ISOLASI SOSIAL
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Praktik Keperawatan Jiwa
Disusun Oleh :
Nur Aeni
2311040116
1. Respon adaptif adalah respon yang diterima oleh norma-norma sosial dan
kebudayaaan yang berlaku dimana individu tersebut menyelesaikan
masalahnya masih dalam batas normal.
2. Respon maladaptive adalah respon yang dilakukan individu dalam
menyelesaikan masalahnya.yang sudah menyamping dari norma-norma sosial
dan kebudayaan suatu tempat.prilaku yang berhubungan dengan respon sosial
maladaptive, adalah menipulasi, impulsive dan narkisme , prilaku yang
brhubungan dengan respon sosial maladaptive, adalah menipulasi , impulsive
dan narkisme prilaku yang berhubungan dengan respon sosial mal adaptif.
D. Faktor predisposisi
1. Faktor tumbuh kembang
Faktor perkembangan kemampuan membina hubungan yang sehat
tergantung dari pengalaman selama proses tumbuh kembang. Setiap tahap
tumbuh kembang memilki tugas yang harus dilalui indifidu dengan sukses,
karna apabila tugas perkembangan ini tidak terpenuhi akan menghambat
perkembangan selanjutnya, kurang stimulasi kasih sayang,perhatian dan
kehangatan dari ibu (pengasuh)pada bayi akan membari rasa tidak aman yang
dapat menghambat terbentuknya rasa percaya.
2. Faktor biologi
Genetic adalah salah satu factor pendukung ganguan jiwa, fakor
genetic dapat menunjang terhadap respon sosial maladaptive ada bukri
terdahulu tentang terlibatnya neurotransmitter dalam perkembangan ganguan
ini namun tahap masih diperlukan penelitian lebih lanjut.
3. Faktor sosial budaya
Factor sosial budaya dapat menjadi factor pendukung terjadinya
ganguan dalm membina hubungan dengan orang lain, misalnya angota
keluarga, yang tidak produktif, diasingkan dari orang lain.
4. Faktor komunikasi dalam keluarga.
Pola komunikasai dalam keluarga dapat mengantarkan seseorang
kedalam ganguan berhubungan bila keluarga hanya mengkounikasikan hal-hal
yang negative akan mendorong anak mengembangkan harga diri rendah.
E. Faktor presipitasi
Stressor pencetus pada umumnya mencakup kejadian kehidupan yang
penuh stress seperti kehilangan yang mempengaruhi kemampuan individu untuk
berhubungan dengan orang lain dan menyebabkan ansietas.
1. Stressor sosial kultur
Stress dapat ditimbulkan oleh menurunnya stabilitas unit keluar dan
berpisah dengan orang yang berarti dalam kehidupannya, misalnya dirawat di
rumah sakit.
2. Stressor psikologis
Ansietas berkepanjangan terjadi bersama dengan keterbatasan
kemampuan untuk mengatasi tuntutan untuk berpisah dangan orang terdekat
atau kebanyakan orang lain untuk memenuhi kebutuhan untuk ketergantungan
dapat menimbulkan ansietas tinggi.
F. Pohon Masalah
Risti mencederai diri,orang lain & lingkungan
Defisit Perawatan Diri
Halusinasi
Damayanti & Iskandar. (2012). Asuhan Keperawatan Jiwa. Bandung: Refika Aditama.
Dermawan & Rusdi. (2013). Keperawatan Jiwa Konsep Dan Kerangka Kerja Asuhan
Keperawatan Jiwa, Edisi 1. Yogyakarta: Gosyen Publishing.
Herdman, H.T. (2015). Diagnosis Keperawatan. Jakarta: EGC.
PPNI. (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator Diagnostik,
Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI.
PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan
Keperawatan, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI.
PPNI. (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil
Keperawatan, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI.
Sutejo. (2017). Keperawatan Jiwa. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.