Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

FISIOLOGI PERINATAL

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah kodifikasi Komprehensif yang


Diampu oleh Ibu Alfina…

Disusun oleh:

Kelompok II

Nama NIM
1. Nur Masrurroh 201811004
2. Sherlly Widdiyasari 201811050
3. Novia Dwi Anggraini 201811064
4. Ijtihadini Cahya Islami 201811073
5. Illyas Nanda Wardhani 201811077
6. Muhammad Rifqi Naufanfarid 201811080
PRODI D3 REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN

STIKES YAYASAN RUMAH SAKIT Dr. SOETOMO

TAHUN AKADEMIK 2020-2021

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan mini
riset ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada
baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan
syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat
sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis
mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah
Perencanaan Anggaran dengan judul “Fisiologi Perinatal”.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Demikian, dan
apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang
sebesar-besarnya.

Surabaya, Oktober 2020

Penyusun

DAFTAR ISI
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
Dalam penulisan makalah ini, sedikit rumusan permasalahan yang akan dibahas
dari materi yang berkaitan dengan tema penulisan makalah. Diantara lain:
1. Apa yang dimaksud dengan Perinatal?
2. Bagaimana konsep teori perinatal?
3. Apa saja Periode Perinatal?
4. Apa saja Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perinatal?
5. Apa yang dimaksud dengan Kematian Perinatal?
1.3 Tujuan
1. Menjelaskan tentang pengertian Perinatal
2. Mengetahui konsep teori perinatal
3. Mengetahui apa saja Periode Perinatal
4. Mengetahui Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perinatal
5. Menjelaskan tentang pengertian Kematian Perinatal
1.4 Manfaat
Berdasarkan penulisan diatas maka diharapkan makalah ini dapat bermanfaat bagi
1. Bagi mahasiswa dapat dijadikan referensi untuk makalah lebih lanjut.
2. Bagi pembaca dapat memberikan informasi mengenai fisiologi perinatal.
3. Bagi penulis dapat menambah wawasan mengenai fisiologi perinatal.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Perinatal
Perinatal atau parilahir merupakan periode yang muncul sekitar pada waktu
kelahiran (5 bulan sebelumnya dan satu bulan sesudahnya). Periode perinatal
terjadi pada 22 minggu setelah periode gestasi lewat dan berakhir tujuh hari
setelah kelahiran. Strategi pemerintah dan inisiatif internasional mempromosikan
menyusun sebagai metode terbaik pemberian makan pada tahun pertama mereka.

2.2 Konsep Teori Perinatal


A. Pengertian
Kehamilan (gravidas) mulai dengan konsepsi (pembuahan) dan berakhir
dengan permulaan persalinan.
B. Tumbuh Kembang Janin
Suatu kehamilan matur biasanya akan berlangsung selama 280 hari atau 10
bulan Arab (Lunar monas) atau 40 pekan (minggu)yang dihitung dari hari
pertama mendapat haid terakhir.
Pada minggu pertama, hasil konsepsi masih merupakan perkembangan dari
ovum yang dibuahi, dari minggu ke-3 sampai minggu ke-6 disebut mudigah
(embrio), dan sesudah minggu ke-6 mulai disebut fetus. Perubahan-perubahan dan
organogenesis terjadi pada berbagai periode kehamilan.

Tabel 1. Perubahan-perubahan dan organogenesis yang terjadi pada berbagai


periode kehamilan.

Umur Kehamilan Panjang Fetus Pembentukan Organ


4 minggu 7,5 – 10 mm Rudimental mata, telinga dan hidung
8 minggu 2,5 cm Hidung, kuping, jari-jemari mulai
dibentuk, kepala menekur ke dada
12 minggu 9 cm
Daun kuping lebih jelas, kelopak mata
16 minggu 16 – 18 cm
melekat, leher mulai berbentuk, alat
kandungan luar terbentuk namun belum
berdiferensiasi

Genitalia eksterna terbentuk dan dapat


dikenal, kulit tipis dan warna merah

Umur Kehamilan Panjang Fetus Pembentukan Organ


20 minggu 25 cm Kulit kepala lebih tebal, rambut mulai
24 minggu 30 – 32 cm tumbuh di kepala, dan rambut halus
(lanugo) tumbuh di kulit.
28 minggu 35 cm
Kedua kelopak mata tumbuh alis dan bulu
mata serta kulit keriput. Kepala besar.
32 minggu 40 -43 cm
Bila lahir, dapat bernapas tetapi hanya
36 minggu 46 cm bertahan hidup beberapa jam saja.

40 minggu 50 – 55 cm Kulit warna merah ditutupi verniks


kaseosa. Bila lahir, dapat bernapas,
menangis pelan dan lemah. Bayi matur.

Kulit merah dan keriput. Bila lahir


kelihatan sepreti orang tua kecil (little old
man)
Muka berseri tak keriput

Bayi cukup bulan. Kulit licin, verniks


kaseosa banyak, rambut kepala tumbuh
baik, organ-organ baik. Pada pria, testis
sudah berada dalam skrotum, sedangkan
pada wanita, labia majora berkembang
baik. Tulang-tulang kepala memanjang.
Pada 80% kasus telah terjadi
centerosifikasi pada epifis tibia proksimal
C. Peredaran Darah Janin
Sistem kardiovaskuler merupakan sistem organ pertama yang berfungsi
dalam perkembangan manusia. Pembentukan pembuluh darah dan sel darah
dimulai pada minggu ketiga dengan mensuplai embrio dengan oksigen dan
nutrient dari ibu. Pada akhir minggu ketiga, tubular jantung mulai berdenyut dan
sistem kardiovaskuler primitif berada dalam embrio, tangkai penghubung,
ehorionm dan yolk sae. Selama minggu keempat dan kelima, jantung berkembang
dalam organ dengan empat ruang. Pada akhir tahap embrio, jantung berkembang
telah lengkap.
Dikarenakan paru-paru fetal tidak berfungsi untuk pertukaran gas respirasi, jalan
sirkulasi khusus melalui bypass paru-paru.
Darah yang kaya oksigen dari placenta mengalir banyak melalui vena
umbilical di dalam obdomen fetal. Saat vena umbilikal mencapai hati, vena ini
bercabang menjadi dua. Satu sirkulasi darah teroksigenasi melalui hati.
Kebanyakan darah melalui ductus venosus di dalam vena cava inferior. Dari sini
bercampur dengan darah teroksigenasi dari kaki fetal dan abdomen yang berjalan
ke atrium kanan. Kebanyakan dari darah ini mengalir lurus melalui atrium kanan
dan melalui foramen ovale, yang terbuka ke dalam atrium kiri. Terdapat
percampuran dengan jumlah darah yang sedikit yang telah dioksigenasi dari paru-
paru fetal melalui vena pulmonal. Darah mengalir ke dalam ventrikel kiri dan
didorong keluar ke dalam aorta. Disini, arteri akan mensuplai jantung, kepala,
leher dan lengan dengan menerima bagian utama dari darah yang kaya akan
oksigen. Pola ini, mensuplai kadar tertinggi dari oksigen dan nutrien kepada
kepala, leher, dan lengan, mempertinggi perkembangan cephaloca-udal (head to
toe) embyo-fetal. Darah yang deoxigenasi kembali dari kepala dan lengan ke
dalam atrium kanan melalui vena cava superior. Darah ini secara langsung ke
bawah masuk ke dalam ventrikel kanan, dimana darah ini digiring masuk ke arteri
pulmoner. Sejumlah dikit darah akan bersirkulasi melalui jaringan paru resisten,
tetapi utamanya melalui ductus arteriosa, ke dalam aorta, bagian distal dari arteri
yang mensuplai kepala dan lengan dengan darah yang teroksigenasi. Darah yang
memiliki kandungan oksigen yang kurang mengalir melalui aorta abdominal,
masuk ke dalam arteri iliaka interna dimana arteri umblical langsung kearah
punggung melalui umbilical cord ke placenta. Disini darah memberikan zat-zat
sisa dan karbondioksida untuk ditukar dengan nutrient dan oksigen. Darah sisa
pada arteri iliace akan mengalir melalui abdomen dan kaki fetal, pada akhirnya
kembali ke vena cava inferior jantung.

D. Tanda-Tanda Kehamilan
1) Tanda-tanda presumtif:
 Amenora (tidak dapat haid)

Wanita harus mengetahui tanggal hari pertama haid terakhir (HT) supaya
dapat ditaksir umur kehamilan dan taksiran tanggal persalinan (TTP), yang
dihitung dengan menggunakan rumus dari Naegele:
TTP = (hari pertama HT +7) dan (Bulan HT + 3)
 Mual dan muntah (nausea dan vomiting)
Biasanya terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan hingga akhir triwulan
pertama. Karena sering terjadi pada pagi hari, disebut morning
sickness (sakit pagi). Bila mual dan muntah terlalu sering
disebut hiperemesis.
 Mengidam (ingin makan khusus)
Ibu hamil sering meminta makanan atau minuman tertentu terutama pada
bulan-bulan triwulan pertama.
 Tidak tahan suatu bau-bauan
 Pingsan
Bila berada pada tempat-tempat ramai yang sesak dan pada bisa pingsan
 Tidak ada selera makan (anoreksia)
Hanya berlangsung pada triwulan pertama kehamilan, kemudian nafsu
makan timbul kembali.
 Lelah (fatique)
 Payudara membesar, tegang, dan sedikit nyeri, disebabkan pengaruh
estrogen dan progesterone yang merangsang duktus dan alveoli payudara.
Kelenjar Montgomery terlihat lebih membesar.
 Miksi sering, karena kandung kemih tertekan oleh rahim yang membesar.
Gejala ini akan hilang pada triwulan kedua kehamilan. Pada akhir
kehamilan gejala kembali, karena kandung kemih ditekan oleh kepala
janin
 Konstipasi / obstipasi karena tonus otot-otot usus menurun oleh pengaruh
hormon steroid.
 Pigmentasi kulit oleh pengaruh hormon kortikosteroid placenta, dijumpai
di muka (chlasma gravidarum), areola payudara, leher, dan dinding
perut (linea nigra = grisea)
 Epulis: hipertrofi dari papil gusi
 Pemekaran vena-vena (varices) dapat terjadi pada kaki, betis, dan vulva
biasanya dijumpai pada triwulan akhir.
2) Tanda-tanda kemungkinan hamil
 Perut membesar
 Uterus membesar: terjadi perubahan dalam bentuk, besar, dan konsistensi
dari rahim
 Tanda hegar
 Tanda chadwick
 Tanda piscaseek
 Kontraksi-kontraksi kecil uterus bila dirangsang = Braxton – Hicks
 Teraba ballottement
 Reaksi kehamilan positif
3) Tandai pasti (tanda positif)
 Gerakan janin yang dapat dilihat atau diraba, juga bagian-bagian janin.
 Denyut jantung janin:
a) Didengar dengan stetoskop-monoral laennec
b) Dicatat dan didengar dengan alat doppler
c) Dicatat dengan feto-elektro kardiogram
d) Dilihat pada ultrasonografi
 Terlihat tulang-tulang janin dalam foto-rentgen

E. Fisiologi Kehamilan
1) Sistem Kerja Hormon
Sistem Endoktrin
Kelenjar dari sistem endoktrin menghasilkan bahan-bahan kimia yang
mempengaruhi seluruh tubuh. Selama masa kehamilan, banyak berubahan yang
terjadi pada kelenjar ini.
Ovarium dan Plasenta
Ovarium merupakan sumber estrogen dan progesterone pada wanita tidak
hamil. Pada saat konsepsi, perubahan dramatis terjadi. Korpus lueum tempat
ovum berasal mulai menghasilkan estrogen dan progesterone. Segera setelah
plasenta terbentuk dengan baik, ia menjadi sumber utama kedua hormon
tersebut. Plasenta juga membentuk steroid dan tiga jenis hormon lainnya:
human chorionic godadotropin (HGC), human placenta lactogen (hPL). Juga
disebut chorionic somatommotropin (hCS), dan human chorionic thyrotropin
(hCT).
Kelenjar Tiroid
Selama masa kehamilan, berasal metabolic rate (MBR) meningkat hampir 20%
dan kelenjar tiroid membesar, tetapi jumlah hormon yang dihasilkan tetap sama
(tiroksin). Ukurannya meningkat karena pertumbuhan sel-sel acinar, dan
meningkatnya metabolic rate metabolic rate disebabkan karena oksigen yang
digunakan lebih banyak.
Kelenjar Paratiroid
Kelenjar paratiroid ukurannya meningkat selama masa kehamilan, terutama
selama minggu ke-15 sampai ke-30 ketika kebutuhan kalsium janin lebih besar.
Hormon paratiroid penting untuk mempertahankan kecukupan kalsium dalam
darah, tanpa hormon tersebut metabolisme tulang dan otot terganggu.
Kelenjar Adrenal
Ukuran kelenjar adrenal meningkat selama kehamilan, terutama bagian kortika
yang membentuk kortin. Jumlah ion natrium dan kalium dalam darah diatur
oleh kortin.
Bagian medula dari kelenjar adrenal mensekresi epinephrine, hormon yang
sangat penting. Kehamilan tidak mengubah ukuran atau fungsi bagian medula.
Hormon-hormon yang signifikan pada kehamilan:

HCG (Human Chrionic Gonadotropin)


 Dihasilkan oleh sel-sel trofoblast
 Puncaknya pada minggu ke-9 – 13
 Mempertahankan korpus leteum sampai plasenta mengambil alih
HPL (Human Placental Lactogen)
 Dihasilkan oleh sel-sel  synsitio trofoblast
 Kerjanya berlawanan dengan insulin
 Mempunyai pengaruh peningkatan asam lemak bebas dan menurunkan
metabolisme glukosa.
Estrogen
 Dihasilkan oleh ovarium dan plasenta
 Berperan dalam perkembangan uterus dan mame, meningkatkan pigmen
kulit, merentensi Na dan air, serta menurunkan hidrokloric asam lambung.
Progesterone
 Dihasilakan oleh korpus luteum plasenta dan ovarium
 Berperan dalam mempertahankan kehamilan, memelihara endometrium
dan merelaksasikan otot-otot uterus.
2) Perubahan Uterus
Perubahan yang amat jelas pada anatomi maternal adalah pembesaran uterus
untuk menyimpan bayi yang sedang tumbuh. Uterus tumbuh dari kecil, organ
yang hampir padat menjadi berdinding tebal, kantung moskular yang
mengandung janin, plasenta, dan sekitar 1000 ml air ketuban. Beratnya
meningkat 20 kali, dan kapasitasnya meningkat 20 kali, dan kapasitasnya
meningkat 500 kali. Peningkatan ukuran ini disebabkan oleh pertumbuhan
serabut-serabutnya otot dan jaringan yang berhubungan, termasuk jaringan
fibroelastik, darah dan saraf.
3) Perubahan Vagina
Sampai minggu kedelapan, meningkatnya vaskurlarisasi pada vagina
menyebabkan tanda kehamilan yang khas disebut tanda Chadwick’s, corak
yang berwarna keunguan yang dapat terlihat oleh pemeriksa. Dalam berespon
terhadap stimulasi hormoni, sekresi sel-sel vagina meningkat secara berarti.
Skresi terse4but berwarna putih dan bersifat sangat asam, dikenal istilah
“putih” atau leucorrhea.  Sekresi vagina merupakan media yang menyuburkan
basilus Doderlein’s basilus ini merupakan garis pertahanan terhadap Candida
albicans, patogen yang tumbuh dalam media alkali.
4) Sistem Perkemihan
Di bawah keadaan yang normal, peningkatan kegiatan penyaringan darah bagi
ibu dan janin yang tumbuh tidak membuat ginjal dan ureter bekerja ekstra.
Keduanya menjadi dilatasi karena peristaltik ureter menurun. Sebagai akibat,
gerakan urine ke kandungan kemih lebih lambat. Stasis urine ini meningkatkan
kemungkinan pielonefritis.
Pada awal kehamilan, suplai darah ke kandung kemih meningkat, dan
pembesaran uterus menekan kandung kemih. Faktor-faktor tersebut
menyebabkan meningkatnya berkemih. Mendekati kelahiran janin turun lebih
rendah ke pelvis, lebih menekan lagi kandung kemih dan semakin meningkat
berkemih. Walaupun gejala ini sangat tidak menyenangkan, hal ini tidak
menyebabkan masalah medis yang berarti.

2.3 Periode Perinatal


Periode perinatal terjadi pada 22 minggu setelah periode gestasi dan
berakhir 7 hari setelah kelahiram.
a. Periode perinatal terjadi saat tahap embrio (Embriyonic Stage) (13-24
minggu) yang ditandai dengan terjadinya banyak perubahan pada semua
organ utama dan system-sistem fisiologis. Tetapi karena ukuran panjangnya
sekitar 1 inci, maka bagian-bagian tubuh embrio belum sepenuhnya
terbentuk.
b. Kemudian tahap selanjutnya yaitu Tahap Janin (Fetus Stage) (25-37
minggu). Dalam periode ini ciri-ciri fisik orang dewasa secara lebih
proporsional mulai terlihat. Kepala yang tadinya lebih besar dari bagian
badan lainnya mulai mengecil. Kaki dan tangan terus meningkat secara
substansial, tangan dan kakinya, serta jantung mulai berdenyut.
c. Kemudian dilanjutkan dengan tahapan persalinan yaitu suatu proses dimana
janin, plasenta dan selaput ketuban keluar dari uterus ibu.

2.4 Masa Perinatal


Masa perinatal adalah periode yang dimulai saat 28 minggu masa kehamilan
sampai hari ketujuh sesudah persalinan. Sedangkan menurut Soetjiningsih, masa
perinatal yaitu masa antara 28 minggu dalam kandungan sampai 7 hari setelah
dilahirkan. Masa perinatal meliputi masa dalam kandungan dan masa diluar
kandungan.
Lingkungan Perinatal terdiri atas beberapa bagian sebagai berikut :
1. Lingkungan matro atau lingkungan ibu atau lingkungan postnatal
2. Lingkungan embrio/janin yang selanjutnya dibagi lagi menjadi dua bagian
yaitu
a. Lingkungan makro (tubuh ibu)
b. Lingkungan mikro (rahim ibu beserta isinya)

2.5 Faktor yang Mempengaruhi Perinatal


a. Riwayat Kesehatan Ibu
Kesehatan dan pertumbuhan janin dihubungkan oleh kesehatan ibu. Bila ibu
mempunyai penyakit yang berlangsung lama atau merugikan kehamilannya,
maka kesehatan dan kehidupan janinpun terancam.
b. Pendidikan Ibu
Latar belakang pendidikan ibu mempengaruhi sikapnya dalam memilih
pelayanan kesehatan dan pola konsumsi makan yang berhubungan juga
dengan peningkatan berat badan ibu semasa hamil yang pada saatnya akan
mempengaruhi kondisi perinatal.
c. Kondisi Kehamilan
Bayi dari ibu yang pada saat hamilnya mengalami keluhan mempunyai
resiko 2,4 kali untuk terjadinya kematian perinatal disbanding dengan ibu
yang pada saat hamilnya tidak mengalami keluhan.
d. Riwayat Kehamilan
Persalinan yang pernah dialami oleh ibu dengan pendarahan, abortus, partus
prematuritas, kematian janin dalam kandungan, preeklampsia/eklampsia,
ketuban pecah dini (KPD), kehamilan muda, kelainan letak pada hamil tua,
hamil dengan tumor (mioma atau kista ovary) serta semua persalinan tidak
normal yang pernah dialami ibu merupakan resiko tinggi untuk persalinan
berikutnya.
e. Frekuensi Pemeriksaan kehamilan
Pemeriksaan kehamilan hendakya dimulai seawall mungkin yaitu segera
setelah tidak haid selama 2 bulan berturut-turut. Tujuannya jika tidak ada
kelainan pada kehamilan cukup waktu untuk menanganinya sebelum
persalinan.

2.6 Kematian Perinatal


Kematian perinatal adalah kematian bayi sejak berumur 28 minggu dalam
uterus, kematian baru lahir dan sampai kematian yang berumur 7 hari di luar
kandungan. Jumlah atau tinggi rendahnya kematian perinatal dapat dipergunakan
untuk melakukan penilaian kemampuan suatu Negara untuk menyelenggarakan
pelayanan kesehatan, khususnya dalam bidang obstetric (Manuaba, 2007).
BAB 3

PENUTUP
c.1 Kesimpulan
c.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Perinatal

https://id.scribd.com/presentation/423997149/Kelompok-2-Manajemen-Dan-
Proses-Perinatal

https://www.kajianpustaka.com/2016/04/pengertian-dan-faktor-kematian-
perinatal.html?m=1

http://urs-babel.blogspot.com/2012/06/masa-perinatal.html

Anda mungkin juga menyukai