Anda di halaman 1dari 34

SISTEM KOORDINASI

Dosen Pengampu: Fenny Widiyanti, M.Pd.


NIP. 198710172023212042

Oleh:
1. Ismiati (23060220007)
2. Anisa Wulandari (23060220018)

PROGRAM STUDI TADRIS ILMU PENGETAHUAN ALAM


JURUSAN GURU MATA PELAJARAN
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SALATIGA
2023
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI...................................................................................................................ii
PETA KONSEP..............................................................................................................iii
A.Sistem Saraf Manusia...............................................................................................1
1.Struktur Sistem Saraf.............................................................................................2
2. Jenis Sistem Saraf.................................................................................................4
3. Gangguan pada sistem saraf.................................................................................9
B.Sistem Hormon (Endrokrin).....................................................................................11
1.Struktur Sistem Hormon......................................................................................11
2.Jenis Sistem Hormon...........................................................................................12
3. Ganguaan pada Sistem Hormon..........................................................................16
C.Sistem Indra............................................................................................................16
1.Struktur dan Jenis Sistem Indra...........................................................................17
2.Ganguaan Pada Sistem Indra...............................................................................22
D.Uji Kompetensi.......................................................................................................25
E.Glosarium...............................................................................................................26
Daftar Pustaka...........................................................................................................28

ii
Biologi Umum – Sistem Koordinasi
PETA KONSEP

iii
Biologi Umum – Sistem Koordinasi
iv
Biologi Umum – Sistem Koordinasi
Apa yang akan Anda lakukan jika tanpa sengaja menginjak paku di jalan?
Tentu Anda dengan segera akan mengangkat kaki secara cepat. Gerak
mengangkat kaki secara cepat saat menginjak paku tersebut dinamakan gerak
refleks. Gerak refleks adalah gerakan spontan yang tidak melibatkan kerja otak.
Gerakan ini dilakukan tanpa kesadaran. Selain gerak refleks, manusia sering
melakukan gerak biasa yang dilakukan dengan kesadaran, seperti menulis,
membaca, mengangkat meja, dan mengambil piring. Gerak yang dilakukan
dengan kesadaran tersebut melibatkan kerja otak dan beberapa organ tubuh yang
diatur oleh sistem koordinasi. Sistem koordinasi merupakan suatu sistem yang
mengatur kerja semua sistem organ agar dapat bekerja secara serasi. Sistem
koordinasi bekerja untuk menerima rangsangan, mengolahnya dan kemudian
meneruskannya untuk menanggapi rangsangan. Sistem koordinasi memiliki fungsi
untuk mengatur dan mengendalikan kerja sistem organ tubuh yang lain sehingga
bekerja sesuai dengan fungsinya. Sistem koordinasi meliputi penerimaan pesan
oleh sistem indra, serta penyampaian dan pengolahan pesan oleh sistem saraf.
Agar Anda dapat lebih memahaminya, simaklah uraian materi di bawah ini

A.Sistem Saraf Manusia


Semua yang dilakukan
tubuh terhubung dengan saraf.
Sistem saraf terdiri dari otak,
sumsum tulang belakang, organ-
organ sensorik, dan semua saraf
yang menghubungkan organ- Gam
organ ini dengan seluruh tubuh. bar 1. Struktur Neuron

Sistem saraf bertugas Sumber: detw.detik.com/edu/detikpedia/d-


6378111/apa-fungsi-akson-atau-neurit-
mengoordinasikan setiap
dalam-sistem-saraf-tubuh ik.com
tindakan bagian tubuh dengan mengirimkan ke dan dari berbagai bagian
tubuhnya. Bersama-sama, setiap organ ini bertanggung jawab untuk
mengendalikan tubuh dan komunikasi di antara bagian-bagiannya. Contoh, saraf
memberi tahu jantung untuk berdetak atau memberi tahu paru-paru untuk

1
Biologi Umum – Sistem Koordinasi
bernapas tanpa harus sadari. Proses penyampaian informasi memerlukan suatu
media, yaitu sel saraf (neuron).

1.Struktur Sistem Saraf


Sel saraf atau neuron adalah satuan kerja utama dari sistem saraf yang berguna
menghantarkan impuls listrik yang terbentuk akibat adanya suatu stimulus
(rangsang). Sel ini bertanggung jawab untuk pengiriman rangsangan (reseptor)
dari reseptor (panca indra) ke otak dan sebaliknya. Gambar di samping adalah
bagian-bagian dari sel saraf:
a. Badan sel adalah bagian dari sel-sel saraf yang mengikat akson dan
dendrit. Fungsi badan sel adalah untuk menerima impuls (rangsangan) dari
dendrit dan mengirimkannya ke neurit atau akson. Badan sel memiliki
sebuah inti dan di dalam sitoplasmanya terdapat butir Nissl yang berfungsi
untuk sintesis protein, Butir Nissl dapat menjalankan fungsi tersebut
karena mengandung RNA di dalamnya. Badan sel hanya terdapat pada
saraf pusat (otak dan, sumsum tulang belakang) dan pada ganglion
(sekumpulan sel saraf di luar sistem saraf pusat).
b. Dendrit adalah percabangan dari badan sel yang terlihat seperti tonjolan
bercabang. Dendrit berfungsi untuk menerima dan menghantarkan
rangsangan dari badan sel.
c. Neurit (akson) adalah serabut sel saraf panjang yang terlihat seperti
penjuluran dari badan sel. Neurit mirip dengan dendrit, bedanya neurit
hanya ada satu buah dan berukuran lebih besar serta lebih panjang. Akson
berperan dalam menghantarkan impuls dari badan sel menuju efektor
seperti sel otot atau sel kelenjar. Untuk menjalankan fungsinya ini, di
dalam neurit terdapat struktur yang disebut neurofibril. Beberapa sel saraf,
neuritnya dibungkus oleh sebuah selaput yang disebut selaput mielin.
d. Selubung Mielin adalah selaput pembungkus neurit. Selubung mielin
tersusun dari lemak. Selaput Mielin mempunyai segmen-segmen dan
lekukan di antara dua segmen disebut nodus Ranvier. Selaput Mielin ini
dikelilingi oleh sel Schwann. Fungsi dari selaput Mielin adalah untuk
melindungi sel saraf dari kerusakan dan mencegah bocornya impuls serta

2
Biologi Umum – Sistem Koordinasi
mempercepat hantaran impuls yang masuk. Selubung mielin diproduksi
oleh sel glial.
e. Sel Schwann adalah sel yang Sel Schwann akan menghasilkan lemak yang
membungkus neurit berkali kali lipat sampai terbentuknya mengelilingi
selubung mielin. selubung Mielin. Sel Schwann berfungsi untuk
mempercepat jalannya impuls, menyediakan nutrisi bagi neurit dan
membantu regenerasi dari neurit
f. Nodus Ranvier adalah bagian antar dua segmen selubung mielin. Nodus
Ranvier berfungsi sebagai loncatan impuls saraf agar sampai lebih cepat
ke tempat tujuan.

Berdasarkan fungsinya, sel saraf dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:


a. Neuron sensorik (neuron aferen): Dendritnya berhubungan dengan
reseptor dan neuritnya berhubungan dengan dendrit neuron lain.
Fungsinya untuk menghantarkan impuls dari reseptor ke pusat susunan
saraf.
b. Neuron motorik (neuron efektor): Dendritnya berhubungan dengan neurit
neuron lain dan neuritnya berhubungan dengan efektor atau alat tubuh
pemberi tanggapan terhadap suatu rangsangan. Fungsinya untuk
menghantarkan impuls motorik dari susunan saraf ke efektor.
c. Neuron asosiasi: Penghubung antara neuron motorik dan sensorik.
Berdasarkan tempatnya, neuron asosiasi dibedakan menjadi dua, yaitu:
1) Neuron konektor: Merupakan penghubung antara neuron yang satu dan
neuron yang lain
2) Neuron ajustor: Merupakan penghubung antara neuron sensorik dan
neuron motorik yang terdapat di dalam otak dan sumsum tulang belakang.

Impuls saraf adalah rangsangan/pesan yang diterima oleh reseptor dari lingkungan
luar, kemudian dibawa oleh neuron atau serangkaian pulsa elektrik yang menjalari
serabut saraf. Impuls ini akan menyebabkan terjadinya gerakan. Gerakan
dibedakan menjadi dua yaitu gerak sadar dan gerak refleks. Gerak sadar merpakan

3
Biologi Umum – Sistem Koordinasi
gerakan yang terjadi karena disengaja atau disadari, sedangkan gerak refleks
adalah gerakan yang tidak disengaja atau tidak disadari.

Impuls akan menyebabkan terjadinya gerakan, berikut skema terjadinya gerak


sadar dan gerak refleks pada manusia

Gambar 3. Alur gerak refleks

Gambar 2. Alur gerak sadar Sumber:

Sumber: https://www.detik.com/edu/detikpedia/d

https://www.detik.com/edu/detikpedia/d- -6378111/apa-fungsi-akson-atau-neurit-

6378111/apa-fungsi-akson-atau-neurit-dalam- dalam-sistem-saraf-tubuh
sistem-saraf-tubuh

Mekanisme Penghantaran Impuls Neuron dalam keadaan istirahat memiliki energi


potensial membran untuk bekerja mengirim impuls, dalam keadaan istirahat
disebut polarisasi membran. Adanya impuls menyebabkan membran sel
sarafterdepolarisasi. Akibatnya ada perbedaan muatan sel saraf. perbedaan muatan
sel saraf menyebabkan impuls merambat ke sepanjang akson menuju sinapsis.

2. Jenis Sistem Saraf


1) Sistem saraf pusat merupakan pusat kendali dari seluruh sistem regulasi pada
tubuh, baik gerakan sadar ataupun gerakan otonom. Sistem saraf pusat berfungsi
untuk mengatur dan mengendalikan sistem koordinasi. Sistem saraf pusat
meliputi otak (ensefalon) dan sumsum tulang belakang (medulla spinalis).
Keduanya merupakan organ yang sangat lunak, dengan fungsi yang sangat

4
Biologi Umum – Sistem Koordinasi
penting, sehingga perlu untuk dilindungi. Selain tengkorak dan ruas-ruas tulang
belakang, otak juga dilindungi tiga lapisan selaput meninges. Ketiga lapisan
membran meninges dari dalam ke luar sebagai berikut.
a. Durameter, merupakan lapisan luar yang terhubung dengan tengkorak.
Daerah di antara piameter dan arakhnoid diisi oleh cairan yang disebut
cairan serebrospinal. Dengan adanya ini, otak akan lebih tahan
terhadap goncangan dan benturan dengan cranium.
b. Arakhnoid, merupakan lapisan berupa selaput tipis yang berada di
antara piameter dan durameter. Berfungsi sebagai bantalan untuk
melindungi dari bahaya kerusakan mekanik.
c. Piameter, merupakan selaput paling dalam yang menyelimuti sistem
saraf pusat. Berfungsi untuk memberi oksigen dan nutrisi serta
mengangkat bahan sisa metabolisme.

Berikut adalah penyusun sistem saraf pusat


a. Otak Otak manusia terdiri atas dua belahan, yaitu otak kiri dan kanan.
Otak kiri mengendalikan tubuh bagian kanan. Sebaliknya, otak kanan
mengendalikan tubuh bagian kiri. Otak dibagi menjadi empat bagian,
yaitu otak besar (cerebrum), otak tengah, otak kecil (cerebellum), dan
sumsum lanjutan.
 Otak Besar(cerebrum) Merupakan bagian terbesar otak dengan
permukaan berlipat-lipat. Diduga, semakin banyak lipatannya
semakin cerdas seseorang. Serebrum terdiri atas 2 belahan
(hemisfer) yang dipisahkan oleh fisura longitudinal. Kedua
hemisfer dihubungkan oleh sejumlah serabut saraf yang disebut
korpus kalosum. Melalui serabut ini, impuls diteruskan dari satu
hemisfer ke hemisfer lain. Otak besar terdiri atas:
(a) Otak depan (lobus frontalis), merupakan pengendali gerakan
otot.
(b) Otak belakang (lobus oksipitalis), merupakan pusat
penglihatan.

5
Biologi Umum – Sistem Koordinasi
(c) Otak samping (lobus temporalis), merupakan pusat
pendengaran.
 Otak Tengah Terletak di depan otak kecil. Bagian otak tengah adalah lobus
optikus yang berhubungan dengan gerak refleks mata. Pada dasar otak tengah
terdapat kumpulan badan sel saraf (ganglion) yang berfungsi untuk
mengontrol gerakan dan kedudukan tubuh.

Gambar 4. Otak manusia


Sumber:
https://www.kompasiana.com/amp/wardatussholihah0550/
622e3395bb4486698d412595/anatomi-otak-berpengaruh-pada-
kehidupan-sehari-hari-manusia

 Otak Depan Terdiri atas talamus dan hipotalamus. Talamus


berfungsi menerima semua rangsang dari reseptor, kecuali bau-
bauan, dan meneruskannya ke area sensorik. Hipotalamus berperan
dalam pengaturan suhu tubuh, pengatur nutrisi, pengaturan agar
tetap sadar, dan penumbuhan sikap agresif. Hipotalamus juga
merupakan tempat sekresi hormon yang mempengaruhi
pengeluaran hormon pada hipofisis.
 Otak Kecil (Cerebellum) Terletak di depan sumsum lanjutan
(medula oblongata). Otak kecil merupakan pusat keseimbangan
gerak dan koordinasi gerak otot serta posisi tubuh. Tepat di bagian
bawah serebelum terdapat jembatan varol yang berfungsi
menghantarkan impuls otot-otot bagian kiri dan kanan tubuh.

6
Biologi Umum – Sistem Koordinasi
Jembatan varol ini juga menghubungkan otak besar dengan otak
kecil.
 Sumsum Lanjutan (Medula Oblongata) Disebut juga batang otak,
merupakan lanjutan otak yang menghubungkan otak dengan
sumsum tulang belakang. Fungsinya untuk mengatur denyut
jantung, pelebaran dan penyempitan pembuluh darah, gerak
menelan, bersin, bersendawa, batuk, dan muntah. Di sumsum
lanjutan terdapat bagian yang menghubungkan otak dan sumsum
tulang belakang yang dinamakan Pons.

b. Sumsum Tulang Belakang (Medula Spinalis) Terdapat di dalam


rongga tulang belakang. Fungsinya sebagai penghubung impuls dari
dan ke otak, memberi kemungkinan gerak refleks,menghubungkan
otak dengan seluruh tubuh, dan menghantarkan impuls dari otak ke
reseptor (indra). Medula spinalis bagian luar berwarna putih dan
bagian dalam kelabu.

Gambar 5. Sumsum Tulang Belakang


Sumber: Irnanintyas & Istiadi, Y. 2016)

2) Sistem saraf Tepi

7
Biologi Umum – Sistem Koordinasi
Sistem saraf tepi merupakan saraf-saraf yang membawa impuls dari dan
ke sistem saraf pusat. sistem saraf tepi terdiri dari sistem saraf sadar dan
sistem saraf tidak sadar.
(a) Sistem Saraf Sadar (Saraf Somatis)
Saraf sadar adalah saraf yang rangsangannya disampaikan ke pusat
reseptor yaitu kepusat motoris pada serebrum.
Berdasarkan asalnya, sistem saraf tepi terbagi atas saraf kranial dan saraf
spinal yang masing-masing berpasangan, serta ganglia (tunggal: ganglion).
Saraf kranial merupakan semua saraf yang keluar dari permukaan dorsal
otak. Saraf spinal ialah semua saraf yang keluar dari kedua sisi tulang
belakang. Masing-masing saraf ini mempunyai karakteristik fungsi dan
jumlah saraf yang berbeda. Sementara itu, ganglia merupakan kumpul an
badan sel saraf yang membentuk simpul-simpul saraf dan di luar sistem
saraf pusat.

Gambar 6. Saraf Kranial


Sumber: Irnanintyas & Istiadi, Y. 2016)

(b) Sistem Saraf Tidak Sadar (Otonom)


Saraf otonom adalah saraf yang rangsangannya tidak disampaikan
ke otak. Sistem saraf otonom mengontrol kegiatan organ-organ
dalam. Berdasarkan sifat kerjanya, saraf otoom dibedakan menjadi
dua, yakni:

8
Biologi Umum – Sistem Koordinasi
(1) Saraf simpatis adalah saraf yang berpangkal pada
sumsum tulang belakang (medulla spinalis) di daerah
dada dan pinggang. Saraf simpatis umumnya berfungsi
memacu atau mempercepat kerja organ-organ tubuh.
(2) Saraf parasimpatis adalah saraf yang berpangkal pada
sumsum lanjutan (medulla oblongata) dan dari sakrum
yang merupakan saraf pre-ganglion dan post-ganglion.
Fungsi saraf parasimpatis umumnya memperlambat
kerja organ-organ tubuh.

Gambar 7. Sistem Saraf Simpatik dan Saraf Parasimpatik


Sumber: Irnanintyas & Istiadi, Y. 2016)

3. Gangguan pada sistem saraf


Sistem saraf pada manusia dapat mengalami kelainan atau penyakit.
Penyebabnya dapat berasal dari lingkungan (luar) atau dari dalam tubuh,
antara lain sebagai berikut.

9
Biologi Umum – Sistem Koordinasi
a. Epilepsi, yaitu suatu keadaan, bukan suatu penyakit, serangan
muncul jika otak, atau bagian dari otak tiba-tiba berhenti bekerja
sebagaimana mestinya selama beberapa saat.
b. Meningitis merupakan radang selaput otak karena infeksi bakteri
atau virus.
c. Ensefalitis merupakan peradangan jaringan otak, biasanya
disebabkan oleh virus.
d. Neuritis merupakan gangguan saraf tepi akibat peradangan,
keracunan, atau tekanan.
e. Rasa baal (kebas) dan kesemutan, gangguan sistem saraf akibat
gangguan metabolisme, tertutupnya aliran darah, atau kekurangan
vitamin neurotropik (B1, B6, dan B12).
f. Epilepsi (ayan) merupakan penyakit serangan mendadak karena
trauma kepala, tumor otak, kerusakan otak saat kelahiran, stroke,
dan alkohol.
g. Alzheimer merupakan sindrom kematian sel otak secara
bersamaan.
h. Gegar otak merupakan bergeraknya jaringan otak dalam tengkorak
menyebabkan perubahan fungsi mental atau kesadaran.
i. Stroke, merupakan penyakit yang timbul karena pembuluh darah
di otak tersumbat atau pecah sehingga otak menjadi rusak.
Penyebab penyumbatan ini ialah adanya penyempitan pembuluh
darah (arteriosklerosis). Selain itu, bisa juga karena penyumbatan
oleh suatu emboli. Ciri yang tampak dari penderita stroke misalnya
wajah yang tak simetris.
j. Amnesia, merupakan gangguan yang terjadi pada otak karena
disebabkan goncangan batin atau cidera. Ciri gangguan ini yakni
hilangnya kemampuan seseorang mengenali dan mengingat
kejadian masa lampau dalam kurun waktu tertentu.
k. Parkinson, merupakan penyakit yang terjadi karena kekurangan
neurotransmiter dopamine pada dasar ganglion. Secara fi sik,
penderita ini memiliki ciri tangan gemetaran saat istirahat, gerak

10
Biologi Umum – Sistem Koordinasi
susah, mata sulit berkedip, dan otot kaku sehingga salah satu
cirinya adalah langkah kaki menjadi kaku.
l. Poliomielitis, ialah penyakit yang menyerang neuron-neuron
motorik sistem saraf pusat terutama otak dan medula spinalis oleh
infeksi virus. Penderitanya mengalami berbagai gejala seperti
panas, sakit kepala, kaki duduk, sakit otot, dan kelumpuhan.
B.Sistem Hormon (Endrokrin)
Jantung kita diatur oleh sistem hormon. Kali ini kita akan membahas
mengenai sistem hormon. Pernahkah kalian merasakan detak jantung yang
tiba-tiba cepat? Ketika kalian di ditunjuk oleh guru kalian mengerjakan tugas
dipapan tulis, ketika kalian berada pada kondisi khawatir maka detak jantung
kalian akan menjadi cepat? Semua itu merupakan bagian dari sistem
koordinasi yag terjadi di dalam tubuh. Yang tentunya diatur oleh aktivitas
hormon yang dihasilkan oleh tubuh kita. Hormon merupakan suatu zat kimia
yang diproduksi oleh tubuh, dalam konsentrasi kecil yang dapat menimbulkan
efek fisiologis pada organ target. Hormon dihasilkan oleh kelenjar endokrin
tubuh dan ditransportasikan dalam aliran darah. Hormon berfungsi untuk
mengatur homeostatis, memacu pertumbuhan, reproduksi, metabolisme, dan
tingkah laku Hormon dapat bekerja secara efektif jika dalam jumlah yang
sesuai, jika jumlah hormon yang disekresikan berlebihan atau kurang, akan
timbul kelainan-kelainan pada tubuh. Hormon dan sistem saraf bersama-sama
mengatur regulasi tubuh, yaitu sebagai berikut.

1. Mengatur kesetimbangan cairan tubuh dalam proses homeostatis (nutrisi


metabolisme, kesetimbangan garam dan air, kesetimbangan gula hingga
ekskresi).
2. Bereaksi terhadap rangsang dari luar tubuh,
3.Berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan.
4. Pengaturan dan penyimpanan energy
Untuk memahami lebih jauh mengenai sistem hormon yuk kita pelajari
pahami materi berikut.

1. Struktur Sistem Hormon

11
Biologi Umum – Sistem Koordinasi
Sistem hormon (endokrin) adalah sekumpulan kelenjar dan organ yang
memproduksi hormon, yaitu senyawa organik pembawa pesan kimiawi
di dalam aliran darah menuju sel atau jaringan tubuh. Sistem endokrin
berinteraksi dengan sistem saraf berfungsi mengatur aktivitas tubuh
seperti metabolisme, homeostasis, pertumbuhan, perkembangan
seksual dan siklus reproduksi, siklus tidur, serta siklus nutrisi.

Karakteristik Kelenjar Endokrin

a. Tidak memiliki saluran dan menyekresikan hormon langsung ke


dalam cairan di sekitar sel.
b. Menyekresi lebih dari satu jenis hormon, kecuali kelenjar paratiroid.
c. Memiliki sejumlah sel sekretori yang dikelilingi banyak pembuluh
darah dan ditopang oleh jaringan ikat.
d. Masa aktif kelenjar endokrin dalam menghasilkan hormon berbeda-
beda.
e. Sekresi hormon dapat distimulasi atau dihambat oleh kadar hormon
lainnya dan senyawa nonhormon dalam darah, serta impuls saraf.

2.Jenis Sistem Hormon


Ditinjau dari aspek macam dan lokasinya, kelenjar endokrin atau sistem
hormone dapat dibedakan menjadi :
a. Kelenjar Hipofisis
Disebut sebagal “master of gland” karena banyak mengeksresikan
hormon dan memengaruhi kerja hormon yang dihasilkan oleh
kelenjar lain di dalam tubuh. Kelenjar hipofisis atau sering disebut
sebagai pituitari letaknya berada pada bagian bawah otak besar
dengan bentuk tonjolan.
Kelenjar hipofisis dibedakan menjadi hipofisis anterior, hipofisis
posterior, dan hipofisis intermedia.

1) Hipofisis Anterior
Beberapa hormon yang dihasilkan dan kelenjar hipofisis
antenor, sebagai berikut:

12
Biologi Umum – Sistem Koordinasi
a) Hormon somatotrof, berperan dalam pertumbuhan
tulang manusia.
b) Hormon tirotrof, mengatur pertumbuhan dan fungsi
kelenjar gondok atau kelenjar tiroid Hormon tirotrof
dibedakan menjadi dua, yaitu Adrenokortikotrol
(ACTH). yaitu hormon yang merangsang kelenjar
adrenal untuk mensekresi glukokortikoid. Hormon
taktogenik atau hormon prolaktin, yaitu hormon
yang merangsang kelenjar susu untuk menghasilkan
kelenjar air susu.
c) Hormon gonadotrof
(1) Hormon gonadotrof pada wanita, terdiri dari:
FSH (folikel stimulating hormone), berfungsi
merangsang pematangan folikel de Graaf tempat
sel telur berada. LH (luteinizing hormone), yaitu
hormon yang berperan dalam pematangan sel
gonad pada wanita.
(2) Hormon gonadotrof pada pria, terdiri dari:
Follicle Stimulating Hormone (FSH) yang
berfungsi merangsang terjadinya
spermatogenesis. Hormon perangsang sel-sel
intertisil (ICTH) atau hormon luteinisasi yang
berfungsi merangsang sel- sel intertisiil untuk
menghasilkan

2) Hipofisis Posterior
Bagian hipofisis posterior (belakang) ini menghasilkan
hormon-hormon sebagai berikut
a) ADH (antidiuretic hormone), mengontrol keseimbangan
cairan tubuh melalui meka- nisme pengeluaran urine.

13
Biologi Umum – Sistem Koordinasi
b) Oksitosin, merupakan hormon yang berperan dalam
kontraksi otot rahim pada saat seorang wanita
melahirkan.

3) Hipofisis Intermedia
Hormon yang dihasilkan adalah MSH yang memengaruhi
wama kulit individu. Kelebihan hormon ini menyebabkan
kulit menjadi berwarna hitam.

b. Kelenjar Tiroid dan Paratiroid

1) Kelenjar Tiroid
Kelenjar tiroid ini dapat ditemukan di bawah jakun tepat di
depan trakea. Kelenjar tiroid menghasilkan beberapa hormon
seperti berikut.
a) Hormon tiroksin memengaruhi metabolisme sel di dalam
tubuh serta untuk mengatur suhu tubuh. Selain berperan
dalam pertumbuhan, hormon tiroksin ini juga berperan
dalam kematangan seks, pertumbuhan fisik seseorang, serta
untuk mengubah glikogen menjadi gula yang ada di dalam
hati.
b) Hormon triidotironin memiliki fungsi untuk membantu
distribusi garam serta air yang berada di dalam tubuh
organisme atau manusia.
c) Hormon kalsitonin memiliki peran penting dalam menjaga
kalsium di dalam darah untuk tetap seimbang.
2) Kelenjar Paratiroid
Kelenjar paratiroid melekat pada bagian bawah dan juga atas
dari kelenjar tiroid. Tepatnya berada pada setiap sisi dari
kelenjar tiroid yang ada di dalam leher. Kelenjar paratiroid
berperan penting dalam kontrol pengeluaran kalsium serta

14
Biologi Umum – Sistem Koordinasi
fosfat oleh ginjal, efek yang dihasilkan pada reabsorbsi hormon
tubuler dari kalsium dan juga pengeluaran fosfor. Hormon yang
dihasilkan kelenjar paratiroid adalah hormon parathormon atau
PTH yang memiliki peran dalam mengatur metabolisme
kalsium serta fosfat di dalam tubuh.
c. Kelenjar Timus
Kelenjar timus terletak di bawah kelenjar tiroid dan paratiroid,
Kelenjar timus menghasil. kan hormon timosin yang berfungsi
sebagai sistem imun (kekebalan tubuh).
d. Kelenjar Anak Ginjal (Glandula Adrenal)
Kelenjar adrenal seringkali disebut sebagai kelenjar anak ginjal
yang letaknya berada pada bagian ujung katup di setiap ginjal.
Kelenjar adrenal menghasilkan hormon berikut.
1) Glukokortikoid, berfungsi menaikkan kadar glukosa darah dan
mengubah glikogen menjadi glukosa.
2) Androgen, berfungsi membentuk sifat seks sekunder laki-laki.
3) Adrenalin, berfungsi mengubah glikogen dalam otot menjadi
glukosa (dalam darah),
e. Kelenjar Pankreas
Kelenjar pankreas/langerhans terdapat di pulau-pulau langerhans.
Kelenjar pankreas menghasilkan hormon insulin dan glukagon.
1) Insulin, berfungsi mengubah glukosa menjadi glikogen di hati.
2) Glukagon, berfungsi mengubah glikogen menjadi glukosa.

f. Kelenjar Gonad
Hormon yang diproduksi oleh kelenjar gonad dinamakan sebagai
hormon gonadotropik.
1) Laki-Laki
Testis menghasilkan hormon testosteron yang berperan dalam
menentukan ciri pertumbuhan kelamin sekunder pada laki-laki.
2) Perempuan

15
Biologi Umum – Sistem Koordinasi
Ovarium menghasilkan dua hormon yang penting yaitu,
estrogen dan progesteron. Estrogen berfungsi menentukan ciri
pertumbuhan kelamin sekunder pada perempuan. Adapun
progesteron berfungsi dalam penebalan dan perbaikan dinding
uterus:

3. Ganguaan pada Sistem Hormon


Sistem hormon dapat mengakibatkan terjadinya gangguan atau kelainan.
Pengaruh pola hidup dapat menyebabkan kelainan pada struktur dan
fungsi organ sistem hormon pada manusia. Berikut beberapa gangguan
akibat kelebihan maupun kekurangan produksi hormon pada tubuh.
a. Gigantisme, pertumbuhan raksas akibat kelebihan hormon somatotrof
b. Akromegali, pertumbuhan pada ujung-ujung tulang pipa akibat
kelebihan hormon somatotrof
c. Kretinisme, kekerdilan diakibatkan kekurangan hormon somatotrof
d. Morbus basedow, meningkatnya denyut jantung, gugup, emosional,
peulupuk mata terbuka lebar, dan bola mata melotot (eksoftalmus)
diakbatkan karena kelebihan hormon tiroksin.
e. Mixoedem, kegemukan yang luar biasa serta kecerdasan menurun
diakibatkan kelebihan hormon tiroksin
f. Tetanus, kekurangan hormon parathohormon
g. Akromegali, kelebihan hormon somatotrof
h. Diabetes mellitus, kekurangan hormon insulin

C.Sistem Indra
Sistem indera merupakan salah satu bagian dari sistem koordinasi yang
merupakan reseptor atau penerima rangsang. Alat indera merupakan reseptor yang
peka terhadap perubahan lingkungan dan rangsangan. Setiap reseptor hanya
menerima jenis perubahan lingkungan dalam bentuk rangsangan tertentu. Oleh
karena itu, reseptor diberi nama menurut jenis rangsangan yang diterimanya, yaitu
sebagai berikut.

16
Biologi Umum – Sistem Koordinasi
- Fotoreseptor, penerima rangsang cahaya.
- Kemoreseptor, penerima rangsang zat kimia.
- Mekanoreseptor, menerima rangsang fisik, misalnya sentuhan.
- Audioreseptor, penerima rangsang suara.
- Termoreseptor, penerima rangsang panas/temperatur.

1.Struktur dan Jenis Sistem Indra


a.Penglihatan
Mata merupakan indera penglihatan yang bertindak sebagai fotoreseptor
yang mampu menerima rangsangan berupa cahaya. mata menangkap rangsang
cahaya yang dipantulkan dari objek-objek sekitar dan mengirim rangsang itu ke
otak. Ketika otak menginterpretasikan rangsangan tersebut, maka kita dapat
melihat objek-objek itu.

Gambar 8. Struktur indra Penglihatan


Sumber: https://www.klinikmatanusantara.com/id/ketahui-lebih-lanjut/tentang-
mata/

Bagian-Bagian Mata
1) Retina berada di belakang bagian belakang bola mata.Retina adalah bagian
mata yang paling peka terhadap cahaya,. Sel-sel pada retina, yang disebut
sel balang (rod) dan sel kerucut (konus), menolong kita menangkap
rangsang cahaya dan warna Saraf optik membawa impuls saraf ke dan dari
otak

17
Biologi Umum – Sistem Koordinasi
2) Kornea berada di bagian terluar bola mata membantu memfokuskan
cahaya. Kornea tembus pandang.
3) Lensa mata menerima cahaya dari pupil dan meneruskannya pada retina.
Fungsi lensa mata adalah mengatur fokus cahaya, sehingga cahaya jatuh
tepat pada bintik kuning retina. Untuk melihat objek yang jauh (cahaya
datang dari jauh), lensa mata akan menipis. Sedangkan untuk melihat
objek yang dekat (cahaya datang dari dekat), lensa mata akan menebal
4) Pupil atau lubang mata membiarkan cahaya masuk ke dalam mata
5) Iris mengatur banyaknya cahaya yang masuk ke retina
6) Badan vitreus adalah seperti jell (agak kental) yang mengisi rongga di
belakang lensa mata la berfungsi untuk mempertahankan bentuk bols
mata. Seperti komea, ia juga tembus pandang.
7) Saraf optik, saraf yang memasuki sel tali dan kerucut dalam retina, untuk
menuju ke otak
b.Indra Pembau
Hidung adalah indera pencium atau alat penciuman. Hidung juga salah
satu organ pernapasan. Hidung menangkap rangsang bau dan lingkungan.
Rangsang bou dihasilkan dari bahan atau reaksi kimia yang berbentuk gos Karena
berbentuk gas maka ia menyebar memenuhi ruang. Sel-sel pencium (alfaktori)
terdapat di dalam rangga hidung bagian atas. Sel-sel ini dilengkapi dengan
rambut- rambut halus dan dilapisi soloput lendir sebagai pelembap. Rambut-
rambut halus disebut silia. Sel-sel ini sangat peka terhadap zat atau bahan kimia di
udara yang berbentuk gas. Sel-sel ini berhubungan dengan pusat saraf penciuman
di otak. Jumlah sel pencium kira-kira 10-20 juta. Setiap zat kimia hanya
merangsong satu jenis pencium sehingga otak dapat membedakan berbagai
macam bau.

18
Biologi Umum – Sistem Koordinasi
Gambar 9. Struktur Indra Pembau
Sumber: https://www.ruangguru.com/blog/bagian-bagian-hidung.

c.Indra Pengecap
Lidah adalah alat atau indera pengecap. Dengan lidah, kita dapat merasakan rasa
makanan manis, asin, asam dan pahit. Lezatnya makanan terletak pada rasanya,
bukan nilai gizinya. Makanan bergizi atau berkhasiat obat sering tidak enak
rasanya. Hampir di seluruh permukaan lidah terdapat bintik-bintik kecil yang
disebut papila. Karena itu jika diraba lidah agak kasar. Ada tiga macam papila:
papila filiformis berbentuk mirip benang: papila fungiformis mirip jamur, dan
papila sirkumvalata seperti huruf V. Di dalam papila terdapat reseptor atau saraf
pengecap.
Ada empat rasa dasar yang bisa ditanggapi oleh lidah: manis, asin, asam,
dan pahit Pengecap rasa manis terdapat pada ujung lidah, pengecap rasa pahit
terdapat pada pangkal lidah, serta pengecap rasa asin terdapat pada bagian depan
lidah. Selain sebagai indera pengecap rasa. Lidah juga berfungsi untuk
melapalkan kata serta merasakan tekanan panas dan dingin.

19
Biologi Umum – Sistem Koordinasi
Gambar 10. Struktur Indra Pengecap
Sumber: https://www.gramedia.com/literasi/fungsi-lidah-dan-bagian-
bagiannya/

d.Indra Peraba
Kulit adalah alat atau indra peraba. Di seluruh bermukaan kulit bertebaran
saraf penerima rangsangan rabaan atau sentuhan. Karena itu, kita dapat merasakan
udara panas, udara dingin, permukaan halus, permukaan kasar. Kulit melindungi
organ-organ dalam dan debu, kuman penyakit dan sinar yang berbahaya dari
matahari. Kulit mencegah badan dari kekeringan dan juga membantu mengatur
suhu badan.
Indra peraba digunakan untuk merasakan rangsangan fisik seperti sentuhan,
tekanan, suhu, dan nyeri. Indra peraba terdapat di seluruh permukaan kulit dan
memiliki reseptor khusus yang berfungsi untuk mendeteksi rangsangan fisik
tersebut. Ketika reseptor tersebut merespons rangsangan, sinyal akan dikirimkan
ke otak melalui saraf sensorik. Di otak, sinyal tersebut akan diproses menjadi
sensasi perabaan yang kita rasakan. Indra peraba sangat penting untuk menjaga

20
Biologi Umum – Sistem Koordinasi
kesehatan tubuh kita, karena memungkinkan kita untuk merasakan jika terjadi
cedera atau gangguan pada tubuh kita.

Gambar 11.
Sumber: http://www.gurukita.com/2012/10/alat-indra-manusia-peraba-
kulit.html?m=1

Kulit dibagi menjadi dua lapisan, yaitu epidermisdan dermis.


a. Epidermis
Epidermis tersusun atas epitelium berlapis dan terdiri atas dua lapisan,
yaitu lapisan tanduk dan zona germinalis. Lapisan tanduk (lapisan epidermal)
terletak paling luar dan tersusun atas tiga lapisan sel yang membentuk epidermis,
yaitu stratum korneum, stratum lusidum, dan stratum granulosum. Zona
germinalis terletak di bawah lapisan tanduk, terdiri atas sel berduri dan sel basal.
Sel berduri adalah sel dengan fibril halus yang menyambung sel satu dengan yang
lain. Sedangkan, sel basal terus- menerus memproduksi sel epidermis baru.
b.Dermis
Lapisan dermis tersusun atas jaringan fibrus dan jaringan ikat yang elastis.
Pada permukaan dermis tersusun papila-papila kecil yang berisi pembuluh darah
kapiler. Ujung akhir saraf sensoris terletak Di dalam kelenjar efidermis keringat
yang berbentuk tabung berbelit-belit terletak di sebelah dalam dermis, salurannya
melalui dermis dan epidermis, kemudian bermuara ke pori-pori kulit. Pada kulit
terdapat beberapa jenis reteptor, antara lain rasa nyeri, rasa panas, rasa dingin,
rasa sentuhan, dan rasa tekanan. Kulit dan jaringan di bawahnya bekerja sebagai

21
Biologi Umum – Sistem Koordinasi
tempat penyimpanan air dan jaringan adiposa tempat menyimpan lemak. Hal ini
sangat diperlukan agar panas tubuh tidak cepat keluar dari tubuh (untuk
menghangatkan tubuh).

e.Indra Pendengaran
Telinga adalah indera pendengar atou olat pendengaran. Telinga
menangkap informasi yang ditangkap oleh telinga, yaitu bunyi atau suara, dari
lingkungan. Bunyi menjalar dalam bentuk getaran atau gelombang. Dan telinga
kita cukup peka untuk menangkap getaran tersebut. Telinga kita ada sepasang, di
kiri dan di kanan kepala.

Gambar 12. Struktur Indra Pendengar


Sumber: https://berita.99.co/panca-indra-manusia-dan-fungsinya/
Telinga terdiri dari tiga bagian, yaitu telinga luar, telingan tengah dan telinga
dalam.
1) Telinga luar, merupakan bagian paling luar yang terlihat. Telinga luar
terdiri dari dau telingan yang tersusun atas tulang rawan serta saluran
telinga atau liang telinga yang mempunyai kelenjar sebasea atau kelenjar
minyak.
2) Telinga tengah atau rongga tympani, tersusun dari tiga tulang
pendengaran, yaitu martil (maleus), landasan (incus) dan sanggurdi
(stapes), serta tuba eustachius yaitu saluran yang menghubungkan telinga

22
Biologi Umum – Sistem Koordinasi
tengah dan faring yang berfungsi untuk menyeimbangkan tekanan udara
luar dengan udara dalam.
3) Telinga bagian dalam yang di dalmnya terdapat rumah siput. Di dalam
rumah siput ini terdapat sel corti yang merupakan sel indera pendengaran.

2.Ganguaan Pada Sistem Indra


a. Gangguan/Kelainan Pada Indra Penglihatan
Indra penglihatan dapat mengalami gangguan atau kelainan. Beberapa cacat
mata di antaranya adalah sebagai berikut
1) Miopi (rabun dekat) yaitu cacat mata karena lensa mata terlalu cekung dan
bola mata terlalu panjang. Hal ini dapat dibantu dengan lensa cekung
2) Hipermetropi (rabun jauh) yaitu cacat mata karena lensa mata terlalu
cembung dan bola mata terlalu pendek (pipih) sehingga banyangan jatuh
dibelakang bola mata. Hal ini dapat dibantu dengan lensa cembung
3) Astigmatisme adalah kecembungan kornea tidak merata sehingga
bayangan kabur atau bayangan jatuh diatas retina
4) Presbiopi adalah mata tua yang lensa matanya tidak teratur atau kurang
elastis. Akibatnya, ketika melihat jarak dekat maupun jarak jauh, bayangan
yang terbentuk tidak jelas.
b. Gangguan/Kelainan Pada Indra Pembau(Hidung)
1) hiposmia yaitu indra penciuman kurang mampu mencium bau
2) Hiperosmia yaitu lebih pekat terhadap bau-bauan
3) Sinusitis yaitu radang tulang-tulang tengkorak disekitar hidung yang
berongga dan berisi udara
4) Polip yaitu pembengkakan jaringan yang terjadi di dalam hidung dan
mengeluarkan banyak cairan.
c. Gangguan/Kelainan pada Indra Pengecap (Lidah)
1) Hypogeusia yaitu penurunan kemampuan untuk mengidentifikasi rasa
manis, asam, pahit, asin.
2) Dysgeusia yaitu suatu kondisi dimana lidah merasakan rasa busuk asin,
sensasi rasa tengik, atau logam yang bertahan dalam mulut.
d. Gangguan/Kelainan pada Indra Peraba (Kulit)

23
Biologi Umum – Sistem Koordinasi
1) Luka bakar disebabkan oleh panas, listrik, dan zat-zat kimia
2) Jerawat disebabkan peradangan kelenjar sebasea. Bayak terjadi didaerah
wajah, leher, dada dan punggung.
3) Dermatitis yaitu peradangan pada permukaan kulit. Ditandai dengan gatal-
gatal merah, bengkak, melepuh, dan berair.
e. Gangguan/Kelainan pada Indra Pendengaran (Telinga)
1) Tuli konduktif adalah gangguan penerimaan suara ke dalam koklea akibat
kotoran atau nanah yang memenuhi telinga bagian tengah.
2) Tuli saraf adalah tuli yang terjadi akibat kerusakan pada koklea, organ
korti, atau saraf pendengaran.
3) Otitis media yaitu radang yang disebabkan oleh peradangan pada
tenggorokan karena adanya saluran eustachius yang menghubungkan
keduaya.
4) Motion Sickness (Mabuk perjalanan) disebabkan oleh gangguan pada
fungsi vestibula (keseimbangan) karena rangsangan secara terus menerus oleh
gerakan-gerakan selama perjalanan.

24
Biologi Umum – Sistem Koordinasi
D.Uji Kompetensi
1. Struktur organ saraf dengan bagian luarnya terdiri atas substansi putih dan
bagian didalamnya terdisi atas susbtasni abu-abu adalah?
2. Bagian sel saraf yang berfungsi menghantarkan rangsangan dari badan sel
adalah?
3. Sebutkan dan jelaskan fungsi saraf yang berada di kulit!
4. Hormon kalsitonin di hasilkan oleh kelenjar tiroid. Hormon ini berfungsi
untuk?
5. .Denyut jantung seseorang akan semakin cepat bila sedang marah. Hal ini
disebabkan karena kadar hormon dalam darahnya meningkat. Hormon
yang dimaksud adalah?

6. Gambar di atas menujukkan daerah yang diberi tanda X dan Y peka


terhadap rasa?
7. Bagaimana hubungan sistem indra dengan sistem saraf?
8. Apa yang terjadi jika salah satu indra tidak berfungsi dengan baik?
9. Mengapa sistem indra penting bagi manusia?
10. Apa nama reseptor yang berada di hidung dan dimana letaknya?

25
Biologi Umum – Sistem Koordinasi
E.Glosarium
Batang otak : Brainstem; bagian yang meliputi otak tengah, pons varollii, dan
medula oblongata.
Eksitabilitas : Kemampuan otot untuk memberikan respon terhadap rangsangan

Ekstensibilitas : Otot bisa memanjang saat relaksasi

Hormon : Setiap molekul yang disekresikan secaralangsung ked alam darah


oleh kelenjar endokrin.
Impuls : Perambatan rangsangan dalam urat saraf, dari indra atau dari otak
Insersio : Tendon yang melekat pada tulang yang bergerak ketika otot
berkontraksi.

kelenjar : organ atau struktur bersel yang menghasilkan bahan tertentu


untuk dipakai
di dalam tubuh atau untuk diekskresikan.
Kelenjar : Kelenjar yang dapat menhasilkan satu atau lebih hormon yang
endokrin disekresikan secara langsung ke dalam darah melalui duktus
(saluran).
Lamella : Lempeng tulang yang tersusun konsentris
Meninges : Selaput otak; tiga membran penutup otak, sumsum tulang
belakang hingga keluar dari tulang belakang.
Musculoskeletal : Kondisi dimana bagian dari sistem otot dan tulang mengalami
disorders masalah (sakit).
Nodus simpul : Kelenjar.
Nostril : Lubang hidung; nares
Nucleus : Organel terbesar yang paling menonjol dalam sel tubuh

Organel : Subunit khusus didalam sel yang memiliki fungsi tertentu

Otolith : Batu sebagai alat keseimbangan yang terdapat pada sel batang
retina mata.
Regulasi : Pengaturan.

26
Biologi Umum – Sistem Koordinasi
Rodopsin : Pigmen merang ungu yang terdapat pada sel batang retina mata.
Sarkoplasma : Matriks yang terdiri dari unsur-unsur intraseluler yang
didalamnya mengandung protein seluler organel dan miofibril

Sinapsis : Bagian kontak fungsional antara satu neuron dengan neuron


lainnya atau antara neuron dengan efektor.

Daftar Pustaka

27
Biologi Umum – Sistem Koordinasi
Campell.2003.Biologi Terjemahan oleh Wasmen Manalu. Jakarta:Erlangga.
Campbell, N.A., J. B. Reece, L. G. Mitchell. 2003. Biologi, edisi kelima, jilid 2.
terj. Wasmen Manalu. Jakata: Erlangga.
Irnanintyas & Istiadi, Y. 2016. Buku Siswa Biologi. Jakarta: Erlangga.
Kimball, John W. 1983. Biologi, jilid 3, edisi ke-5. terj. Siti Soetarmi T. dan
Nawangsari Sugiri. Jakarta: Erlangga
Sujana,Atep. 2014. Dasar-Dasar IPA:Konsep dan Aplikasinya.Bandung:UPI
PRESS.
Susanto,Readi.,dkk. 2021. Ensiklopedi Biologi.Bandung;PT Kiblat Utama

KUNCI JAWABAN

28
Biologi Umum – Sistem Koordinasi
1. Medula spinalis bagian luar berwarna putih, sedangkan bagian dalam
berwarna abu-abu dan berbentuk seperti huruf H
2. Akson, meneruskan rangsangan dari badan sel
3. Saraf tanpa selaput, sebagai reseptor untuk sakit atau nyeri.Saraf meisner,
sebagai reseptor untuk rabaan atau sentuhan.Saraf Krause, sebagai reseptor
untuk dingin. Saraf rufini, sebagai reseptor untuk panas.Saraf pacini,
sebagai reseptor untuk tekanan kuat
4. Kalsitonin dihasilkan oleh kelenjar tiroid yang berfungsi untuk
mengurangi kalsium darah
5. Hormon Adrenalin mengatur denyut jantung dan proses pernapasan.
6. Manis dan Pahit.

Bagian lidah :

- Ujung : Manis

- Samping depan : Asin

- Samping : Asam

- Pangkal : Pahit

7. Sistem indra dan sistem saraf saling berhubungan erat. Sistem indra
menerima stimulus dari lingkungan dan mengirimkan informasi ke otak
melalui sistem saraf untuk diproses dan diinterpretasikan.
8. Jika salah satu indra tidak berfungsi dengan baik, kita mungkin mengalami
ketidakmampuan dalam menerima atau merespons stimulus tertentu,
seperti gangguan penglihatan jika mata tidak berfungsi dengan baik.
9. Sistem indra penting karena melalui sistem ini kita dapat menerima dan
merespons stimulus dari lingkungan, sehingga kita dapat bertahan hidup
dan berinteraksi dengan dunia sekitar.
10. Nama reseptor yang ada di hidung yaitu saraf olfaktorius yang terletak di
rongga hidung bagian atas.

29
Biologi Umum – Sistem Koordinasi
30
Biologi Umum – Sistem Koordinasi

Anda mungkin juga menyukai