WAHAM
OLEH:
AINUL FITRI, S. Kep
21.300.0184
OLEH:
AINUL FITRI, S. Kep
21.300.0184
A. MASALAH UTAMA
Perubahan Isi Pikir : Waham
2. Rentang Respon
Adaftif maladaptif
Pikiran logis proses pikir gangguan proses pikir : waham
Persepsi akurat kadang ilusi PSP : halusinasi
Emosi konsisten emosi +/- kerusakan emosi
Perilaku sesuai perilaku tidak sesuai perilaku tidak sesuai
Hubungan sosial menarik diri isolasi sosial terorganisir
3. Tanda Dan Gejala
Tanda dan gejala yang dihasilkan atas penggolongan waham (Standar
Asuhan Keperawatan Jiwa RSJP Bogor di kutip oleh RSJP Banjarmasin)
yaitu:
a. Waham dengan perawatan minimal
1) Berbicara dan berperilaku sesuai dengan realita.
2) Bersosialisasi dengan orang lain.
3) Mau makan dan minum.
4) Ekspresi wajah tenang.
b. Waham dengan perawatan parsial
1) Iritable.
2) Cenderung menghindari orang lain.
3) Mendominasi pembicaraan.
4) Bicara kasar.
c. Waham dengan perawatan total
1) Melukai diri dan orang lain.
2) Menolak makan / minum obat karena takut diracuni.
3) Gerakan tidak terkontrol.
4) Ekspresi tegang.
5) Iritable.
6) Mandominasi pembicaraan.
7) Bicara kasar.
8) Menghindar dari orang lain.
9) Mengungkapkan keyakinannya yang salah berulang kali.
10) Perilaku bazar.
4. Penyebab
a. Faktor Predisposisi
1) Genetis : diturunkan, adanya abnormalitas perkembangan sistem
saraf yang berhubungan dengan respon biologis yang maladaptif.
2) Neurobiologis : adanya gangguan pada korteks pre frontal dan
korteks limbic.
3) Neurotransmiter : abnormalitas pada dopamine, serotonin dan
glutamat.
4) Psikologis : ibu pencemas, terlalu melindungi, ayah tidak peduli.
b. Faktor Presipitasi
1) Proses pengolahan informasi yang berlebihan
2) Mekanisme penghantaran listrik abnormal
3) Adanya gejala pemicu
5. Jenis-Jenis Waham
a. Waham Kebesaran
Penderita merasa dirinya orang besar, berpangkat tinggi, orang yang
pandai sekali, orang kaya.
b. Waham Berdosa
Timbul perasaan bersalah yang luar biasa dan merasakan suatu dosa
yang besar. Penderita percaya sudah selayaknya ia di hukum berat.
c. Waham Dikejar
Individu merasa dirinya senantiasa di kejar-kejar oleh orang lain atau
kelompok orang yang bermaksud berbuat jahat padanya.
d. Waham Curiga
Individu merasa selalu disindir oleh orang-orang sekitarnya.
Individu curiga terhadap sekitarnya. Biasanya individu yang
mempunyai waham ini mencari-cari hubungan antara dirinya dengan
orang lain di sekitarnya, yang bermaksud menyindirnya atau menuduh
hal-hal yang tidak senonoh terhadap dirinya. Dalambentuk yang lebih
ringan, kita kenal Ideas of reference yaitu ide atau perasaan bahwa
peristiwa tertentu dan perbuatan-perbuatan tertentu dari orang lain
(senyuman, gerak-gerik tangan, nyanyian dan sebagainya) mempunyai
hubungan dengan dirinya.
e. Waham Cemburu
Selalu cemburu pada orang lain.
f. Waham Somatik atau Hipokondria
Keyakinan tentang berbagai penyakit yang berada dalam tubuhnya
seperti ususnya yang membusuk, otak yang mencair.
g. Waham Keagamaan
Waham yang keyakinan dan pembicaraan selalu tentang agama.
h. Waham Nihilistik
Keyakinan bahwa dunia ini sudah hancur atau dirinya sendiri sudah
meninggal.
i. Waham Pengaruh
Yaitu pikiran, emosi dan perbuatannya di awasi atau dipengaruh ioleh
orang lain ataukekuatan.
C. POHON MASALAH
Resiko tinggi
Kerusakan mencederai diri, orang
komunikasi verbal lain dan lingkungan
Perubahan isi
pikir : Waham
Gangguan konsep diri :
harga diri rendah
F. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Resiko Mencederai Diri, Orang Lain Dan Lingkungan
2. Perubahan Isi Pikir : Waham (Paranoid)
3. Gangguan Konsep Diri : Harga Diri Rendah
Tindakan :
a) Beri pujian pada penampilan dan kemampuan klien yang
realistis.
b) Diskusikan bersama klien kemampuan yang dimiliki pada
waktu lalu dan saat ini yang realistis.
c) Tanyakan apa yang biasa dilakukan kemudian anjurkan untuk
melakukannya saat ini (kaitkan dengana ktivitas sehari-hari
dan perawatan diri).
d) Jika klien selalu bicara tentang wahamnya, dengarkan sampai
kebutuhan waham tidak ada. Perlihatkan kepadaklien bahwa
klien sangat penting.
3) Klien dapat mengidentifikasikan kebutuhan yang tidak terpenuhi
Rasional : Dengan mengetahui kebutuhanklien yang belum
terpenuhi perawat dapat merencanakan untuk
memenuhinya dan lebih memperhatikan kebutuhan
klien tersebut sehingga klien merasa nyaman dan
aman.
Tindakan :
a) Observasi kebutuhan klien sehari-hari.
b) Diskusikan kebutuhan klien yang tidak terpenuhi baik selama
di rumah maupun di rumah sakit (rasa sakit, cemas, marah).
c) Hubungkan kebutuhan yang tidak terpenuhi dan timbulnya
waham.
d) Tingkatkan aktivitas yang dapat memenuhi kebutuhan klien
dan memerlukan waktu dan tenaga (buat jadwal jika
mungkin).
e) Atur situasi agar klien tidak mempunyai waktu untuk
menggunakan wahamnya.
H. STRATEGI PELAKSANAAN
SP I
a. Membantu orintasi realita
b. Mendiskusikan kebutuhan yang tidak terpenuhi
c. Membantu px memenuhi kebutuhannya
d. Menganjurkan px memasukkan dalam jadwal kegiatan harian
SP II
a. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian px
b. Berdiskusi tentang kemampuan yang dimiliki
c. Melatih kemampuan yang dimiliki
SP III
a. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian px
b. Memberikan pendidikan kesehatan tentang penggunaan obat secara
teratur
c. Menganjurkan px memasukkan dalam jadwal kegiatan harian
DAFTAR PUSTAKA
Aziz R, dkk. 2015. Pedoman asuhan keperawata njiwa. Semarang: RSJD Dr.
Amino Gondoutomo
Keliat Budi A. 2014. Proses keperawata nkesehatanjiwa. Edisi 1. Jakarta:
EGC.
Tim Direktorat Keswa. 2014. Standart asuhan keperawatan kesehatan jiwa.
Edisi 1. Bandung: RSJP
Townsend M.C. 2016. Diagnosa keperawatan pada keperawatan psikiatri;
pedoman untuk pembuatan rencana keperawatan. Jakarta: EGC.