Anda di halaman 1dari 23

dr. Suparyanto, M.

Kes
Weblog dr. Suparyanto, M.Kes berisi tentang materi kuliah untuk mahasiswa STIKES
program studi S1 Keperawatan, D3 Keperawatan dan D3 Kebidanan. Materi hanya
merupakan resume, kewajiban bagi mahasiswa untuk membaca lebih lanjut pada referensi
yang sesuai. Banyak kekurangan dalam penulisan, untuk itu saran dan kritik untuk perbaikan
penulisan sangat diharapkan (klik komentar).

PERINGATAN
Dilarang meng-copy materi dari blog ini, tanpa mencantumkan nama penulis dan alamat web
(URL). Terima Kasih

Jumat, 04 Juli 2014


PEMBIAYAAN KESEHATAN

Dr. Suparyanto, M.Kes

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Indonesia masih mengalami keterlambatan dalam proses realisasi

pencapaian Tujuan Pembangunan Millenium (TMP)/ Millenium Development Goals

(MDG's). Terlihat pada masih tingginya angka kematian ibu melahirkan, masih

rendahnya kualitas sanitasi & air bersih, laju penularan HIV/AIDS yang kian sulit

dikendalikan, serta meningkatnya beban utang luar negeri yang kian menumpuk.

Permasalahan tersebut jelas memberikan pengaruh pada kualitas hidup manusia

Indonesia yang termanifestasi pada posisi peringkat Indonesia yang kian menurun

pada Human Development Growth Index. Pada tahun 2006 Indonesia menyentuh

peringkat 107 dunia, 2008 di 109, hingga tahun 2009 sampai dengan 2010 masih di
posisi 111. Posisi Indonesia ternyata selisih 9 peringkat dengan Palestina yang

berada di posisi 101. Sulit dipungkiri, dan sungguh ironis (Progres Report in Asia &

The Pacific yang diterbitkan UNESCAP).

Khusus masalah pembiayaan kesehatan per kapita. Indonesia juga dikenal

paling rendah di negara-negara ASEAN. Pada tahun 2000, pembiayaan kesehatan

di Indonesia sebesar Rp. 171.511, sementara Malaysia mencapai $ 374. Dari segi

capital expenditure (modal yang dikeluarkan untuk penyediaan jasa kesehatan)

untuk sektor kesehatan, pemerintah hanya mampu mencapai 2,2 persen dari GNP

sementara Malaysia sebesar 3,8 persen dari GNP. Kondisi ini masih jauh dibanding

Amerika Serikat yang mampu mencapai 15,2 persen dari GNP pada 2003

(Adisasmito, 2008:78).

Untuk mencapai Millenium Development Goals (MDG's) tahun 2015, perlu

upaya kerja keras dalam pembangunan kesehatan, termasuk mengatur system

pembiayaan kesehatan yang baik.

1.2. Rumusan Masalah

1. Definisi Biaya Kesehatan

2. Sumber Biaya Kesehatan

3. Macam-macam Biaya Kesehatan

4. Syarat pokok pembiayaan kesehatan

5. Upaya yang dilakukan untuk rnengatur penyebaran dan pemanfaatan dana banyak

macamnya, yang umumnya berkisar pada:

6. Model Sistem pembiayaan kesehatan di beberapa negara

7. Sistem Pembiayaan kesehatan di Indonesia

1.3. Tujuan Pembahasan

 Umum
Mengetahui masalah sistem pembiayaan kesehatan yang ada di Indonesia dan

penyebab serta penyelesaian masalah tersebut.

 Khusus

 Definisi Biaya Kesehatan

 Sumber Biaya Kesehatan

 Macam-macam Biaya Kesehatan

 Syarat pokok pembiayaan kesehatan

 Upaya yang dilakukan untuk rnengatur penyebaran dan pemanfaatan dana banyak

macamnya, yang umumnya berkisar pada:

 Model Sistem pembiayaan kesehatan di beberapa negara

 Sistem Pembiayaan kesehatan di Indonesia

1.4. Manfaat

1. Dapat dipergunakan untuk melihat equity distribusi pembagian keuangan

pemerintah.

2. Menjadikan mahasiswa agar lebih memahami masalah system pembiayaan di

Indonesia.

3. Dapat dijadikan sebagai data dasar pengambilan keputusan untuk menyusun suatu

rumusan alokasi anggaran di Indonesia.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Definisi Biaya Kesehatan


Sistem adalah gabungan dari elemen-elemen yang saling dihubungkan oleh suatu

proses atau struktur dan berfungsi sebagai satu kesatuan organisasi dalam upaya

menghasilkan sesuatu yang telah ditetapkan (Ryans).

Biaya kesehatan adalah besarnya dana yang harus disediakan untuk

menyelenggarakan dan atau memanfaatkan berbagai upaya kesehatan yang

diperlukan oleh perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat. Dari pengertian

diatas maka biaya kesehatan dapat ditinjau dari dua sudut yakni:

1. Penyedia pelayanan kesehatan

Biaya kesehatan dari sudut penyedia pelayanan kesehatan adalah besarnya dana

yang harus disediakan untuk dapat menyelenggarakan upaya kesehatan.

2. Pemakai jasa pelayanan kesehatan

Biaya kesehatan dari sudut pemakai jasa pelayanan adalah besarnya dana yang

harus disediakan untuk dapat memanfaatkan jasa pelayanan.

2.2. Sumber Biaya Kesehatan

Secara umum sumber biaya kesehatan ini dapat dibedakan atas dua macam:

1. Seluruhnya bersumber dari anggaran pemerintah

Tergantung dari sistem pemerintahan yang dianut, ditemukan di negara yang

bersumber biaya kesehatannya sepenuhnya ditanggung oleh pemerintah.

2. Sebagian di tanggung oleh masyarakat

Pada beberapa negara sumber biaya kesehatan juga berasal dari masyarakat.

Pada negara seperti ini masyarakat diajak berperan serta, baik dalam

menyelenggarakan upaya kesehatan maupun dalam pemanfaatan jasa pelayanan

kesehatan.

2.3. Macam-macam Biaya Kesehatan


Biaya kesehatan banyak ragamnya, tergantung pada kompleksitas pelayanan

kesehatan yang diselenggarakan dan dimanfaatkan oleh masyarakat. Secara umum

biaya kesehatan dibedakan atas dua macam:

1. Biaya pelayanan kedokteran

Biaya yang dimaksud adalah yang dibutuhkan untuk penyelenggaraan dan atau

memanfaatkan pelayanan kedokteran, yakni yang tujuan utamanya untuk mengobati

penyakit serta memulihkan kesehatan penderita.

2. Biaya pelayanan kesehatan masyarakat

Biaya yang dimaksud adalah yang dibutuhkan untuk menyelenggarakan dan

atau memanfaatkan pelayanan kesehatan masyarakat, yakn dengan tujuan untuk

memelihara dan meningkatkan kesehatan serta untuk mencegah penyakit.

2.4. Syarat pokok pembiayaan kesehatan

Suatu biaya kesehatan yang baik haruslah memenuhi beberapa syarat pokok yakni:

 Jumlah

Tersedianya dana dalam jumlah yang cukup dalam arti dapat membiayai

penyelenggaraan seluruh upaya kesehatan yang dibutuhkan serta tidak menyulitkan

masyarakat yang memanfaatkannya.

 Penyebaran

Mobilisasi dana kesehatan yang ada sesuai dengan kebutuhan.

 Pemanfaatan

Alokasi dana pelayanan disesuaikan dengan tingkat pemanfaatan pelayanan

kesehatan yang dibutuhkan.

2.5. Upaya yang dilakukan untuk rnengatur penyebaran dan pemanfaatan dana banyak

macamnya, yang umumnya berkisar pada:

 Peningkatan efektivitas
Peningkatan efektivitas dilakukan dengan mengubah penyebaran atau alokasi

penggunaari sumber dana. Berdasarkan pengalarnan yang dimiliki, maka alokasi

tersebut lebih diutamakan pada upaya kesehatan yang menghasilkan dampak vang

lebih besar, misalnya mengutamakan upaya pencegahan, bukan pengobatan

penvakit.

 Peningkatan efisiensi

Peningkatan efisiensi dikaitkan dengan memperkenalkan berbagai mekanisme

pengawasan dan pengendalian. Mekanisme yang dimaksud antara lain:

a. Standar minimal pelayanan

Dengan disusunnya standar minimal pelayanan (minimum stein clard) akan

dapat dihindari pemborosan. Pada dasarnya ada dua macam standar minimal yang

sering dipergunakan yakni:

 Standar minimal sarana

Contoh standar minimal sarana ialah standar minimal rumah sakit dan standar

minimal laboratorium.

 Standar minimal tindakan

Contoh standar minimal tindakan ialah tata cara pengobatan dan perawatan

penderita, dan daftar obat-obat esensial.

Dengan adanya standard minimal pelayanan ini, bukan saja pemborosan

dapat dihindari dan dengan demikian akan dapat ditingkatkan efisiensinya, tetapi

juga sekaligus dapat pula dipakai sebagai pedoman dalam menilai mutu pelayanan.

b. Kerjasama
Bentuk lain yang diperkenalkan untuk meningkatkan efisiensi ialah memperkenalkan

konsep kerjasama antar berbagai sarana pelayanan kesehatan. Sebagaimana telah

disebutkan, ada dua benttjk kerjasama yang dapat dilakukan yakni:

 Kerjasama institusi: Misalnya sepakat secara bersama-sama membeli peralatan

kedokteran yang mahal (cost sharing) dan jarang dipergunakan. Dengan pembelian

dan pemakaian bersama ini dapat dihematkan dana yang tersedia serta dapat pula

dihindari penggunaan Peralatan yang rendah (under utilization). Dengan demikian.

Efisiensi juga akan meningkat.

 Kerjasama sistem: Bentuk kerjasama sistem Yang Paling Populer ialah sistem

rujukan, Yakni adanya hubungan kerja sama timbal balik antara satu sarana

kesehatan dengan sarana kesehatan lainnya.

2.6. Model Sistem pembiayaan kesehatan di beberapa negara

Dari berbagai pengalaman diberbagai negara, ada tiga model sistem

pembiayaan kesehatan bagi rakyatnya yang diberlakukan secara nasional yakni

model asuransi kesehatan sosial(Social Health Insurance), model asuransi

kesehatan komersial(Commercial/Private Health Insurance), dan model NHS

(National Health Services). Model Social Health Insurance berkembang di beberapa

Negara Eropa sejak Jerman dibawah Bismarck pada tahun 1882 kemudian ke

Negara-negara Asia lainnya yakni Philipina, Korea, Taiwan. Kelebihan sistem ini

memungkinkan cakupan 100 persen penduduk dan relatif rendahnya peningkatan

biaya pelayanan kesehatan.

Sedangkan model Commercial/Private Health Insurance berkembang di AS.

Sistem ini gagal mencapai cakupan 100% penduduk sehingga Bank Dunia

merekomendasikan pengembangan model Regulated Health Insurance. Amerika

Serikat adalah negara dengan pengeluaran untuk kesehatannya paling tinggi (13,7%
GNP) pada tahun 1997 sementara Jepang hanya 7% GNP tetapi derajat kesehatan

lebih tinggi Jepang. Indikator umur harapan hidup didapatkan untuk laki-laki 73,8

tahun dan wanita 79,7 tahun di Amerika Serikat sedang di Jepang umur harapan

hidup laki-laki 77,6 tahun dan wanita 84,3 tahun. Terakhir model National Health

Services dirintis pemerintah Inggris sejak usai perang dunia kedua. Model ini juga

membuka peluang cakupan 100% penduduk, namun pembiayaan kesehatan yang

dijamin melalui anggaran pemerintah akan menjadi beban yang berat.

2.7. Sistem Pembiayaan kesehatan di Indonesia

Sistem Pembiayaan kesehatan di Indonesia yang berlaku saat ini adalah Jaminan

Kesehatan Nasional yang dimulai pada tahun 2014 yang secara bertahap menuju ke

Universal Health Coverage. Tujuan Jaminan Kesehatan Nasional secara umum yaitu

mempermudah masyarakat untuk mengakses pelayanan kesehatan dan

mendapatkan pelayanan kesehatan yang bermutu. Perubahan pembiayaan menuju

ke Universal Coverage merupakan hal yang baik namun mempunyai dampak dan

risiko sampingan.

BAB III

PEMBAHASAN

Masalah-masalah yang terjadi pada JKN dan penyebabnya.

 Ketidakmerataan ketersediaan fasilitas kesehatan, tenaga kesehatan dan kondisi

geografis, menimbulkan masalah baru berupa ketidakadilan antara kelompok

masyarakat.

Penyebab:
Kurangnya fasilitas kesehatan, tenaga kesehatan dan sulitnya menjangkau fasilitas

kesehatan karena kondisi geografis.

Sebagai gambaran di Indonesia timur: Di daerah kawasan timur yang jumlah

providernya terbatas dan aksesnya kurang menyebabkan

kurangnya supply (penyediaan layanan oleh pemerintah dan pihak lain), sehingga

akan muncul kesulitan terhadap akses ke fasilitas kesehatan. Hal ini berimbas pada

masyarakat di wilayah Indonesia bagian timur yang tidak memiliki banyak pilihan

untuk berobat di fasilitas kesehatan. Sementara di wilayah Indonesia bagian barat

dimana ketersediaan providernya banyak, diperkirakaan pemanfaatan provider akan

lebih banyak dan benefit package yang tidak terbatas. Hal yang mengkhawatirkan

adalah tanpa adanya peningkatan supply di Indonesia bagian timur, dana BPJS

Kesehatan akan banyak dimanfaatkan di daerah-daerah perkotaan dan di wilayah

Indonesia Barat. Situasi inilah yang membutuhkan kegiatan monitoring dengan

seksama.

 Buruknya pelayanan yang diberikan

Penyebab:

Salah satu hal utama yang menyebabkan buruknya pelayanan itu adalah

mekanisme pembayaran yang digunakan BPJS Kesehatan yaitu INA-CBGs.

Mekanisme kendali mutu dan biaya yang diatur lewat Permenkes Tarif JKN itu

mengelompokan tarif pelayanan kesehatan untuk suatu diagnosa penyakit tertentu

dengan paket. Sayangnya, mekanisme pembiayaan yang dikelola Kementerian

Kesehatan itu dinilai tidak mampu memberikan pelayanan terbaik bagi peserta BPJS

Kesehatan. Sehingga fasilitas kesehatan yang selama ini melayani peserta JPK

Jamsostek dan Askes enggan memberikan pelayanan. Serta adanya permenkes


tentang Tarif JKN yang intinya mengatur paket biaya dalam INA-CBGs. Lewat

sistem itu Kemenkes membatasi biaya pelayanan kesehatan peserta.

Mengatasi masalah system pembiayaan kesehatan diatas:

 Ketidakmerataan BPJS

Jaminan Kesehatan Nasional/JKN adalah amanah UUD 1945. Ketidakmerataan

BPJS ke pelosok negeri terutama daerah Indonesia timur dapat diatasi dengan cara:

Pertama, pemerintah harus segera merealisasikan anggaran minimal 10% dari

APBN 2014 untuk pembangunan kesehatan di Indonesia. Pembangunan kesehatan

diprioritaskan untuk peningkatan mutu fasilitas pelayanan kesehatan, SDK, dan

pemerataan tenaga kesehatan ke seluruh pelosok negeri. Sehingga dengan begitu

BPJS dapat berjalan dengan baik dan dapat dimanfaatkan oleh seluruh masyarakat

Indonesia secara adil dan merata tanpa menguntungkan salah satu kelompok

masyarakat.

Kedua, pemerintah bisa melibatkan organisasi profesi seperti IDI, PPNI, dan

organisasi sosial masyarakat jika JKN ingin sukses. Organisasi profesi mempunyai

sumber daya dan perangkat organisasi yang memadai serta keterlibatan organisasi

profesi juga bisa memberikan pemahaman tentang besarnya kapitasi dan jasa medis

yang layak bagi tenaga kesehatan.

 Mengatasi buruknya pelayanan kesehatan yang diberikan

Mengganti mekanisme pembiayaan dari INA-CBGs menjadi Fee For Service seperti

yang digunakan sebelumnya oleh PT Jamsostek agar jaringan fasilitas kesehatan

yang selama ini bekerjasama mau melayani peserta BPJS Kesehatan. Serta

Menkes harus mengubah regulasi Permenkes tentang Tarif JKN tersebut karena

menghambat pelayanan peserta.


BAB IV

PENUTUP

4.1. Kesimpulan

1. Biaya kesehatan adalah besarnya dana yang harus disediakan untuk

menyelenggarakan dan atau memanfaatkan berbagai upaya kesehatan yang

diperlukan oleh perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat

2. Sumber Biaya Kesehatan

 Seluruhnya bersumber dari anggaran pemerintah

 Sebagian di tanggung oleh masyarakat

3. Macam-macam Biaya Kesehatan

 Biaya pelayanan kedokteran

 Biaya pelayanan kesehatan masyarakat

4. Syarat pokok pembiayaan kesehatan

 Jumlah

 Penyebaran

5. Upaya yang dilakukan untuk rnengatur penyebaran dan pemanfaatan dana banyak

macamnya, yang umumnya berkisar pada:

 Peningkatan efektivitas

 Peningkatan efisiensi

6. Model Sistem pembiayaan kesehatan di beberapa Negara yakni model asuransi

kesehatan sosial(Social Health Insurance), model asuransi kesehatan

komersial(Commercial/Private Health Insurance), dan model NHS (National Health

Services).
7. Sistem Pembiayaan kesehatan di Indonesia yang berlaku saat ini adalah Jaminan

Kesehatan Nasional.

8. Masalah-masalah yang terjadi pada JKN dan penyebabnya:

 Ketidakmerataan ketersediaan fasilitas kesehatan, tenaga kesehatan dan kondisi

geografis, menimbulkan masalah baru berupa ketidakadilan antara kelompok

masyarakat

 Masalah lain adalah besarnya re-imbustment dari BPJS untuk rumah sakit yang

menyangkut besaran jasa medik. Perubahan sistem pembiayaan yang kurang

menghargai tenaga kesehatan dan pengelola rumah sakit dapat menurunkan mutu

pelayanan.

 Buruknya pelayanan yang diberikan

4.2. Saran

Sebagai calon seorang tenaga kesehatan, kita sudah seharusnya memahami

tentang JKN dan masalah apa saja yang ada didalamnya, karena kita selalu terlibat

dengan pasien dan terlebih lagi jika dapat mengusulkan penyelesaian terhadap

masalah yang terjadi. Dengan memahami yang terjadi kita akan tetap dapat

memberikan pelayanan secara professional tanpa menguntungkan salah satu pihak.

DAFTAR PUSTAKA

Sumijatun, et all. 2006. Konsep dasar keperawatan komunitas. Jakarta: EGC.


Kompasiana.2011.kesehatan.(http://kesehatan.kompasiana.com/medis/2011/10/16/k

ebijakan-pembiayaan-kesehatan-403770.html). diakses tanggal 26 Maret 2014 pukul

18.30 WIB.

Pdgri.2014.Penyelenggaraan SJSN

Kesehatan.(http://www.pdgi.or.id/news/detail/penyelenggaraan-sjsn-kesehatan-

2014). diakses tanggal 26 Maret 2014 pukul 18.45 WIB.

jamsosindonesia. Tanpa tahun. Program Jaminan Kesehatan.

(http://www.jamsosindonesia.com/sjsn/Program/program_jaminan_kesehatan)diakse

s tanggal 26 Maret 2014 pukul 18.50 WIB.

Hukum online.2014.Bpjs kesehatan harus mengantisipasi potensi

masalah.(http://www.hukumonline.com/berita/baca/lt529da399cb129/bpjs-

kesehatan-harus-mengantisipasi-potensi-masalah). akses tanggal 27 Maret 2014

pukul 09.05 WIB.

Academia. 2013. Jaminan kesehatan dalam sistem jaminan social di Indonesia.

(http://www.academia.edu/4377519/JAMINAN_KESEHATAN_DALAM_SISTEM_JA

MINAN_SOSIAL_NASIONAL_DI_INDONESIA). akses tanggal 27 Maret 2014 pukul

08.00 WIB.

nuansabuletin.2013.Perhatian terhadap

Kesehatan.(http://nuansabuletin.blogspot.com/2013/01/perhatian-terhadap-

kesehatan-di.html). Diakses tanggal 26 Maret 2014 pukul 18.55 WIB.


Hukumonline.Januari 2014.Cabut Regulasi

.(http://www.hukumonline.com/berita/baca/lt52e4051a62d3c/cabut-regulasi-

penghambat-bpjs). Diakses tanggal 27 Maret 2014 pukul 10.40 WIB.

Diposting oleh dr. Suparyanto, M.Kes di 08.20


Reaksi:

Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke


Pinterest
Label: TINJAUAN PUSTAKA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Link ke posting ini

Buat sebuah Link

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda


Langganan: Posting Komentar (Atom)

VISITOR

Free counters
Cari Judul Mata kuliah di Blog Ini

Translator's Blog
 Africa
 Albania
 Arabic
 Dutch
 English
 Farsia
 France
 German
 Greece
 India
 Italian
 Japanese
 Korean
 Mandarin
 Melayu
 Philippines
 Russia
 Spanish
 Thailand
 Turkey
 Vietnam

KALENDER

Pengunjung Blog On Line

free statistics

Jumlah Pengunjung Blog

Little Giant Ladder System


Topik Populer (klik peta)

Jam Digital WIB

Label Mata Kuliah


 Analis (2)
 ANATOMI (9)
 BIOKIMIA (19)
 BIOSTATISTIK (7)
 EPIDEMIOLOGI (18)
 FARMAKOLOGI (9)
 FISIOLOGI (12)
 GENETIKA (3)
 GIZI (4)
 HASIL PENELITIAN (13)
 ILMU KESEHATAN MASYARAKAT (3)
 IMUNOLOGI (3)
 Journal Kebidanan (8)
 Journal Keperawatan (7)
 KEBIDANAN DAN KANDUNGAN (52)
 Keluarga Berencana (27)
 KERANGKA KONSEP PENELITIAN (4)
 KESEHATAN IBU DAN ANAK (KIA) (4)
 Kisi Kisi Soal (61)
 Komunitas (22)
 KUESIONER (17)
 Kuliah KMB Gangguan Sistem Pencernakan (26)
 Kuliah Manajemen dan Organisasi (9)
 LABORATORIUM (4)
 LATIHAN SOAL GANGGUAN SISTEM CERNA (4)
 Metode Penelitian (31)
 Mutu Pelayanan Kesehatan (3)
 PATOFISIOLOGI (17)
 PENYAKIT (62)
 PENYAKIT MUSKULOSKELETAL (10)
 Penyakit THT (17)
 Promosi Kesehatan (15)
 PUSKESMAS (6)
 TINJAUAN PUSTAKA (341)
 Tugas individu Promkes (1)
 Tugas kelompok Promkes (1)
Judul/Topik Materi Kuliah
 ► 2016 (2)
o ► Juni (2)

 ▼ 2014 (70)
o ► Desember (2)
o ► November (1)
o ▼ Juli (5)
 CACING SHISTOZOMA
 SAMPAH, MASALAH DAN SOLUSI
 PEMBIAYAAN KESEHATAN
 PROTEINURIA
 METABOLISME PROOTEIN
o ► Juni (8)
o ► Mei (2)
o ► April (9)
o ► Maret (39)
o ► Januari (4)

 ► 2013 (146)
o ► November (1)
o ► Oktober (19)
o ► September (5)
o ► Juni (12)
o ► Mei (39)
o ► April (46)
o ► Maret (16)
o ► Februari (2)
o ► Januari (6)

 ► 2012 (138)
o ► Desember (4)
o ► November (46)
o ► Oktober (8)
o ► September (2)
o ► Agustus (13)
o ► Juli (9)
o ► Juni (17)
o ► Mei (1)
o ► April (3)
o ► Maret (13)
o ► Februari (21)
o ► Januari (1)

 ► 2011 (231)
o ► Desember (19)
o ► November (11)
o ► Oktober (15)
o ► September (27)
o ► Agustus (19)
o ► Juli (29)
o ► Juni (26)
o ► Mei (26)
o ► April (16)
o ► Maret (12)
o ► Februari (18)
o ► Januari (13)

 ► 2010 (204)
o ► Desember (20)
o ► November (7)
o ► Oktober (15)
o ► September (15)
o ► Agustus (2)
o ► Juli (28)
o ► Juni (15)
o ► Mei (13)
o ► April (21)
o ► Maret (24)
o ► Februari (6)
o ► Januari (38)

 ► 2009 (67)
o ► Desember (17)
o ► November (50)

Referensi Website
http://www,depkes.go.id

http://www.dinkesjatim.go.id

http://www.jombangkab.go.id

http://puskesmasmojoagung.wordpress.com

http://www.bkdjombang.com

http://www.idionline.org

http://puskesmascukir.blogspot.com

TOPIK POPULER MINGGU INI


UJI VALIDITAS KUESIONER PENELITIAN

Dr. Suparyanto, M.Kes UJI VALIDITAS KUESIONER PENELITIAN


PENGERTIAN Uji Validitas Kuesioner Penelitian: adalah prosedur untuk
memastikan a...

FISIOLOGI SARAF 2

Dr. Suparyanto, M.Kes Macam Saraf Saraf sensoris adalah saraf yang membawa
impuls dari reseptor ke SSP (Sistem Saraf Pusat) Saraf konek...

PEMERIKSAAN KEHAMILAN / ANC (ANTE NATAL CARE)

Dr. Suparyanto, M.Kes PEMERIKSAAN KEHAMILAN / ANC (ANTE NATAL


CARE) PENGERTIAN ANC Kunjungan ibu hamil dengan tenaga kesehatan untuk
menda...

SIKILAS TENTANG ANTE NATAL CARE (ANC) TERPADU IBU HAMIL

Dr. Suparyanto, M.Kes SIKILAS TENTANG ANTE NATAL CARE (ANC)


TERPADU IBU HAMIL BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang An...

DETEKSI KANKER SERVIK DENGAN METODE IVA (INSPEKSI VISUAL


DENGAN ASAM ASETAT)
Dr. Suparyanto, M.Kes DETEKSI KANKER SERVIK DENGAN METODE IVA
(INSPEKSI VISUAL DENGAN ASAM ASETAT) PENGERTIAN IVA IVA
(inspeksi v...

 KISI-KISI SOAL FARMAKOLOGI S1 KEPERAWATAN 2011

Dr. Suparyanto, M.Kes KISI-KISI SOAL FARMAKOLOGI S1 KEPERAWATAN


2011 Sebutkan efek samping obat isosorbit dinitrat? Jelaskan cara kerja...

DESIGN RESEARCH / RANCANGAN PENELITIAN ILMIAH

Dr. Suparyanto, M.Kes DESIGN RESEARCH / RANCANGAN PENELITIAN


ILMIAH APA ITU DESIGN RESEARCH Design research atau rancangan peneli...

 SEKILAS TENTANG RUBELA

Dr. Suparyanto, M.Kes SEKILAS TENTANG RUBELA BAB I PENDAHULUAN 1.


Latar Belakang Rubella paling sering terjadi pada akhir mu...

INFEKSI LUKA OPERASI

Dr. Suparyanto, M.Kes INFEKSI LUKA OPERASI PENGERTIAN INFEKSI Infeksi


adalah proses invasif oleh mikroorganisme dan berpoliferasi...

PATOFISIOLOGI GINJAL

Dr. Suparyanto, M.Kes PATOFISIOLOGI GINJAL FUNGSI GINJAL Organ vital


yang mempertahankan kestabilan lingkungan interna tubuh (ECF) Ginjal...

Negara Pengunjung Blog

counter
Ada kesalahan di dalam gadget ini

dr. Suparyanto, M.Kes Foto

Cambodia 2009

Pengikut Blog dr. Suparyanto, M.Kes

Blog Rekomended

Yan Karta Sakamira

DOA DAN HARAPAN

3 tahun yang lalu

Diary InDi...
Balas Dendam Mueller pada Maradona

7 tahun yang lalu

Welcome To My Life

Gagal eksekusi penalty Podolski minta maaf

7 tahun yang lalu

catatan iseng calon dokter

It`s All About My Lovely Daddy

8 tahun yang lalu

dr. Suparyanto, M.Kes

dr. Suparyanto, M.Kes


Lihat profil lengkapku

Harga Emas
Gold Price
$1309.70 ▲17.20 1.31%
2017.08.28 end-of-day

Ranking Blog dr. Suparyanto, M.Kes


Tema PT Keren Sekali. Diberdayakan oleh Blogger.

Anda mungkin juga menyukai