Anda di halaman 1dari 12

PERAN STATISTIK DALAM BIDANG KESEHATAN MASYARAKAT

Disusun Oleh NURIAH JANNAH

PROGRAM STUDI ALIH JENJANG SARJANA KEPERAWATAN


STIKES BORNEO CENDIKIA MERDEKA
PANGKALAN BUN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Statistik secara umum dapat diartikan sebagai ilmu pengetahuan tentang pengembangan dan
aplikasi metode pengumpulan, pengolahan, penyajian, analisa atau intrepretasi data numerik, sehingga
kesalahan dalam pengambilan keputusan dapat diperhitungkan secara numerik.

Statistika merupakan suatu teknik untuk mengumpulkan data, menganalisa data dan
menyimpulkan dan mengadakan penafsiran data yang berbentuk angka (Marguerritte R,Hall ).

Statistika merupakan ilmu dan seni mengembangkan dan menerapkan metoda yang paling efektif
untuk mengumpulkan, mentabulasi, menginterpretasikan data kuantitatif sedemikian rupa sehingga
kemungkinan salah dalam kesimpulan dan estimasi dapat diperkirakan dengan menggunakan
penalaran induktif berdasarkan matematika probabilitas (Anderson dan Bancroffi).

Statistika merupakan pengetahuan yang berhubungan dengan cara-cara pengumpulan fakta,


pengolahan serta penganalisanya, penarikan kesimpulan, penyajian dan publikasi dari datadata yang
berbentuk angka ( Sujana).

Seiring dengan perkembangan yang pada mulanya statistik hanya menyangkut unsur-unsur
negara. Namun, sekarang statistik telah diperlukan oleh seluruh aspek kehidupan tidak terkecuali bagi
aspek kesehatan yang kita kenal dengan statistik kesehatan. Secara lebih terinci statistik kesehatan
adalah suatu cabang dari statistik yang berurusan dengan cara-cara pengumpulan, kompilasi,
pengolahan dan interpretasi fakta-fakta numerik sehubungan dengan sehat dan sakit, kelahiran,
kematian, dan faktorfaktor yang berhubungan dengan itu pada populasi manusia berdasarkan
propabilita. Apabila kegiatan pencatatan ini ditujukan khusus pada kejadiankejadian kehidupan
manusia tertentu, yakni kelahiran, kematian, perkawinan dan perceraian, disebut statistik vital (vital
statistic), atau sering juga disebut statistik kehidupan (bio statistic).
Salah satu fungsi dari statistika kesehatan adalah untuk mengukur status kesehatan masyarakat
dan mengetahui permasalahan kesehatan saat mengalami kegagalan atau keberhasilan program guna
untuk menganalisa perbandingan dan menganalisa kecenderungannya.

Analisa perbandingan dapat dilihat antar waktu dan antar tempat.


Dewasa ini, sebagian besar masyarakat di Indonesia kurang sadar dengan adanya program KB
(Keluarga Berencana). Masalah ini sering ditemukan pada masyarakat yang primitif , yang kental
akan adat istiadat setempat. Mereka menganggap bahwa banyak anak itu akan mendatangkan banyak
rezeki. Kurang kesadaran dari mereka yang membuat sebagian besar penduduk bangsa ini terancam
oleh kemiskinan. Kemiskinan juga yang menyebabkan mereka sulit untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya, akibatnya terjadilah ledakan pada meningkatnya angka fertilitas, mortalitas dan migrasi.

Dalam statistika kesehatan ini suatu permasalahan dapat dimonitoring dan dievaluasi melalui
data yang dapat dipercaya dan tepat waktu, serta diharapkan seluruh kegiatan pengolahan data akan
menghasilkan informasi, memberikan bobot untuk melakukan perbaikan dalam rangka membantu
mengambil keputusan yang tepat.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan statistik kesehatan?

2. Bagaimana tujuan dari statistik kesehatan?

3. Apa saja yang menjadi sasaran dari statistik kesehatan?

4. Apa saja yang menjadi ruang lingkup dari statistik kesehatan?

5. Apa saja fungsi dari statistika kesehatan?

6. Bagaimana cara penyajian data dalam statistika kesehatan?

7. Bagaimana langkah-langkah dalam menyajikan sebuah data statistika kesehatan?

1.3 Tujuan
a. Tujuan Umum
Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Biostatistik atau Statistik Kesehatan. b.
Tujuan Khusus
Untuk memenuhi tugas Kesehatan Masyarakat.

1.4 Manfaat

Sebagai sarana memperluas wawasan mengenai statistik kesehatan dan mengetahui apa itu statistik
kesehatan.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Biostatistik atau Statistik Kesehatan

Menurut sejarah, kata statistik berasal dari bahasa latin status yang berarti negara. Dalam arti
sempit statistik berarti angka. Namun, secara istilah statistik dapat diartikan sebagai sekumpulan
konsep atau metode yang digunakan untuk mengumpulkan dan menginterpretasikan data tentang
bidang kegiatan tertentu dan mengambil kesimpulan dalam situasi dimana ada ketidakpastian atau
variasi. Sebagai suatu disiplin ilmu, statistik saat ini meliputi berbagai metode dan konsep yang sangat
penting dalam semua penyelidikan yang melibatkan pengumpulan data dengan cara eksperimentasi
dan observasi, dan pengambilan inferensi atau kesimpulan dengan menganalisa data.

Statistik secara garis besar terdiri dari dua hal yaitu descriptive statistik dan inferensial statistic.
Descriptive statistic yaitu penggunaan statistik untuk tujuan menggambarkan sesuatu yang spesifik
saja, tidak memikirkan mengenai kesimpulan. Sedangkan Inferensial statistic yaitu suatu cara
penggambaran suatu kesimpulan dari suatu set data yang sedang diteliti dan hasilnya dapat dibuat
suatu generalisasi. Dalam makalah ini akan dibahas secara khusus tentang statiska kesehatan. Untuk
lebih jelasnya statistik menurut definisinya dibagi menjadi dua yaitu

a. Descriptive Statistic
Adalah penggunaan statistik untuk tujuan menggambarkan sesuatu yang spesifik saja, dan tidak
memikirkan mengenai implikasi atau kesimpulan yang mewakili sesuatu yang besar dan umum.
Contoh statistic kunjungan ke puskesmas
b. Inferencial Statistic
Adalah suatu cara penggambaran suatu kesimpulan dari suatu set data yang sedang diteliti dan
hasilnya dapat dibuat suatu generalisasi. Misalnya pengujian penggunaan obat.

2.2 Tujuan Statistik Kesehatan


a. Menyederhanakan data, sehingga data tersebut bisa menghasilkan informasi.
b. Menjawab masalah yang ada dalam masyarakat.
c. Membuktikan suatu dugaan yang belum terjadi dengan penelitian.
d. Membantu seseorang didalam pengembangan daya kritik dalam suatu kegiatan
e. Pengambilan keputusan dengan cara-cara kuantitatif.
2.3 Sasaran Statistika Kesehatan

a. Program-program khusus: Pelayanan kesehatan sekolah, pemberantasan penyakit-penyakit


menular, dan sebagainya.
b. Institusi-institusi kesehatan: Pencatatan-pencatatan dari rumah sakit, Puskesmas, Apotek,
Poliklinik, Rumah Bersalin, dan sebagainya.
c. Survei epidemiologi: Informasi yang diperoleh dari lapangan (masyarakat).
d. Survei kesehatan rumah tangga yang diadakan pada periode tertentu, misalnya 3 tahun, 4 tahun,
atau 5 tahun.
e. Institusi-institusi yang mengumpulkan data dengan tujuan-tujuan khusus.

2.3 Ruang lingkup Statistika Kesehatan


a. Mortalitas
Untuk mengetahui ukuran jumlah kematian (umumnya, atau karena akibat yang spesifik) pada
suatu populasi, skala besar suatu populasi, per dikali satuan. Mortalitas khusus mengekspresikan
pada jumlah satuan kematian per 1000 individu per tahun, hingga rata-rata mortalitas sebesar 9.5
berarti pada populasi 100.000 terdapat 950 kematian per tahun.
b. Fertilitas
Berperan untuk mengetahui jumlah ukuran kelahiran pada perubahan penduduk. c.
Morbiditas
Berfungsi sebagai pengukur derajat kerasnya penyakit, meratanya penyakit, jumlah kasus pada
populasi, dan insiden penyakit pada suatu wilayah.
d. Pelayanan Kesehatan
Statistik dapat berperan sebagai alat untuk melakukan pengkajian data (assessment), merumuskan
diagnose, membuat perencanaan kesehatan (intervensi), melaksanakan kegiatan bidang kesehatan
(implementasi) dan membuat suatu penilaian bidang kesehatan (evaluasi). e. Demografi
Berfungsi menganalisa statistik dan matematik terhadap jumlah penduduk, komposisi penduduk,
komponen-komponen variasi, dan perubahannya erat kaitannya dengan masalah kesehatan. f.
Lingkungan
Menjelaskan sifat-sifat statistika suatu sistem dalam kesetimbangan termodinamika. Fungsi ini
bergantung pada suhu dan parameter-parameter lainnya, seperti volum dan tekanan gas. g. Gizi
Menjelaskan bagaimana prosentase status gizi di suatu wilayah. Bagaimana penggunakan makanan
yang dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absorpsi, transportasi, penyimpanan,
metabolisme, dan pengeluaran zat – zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan.

2.4 Fungsi statistika Kesehatan


a. Mengukur derajat kesehatan masyarakat
Guna mengukur tinggi rendahnya derajat kesehatan dari masyarakat, akibat akses terhadap
pelayanan kesehatan, minimnya dana yang dialokasikan untuk menunjang program kesehatan,
beberapa penyakit menular yang dapat menjadi ancaman utama bagi masyarakat, terbatasnya
jumlah tenaga kesehatan yang professional, dan lain sebagainya.
b. Memonitor kemajuan status kesehatan di suatu daerah
Dalam fungsi ini suatu usaha kemajuan kesehatan dapat diketahui, salah satu contoh yaitu
Revitalisasi Posyandu yang dikembangkan di Jabar. Dalam usaha kesehatan itu dituangkan
revitalisasi posyandu menjadi beberapa program, seperti pembangunan 500 bangunan posyandu
seJabar. Seperti BKB yang tengah digulirkan BKKBN dan Pos PAUD serupakan segelintir
aktivitas yang dapat anak rasakan keuntungannya di posyandu.
c. Mengevaluasi program kesehatan
Dalam fungsi ini suatu proses untuk menentukan nilai atau jumlah keberhasilan dan usaha
pencapaian suatu tujuan yang telah ditetapkan. Proses tersebut mencakup kegiatan-kegiatan
memformulasikan tujuan, identifikasi kriteria yang tepat untuk digunakan mengukur keberhasilan,
menentukan dan menjelaskan derajat keberhasilan dan rekomendasi untuk kelanjutan aktivitas
program.
d. Membandingkan status kesehatan di berbagai daerah
Dalam fungsi ini dapat diambil contoh perbandingkan kesehatan antara kota dengan desa,
fenomena ini dapat dimengerti yaitu dalam fasilitas umum yang tersedia, disamping juga dalam
karakteristik penduduk serta terhadap pelayanan kesehatannya berdasarkan data yang diperoleh.
e. Memotivasi tenaga kesehatan dan policy maker untuk menyelesaikan masalah kesehatan Dari
berbagai data yang diperoleh suatu riwayat timbulnya penyakit dalam suatu lingkungan dapat
diketahui, dari data tersebut akan dapat diketahui bagaimana cara penyembuhannya dan
pencegahannya.
f. Menentukan prioritas masalah kesehatan
Dalam fungsi ini dapat menindak lanjuti suatu analisa situasi dari berbagai masalah kesehatan yang
diidentifikasi yaitu beberapa masalah kesehatan yang mendesak untuk diatasi.

2.5 Penyajian Data


Cara penyajian data dapat dibagi menjadi empat kelompok besar, yaitu:
a. Penyajian dalam bentuk teks (tekstual)
Bentuk ini biasanya untuk data kualitatif, dan penyajian dalam bentuk kalimat, singkat, dan tidak
terlalu bertele-tele atau berpanjang-panjang yang sebenarnya tidak penting. Bahasa harus menarik
dan benar, serta berguna untuk konsumen.
b. Penyajian dalam bentuk table
Berikut ini merupakan bentuk penyajian data secara sistematik dalam bentuk data numerik, tersusun
dalam baris dan kolom. Tabel diperlukan untuk data yang sudah diklasifikasikan, misalnya klasifikasi
menurut umur, jenis kelamin, pekerjaan, dll Berdasarkan jumlah variable klasifikasi, table di bagi
menjadi:

1. Tabel satu jalan : Table yang hanya memiliki satu variable klasifikasi. Misal : table distribusi
frekuensi

2. Tabel dua jalan atau tabulasi silang atau cross tab: Table yang memiliki dua variable klasifikasi
(1 kolom, 1 baris) Misalnya : Tabel hubungan antara jumlah anggota keluarga dengan status gizi
balita di

wilayah kerja Puskesmas Y ogyakarta digambarkan sebagai berikut :


Jumlah Anggota Status Gizi Balita
Keluarga Baik Kurang buruk n %
≤ 4 orang 16 5 0 21 50.0
< 4 orang 12 8 1 21 50.0
Jumlah 28 13 1 41 100.0

3. Tabel tiga jalan: Table yang memiliki tiga variabel klasifikasi (2 kolom, 1 baris). Misal Tabel
hubungan antara Pola Asuh dan jumlah anggota keluarga dengan status gizi balita di wilayah kerja
Puskesmas

.
disajikan dalam satu tabel. Fungsinya adalah sebagai petunjuk ada atau tidaknya hubungan antara
variabel yang diteliti.

No Karakteristik Frekuensi Persentasi (%)


1 Umur
18 - 25 tahun 2 3,2
26 - 35 tahun 14 22,6
36 - 45 tahun 20 32,3
> 45 tahun 26 41,9
Jumlah 62 100
2 Jenis Kelamin
laki-laki 40 64,5
Perempuan 22 35,5
Jumlah 62 100
3 tingkat pendidikan
SMA 36 58
D3 5 8,1
S1 15 24,2
S2 6 9,7
Jumlah 62 100
4 Lama bekerja
1 - 5 tahun 5 8
5 - 10 tahun 20 32,3
> 10 tahun 37 59,7
Jumlah 62 100
Berdasarkan bentuknya table ada dua yaitu :

1. Tabel univariane : tabel yang menggambarkan penyajian data untuk satu variabel saja.
2. Tabel bivariate : tabel yang menggambarkan penyajian data dari 2 variabel secara silang
( cross table )

c. Penyajian dalam bentuk grafik.

Penyajian dalam bentuk grafik adalah suatu metode untuk menyajikan data kuantitatif dengan
menggunakan system koordinat. Bentuk ini disajikan apabila data yang diperlihatkan dibandingkan
secara kuantitatif.

Macam – macam grafik:

1. Histogram : Grafik yang menggambarkan suatu distribusi frekuensi dengan bentuk beberapa
segi empat. Luas area sama untuk mewakili data, tidak ada jarak antara satu sel dengan yang
lain, dan sangat berguna dalam menggambarkan kurva epidemic.
2. Poligon frekuensi : Grafik yang dibentuk berdasarkan histogram dengan menghubungkan titik
tengah kelas interval pada ketinggian frekuensi distribusinya.

d. Penyajian dalam bentuk diagram atau chart

Penyajian data dalam bentuk diagram adalah suatu penyajian data bentuk balok yang mempunyai
kolom sama lebar dan dipisahkan oleh suatu jarak.

Macam – macam diagram

1. Diagram batang (bar chart)


Digambarkan dalam bentuk balok yang mempunyai kolom sama lebar dan dipisahkan oleh
suatu jarak.
2. Diagram garis (line chart)
Untuk menggambarkan perubahan nilai dalam satu satuan waktu. Angka pada axis dimulai dari
angka 0 maupun tidak

3. Diagram lingkaran (pie chart)


Terkadang disebut dengan sector chart : Bentuk penyajian berupa circle yang dibagi-bagi
berdasarkan provinsi kejadian terhadap keseluruhan. Diagram ini diperlukan untuk penyajian
data bentuk kategori yang dinyatakan dalam persentase.
4. Diagram pencar (scatter plot)
Diagram yang berbentuk titik – titik yang bisa berpancar atau menggerombol dalam satu titik
waktu.

2.7 Langkah-langkah dalam Penyajian Data Statistika Kesehatan

Langkah –langkah untuk membuat statistika kesehatan diantaranya yaitu :

a. Melakukan observasi lapangan atau survei lapangan.


b. Mengadakan pengumpulan data.
c. Mengadakan pengamatan, membuat hipotesis.
d. Kemudian menyusun data dalam bentuk statistik kemudian mengambil kesimpulan dari data yang
telah terkumpul.

BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Dari berbagai ulasan di atas, dapat kami simpulkan bahwa statiska kesehatan erat kaitannya
dengan permasalahan kesehatan saat mengalami kegagalan atau keberhasilan program guna untuk
menganalisa perbandingan dan menganalisa kecenderungannya. Analisa perbandingan tersebut dapat
dilihat antar waktu dan tempat. Mempunyai tujuan dalam menjawab masalah yang ada dalam
masyarakat dengan membuktikan suatu dugaan yang belum terjadi dengan penelitian.

Statistika kesehatan merupakan salah satu wadah untuk dapat memonitoring suatu kemajuan
status kesehatan di suatu wilayah tertentu, mengevaluasi program kesehatan masyarakat tersebut serta
dapat menentukan prioritas masalah kesehatan masyarakat tersebut.

3.2 Saran

Dalam statistika kesehatan ini data yang telah diterima dari suatu penelitian harus di uji dengan
teliti tentang keakuratannya. Karena jika terjadi suatu kesalahan dalam penelitian tersebut akan
didapat suatu hasil yang tidak sesuai dengan tujuan awal.

DAFTAR PUSTAKA
Adnani,Hariza.2011.Ilmu Kesehatan Masyarakat.Nuha Medika:Yogyakarta.

Notoatmodjo,Soekidjo.2003.ILMU KESEHATAN MASYARAKAT PRINSIP-PRINSIP


DASAR.PT RINEKA CIPTA:Jakarta.

Notoatmodjo,soekidjo.2011.KESEHATAN MASYARAKAT ILMU DAN SENI.PT


RINEKA CIPTA:Jakarta.

http://www.geocities.ws/klinikikm/statistik-kesehatan/statistik-kesehatan2.html. (15 Mei


2013· Nurlienda.2012.Empowerment-is-starting-for-you.
http://nurlienda.wordpress.com/2012/07/11/empowerment-is-starting-from-you/(15 Mei
2013)·
Isna.Nilna.2011.StatistikKesehatan.
http://catatankuliahnya.wordpress.com/category/semester-4/statistik-kesehatan/ (15
Mei 2013)

Anda mungkin juga menyukai