Anda di halaman 1dari 13

Jurnal Mahasiswa Administrasi Negara (JMAN), Vol. …, No.

…, Bulan Tahun | ISSN xxxxxx

ANALISIS PROGRAM KELUARGA BERENCANA (KB) DALAM MENEKAN LAJU


PERTUMBUHAN DI KOTA SEMARANG

Nurul Fatimatu Zahro1, Rismayanti2, Ika Windriani3, Ira Dwi Agustin4


Yuni Kurniasih

1,2,3,4
Universitas Tidar, Jl. Kapten Suparman No. 39 Tuguran, Magelang Utara. Telp. (0293) 364113.
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
e-mail: nurulfa297@gmail.com , rismayanti2111@gmail.com, ikaw83506@gmail.com,
Iraagustin999@gmail.com

ABSTRACT

Penulisan ini bertujuan untuk menganalisis dan mengetahui Program Keluarga Berencana (KB) Dalam
Menekan Laju Pertumbuhan di Kota Semarang. Desain tulisan ini adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif.
Teknik Pengumpulan data menggunakan study literature dari berbagai jurnal, skripsi dan sumber-sumber lainnya.
Bahasan tulisan ini adalah dalam menekan laju pertumbuhan penduduk, pemerintah menerapkan kebijakan
program Kelaurga Berencana, dimana studi kasus dalam tulisan ini adalah Kota Semarang pada tahun 2013. Hasil
dari pelakasanaan program ini belum menunjukan keberhasilan yang memuaskan hal ini ditandai dengan masih
banyaknya masyarakat yang belum sadar akan pentingnya program KB karena berbagai alasan yang ada seperti
ingin punya anak lagi, mandul, menopause, puasa kumpul atau karena tradisi. Selain itu kesadaran kaum pria
dalam melakukan program KB juga belum muncul secara merata.

Keywords: Program Keluarga Berencana, Laju Pertumbuhan

1. PENDAHULUAN kerja yang dapat digunakan. Oleh karena


Jumlah penduduk adalah salah satu jumlah penduduk terus bertambah, maka
indikator penting dalam suatu Negara. Para banyak yang harus dicanangkan untuk
ahli ekonomi klasik yang di pelopori Adam mengatasi keadaan jumlah penduduk yang
Smith bahkan menganggap bahwa jumlah semakin bertambah.
penduduk merupakan input yang potensial Fertilitas menjadi faktor utama yang
yang dapat digunakan sebagai faktor lebih penting dibandingkan dengan faktor
produksi untuk meningkatkan produksi suatu lainnya terhadap laju pertumbuhan penduduk
rumah tangga perusahaan. Semakin banyak dalam bidang kajian kependudukan di negara
penduduk maka semakin banyak pula tenaga berkembang. (Todaro dan Smith, 2009;297).

Penulis - 3 kata pertama judul jurnal…………………………………………… 1


Jurnal Mahasiswa Administrasi Negara (JMAN), Vol. …, No. …, Bulan Tahun | ISSN xxxxxx

Seperti yang diketahui bahwa laju penduduk yang lebih besar lagi ditahun –
pertumbuhan penduduk dipengaruhi oleh tahun berikutnya.
fertilitas, moralitas, dan juga migrasi. Salah satu cara yang dilakukan oleh
Jika melihat kepadatan penduduk dunia, pemerintah untuk menekan adanya laju
Indonesia merupakan salah satu negara pertumbuhan penduduk atau fertilitas adalah
dengan jumlah penduduk paling banyak di dengan melaksanakan progran keluarga
dunia. Menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa berencana (KB). Keluarga Berencana (KB)
(PBB) tahun 2018 jumlah penduduk merupakan salah satu pelayanan kesehatan
Indonesia hingga akhir tahun 2018 mencapai preventif yang utama bagi wanita. Keluarga
266,79 juta jiwa yang membawa Indonesia berencana menurut World Health
menempati urutan ke empat negara dengan Organixation (WHO) adalah tindakan yang
jumlah penduduk terbanyak didunia. membantu suami istri untuk menghindari
Kepadatan penduduk ini terjadi karena kelahiran yang tidak diinginkan, mengatur
adanya laju pertumbuhan penduduk yang jarak kelahran, dan menentukan jumlah anak
sangat tinggi. kondisi ini menimbulkan dalam keluarga. Tujuan dari adanya progran
adanya dua sisi yang berbeda, dimana dalam keluarga berencana ini adalah untuk
satu sisi kondisi tersebut dapat menjadi salah membentuk keluarga kecil yang sesuai
satu kekuatan besar bagi Indonesia, namun dengan kekuatan sosial ekonomi
disisi lainnya kondisi tersebut dapat (Rismawati,2012). Program keluarga
memberikan beban bagi negara. Selain berencana ini memberikan kesempatan untuk
menjadi beban negara juga menimbulkan mengatur jarak kelahiran, atau untuk
permasalahan baru. Dengan banyaknya mengurangi jumlah kelahiran dengan
jumlah penduduk yang tidak disertai dengan menggunakan metode kontrasepsi hormonal
adanya lapangan pekerjaan yang mampu atau non hormonal. Upaya ini dapat bersifat
untuk menampung seluruh angkatan kerja sementara ataupun permanen, meskipun
bisa menimbulkan adanya pengangguran, masing-masing jenis kontrasepsi memiliki
kriminalitas, yang dapat merusak moralitas tingkat efektifitas yang berbeda-beda dan
masyarakat Indonesia. Permasalahan diatas hampir sama (Gustikawati,2014).
dapat berhubungan dengan beban negara Pertumbuhan penduduk yang tidak
dalam memberikan kehidupan yang layak terkendali akan menyebabkan meningkatnya
kepada setiap warga negaranya, maka angka kemiskinan apabila tidak diiringi
pemerintah harus melakukan serangkaian dengan kualitas sumber daya manusianya.
usaha untuk menekan laju pertumbuhan Malthus berpendapat bahwa peningkatan
penduduk agar tidak terjadi kepadatan jumlah penduduk yang tidak terkendali

Penulis - 3 kata pertama judul jurnal…………………………………………… 2


Jurnal Mahasiswa Administrasi Negara (JMAN), Vol. …, No. …, Bulan Tahun | ISSN xxxxxx

akan menyebabkan tergerusnya sumber Pengangguran Melalui Harmonisasi


daya alam. Kemiskinan hingga saat ini Ekonomi, Edukasi, Ekosistem, Etos Bersama
masih menjadi masalah yang dihadapi oleh Masyarakat (Gerbang Hebat) sebagai solusi
setiap negara, entah itu negara berkembang untuk mengatasi kemiskinan.
maupun negara maju. Kemiskinan menjadi Salah satu fokus dari Gerbang Hebat
masalah yang kompleks dan kronis baik pada adalah program Keluarga Berencana (KB).
tingkat nasional maupun regional, sehingga Program KB di Kota Semarang ini dikemas
diperlukan strategi yang tepat dan dalam inovasi baru. Program Keluarga
berkelanjutan untuk menganggulangi Berencana (KB) di Kota Semarang
masalah kemiskinan tersebut. Kemiskinan merupakan suatu program dalam upaya
dapat menjadi patokan bahwa tingkat menekan laju pertumbuhan penduduk yang
kesejahteraan masyarakat Indonesia masih juga terintegrasi dengan program
tergolong rendah. pengentasan kemiskinan masyarakat. Inovasi
Semarang sebagai Ibu Kota Provinsi Program KB di Kota Semarang tidak hanya
Jawa Tengah dan memiliki penduduk yang fokus pada penekanan laju pertumbuhan
padat, merupakakan salah satu kota yang penduduk saja, tetapi juga bagaimana
menjadi sorotan utama dalam memberdayakan potensi masyarakat di
penanggulangan kemiskinan di Jawa Tengah. daerah tersebut untuk bisa meningkatkan
Sebagai ibu kota provinsi, Pemerintah Kota standar kesehatan dan perekonomian.
Semarang menjadikan penyelesaian problem Kehadiran Visi Gerbang Hebat melalui
kemiskinan sebagai salah satu prioritas program KB bertujuan meningkatkan
utama. kualitas hidup masyarakat di semua tingkat
Keseriusan Pemerintah Kota Semarang serta pembangunan sektor lain dalam rangka
dalam menanggulangi kemiskinan dapat mewujudkan keluarga kecil berkualitas.
dilihat dari Keputusan Wali Kota Semarang Kebijakan urusan Keluarga Berencana
Nomor 050/680/-2015 tanggal 13 Juli 2015 dan Keluarga Sejahtera di Kota Semarang
Tentang Penetapan warga miskin Kota diarahkan pada upaya pengendalian kelahiran
Semarang Tahun 2015. Memuat angka melalui kesadaran masyarakat dalam ber-KB,
367.848 jiwa atau 114.939 Kepala Keluarga meningkatkan kualitas kesehatan reproduksi
(KK) yang masuk dalam kategori miskin dari remaja serta pendewasaan usia perkawinan,
1.767.086 jumlah penduduk Kota Semarang. meningkatkan pemberdayaan dan ketahanan
Walikota semarang menetapkan kebijakan keluarga dalam upaya peningkatan kualitas
atas hal ini dengan Gerakan Bersama keluarga dan memperkuat kelembagaan dan
Penanggulangan Kemiskinan dan

Penulis - 3 kata pertama judul jurnal…………………………………………… 3


Jurnal Mahasiswa Administrasi Negara (JMAN), Vol. …, No. …, Bulan Tahun | ISSN xxxxxx

Jejaring KB dalam upaya pembudayaan jantung berdenyut, dan sebagainya (Mantra,


keluarga kecil berkualitas. 2003:145).
Sedangkan program-program yang Dalam (United Nations Statistical
dilaksanakan pada Urusan Keluarga Office, 1955: p.6) mengartikan bahwa
Berencana dan Keluarga Sejahtera pada kelahiran hidup adalah lepasnya bayi dari
Tahun Anggaran 2013 di Kota Semarang rahim seorang wanita terlepas dari durasi
meliputi program-program sebagai berikut : kehamilan, dengan adanya tanda-tanda
Program Keluarga Berencana, Program bernafas atau menunjukkan bukti lain tentang
Pembinaan Peran serta masyarakat dalam kehidupan, seperti detak jantung, denyut nadi
pelayanan KB/KR yang mandiri, Program dari tali pusar telah dipotong atau plasenta
Pengembangan Pusat Pelayanan Informasi terpasang; setiap kelahiran seperti itu
dan Konseling Kesehatan Reproduksi dianggap lahir hidup.
Remaja, serta Program Penyiapan Tenaga 2.2 Keluarga Berencana (KB)
Pendamping Kelompok Bina Keluarga dan Keluarga berencana merupakan usaha
Bina Keluarga Remaja. untuk mengukur jumlah anak dan jarak
Berdasarkan latar belakang di atas, kelahiran anak yang diinginkan. Maka dari
penulisan jurnal ini bertujuan untuk itu, Pemerintah mencanangkan program atau
menganalisis bagaimana implementasi cara untuk mencegah dan menunda
program Keluarga Berencana (KB) sebagai kehamilan (Sulistyawati, 2013).
upaya untuk menekan laju pertumbuhan Sulistyawati juga menyebutkan bahwa
penduduk di Kota Semarang. tujuan dilaksanakan program KB yaitu untuk
2. KAJIAN PUSTAKA membentuk keluarga kecil sesuai dengan
2.1 Fertilitas kekuatan sosial ekonomi suatu keluarga
Fertilitas sebagai istilah demografi dengan cara pengaturan kelahiran anak agar
diartikan sebagai hasil reproduksi yang nyata diperoleh suatu keluarga bahagia dan
dari seorang wanita atau kelompok wanita. sejahtera yang dapat memenuhi kebutuhan
Dengan kata lain fertilitas ini menyangkut hidupnya
banyaknya bayi yang lahir hidup. Fertilitas Tujuan program KB lainnya yaitu untuk
mencakup peranan kelahiran pada perubahan menurunkan angka kelahiran yang bermakna,
penduduk. Istilah fertilitas adalah sama untuk mencapai tujuan tersebut maka
dengan kelahiran hidup (live birth), yaitu diadakan kebijakaan yang dikategorikan
terlepasnya bayi dari rahim seorang dalam tiga fase (menjarangkan, menunda,
perempuan dengan ada tanda-tanda dan menghentikan) maksud dari kebijakaan
kehidupan; misalnya berteriak, bernafas, tersebut yaitu untuk menyelamatkan ibu dan

Penulis - 3 kata pertama judul jurnal…………………………………………… 4


Jurnal Mahasiswa Administrasi Negara (JMAN), Vol. …, No. …, Bulan Tahun | ISSN xxxxxx

anak akibat melahirkan pada usia muda, jarak keberhasilan pembangunan. Keluarga juga
kelahiran yang terlalu dekat dan melahirkan merupakan wahana pertama dan utama
pada usia tua (Hartanto, 2002). dalam membentuk sumberdaya manusia yang
Penerapan KB dalam masyarakat berkualitas. Program Kampung KB mulai
diharapkan mampu meningkatkan dijalankan Pemerintah Republik Indonesia
kesejahteraan keluarga melalui pengaturan pada tahun 2016.
jumlah anak sehingga seluruh kebutuhan 2.3 Pertumbuhan Penduduk
keluarga dapat terpenuhi. Pelaksanaan Penduduk merupakan unsur penting
program KB yang dimulai pada tahun 1970- dalam kegiatan ekonomi serta usaha untuk
an bertujuan untuk mengendalikan membangun suatu perekonomian karena
pertumbuhan jumlah penduduk. Upaya penduduk menyediakan tenaga kerja, tenaga
pemerintah untuk menyukseskan program ahli, pimpinan perusahaan tenaga usahawan
KB dengan mengalokasikan anggaran yang dalam menciptakan kegiatan ekonomi.
terus meningkat setiap tahun melalui (Sukirno, 2005) Pertumbuhan penduduk
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara adalah merupakan keseimbangan yang
(APBN) pada tingkat nasional dan melalui dinamis antara kekuatan-kekuatan yang
Anggaran Pendapatan dan Belanja menembah dan kekeuatan-kekuatan yang
Daerah pada tingkat daerah (Uppun, 2016). mengurangi jumlah penduduk. prtumbuhan
Namun beberapa dekade terakhir program penduduk di akibatkan oleh empat komponen
KB mulai meredup dan tidak terdengar yaitu: kelahiran (fertilitas), kematian
gaungnya. (mortalitas), migrasi masuk dan keluar.
Untuk menghidupkan kembali program selisih antara kematian dan kelahiran
KB pemerintah menerapkan inovasi baru, disebut pertumbuhan alamiah (natural
yang dikenal dengan Kampung KB. increase). Sedangkan selisih antara migrasi
Kampung KB merupakan bentuk reorientasi masuk (in-migration) dan migrasi keluar
kebijakan pemerintah yang tidak hanya (out-migration) disebut migrasi neto (net-
terfokus pada penekanan laju pertumbuhan migration). (Mulyadi, 2003)
penduduk namun juga pada peningkatan Menurut Yasin (2000) pertumbuhan
kualitas penduduk dan kesejahteraan penduduk dapat diperoleh dengan
keluarga. Peningkatan kesejahteraan keluarga menggunakan formulasi sebagai berikut:
perlu diperhatikan sebab keluarga merupakan Pt = Po + ( B-D ) + ( Mi-Mo )
satuan terkecil dalam kehidupan Dimana:
bermasyarakat sehingga keluarga memiliki Po = jumlah penduduk pada waktu terdahulu
peran dan nilai strategis dalam menunjang (tahun dasar).

Penulis - 3 kata pertama judul jurnal…………………………………………… 5


Jurnal Mahasiswa Administrasi Negara (JMAN), Vol. …, No. …, Bulan Tahun | ISSN xxxxxx

Pt = jumlah penduduk pada waktu Penggunaan metode studi literature


sesudahnya (tahun ke t). dimaksudkan untuk mencoba menemukan
B = kelahiran yang terjadi pada jangka waktu kejelasan-kejelasan sejarah perkembangan
antara dua kejadian tersebut. otonomi daerah yang ada di Indonesia mulai
D = kematian yang terjadi pada jangka waktu dari era colonial hingga masa reformasi.
antara dua kejadian tersebut. Metode studi kepustakaan merupakan
Mo = migrasi keluar pada jangka waktu metode yang cocok dalam menulis dan
antara kedua kejadian tersebut. menelaah sejarah perkembangan otonomi
Mi = migrasi masuk pada jangka waktu daerah di Indonesia karena data-data yang
antara kedua kejadian tersebut. diperlukan pada umumnya berasal dari masa
Menurut Malthus bahwa cara untuk lampau dan hanya dapat diperoleh melalui
menjaga keseimbangan penduduk yaitu studi kepustakaan.
dengan melakukan kontrol atau pengawasan 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
terhadap pertumbuhan penduduk. Beberapa Pelaksanaan Program Kependudukan dan
jalan keluar yang Malthus tawarkan adalah KB di Kota Semarang terus digelorakan
menunda usia perkawinan dan mengurangi dengan dukungan seluruh warga masyarakat
jumlah anak. Pembatasan seperti ini untuk menuju kondisi yang ideal yaitu
disebut Malthus sebagai Pembatasan Semarang Kota Sejahtera yang ingin dan
Moral. (Mulyadi, 2003) harus diupayakan, sehingga seluruh keluarga
3. METODE PENELITIAN dapat menerima Program Keluarga
Metode yang digunakan dalam Berencana. Berbagai bentuk kegiatan yang
penulisan karya ini adalah deskriptif mengacu pada visi program KB “Penduduk
kuaalitatif dengan teknik pengumpulan data Tumbuh Seimbang 2015” akan senantiasa
menggunakan studi literature atau diupayakan dan dikelola secara serius,
kepustakaan. Studi pustaka merupakan istilah profesional dan berkesinambungan, sehingga
lain dari kajian pustaka, tinjauan pustaka, dapat memberikan kepuasan semua pihak
kajian teoritis, landasan teori, telaah pustaka yang pada akhirnya meningkatkan kesertaan
(literature review) dan tinjauan teoritis masyarakat dalam ber- KB.
(Embun, 2012). Jika dilihat dari jumlah penduduk Kota
Data-data yang dibutuhkan dalam Semarang pada tahun 2015 tercatat sebesar
penulisan karya ini diperoleh melalui sumber 1.595.267 jiwa. Jika diurutkan menurut
pustaka atau dokumen seperti jurnal kabupaten/kota sejawa tengah, jumlah
terdahulu, web kepemerintahan, artikel, buku penduduk Kota Semarang termasuk dalam 5
dan sumber-sumber lain yang relevan. (lima) besar dengan urutan sebagai berikut:

Penulis - 3 kata pertama judul jurnal…………………………………………… 6


Jurnal Mahasiswa Administrasi Negara (JMAN), Vol. …, No. …, Bulan Tahun | ISSN xxxxxx

Kabupaten Brebes memiliki jumlah direncanakan sehingga fenomena


penduduk terbanyak, urutan kedua kabupaten melonjaknya angka kelahiran juga dapat
kota Semarang, urutan ketiga Cilacap, urutan dihindari, harapannya resiko kemiskinan
keempat kabupaten Banyumas dan urutan yang mengancam kesejahteraan masyarakat
kelima kabupaten Tegal. Perkembangan dan dengan tingginya tingkat pertumbuhan
pertumbuhan penduduk selama 6 tahun penduduk dapat diminimalkan.
terakhir (2010-2015) menunjukkan tren naik. Usaha-usaha yang dilakukan oleh Urusan
Hal tersebut dapat dilihat dari angka Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera
pertumbuhan penduduk yang selalu bernilai pada Tahun Anggaran 2013 di Kota
positif selama kurun waktu tersebut, namun Semarang dapat dianalisis berupa:
demikian laju pertumbuhan penduduk dari 4.1 Program Keluarga Berencana.
tahun ke tahun dapat dikatakan semakin Program ini diarahkan untuk
melambat dari 1,36 persen pada tahun 2010 meningkatkan kesadaran masyarakat untuk
menjadi 0,65 persen di tahun 2015. ber-KB melalui penyediaan Pelayanan KB
Dinas Pengandalian Penduduk dan bagi keluarga Miskin serta pembinaan KB.
Keluarga Berencana sebagai lembaga Pelayanan keluarga berencana memberikan
pelaksana teknis program berpandangan pengertian kepada pasangan suami istri
bahwa ada beberapa cara untuk menekan mengenai usia terbaik hamil pertama kali,
angka pertumbuhan penduduk yang masih kapan berhenti melahirkan, berapa tahun
tinggi di Kota Semarang ialah dengan jarak ideal antara anak yang satu dengan
berfokus kepada dua aspek, Pertama, berikutnya dan jumlah anak yang ideal.
mempersiapkan generasi muda agar bisa Pasangan usia subur hendaknya paham
lebih proaktif dengan permasalahan bahwa kehamilan bagi istri yang terlalu muda
kependudukan dan KB. Hal ini diharapkan dan terlalu tua tidaklah baik bagi kesehatan
dapat menekan fenomena melonjaknya angka bayi maupun wanita tersebut. Wanita yang
fertilitas yang terjadi di masyarakat yang belum berusia 20 tahun belum siap untuk
masih menjadi perhatian serius dari hamil, baik dari segi fisik maupun psikis.
pemerintah. Kedua, terus mengajak pasangan Kemungkinan besar bayi yang lahir akan
usia subur (PUS) yang belum ikut KB untuk menderita berat badan lahir rendah (BBLR),
dapat bergabung menjadi aseptor KB agar yaitu berat badan bayi pada saat lahir kurang
angka unmet need yang ada bisa berkuarang. dari 2.500 gram. Begitu pula bila kehamilan
Jadi dengan KB dapat mengatur kelahiran terjadi pada wanita usia 35 tahun keatas,
dan juga dapat menekan peluang untuk resiko kematian juga tinggi baik untuk Ibu
tidak terjadi kehamilan yang tidak maupun janinnya.

Penulis - 3 kata pertama judul jurnal…………………………………………… 7


Jurnal Mahasiswa Administrasi Negara (JMAN), Vol. …, No. …, Bulan Tahun | ISSN xxxxxx

Persentase Wanita Berumur 15 – 49


Tahun, Berstatus Kawin Menurut Partisipasi
Keluarga Berencana di Kota Semarang
Tahun 2014 – 2015.
Alat 2014 2015
Kontrasepsi
(1) (2) (3)
1. MOW / 8,57 12,43
Tubektomi Minat masyarakat Kota Semarang terhadap
2. MOP / 1,43 1,31 alat/cara KB masih cukup tinggi.
Vasektomi Ditunjukkan bahwa lebih dari 80 persen
3. IUD 12,50 11,66
wanita berstatus kawin umur 15-49 pemakai
4. Suntik 49,63 46,86
alat/cara KB memilih alat kontrasepsi yang
5. Susuk 6,07 8,48
efektif. Hal ini merupakan suatu indikasi
6. Pil 17,48 10,92
bahwa pengetahuan dan kesadaran serta
7. Kondom 1,94 3,96
kemampuan masyarakat dalam keluarga
8. Lainnya 2,38 4,37
berencana sudah cukup tinggi, dengan
Sumber : BPS Kota Semarang
demikian sangat berdampak pada kesehatan
Sebanyak 55,68 persen Perempuan
masyarakat pada umumnya dan kualitas
usia 15 – 49 tahun yang berstatus kawin pada
masyarakat pada khususnya. Peran serta
periode survei menyatakan sedang
kaum pria terhadap partisipasi keluarga
menggunakan alat/cara KB, 12,62 persen
berencana masih sangat kecil, hal ini terlihat
yang menyatakan tidak menggunakan lagi
dari 2 (dua) alat kontrasepsi untuk pria yakni
alat/cara KB dan 31,70 persen menyatakan
MOP dan kondom hanya mencapai masing-
tidak pernah menggunakan alat/cara KB.
masing sebesar 1,31 persen dan 3,96 persen
Pernyataan tidak pernah menggunakan
pada tahun 2015.
alat/cara KB dipilih oleh mayoritas
4.2 Program Pengembangan Pusat
responden pasangan baru/muda, sedangkan
Pelayanan Informasi dan Konseling
peryataan tidak menggunakan alat/cara KB
Kesehatan Reproduksi Remaja.
dipilih karena alasan fertilitas antara lain:
Program ini diarahkan untuk
ingin punya anak lagi, mandul, menopause,
meningkatkan pelayanan informasi dan
puasa kumpul atau karena tradisi.
konseling Kesehatan Reproduksi Remaja.
Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK-
Remaja) adalah suatu wadah kegiatan

Penulis - 3 kata pertama judul jurnal…………………………………………… 8


Jurnal Mahasiswa Administrasi Negara (JMAN), Vol. …, No. …, Bulan Tahun | ISSN xxxxxx

program GenRe dalam rangka penyiapan berencana dan Kesehatan reproduksi di


kehidupan berkeluarga bagi remaja yang masyarakat.
dikelola dari, oleh dan untuk Berkaitan dengan hal tersebut, BKKBN
remaja/mahasiswa guna memberikan telah memfasilitasi pembentukan Pusat
pelayanan informasi dan konseling tentang Informasi Konseling Kesehatan Reproduksi
perencanaan kehidupan berkeluarga bagi Remaja atau dikenal PIK-R di sekolah-
remaja/mahasiswa serta kegiatan-kegiatan sekolah maupun luar sekolah. PIK-R sudah
penunjang lainnya. (BKKBN, 2015). berkembang di sekolah-sekolah menengah
Terkait dengan kebijakan dan strategi dan perguruan tinggi, namun belum
tentang program kesehatan reproduksi berkembang dengan baik di desa-desa atau
remaja, Bahasan terhadap kesehatan kecamatan. Berdasar data yang diperoleh dari
reproduksi meliputi seluruh siklus kehidupan Dinas Pengendalian Penduduk Kota
manusia, sejak masa konsepsi sampai dengan Semarang terdapat 79 PIK R yang telah
masa lanjut usia. Jika demikian maka terbentuk di 16 Kecamatan di Kota
kesehatan reproduksi pada masa remaja perlu Semarang, namun hanya beberapa yang
juga dipahami sebagai bagian dari siklus masih aktif dan sebagian lainnya hanya aktif
kehidupan yang harus dilalui setiap manusia, pada saat pembentukan. Dukungan dinas
dan sebagai upaya untuk melindungi remaja Petugas Lapangan KB (PLKB) terhadap
dari tiga kemungkinan resiko buruk atau triad pengelolaan PIK R belum merata. PLKB
KRR yang dihadapi yaitu resiko yang intens memberikan arahan hanya terbatas
berkaitan dengan seks pra nikah, Napza, saat pembentukan PIK R. Pada
HIV/AIDS, sekaligus membentuk sikap dan pelaksanaannya, sebagian PIK R tidak
perilaku hidup remaja berwawasan mendapat pendampingan selain saat
kependudukan. pembentukan yang membuat pengelola PIK
Menyiapkan remaja yang berkualitas R merasa diabaikan dan dilepaskan. Di
mencakup seluruh dimensi kehidupan, tempat yang lain, dinas PLKB juga telah
diantaranya adalah membiasakan remaja mendukung kegiatan PIK R di beberapa
untuk memiliki perilaku hidup berwawasan tempat dan menyediakan diri sebagai nara
kependudukan. sebagai upaya sumber untuk menjawab pertanyaan dari
memberdayakan remaja agar peduli untuk pengelola PIK R. Beberapa permasalahan
tahu, mau dan mampu mempraktekkan yang muncul dalam pengelolan PIK R untuk
pengetahuaan, sikap, dan perilaku tentang mewujudkan masyarakat berwawasan
kehidupan berwawasan kependudukan serta kependudukan antara lain tidak adanya
berperan aktif dalam program keluarga pendampingan dari dinas, tidak ada panduan

Penulis - 3 kata pertama judul jurnal…………………………………………… 9


Jurnal Mahasiswa Administrasi Negara (JMAN), Vol. …, No. …, Bulan Tahun | ISSN xxxxxx

dokumen yang harus diikuti dan dilengkapi Remaja adalah masa peralihan dari anak
di PIK R, distribusi dana kegiatan tidak menuju dewasa. “Sasaran dalam kegiatan ini
merata, kesulitan dalam melakukan yaitu Ibu-ibu peserta KB yang memiliki anak
regenerasi, kurang adanya dukungan dari remaja usia 10- 24 tahun. Jumlah BKR di 16
masyarakat, pelayanan KIE (komunikasi, Kecamatan ada 152 Kelompok dengan 223
informasi dan edukasi) tentang kesehatan Kader yang terlatih dan 295 belum terlatih
reproduksi belum berjalan dengan lancar sedangkan jumlah anggota BKR sejumlah
karena keterbatasan personil dan sarana 4.962.”
prasarana. Tujuan diadakannya kegiatan BKR
4.3 Program Pembinaan Peran serta yaitu usaha untuk meningkatkan pengetahuan
masyarakat dalam pelayanan KB yang anggota keluarga terhadap kelangsungan
mandiri dan Penyiapan Tenaga perkembangan anak remaja,diantaranya yaitu
Pendamping Bina Keluarga Remaja. tentang pentingnya hubungan yang setara dan
Program ini diarahkan untuk harmonis pada satu keluarga dalam rangka
meningkatkan peran serta masyarakat dalam pembinaan kepribadian anak dan remaja.
pelayanan KB/KR melalui Fasilitasi “Selain untuk mengisi luang kegiatan ini juga
pembentukan kelompok masyarakat peduli untuk menambah wawasan dan pengetauhan,
KB. Urusan Keluarga Berencana dan kegiatan ini dikhususkan bagi ibu-ibu peserta
Keluarga Sejahtera pada Badan KB yang mempunyai anak remaja dan ingin
Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan meningkatkan kesejahteraan keluarganya”.
Keluarga Berencana menjadi tugas, pokok Setiap bulan Badan Pemberdayaan
dan fungsi dari Bidang Keluarga Berencana Masyarakat, Perempuan dan Keluarga
dan sebagian pada bidang Pengembangan Berencana Kota Semarang juga telah
Ekonomi Masyarakat. Pelayanan melakukan monitoring dalam kegiatan
pemberdayaan KB dan Ekonomi Masyarakat kelompok-kelompok bina keluarga melalui
meliputi Program penyiapan tenaga Petugas Lapangan Keluarga Berencana
pendamping kelompok bina (PLKB) dari Kecamatan jika ada keluhan
keluarga dan Bina keluarga remaja (BKR). dari salah satu kader PLKB akan
Bina Keluarga Remaja ini adalah kegiatan menyampaikannya ke Bapermas, Perempuan,
yang dilakukan oleh sekelompok & KB dan selama ini belum pernah terjadi
keluarga/orangtua untuk meningkatkan pelanggaran-pelanggaran hukum dalam
bimbingan/pembinaan tumbuh kembang pelaksanaan kegiatan-kegiatan ini.
remaja secara baik dan terarah dalam rangka Kendala dan Faktor Penghambat
membangun keluarga yang berkualitas. Bapermas, Perempuan, dan KB dalam

Penulis - 3 kata pertama judul jurnal…………………………………………… 10


Jurnal Mahasiswa Administrasi Negara (JMAN), Vol. …, No. …, Bulan Tahun | ISSN xxxxxx

meningkatkan kesejahteraan keluarga atau karena tradisi. Selain itu kesadaran


adalah kurangnya kesadaran masyarakat kaum pria dalam melakukan program KB
untuk berpartisipasi dalam kegiatan juga belum muncul secara merata.
Kelompok Bina Keluarga. Kemudian tenaga b. Program Pembinaan Peran serta
pelatihan UPPKS masih sangat terbatas, lalu masyarakat dalam pelayanan KB/KR yang
kemampuan setiap Kelompok yang mandiri dan Penyiapan Tenaga
mengikuti Pelatihan UPPKS berbedabeda. Pendamping Kelompok Bina Keluarga.
Ada peserta yang kurang berminat Peran Efektif Badan Pemberdayaan
dalam mengembangkan hasil pelatihan dan Masyarakat, Perempuan, dan Keluarga
tidak melanjutkan program. Masalah yang Berencana dalam meningkatkan
terakhir adalah kurangnya pihak Kesejahteraan Keluarga telah berjalan
PLKB dalam memberikan penyuluhan sesuai dengan Peraturan Walikota Nomor
permasalahan tentang kelompok bina 46 Tahun 2008, dalam usahanya Badan
keluarga. Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan,
dan Keluarga Berencana Sub Bidang
5. KESIMPULAN DAN SARAN
Keluarga Berencana dan Pengembangan
5.1 Simpulan
Ekonomi Masyarakat Kota Semarang
Program-program yang dilaksanakan telah membentuk Tenaga Pendamping
pada Urusan Keluarga Berencana dan Kelompok Bina Keluarga Berencana
Keluarga Sejahtera pada Tahun Anggaran seperti Usaha Peningkatan Pendapatan
2013 di Kota Semarang meliputi program- Keluarga (UPPKS), Bina Keluarga Balita
program sebagai berikut : (BKB), Bina Keluarga Lansia (BKL) dan
Kelompok, Bina Keluarga Remaja (BKR).
a. Program Keluarga Berencana, Program
Bapermas, Perempuan, & KB Kota
keluarga berencana dalam menekan laju
Semarang setiap bulan juga telah
pertumbuhan
mengadakan pelatihan bagi kelompok
penduduk di Kota Semarang dapat
UPPKS, penyuluhan KB dan
dikatakan belum menunjukan
mengevaluasi serta memonitoring
keberhasilan yang memuaskan hal ini
kegiatan tersebut.
ditandai dengan masih banyaknya
walaupun masih terdapat banyak
masyarakat yang belum sadar akan
hambatan dalam implementasinya, hal
pentingnya program KB karena berbagai
inilah yang seharusnya menjadi tugas
alasan yang ada seperti ingin punya anak
yang harus diselesaikan oleh Badan
lagi, mandul, menopause, puasa kumpul

Penulis - 3 kata pertama judul jurnal…………………………………………… 11


Jurnal Mahasiswa Administrasi Negara (JMAN), Vol. …, No. …, Bulan Tahun | ISSN xxxxxx

Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan, komitmen bersama dalam melanjutkan


dan Keluarga Berencana Kota Semarang. dan mengembangkan pembangunan
c. Program Pengembangan Pusat Pelayanan keluarga kecil bahagia dan sejahterah.
Informasi dan Konseling Kesehatan b. Pemangku kebijakan sebagai pihak yang
Reproduksi Remaja, Program ini sudah bertanggungjawab mendorong
berjalan di beberapa kecamatan yang ada pelaksanaan pelayanan kepada remaja,
di Kota Semarang, namun masih terdapat sebaiknya mulai terbuka dan responsif
beberapa permasalahan yang muncul terhadap fenomena atau isu-isu yang
dalam pengelolan PIK R untuk mengintai remaja saat ini, dan
mewujudkan masyarakat berwawasan mendukung pelayanan PIK R di
kependudukan antara lain kurang masyarakat.
intensifnya pendampingan dari dinas,
kurangnya sosialisasi mengenai panduan DAFTAR PUSTAKA
dokumen yang harus Adit Agus Prastyo, Analisis Faktor-Faktor
yang Mempengaruhi Tingkat
diikuti dan dilengkapi di PIK R, distribusi
Kemiskinan, (Semarang:UNDIPPRESS,
dana kegiatan tidak merata, kurang adanya 2010), 18.
BKKBN. nd. Data BKKBN, (on line),
dukungan dari masyarakat, kesulitan
(http://www.bkkbn.go.id/Webs/Data.ph).
dalam melakukan regenerasi, pelayanan BPS. nd. Statistik indonesia, (on line),
(http://www.datastatistikindonesia.com).
KIE (komunikasi, informasi dan edukasi)
Embun. 2012 dalam Melfianora. Penulisan
tentang kesehatan reproduksi belum Karya Tulis Ilmiah Dengan Studi
Literatur. UPT Balai Pelatihan Penyuluh
berjalan dengan lancar karena
Pertanian. Pekanbaru. Hlm. 2
keterbatasan personil dan sarana Ferawati. 2018. IMPLEMENTASI
PROGRAM KAMPUNG DALAM
prasarana.
UPAYA PENINGKATAN
5.2 Saran KESEJAHTERAAN (Studi pada
Kampung KB Merudung Desa Jelerai,
a. Diperlukan kebijakan yang tegas agar
Kecamatan Tanjung Selor Hilir,
pelayanan program Keluarga berencana Kabupaten Bulungan, Provinsi
Kalimantan Utara). Skripsi. Kalimantan
dapat berjalan seperti yang diharapkan.
Utara: Universitas KALTARA.
Terlebih semenjak berlakunya otonomi Kusumaningrum, Radita. 2009. Laporan
Akhir Penelitian Karya Tulis Ilmiah:
daerah yang mengharuskan setiap
Faktor‐faktor yang
kabupaten/kota memiliki rancangan Mempengaruhi Pemilihan Jenis
kontrasepsi yang Digunakan Pada
program keluarga berencana yang
Pasangan Usia Subur.
bertujuan untuk mempercepat Fakultas Kedokteran Universitas
Diponegoro. Semarang.
terwujudnya kesejahteraan masyarakat.
Peraturan Walikota Kota Semarang
Selain itu juga untuk meningkatkan Nomor 46 Tahun 2008 Tentang Tugas

Penulis - 3 kata pertama judul jurnal…………………………………………… 12


Jurnal Mahasiswa Administrasi Negara (JMAN), Vol. …, No. …, Bulan Tahun | ISSN xxxxxx

Pokok dan Fungsi Badan


Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan
dan Keluarga Berencana Kota
Semarang.
Restiyani Ni Luh Novi, I Gusti Wayan
Murjana Yasa. 2019. Efektivitas
Program Keluarga Berencana (KB) dan
Dampaknya Terhadap Kesejahteraan
Keluarga Miskin di Kota Denpasar. E-
Journal Ekonomi dan Bisnis. Denpasar
Bali. Vol 8. No 7. ISSN : 2337-3067
Rianto, Faizal, Neng Suryanti Nengsih,
Rendra Setyadiharja. 2019.
EVALUASI PROGRAM KAMPUNG
KELUARGA BERENCANA DI
KOTA TANJUNGPINANG. Jurnal
Administrasi Publik. Vol 8. No 3. ISSN
2085-9996.
Valentina, Mira Sari. 2017. Politik Hukum
Kebijakan Peraturan Kesejahteraan
Keluarga di Kota Semarang. Volume
12. Nomor 2. December 2017. Fakultas
Hukum Universitas Negeri Semarang,
Semarang, Indonesia

Penulis - 3 kata pertama judul jurnal…………………………………………… 13

Anda mungkin juga menyukai