ANTI KORUPSI KELOMPOK IV Durimahu sella Emi Alunsari Keiya Fardawael Fatima I kaisupy Hapsasella Khisnawaty Samin LATAR BELAKANG
Penyebab korupsi yang datangnya dari diri
pribadi atau individu, di sebut faktor internal sedangkan faktor eksternal berasal dari lingkungan atau sistem. Upaya pencegahan korupsi pada dasarnya dapat dilakukan dengan menghilangkan, atau setidaknya mengurangi, kedua faktor penyebab korupsi tersebut. PEMBAHASAN Prinsip-prinsip anti korupsi pada dasarnya merupakan langkah-langkah antisipatif yang harus dilakukan agar laju pergerakan korupsi dapat dibendung bahkan diberantas. Dalam konteks korupsi ada beberapa prinsip yang harus ditegakkan untuk mencegah terjadinya korupsi, yaitu prinsip akuntabilitas, transparansi, kewajaran,kebijakan dan kontrol kebijakan PRINSIP-PRINSIP ANTI KORUPSI 1. Akuntibilitas Akuntabilitas adalah kesesuaian antara aturan dan pelaksanaan kerja. Semua lembaga mempertanggung jawabkan kinerjanya sesuai aturan main baik dalam bentuk konvensi (de facto) maupun konstitusi (de jure), baik pada level budaya (individu dengan individu) maupun pada level lembaga. 2. Transparansi Prinsip transparansi penting karena pemberantasan korupsi dimulai dari transparansi dan mengharuskan semua proses kebijakan dilakukan secara terbuka, sehingga segala bentuk penyimpangan dapat diketahui oleh publik.Dalam transparasi terdapat lima bagaian yaitu: 1) Proses Penganggaran 2)Penyusunan kegiatan 3) Proses Pembahasan 4)Proses Pengawasan 5)Proses Evaluasi PRINSIP_-PRINSIP ANTI KORUPSI 3. Kewajaran Prinsip fairness atau kewajaran ini ditunjukkan untuk mencegah terjadinya manipulasi (ketidakwajaran) dalam penganggaran, baik dalam bentuk mark up maupun ketidakwajaran dalam bentuk lainnya. Sifat-sifat prinsip ketidakwajaran ini terdiri dari lima hal penting : 1) komperehensif dan disiplin, 2) fleksibilitas, 3) terprediksi, 4) kejujuran dan 5) informatif PRINSIP-PRINSIP ANTI KORUPSI 4. Kebijakan Kebijakan ini berperan untuk mengatur tata interaksi agar tidak terjadi penyimpangan yang dapat merugikan negara dan masyarakat. Kebijakan anti korupsi ini tidak selalu identik dengan undang-undang anti korupsi, namun bisa berupa undang-undang kebebasan mengakses informasi, undang-undang desentralisasi, undang- undang anti-monopoli, maupun lainnya yang dapat memudahkan masyarakat mengetahui sekaligus mengontrol terhadap kinerja dan penggunaan anggaran negara oleh para pejabat negara PRINSIP-PRINSIP ANTI KORUPSI 5. Kontrol kebijakan Kontrol kebijakan merupakan upaya agar kebijakan yang dibuat betul-betul efektif dan mengeliminasi semua bentuk korupsi. Bentuk kontrol kebijakan berupa partisipasi, evolusi dan reformasi. a ) Partisipasi Semua anggota kepanitiaan dapat berpartisipasi dalam mengontrol kebijakan yang telah dibuat. b) Evolusi Semua anggota kepanitiaan tanpa terkecuali dapat memberikan ide/masukan alternatif kebijakan baru yang berguna untuk sesuai dengan situasi dan kondisi. c) Reformasi
Penggantian/reformasi kebijakan yang baru dapat dilakukan sesuai
dengan yang di usulkan serta kebijakan baru tersebut telah mendapat persetujuan oleh anggota kepanitiaan lainnya. TERIMA KASIH