Anda di halaman 1dari 4

FISIOLOGI KELOMPOK RENTAN GIZI

1. Kelompok Bayi (0-1 tahun)


a. Pertumbuhan dan Pematangan
Perumbuhan paling cepat selama masa kehidupan selam 4 bulan pertama sesudah
dilahirkan. Masa 4 hingga 8 bulan berikutnya merupakan masa transisi ke pola
pertumbuhan yang lebih lambat. Biasanya dalam waktu setahun sesudah kelahiran, bayi
normal akan bertambah beart badannya sebanyak tiga kali lipat dan panjangnya
bertambah sebanyak 50%.
b. Pencernaan dan Absorbsi
Bayi lahir cukup-bulan siap untuk mencerna dan mengabsorbsi zat-zat gizi yang
dibutuhkan untuk pertumbuhan normal yang berasal dari ASI dan susu formula.
Pemberian makanan akan merangsang penggeluaran berbagai jenis hormon yang
berkaitan dengan gerakan dan pengembangan saluran cerna serta fungsi sel-sel pankreas.
Gerakan esofagus, pengosongan lambung, dan waktu transit pada usus halus pada
bayi baru lahur lebih lambat. Sedangkan sis makanan pada usus besar lebih cepat. Sfigter
yang memisahkan esofagus dari lambung terletak di atas diafragma dan tekanannya lebih
kecil. Bayi baru lahir memiliki aktivitas lipase pankreas, laktase, dan amilase yang
rendah. Adanya enzim glukosidase glukoamilase dalam sel-sel dinding usus halus.
Bayi baru lahir mempunyai ginjal yang belum bekerja sempurna. Kemampuan untuk
memelihara keseimbangan air dan elektrolit hanya berkisar pada antar batas asupan dan
luaran yang kecil. Batas fungsional nefron baru sempurna setelah umur satu bulan.
c. Perkembangan Struktur dan Fungsi Mulut
Bayi lahir normal siap menghisap dan menelan, pematangan fisik dan motorik selama
setahun pertama akan mengubah struktur dan cara menghisap ASI dari puting susu. Bayi
baru lahir menghisap secara refleks, usia 2 sampai 3 minggu menghisap secara sadar,
kemudian berkembang menjadi menghisap secara mantap.
d. Kemampuan Bayi untuk Makan
Selama empat bulan pertama, bayi diberikan ASI eksklusif, mulai umur 4 bulan bayi
diberi makanan tambahan yang sangat halus, setelah mulai berumur 9 bulan sudah bisa
dibei makanan tambahan yang lunak, setelah berusia 18 bulan dapat diberikan makanan
tambahan agak keras ( semi solid), dan setelah berumur 2 tahun bayi sudah dapat diberi
makanan seperti orang dewasa. Pada usia 2 tahun pemberian ASI diberhentikan (anak
disapih)
2. Kelompok di bawah 5 tahun (balita) (1-5 tahun)
 Nafsu makan tidak menentu dan tidak bisa diduga.
 Menyukai makanan yang disiapkan dan dihidangkan secara menarik, sederhana,
tidak banyak bumbu, dan diberikan pada suhu ruangan.
 Menyukai makanan kaya karbohidrat yang mudah dikunyah.
 Frekuensi memberikan makanan sebanyak 5 – 6 kali sehari.
3. Kelompok anak sekolah (6-12 tahun)
 Memiliki laju pertmbuhan fisik yang lambat tetapi monsisten.
 Memperoleh pendewasaan dalam keterampilan motorik serta menunjukkan
peningkatan yang berarti dalam keterampilan kognitif, sosial, dan emosional.
 Lebih banyak mengomsumsi makan yang berbentuk cemilan.
 Mengalami peningkatan nafsu makan secara alami.
 Merupakan kelompok umur yang sensitif untuk menerima pendidikan, termasuk
pendidikan gizi
4. Kelompok remaja (13 – 20 tahun)
 Laju pertumbuhan sangat cepat setalah bayi.
 Pada anak perempuan perubahan yang pertama saat pubertas adalah perkembangan
puting payudara dan pada laki-laki adalah pembesaran testis.
 Perumbuhan tinggi badan laki-laki berhenti pada usia median 21,2 tahun dan
perempuan pada median usia 17,3 tahun.
 Hormon seks perempuan (estrogen dan progesteron) menaikkan penimbunan lemak
lebih banyak daripada penambahan jaringan otot.
 Hormon seks laki-laki (testoteron dan anabolik adrenal androgen) secara proposional
penambahan massa otot pada laki-laki lebih banyak daripada penambahan lemak.
5. Kelompok ibu hamil
a. Volume dan Konsumsi Darah
Mendekati akhir trimester I volume plasma darah mulai meingkat. Peningkatan
volume ini pada minggu ke-34 mencapai kurang lebih 50% volume darah sebelum
konsepsi.
b. Sistem kardiovaskular
Meningkatnya volume darah dan curah jantung (cardiac dan output).
c. Pernapasan
Peningkatan kebutuhan oksigen pada saat kehamilan terjadi sebagai reaksi terhadap
peningkatan metabolisme dan kebutuhan untuk penambahan jaringan dalam rahim dan
payudara.
d. Fungsi Ginjal
Peningkatan fungsi ginjal disebabkan oleh penurunan tekanan tekanan osmotik yang
disebabkan turunnya albumin serum pada saat kehamilan.
e. Fungsi saluran cerna
Nafsu makan ibu bertambah walaupun awalnya mual, gerakan usus halus berkurang,
sekresi getah cerna berkkurang, indra perasa berubah, dan absorbsi zat-zat gizi
meningkat.
f. Hormon-hormon
Ibu hamil mengeluarkan lebih dari 30 jenis hormon, beberapa diantaranya hanya
dikeluarkn selama kehamilan.
g. Penyesuaian metabolisme
Angka metabolisme basal biasanya meningkat pada bulan ke-4 kehamilan hingga
pada saat kehamilan peningkatan ini mencapai 15-20%. Hal ini terjadi akibat kenaikan
kebutuhan oksigen janin dan plasenta serta peningkatan kerja jantug ibu.
6. Kelompok ibu menyususi
 Sekresi ASI rata-rata 800-850 mililiter per hari.
 Rangsangan sekresi ASI diperoleh oleh hormon prolaktin.
 Refleks penyemburan ASI sensitif terhadap perubahan jumlah oksitosin yang
beredar.
 Sesuadah 12 bulan secara beragsur akan terjadi penurunan ASI yang disebabkan
karena penurunan kebutuhan bayi dan kehilangan stimulus puting susu berulang dari
bayi.
7. Kelompok usia lanjut
a. Perubahan komposisi tubuh
Penurunan massa tanpa-lemak (learn body mass) dan massa tulang, sedangkan massa
lemak tubuh meningkat. Penurunan berbagai jenis hormon. Serta penurunan angka
metabolisme basal karena kebutuhan energi orang tua lebih rendah sehingga konsumsi
makanan hendak dikurangi namun kebutuhan zat gizi mikro tidak menurun pada usia
lanjut.
b. Perubahan pada kulit dan bagian-bagiannya
Meningkatnya kehilangan air dari permukaan kulit (epidermis) terjadi karena
berkurangnya kemampuan kulit untuk menahan air sehingga kulit mengering. Aktivitas
sel-sel yang memproduksi jaringan elastis berupa fibroblas berkurang seiring dengan
belanjutnya usia. Jaringan elastis mengkerut dan melepas dari epidermis yang
menyebabkan kulit mengkerut pada usia lanjut. Kapiler kulit bertambah lemah yang
menyebabkan mudahnya terjadi pendarahan di bawah kulit oleh sentuhan. Fungsi imun
pada sel-sel kulit berkurang sehingga mudahnya terjadi infeksi jamur dan tumor ganas
pada usia lanjut. Serta rambut memutih dan mudah rontok.
c. Kehilangan gigi
Orang lansia sering mengalami sakit gigi sehingga berkurangnya jenis dan jumlah
makanan yang dikonsumsi.
d. Perubahan pada sistem syaraf dan otak
Menurunnya fungsi otak yang disebabkan berkurangnya sel-sel otak, perubahana
pada susunan fisik otak, serta berkurangnya aliran darah ke otak sebagai akibat
perubahan pembuluhu darah yang mengalami penyempitan pembuluh darah.
e. Sistem kardiovaskular
Beban jantung bertambah sebagai akibat dari bertambahnya resistensi terhadap aliran
darah yang disebabkan oleh pengendapan bahan-bahan yang bersfat aterosklerotik dan
menurunnya elastisitas arteri-arteri utama. Kenaikan tekanan darah pada usia lanjut.
f. Sistem ginjal
Fungsi ginjal berubah pada usia lanjut yang disebabkan oleh kehilangan sel-sel dan
penurunan aliran aliran darah ke ginjal sebesar 30%.
g. Sistem endrokin
Pada proses manua terjadi perubahan anatomis pada kelenjer tiroid yang menyebab
kan penurunan triiondotironin (T3) yang menyebabkan hipotiroidisme.
Hiperparatiroidisme meningkat pada usia muda. Produksi insulin menurun serta hormon
reproduksi pun menurun.
h. Fungsi saluran cerna
Alat pencernaan dan kelenjer-kelenjernya menurun. Kekuatan dan elastitas saluran
cerna menurun pada proses menua. Hal ini mengakibatkan perlambatan pada gerakan
usus sehingga konstipasi meningkat. Berkuragnya ekskresi asam klorida yang
disebabkan oleh peradangan kronis permukaan lambung. Berkurangnya enzim laktase
yang menyebabkan ketidaktahanan terhadap laktosa yang terdapat dalam susu dan hasil
olahan lainnya.
i. Perubahan pada rongga mulut
Pengeluaran cairan ludah berkurang pada usia lanjut yang menyebabkan dehidrasi
pada mulut, menipisnya jaringan gusi, dan merengutnya jaringan ikat pada mulut.
Efisiensi mengunyah berkurang karena kehilangan mobilitas tulang sendi rahang bawah.
j. Perubahan pada Mata
Ketajaman pengelihatan berkurang dan kemampuan untuk memusatkan diri pada
objek jarak dekat berkurang. Lebih rentan terkena penyakit katarak dan glukoma. Sering
ditemukannya keadaan terlalu banyak dan kekurangan air mata.
k. Pendengaran
Gangguan pendengaran pada usia lanjut meliputi kehilangan pendengaran yang
disebabkan oleh gangguan fungsi telinga bagian dalam dan/atau hubungan antarsaraf
pendengaran yang ada di dekat atau di dalam otak

Sumber :
Almatsier, Sunita dkk. 2011. Gizi Seimbang Dalam Daur Kehidupan. Jakarta : PT Gramedia
Pustaka Utama.
Notoatmodjo, Soekidjo. 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat Prinsip-Prinsip Dasar. Jakarta :
PT Rineka Cipta.
Notoatmodjo, Soekidjo. 2011. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta : PT Rineka
Cipta.
Irianto, Koes. 2014. Ilmu Kesehatan Masyarakat(Public Health). Bandung : CV Alfabeta.
Notoatmodjo, Soekidjo. 2011. Ilmu Kesehatan Masyarakat Prinsip-Prinsip Dasar. Jakarta :
PT Rineka Cipta.

Anda mungkin juga menyukai