WAHAM
OLEH
HARJA HADIKUSUMA
022.021.040
2022/2023
LAPORAN PENDAHULUAN
A. Masalah Utama
B. Pengertian
salah. Keyakinan klien tidak konsisten dengan tingkat intelektual dan latar belakang
secara berlebihan tetapi tidak sesuai kenyataan, klien tampak tidak mempunyai orang
lain, curiga, bermusuhan, merusak (diri, orang lain, lingkungan), takut, kadang panik,
sangat waspada, tidak tepat menilai lingkungan / realitas, ekspresi wajah tegang,
mudah tersinggung.
1. Penyebab
Penyebab secara umum dari waham adalah gannguan konsep diri : harga diri
rendah. Harga diri rendah dimanifestasikan dengan perasaan yang negatif terhadap
diri sendiri, termasuk hilangnya percaya diri dan harga diri, merasa gagal mencapai
keinginan.
2. Akibat
Akibat dari waham klien dapat mengalami kerusakan komunikasi verbal yang
pengulangan kata-kata yang didengar dan kontak mata yang kurang. Akibat yang
lain yang ditimbulkannya adalah beresiko mencederai diri, orang lain dan
lingkungan.
D. Pohon masalah
Kerusakan komunikasi verbal Resiko tinggi mencederai diri, orang lain dan
lingkungan
1. Masalah keperawatan :
jika sedang kesal, atau marah, melukai / merusak barang-barang dan tidak
Mata merah, wajah agak merah, nada suara tinggi dank eras, bicara
barang-barang.
1).Data subjektif
Klien mengatakan saya tidak mampu, tidak bisa, tidak tahu apa-apa,
diri sendiri
2).Data objektif
Klien terlihat lebih suka sendiri, bingung bila disuruh memilih alternatif
F. Diagnosa Keperawatan
dengan waham
E. Rencana Keperawatan
1. Tujuan umum :
2. Tujuan khusus :
katakan perawat akan menemani klien dan klien berada di tempat yang
sendirian.
perawatan diri.
Tindakan :
ٱ Beri pujian pada penampilan dan kemampuan klien yang realistis.
melakukannya saat ini (kaitkan dengan aktivitas sehari - hari dan perawatan
diri).
ٱ Jika klien selalu bicara tentang wahamnya, dengarkan sampai
kebutuhan waham tidak ada. Perlihatkan kepada klien bahwa klien sangat
penting.
Tindakan :
waham.
menggunakan wahamnya.
Tindakan :
ٱ Berbicara dengan klien dalam konteks realitas (diri, orang lain,
ٱ Berikan pujian pada tiap kegiatan positif yang dilakukan klien
Tindakan :
ٱ Diskusikan dengan kiten tentang nama obat, dosis, frekuensi, efek
ٱ Anjurkan klien membicarakan efek dan efek samping obat yang
dirasakan.
Tindakan :
obat.
a. Tujuan Umum:
b. Tujuan Khusus:
Tindakan:
ٱ Bina hubungan saling percaya : salam terapeutik, empati, sebut nama
ٱ Beri perhatian dan penghargaan : teman klien walau tidak menjawab.
Tindakan:
ٱ Dengarkan ungkapan rasa marah dan perasaan bermusuhan klien dengan
sikap tenang.
Tindakan :
jengkel/kesal.
ٱ Simpulkan bersama klien tanda-tanda jengkel / kesal yang dialami klien.
Tindakan:
biasa dilakukan.
Tindakan:
kemarahan.
Tindakan :
ٱ Diskusikan cara lain yang sehat.Secara fisik : tarik nafas dalam jika sedang
ٱ Secara verbal : katakan bahwa anda sedang marah atau kesal / tersinggung
diberi kesabaran.
Tindakan:
dalam simulasi.
marah.
Tindakan :
ٱ Beri pendidikan kesehatan tentang cara merawat klien
Tindakan:
yang dirasakan.
1. Tujuan umum :
Klien tidak terjadi gangguan konsep diri : harga diri rendah/klien akan meningkat
harga dirinya.
2. Tujuan khusus :
Tindakan :
ٱ Katakan kepada klien bahwa dirinya adalah seseorang yang berharga
dimiliki
Tindakan :
ٱ Klien dapat menilai kemampuan dan aspek positif yang dimiliki
Tindakan :
pulang ke rumah
Tindakan :
lakukan
e. Klien dapat melakukan kegiatan sesuai kondisi dan kemampuan
Tindakan :
Tindakan :
merawat klien
A. Proses keperawatan
1. Kondisi klien
a. Penampilan rapi
b. Bicara klien ngelantur
c. Nyanyi-nyanyi india
d. Mondar-mandir
e. Merasa dirinya Sahruk Khan
2. Diagnose keperawatan
Gangguan prosese pikir: Waham kebesaran
3. Tindakan keperawatan
a. Bina hubungan saling percaya
b. Beri pujian pada penampilan dan kemampuan klien realistis
c. Diskusikan dengan klien kemampuan yang dimiliki pada waktu lalu dan saat ini
yang realities.
A. Proses keperawatan
1. Kondisi klien
a. Penampilan rapi
b. Klien mudah tersinggung
c. Nyanyi-nyanyi India
d. Mondar-mandir
e. Merasa diri Sahruk Khan
2. Diagnose keperawatan
Gangguan proses pikir : Waham Kebesaran
3. Tindakan keperawatan
1. Beri pujian pada penampilan dan kemampuan klien yang realitis
2. Diskusikan dengan klien kemampuan yamg dimiliki pada waktu lalu dan saat
ini yang realities.
A. Proses keperawatan
1. Kondisi klien
a. Penampilan rapi
b. Klien mudah tersinggung
c. Nyanyi-nyanyi India
d. Mondar-mandir
e. Merasa diri Sahruk Khan
2. Diagnose keperawatan
Gangguan proses pikir : Waham Kebesaran
3. Tindakan keperawatan
1. Mengobservasi kebutuhan klien sehari-hari
2. Mendiskusikan kebutuhan klien yang tidak terpenuhi selama dirumah sakit.
3. Berbicara dengan klien dalam kontek realitas
3. Terminasi
a. Evaluasi subyektif
“Bagaimana perasaan bapak setelah kita susun jadwal ini ?”
b. Evaluasi obyektif
“Coba bapak sebutkan apa saja isi jadwal hari bapak !ya bagus!”
c. Tindak lanjut klien
“Karena sudah sya bantu untuk membuat jadwal harian tadi dan jadwal ini
harus dilakukan sesuai dengan jam ya pak ? dan saya akan membantu bapak
selama disini”
d. Kontrak yang akan datang
1. Topik : “Baik bapak, waktu kita sudah habis, besok sore kita ngomong-
ngomong lagi tentang topok yang sama”
2. Waktu : “Mau jam berapa? Bagimana kalu jam 12.00 siang selama 10
menit?”
3. Tempat : “dimana kita ketemu ?
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
KLIEN DENGAN PERUBAHAN PROSES PIKIR : WAHAM KEBESARAN
(PERTEMUAN KETIGA)
A. Proses keperawatan
1. Kondisi klien
a. Penampilan rapi
b. Klien mudah tersinggung
c. Nyanyi-nyanyi India
d. Mondar-mandir
e. Merasa diri Sahruk Khan
2. Diagnose keperawatan
Gangguan proses pikir : Waham Kebesaran
3. Tindakan keperawatan
a. Berbicara dengan klien dalam konteks realitas (diri, orang lain, tempat dan
waktu).
b. Sertakan klien dalam terapi aktivitas kelompok : orientasi realitas.
c. Berikan pujian pada tiap kegiatan positif yang dilakukan klien
d. Evaluasi jadwal kegitan
4. Fase kerja
a. bapak, coba sekarang ceritakan diri bapak, orang tua, asal, dan waktu yang
sebenarnya?
b. Bagaimana jadwal yang kita buat kemaren, sudah dilaksanakan pak?
Ayo kita cek sama-sama!
5. Terminasi
e. Evaluasi subyektif
“Bagaimana perasaan bapak setelah kita berbiraca tentang diri bapak yang
sebenarnya ?”
f. Evaluasi obyektif
“Coba bapak ceritakan ulang tentang diri bapak yang sebenarnya!
g. Tindak lanjut klien
“Karena bapak sudah tau siapa diri bapak yang sebenarnya, besok kalau ditanya
sama temannya atau orang lain, bilang yang sebenarnya nggih bapak!”
h. Kontrak yang akan datang
4. Topik : “Baik bapak, waktu kita sudah habis, besok sore kita ngomong-
ngomong lagi tentang topik yang berbeda”
5. Waktu : “Mau jam berapa? Bagimana kalu jam 12.00 siang selama 10 menit
?”
6. Tempat : “dimana kita ketemu ?
DAFTAR PUSTAKA
Aziz R, dkk. Pedoman asuhan keperawatan jiwa. Semarang: RSJD Dr. Amino
Gondoutomo. 2003.
Tim Direktorat Keswa. Standart asuhan keperawatan kesehatan jiwa. Edisi 1. Bandung:
RSJP. 2000.
Townsend M.C. Pelatihan asuhan keperawatan pada klien gangguan jiwa. Semarang.