ISOLASI SOSIAL
Disusun Oleh
NURUK NIKMAH
19.04.022
CI LAHAN CI INSTITUSI
( ) ( )
Adapatif Maladapatif
Berikut ini akan dijelaskan tentang respons yang terjadi pada isolasi sosial:
Respons adaptif
Respons adaptif adalah respons yang masih dapat diterima oteh norma-
norma sosial dan kebudayaan secara umum yang berlaku. Dengan kata lain
individu tersebut masih dalam Batas normal ketika menyelesaikan masalah.
Berikut ini adalah sikap yang termasuk respons adaptif.
a. Menyendiri, respons yang dibutuhkan seseorang untuk merenungkan apa
yang telah terjadi di lingkungan sosialnya.
b. Otonomi, kemampuan individu untuk menentukan .dan menyampaikan ide,
pikiran, dan perasaan dalam hubungan sosial
c. Bekerja sama, kemampuan individu yang saling membutuhkan satu sama
lain.
d. Interdependeri, saling ketergantungan antara
e. individu dengan orang lain dalam membina hubungan interpersonal.
Respon maladaptif
Respons mal adaptip adalah respons yang menyimpang dari norma sosial
dan kehidupan di suatu tempat. Berikut ini adalah peritaku yang termasuk
respons matadaptif.
a. Menarik diri, seseorang yang mengalami kesutitan dalam membina
hubungan secara terbuka dengan orang lain.
b. Ketergantungan, seseorang gagal mengembangkan rasa percaya diri
sehingga tergantung dengan orang lain.
c. Manipulasi, seseorang yang mengganggu orang lain sebagai objek individu
sehingga tidak dapat membina hubungan sosial secara mendalam.
d. Curiga, seseorang gagat mengembangkan rasa percaya terhadap orang lain.
Tahap Perkembangan
D. PATOFISIOLOGIS
Berikut tanda dan gejala isolasi social:
- Kurang spontan
- Apatis (acuh tak acuh terhadap lingkungan)
- Ekspresi wajah kurang berseri
- Tidak merawta diri dan tidak memperhatikan kebersihan diri
- Tidak ada atu komuniksai verbal
- Mengisolasi diri
- Tidak sadar terhadap lingkungan disekitarnya
- Asupan makanan dan minuman terganggu
- Aktivitas menurun
- Kurang energy
- Rendah diri
- Postur tubuh berubah,misalnya sikap fetus/janin (pada saat tidur)
E. MEKANISME KOPING
Individu yang mengalami respon sosial maladaptif menggunakan berbagai
mekanisme dalam upaya untuk mengatasi ansietas. Mekanisme tersebut berkaitan
dengan dua jenis masalah hubungan yang spesifik.
Koping yang berhubungan dengan gangguan kepribadaian antisocial antara lain
proyeksi, splitting dan merendahkan orang lain, koping yang berhubungan dengan
gangguankepribadaian ambang splitting, formasi reaksi, proyeksi, isolasi, idealisasi
orang lain, merendahkan orang lain dan identifikasi proyeksi
F. POHON MASALAH
Risti mencederai diri, orang lain, dan
lingkungan
SP 2
- Evaluasi kegiatan yang
tatu (SP 1)
- Latih berhubungan sosial
secara bertahap
- Masukkan datam jadwal
kegiatan pasien
SP 3
- Evaluasi kegiatan yang
tato (SP1 dan 2)
- Latih cara berkenalan
dengan 2 orang atau tebih
- Masukkan datam jadwal
kegiatan pasien
Dialami, Ermawati, dkk. 2009. Asuhan Keperawatan klien dengan gangguan jiwa”.
Jakarta : CV. Trans Info Media
Anna Keliat, Budi, dkk. 2002. Asuhan Keperawatan Profesional Jiwa. Malang :
Fakultas Kedokmteran Universitas Brawijaya.