Oleh :
sosial (Depkes, 2000 dalam Dermawan dan Rusdi, 2014). Isolasi sosial
karena orang lain dan sebagai suatu keadaan negatif atau mengancam
(NANDA, 2018).
a. Gejala subjektif
b. Gejala objektif
1) Menjawab pertanyaan dengan singkat, yaitu “ya” atau “tidak”
dengan pelan
secara berulang-ulang
Adaptif Maladaptif
Keterangan:
masih dapat diterima oleh norma sosial dan budaya yang umum berlaku.
interpersonal.
mendukung.
1. Faktor Predisposisi
Menurut Dermawan dan Rusdi (2014) factor predisposisi pasien dengan
a. Faktor perkembangan
b. Faktor biologic
penurunan berat dan volume otak serta perubahan limbic diduga dapat
menyebabkan skizofrenia.
c. Faktor sosiokultural
nilai yang berbeda dari yang dimiliki budaya mayoritas. Harapan yang
tidak realistis terhadap hubungan merupakan faktor lain yang
Faktor pencetus terdiri dari 4 sumber utama yang dapat menentukan alasan
perasaan adalah:
2. Faktor Presipitasi
b. Stressor Giokimic
d. Stressor psikologis
3. Mekanisme Koping
(Prabowo, 2014:113)
C. Pohon Masalah
Resiko gangguan persepsi Affeck
sensoris halusinasi
Core Problem
Isolasi sosial : menarik diri
D. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa Keperawatan isolasi sosial diantaranya yaitu:
1. Resiko gangguan persepsi sensoris halusinasi
2. Isolasi sosial: menarik diri
3. Gangguan konsep diri: harga diri rendah
E. Intervensi Keperawatan
No Dx. Kep Perencanaan
. Tujuan Kriteria hasil Intervensi
1. Isolasi Klien mampu: Setelah dilakukan SP 1
sosial: 1. Mengidentifikasi tindakan keperawatan 1. Identifikasi
menarik penyebab isolasi selama 4x pertemuan penyebab isolasi
diri sosial diharapkan Klien sosial: siapa yang
2. Keuntungan dan dapat menjelaskan serumah, yang dekat,
pentingnya:
kerugian memiliki dan apa sebabnya
1. Penyebab isolasi 2. Keuntungan punya
teman atau tidak
sosial
memiliki teman teman dan bercakap-
2. Keuntungan dan
3. Melatih cara cakap
kerugian
perkenalan 3. Kerugian tidak
memiliki teman punya teman dan
dan tidak tidak bercakap-cakap
memiliki teman 4. Latih cara
3. Melatih cara berkenalan dengan
perkenalan pasien dan perawat
atau tamu
5. Masukkan pada
jadual kegiatan
untuk latihan
berkenalan
SP 2
1. Evaluasi kegiatan
berkenalan
(beberapa orang).
Beri pujian.
2. Latih cara berbicara
saat melakukan
kegiatan harian (latih
2 kegiatan)
3. Masukkan pada
jadual kegiatan
untuk latihan
berkenalan 2-3 orang
pasien, perawat dan
tamu, berbicara saat
melakukan kegiatan
harian
SP 3
1. Evaluasi kegiatan
latihan berkenalan
( beberapa orang dan
bisa bicara). Beri
ujian
2. Latih cara berbicara
saat melakukan
kegiatan harian (2
kegiatan baru)
3. Masukan pada jadual
kegiatan untuk
latihan perkenalan 4-
5 orang, berbicara
saat melakukan 4
kegiatan
SP 4
1. Evaluasi kegiatan
latihan perkenalan,
bicara saat
melakukan empat
kagiatan harian.
Berikan pujian.
2. Latih cara bicara
sosial: meminta
sesuatu, menjawab
pertanyaan
3. Masukkan pada
jadual kegiatan
untuk latihan
berkenalan > 5
orang, orang baru,
berbicara saat
melakukan kegiatan
harian dan sosialisasi
DAFTAR PUSTAKA
Dermawan dan Rusdi. 2014. Keperawatan Jiwa: Konsep dan Kerangka Kerja
Asuhan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta: Gosyen Publishing.
Prabowo, E., (2014). Konsep & Aplikasi Asuhan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta:
Nuha Medika.