Anda di halaman 1dari 32

Pengukuran Kesehatan

Oleh:
Ni Kadek Ariyastuti (P07120214007)
Putu Epriliani (P07120214010)
I Gusti Ayu Cintya Adianti (P07120214012)
Ni Putu Novia Indah Lestari (P07120214016)
Kadek Poni Marjayanti (P07120214026)
Pengertian Statistik Kesehatan

Statistik kesehatan adalah suatu cabang dari statistik yang berurusan


dengan cara-cara pengumpulan, kompilasi, pengolahan dan interpretasi
fakta-fakta numerik sehubungan dengan sehat dan sakit, kelahiran,
kematian, dan faktor-faktor yang berhubungan dengan itu pada populasi
manusia.

Data yang penting untuk perencanaan dalam bidang kesehatan adalah :


1. Data demografi,
2. Data vital statistik
3. Data tentang kesehatan,
4. Data tentang hygiene dan sanitasi lingkungan,.
5. Data mengenai fasilitas kesehatan,.
6. Data mengenai lembaga pendidikan kesehatan
Pengertian Statistik Kesehatan
Manfaat dan peranan statistik adalah membantu pengelola dan pelaksana
program kesehatan khususnya dalam mengambil keputusan

Statistik sebagai bahan perencanaan


Statistik sebagai bahan monitoring
Statistik sebagai bahan evaluasi

Cara penyajian data statistik pada umumnya dikelompokkan menjadi tiga,


yakni:
1. Penyajian dalam Bentuk Tekstular
2. Penyajian dalam-Bentuk Tabel
Tabel Umum.
Tabel Khusus
3. Penyajian dalam Bentuk Grafik
Tujuan Statistik Kesehatan

Adapun tujuan dari statistik kesehatan


yaitu :
Menyederhanakan data, sehingga data tersebut
dapat menghasilkan informasi
Menjawab masalah yang ada dalam masyarakat

Membuktikan suatu dugaan yang belum pernah


terjadi melalui penelitian
Membantu seseorang di dalam pembangunan
daya kritik dalam suatu kegiatan pengambilan
keputusan dengan menggunakan cara-cara
kuantitatif
Manfaat Statistik Kesehatan
Merencanakan dalam bidang kesehatan masyarakat.
Menentukan masalah dan penyebab dari suatu masalah kesehatan.
Menentukan prioritas dari suatu program kesehatan.
Membantu para pengelola dan pelaksana program kesehatan, khususnya
dalam mengambil keputusan.
Memberikan gambaran status kesehatan masyarakat.
Memperbandingkan tingkat kesehatan masyarakat dengan melihat data yang
telah ada.
Menentukan kebutuhan-kebutuhan dalam bidang kesehatan.
Sebagai bahan monitoring ringkasan data yang berbentuk angka akan
sangat membantu dalam memonitor
Sebagai bahan evaluasi keberhasilan program kesehatan
Statistik dasar berguna dalam hal :
1. 1. Memberikan gambaran tentang suatu objek secara lengkap dan
ringkas;
2. 2. Membandingkan antara kejadian satu dan lainnya, mengacu pada
waktu dan tempat;
3. 3. Membuat ramalan pada kejadian yang sama di masa yang akan
datang.
Aplikasi Statistik Dalam Bidang Kesehatan

Adapun aplikasi statistik dalam bidang kesehatan yaitu :


1. Mengukur peristiwa-peristiwa yang penting (vital event) yang terjadi dalam
masyarakat.
2. Mengukur status kesehatan masyarakat dan mengetahui masalah kesehatan
yang terdapat pada berbagai kelompok masyarakat.
3. Membandingkan status kesehatan masyarakat di suatu tempat dengan
tempat lain atau status kesehatan masyarakat sekarang dengan masa
lampau.
4. Meramalkan status kesehatan masyarakat di masa-masa yang akan datang.
5. Evaluasi tentang perjalanan, keberhasilan, dan kegagalan dari suatu
program kesehatan atau pelayanan kesehatan yang sedang dijalankan.
6. Keperluan estimasi tentang kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan
kesehatan serta menentukan secara pasti target pencapaian tujuan.
7. Keperluan riset terhadap masalah kesehatan, Keluarga Berencana (KB),
lingkungan hidup,dan lain-lain.
8. Perencanaan dan system administrasi kesehatan
9. Keperluan publikasi ilmiah di media massa.
Cara Pengukuran Kesehatan Masyarakat

Keempat faktor utama


Beberapa indikator penting untuk mengukur derajat kesehatan
masyarakat pada suatu daerah, diantaranya :
tersebut
diintervensi
Angka kematian ibumelalui
(AKI), beberapa kegiatan
Angka kematian bayi (AKB),
pokok yang mempunyai
Umur harapan hidup (UHH) dan status gizi.
dampak besar
terhadap upaya-upaya percepatan
Indikator tersebut ditentukan dengan 4 faktor utama yaitu :
penurunan
perilaku masyarakat,
AKI, AKB, AKABA dan
peningkatan
lingkungan, status gizi masyarakat serta
pelayanan kesehatan dan
status angka
faktor genetika.
kesakitan dan kondisi
penyakit menular.
Indikator/Parameter Derajat Kesehatan

Bukan hanya definisi yang dimilikinya, indikator juga memiliki


karakteristik sebagai berikut:
Valid
Reliable
Sensitive
Specific
Relevant
Kelima hal tersebut merupakan karakteristik yang harus dimiliki
oleh sebuah indikator. WHO juga mengemukakan beberapa
indicator kesehatan yang berhubungan dengan status kesehatan
masyarakat, yaitu indikator komprehensif dan indikator spesifik.
Indikator/Parameter Derajat Kesehatan

Indikator derajat kesehatan masyarakat


secara umum dapat dilihat dari :
Umur harapan hidup (Life expectations) :
Angka kematian bayi (infant mortality) dan balita
menurun
Tingkat kecerdasan penduduk

Bayi lahir

Angka kesakitan (Morbiditas)


Insiden dan Prevalence

Cara mengukur frekwensi masalah kesehatan yang dapat


dipergunakan dalam Epidemiologi sangat beraneka
ragam, karena tergantung dari macam masalah kesehatan
yang ingin diukur atau diteliti. Secara Umum Ukuran
ukuran dalam Epidemiologi dapat dibedakan atas :
Untuk Mengukur Masalah Penyakit ( Angka Kesakitan/
Morbiditas )
Untuk Mengukur Masalah Kematian ( Angka Kematian /
Mortalitas )
A. Untuk Mengukur Masalah
Penyakit ( Angka Kesakitan/
Morbiditas )

Setiap kejadian penyakit, kondisi gangguan atau kesakitan dapat


diukur dengan Angka Insidensi dan Angka Prevalensi.
1. Insidensi
Adalah gambaran tentang frekwensi penderita baru suatu
penyakit yang ditemukan pada suatu waktu tertentu di satu
kelompok masyarakat
Untuk Mengukur Masalah Penyakit
( Angka Kesakitan/ Morbiditas )

a. Incidence Rate
Manfaat Incidence Rate adalah :
1. Mengetahui masalah kesehatan yang dihadapi
2. Mengetahui Resiko untuk terkena masalah kesehatan yang
dihadapi
3. Mengetahui beban tugas yang harus diselenggarakan oleh
suatu fasilitas pelayanan kesehatan.
Untuk Mengukur Masalah Penyakit
( Angka Kesakitan/ Morbiditas )

b. Attack Rate

Manfaat Attack Rate adalah :


1. Memperkirakan derajat serangan atau penularan suatu
penyakit. Makin tinggi nilai AR, maka makin tinggi
pula kemampuan Penularan Penyakit tersebut.
Untuk Mengukur Masalah Penyakit
( Angka Kesakitan/ Morbiditas )

c. Secondary Attack Rate


Adalah : Jumlah penderita baru suatu penyakit yang terjangkit pada
serangan kedua dibandingkan dengan jumlah penduduk dikurangi
orang/penduduk yang pernah terkena penyakit pada serangan
pertama.
Untuk Mengukur Masalah Penyakit
( Angka Kesakitan/ Morbiditas )

2. Prevalensi
Adalah : gambaran tentang frekwensi penderita lama dan baru
yang ditemukan pada suatu jangka waktu tertentu di
sekelompok masyarakat tertentu.
Secara umum nilai prevalen dibedakan menjadi 2, yaitu :
a.Period Prevalen Rate
b.Point Prevalen Rate
Untuk Mengukur Masalah Penyakit
( Angka Kesakitan/ Morbiditas )

a. Period Prevalen Rate


Yaitu : Jumlah penderita lama dan baru suatu penyakit yang
ditemukan pada suatu jangka waktu tertentu dibagi dengan jumlah
penduduk pada pertengahan jangka waktu yang bersangkutan.
Untuk Mengukur Masalah Penyakit
( Angka Kesakitan/ Morbiditas )

b. Point Prevalen Rate


Adalah : Jumlah penderita lama dan baru suatu penyakit pada
suatu saat dibagi dengan jumlah penduduk pada saat itu.
3. Hubungan Antara Insidensi Dan Prevalensi

Prevalensi = Semua. Angka Prevalensi dipengaruhi oleh Tingginya Insidensi


dan Lamanya Sakit/Durasi Penyakit. Lamanya Sakit/Durasi Penyakit adalah
Periode mulai didiagnosanya penyakit sampai berakhirnya penyakit tersebut
yaitu : sembuh, mati ataupun kronis.
P=IxD

Rumus hubungan Insidensi dan Prevalensi tersebut hanya berlaku jika


dipenuhi 2 syarat, yaitu:

Nilai Insidensi dalam waktu yang cukup lama bersifat konstan : Tidak
menunjukkan perubahan yang mencolok.

Lama berlangsungnya suatu penyakit bersifat stabil : Tidak


menunjukkan perubahan yang terlalu mencolok.
B. Untuk Mengukur MasalahKematian
( Angka Kematian / Mortalitas )
Macam macam / Jenis Angka Kematian (Mortality Rate/Mortality Ratio)
dalam Epidemiologi antara lain :
1. Angka Kematian Kasar ( Crude Death Rate )
2. Angka Kematian Perinatal ( Perinatal Mortality Rate )
3. Angka Kematian Bayi Baru Lahir ( Neonatal Mortality Rate )
4. Angka Kematian Bayi ( Infant Mortalaity Rate )
5. Angka Kematian Balita ( Under Five Mortalaty Rate )
6. Angka Kematian Pasca-Neonatal (Postneonatal Mortality Rate)
7. Angka Lahir Mati / Angka Kematian Janin(Fetal Death Rate )
8. Angka Kematian Ibu ( Maternal Mortality Rate )
9. Angka Kematian Spesifik Menurut Umur (Age Specific Death Rate)
10. Cause Spesific Mortality Rate ( CSMR )
11. Case Fatality rate ( CFR )
B. Untuk Mengukur MasalahKematian
( Angka Kematian / Mortalitas )

1. Angka Kematian Kasar ( Crude Death Rate ) Adalah : jumlah


semua kematian yang ditemukan pada satu jangka waktu (
umumnya 1 tahun ) dibandingkan dengan jumlah penduduk
pada pertengahan waktu yang bersangkutan. )
B. Untuk Mengukur MasalahKematian
( Angka Kematian / Mortalitas )
2. Angka Kematian Perinatal ( Perinatal Mortality Rate )
PMR Adalah : Jumlah kematian janin yang dilahirkan pada usia kehamilan
28 minggu atau lebih ditambah dengan jumlah kematian bayi yang berumur
kurang dari 7 hariyang dicatat selama 1 tahun per 1000 kelahiran hidup
pada tahun yang sama. ( WHO, 1981)
Factor yang mempengaruhi tinggi rendahnya PMR adalah :
a) Banyaknya Bayi BBLR
b) Status gizi ibu dan bayi
c) Keadaan social ekonomi
d) Penyakit infeksi, terutama ISPA
e) Pertolongan persalinan
B. Untuk Mengukur MasalahKematian
( Angka Kematian / Mortalitas )
3. Angka Kematian Bayi Baru Lahir ( Neonatal Mortality Rate )
Adalah : jumlah kematian bayi berumur kurang dari 28 hari yang dicatat selama 1
tahun per 1000 kelahiran hidup pada tahun yang sama. ) Manfaat NMR adalah
untuk mengetahui :
a) Tinggi rendahnya usaha perawatan postnatal
b) Program imunisasi
c) Pertolongan persalinan
d) Penyakit infeksi, terutama Saluran Napas Bagian Atas.
B. Untuk Mengukur MasalahKematian
( Angka Kematian / Mortalitas )

4. Angka Kematian Bayi ( Infant Mortalaity Rate )

Adalah : jumlah seluruh kematian bayi berumur kurang dari 1 tahun yang
dicatat selama 1 tahun per 1000 kelahiran hidup pada tahun yang sama. )
Manfaat : sebagai indicator yg sensitive terhadap derajat kesehatan
masyarakat.
B. Untuk Mengukur MasalahKematian
( Angka Kematian / Mortalitas )
5. Angka Kematian Balita ( Under Five Mortalaty Rate )
Adalah : Jumlah kematian balita yang dicatat selama 1 tahun per
1000 penduduk balita pada tahun yang sama. ) Manfaat : Untuk
mengukur status kesehatan bayi.
B. Untuk Mengukur MasalahKematian
( Angka Kematian / Mortalitas )
6. Angka Kematian Pasca-Neonatal (Postneonatal Mortality Rate)
B. Untuk Mengukur MasalahKematian
( Angka Kematian / Mortalitas )
7. Angka Lahir Mati / Angka Kematian Janin(Fetal Death Rate )
B. Untuk Mengukur MasalahKematian
( Angka Kematian / Mortalitas )
8. Angka Kematian Ibu ( Maternal Mortality Rate )
B. Untuk Mengukur MasalahKematian
( Angka Kematian / Mortalitas )
9. Angka Kematian Spesifik Menurut Umur (Age Specific Death
Rate)

Manfaat ASMR/ASDR adalah : a) Untuk mengetahui dan


menggambarkan derajat kesehatan masyarakat dengan melihat
kematian tertinggi pada golongan umur. b)
B. Untuk Mengukur MasalahKematian
( Angka Kematian / Mortalitas )
10. Cause Spesific Mortality Rate ( CSMR )
B. Untuk Mengukur MasalahKematian
( Angka Kematian / Mortalitas )
11. Case Fatality rate ( CFR )

Anda mungkin juga menyukai