ISOLASI SOSIAL
Oleh:
202120461011206
2022
LEMBAR PENGESAHAN
Mahasiswa
ISOLASI SOSIAL
MASALAH UTAMA :
Isolasi Sosial
A. PROSES TERJADINYA MASALAH, MELIPUTI :
a. Pengertian : Isolasi sosial adalah keadaan di mana seorang individu mengalami
penurunan atau bahkan sama sekali tidak mampu berinteraksi dengan orang lain di
sekitarnya. Pasienmungkin merasa ditolak, tidak diterima, kesepian, dan tidak
mampu membina hubungan yang berarti dengan orang lain.
b. Penyebab : Keterlambatan perkembangan, ketidakmampuan menjalin hubungan
yang memuaskan, ketidaksesuaian minat dengan tahap perkembangan,
ketidaksesuaian nilai-nilai dengan norma, ketidaksesuaian perilaku social dengan
norma, perubahan penampilan fisik, perubahan status mental, ketidaksesuaian
sumber daya personal (mis. disfungsi berduka, pengendalian diri buruk)
c. Tanda dan Gejala :
Subjektif Objektif
Subjektif Objektif
d. Rentang Respons :
Independent
Berdasarkan pohon masalah diatas dapat dijelaskan bahwa masalah utama (Care
Problem) adalah isolasi social. Isolasi social disebabkan karena pasien memiliki harga
diri rendah. Apabila pasien isolasi sosial tidak diberikan asuhan keperawatan akan
mengakibatkan gangguan sensori persepsi halusinasi.
E. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
A) FAKTOR PREDISPOSISI
1. Faktor Perkembangan
• Kurangnya stimulasi
• Kasih sayang
• Perhatian
• Kehangatan
2. Faktor Biologis
• Genetik
• Kelainan struktur otak (Atropi, pembesaran ventrikel)
3. Faktor Sosial Budaya
• Anggota keluarga yang tidak produktif, komunikasi kurang, pola asuh
(-)
• Diasingkan lingkungan sosial
B) FAKTOR PRESIPITASI
1. Stressor Sosial Budaya
• Stress dalam keluarga
• Dirawat di Rumah Sakit
2. Stressor Psikologis
NO DIAGNOSA TINDAKAN SP
1 2 3 4 5 S.D 12
1 ISOLASI PASIEN 1. Identifikasi penyebab isolasi sosial, siapa yang 1. Evaluasi kegiatan bercakap-cakap 1. Evaluasi kegiatan bercakap- 1. Evaluasi kegiatan bercakap-cakap 1. Evaluasi kegiatan
SOSIAL serumah, siapa yang dekat, yang tidak dekat, (berapa orang). Beri pujian. cakap (berapa orang) saat saat melakukan 4 kegiatan harian. bercakap-cakap saat
dan apa sebabnya. 2. Latih cara bercakap-cakap dengan 2 melakukan 2 kegiatan Beri pujian. melakukan kegiatan
2. Keuntungan punya teman dan bercakap- orang lain dalam 2 kegiatan harian. harian. Beri pujian. 2. Latih cara bercakap-cakap dalam harian dan sosialisasi.
cakap. 3. Masukkan pada jadwal kegiatan 2. Latih cara bercakap-cakap kegiatan sosial: belanja ke warung, Beri pujian.
3. Kerugian tidak punya teman dan tidak untuk latihan bercakap-cakap (4-5 orang) dalam 2 meminta sesuatu, menjawab 2. Latih kegiatan harian.
bercakap-cakap. dengan 2-3 orang: tetangga atau kegiatan harian baru. pertanyaan. 3. Nilai kemampuan yang
4. Latih cara bercakap-cakap dengan anggota tamu, saat melakukan kegiatan 3. Masukkan pada jadwal 3. Masukkan pada jadwal kegiatan telah mandiri.
keluarga dalam 1 kegiatan harian. harian. kegiatan untuk latihan untuk latihan bercakap-cakap 4. Nilai apakah isolasi
5. Masukkan dalam jadwal untuk kegiatan bercakap-cakap dengan 4-5 dengan >5 orang, orang baru, saat sosial teratasi.
harian. orang saat melakukan 4 melakukan kegiatan harian, dan
kegiatan harian. sosialisasi.
KELUARGA 1. Diskusikan masalah yang dirasakan dalam 1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam 1. Evaluasi kegiatan keluarga 1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam 1. Evaluasi kegiatan
merawat pasien. merawat/melatih pasien bercakap- dalam merawat/melatih merawat/melatih pasien bercakap- keluarga dalam
2. Jelaskan pengertian, tanda dan gejala, dan cakap saat melakukan kegiatan pasien bercakap-cakap saat cakap saat melakukan kegiatan merawat/melatih pasien
proses terjadinya isolasi sosial (gunakan harian. Beri pujian. melakukan kegiatan harian harian, RT, berbelanja. Beri pujian. bercakap-cakap saat
booklet). 2. Jelaskan kegiatan rumah tangga dan rumah tangga. Beri 2. Jelaskan follow up ke PKM, tanda melakukan kegiatan
3. Jelaskan cara merawat isolasi sosial. yang dapat melibatkan pasien pujian. kambuh dan rujukan. harian, RT, berbelanja,
4. Latih cara merawat: bercakap-cakap saat bercakap-cakap (makan, solat 2. Jelaskan cara melatih 3. Anjurkan membantu pasien sesuai kegiatan lain dan follow
melakukan kegiatan harian. bersama). pasien dalam melakukan jadual dan memberi pujian. up. Beri pujian.
3. Latih cara membimbing pasien kegiatan sosial, seperti 2. Nilai kemampuan
bercakap-cakap dan member pujian. berbelanja, meminta keluarga merawat
sesuatu, dll. pasien.
3. Latih keluarga mengajak 3. Nilai kemampuan
pasien belanja. keluarga melakukan
control ke PKM.
STRATEGI PELAKSANAAN
TINDAKAN KEPERAWATAN HARI KE-1
Pertemuan : Ke 1 (Satu)
Hari, Tanggal :
SP 1
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien
Klien mengatakan malas berinteraksi dengan orang lain, klien mengatakan orang lain
tidak selevel dengan dirinya, klien tampak menyendiri, mengurung diri dan tidak mau
bercakap-cakap dengan orang lain.
2. Diagnosis Keperawatan
Isolasi Sosial
3. Tujuan
Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 1x 24 jam, Klien dapat berinteraksi
dengan orang lain.
4. Intervensi Keperawatan
3) Tanyakan nama lengkap klien dan nama panggilan yang disukai klien
b. Sesuai SP 1 :
1. Fase Orientasi
Salam Terapeutik
Perawat :“Assalamu’alaikum bapak/ibu, Perkenalkan saya V, bisa memanggil,
saya mahasiswa praktek dari Poltekkes Kemenkes Malang. Hari ini saya dinas pagi,
mulai pukul 07.00-14.00 wib, sebelumnya nama bapak/ibu siapa? Senang
dipanggil siapa?’’
Evaluasi Validasi
Perawat : “Bagaimana perasaan bapak/ibu saat ini? Tadi malam tidurnya nyenyak?”
Kontrak (Topik, Waktu, Tempat)
Perawat : ‘’Kalau begitu, bagaimana kalau kita berbincang- bincang tentang
perasaan bapak/ibu yang dirasakan saat ini atau penyebab bapak/ibu menarik diri?
Apakah bapak/ibu bersedia? Berapa lama bapak/ibu mau berbincang-bincang ?
bagaimana jika 15 menit ? untuk tempatnya sebaiknya disini saja ya, agar bapak
merasa nyaman.’’
2. Fase Kerja
(sesuai Rencana dan Tujuan)
a. Identifikasi masalah isolasi sosial :
Perawat : ‘’ Adakah seseorang disini yang dekat dengan bapak/ibu ? apa yang
menyebabkan bapak/ibu dekat dengan orang tersebut ? adakah seseorang yang lain
yang tidak dekat dengan bapak/ibu ? apa penyebabnya ? apa saja kegiatan yang
bapak/ibu lakukan saat bersama seseorang ? apakah ada pengalaman yang tidak
menyenangkan saat bersama orang lain ? apa yang menghabat bapak/ibu dalam
bercakap-cakap dengan orang lain ?’’
Perawat :’’ menurut bapak/ibu keuntungan kita memiliki banyak teman apa ?
apakah ada lagi pak? Nah sebaliknya menurut bapak/ibu kerugian apa yang kita
dapatkan jika kita tidak memiliki teman ? Banyak ruginya kan. Nah kalau begitu
apakah bapak/ibu mau berteman dengan orang lain ? Mau yaa. Untuk memulainya
sekarang bapak/ibu bisa latihan berkenalan dengan saya terlebih dahulu. Begini ya
pak/bu, untuk berkenalan dengan orang lain hal pertama yang harus kita sebutkan
yaitu nama kita dan nama panggilan kita. Sebagai contoh : haloo nama saya vini
mulyati, biasanya saya dipanggil vini. Selanjutnya bapak/ibu bisa bertanya nama
orang yang bapak/ibu ajak berkenalan. Contohnya nama bapak/ibu siapa ? biasa
dipanggil apa ? Coba sekarang bapak/ibu berkenalan dengan saya. Yaa bagus
sekali pak/bu. Setelah berkenalan, bapak/ibu bisa melanjutkan percakapan. Misal
tentang hobi, keluarga dan yang lain sebagainya. Nah, bagaimana jika sekarang
kita latihan bercakap-cakap. ’’
b. Masukkan dalam jadwal kegiatan
Perawat :’’Bapak/ibu tadi sudah mempraktikkan, nanti bapak/ibu bisa latihan
berkenalan lagi dengan orang lain. ’’
3. Fase Terminasi
Evaluasi subjektif
Evaluasi objektif
Perawat :“Setelah kita ngobrol tadi, sekarang coba bapak/ibu ulangi cara
berkenalan dengan orang lain seperti tadi.”
Perawat :“Baik bagus sekali pak/bu.”
Rencana tindak lanjut
Perawat :“Baiklah pak/bu, dalam satu hari mau berapa kali bapak/ibu Latihan
bercakap-cakap? Bagaimana jika 2? Nanti akan saya masukan kejadwal ya
pak/bu.”
Kontrak yang akan datang
a. Topik
Perawat :“Kira-kira waktunya kapan ya? Bagaimana kalau besok jam 10.30
WIB, bisa?”
c. Tempat
Perawat : “ Besok kita berjumpa lagi ya, kira-kira enaknya dimana? Baik disini.
Saya pamit dulu bapak/ibu, Wassalamualaikum.
H. Daftar Pustaka
Suciati, Ni Made Ari (2019) GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN
PEMBERIAN TAK SOSIALISASI SESI 2 : KEMAMPUAN BERKENALAN
UNTUK MENGATASI ISOLASI SOSIAL PADA PASIEN SKIZOFRENIA
TAHUN 2019. Diploma thesis, Politeknik Kesehatan Kemenkes Denpasar
Jurusan Keperawatan
Ikhtiarini, R. A. (2019). Pengelolaan Keperawatan Isolasi Sosial Pada Tn. R Dengan
Skizofrenia Di Ruang Wisma Antareja Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. Soerojo
Magelang. Universitas Ngudi Waluyo.
Nurhalimah, NS. (2016). Keperawatan Jiwa. Kementrian Kesehatan Republik
Indonesia.
PPNI, tim pokja S. D. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. Dewan
Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia.
PPNI, tim pokja S. D. (2017). Standar Luaran Keperawatan Indonesia. Dewan
Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia.
Tim pokja siki dpp ppni. (2018). standar intervensi keperawatan indonesia (1st ed.).
Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia.