Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH PENGANTAR PROFESI FISIOTERAPI

“ SEJARAH FISIOTERAPI DUNIA”

OLEH

KELOMPOK 3 :

Alya Qisty Safirah

Tiara Agustiani Djubu

POLITEKNIK KEMENTRIAN KESEHATAN MAKASSAR

JURUSAN FISIOTERAPI

2018
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullah Wabarakatuh


Puji syukur  senantiasa selalu kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah
memberikan limpahan Rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan penyusunan makalah ini yang berjudul “NEUROMUSCULAR”
Penyusunan makalah ini dalam rangka memenuhi tugas Mata kuliah Fisiologi
Dasar dan untuk mengetahui dan mempelajari struktur, fisiologis dan cara kerja
neuromuscular.

Makalah ini kami susun dengan segala kemampuan kami dan semaksimal
mungkin. Namun, kami menyadiri bahwa dalam penyusunan makalah ini tentu
tidaklah sempurna dan masih banyak kesalahan serta kekurangan. Maka dari itu
kami sebagai penyusun makalah ini mohon saran dan pesan dari semua yang
membaca makalah ini terutama Dosen Fisiologi Dasar sebagai bahan koreksi
untuk kami.

Wassalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh

Makassar, 05 November 2018

Tim Penyusun

1
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ……………………………………………………...…………….1

Daftar Isi…………………………………………………………………………..2

Bab I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang…………………………………………………………3

B.Rumusan Masalah……………………………………………………...3

C.Tujuan……………………………………………………………….....3

Bab II PEMBAHASAN

A. Pengertian Fisioterapi Dunia………….………………………………4

B. Sejarah Fisioterapi Dunia……..……………………………….……....4

C. Perkembangan Fisioterapi Dunia………………………………..……6

Bab III PENUTUP

A.Kesimpulan……………………………………………………………..8

B.Saran………………………………………………………………..…..8

Daftar Pustaka……………………………………………………………………9

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada tubuh manusia terdapat banyak sistem pengatur,pengantar dan
penerima ransangan atau biasa disebut dengan sistem saraf. Sistem saraf
merupakan sistem koordinasi (pengaturan tubuh) berupa penghantaran
impul saraf kesusunan saraf pusat, pemrosesan impul saraf dan perintah untuk
memberi tanggapan rangsangan. Unit terkecil pelaksanaan kerja sistem saraf
adalah sel saraf atau neuron.

Sistem koordinasi merupakan suatu sistem yang mengatur kerja semua


sistem organ agar dapat bekerja secara serasi. Sistem koordinasi itu bekerja
untuk menerima rangsangan, mengolahnya dan kemudian meneruskannya
untuk menanggapi rangsangan. Setiap rangsangan-rangsangan yang kita
terima melalui indera kita, akan diolah di otak. Kemudian otak akan
meneruskan rangsangan tersebut ke organ yang bersangkutan
B.     Rumusan Masalah
Beberapa topik permasalahan dalam makalah ini yang akan dibahas
adalah:
1. Bagaimana struktur sistem saraf?
2. Apa saja fungsi sistem saraf?
3. Penyakit apa saja yang dapat disebabkan karena sistem saraf?

C. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
4. Untuk mengetahui bagaimana struktur sistem saraf
5. Untuk mengetahui apa saja fungsi sistem saraf
6. Untuk mengetahui penyakit apa saja yang dapat disebabkan karena sistem
saraf

3
BAB II
PEMBAHASAN
BAB III

A. PENGERTIAN NEUROMUSCULAR

Neuromuscular adalah ilmu yang mempelajari tentang hubungan


saraf dan otot atau juga diartikan sebagai kombinasi dari sistem saraf dan
otot, bekerja sama untuk memungkinkan gerakan.

1. Sistem Saraf
a. Pengertian saraf

Sistem saraf adalah pemula kegiatan otot tubuh dan pengatur


fungsi mental dan fisik. Sistem saraf bekerja berdasarkan impuls
elektrokimia. Sistem saraf merupakan sistem pengendali dan merupakan
rangkaian organ yang kompleks yang membentuk sistem yang terdiri dari
jaringan saraf yang tersebar di seluruh tubuh. Merupakan sistem informasi
yang terintegrasi, berfungsi menerima data, mengolahnya, menentukan
respon dan memberi perintah ke setiap organ tubuh untuk melakukan
tindakan yang penting demi keadaan homeostasis dalam tubuh. Tanpa
sistem saraf manusia tidak mampu berkomunikasi, berinteraksi,
beradaptasi terhadap perubahan lingkungan (internal dan eksternal).
Sistem saraf sebagai jalur utama informasi biologis, bertanggung
jawab mengendali seluruh proses biologi dan gerakan tubuh dapat
menerima informasi dan menginterprestasinya melalui sinyal elektrik
dalam sistem. Sistem saraf terdiri atas sistem saraf pusat (CNS) dan sistem
saraf perifer (PNS). Sistem saraf pusat merupakan tempat proses
berlangsung dan sistem saraf perifer bekerja mendeteksi dan mengirimkan
impuls elektrokimia yang digunakan pada sistem saraf. Sistem saraf
perifer terdiri dari saraf-saraf yang membawa impuls antara sistem saraf
pusat dengan kelenjar, kulit dan organ-organ lain.
Sistem saraf pusat terdiri atas otak dan sumsum tulang belakang,
bertanggung jawab menerima dan menginterprestasinya dari sistem saraf
perifer dan mengirimkan sinyal itu kembali baik sadar maupun tidak sadar.
Sistem saraf perifer terdiri dari organ indera yaitu mata, telinga, peraba,
perasa dan penciuman.

b. Fungsi Sistem Saraf


1. Fungsi Kewaspadaan
Membantu mengetahui perubahan perubahan yang terjadi
di sekitar untuk disampaikan ke alat indera. Pada alat indera
terdapat saraf sensorik yang berfungsi khusus sebagai
penginput data.

4
2. Fungsi Integrasi
Menerima pesan sensorik dari lingkungan luar,
interpretasi oleh sistem saraf pusat, mengatur informasi dan
mengintergrasikan dengan informasi yang telah ada untuk
menentukan jenis respon yang akan diberikan.
3. Koordinasi
Setelah dari otak informasi yang sudah terintegrasi
untuk mengirim pesan/perintah pada otot-otot dan kelenjar-
kelenjar, menghasilkan gerak dan sekresi terorganisasi.
c. Bagian-Bagian Sel Saraf
Neuron atau sel saraf merupakan satuan dari sistem saraf,
mempunyai ciri struktur tertentu yang membedakan dengan sel tubuh
lainnya. Pada bagian tengah neuron ada serabut tipis menjulur yaitu akson
yang melalui serabut inilah neuron melaksanakan fungsinya. Fungsi
serabut/akson yaitu menyampaikan isyarat ke dan dari otak, serta sum sum
tulang belakang. Isyarat disampaikan dari neuron ke neuron lain
disebelahnya melalui sinapsis. Pasokan energi untuk neuron berasal dari
penguraian oksidatif glukosa dan benda-benda keton. Satu sel saraf atau
neuron terdiri dari badan sel, dendrit dan akson. Selain akson ada beberapa
bagian bagian yang terdapat pada sel saraf, yaitu:

1. Badan sel
Badan sel saraf merupakan bagian yang paling besar
dari sel saraf. Badan sel berfungsi untuk menerima
rangsangan dari dendrit dan meneruskannya ke akson. Pada
badan sel saraf terdapat inti sel, sitoplasma, mitokondria,
sentrosom, badan golgi, lisosom, dan badan nisel. Badan
nisel merupakan kumpulan retikulum endoplasma tempat
transportasi sintesis protein.
2. Dendrit
Dendrit adalah serabut sel saraf pendek dan
bercabang-cabang. Dendrit merupakan perluasan dari badan
sel. Dendrit berfungsi untuk menerima dan mengantarkan
rangsangan ke badan sel.
3. Akson
Akson disebut neurit. Neurit adalah serabut sel saraf
panjang yang merupakan perjuluran sitoplasma badan sel.
Di dalam neurit terdapat benang-benang halus yang disebut
neurofibril. Neurofibril dibungkus oleh beberapa lapis
selaput mielin yang banyak mengandung zat lemak dan
berfungsi untuk mempercepat jalannya rangsangan. Selaput
mielin tersebut dibungkus oleh sel-sel sachwann yang akan
membentuk suatu jaringan yang dapat menyediakan
makanan untuk neurit dan membantu pembentukan neurit.
Lapisan mielin sebelah luar disebut neurilemma yang

5
melindungi akson dari kerusakan. Bagian neurit ada yang
tidak dibungkus oleh lapisan mielin. Bagian ini disebut
dengan nodus ranvier dan berfungsi mempercepat jalannya
rangsangan.
4. Inti Sel

Inti sel (nukleus) adalah inti sel saraf yang berfungsi


sebagai pengatur kegiatan sel saraf (neuron). Di dalam inti
sel juga terdapat kromosom dan DNA yang berfungsi untuk
mengatur sifat keturunan dari sel tersebut.

5. Selubung Mielin

Selubung mielin adalah selaput pembungkus neurit.


Selubung mielin banyak mengandung lemak dan
bersegmen-segmen. Lekukan di antara dua segmen disebut
nodus ranvier. Selubung mielin dikelilingi oleh sel
schwann. Sel yang memproduksi selubung mielin disebut
sel glial atau oligodendrosit. Fungsi selubung mielin adalah
untuk melindungi neurit dari kerusakan dan mencegah
impuls bocor. Fungsi selubung mielin mirip pembungkus
kabel listrik yang bersifat isolator.

6. Sel Schwann

Sel schwann adalah sel yan mengelilingi selubung


mielin. Sel ini ditemukan oleh Theodore Schwann, seorang
ilmuwan dari Jerman. Sel schwann bekerja dengan
menghasilkan lemak dan membungkus neurit berkali-kali
sampai terbentuk selubung mielin. Fungsi sel schwann
adalah untuk mempercepat jalannya impuls, membantu
menyediakan makanan untuk neurit, dan membantu
regenerasi neurit.

7. Nodus Ranvier

Nodus ranvier adalah bagian pada neurit yang tidak


terbungkus selubung mielin. Selubung mielin berfungsi
sebagai pelindung akson dan membungkusnya, namun
selubung ini tidak membungkus secara keseluruhan, dan
yang tidak terbungkus merupakan Nodus Ranvier. Fungsi
utamanya sebagai loncatan untuk mempercepat impuls
saraf ke otak atau sebaliknya. Nodus ranvier berdiameter

6
sekitar 1 mikrometer dan ditemukan oleh Louis-Antoine
Ranvier. Adanya nodus ranvier tersebut memungkinkan
saraf meloncat dari satu nodus ke nodus yang lain, sehingga
impuls lebih cepat sampai pada tujuan. Jika nodus ranvier
diselubungi oleh selubung myelin maka impul saraf tidak
bisa loncat ke nodus ranvier, akhirnya tidak terjadi respon
apapun.

8. Sinapsis

Sinapsis adalah titik temu antara terminal akson


salah satu neuron dengan neuron lain. Pada setiap neuron,
terminal aksonnya membengkak membentuk suatu tonjolan
kecil yang disebut tombol sinapsis. Pada setiap sinapsis
terdapat celah sinapsis. Sebuah sinapsis menyediakan
koneksi antar neuron yang memungkinkan informasi
sensorik mengalir di antara mereka. Pada bagian ujung
akson terdapat kantong yang disebut bulbus akson. Kantong
tersebut berisi zat kimia yang disebut neurotransmiter.
Neurotransmiter dapat berupa asetilkolin dan kolinesterase
yang berfungsi dalam penyampaian impuls saraf pada
sinapsis. Fungsi sinapsis adalah untuk mengirimkan impuls
dari akson ke dendrit di sel saraf lain.

2. Otot

a. Pengertian otot
Otot adalah jaringan yang ada didalam tubuh manusia, berupa alat
gerak aktif yang menggerakkan tulang sehingga menyebabkan suatu
organisme atau indvidu dapat bergerak. Otot bekerja dengan cara
berkontraksi dan beleraksasi
b. Fungsi Otot pada Manusia
 Menjalankan dan melaksanakan kerja contohnya berjalan,
mengangkat, dan memegang
 Menggerakkan jantung
 Mengalirkan darah yang terdiri atas zat-zat baik itu nutrisi, oksigen
dan lain-lain
c. Karakterisitik Otot manusia
 Kontrabilitas artinya kemampuan otot dalam berkontraksi (memendek)
 Ekstensibilitas artinya kemampuan otot dalam berelaksasi (memanjang)
 Elastisitas artinya kemampuan otot untuk kembali ke bentuk semula
setelah berkontraksi dan berelaksasi

7
B. HUBUNGAN SARAF DAN OTOT
sistem otot dan sistem saraf saling membantu melakukan tugas motorik dan
sensorik. Otot melindungi jaringan halus dari saraf yang berjalan ke seluruh tubuh
dan juga menyediakan otak dengan informasi yang berharga. Sementara itu saraf
berfungsi sebagai penghubung antara otot dan otak mengatur penuh tiap gerakan.
Adapun juga disebut dengan Myotome, myotom adalah sekumpulan otot yang
diinervasi oleh spinal cord (syaraf di tulang belakang manusia). Distribusi
Myotome dari ekstremitas atas dan bawah adalah sebagai berikut (Grive 1991) :

- C1 – C2 : leher fleksi, leher ekstensi.


- C3 : leher fleksi lateral.
- C4 : elevasi bahu.
- C5 : retraksi bahu. abduksi bahu.
- C6 : fleksi elbow, ekstensi wrist.
- C7 : ekstensi elbow, fleksi wrist.
- C8 : fleksi jari tangan. ekstensi jempol tangan.
- T1 : Jari abduksi dan adduksi.
- T2-T1 : Tidak ada otot yang diinervasi.
- L2 : hip fleksi.
- L3 : ekstensi lutut.
- L4 : ankle dorsi fleksi.
- L5 : ekstensi ibu jari kaki.
- S1 : ankle plantar fleksi, eversi, ekstensi hip dan pantat.
- S2 : fleksi lutut.
- S3 – S4 : kerut anus / dubur.

C. GANGGUAN PADA NEUROMUSCULAR

1. Gejala Gangguan Neuromuskular

Gejala-gejala penyakit neuromuskular bervariasi sesuai


dengan kondisi dan mungkin ringan, sedang atau mengancam
kehidupan. Beberapa gejala ini mungkin termasuk:

 kelemahan otot

 pemborosan otot

 kram otot

 Spastisitas otot (kekakuan), yang kemudian menyebabkan


deformitas sendi atau tulang

8
 Nyeri otot

 kesulitan bernapas

 Kesulitan menelan

2. Penyebab Gangguan Neuromuskular

 mutasi genetik

 infeksi virus

 gangguan autoimun

 gangguan hormonal

 Gangguan metabolik

 Defisiensi diet

 Obat-obatan tertentu dan racun

 Faktor yang tidak diketahui.

3. Klasifikasi Gangguan Neuromuskula

Beberapa penyakit utama yang mempengaruhi sistem neuromuskular


diklasifikasikan menjadi empat kelompok utama, termasuk.

1. Penyakit neuron motorik – untuk alasan yang tidak diketahui


atau genetik, neuron motorik bawah (dan kadang-kadang juga
atas) secara bertahap mati. Beberapa jenis penyakit neuron
motorik genetik (diwariskan) mencakup infantile progresif
atrofi otot tulang belakang (SMA1), atrofi otot tulang belakang
menengah (sma2), atrofi otot tulang belakang remaja (SMA3)
dan atrofi otot tulang belakang dewasa. Bentuk yang paling
umum dari penyakit neuron motorik, yang dikenal hanya
sebagai penyakit neuron motorik atau amyotrophic lateral
sclerosis atau penyakit Lou Gehrig, biasanya tidak diwariskan
dan penyebabnya belum diketahui.

9
2. Neuropati – sistem saraf perifer (saraf selain yang di dalam
sumsum tulang belakang) yang terpengaruh. Beberapa penyakit
yang berbeda dari saraf perifer termasuk penyakit genetik
penyakit Charcot-Marie-Tooth, diabetes gangguan hormonal
(jika tidak terkontrol), dan penyakit autoimun seperti
demielinasi neuropati inflamasi kronis (CIDP).

3. Gangguan sambungan neuromuskular – dalam penyakit ini,


transmisi sinyal untuk bergerak (kontraksi) otot tersumbat
seperti mencoba untuk menjembatani gap antara saraf dan otot.
Yang paling umum dari penyakit ini adalah myasthenia gravis,
penyakit autoimun dimana sistem kekebalan tubuh
menghasilkan antibodi yang menempel pada sambungan
neuromuskular dan mencegah transmisi impuls saraf ke otot.

4. Miopati termasuk distrofi otot – berbagai jenis distrofi otot


(pemborosan otot) disebabkan oleh berbagai mutasi genetik
yang mencegah pemeliharaan dan perbaikan jaringan otot.
Beberapa jenis termasuk distrofi otot Becker, distrofi otot
bawaan, distrofi otot Duchenne dan distrofi otot
Facioscapulohumeral. Penyakit lain dari otot (miopati) dapat
disebabkan sebagai efek samping yang jarang dari obat
(misalnya, obat penurun kolesterol yang dikenal sebagai statin),
penyakit autoimun seperti polimiositis atau polymyalgia
rheumatica atau gangguan hormonal seperti
hipotiroidisme.Gangguan dan Kelainan Sistem neuromuscular

4. Diagnosis Dan Pengobatan Gangguan Neuromuskular

Tergantung pada kondisi, gangguan neuromuskular didiagnosis


menggunakan berbagai tes, termasuk tes listrik dikenal sebagai studi
konduksi saraf (untuk mengukur kemampuan saraf untuk
menghantarkan listrik), elektromiografi (EMG) untuk memeriksa
kesehatan otot, tes darah, biopsi otot dan pengujian genetik.
Pengobatan bervariasi, sesuai dengan gangguan individu, dan beberapa
kondisi yang lebih mudah diobati daripada yang lain.

10
PENUTUP

A. Kesimpulan
Neuromuscular adalah ilmu yang mempelajari tentang hubungan saraf dan
otot atau juga diartikan sebagai kombinasi dari sistem saraf dan otot, bekerja
sama untuk memungkinkan gerakan. Sistem otot dan sistem saraf saling
membantu melakukan tugas motorik dan sensorik karena saraf adalah pemula
kegiatan otot tubuh dan pengatur fungsi mental dan fisik sedangkan otot adalah
jaringan yang ada didalam tubuh manusia, berupa alat gerak aktif yang
menggerakkan tulang sehingga menyebabkan suatu organisme atau indvidu dapat
bergerak.

B. Saran
Demikianlah makalah ini tentang Neuromuscular yang dapat kelompok
kami sampaikan. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna dan banyak kesalahn. Untuk itu kami menerima kritik dan saran yang
membangun untuk memperbaiki makalah ini. Menyadari bahwa penulis masih
jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan lebih fokus dan details dalam
menjelaskan tentang makalah di atas dengan sumber – sumber yang lebih .

11
DAFTAR PUSTAKA

Fikri Muhammad. ” SISTEM OTOT DAN SARAF”. 5 November 2018.


http://sisitem44.blogspot.com/2015/11/otot-dan-saraf.html

Trisnadewi Ayu. “SEJARAH FISIOTERAPI DUNIA”. 15 Oktober 2018.


http://fisioterapitrisna.blogspot.com/2014/12/sejarah-fisioterapi-dunia.html

Lashanta. “SEJARAH FISIOTERAPI DUNIA”. 15 Oktober 2018.


http://physioku.blogspot.com/2012/02/sejarah-fisioterapi-dunia.html

12

Anda mungkin juga menyukai