Anda di halaman 1dari 12

Makalah sistem saraf

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan YME atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul Sistem Saraf ini dengan lancar. Penulisan ini bertujuan
untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh dosen pengampu
matakuliah Biomedik Fisiologi.
Makalah ini ditulis dari hasil penyusunan data-data sekunder yang
kami peroleh dari buku panduan, serta informasi dari media massa yang
berhubungan dengan Sistem Saraf.
Tak lupa kami ucapkan terimakasih kepada pengajar matakuliah
Biomedik Fisiologi atas bimbingan dan arahan dalam penulisan tugas,
juga kepada rekan-rekan mahasiswa yang telah mendukung sehingga
dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami harap makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita semua.
Memang makalah ini masih jauh dari sempurna, maka kami
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi perbaikan menuju
arah yang lebih baik.

Makassar 21 Oktober 2011

Penyusun

Daftar

HALAMAN JUDUL.....................................................................................
i
Kata Pengantar...........................................................................................
ii

DAFTAR ISI ...............................................................................................


iii

DAFTAR LAMPIRAN................................................................................. iv

Bab I PENDAHULUAN

Bab II pembahasan

BAB III penutup

DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN
Sistem saraf merupakan sistem koordinasi (pengaturan tubuh) berupa
penghantaran impul saraf ke susunan saraf pusat, pemrosesan impul
saraf dan perintah untuk memberi tanggapan rangsangan. Unit terkecil
pelaksanaan kerja sistem saraf adalah sel saraf atau neuron.

Cara Kerja Sistem Saraf


Pada sistem saraf ada bagian-bagian yang disebut :
a. Reseptor : alat untuk menerima rangsang biasanya berupa alat
indra
b. Efektor : alat untuk menanggapi rangsang berupa otot dan
kelenjar
c. Sel Saraf Sensoris : serabut saraf yang membawa rangsang ke
otak
d. Sel saraf Motorik : serabut saraf yang membawa rangsang dari
otak
e. Sel Saraf Konektor : sel saraf motorik atau sel saraf satu dengan sel saraf
lain.
Skema terjadinya gerak sadar
Rangsang -reseptor sel saraf sensorik otak-sel saraf motorik-
efektor-tanggapan.

Sistem Hormon
Hormon merupakan salah satu sistem koordinasi di dalam tubuh
dengan menggunakan cairan yang diedarkan oleh pembuluh darah.
Dengan menggunakan hormon rangsang lebih lambat diberi tanggapan.
Satu kelebihan koordinasi menggunakan hormon yaitu dengan sedikit saja
hormon mampu mempengaruhi organ-organ yang menjadi sasarnnya.
Hipofisa (Pituitary). Kelenjar ini merupakan kelenjar yang paling banyak
menghasilkan jenis-jenis hormone yang letaknya di otak.

Dengan memperhatikan latar belakang tersebut, agar dalam


penulisan ini kami dapat memperoleh hasil yang diinginkan, maka kami
mengemukakan beberapa rumusan masalah. Rumusan masalah tersebut
adalah Pembahasan dari Apa yang Ada dalam Sistem Saraf.

Tujuan dari penyusunan makalah ini antara lain:


a.Untuk memenuhi tugas mata kuliah Biomedik Fisiologi.
b.Untuk menambah pengetahuan tentang Sistem Saraf.
c.Untuk mengetahui tentang apa saja yang ada dalam Sistem Saraf.

Manfaat yang didapat dari makalah ini adalah:


a.Mahasiswa dapat menambah pengetahuan tentang Biomedik Fisiologi.
b.Mahasiswa dapat mengetahui apa saja yang dimaksud sesuai dengan
tema yang dibahas.
BAB II
PEMBAHASAN
Sistem Saraf Beberapa Pengertian / Istilah Dalam Gizi
Sistem syaraf adalah sebuah sistem organ yang mengandung jaringan
sel-sel khusus yang disebut neuron yang mengkoordinasikan tindakan
binatang dan mengirimkan sinyal antara berbagai bagian tubuhnya. Pada
kebanyakan hewan sistem saraf terdiri dari dua bagian, pusat dan perifer.
Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang. Sistem
saraf perifer terdiri dari neuron sensorik, kelompok neuron yang disebut
ganglia, dan saraf menghubungkan mereka satu sama lain dan sistem
saraf pusat. Daerah ini semua saling berhubungan melalui jalur saraf yang
kompleks. Di sistem saraf enterik, suatu subsistem dari sistem saraf
perifer, memiliki kapasitas, bahkan ketika dipisahkan dari sisa dari sistem
saraf melalui sambungan primer oleh saraf vagus, untuk berfungsi dengan
mandiri dalam mengendalikan sistem gastrointestinal.
Neuron mengirimkan sinyal ke sel lain sebagai gelombang
elektrokimia perjalanan sepanjang serat tipis yang disebut akson, yang
menyebabkan zat kimia yang disebut neurotransmitter yang akan dirilis di
persimpangan yang disebut sinapsis. Sebuah sel yang menerima sinyal
sinaptik mungkin bersemangat, terhambat, atau sebaliknya dimodulasi.
Sensory neuron diaktifkan oleh rangsangan fisik menimpa mereka, dan
mengirim sinyal yang menginformasikan sistem saraf pusat negara bagian
tubuh dan lingkungan eksternal. Motor neuron, terletak baik dalam sistem
saraf pusat atau di perifer ganglia, menghubungkan sistem saraf otot atau
organ-organ efektor lain. Sentral neuron, yang pada vertebrata sangat
lebih banyak daripada jenis lain, membuat semua input dan output
mereka koneksi dengan neuron lain. Interaksi dari semua jenis bentuk
neuron sirkuit neural yang menghasilkan suatu organisme persepsi dari
dunia dan menentukan perilaku. Seiring dengan neuron, sistem saraf
mengandung sel-sel khusus lainnya yang disebut sel-sel glial (atau hanya
glia), yang menyediakan dukungan struktural dan metabolik.
Sistem saraf merupakan salah satu sistem koordinasi yang bertugas
menyampaikan rangsangan dari reseptor untuk dideteksi dan direspon
oleh tubuh. Sistem saraf memungkinkan makhluk hidup tanggap dengan
cepat terhadap perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungan luar
maupun dalam.
Untuk menanggapi rangsangan, ada tiga komponen yang harus
dimiliki oleh sistem saraf, yaitu:
Reseptor adalah alat penerima rangsangan atau impuls. Pada tubuh kita
yang ber tindak sebagai reseptor adalah organ indera.
Penghantar impuls, dilakukan oleh saraf itu sendiri. Saraf tersusun dari
berkas serabut penghubung (akson). Pada serabut penghubung terdapat
sel-sel khusus yang memanjang dan meluas. Sel saraf disebut neuron.
Efektor, adalah bagian yang menanggapi rangsangan yang telah
diantarkan oleh penghantar impuls. Efektor yang paling penting pada
manusia adalah otot dan kelenjar.
Berdasarkan struktur dan fungsinya, sel saraf dapat dibagi menjadi
3 kelompok, yaitu sel saraf sensori, sel saraf motor, dan sel saraf
intermediet (asosiasi).
Sel saraf sensori
Fungsi sel saraf sensori adalah menghantar impuls dari reseptor ke
sistem saraf pusat, yaitu otak (ensefalon) dan sumsum belakang (medula
spinalis). Ujung akson dari saraf sensori berhubungan dengan saraf
asosiasi (intermediet).
Sel saraf motor
Fungsi sel saraf motor adalah mengirim impuls dari sistem saraf
pusat ke otot atau kelenjar yang hasilnya berupa tanggapan tubuh
terhadap rangsangan. Badan sel saraf motor berada di sistem saraf pusat.
Dendritnya sangat pendek berhubungan dengan akson saraf asosiasi,
sedangkan aksonnya dapat sangat panjang.
Sel saraf intermediet disebut juga sel saraf asosiasi. Sel ini dapat
ditemukan di dalam sistem saraf pusat dan berfungsi menghubungkan sel
saraf motor dengan sel saraf sensori atau berhubungan dengan sel saraf
lainnya yang ada di dalam sistem saraf pusat. Sel saraf intermediet
menerima impuls dari reseptor sensori atau sel saraf asosiasi lainnya.
Kelompok-kelompok serabut saraf, akson dan dendrit bergabung
dalam satu selubung dan membentuk urat saraf. Sedangkan badan sel
saraf berkumpul membentuk ganglion atau simpul

Berdiri tahun 1926, oleh Mary Swartz Rose saat dikukuhkan sebagai
profesor ilmu gizi di Universitas Columbia, New York, AS. Pada zaman
purba, makanan penting untuk kelangsungan hidup. Sedangkan pada
zaman Yunani, tahun 400 SM ada teori Hipocrates yang menyatakan
bahwa makanan sebagai panas yang dibutuhkanmanusia, artinya manusia
butuh makan.
Beberapa penelitian yang menegaskan bahwa ilmu gizi sudah ada sejak
dulu, antara lain:

1. Sel Saraf (Neuron)


Sistem saraf terdiri atas sel-sel saraf yang disebut neuron. Neuron
bergabung membentuk suatu jaringan untuk mengantarkan impuls
(rangsangan). Satu sel saraf tersusun dari badan sel, dendrit, dan akson.
a. Badan sel
Badan sel saraf merupakan bagian yang paling besar dari sel saraf
Badan sel berfungsi untuk menerima rangsangan dari dendrit dan
meneruskannya ke akson. Pada badan sel saraf terdapat inti sel,
sitoplasma, mitokondria, sentrosom, badan golgi, lisosom, dan badan
nisel. Badan nisel merupakan kumpulan retikulum endoplasma tempat
transportasi sintesis protein.

b. Dendrit
Dendrit adalah serabut sel saraf pendek dan bercabang- cabang.
Dendrit merupakan perluasan dari badan sel. Dendrit berfungsi untuk
menerima dan mengantarkan rangsangan ke badan sel.
c. Akson
Akson disebut neurit. Neurit adalah serabut sel saraf panjang yang
merupakan perjuluran sitoplasma badan sel. Di dalam neurit terdapat
benang-benang halus yang disebut neurofibril. Neurofibril dibungkus oleh
beberapa lapis selaput mielin yang banyak mengandung zat lemak dan
berfungsi untuk mempercepat jalannya rangsangan. Selaput mielin
tersebut dibungkus oleh sel- selsachwann yang akan membentuk suatu
jaringan yang dapat menyediakan makanan untuk neurit dan membantu
pembentukan neurit. Lapisan mielin sebelah luar disebut neurilemma
yang melindungi akson dari kerusakan. Bagian neurit ada yang tidak
dibungkus oleh lapisan mielin. Bagian ini disebut dengan nodus ranvier
dan berfungsi mempercepat jalannya rangsangan.

Ada tiga macam sel saraf yang dikelompokkan berdasarkan struktur


dan fungsinya, yaitu:
a. Sel saraf sensorik, adalah sel saraf yang berfungsi menerima
rangsangan dari reseptor yaitu alat indera.
b. Sel saraf motorik, adalah sel saraf yang berfungsi mengantarkan
rangsangan ke efektor yaitu otot dan kelenjar. Rangsangan yang
diantarkan berasal atau diterima dari otak dan sumsum tulang belakang.
c. Sel saraf penghubung, adalah sel saraf yang berfungsi menghubungkan
sel saraf satu dengan sel saraf lainnya. Sel saraf ini banyak ditemukan di
otak dan sumsum tulang belakang. Sel saraf yang dihubungkan adalah sel
saraf sensorik dan sel saraf motorik. Saraf yang satu dengan saraf lainnya
saling berhubungan. Hubungan antara saraf tersebut disebut sinapsis.
Sinapsis ini terletak antara dendrit dan neurit. Bentuk sinapsis seperti
benjolan dengan kantung-kantung yang berisi zat kimia seperti asetilkolin
(Ach) dan enzim kolinesterase. Zat-zat tersebut berperan dalam
mentransfer impuls pada sinapsis.

2. Impuls
Impuls adalah rangsangan atau pesan yang diterima oleh reseptor
dari lingkungan luar, kemudian dibawa oleh neuron. Impuls dapat juga
dikatakan sebagai serangkaian pulsa elektrik yang menjalari serabut
saraf.
Impuls dapat dihantarkan melalui beberapa cara, di antaranya melalui sel
saraf dan sinapsis.

Berikut ini akan dibahas secara rinci kedua cara tersebut.


1. Penghantaran Impuls Melalui Sel Saraf
Penghantaran impuls baik yang berupa rangsangan ataupun
tanggapan melalui serabut saraf (akson) dapat terjadi karena adanya
perbedaan potensial listrik antara bagian luar dan bagian dalam sel. Pada
waktu sel saraf beristirahat, kutub positif terdapat di bagian luar dan
kutub negatif terdapat di bagian dalam sel saraf. Diperkirakan bahwa
rangsangan (stimulus) pada indra menyebabkan terjadinya pembalikan
perbedaan potensial listrik sesaat. Perubahan potensial ini (depolarisasi)
terjadi berurutan sepanjang serabut saraf. Kecepatan perjalanan
gelombang perbedaan potensial bervariasi antara 1 sampai dengart 120
m per detik, tergantung pada diameter akson dan ada atau tidaknya
selubung mielin.
Bila impuls telah lewat maka untuk sementara serabut saraf tidak dapat
dilalui oleh impuls, karena terjadi perubahan potensial kembali seperti
semula (potensial istirahat). Untuk dapat berfungsi kembali diperlukan
waktu 1/500 sampai 1/1000 detik.
Energi yang digunakan berasal dari hasil pemapasan sel yang
dilakukan oleh mitokondria dalam sel saraf.
Stimulasi yang kurang kuat atau di bawah ambang (threshold) tidak
akan menghasilkan impuls yang dapat merubah potensial listrik. Tetapi
bila kekuatannya di atas ambang maka impuls akan dihantarkan sampai
ke ujung akson. Stimulasi yang kuat dapat menimbulkan jumlah impuls
yang lebih besar pada periode waktu tertentu daripada impuls yang
lemah.
2. Penghantaran Impuls Melalui Sinapsis
Titik temu antara terminal akson salah satu neuron dengan neuron
lain dinamakan sinapsis. Setiap terminal akson membengkak membentuk
tonjolan sinapsis. Di dalam sitoplasma tonjolan sinapsis terdapat struktur
kumpulan membran kecil berisi neurotransmitter; yang disebut vesikula
sinapsis. Neuron yang berakhir pada tonjolan sinapsis disebut neuron pra-
sinapsis. Membran ujung dendrit dari sel berikutnya yang membentuk
sinapsis disebut post-sinapsis. Bila impuls sampai pada ujung neuron,
maka vesikula bergerak dan melebur dengan membran pra-sinapsis.
Kemudian vesikula akan melepaskan neurotransmitter berupa asetilkolin.
Neurontransmitter adalah suatu zat kimia yang dapat menyeberangkan
impuls dari neuron pra-sinapsis ke post-sinapsis. Neurontransmitter ada
bermacam-macam misalnya asetilkolin yang terdapat di seluruh tubuh,
noradrenalin terdapat di sistem saraf simpatik, dan dopamin serta
serotonin yang terdapat di otak. Asetilkolin kemudian berdifusi melewati
celah sinapsis dan menempel pada reseptor yang terdapat pada membran
post-sinapsis. Penempelan asetilkolin pada reseptor menimbulkan impuls
pada sel saraf berikutnya. Bila asetilkolin sudah melaksanakan tugasnya
maka akan diuraikan oleh enzim asetilkolinesterase yang dihasilkan oleh
membran post-sinapsis.
Bagaimanakah penghantaran impuls dari saraf motor ke otot?
Antara saraf motor dan otot terdapat sinapsis berbentuk cawan dengan
membran pra-sinapsis dan membran post-sinapsis yang terbentuk dari
sarkolema yang mengelilingi sel otot. Prinsip kerjanya sama dengan
sinapsis saraf-saraf lainnya.

Contoh rangsangan adalah sebagai berikut.


a. Perubahan dari dingin menjadi panas.
b. Perubahan dari tidak ada tekanan pada kulit menjadi ada tekanan.
c. Berbagai macam aroma yang tercium oleh hidung.
d. Suatu benda yang menarik perhatian.
e. Suara bising.
f. Rasa asam, manis, asin dan pahit pada makanan.Impuls yang diterima
oleh reseptor dan disampaikan ke efektor akan menyebabkan terjadinya
gerakan atau perubahan pada efektor.
Gerak merupakan pola koordinasi yang sangat sederhana untuk
menjelaskan penghantaran impuls oleh saraf.
Gerak pada umumnya terjadi secara sadar, namun, ada pula gerak
yang terjadi tanpa disadari yaitu gerak refleks. Impuls pada gerakan sadar
melalui jalan panjang, yaitu dari reseptor, ke saraf sensori, dibawa ke otak
untuk selanjutnya diolah oleh otak, kemudian hasil olahan oleh otak,
berupa tanggapan, dibawa oleh saraf motor sebagai perintah yang harus
dilaksanakan oleh efektor.

Gerakan tersebut adalah sebagai berikut.


a. Gerak sadar
Gerak sadar atau gerak biasa adalah gerak yang terjadi karena disengaja
atau disadari. Impuls yang menyebabkan gerakan ini disampaikan melalui
jalan yang panjang.
b. Gerak refleks
Gerak refleks adalah gerak yang tidak disengaja atau tidak disadari.
Impuls yang menyebabkan gerakan ini disampaikan melalui jalan sangat
singkat dan tidak melewati otak.

Contoh gerak refleks adalah sebagai berikut:


a. Terangkatnya kaki jika terinjak sesuatu
b. Gerakan menutup kelopak mata dengan cepat jika ada benda asing yang
masuk ke mata.
c. Menutup hidung pada waktu mencium bau yang sangat busuk.
d. Gerakan tangan menangkap benda yang tiba-tiba terjatuh.
e. Gerakan tangan melepaskan benda yang bersuhu tinggi

3. Susunan Sistem Saraf


Susunan sistem saraf manusia tersusun dari sistem saraf pusat dan
sistem saraf tepi. Sistem saraf pusat terdiri atas otak dan sumsum tulang
belakang. Sedangkan sistem saraf tepi terdiri atas sistem saraf somatis
dan sistem saraf otonom.

a. Sistem Saraf Pusat:


Otak merupakan alat tubuh yang sangat penting dan sebagai pusat
pengatur dari segala kegiatan manusia. Otak terletak di dalam rongga
tengkorak, beratnya lebih kurang 1/50 dari berat badan. Bagian utama
otak adalah otak besar (Cerebrum), otak kecil (Cerebellum), dan batang
otak. Otak besar merupakan pusat pengendali kegiatan tubuh yang
disadari. Otak besar dibagi menjadi dua belahan, yaitu belahan kanan dan
belahan kiri. Masing-masing belahan pada otak tersebut disebut hemister.
Otak besar belahan kanan mengatur dan mengendalikan kegiatan tubuh
sebelah kiri, sedangkan otak belahan kiri mengatur dan mengendalikan
bagian tubuh sebelah kanan.
Otak kecil terletak di bagian belakang otak besar, tepatnya di
bawah otak besar. Otak kecil terdiri atas dua lapisan, yaitu lapisan luar
berwarna kelabu dan lapisan dalam berwarna putih. Otak kecil dibagi
menjadi dua bagian, yaitu belahan kiri dan belahan kanan yang
dihubungkan oleh jembatan varol. Otak kecil berfungsi sebagai pengatur
keseimbangan tubuh dan mengkoordinasikan kerja otot ketika seseorang
akan melakukan kegiatan. Fungsi utama dalam koordinasi gerakan otot
yang terjadi secara sadar, keseimbangan, dan posisi tubuh. Bila ada
rangsangan yang merugikan atau berbahaya maka gerakan sadar yang
normal tidak mungkin dilaksanakan.
Batang otak tersusun dari medula oblangata, pons, dan otak
tengah. Batang otak terletak di depan otak kecil, di bawah otak besar, dan
menjadi penghubung antara otak besar dan otak kecil. Batang otak
disebut dengan sumsum lanjutan atau sumsum penghubung. Batang otak
terbagi menjadi dua lapis, yaitu lapisan dalam dan luar berwarna kelabu
karena banyak mengandung neuron. Lapisan luar berwarna putih, berisi
neurit dan dendrit. Fungsi dari batang otak adalah mengatur refleks
fisiologis, seperti kecepatan napas, denyut jantung, suhu tubuh, tekanan,
darah, dan kegiatan lain yang tidak disadari.
Sumsum tulang belakang terletak memanjang di dalam rongga
tulang belakang, mulai dari ruas-ruas tulang leher sampai ruas-ruas
tulang pinggang yang kedua. Sumsum tulang belakang terbagi menjadi
dua lapis, yaitu lapisan luar berwana putih dan lapisan dalam berwarna
kelabu. Lapisan luar mengandung serabut saraf dan lapisan dalam
mengandung badan saraf.
Di dalam sumsum tulang belakang terdapat saraf sensorik, saraf
motorik, dan saraf penghubung. Fungsinya adalah sebagai penghantar
impuls dari otak dan ke otak serta sebagai pusat pengatur gerak refleks.

b.Sistem Saraf Tepi:


Sistem saraf tepi tersusun dari semua saraf yang membawa pesan
dari dan ke sistem saraf pusat. Kerjasama antara sistem pusat dan sistem
saraf tepi membentuk perubahan cepat dalam tubuh untuk merespon
rangsangan dari lingkunganmu. Sistem saraf ini dibedakan menjadi sistem
saraf somatis dan sistem saraf otonom.

Sistem saraf somatis terdiri dari 12 pasang saraf kranial dan 31


pasang saraf sumsum tulang belakang. Kedua belas pasang saraf otak
akan menuju ke organ tertentu, misalnya mata, hidung, telinga, dan kulit.
Saraf sumsum tulang belakang keluar melalui sela-sela ruas tulang
belakang dan berhubungan dengan bagian-bagian tubuh, antara lain kaki,
tangan, dan otot lurik.
Saraf-saraf dari sistem somatis menghantarkan informasi antara kulit,
sistem saraf pusat, dan otot-otot rangka. Proses ini dipengaruhi saraf
sadar, berarti kamu dapat memutuskan untuk menggerakkan atau tidak
menggerakkan bagian-bagian tubuh di bawah pengaruh sistem ini.

Contoh dari sistem saraf somatis adalah sebagai berikut:

Sistem saraf otonom disusun oleh serabut saraf yang berasal dari
otak maupun dari sumsum tulang belakang dan menuju organ yang
bersangkutan. Dalam sistem ini terdapat beberapa jalur dan masing-
masing jalur membentuk sinapsis yang kompleks dan juga membentuk
ganglion. Urat saraf yang terdapat pada pangkal ganglion disebut urat
saraf pra ganglion dan yang berada pada ujung ganglion disebut urat
saraf post ganglion.
Sistem saraf otonom mengatur kerja jaringan dan organ tubuh yang
tidak disadari atau yang tidak dipengaruhi oleh kehendak kita. Jaringan
dan organ tubuh diatur oleh sistem saraf otonom adalah pembuluh darah
dan jantung. Sistem saraf otonom terdiri atas sistem saraf simpatik dan
sistem saraf parasimpatik.
Sistem saraf otonom dapat dibagi atas sistem saraf simpatik dan
sistem saraf parasimpatik. Perbedaan struktur antara saraf simpatik dan
parasimpatik terletak pada posisi ganglion. Saraf simpatik mempunyai
ganglion yang terletak di sepanjang tulang belakang menempel pada
sumsum tulang belakang sehingga mempunyai urat pra ganglion pendek,
sedangkan saraf parasimpatik mempunyai urat pra ganglion yang panjang
karena ganglion menempel pada organ yang dibantu. Sistem saraf
simpatik disebut juga sistem saraf torakolumbar, karena saraf preganglion
keluar dari tulang belakang toraks ke-1 sampai dengan ke-12. Sistem
saraf ini berupa 25 pasang ganglion atau simpul saraf yang terdapat di
sumsum tulang belakang.

Fungsi dari sistem saraf parasimpatik dan simpatik adalah sebagai


berikut.

Sistem saraf parasimpatik disebut juga dengan sistem saraf


kraniosakral, karena saraf preganglion keluar dari daerah otak dan daerah
sakral. Susunan saraf parasimpatik berupa jaring- jaring yang berhubung-
hubungan dengan ganglion yang tersebar di seluruh tubuh. Urat sarafnya
menuju ke organ tubuh yang dikuasai oleh susunan saraf simpatik. Sistem
saraf parasimpatik memiliki fungsi yang berkebalikan dengan fungsi
sistem saraf simpatik. Misalnya pada sistem saraf simpatik berfungsi
mempercepat denyut jantung, sedangkan pada sistem saraf parasimpatik
akan memperlambat denyut jantung.

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan:
Sistem saraf merupakan sistem koordinasi (pengaturan tubuh) berupa
penghantaran impul saraf ke susunan saraf pusat, pemrosesan impul
saraf dan perintah untuk memberi tanggapan rangsangan. Unit terkecil
pelaksanaan kerja sistem saraf adalah sel saraf atau neuron.
Berdasarkan peranannya, sistem saraf manusia dibedakan menjadi 2,
yaitu, sistem saraf sadar dan sistem saraf tak sadar. Sistem saraf sadar
berfungsi, mengatur semua aktivitas tubuh yang kita sadari. sedangkan,
sistem saraf tak sadar berfungsi, mengatur semua aktiivitas tubuh yang
tidak kita sadari.

DAFTAR PUSTAKA

^ Nervous System. Columbia Encyclopedia. Columbia University


Press. http://grandmall10.wordpress.com/2010/03/02/sistem-saraf-
manusia/
^ a b c d e f Kandel ER, Schwartz JH, Jessel TM, ed (2000). Ch. 2:
Nerve cells and behavior. Principles of Neural Science. McGraw-Hill
Professional. ISBN 9780838577011.
^ Finger S (2001). Ch. 1: The brain in antiquity. Origins of
neuroscience: a history of explorations into brain function. Oxford Univ.
Press. ISBN 9780195146943. ^ Finger, pp. 4350
^ a b Sakarya O, Armstrong KA, Adamska M, et al. (2007). A post-
synaptic scaffold at the origin of the animal kingdom. PLoS ONE 2 (6):
e506. doi:10.1371/journal.pone.0000506. PMID 17551586.
Anonim, 2006. Knowledge Antomi. Progam animasi anatomi
Pratiwi, DA.1996. Biologi 2. Jakarta. Erlangga Tenzer, Amy. 2003. Petunjuk
Praktikum Struktur Hewan II. Malang. Jurusan Biologi UM
Tim Asistensi. 1990. Diktat Asistensi Anatomi Hewan-Zoologi. Yogyakarta.
Jurusan Zoologi UGM
Tenzer, A. 1998. Struktur Hewan Bagian I. Malang: IKIP Malang
Tenzer, A.DKK. 2003. Struktur Hewan II. Malang: Universitas Negeri Malang

Anda mungkin juga menyukai