Anda di halaman 1dari 26

ILMU BIOMEDIK DASAR

Modul Kuliah
@ 2019
Anatomi dan Fisiologi
sistem persarafan

Penyusun:
Sadar Prihandana, Ns., Sp.Kep.MB

Prodi D3 Keperawatan Tegal


Jurusan Keperawatan
Poltekkes Kemenkes Semarang
Tujuan pembelajaran:
Setelah mempelajari modul ini, mahasiswa dapat menjelaskan anatomi dan fisiologi
sistem persarafan, antara lain:
1. Menyebutkan pengorganisasian sistem saraf
2. Menjelaskan neuron
3. Menjelaskan sistem saraf pusat
4. Menjelaskan sistem saraf tepi
5. Menjelaskan perlindungan sistem saraf
6. Menjelaskan refleks

PENDAHULUAN
Sistem saraf merupakan serangkaian organ yang kompleks dan bersambungan. Sistem
saraf mengatur dan mengendalikan seluruh aktivitas tubuh, seperti berjalan, bergerak,
mengunyah, dan lain-lain. Sistem saraf tersusun dari jutaan serabut sel saraf (neuron)
dan berkumpul membentuk suatu berkas (faskulum). Fungsi utama dari sistem saraf
adalah:
a. Mengumpulkan informasi/stimulus, memonitor stimulus perubahan dari dalam dan
luar tubuh
b. Menyatukan informasi, memproses, dan menginterpretasikan input sensoris, dan
memutuskan aksi output yang akan dilakukan
c. Merespon stimulus yang terintegrasi dan berespon dengan mengaktivasi otot atau
kelenjar

Pengorganisasian sistem saraf terbagi menjadi 2 bagian utama, yaitu 1) Sistem Saraf
Pusat (SSP)/ Central Nervous System (CNS), dan 2) Sistem Saraf Tepi (SST)/
Pheriperal Nervous System (PNS)
1. SSP/CNS, terbagi menjadi
a. Otak
b. Medulla spinalis
2. SST/PNS, terbagi menjadi
a. Sistem saraf somatik:
1) 12 pasang saraf kranial
2) 31 pasang saraf spinal
b. Sistem saraf otonom
1) Saraf simpatik
2) Saraf parasimpatik
Gambar pengorganisasian sistem saraf

Komponen utama dalam sistem saraf adalah neuron. Neuron akan bergabung menjadi
serabut saraf. Neuron terdiri dari neuron sensorik (neuron afferen), neuron motorik
(neuron efferen), serta interneuron
NEURON (SEL SARAF)
Sel neuron berfungsi sebagai transmisi impuls. Neuron terdiri atas:
a. Badan sel, dimana terdapat nukleus dan pusat
metabolisme sel
b. Processus, merupakan serabut yang menonjol
dari sel. Processus ada 2, yaitu dendrit dan
akson.
Dendrit, berfungsi untuk menghantarkan impuls
dari sel sensorius ke badan sel, dan akson,
pemanjangan sitoplasma yang lebih panjang,
menghantarkan impuls dari badan sel ke neuron
lain.

Gambar sel neuron

Badan sel sebagian besar terdapat di sistem saraf pusat (nuklei). Letak badan sel
dengan akson yang tidak bermyelin berada di substansi grisea, dan badan sel yang
bermyelin (nuklei) berada di substansi alba.
Sedangkan badan sel di luar sistem saraf pusat, membentuk ganglia.
Akson memiliki 2 tipe, yaitu yang memiliki lapisan myelin dan tidak bermyelin. Myelin
memiliki lapisan tebal fosfolipid sehingga bersifat insulatif. Dengan sifat insulatif ini
impuls memiliki kecepatan perambatan yang sangat cepat. Myelin diselingi celah yang
disebut nodus ranvier.

Gambar akson ber myelin Gambar akson tidak ber myelin

Perambatan impuls pada akson yang bermyelin disebut perambatan saltatori/lompatan.


Potensial aksi hanya dapat dibangkitkan pada tiap-tiap nodus ranvier, karena saluran
ion yang diperlukan hanya terdapat di daerah tersebut. Pada daerah yang berselubung
myelin, tidak ada impuls yang hilang karena insulasi dari lapisan tebal myelin. Dengan
sifat tersebut, kecepatan perambatan impuls mencapai 150 m/detik

Gambar Perambatan impuls akson ber myelin


Pada akson yang tidak ber myelin, potensial aksi terus menerus dibangkitkan pada tiap
bagian akson, agar impuls tidak hilang akibat bocor ke jaringan sekitar. Perambatan
impuls berlangsung lambat, dikarenakan kebocoran sinyal. Impuls dan proses
pembangkitan potensial aksi membutuhkan waktu, sehingga kecepatan perambanan
adalah 3-15 m/detik.

Gambar Perambatan impuls akson tidak ber myelin

Anatomi dari neuron terbagi menjadi :


1. Neuron multipolar, terdapat banyak penonjolan dari badan sel dan umumnya dimiliki
neuron motorik
2. Neuron bipolar, terdiri dari satu akson dan satu dendrit dengan badan sel berada
di tengah, dan umumnya dimiliki neuron reseptor retina, kokhlea, dan olfaktori
3. Neuron unipolar, memiliki penonjolan prosesus tunggal dan pendek, dan umumnya
berada di ganglion sederhana
4. Neuron piramidal, memiliki banyak dendrit yang tersebar, berperan sebagai
interneuron, membentuk berkas his-purkinye fiber pada nodus jantung

Gambar anatomi bentuk neuron

Sedangkan neuron secara fungsional, terdiri atas:


1. Neuron sensorik (afferen), mengantar impuls dari reseptor sensori ke pusat saraf
2. Neuron motorik (efferen), mengantar impuls dari saraf pusat ke otot
3. Interneuron, menghubungkan neuron sensorik dan neuron motorik
3. inter neuron

Gambar jenis neuron

Gambar hubungan antar neuron

Sel penunjang neuron (neuroglia/glia)


Neuroglia merupakan sel yang menunjang aktivitas neuron. Neuroglia berbeda dengan
neuron, dimana neuroglia dapat membelah diri, sedangkan neuron tidak dapat membelah
diri. Tumor otak melibatkan neuroglia, bukan neuron. Pada kasus tumor otak, sebagian
besar adalah gliomas, yang tumbuh dari neuroglia.

Macam-macam neuroglia adalah:


1. Astrosit, sel nya melimpah, berbentuk bintang, membentuk barier antara kapiler
dan lingkungan serta mengontrol lingkungan kimiawi dari otak
2. Microglia, berada di SSP, dan bentuknya seperti jaring laba-laba. Fungsinya adalah
menfagositosis serta membuang debris-debris
3. Ependymal, berada di SSP, membatasi rongga dalam otak dan medula spinallis, serta
mengatur sirkulasi cairan serebrospinal (cerebrospinal fluid/CSF)
4. Oligodendrosit, beada di SSP, memproduksi selubung myelin di serabut saraf SSP
5. Sel satelit, memproteksi badan neuron
6. Sel schwann, membentuk selubung myelin pada sistem saraf perifer (SST)
Gambar jenis sel penunjang neuron (neuroglia / glia)

Sinapsis dan neurotransmitter


Antar neuron terdapat sambungan yang disebut sebagai sinapsis. Setiap neuron
terkoneksi dengan 5rb s.d. 200rb neuron lain dan bersifat plastis (synaptic plasticity).
Hantaran sinyal didalam sinapsis dilakukan oleh sinyal kimiawi yang disebut
neurotransmitter. Sinyal dihantarkan dari sel saraf pra sinaptik, kemudian melewati
celah sinaptik dan diteruskan menuju saraf pasca sinaptik.
Neurotransmitter bersifat merangsang atau mengeksitasi, dan bersifat menghambat
atau menghibisi. Neurotransmitter yang paling banyak jumlahnya adalah asetlkolin.
Berikut jenis neurotransmitter dan fungsinya:

Jenis neurotransmitter Fungsi


Asetilkolin Merangsang pembentukan sinapsis baru
Kontraksi otot, perangsangan kortikal
Norepinephrin Perangsangan otak dan fungsi lain seperti mood, lapar, dan
tidur
Dopamin Fungsi motorik dan reward
Serotonin Mood dan pengaturan suhu tubuh, perilaku agresif, dan
siklus tidur
Glutamat Perangsang utama, penyebaran informasi sensoris dan
belajar
GABA Inhibitor utama aktivitas neuron
Anandamid Pengurangan rasa nyeri, peningkatan selera makan
Gambar Perambatan impuls di sinapsis dan neurotrannsmitter

Evaluasi:
1. Jelaskan kembali pengorganisasian sistem saraf
2. Apa itu neuron?
3. Apa itu neuroglia?
4. Apa itu neuron eferen, neuron aferen, dan interneuron?
5. Bagaimana perambatan impuls terjadi?
6. Apa fungsi myelin?
7. Apa itu sinapsis?
8. Apa itu neurotransmitter?
SISTEM SARAF PUSAT (SSP)

Sistem saraf pusat terdiri atas otak dan medulla spinalis

OTAK
Otak manusia memiliki berat 2% dari keseluruhan berat tubuh, mengkonsumsi 25%
oksigen, dan menerima 1,5% curah jantung.
Otak berdiferensiasi menjadi:
1. Otak depan (proensephalon), terbagi menjadi:
a. Cerebrum (otak besar)
b. Diensephalon (thalamus, hipothalamus, epithalamus)
2. Otak tengah (mesensephalon)
3. Otak belakang (romboensephalon), terbagi menjadi:
a. Batang otak : pons dan medulla oblongata
b. Cerebellum (otak kecil)

Gambar bagian-bagian otak

Gambar gyrus dan sulcus otak serta hemisfer otak


Otak terbagi menjadi 2 hemisfer, yaitu hemisfer kanan hemisfer kiri. Keduanya
dihubungkan oleh corpus callosum. Substansi otak terbagi menjadi substansi grisea dan
substansi alba. Substansi grisea adalah lapisan otak bagian luar, terdiri atas badan sel
dan neuron, sedangkan substansi alba terdiri atas akson dan dendrit, serta traktus
fibrosa.

Gambar substansi otak

Cerebrum (otak besar)


Cerebrum berfungsi mengatur semua aktivitas berkaitan dengan intelegensi, ingatan,
kesadaran, dan pertimbangan. Otak besar terbagi menjadi 2 bagian, yaitu hemisfer
kanan dan hemisfer kiri, serta dibagi menjadi lobus-lobus:
1. Lobus frontalis, untuk kecerdasan, ingatan, kemauan, dan sikap
2. Lobus parietalis, untuk pengaturan kulit dan otot terhadap sensasi panas, dingin,
sentuhan, dan tekanan
3. Lobus oksipital, untuk penglihatan
4. Lobus temporal, untuk pendengaran

Gambar lobus otak besar


Otak besar membentuk gyrus dan
sulcus. Gyrus berupa bagian yang
menonjol, dan sulcus berupa
saluran antara 2 gyrus.

Gambar gyrus dan sulcus, serta corteks serebri

Lapisan bagian luar otak dinamakan korteks serebri, berupa lapisan substansi grisea
setebal ± 3 mm yang menutupi permukaan dalam hemisfer serebri. Secara fungsional,
korteks serebri ada 3 area, yaitu area sensorik, area motorik, dan area asosiasi.
1. Area motorik primer korteks
Area primer terdapat dalam girus presentral. Neuron mengendalikan kontraksi
volunteer otot rangka. Area pramotorik korteks terletak tepat di sisi anterior girus
presentral. Neuron mengendalikan aktivitas motorik yang terlatih dan berulang
seperti mengetik. Area broca terletak di sisi anterior area pra motorik pada tepi
bawahnya.

2. Area sensorik korteks


Terdiri dari area sensori primer, area visual primer, area auditori primer, area
olfaktori primer, dan area gustatori primer.

3. Area asosiasi traktus serebral


Terdiri atas area asosiasi frontal, area asosiasi somatic, area asosiasi visual, area
bicara wernicke

Gambar area corteks serebri


Gambar area corteks serebri

Nuklei basalis
Nuklei basalis merupakan kepulauan
substansi abu-abu yang terletak jauh di
dalam substansi putih serebrum.

Otak besar terbagi menjadi 2 hemisfer,


kanan dan kiri. Otak kanan mengontrol sisi
tubuh sebelah kiri, dan sebaliknya, otak
kiri mengontrol sisi tubuh sebelah kanan.
Pada orang yang bekerja menggunakan
tangan kanan, kemampuan otak kiri lebih
terasah dan otak kiri lebih mendominasi. Gambar nuklei basalis dan corpus callosum

Bila terjadi gangguan atau kelumpuhan tubuh bagian kanan, akan dirasakan lebih berat,
karena otak kiri lebih mendominasi kehidupan sehar-hari. Otak kanan dan kiri
dihubungkan oleh corpus callosum

Gambar kerja fungsi otak kiri dan kanan


Diencephalon
Diencephalon, dikenal sebagai emotional brain atau
sistem limbik. Terdiri atas thalamus, hipothalamus,
dan epithalamus.

Gambar Diencephalon

Thalamus
Berperan penting dalam aktivitas sistem motoris, sistem sensoris, dan fungsi luhur
manusia yang berkaitan dengan emosi dan memori. Sebagai stasiun relay dan pusat
integrasi sinaps dalam pengolahan awal semua input sensori menuju korteks. Thalamus
akan menyaring sinyal sinyal tak bermakna, bersama dengan batang otak dan area
asosiasi, mengarahkan perhatian ke rangsangan yang lebih menarik.
Thalamus menentukan kesadaran kasar berbagai sensasi tetapi tidak dapat
membedakan lokasi dan intensitas, memperkuat perilaku motorik volunter yang dimulai
oleh korteks
Kerusakan thalamus  proses kesadaran sensoris terganggu, ditandai dengan
peninggian ambang rasa nyeri, suhu, perabaan, disertai gangguan emosi

Hipothalamus
Terletak di bagian bawah thalamus. Merupakan area terpenting dalam pengaturan
lingkungan internal tubuh, mengontrol suhu tubuh, rasa haus dan pengeluaran urin, lapar
dan kenyang, sekresi hormon hipofise anterior, posterior, kontraksi uterus, dan
pengeluaran ASI. Hipothalamus sebagai pusat koordinasi sistem saraf otonom utama,
berperan dalam perilaku dan emosi (respon takut dan berani)
Glandula pituitari melekat pada hipothalamus.

Epithalamus
Membentuk atap ventrikel ketiga, dan berada di bagian dorsal diencephalon. Sebagai
tempat korpus pinealis (sejenis glandula endokrin) yang mempengaruhi pertumbuhan
dan perkembangan. Meliputi juga pleksus koroideus  sebagai pembentuk cairan
serebrospinal

Amygdala dan hippocampus


Amygdala, salah satu komponen sistem limbik berperan dalam proses memori, emosi,
dan pengendali rasa takut
Hippocampus, salah satu komponen sistem limbik, berperan dalam proses belajar dan
memori, mengubah memori jangka pendek menjadi lebih permanen, serta proses recall
memori (memunculkan kembali informasi yang telah disimpan sebelumnya)

Batang otak (brain stem)


Batang otak melekat di medulla spinalis. Pembentuk badan otak adalah: otak tengah
(mesensephalon), pons, dan medulla oblongata.

Mesensephalon (otak tengah)


Sebagai pusat refleks penglihatan dan pendengaran, menghubungkan otak besar dan
sumsum tulang belakang. Terdapat aquaductus serebri ventrikel 3-4.
Mesensephalon terletak di depan otak kecil dan jembatan varol (penghubung otak kecil
bagian kiri dan bagian kanan.)

Pons
Merupakan bagian yang menonjol di
tengah batang otak, sebagian besar
terdiri atas tractus fibrosa. Meliputi
nuklei yang terlibat dalam kontrol
pernapasan.

Medulla oblongata
Sebagai pusat kontrol nadi, tekanan
darah, pernapasan, muntah. Merupakan
Gambar batang otak
bagian paling rendah dari batang otak,
berlanjut dengan medulla spinalis.

Cerebelum (Otak kecil)


Terdiri dari 2 hemisfer, kanan dan kiri, yang dihubungkan dengan vermis (jembatan
varol). Cerebelum sebagai pusat koordinasi gerakan tubuh involunter, untuk
mengkoordinasikan gerakan otot tubuh, serta menyeimbangkan tubuh dan postur tubuh.
Letak tepat di atas batang otak, dibawah lobus oksipital, dihubungkan melalui
pedunculus cerebri ke otak.
Cerebelum terbagi menjadi beberapa lobus, yaitu:
1. Lobus anterior, menerima rangsang dari medulla spinalis dan mengontrol otot anti
gravitasi tubuh
2. Lobus posterior, berhubungan dengan koordinasi gerakan otot dengan cara
menghambat gerakan otot yang sifatnya tidak disadari (involunter)
3. Lobus flocullonodularis, mempertahankan keseimbangan
Gambar Cerebelum

Medulla spinalis
Memanjang dari medulla oblongata hingga
setinggi T12
Dibawah T12 adalah cauda equina, sekumpulan
serabut saraf spinalis
Pelebaran terjadi di regio cervicalis dan
lumbaris.

Bagian-bagian dari medula spinalis:


a. Bagian eksterior, merupakan substansi alba,
dan traktus konduksi
b. Bagian interna, merupakan substansi grasia,
berupa badan sel, terdiri atas:
a) Cornu dorsalis (posterior)
b) Cornu ventralis (anterior)
c. Canalis sentralis, berisi cairan serebrospinal
d. Meninges menutupi medulla spinalis
e. Nervus keluar dari setiap foramen
vertebrae:
Gambar Medulla spinalis
a) Radiks dorsalis, berhubungan dengan
ganglia dorsal, sekumpulan badan sel dari
CNS
b) Radiks ventralis
Gambar Medulla spinalis
Evaluasi
• Jelaskan lobus lobus di otak besar?
• Jelaskan korteks serebri dan areanya serta fungsinya?
• Jelaskan gyrus dan sulcus
• Apa itu cerebrum?
• Apa itu cerebelum?
• Apa saja bagian dari dienchepalon?
• Apa itu amygdala?
• Apa itu batang otak, jelskan bagiannya?
• Apa itu medula spinalis
• Apa fungsi masing2 bagian otak tersebut?
SISTEM SARAF TEPI (SST/PNS)

Sistem saraf tepi atau sistem saraf perifer, terdiri dari sel saraf sensorik dan sel
saraf motorik yang terletak di luar otak dan sumsum tulang belakang. Sel saraf sensorik
akan mengirimkan informasi dari rangsangan internal atau organ internal ke sistem
saraf pusat. Sedangkan sel saraf motorik membawa informasi dari sistem saraf pusat
ke organ, otot, dan kelenjar.
Ada 2 jenis sistem saraf tepi, yaitu:
1. Sistem saraf somatik, jalurnya ke otot (gerakan disadari), ada 12 pasang saraf
kranial dan 31 pasang saraf spinal
2. Sistem saraf otonom, jenisnya sel saraf motorik, jalurnya ke otot polos, otot
jantung dan sel kelenjar (involunter)

Nervus (sekumpulan serabut saraf) dan


ganglia berada di luar sistem saraf pusat.
Serabut saraf disatukan oleh jaringan
ikat, dan endonerium melingkupi setiap
serabut. Kemudian sekelompok serabut
saraf diikat menjadi fasikulus oleh
perineum. Sekumpulan fasikulus kemudian
dikumpulkan oleh epineurium.

Nervus di saraf perifer ada:


1. Nervus afferen, memiliki serabut
saraf sensorik yang membawa impuls
ke sistem saraf pusat
2. Nervus efferen, memiliki serabut
saraf motorik yang membawa impuls
dari sistem saraf pusat ke otot /
motorik,
3. Nervus gabungan/campuran, memiliki
serabut saraf sensorik dan motorik. Gambar Medulla spinalis

Sistem saraf somatik:


12 saraf cranial
Saraf kranial terdiri dari 12 saraf, yaitu:
Nomor Nama Jenis saraf Fungsi
saraf saraf

I Olfaktorius Sensori Menerima rangsang dari hidung


Diproses sebagai sensasi bau di otak

II Optik Sensori Menerima rangsang dari mata


Diproses sebagai persepsi visual di otak
Nomor Nama Jenis saraf Fungsi
saraf saraf

III Okulomotor Motorik Menggerakkan otot mata

IV Troklearis Motorik Menggerakkan otot mata

V Trigeminus Gabungan Sensori: menerima rangsang dari wajah


dan diproses sebagai sentuhan
Motorik: menggerakkan rahang

VI Abdusen Motorik Abduksi mata

VII Fasialis Gabungan Sensorik: menerima rangsang dari bag.


anterior lidah untuk diproses sebagai
sensasi rasa
Motorik: mengendalikan otot wajah
sebagai ekspresi wajah

VIII Vestibuloko Sensori Sensori sistem vestibular:


klearis Mengendalikan keseimbangan
Sensori koklea: menerima rangsang dari
koklea untuk diproses sebagai suara

IX Glosofa Gabungan Sensori: menerima rangsang dari


ringeal posterior lidah untuk diproses sebagai
sensasi rasa
Motorik: mengendalikan organ dalam

X Vagus Gabungan Sensori: menerima rangsang dari organ


dalam
Motorik: mengendalikan organ dalam

XI Aksesorius Motorik Mengendalikan pergerakan kepala

XII Hipoglossus Motorik Mengendalikan pergerakan lidah

Gambar 12 saraf kranial


31 pasang nervus spinalis
Terbagi ke dalam ramus dorsalis (tipis) dan
ramus ventralis (tebal).
Ramus dorsalis untuk otot (dermatome) dan
kulit (myotome) bagian belakang, sedangkan
ramus ventralis untuk otot dan kulit bagian
depan serta anggota gerak.
Dermatome  area kulit yang dipersarafi
saraf spinal
Myotome  area otot yang dipersarafi saraf
spinal

Terdiri dari 31 pasang nervus spinalis yang


keluar dari vertebra, dimana
Serat motorik melalui anterior atau ventral
root, dan
Serat sensorik melalui posterior atau dorsal
root
Ke 31 pasang tersebut adalah:
a. 8 pasang di servical (C1-C8)
b. 12 pasang di thorakal (T1-T12)
c. 5 pasang di lumbal (L1-L5)
d. 5 pasang di saccral (S1-S5_
e. 1 pasang coccygeal

Gambar 31 pasang saraf spinal

Sistem saraf otonom


Berkaitan dengan pengontrolan jaringan sasaran:
a. Otot jantung
b. Otot polos organ viseral (organ dalam)
c. kelenjar
Memegang peranan penting dalam pengaturan keadaan konstan tubuh, perubahan dalam
tubuh yang sesuai (homeostasis)
Bekerja secara otonom (tidak disadari)
Terdiri dari sistem saraf simpatik dan sistem saraf para simpatik
Menggunakan 2 kelompok neuron motorik untuk menstimulasi efektor:
a. Neuron preganglionik  muncul dari SSP ke ganglion tubuh, bersinapsis dengan
neuron pasca ganglionik
b. Neuron pascaganglionik  menuju organ efektor (otot jantung, otot polos, kelenjar

Serabut saraf berasal dari otak atau sumsum tlg belakang dan menuju organ
bersangkutan
a. Serabut saraf pre ganglion  terdapat di pangkal ganglion
b. Serabut saraf post ganglion  terdapat di ujung ganglion
Neurotransmitter sistem saraf otonom
Neurotransmitter yang terlibat paling banyak asetilkolin atau norepineprin
Serat yang mensekresi asetilkolin kolinergik
Serat yang mensekresi norepineprin  adrenergik
Semua neuron preganglionik (simpatis dan parasimpatis) bersifat kolinergik
Hampir semua neuron post ganglion simpatis bersifat adrenergik
Hampir semua neuron post ganglion parasimpatis bersifat kolinergik
Asetilkolin  transmitter parasimpatik (kolinergik)
Norepineprin  transmitter simpatis (adrenergik)

Sistem saraf simpatis dan parasimpatis


Berikut perbedaan antara sistem saraf simpatis dan parasimpatis

Simpatis Parasimpatis

Sistem adrenergik Sistem asetilkolin

Fight, Flight, or Fright Rest, digest or repose

Saat tubuh aktif Saat tubuh tidak aktif

Contoh: berkeringat, napas dalam, Contoh: digesti, ekskresi, urin


nadi meningkat

Menggunakan energi Menyimpan energi

Segmen spinal torakolumbal (T1-L2) Segmen spinal kraniosakral (NC III, VII,
IX, X, dan S2-S4

Serabut preganglion pendek Serabut preganglion panjang


Serabut pasca ganglion panjang Serabut pasca gangliion pendek

“E” division : Exercise, exicetemen, “D” division: Digestive, defecation, and


emergency, and embarrassment diuresis

Berikut organ target dan kerja dari sistem saraf simpatis dan para simpatis
Organ target Simpatis Parasimpatis

Mata Pupil midriasis (melebar) Pupil miosis (mengecil)

Otot siliaris mata Akomodasi mata

Bronkhial paru bronkhodilatasi Bronkhokonstriksi

Kelenjar ludah Sekresi mukus Sekresi air

Pencernaan Menurunkan aktivitas Meningkatkan peristaltik, sekresi


glandular dan muskular enzim

Endokrin Inhibisi sekresi insulin Stimulasi sekresi insulin


pankreas

Kandung empedu Inhibisi kontraksi otot Stimulasi kontraksi otot polos


polos
Organ target Simpatis Parasimpatis

Otot jantung Meningkatkan nadi dan Menurunkan nadi


konstraksi

Vaskular jantung Dilatasi Kontriksi

Pembuluh darah Konstriksi, meningkatkan Efek minimal


tekanan darah
Kecuali: dilatasi pembuluh
darah otot lurik

Penggumpalan Meningkatkan -
darah penggumpalan darah

Ginjal Melepaskan renin untuk -


meningkatkan tekanan
darah

Kandung kemih, Relaksasi otot polos Kontraksi otot polos kandung kemih,
uretra kandung kemih Relaksasi spingter uretra
Kontraksi spingter uretra

Penis Kontraksi otot polos, Vasodilatasi ereksi


ejakulasi

Vagina Peristaltik vagina Vasodilatasi, ereksi

Aktivitas mental Meningkatkan kewaspadaan

Metabolisme Meningkat
seluler

Jaringan lemak/ Stimulasi penghancuran


adiposa lemak

Kelenjar keringat Sekresi keringat dalam


jumlah banyak

Gambar perbedaan saraf simpatik dan parasimpatik


Gambar organ target saraf simpatik dan saraf parasimpatik
REFLEKS

Refleks adalah gerakan yang dilakukan secara cepat, involunter, dan tidak direncanakan
sebagai respon terhadap suatu stimulus. Stimulus biasanya mengejutkan atau
menyakitkan, misal menginjak paku. Refleks juga terjadi bila ada rangsangan seperti
ada makanan yang enak, akan mengeluarkan air liur tanpa disadari. Impuls menjalar
melalui lengkung refleks (reflex arc).

Komponen lengkung refleks:


1) reseptor sensorik (afferen)
2) saraf sensorik
3) pusat refleks: batang otak, medula spinalis
4) saraf motorik (efferen)
5) efektor (otot, kelenjar

Gambar lengkung refleks

Contoh gerakan refleks:


1. Refleks peregangan: contohnya pada
pemeriksaan patela, secara refleks akan
memendek

Gambar refleks peregangan


2. Refleks sentakan :
ketika ada
stimulus nyeri,
satu otot akan
berkontraksi

Gambar refleks sentakan

3. Refleks ekstensor bersilangan: misal bila terkena paku di satu kaki, maka dua kaki
akan terangkat atau berkontraksi

Gambar refleks ekstensor bersilangan


PELINDUNG SISTEM SARAF

Pelindung sistem saraf terdiri dari:


1. SCALP
2. Tulang tengkorak
3. Meninges
4. Cairan serebrospinal
5. Blood brain barrier (sawar darah otak)

SCALP
Scalp adalah:
a. Skin, kulit kepala
b. Connective tissue, jaringan ikat
c. Apponeurosis epicranial, jaringan
ikat berhubungan langsung dengan
tulang tengkorak
d. Loose areolar tissue, jaringan Gambar lapisan SCALP
penunjang longgar
e. Perikranium, lapisan luar pembungkus tulang tengkorak

Tulang tengkorak
Terdiri dari tulang kalvaria dan tulang basis kranium yang membentuk rongga otak atau
cavum cerebri.
Tulang kalvaria terbagi menjadi tulang frontal, tulang parietal, tulang temporal, dan
tulang occipital, yang masing masing terhubung oleh sutura.

Gambar osseum calvaria


Tulang basis cranium, terdiri dari :
a. Fossa anterior, tempat lobus
frontalis
b. Fossa media, tempat lobus
temporal
c. Fossa posterior, tempat batang
otak bawah dan serebelum

Gambar osseum basis cranium

Meninges
Meninges adalah lapisan otak, terdiri dari:
a. Durameter:
Selaput terluar sangat tebal dan kuat, tepat di bawah tulang tengkorak.
Mengandung serabut kolagen elastis, fibrosis, saraf, pembuluh darah dan limfe.
Bagian antara tulang dengan durameter disebut epidural
b. Arachnoid:
Lapisan terdiri atas fibrosit berbentuk pipih dan serabut kolagen. Terdapat 2
komponen:
Lapisan yang berhubungan dengan durameter  subdural
Lapisan yang berhubungan dengan piameter  sub arachnoid yang berisi cairan
serebrospinal
c. Piameter:
Membran yang sangat lembut dan tipis, melekat ke otak. Mengandung sedikit
kolagen dan membungkus seluruh permukaan ssp dan vaskular blood brain barrier
(sawar darah otak)

Gambar lapisan meninges


Cairan serebro spinal
Diproduksi di pleksus koroid di dalam ventrikel
lateral ketiga dan keempat. Sama dengan
plasma tetapi mempunyai perbedaan
konsentrasi. Mengandung sedikit sel daarah
putih dan tidak ada sel darah merah.
Mengandung protein, glukosa, dan klorida serta
imunoglobulin. Diserap oleh viliarakhonoid.
Berfungsi sebagai penahan guncangan dan
metabolisme jaringan SSP

Gambar cairan serebrospinal

Blood brain barrier (sawar darah otak)


Terbentuk dari sel-sel endotel yang saling berikatan erat di kapiler otak.
Melindungi sel-sel otak terhadap bahan asing.
Banyak bahan kimia dan obat tidak bisa masuk ke vaskular otak.
Mudah dilalui oleh: O2, H2O, CO2, glukosa, alkohol, asam amino.

Evaluasi
• Jelaskan tentang saraf somatik dan otonom
• Jelaskan bagian-bagian daris saraf somatik
• Sebutkan 12 saraf kranial beserta fungsinya
• Sebutkan 31 pasang saraf spinal
• Jelaskan pembagian saraf otonom dan jelaskan fungsinya masing2
• Jelaskan neurotransmitter saraf otonom
• Apa itu neuron eferen dan aferen
• Jelaskan mekanisme refleks
• Sebutkan pelindung ssp

Alhamdulillah

Anda mungkin juga menyukai