Anda di halaman 1dari 6

PENGARAHAN MANAJEMENT PELAYANAN KESEHATAN/

KEPERAWATAN KOMUNITAS

A. Latar Belakang
Organisasi atau perusahan pasti akan menggunakan sistem manajement
dalam pelaksanaanya.

Sistem manajement terdiri dari perencanaan,

pengarahan, pengorganisasian, staffing, dan pengontrolan. Hal ini bertujuan


untuk mencapai tujuan yang telah diinginkan dan ditentukan bersama dengan
atasan dan anggota staff yang lainnya. Pemimpin harus paham dengan
anggotanya dan dapat mengarahkan anggotanya dengan cara memotivasi,
memberikan inovasi dan yang lainnya.
Fungsi pengarahan merupakan salah satu fungsi dalam proses manajement
yang berupa proses implementasi program agar dapat dijalankan oleh semua
pihak, serta proses memberikan motivasi terhadap semua anggota agar dapat
bertanggungjawab dalam menjalankan kewajiabnnya dan mempunyai
produktivitas tinggi. Pengarahan akan memberikan arahan agar semua
program dapat

dijalankan

dengan baik dan benar sesuai

dengan

tanggungjawab masing-masing.
B. Pengertian Proses Pengarahan Dalam Manajement
Manajemen adalah suatu proses yang membeda-bedakan atas perencanaan,
pengorganisasian, penggerakan, pelaksanaan dan pengawasan, dengan
memanfaatkan berbagai ilmu maupun seni, agar dapat menyelesaikan tujuan
yang telah ditetapkan sebelumnya. Pengarahan merupakan suatu proses
pemberian petunjuk, pembimbingan dan memberikan instruksi kepada
anggotanya agar dapat bekerja sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
(George R. Terry).
Pengarahan adalah aspek interpersonal dalam mengelola dan menuntun
bawahan agar memahami dan berkontribusi secara efektif dan efisien untuk
pencapaian tujuan (Koontz dan O Donel). Haimann mengungkapkan
pengarahan mencakup proses dan teknik yang menggunakan instruksi dan
beberapa pekerjaan yang telah direncanakan. Hal yang terpenting dari
pengarahan yaitu koordinasi dari manajerial. Pengarahan mencakup elemen

dari arahan, pelatihan yag terlus menerus, motivasi pada bawahan, menjaga
disiplin dan penghargaan bagi yang memiliki kemampuan yang baik.
Pengarahan mencakup:
a) Menyampaikan kepada orang lain apa yang harus dikerjakan dan
b)
c)
d)
e)

menjelaskan bagaimana cara melakukanya.


Memberikan instruksi dan arahan kepada bawahan
Menginspirasi bawahan untuk berkontribusi mencapai tujuan
Supervisi dari aktivitas bawahan
Melakukan gaya kepemimpinan yang baik dan motivasi

Pengarahan dapat dilakukan dengan memberikan orientasi atau pengarahan


informasi terkait dengan kegiatan, perintah yang didefinisikan sebagai
permintaan dari atasan kepada staff untuk melakukan atau mengulanggi
kegiatan tertentu, dan pendelegasikan wewenang.
C. Fungsi Pengarahan
1) Pengarahan tindakan untuk mendapatkan hasil yang diinginkan dalam
suatu organisasi
2) Upaya untuk mendapatkan

hasil

maksimal

dari

staf

dengan

mengidentifikasi kemampuan staf


3) Menjaga unsur-unsur seperti pengawasan, motivasi, kepemimpinan dan
komunikasi yang efektif.
4) Memastikan bahwa setiap pekerjaan untuk tujuan organisasi
5) Mengatasi dengan perubahan dalam organisasi dimungkinkan melalui arah
yang efektif.
6) Stabilitas dan keseimbangan organisasi dapat dicapai
Pengarahan yang dilakukan diharapkan dapat memperoleh kesamaan bahasa
sehingga tidak terjadi mispersepsi yang dapat membingungkan, memberikan
petunjuk atau perintah dari atasan kepada staff sehingga dapat mempercepat
hubungan antara atasan dengan bawahan, serta terdapat umpan balik terhadap
kegiatan yang dilakukan.
D. Karakteristik
Pengarahan membuat staff dapat melakukan apa yang diinginkan oleh atasan
dan mereka mempunyai tanggungjawab untuk melakukan. Pengarahan harus
memiliki beberapa karakteristik diantaranya:

1) Pervasive function yaitu pengarahan yang dapat diterima oleh berbagai


level. Pemimpin menyediakan petunjuk dan inspirasi terhadap bawahan
2) Continous Activity yaitu pengarahan yang merupakan bagian dari aktivitas
berkelajutan di beberapa waktu
3) Human Factor yaitu berhubungan dengan bawahan
4) Creative Activity yaitu pengarahan yang dapat membantu dalam
mengubah perencanaan tindakan.
5) Executive Function yaitu pemimpin pada semua bagian akan melakukan
pengarahan dan staff akan menjalankan instruksi.
6) Delegated Function yaitu atasan dapat mengetahui perilaku manusia
merupakan suatu hal yang tidak dapat diprediksi dan dialami sehingga
atasana dapat mengkondisikan perilaku seseorang kearah tujan yang
diharapkan.
Koordinasi, pengaturan dan penempatan staff sangat penting dalam
pengarahan dimana pengarahan menstimulasi bawahan untuk melakukan
rencana yang telah ditetapkan. Komunikasi yang baik sangat membantu dalam
supervisi bawahan dan mengontrol organisasi sehingga dalam proses ini
mebutuhkan jiwa kepemimpinan. Pengarahan memfasilitasi sikap kooperatif
dari bawahan untuk mencapai tujuan organisasi
E. Model Pengarahan
1) Behavioral Model yaitu terdiri dari autocratic model, custodial model,
supportive model dan collegial model
2) Management Model yaitu terdiri traditional model, human relational
model, human resource model
F. Prinsip Pengarahan
1) Harmony of objectives merupakan pengarahan yang dapat membuat
bawahan mengidentifikasi dirinya dan mengintegrasikan tujuan mereka
dengan organisasi
2) Maximum individual contribution diamana manajemen menginsipirasi
bawahan untuk berkontribusi maksimal mencapai tujuan organisasi
3) Unity of command dimana pengarahan hanya diberikan dari atasan
4) Direct Supervision dimana atasan memastikan kontak secara langsung ke
bawahannya, sehingga memastikan komunikasi yang efektif.

5) Flow of information dimana pengarahan yang efektif bergantung pada arus


informasi dan efisiensi, dapat menggunakan formal dan informal
komunikasi
6) Appropriateness of direction technique dimana teknik yang digunakan
harus sesuai untuk memastikan efektifitasnya
7) Efficiency of direction dimana membutuhkan komunikasi efektif, supervisi
yang efektif, kepemimpinan, dan motivasi yang baik
8) Comprehension dimana informasi harus akurat dan dapat dimengerti oleh
bawahan
9) Effective leadership dimana pemimpin yang baik membuat bawahan
berhasil akan pekerjaannya
10) Effective motivation dimana motivasi dari bawahan untuk mencapai tujuan
11) Follow-through dimana petunjuk yang kontinyu, supervisi dan saran untuk
membantu bawahan menjalankan tugasnya
G. Teknik Pengarahan
Dalam proses pengarahan bawahan tidak diperoleh melakukan inisiatif untuk
menyelesaikan permasalah. Keputusan setelah berdiskusi dengan bawahan
tentang kemungkinan masalah diselesaikan. Bawahan diperolehkan mencari
insiatif sendiri untuk mencari solusi, tugas diberikan tidak dengan spesifik.
Pada tipe ini bawahan yaitu orang yang berpendidikan tinggi
H. Element Pengarahan
1) Delegation adalah proses dari manajer memberikan tugas yang spesifik
untuk bawahan
2) Supervision adalah emastikan pekerjaan yang dilakukan oleh bawahan
efisien dan efektif dan sesuai dengan keinginan organisasi
3) Leadership adalah proses mempengaruhi bawahan untuk mencapai tujuan
4) Motivation adalah memberikan inspirasi bawahan bahwa mereka dapat
melakukan tugas sesuai dengan tujuan organisasi
5) Communication adalah proses memberikan informmasi dan pemahaman
6) Coordination adalah sinkronisasi dari bawahan dan aktifitasnya sesuai
dengan fungsinya untuk mencapai tujuan.
I. Penerapan manajement di Puskesmas
1) Melalui pemantauan laporan
2) Pemantauan wilayah setempat
3) Supervisi
4) Rapat rutin staf

Pemerintah,

Pemerintah

Daerah

Provinsi,

dan

Pemerintah

Daerah

Kabupaten/Kota serta fasilitas pelayanan kesehatan rujukan tingkat lanjutan


milik Pemerintah dan Pemerintah Daerah melakukan pembinaan dan
pengawasan terhadap penyelenggaraan Puskesmas, sesuai dengan tugas dan
fungsi masing-masing. Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dapat melibatkan organisasi profesi dalam
melakukan

pembinaan

dan

pengawasan

penyelenggaraan

Puskesmas.

Pembinaan dan pengawasan diarahkan untuk meningkatkan mutu pelayanan


kepada masyarakat. (Pembinaan dan pengawasan dalam bentuk fasilitasi,
konsultasi, pendidikan dan pelatihan serta penelitian dan pengembangan.
J. Kesimpulan
Fungsi pengarahan dalam manajement merupakan salah satu hal yang sangat
diperlukan karena akan memberikan pengarahan, bimbingan, arahan, dan
petunjuk, kepada anggota lain agar dapat memiliki tanggungjawab terhadap
tujuan masing-masing. Pemimpin mempunyai peranan penting dalam
memotivasi dan mengarahkan proses tersebut.

DAFTAR PUSTAKA
Kementerian Kesehatan RI (2014). Permenkes No 74 tahun 2014 diakses dari
sinforeg.litbang.depkes.go.id
Kementerian Kesehatan RI (2015). Rencana Strategis Kementerian Kesehatan
tahun 2015-2019. diakses dari www.depkes.go.id
Stanhope. M., dan Lancaster, J. (2000). Community health nursing: Process and
practice for promoting health, St.Louis: The C.V Mosby Co
Swanson, J.M., dan Nies, M.A. (1997). Community health nursing: Promoting the
health aggregates, 2nd Ed, Philadelphia: W.B Saunders
Clement, I. 2015. Management of Nursing Services and Education Second
Edition. India: Elsevier

Anda mungkin juga menyukai