Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PENDAHULUAN

RESIKO BUNUH DIRI (RBD)

Laporan ini disusun untuk persyaratan mengikuti praktikum laboratorium


semester V keperawatan
Pembimbing: Lela Nurlela, S. Kp., M. Kes

OLEH

Briyan Fernando Nahakleky


NPM: 1420118068

PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN JIWA


SEMESTER V PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
PROGRAM RPL STIKES MALUKU HUSADA-STIKES HANG TUAH SURABAYA
AMBON
T.A 2020/2021
RESIKO BUNUH DIRI (RBD)

A. Definisi
Bunuh diri adalah tindakan agresif yang merusak diri sendiri dan dapat
mengakhiri kehidupan. Bunuh diri merupakan keputusan terakhir dari individu untuk
memecahkan masalah yang dihadapi (Captain, 2008).
Perilaku destruktif diri yaitu setiap aktivitas yang tidak dicegah dapat
mengarah pada kematian. Perilaku destruktif diri langsung mencakup aktivitas bunuh
diri. Niatnya adalah kematian, dan individu menyadari hal ini sebagai hasil yang
diinginkan. Perilaku destruktif diri tak langsung termasuk tiap aktivitas kesejahteraan
fisik individu dan dapat mengarah kepada kematian. Orang tersebut tidak menyadari
tentang potensial terjadi pada kematian akibat perilakunya dan biasanya menyangkal
apabila dikonfrontasi (Stuart & Sundeen, 2006).

Adaptif Maladaptif

Peningkatan Pengambilan resiko Perilaku Pencedraan diri


Bunuh diri yang meningkatkan dekstruktif diri diri
Pertumbuhan langsung

B. Etiologi
Banyak penyebab tentang seseorang melakukan bunuh diri:
1. Kegagalan beradaptasi, sehingga tidak bisa mennghapus stres
2. Perasaan terisolasi, dapat terjadi karena kehilangan hubungan
3. Interpersonal/gagal melakukan hubungan yang berarti
4. Perasaan marah/bermusuhan, bunuh diri dapat merupakan hukman pidana diri sendiri
5. Cara unuk mengakhiri keputusasaan
Berdasarkan teori, terdapat 3penyebab terjadinya bunuh diri adalah sebagai berikut:
1. Genetik dan teori biologi
Faktor genetik mempengaruhi terjadinya tresiko bunuh diri pada keturunannya.
Disamping itu adanya penurunan serotonin dapat menyebabkan depresi yang
berkontribusi terrjadinya resiko bunuh diri.
2. Teori sosiologi
Emile Durkheim membagi suicide dalam 3 kategori yaitu; egoistik (orang yang tidak
terintegrasi pada kelompok sosial, atruistik (melakukan suicide untuk kebaikan
masyarakat), dan anomik (suicide karena kesulitan dalam berhubungan dengan orang lain
dan beradaptasi dengan stresor).
3. Teori psikologi
Sigmund Freud dan karl Menninger meyakini bahwa bunuh diri merupakan hasil dari
marah yang diarahkan pada diri sendiri.
Faktor-faktor yang mempengaruhi RBD
1. Faktor predisposisi
Menurut Stuart Gw & Laraia (2005), faktor predisposisi bunuh diri antara lain:
1. Diagnostik > 90% orang dewasa yang mengakhiri hidupnya dengan bunuh
diri, mempunyai hubungan dengan penyakit jiwa. Tiga gangguan jiwa yang
dapat membuat individu beresiko untuk bunuh diri yaitu gangguan apektif,
penyalahgunaan zat, dan skizofrenia.
a. Sifat kepribadian
Tiga aspek kepribadian yang berkaitan erat dengan besarnya resiko
bunuh diri adalah rasa bermusuhan, implisif dan depresi.
b. Lingkup psikososial
Seseorang yang baru mengalami kehilangan, perpisahan/perceraian,
kehilangan yang dini dan berkurangnya dukungan sosial merupakan
faktor penting yang berhubungan dengan bunuh diri.
c. Riwayat keluarga
Riwayat keluarga yang pernah melakukan bunuh diri merupakan faktor
resiko penting untuk prilaku destruktif.
d. Faktor biokimia
Data menunjukkan bahwa secara serotogenik, apatengik, dan
depominersik menjadi media proses yang dapat menimbulkan prilaku
destrukif diri.

2. Faktor presipitasi
Faktor pencetus seseorang melakukan percobaan bunuh diri adalah:
a. Perasaan terisolasi dapat terjadi karena kehilangan hubungan
interpersonal/gagal melakukan hubungan yang berarti.
b. Kegagalan beradaptasi sehingga tidak dapat menghadapi stres.
c. Perasaan marah/bermusuhan, bunuh diri dapat merupakan hukuman pada
diri sendiri.
d. Cara untuk menngakhiri keputusan.

C. Pohon Masalah

Bunuh diri effect

Resiko Bunuh core problem


Diri

Isolasi sosial causa

Harga Dri Rendah


Kronis

Faktor Predisposisi Faktor Presipitasi


1. Diagnosis psikiatrik 1. Stres berlebihan
2. Sifat kepribadian 2. Media (begi seseorang
3. Lingkungan psikososial dengan emosi yang labil
4. Riwayat keluarga
5. Faktor biokimia
D. Masalah Keperawatan dan Data yang Perlu Dikaji
1. Masalah keperawatan
Resiko bunuh diri
2. Data yang di kaji
a. Dimensi fisik: sakit kepala, kehilangan nafsu makan, gangguan tidur, nyeri kronis dll
b. Dimensi efek/ emosional: sedih, murung, putus asa, HDR, dll
c. Dimensi intelektual: pikiran yang melambat, konsentrasi menurun, timbul ide/ pikiran
tentang kematian/ keinginan untuk bunuh diri.
d. Dimensi sosial: menarik diri, kontak sosial yang minim
e. Dimensi spritual: merasa bersalah pada Tuhan, menyalahkan Tuhan

E. Diagnosa Keperawatan
1. Resiko bunuh diri
2. Isolasi sosial
3. Resiko perilaku kekerasan

F. Rencana Tindakan Keperawatan


1. Tindakan keperawatan untuk pasien percobaan bunuh diri
a. Tujuan : Pasien tetap aman dan selamat
b. Tindakan : Melindungi pasien

Untuk melindungi pasien yang mengancam atau mencoba bunuh diri, maka saudara
dapat melakukan tindakan berikut:
1) Menemani pasien terus-menerus sampai dia dapat dipindahkan ketempat yang aman
2) Menjauhkan semua benda yang berbahaya (misalnya pisau, silet, gelas, tali pinggang)
3) Memeriksa apakah pasien benar-benar telah meminum obatnya, jika pasien
mendapatkan obat
4) Dengan lembut menjelaskan pada pasien bahwa saudara akan melindungi pasien
sampai tidak ada keinginan bunuh diri
DAFATAR PUSTAKA

Nyoman Sarka,Sangkala,Dkk.2013.Asuhan Keperawatan Jiwa Dengan Resiko Bunuh Diri. Sekolah


Tinggi Ilmu Kesehatan Mandala Waluya Kendari
Surasno.2016.Strategi Pelaksanaan Resiko Bunuh Diri.Prodi Profesi Ners Stikes Harapan Bangsa
Purwokerto
Javajavu. 2017. Askep RBD Edit. https://id.scribd.com/document/350130771/Askep-RBD-Edit
diakses pada Senin, 07 Desember 2020 pukul 23.21 WIT
Qourina Ajha. 2019. 2.5 Pohon Masalah: effect. https://www.scribd.com/document/421155731/SP-
RBD diakses pada Senin, 07 Desember 2020 pukul 23.40 WIT
Anonim.Bab II tinjauan teori. (http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/126/jtptunimus-gdl-nininghaia-
6277-2-babii.pdf) diakses pada Senin, 07 Desember 2020 pukul 00.38 WIT

Anda mungkin juga menyukai