya Pak, terus apa lagi?”
2) “Wah.., rupanya Bapak pandai main volley ya, tidak semua orang bisa
bermain volley seperti itu lho Pak”
3) “Bisa Bapak ceritakan kepada saya kapan pertama kali belajar main volley,
siapa yang dulu mengajarkannya kepada Bapak, dimana?”
4) “Bisa Bapak peragakan kepada saya bagaimana bermain volley yang baik itu?”
5) “Wah..baik sekali permainannya”
6) “Coba kita buat jadwal untuk kemampuan bapak ini ya, berapa
kali sehari/seminggu Bapak mau bermain volley?”
7) “Apa yang Bapak harapkan dari kemampuan bermain volley ini?”
8) “Ada tidak hobi atau kemampuan Bapak yang lain selain bermain volley?”
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi Subyektif
“Bagaimana perasaan Bapak setelah kita bercakap-cakap tentang hobi dan
kemampuan Bapak?”
e. Evaluasi Obyektif
“Setelah ini coba Bapak lakukan latihan volley sesuai dengan jadwal yang telah
kita buat ya?”
f. Rencana Tindak lanjut
“Oya Pak, karena sudah 20 menit, apakah mau kita akhiri percakapan ini.
Nanti kita bertemu lagi ya pak.”
g. Kontrak
▪ Topik: “Nanti kita akan membicarakan tentang obat yang harus Bapak
minum, setuju?”
▪ Waktu: “Bagaimana kalau nanti sebelum makan siang? “Kalai begitu, saya
pamit Pak ya..Selamat Pagi”
STRATEGI PELAKSANAAN (SP) TINDAKAN KEPERAWATAN
PERUBAHAN ISI PIKIR : WAHAM
Pertemuan : III
Hari/ : ……………
tanggal
Nama Klien : Tn. ……..
Ruangan : …………….
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
S : Klien mengatakan bahwa dirinya adalah seorang bos yang kaya
dan mempunyai toko emas yang banyak.
O : Klien tampak mendominasi pembicaraan, isi pembicaraan tidak
sesuai dengan realitas.
2. Diagnosa Keperawatan
Gangguan proses pikir : waham
3. Tujuan Keperawatan :
1) Melatih pasine menggunakan obat secara teratur
4. Tindakan Keperawatan
- Pertahankan saling percaya dengan klien
- SP III :
1) Evaluasi jadwal kegiatan harian pasien
2) Berikan pendidikan kesehatan tentang penggunaan obat secara teratur
3) Anjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian
B. Strategi Tindakan
1. Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik :
“Selamat pagi pak.”
b. Evaluasi/validasi :
“Bagaimana bang sudah dicoba latihan volley? Bagus sekali”
c. Kontrak
• Topik: “Sesuai dengan janji kita dua hari yang lalu bagaimana
kalau sekarang kita membicarakan tentang obat yang Bapak
minum?”
• Tempat : “Dimana kita mau berbicara? Di kamar makan?”
• Waktu : “Berapa lama Bapak mau kita berbicara? 20 atau 30 menit?
2. Fase Kerja
1) “Bapak berapa macam obat yang diminum per Jam berapa saja obat diminum?”
2) “Bapak perlu minum obat ini agar pikirannya jadi tenang, tidurnya juga tenang”
3) “Obatnya ada tiga macam Pak, yang warnanya oranye namanya CPZ gunanya agar
tenang, yang putih ini namanya THP gunanya agar rileks, dan yang merah jambu
ini namanya HLP gunanya agar pikiran jadi teratur. Semuanya ini diminum 3 kali
sehari jam 7 pagi, jam 1 siang, dan jam 7 malam”.
4) “Bila nanti setelah minum obat mulut Bapak terasa kering,untuk
membantumengatasinya abang bisa banyak minum dan mengisap-isap es
batu”.
5) “Sebelum minum obat ini Bapak dan ibu mengecek dulu label di kotak obat apakah
benar nama B tertulis disitu, berapa dosis atau butir yang harus diminum, jam
berapa saja harus diminum. Baca juga apakah nama obatnya sudah benar”
6) “Obat-obat ini harus diminum secara teratur dan kemungkinan besar harus
diminum dalam waktu yang lama. Agar tidak kambuh lagi sebaiknya Bapak tidak
menghentikan sendiri obat yang harus diminum sebelum berkonsultasi dengan
dokter”.
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi Subyektif
“Bagaimana perasaan Bapak setelah kita bercakap-cakap tentang obat yang
bang B minum?
b. Evaluasi Obyektif
“Apa saja nama obatnya? Jam berapa minum obat?”
h. Rencana Tindak lanjut
“Mari kita masukkan ke jadwal kegiatan Bapak? Jangan lupa minum obatnya
dan nanti saat makan minta sendiri obatnya pada suster”
i. Kontrak