0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
137 tayangan6 halaman
KMS (Kartu Menuju Sehat) digunakan untuk memantau pertumbuhan anak dengan menggambarkan grafik berat badan berdasarkan
umur. Status pertumbuhan ditentukan dari grafik ini atau perbandingan kenaikan berat badan dengan standar minimum. Status gizi
ditentukan dengan mengukur indeks berat badan/umur menggunakan standar WHO-NCHS, namun KMS tidak langsung menunjukkan
status gizi karena membutuhkan peng
KMS (Kartu Menuju Sehat) digunakan untuk memantau pertumbuhan anak dengan menggambarkan grafik berat badan berdasarkan
umur. Status pertumbuhan ditentukan dari grafik ini atau perbandingan kenaikan berat badan dengan standar minimum. Status gizi
ditentukan dengan mengukur indeks berat badan/umur menggunakan standar WHO-NCHS, namun KMS tidak langsung menunjukkan
status gizi karena membutuhkan peng
KMS (Kartu Menuju Sehat) digunakan untuk memantau pertumbuhan anak dengan menggambarkan grafik berat badan berdasarkan
umur. Status pertumbuhan ditentukan dari grafik ini atau perbandingan kenaikan berat badan dengan standar minimum. Status gizi
ditentukan dengan mengukur indeks berat badan/umur menggunakan standar WHO-NCHS, namun KMS tidak langsung menunjukkan
status gizi karena membutuhkan peng
Cara membaca KMS a. Isikan bulan lahir anak pada 0 bulan lahir b. Tulis semua kolom bulan penimbangan berikutnya secara berurutan. c. Tulis bulan saat penimbangan pada kolom sesuai umurnya. d. Tulis semua kolom bulan penimbangan berikutnya secara berurutan
• Tulis berat badan di bawah kolom bulan saat penimbangan
• Letakkan titik berat badan pada titik temu garis tegak (umur) dan garis datar (berat badan). • Hubungkan titik berat badan bulan ini dengan bulan lalu. Jika bulan sebelumnya anak ditimbang, hubungkan titik berat badan bulan lalu dengan bulan ini dalam bentuk garis lurus • Jika anak bulan lalu tidak ditimbang, maka garis pertumbuhan tidak dapat dihubungkan • 1.2.1 Menentukan Status Pertumbuhan anak Status pertumbuhan anak dapat diketahui dengan 2 cara yaitu dengan menilai garis pertumbuhannya, atau dengan menghitung kenaikan berat badan anak dibandingkan dengan Kenaikan Berat Badan Minimum (KBM). Kesimpulan dari penentuan status pertumbuhan adalah seperti tertera sebagai berikut: Contoh disamping menggambarkan status pertumbuhan berdasarkan grafik pertumbuhan anak dalam KMS: Catat setiap kejadian kesakitan yang dialami anak. Contoh : a. TIDAK NAIK (T); grafik berat badan memotong garis pertumbuhan dibawahnya; kenaikan berat badan < KBM (<800 g) b. NAIK (N), grafik berat badan memotong garis pertumbuhan diatasnya; kenaikan berat badan > KBM (>900 g) c. NAIK (N), grafik berat badan mengikuti garis pertumbuhannya; kenaikan berat badan > KBM (>500 g) d. TIDAK NAIK (T), grafik berat badan mendatar; kenaikan berat badan < KBM (<400 g) e. TIDAK NAIK (T), grafik berat badan menurun; grafik berat badan < KBM (<300 g) 2. Penilaian Status gizi Ada beberapa cara melakukan penilaian status gizi pada kelompok masyarakat. Salah satunya adalah dengan pengukuran tubuh manusia yang dikenal dengan Antropometri. Dalam pemakaian untuk penilaian status gizi, antropomteri disajikan dalam bentuk indeks yang dikaitkan dengan variabel lain, seperti Umur, Berat Badan, dan Tinggi Badan. Pedoman yang digunakan adalah berdasarkan standar table Nation Center For Health Statistic (NCHS). Status gizi anak dapat diketahui dengan mencocokan umur (dalam bulan) dengan berat badan pada standar table WHO-NCHS. Dalam KMS kita tidak dapat mengetahui secara langsung status gizi anak kita, karena untuk mengetahui status gizi perlu dilaksankan pengukuran secara antropometri. Akan tetapi KMS dapat menjadi ajuan untuk menilai status gizi anak atau sebagai tindak lanjut kewaspadaan Contoh Kasus Misalakan seorang anak yang berumur 5 bulan yang pada KMSnya mengalami pertumbuhan yang baik dikarenakan setiap bulannya mengalami pertumbuhan yang cukup baik. Untuk mengetahui status gizi anak tersebut diperlukan pengukuran antropometri, berdasarkan indeks BB/U, dengan status gizi baik, gizi buruk, gizi normal atau gizi lebih. Berdasarklan penimbangan diperoleh catatan sebagai berikut. • Pada bulan 0 (kelahiran) 3.05 kg • Pad bulan pertama 4.06 kg • Pada bulan kedua 4.7 kg • Pada bulan ketiga 5.47 kg • Pada bulan keempat 6.41 kg • Pada bulan kelima 7.01 kg Untuk mengetahui status gizi anak tersebut yaitu dapat digunakan rumus Zscore Z-score = (NIS-NMBR) / NSBR • NIS : Nilai Induvidual Subjek • NMBR : Nilai Median Baku Rujukan • NSBR : Nilai Simpang Baku Rujukan Spoiler for WHO STD: Tabel 1 Penilaian Status Gizi berdasarkan Indeks BB/U,TB/U, BB/TB Standart Baku Antropometeri WHO-NCHS No Indeks yang dipakai Batas Pengelompokan Sebutan Status Gizi 1 BB/U < -3 SD Gizi buruk - 3 s/d <-2 SD Gizi kurang - 2 s/d +2 SD Gizi baik > +2 SD Gizi lebih 2 TB/U < -3 SD Sangat Pendek - 3 s/d <-2 SD Pendek - 2 s/d +2 SD Normal > +2 SD Tinggi 3 BB/TB < -3 SD Sangat Kurus - 3 s/d <-2 SD Kurus - 2 s/d +2 SD Normal > +2 SD Gemuk Contoh: Diketahui Umur anak 5 bulan dengan berat badan7.01 kg Z-score = (7.01 – 7,5 ) : 0.8 = - 0.6 SD = status gizi buruk Berdasarkan pengukuran secara antropometri diketahui bahwa status gizi anak tersebut adalah “gizi buruk” sedangkan pertumbuhannya pada KMS dinilai baik, ini menunjukan bahwa KMS tidak dapat dijadikan ajuan sendiri dalam mengetahui status gizi anak.