DISUSUN OLEH:
KELOMPOK II
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini
tepat pada waktunya yang berjudul “SISTEM SARAF PUSAT” Diharapkan Makalah ini
dapat memberikan informasi dan pembelajaran kepada kita semua. Kami menyadari bahwa
Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran dari semua
pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan Makalah ini.
Akhir kata, kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan Makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa
senantiasa memberkati segala usaha kita. Amin.
Penulis,
DAFTAR ISI
Lembaran sampul i
Kata pengantar ii
Daftar isi iii
Bab I. Pendahuluan 01
A. Latar belakang 01
B. Rumusan masalah 01
C. Tujuan 01
D. Manfaat 01
Daftar pustaka 19
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sistem saraf pusat merupakan pusat pengaturan informasi, dimana seluruh
aktivitas tubuh dikendalikan oleh sistem saraf pusat. Sistem saraf pusat terdiri atas otak
dan sumsum tulang belakang. Otak dilingdungi oleh tengkorak dan sumsum tulang
belakang dilindungi oleh ruas-ruas tulang belakang. Otak dan sumsum tulang belakang
dibungkus oleh selaput meningia yang melindungi sistem saraf halus, membawa
pembuluh darah, dan dengan mensekresi sejenis cairan yang disebut serebrospinal,
selaput meningia dapat memperkecil benturan dan guncangan. Meningia terdiri ata tiga
lapisan, yaitu piamater, arachnoid, dan duramater. Susunan saraf pusat berkaitan dengan
sistem saraf manusia yang merupakan suatu jaringan saraf yang kompleks, sangat
khusus dan saling berhubungan satu dengan yang lain. Fungsi sistem saraf antara lain :
mengkoordinasi, menafsirkan dan mengontrol interaksi antara individu dengan
lingkungan sekitarnya.
Stimulan sistem saraf pusat (SSP) adalah obat yang dapat merangsang
serebrum medula dan sumsum tulang belakang. Stimulasi daerah korteks otak-depan
oleh se-nyawa stimulan SSP akan meningkatkan kewaspadaan, pengurangan kelelahan
pikiran dan semangat bertambah. Contoh senyawa stimulan SSP yaitu kafein dan
amfetamin. Sistem saraf dapat dibagi menjadi sistem saraf pusat atau sentral dan sistem
saraf tepi (SST). Pada sistem syaraf pusat, rangsang seperti sakit, panas, rasa, cahaya,
dan suara mulamula diterima oleh reseptor, kemudian dilanjutkan ke otak dan sumsum
tulang belakang. Rasa sakit disebabkan oleh perangsangan rasa sakit diotak besar.
Sedangkan analgetik narkotik menekan reaksi emosional yang ditimbulkan rasa sakit
tersebut. Sistem syaraf pusat dapat ditekan seluruhnya oleh penekan saraf pusat yang
tidak spesifik, misalnya sedatif hipnotik. Obat obat yang bekerja terhadap susunan saraf
pusat berdasarkan efek farmakodinamiknya dibagi atas dua golongan besar yaitu :
1. Merangsang atau menstimulasi yang secara langsung maupun tidak langsung
merangsang aktivitas otak, sumsum tulang belakang beserta syarafnya.
2. Menghambat atau mendepresi, yang secara langsung maupun tidak lansung
memblokir proses proses tertentu pada aktivitas otak, sumsum tulang belakang dan
saraf- sarafnya.
3. Obat yang bekerja pada susunan saraf pusat memperlihatkan efek yang sangat luas
(merangsang atau menghambat secara spesifik atau secara umum). Kelompok obat
memperlihatkan selektifitas yang jelas misalnya analgesik antipiretik khusus
mempengaruhi pusat pengatur suhu pusat nyeri tanpa pengaruh jelas.
B. Rumusan masalah
1. Apa itu sistem saraf pusat?
2. Macam-macam obat sistem saraf pusat?
3. Bagaimana cara kerja obat?
4. Indikasi/khasiat obat sistem saraf pusat?
5. Kontra indikasi obat sistem sarraf puusat?
C. Tujuan
1. untuk mengetahui obat susunan saraf pusat beserta klasifikasinya dan struktur
kimianya
2. untuk mengetahui pengaruh obat susunan saraf pusat terhadap lingkungan.
3. untuk mengetahui sifat dari obat susunan saraf pusat
4. untuk mengetahui pembuatan obat susunan saraf pusat
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kesimpulan
Susunan saraf pusat berkaitan denagan sistem saraf manusia yang merupakan
suatu jaringan saraf yang kompleks, sangat khusus dan saling berhubungan satu
dengan yang lain. Fungsi sistem saraf antara lain : mengkoordinasi, menafsirkan, dan
mengontrol interaksi antara individu dengan lingkungan di sekitarnya.
Stimulan sistem saraf pusat (SSP) adalah obat yang dapat merangsang serebum
medula dan sumsum tulang belakang. Sistem saraf dapat dibagi menjadi sistem saraf
pusat atau sentral dan sistem saraf tepi (SST). Pada sistem saraf pusat, rangsangan
seperti sakit, panas, rasa, cahaya, dan suara mula-mula diterima oleh reseptoor,
kemudian dilanjutkan ke otak dan sum-sum tulang belakang.
Obat perangsang sistem saraf pusat antara lain: Amfetamin, Metilfenidat, dan
lain-lain. Beberapa obat sistem saraf pusat antara lain obat anastetik, obat hipnootik
dan sedatif, obat psikofarmaka/psikotropik, obat anti konvulsan, obat pelemas
otot/mscle relaxant, dan lain-lain.
B. Saran
Diharapkan makalah ini dapat membantu mahasiswa dalam proses pembelajaran
dan semoga bisa menambah ilmu pengetahuan mengenai sisem saraf pusat dan obat
sistem saraf pusat sehingga materi yang disampaikan dapat dimengerti. Apabila
penggunaan nya atau pun penggunaan obat secara universal ini disalahgunakan,
tentulah akibat buruk yang akan di dapat di akhri eksperimen kita sebagai orang awam
yang tak tahu apapun tentang obat dan efek sampingnya apabila penggunaannya
salah.
DAFTAR PUSTAKA
Kee, Joyce L dan Hayes, Evelyn R:farmakologi, pendekatan proses keperawatan: EGC,
Jakarta.1996
Tan, Hoan, Tjay dan Raharja, Kirana: obat-obat penting, edisi keempat: 1991
Muschleir, emst, dinamika obat, edisi kelima, penerbit ITB, Bandung, 1991
Katzung, Bertram G.2002. farmakologi Dasar dan Klinik. Jakarta: Salemba medika