OLEH
KELOMPOK 3 :
JURUSAN FISIOTERAPI
2018
KATA PENGANTAR
Makalah ini kami susun dengan segala kemampuan kami dan semaksimal
mungkin. Namun, kami menyadiri bahwa dalam penyusunan makalah ini tentu
tidaklah sempurna dan masih banyak kesalahan serta kekurangan. Maka dari itu
kami sebagai penyusun makalah ini mohon saran dan pesan dari semua yang
membaca makalah ini terutama Dosen Fisiologi Dasar sebagai bahan koreksi
untuk kami.
Tim Penyusun
1
DAFTAR ISI
Daftar Isi…………………………………………………………………………..2
Bab I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang…………………………………………………………3
B.Rumusan Masalah……………………………………………………...3
C.Tujuan……………………………………………………………….....3
Bab II PEMBAHASAN
A.Kesimpulan……………………………………………………………..8
B.Saran………………………………………………………………..…..8
Daftar Pustaka……………………………………………………………………9
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada tubuh manusia terdapat banyak sistem pengatur,pengantar dan
penerima ransangan atau biasa disebut dengan sistem saraf. Sistem saraf
merupakan sistem koordinasi (pengaturan tubuh) berupa penghantaran
impul saraf kesusunan saraf pusat, pemrosesan impul saraf dan perintah untuk
memberi tanggapan rangsangan. Unit terkecil pelaksanaan kerja sistem saraf
adalah sel saraf atau neuron.
C. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
4. Untuk mengetahui bagaimana struktur sistem saraf
5. Untuk mengetahui apa saja fungsi sistem saraf
6. Untuk mengetahui penyakit apa saja yang dapat disebabkan karena sistem
saraf
3
BAB II
PEMBAHASAN
BAB III
A. PENGERTIAN NEUROMUSCULAR
1. Sistem Saraf
a. Pengertian saraf
4
2. Fungsi Integrasi
Menerima pesan sensorik dari lingkungan luar,
interpretasi oleh sistem saraf pusat, mengatur informasi dan
mengintergrasikan dengan informasi yang telah ada untuk
menentukan jenis respon yang akan diberikan.
3. Koordinasi
Setelah dari otak informasi yang sudah terintegrasi
untuk mengirim pesan/perintah pada otot-otot dan kelenjar-
kelenjar, menghasilkan gerak dan sekresi terorganisasi.
c. Bagian-Bagian Sel Saraf
Neuron atau sel saraf merupakan satuan dari sistem saraf,
mempunyai ciri struktur tertentu yang membedakan dengan sel tubuh
lainnya. Pada bagian tengah neuron ada serabut tipis menjulur yaitu akson
yang melalui serabut inilah neuron melaksanakan fungsinya. Fungsi
serabut/akson yaitu menyampaikan isyarat ke dan dari otak, serta sum sum
tulang belakang. Isyarat disampaikan dari neuron ke neuron lain
disebelahnya melalui sinapsis. Pasokan energi untuk neuron berasal dari
penguraian oksidatif glukosa dan benda-benda keton. Satu sel saraf atau
neuron terdiri dari badan sel, dendrit dan akson. Selain akson ada beberapa
bagian bagian yang terdapat pada sel saraf, yaitu:
1. Badan sel
Badan sel saraf merupakan bagian yang paling besar
dari sel saraf. Badan sel berfungsi untuk menerima
rangsangan dari dendrit dan meneruskannya ke akson. Pada
badan sel saraf terdapat inti sel, sitoplasma, mitokondria,
sentrosom, badan golgi, lisosom, dan badan nisel. Badan
nisel merupakan kumpulan retikulum endoplasma tempat
transportasi sintesis protein.
2. Dendrit
Dendrit adalah serabut sel saraf pendek dan
bercabang-cabang. Dendrit merupakan perluasan dari badan
sel. Dendrit berfungsi untuk menerima dan mengantarkan
rangsangan ke badan sel.
3. Akson
Akson disebut neurit. Neurit adalah serabut sel saraf
panjang yang merupakan perjuluran sitoplasma badan sel.
Di dalam neurit terdapat benang-benang halus yang disebut
neurofibril. Neurofibril dibungkus oleh beberapa lapis
selaput mielin yang banyak mengandung zat lemak dan
berfungsi untuk mempercepat jalannya rangsangan. Selaput
mielin tersebut dibungkus oleh sel-sel sachwann yang akan
membentuk suatu jaringan yang dapat menyediakan
makanan untuk neurit dan membantu pembentukan neurit.
Lapisan mielin sebelah luar disebut neurilemma yang
5
melindungi akson dari kerusakan. Bagian neurit ada yang
tidak dibungkus oleh lapisan mielin. Bagian ini disebut
dengan nodus ranvier dan berfungsi mempercepat jalannya
rangsangan.
4. Inti Sel
5. Selubung Mielin
6. Sel Schwann
7. Nodus Ranvier
6
sekitar 1 mikrometer dan ditemukan oleh Louis-Antoine
Ranvier. Adanya nodus ranvier tersebut memungkinkan
saraf meloncat dari satu nodus ke nodus yang lain, sehingga
impuls lebih cepat sampai pada tujuan. Jika nodus ranvier
diselubungi oleh selubung myelin maka impul saraf tidak
bisa loncat ke nodus ranvier, akhirnya tidak terjadi respon
apapun.
8. Sinapsis
2. Otot
a. Pengertian otot
Otot adalah jaringan yang ada didalam tubuh manusia, berupa alat
gerak aktif yang menggerakkan tulang sehingga menyebabkan suatu
organisme atau indvidu dapat bergerak. Otot bekerja dengan cara
berkontraksi dan beleraksasi
b. Fungsi Otot pada Manusia
Menjalankan dan melaksanakan kerja contohnya berjalan,
mengangkat, dan memegang
Menggerakkan jantung
Mengalirkan darah yang terdiri atas zat-zat baik itu nutrisi, oksigen
dan lain-lain
c. Karakterisitik Otot manusia
Kontrabilitas artinya kemampuan otot dalam berkontraksi (memendek)
Ekstensibilitas artinya kemampuan otot dalam berelaksasi (memanjang)
Elastisitas artinya kemampuan otot untuk kembali ke bentuk semula
setelah berkontraksi dan berelaksasi
7
B. HUBUNGAN SARAF DAN OTOT
sistem otot dan sistem saraf saling membantu melakukan tugas motorik dan
sensorik. Otot melindungi jaringan halus dari saraf yang berjalan ke seluruh tubuh
dan juga menyediakan otak dengan informasi yang berharga. Sementara itu saraf
berfungsi sebagai penghubung antara otot dan otak mengatur penuh tiap gerakan.
Adapun juga disebut dengan Myotome, myotom adalah sekumpulan otot yang
diinervasi oleh spinal cord (syaraf di tulang belakang manusia). Distribusi
Myotome dari ekstremitas atas dan bawah adalah sebagai berikut (Grive 1991) :
kelemahan otot
pemborosan otot
kram otot
8
Nyeri otot
kesulitan bernapas
Kesulitan menelan
mutasi genetik
infeksi virus
gangguan autoimun
gangguan hormonal
Gangguan metabolik
Defisiensi diet
9
2. Neuropati – sistem saraf perifer (saraf selain yang di dalam
sumsum tulang belakang) yang terpengaruh. Beberapa penyakit
yang berbeda dari saraf perifer termasuk penyakit genetik
penyakit Charcot-Marie-Tooth, diabetes gangguan hormonal
(jika tidak terkontrol), dan penyakit autoimun seperti
demielinasi neuropati inflamasi kronis (CIDP).
10
PENUTUP
A. Kesimpulan
Neuromuscular adalah ilmu yang mempelajari tentang hubungan saraf dan
otot atau juga diartikan sebagai kombinasi dari sistem saraf dan otot, bekerja
sama untuk memungkinkan gerakan. Sistem otot dan sistem saraf saling
membantu melakukan tugas motorik dan sensorik karena saraf adalah pemula
kegiatan otot tubuh dan pengatur fungsi mental dan fisik sedangkan otot adalah
jaringan yang ada didalam tubuh manusia, berupa alat gerak aktif yang
menggerakkan tulang sehingga menyebabkan suatu organisme atau indvidu dapat
bergerak.
B. Saran
Demikianlah makalah ini tentang Neuromuscular yang dapat kelompok
kami sampaikan. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna dan banyak kesalahn. Untuk itu kami menerima kritik dan saran yang
membangun untuk memperbaiki makalah ini. Menyadari bahwa penulis masih
jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan lebih fokus dan details dalam
menjelaskan tentang makalah di atas dengan sumber – sumber yang lebih .
11
DAFTAR PUSTAKA
12