Anda di halaman 1dari 14

TANTANGAN ANGKATAN KERJA INDONESIA DALAM MENGHADAPI BONUS

DEMOGRAFI MENUJU GENERASI EMAS

Fajar Rachmad1, Adi Septiyanto2, Mitta Alfian Hamzah3


Yuni Kurniasih
1
Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Tidar, fajarrachmadhandoko@gmail.com
2
Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Tidar, adiseptiyanto25@gmail.com
3
Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Tidar, mitta.alfian17@gmail.com

ABSTRAK
Bonus demografi merupakan kondisi dimana populasi usia produktif lebih banyak
dari usia non-produktif dengan rentang usia 15 sampai 64 tahun dalam evolusi yang dialami
oleh negara tersebut. Indonesia sendiri diprediksi akan mengalami puncak bonus demografi
pada 2030 mendatang. Tentunya akan menjadi tantangan tersendiri bagi Indonesia untuk
mengelola sumber daya manusianya dalam menghadapi bonus demografi. Tidaklah mudah
untuk memanfaatkan momentum tersebut, karena ada beberapa negara yang gagal dalam
mengelola bonus demografinya.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode pengumpulan data studi literatur.
Tujuannya agar mendapatkan teori yang relefan dengan permasalahan yang ditemukan.
Dalam penyusunan jurnal ini, data yang diambil adalah jenis data kualitatif. Tujuan penulisan
ini yaitu untuk mengetahui tantangan angkatan kerja Indonesia dalam menghadapi bonus
demografi menuju generasi emas. Selain itu, sumber daya manusia yang berhubungan dengan
ketenagakerjaan menjadi bahasan dalam penulisan ini. Adapun hasilnya adalah kita
memahami fakto-faktor penentu agar Indonesia sukses memanfaatkan momentum bonus
demografi ini dan melihat kebijakan yang dibuat oleh pemerintah guna mengelola tenaga
kerja Indonesia.
Kata kunci: bonus demografi; tantangan; ketenagakerjaan

PENDAHULUAN
Indonesia merupakan negara besar. detikNews berada di kisaran 271 juta jiwa
Hal ini didasarkan oleh salah satu fakta dengan paling banyak menghuni Pulau
bahwa jumlah penduduk di Indonesia Jawa. Setelah Pulau Jawa adalah
sangatlah banyak. Jumlah penduduk Sumatera, Sulawesi, Kalimantan, Bali, dan
Indonesia 2020 menurut Widiyani dilansir Nusa Tenggara. Pulau Papua dan
Kepulauan Maluku memiliki jumlah Korea Selatan, Tiongkok, serta Jepang.
penduduk terkecil berdasarkan perkiraan Ketiga negara tersebut telah sukses melalui
tersebut. fase bonus demografi, Korea Selatan
Dalam proyeksi tersebut, jumlah berhasil mengarahkan industri rumah
penduduk Indonesia 2020 di Pulau Jawa tangganya untuk membuat komponen
mencapai lebih dari separuh total handphone. Tiongkok berhasil
demografi. Pulau Jawa diperkirakan mengarahkan industri rumahan yang
dihunib 152 juta jiwa, sementara Sumatera diarahkan untuk memproduksi komponen-
menjadi rumah sekitar 59 juta jiwa. komponen peralatan elektronika,
Sebanyak 19 juta jiwa diperkirakan sedangkan Jepang berhasil mendorong usia
menghuni Pulau Sulawesi, 16 juta jiwa di produktif untuk bekerja optimal dan
Kalimantan, serta 15 juta jiwa di Bali dan semakin produktif sehingga tingkat
Nusa Tenggara. penganggurannya paling rendah di antara
Seiring tahun, jumlah penduduk negara maju yaitu kurang dari tiga persen.
Indonesia 2020 hingga tahun mendatang Tentunya akan menjadi tantangan
diperkirakan makin padat. Proyeksi jumlah tersendiri bagi Indonesia untuk mengelola
penduduk Indonesia pada 2025 adalah 284 sumber daya manusianya dalam
juta jiwa dan 296 juta jiwa di tahun 2030. menghadapi bonus demografi. Tidaklah
Pada tahun 2035, jumlah penduduk mudah untuk memanfaatkan momentum
Indonesia diproyeksikan mencapai 305 tersebut, karena ada beberapa negara yang
juta jiwa. gagal dalam mengelola bonus
Bonus demografi merupakan demografinya. Brazil dan Afrika Selatan
kondisi dimana populasi usia produktif menjadi contohnya, dimana bonus
lebih banyak dari usia non-produktif demografi di Brazil dimulai awal 1970-an
dengan rentang usia 15 sampai 64 tahun dan berakhir pada 2018 yang lalu. Ini
dalam evolusi yang dialami oleh negara diakibatkan karena kurangnya persiapan
tersebut. Indonesia sendiri diprediksi akan negara tersebut dalam mempersiapkan diri
mengalami puncak bonus demografi pada sejak awal periode bonus demografi
2030 mendatang. Tentunya hal ini menjadi dimulai. Faktor lainnya karena resesi
kabar positif bagi Indonesia untuk dapat ekonomi yang terjadi di Brazil telah
memanfaatkan bonus demografi tersebut banyak mempengaruhi sektor formal
seperti negara-negara di Asia yang sukses. sehingga pemerintah lebih
Negara di Asia yang telah berhasil memprioritaskan alokasi sumber daya
memanfaatkan bonus demografi adalah untuk kebutuhan jaring pengaman sosial
dan pensiun. Sedangkan untuk kasus dengan rasio ketergantungan yaitu rasio
Afrika Selatan, permasalahan utama terkait antara penduduk non-produktif terhadap
tingginya angka pengangguran. Terjadi penduduk usia produktif. Keuntungan
diskoneksi antara tingkat pertumbuhan ekonomis akibat penurunan rasio
angkatan kerja yang tidak bisa diimbangi ketergantungan disebut dengan bonus
oleh tingkat pertumbuhan lapangan demografi atau dikenal dengan
pekerjaan. Kedua negara tersebut sama- demographic dividend atau demographic
sama memiliki masalah dibidang giff. Turunnya rasio ketergantungan pada
pendidikan yang berimbas pada penciptaan suatu saat akan mencapai titik terendah
sumber daya manusia yang unggul dan berbalik meningkat kembali, pada saat
dibidang ketenagakerjaan. menunjukkan angka yang paling terendah
Maka dari itu, tujuan dalam yang biasanya berada di bawah 50%,
penulisan ini untuk mengetahui tantangan disebut dengan jendela kesempatan (The
angkatan kerja Indonesia dalam Window of Opportunity) dimana
menghadapi bonus demografi menuju kesempatan tersebut sangat singkat hanya
generasi emas dengan melihat kebijakan terjadi satu kali saja dalam satu dekade
yang telah diambil oleh pemerintah seluruh perjalanan kehidupan penduduk.
dibidang ketenagakerjaan. Untuk itu, Sedangkan menurut Noor dalam
sangat penting bagi kita mengetahui Mukri (2018), bonus demografi
strategi dan langkah apa saja yang diambil merupakan kesempatan emas yang dapat
oleh pemerintah dalam menyikapi dinikmati suatu negara, sebagai akibat dari
permasalahan tersebut agar negara ini besarnya proporsi penduduk produktif
dapat memanfaatkan momentum bonus rentang usia antara 15-40 tahun dalam
demografi dengan baik. evolusi kependudukan yang dialaminya.
Bonus demografi merupakan masa transisi
KAJIAN LITERATUR demografi, yaitu terjadinya penurunan
Bonus Demografi tingkat kematian yang diikuti dengan
Menurut Astuti dan Soertamiyati penurunan tingkat kelahiran dan dapat
(2016), dinamika penduduk menyebabkan digunakan untuk meningkatkan
transisi demografi ada masa dimana terjadi pertumbuhan ekonomi dengan
penurunan fertilitas dalam jangka panjang memanfaatkan penduduk usia produtif
yang menyebabkan perubahan struktur secara optimal. Dengan demikian, bonus
penduduk terutama penduduk usia demografi akan menjadi kesempatan besar,
produktif dan non-produktif diidentifikasi jika banyaknya penduduk usia produktif
seimbang dengan ketersediaan lapangan memenuhi kebutuhan masyarakat.
pekerjaan. Menurut Undang-undang No. 13 Tahun
2003 Tentang Ketenagakerjaan Pasal 8
Ketenagakerjaan mengenai perencanaan tenaga kerja dan
Badan Pusat Statistik informasi ketenagakerjaan meliputi:
mendefinisikan tenaga kerja (manpower) kesempatan kerja, pelatihan kerja,
sebagai seluruh penduduk dalam usia kerja produktivitas tenaga kerja, hubungan
(15 tahun keatas) yang berpotensi industrial, kondisi lingkungan kerja,
memproduksi barang dan jasa. BPS pengupahan dan kesejahteraan tenaga
(Badan Pusat Statistik) membagi tenaga kerja. Masalah ketenagakerjaan terus-
kerja (employed), yaitu: menerus mendapat perhatian dari berbagai
pihak, seperti pemerintah, lembaga
1. Tenaga kerja penuh (full
pendidikan, masyarakat dan keluarga.
employed), adalah tenaga kerja
Pemerintah melihat masalah
yang mempunyai jumlah jam kerja
ketenagakerjaan sebagai salah satu bahkan
> 35 jam dalam seminggu dengan
sentral pembangunan nasional, karena
hasil kerja tertentu sesuai dengan
ketenagakerjaan itu pada hakikatnya
uraian tugas;
adalah tenaga pembangunan yang banyak
2. Tenaga kerja tidak penuh atau
sumbangannya terhadap keberhasilan
setengah pengangguran (under
pembangunan bangsa termasuk
employed), adalah tenaga kerja
pembangunan di sektor ketenagaan itu
dengan jam kerja < 35 jam
sendiri. Dimana pembangunan
seminggu; dan
ketenagakerjaan bertujuan untuk:
3. Tenaga kerja yang belum bekerja
atau sementara tidak bekerja 1. Memberdayakan dan
(unemployed), adalah tenaga kerja mendayagunakan tenaga kerja
dengan jam kerja 0 > 1 jam secara optimum,
perminggu. 2. Menciptakan pemerataan
kesempatan kerja dan penyediaan
Menurut Undang-undang Nomor
tenaga kerja yang sesuai dengan
13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan,
pembangunan nasional,
tenaga kerja adalah setiap orang yang
3. Memberikan perlindungan bagi
mampu melaksanakan pekerjaan baik di
tenaga kerja dalam mewujudkan
dalam maupun di luar hubungan kerja
kesejahteraannya, dan
guna menghasilkan barang dan jasa untuk
4. Meningkatkan kesejahteraan tenaga 1. Tenaga kerja umumnya tersedia di
kerja dan keluarganya. pasar tenaga kerja dan biasanya
siap untuk digunakan dalam suatu
Dalam pembangunan
proses produksi barang dan jasa.
ketenagakerjaan, pemerintah diharapkan
Kemudian perusahaan atau
dapat menyusun dan menetapkan
penerima tenaga kerja meminta
perencanaan tenaga kerja. Perencanaan
tenaga kerja dari pasar tenaga
tenaga kerja dimaksudkan agar dapat
kerja. Apabila tenaga kerja tersebut
dijadikan dasar dan acuan dalam
telah bekerja, maka mereka akan
penyusunan kebijakan. Strategi dan
menerima imbalan berupa upah
implementasi program pembangunan
atau gaji.
ketenagakerjaan yang berkesinambungan.
2. Tenaga kerja yang terampil
Sebagian besar manusia di muka bumi
merupakan potensi sumber daya
Indonesia menyadari bahwa dalam
manusia (SDM) yang sangat
pelaksanaan pembangunan nasional,
dibutuhkan pada setiap perusahaan
tenaga kerja memiliki peran dan
untuk mencapai tujuan.
kedudukan yang sangat penting sebagai
pelaku (actor) dalam mencapai tujuan Tenaga kerja atau manpower terdiri
pembangunan. Sejalan dengan itu, dari angkatan kerja dan bukan angkatan
pembangunan ketenagakerjaan diarahkan kerja. Angkatan kerja adalah tenaga kerja
untuk meningkatkan kualitas dan atau penduduk dalam usia kerja yang
kontribusinya dalam pembangunan serta bekerja atau yang mempunyai pekerjaan
melindungi hak dan kepentingannya sesuai namun untuk sementara sedang tidak
dengan harkat dan martabat kemanusiaan. bekerja dan yang mencari pekerjaan.
Pembangunan ketenagakerjaan Angkatan kerja terdiri dari dua golongan,
diselenggarakan atas asas keterpaduan dan yaitu: 1). golongan yang bekerja, yaitu
kemitraan. Tenaga kerja adalah orang yang mereka yang melakukan pekerjaan dengan
bekerja atau mengerjakan sesuatu, orang maksud memperoleh upah, atau
yang mampu melakukan pekerjaan, baik di memperoleh pendapatan atau keuntungan,
dalam maupun di luar hubungan kerja. baik mereka yang bekerja penuh maupun
tidak bekerja penuh; 2). golongan yang
Sitanggang dan Nachrowi,
menganggur, yaitu mereka yang tidak
memberikan ciri-ciri tenaga kerja yang
bekerja dan sedang aktif mencari
antara lain:
pekerjaan menurut waktu tertentu atau
mereka yang sudah pernah bekerja tetapi maka dapat disimpulkan bahwa tenaga
sudah menganggur dan mencari pekerjaan. kerja di Indonesia adalah penduduk yang
telah berusia 15 tahun ke atas yang ikut
Golongan yang termasuk bukan
berpartisipasi dalam proses produksi untuk
angkatan kerja ialah tenaga kerja atau
menghasilkan barang dan jasa guna
penduduk dalam usia kerja yang tidak
memenuhi kebutuhan masyarakat.
bekerja, tidak mempunyai pekerjaan dan
sedang tidak mencari pekerjaan, yakni METODE PENELITIAN
orang-orang yang kegiatannya bersekolah Dalam melakukan sebuah
(pelajar, mahasiswa), mengurus rumah penyusunan jurnal ilmiah harus dilakukan
tangga (maksudnya Ibu-Ibu yang bukan penyusuan data yang sistematis untuk
wanita karir), serta menerima pendapatan memudahkan langkah-langkah yang akan
tapi bukan merupakan imbalan langsung diambil. Dalam penelitian ini penulis
dan jasa kerjanya (pensiun, penderita cacat menggunakan metode pengumpulan data
yang mendapat sumbangan). Kedua studi literatur. Studi literatur merupakan
golongan dalam kelompok angkatan kerja metode pengumpulan data yang diarahkan
sewaktu-waktu dapat menawarkan jasa kepada pencarian data informasi melalui
untuk bekerja. Oleh sebab itu, kelompok dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis,
ini sering juga dinamakan sebagai jurnal-jurnal, buku-buku yang dapat
potential labor force. Kenyataan juga mendukung dalam proses penulisan.
menunjukkan bahwa tidak semua tenaga Tujuannya agar mendapatkan teori
kerja atau penduduk dalam usia kerja siap yang relefan dengan permasalahan yang
untuk bekerja, karena sebagian mereka ditemukan. Dalam penyusunan jurnal ini,
masih bersekolah, mengurus rumah tangga data yang diambil adalah jenis data
dan golangan lain-lain sebagai penerima kualitatif. Karena dalam penyusunan jurnal
pendapatan. Dengan kata lain, semakin ini data yang dikumpulkan bersumber dari
besar jumlah orang yang bersekolah dan teori atau pernyataan dalam bentuk kata-
yang mengurus rumah tangga, semakin kata atau tulisan yang berasal dari jurnal.
kecil penyediaan tenaga kerja. Jumlah
yang siap kerja dan yang belum bersedia PEMBAHASAN
untuk bekerja, dipengaruhi oleh kondisi Peluang Bonus Demografi
masing-masing keluarga, kondisi ekonomi Bonus demografi memberikan
dan sosial secara umum, dan kondisi pasar berbagai peluang bagi suatu negara untuk
kerja itu sendiri. Dari pengertian tersebut, berkembang dan meningkatkan
kesejahteraannya. Menurut Sri pentingnya peraturan tentang hubungan
Moertiningsih Adioetomo dalam Agustini industrial pada masa revolusi industri 4.0,
(2018), keuntungan dari bonus demografi maka sangat penting kesadaran tersebut
berupa potensi peningkatan produk diturunkan menjadi kebijakan.
domestik bruto (PDB), usia produktif lebih Selain potensi dari kebijakan
banyak dibanding tidak produktif, pemerintah, saat ini muncul pula berbagai
memiliki kesempatan untuk bekerja, dan inkubasi bisnis berbasis teknologi atau
menstimulasi pertumbuhan ekonomi. start-up. Contohnya seperti Asosiasi e-
Menurut kajian World Economic Commerce Indonesia, Indigo Inkubator
Forum, dalam Agustini (2)018, pada tahun yang dikembangkan oleh Telkom, Ciputra
2022 sekitar 54% tenaga kerja Gepi Incubator yang dibina oleh swasta,
membutuhkan reskilling dan upskilling. Mandiri Inkubator Bisnis yang
Upaya tersebut menjadi sebuah kebutuhan dikembangkan Bank Mandiri, Skystar
agar data bersaing di era industri 4.0, Ventures, dan lainnya. Berbagai inkubator
dimana terdapat perkembangan teknologi bisnis tersebut ada yang memfasilitasi
dan perubahan proses produksi dan fasilitas usaha dan teknologi, modal usaha,
layanan. Diproyeksikan untuk melakukan hingga pendampingan. Hal tersebut
hal tersebut dibutuhkan waktu sekitar merupakan potensi bagi generasi muda
enam hingga 12 bulan untuk melakukan untuk mengembangkan usaha di berbagai
reskilling dan upskilling. bidang dengan memanfaatkan teknologi
Berbagai pihak di Indonesia harus 4.0. Sehingga dapat bersaing di era industri
memanfaatkan peluang bonus demografi 4.0 bukan hanya sebagai staf, tetapi juga
semaksimal mungkin. menjadi pelaku usaha.
Terdapat peluang dari program-
Tantangan Bonus Demografi
program yang dilakukan pemerintah untuk
Bonus demografi yang didapatkan
mempersiapkan sumber daya manusia
oleh Indonesia juga memiliki beberapa
Indonesia menghadapi perubahan akibat
risiko. Apabila potensi bonus demografi
revolusi industri 4.0 dan pada saat yang
tidak dapat dimanfaatkan dengan baik,
sama mengantisipasi bonus demografi.
maka terdapat potensi masalah sosial dan
Seperti upaya Kementerian Tenaga Kerja
ekonomi yang akan ditimbulkan. Seperti
untuk memodernisasi Balai Latihan Kerja
pengangguran yang tinggi, konflik sosial,
(BLK) dan program magang dibidang
kriminalitas, tenaga kerja dengan tingkat
teknologi digital. Dari Kementerian
pendidikan yang rendah, dan lain-lain.
Tenaga Kerja juga telah menyadari
Indonesia harus belajar dari kerja. Sehingga sekitar 53% generasi
kegagalan Brazil dan Afrika Selatan dalam milenial di Afrika Selatan menganggur
mengkapitalisasi peluang bonus karena tidak terserap pasar tenaga kerja.
demografi. Periode bonus demografi di Tantangan berikutnya yaitu
Brazil dimulai awal 1970-an dan berakhir bagaimana bonus demografi Indonesia
pada 2018 yang lalu. Brazil dianggap dapat memanfaatkan revolusi industri 4.0
gagal mempersiapkan diri sejak awal yang sedang terjadi pada saat yang sama.
periode bonus demografi dimulai. Resesi Apabila sumber daya manusia Indonesia
ekonomi yang terjadi di Brazil telah tidak disiapkan dengan baik, maka bonus
banyak mempengaruhi sektor formal demografi Indonesia akan menjadi beban
sehingga pemerintah lebih dan masalah. Hal ini karena revolusi
memprioritaskan alokasi sumber daya industri 4.0 membutuhkan tenaga kerja
untuk kebutuhn jaring pengaman sosial dengan kemampuan teknologi, berpikir
dan pensiun. Hal tersebut mengakibatkan kritis, hingga kreativitas. Apabila bonus
defisit anggaran yang sangat besar demografi Indonesia didominasi oleh
sehingga Brazil tidak mampu sumber daya manusia dengan keahlian
mengalokasikan sumber daya yang cukup dasar, maka kemungkinan besar akan
untuk penyediaan akses pendidikan yang digantikan oleh teknologi.
berkualitas, infrastruktur, kesehatan, dan Revolusi industri merupakan
penyediaan lapangan pekerjaan. proses perubahan proses produksi dalam
Selain itu, untuk kasus Afrika waktu cepat dan membutuhkan adaptasi
Selatan, permasalahan utama terkait tenaga kerja dalam waktu singkat. Menurut
tingginya angka pengangguran. Terjadi analisis World Economic Forum pada
diskoneksi antara tingkat pertumbuhan Report Future of Jobs, tantangan di bidang
angkatan kerja yang tidak bisa diimbangi tenaga kerja adalah skill gaps atau
oleh tingkat pertumbuhan lapangan kesenjangan antara kebutuhan keahlian
pekerjaan. Hal ini akibat adanya skill dengan kapasitas yang dimiliki oleh tenaga
mismatch antara apa yang dibutuhkan oleh kerja. Terdapat beberapa pilihan yang
dunia kerja dengan apa yang bisa dapat dilakukan oleh perusahaan, seperti
ditawarkan oleh pekerja. Mismatch yang mengganti keseluruhan tenaga kerja
ada disebabkan karena kualitas pendidikan dengan staf baru yang memiliki kapasitas
yang kurang baik dan kegagalan yang dibutuhkan. Kedua, melakukan
pemerintah meng-link-an antara kurikulum otomasi pada setiap tugas yang dibutuhkan
pendidikan dengan kebutuhan pasar tenaga dan menggantikan dengan mesin secara
keseluruhan. Ketiga, melakukan Tantangan ketiga, yakni Indonesia
peningkatan kapasitas tenaga kerja yang membutuhkan ekosistem ketenagakerjaan
telah ada agar memiliki keahlian yang yang lebih baik, terutama yang mengarah
relevan. kepada pasar kerja fleksibel dan
perkembangan dunia saat ini. Ekosistem
Tantangan Angkatan Kerja
ketenagakerjaan yang fleksibel, akan
Menurut Dirjen Binalattas
memudahkan investor masuk guna
Kemnaker Bambang Satrio Lelono
terciptanya lapangan kerja yang masif bagi
terdapat empat tantangan dalam angkatan
angkatan kerja. Tantangan keempat
kerja. Tantangan ketenagakerjaan yang
menghadapi revolusi industri 4.0, angkatan
pertama, yakni profil angkatan kerja masih
kerja Indonesia harus adaptif dan berpikir
minim akan keterampilan di tengah dunia
cepat guna menghadapi perubahan
kerja yang terus berubah. Hal ini
teknologi informasi yang masif saat ini
disebabkan 60 persen kompetensi tenaga
serta membuat transformasi industri untuk
kerja nasional adalah lulusan/tamatan SD-
menyiapkan adanya pekerjaan baru di
SMP. Maka dari itu, konsekuensinya
masa depan. Selain itu, empat tantangan
tenaga kerja lebih banyak terserap di
bonus demografi ini harus diiriingi
industri padat karya. bonus demografi akan
pemanfaatan teknologi digital agar
mejadi berkah jika angkatan kerja
berdampak positif dalam mendorong
produktif yang mendominasi jumlah
tumbuhnya generasi milenial menjadi
penduduk bisa terserap pada pasar kerja
pemimpin dalam e-commerce, start up,
secara baik. Sebaliknya, bonus demografi
dan pengembangan ekonomi digital di
menjadi bencana demografi jika angkatan
Indonesia.
kerja tidak terserap pasar kerja dengan
Menurut Bambang Satrio, bonus
baik.
demografi ini tidak secara otomatis
Tantangan kedua adalah bonus
dinikmati begitu saja. Untuk
demografi harus direspons sebagai sebuah
memanfaatkannya, perlu didukung oleh
keberkahan yang berdampak positif bagi
kebijakan yang sesuai seperti perbaikan
pembangunan sumber daya manusia yang
dan peningkatan pelayanan kesehatan,
unggul. Dimulai dengan prioritas di sektor
keterampilan melalui pendidikan dan
kesehatan dan dilanjutkan dengan
pelatihan, dan pengendalian jumlah
memperkuat pembangunan di sektor
penduduk, serta kebijakan ekonomi yang
vokasi.
mendukung fleksibilitas dan keterbukaan
pasar kerja.
Kebijakan Ketenagakerjaan usaha atau industri. Sementara up-skilling
Sumber daya manusia (SDM) yang merupakan pelatihan bagi pekerja yang
berkompeten adalah syarat mutlak untuk ingin meningkatkan kompetensi ataupun
dapat bersaing di era Revolusi Industri 4.0. karirnya. Re-skilling merupakan pelatihan
Berkaitan dengan hal itu, Kementerian bagi pekerja yang terdampak PHK atau
Ketenagakerjaan (Kemnaker) kehilangan pekerjaan maupun alih profesi
mengeluarkan berbagai kebijakan dan (karier baru), sehingga tetap bisa
program untuk meningkatkan akses dan mendapatkan pekerjaan.
mutu pelatihan vokasi guna menyiapkan Kebijakan lainnya adalah
SDM kompeten dan berdaya saing. Pemagangan Nasional, yaitu program
Kebijakan tersebut adalah pemagangan berdasarkan jabatan kerja
menetapkan pelatihan kerja berbasis yang telah dicanangkan oleh Presiden Joko
kompetensi yang inklusif atau tidak Widodo di Karawang, Jawa Barat, pada 23
mempersyaratkan (batasan) usia maupun Desember 2016. Ada juga program
latar belakang pendidikan, sehingga Pemagangan Luar Negeri yang
masyarakat mempunyai akses atau dilaksanakan bersama-sama dengan
kesempatan untuk memiliki skill atau perusahaan-perusahaan di luar negeri
keterampilan. Kedua, Program 3R, yaitu melalui kerjasama dengan Sending
Re-orientasi, Revitalisasi dan Re-Branding Organization (IM Japan, Shikamachi, dan
Balai Latihan Kerja (BLK) milik lainnya). Melalui program ini, tenaga kerja
pemerintah (UPTP). Program ini ditujukan Indonesia diharapkan dapat
untuk mempercepat dan masifikasi mengembangkan dan memacu dirinya
produksi SDM yang kompeten di berbagai sehingga memenuhi standar internasional
bidang kejuruan prioritas, sekaligus dan akhirnya mampu bersaing di pasar
meningkatkan relevansi keluaran BLK global.
sesuai kebutuhan pasar kerja.
Ketiga, program Triple Skilling, Program Kartu Prakerja
yaitu Skilling, Up-skilling dan Re-skilling. Program Kartu Prakerja, menurut
Skilling merupakan pelatihan bagi calon Peraturan Presiden (Perpres) 36 Tahun
2020 tentang Pengembangan Kompetensi
tenaga kerja yang belum siap untuk
Kerja Melalui Program Kartu Prakerja,
bekerja. Program ini merupakan bridging adalah program pengembangan
program akibat lulusan pendidikan formal kompetensi kerja yang ditujukan untuk
pencari kerja, pekerja/buruh yang terkena
yang mismatch dengan kebutuhan
pemutusan hubungan kerja, dan/atau
kompetensi yang dibutuhkan di dunia
pekerja/ buruh yang membutuhkan Dalam penyelenggaraan Program
peningkatan kompetensi. Tujuan Program Kartu Prakerja, menurut Pasal 17 Perpres
Kartu Prakerja, berdasarkan Perpres ini ini, Komite dibantu oleh Tim Pelaksana
yaitu mengembangkan kompetensi dan Manajemen Pelaksana. Ketentuan
angkatan kerja, meningkatkan lebih lanjut mengenai mekanisme tata
produktivitas dan daya saing angkatan kerja Tim Pelaksana dan Manajemen
kerja. Pelaksana, menurut Pasal 24, diatur
Dalam Perpres tersebut, Kartu dengan Peraturan Menteri yang
Prakerja diberikan kepada Pencari menyelenggarakan koordinasi,
Pekerja/Buruh yang terkena PHK atau sinkronisasi, dan pengendalian urusan
Pekerja/ Buruh yang membutuhkan kementerian dalam penyelenggaraan
peningkatan Kompetensi Kerja dengan pemerintahan dibidang perekonomian
syarat yaitu: sebagai Ketua Komite. ‘
1. Warga negara Indonesia; Pendanaan yang diperlukan bagi
2. Berusia paling rendah 18 (delapan pelaksanaan Program Kartu Prakerja
belas) tahun; dan bersumber dari Anggaran Pendapatan dan
3. Tidak sedang mengikuti Belanja Negara yang dianggarkan pada
pendidikan formal. Bagian Anggaran Bendahara Umum
Kartu Prakerja sebagaimana Negara. Pemerintah Daerah, menurut
dimaksud dalam Pasal 3 ayat (2) Prepres ini, memberikan dukungan dalam
digunakan untuk mendapatkan manfaat pelaksanaan Program Kartu Prakerja
pelatihan dan insentif. Untuk mendapatkan dalam bentuk:
Kartu Prakerja, menurut Perpres ini, calon 1. Sosialisasi pelaksanaan Program
penerima wajib mendaftarkan diri pada Kartu Prakerja;
Program Kartu Prakerja yang dilakukan 2. Penyediaan data lembaga Pelatihan
secara daring melalui situs resmi Program yang berkualitas di masing-masing
Kartu Prakerja. Menurut Perpres ini, daerah;
Penyaluran dana Kartu Prakerja digunakan 3. Penyediaan data kebutuhan tenaga
untuk melakukan pembayaran: a. biaya kerja oleh industri di daerah; dan
Pelatihan: b. Insentif biaya mencari kerja; 4. Fasilitasi pendaftaran peserta dari
dan c. Insentif pengisian survei evaluasi, pemilihan jenis pelatihan pada
yang akan diatur dengan Peraturan Menteri Program Kartu Prakerja.
yang menyelenggarakan urusan Selain itu, Pemerintah Daerah
pemerintahan di bidang keuangan. dapat memberikan dukungan seperti sistem
Dalam rangka penyelenggaraan berbagi biaya pendanaan Program Kartu
Program Kartu Prakerja, dengan Peraturan Prakerja dan pendampingan kepada
Presiden ini, dibentuk Komite Cipta Kerja, penerima manfaat Program Kartu Prakerja
yang selanjutnya disebut Komite yang dan usaha kecil menengah dan segala
mempunyai tugas sebagai berikut: biaya yang diperlukan Pemerintah Daerah
1. Merumuskan dan menyusun untuk mendukung pelaksanaan Program
kebijakan Program Kartu Prakerja; Kartu Prakerja dibebankan pada Anggaran
2. Melakukan pengendalian dan Pendapatan dan Belanja Daerah. Dalam
evaluasi pelaksanaan Program pelaksanaan Program Kartu Prakerja,
Kartu Prakerja. menurut Pasal 31, seluruh
kementerian/lembaga dan Pemerintah Daerah wajib memberikan dukungan atas
pelaksanaan Peraturan Presiden ini.
industri 4.0 membutuhkan tenaga kerja
dengan kemampuan teknologi, berpikir
PENUTUP
kritis, hingga kreativitas.
Simpulan
Terdapat empat tantangan bagi
Bonus demografi merupakan
angkatan kerja dimana salah satunya ialah
kondisi dimana populasi usia produktif
Indonesia membutuhkan ekosistem
lebih banyak dari usia non-produktif
ketenagakerjaan yang lebih baik, terutama
dengan rentang usia 15 sampai 64 tahun
yang mengarah kepada pasar kerja
dalam evolusi yang dialami oleh negara
fleksibel dan perkembangan dunia saat ini.
tersebut. Indonesia sendiri diprediksi akan
Maka dari itu, pemerintah membuat
mengalami puncak bonus demografi pada
kebijakan dibidang ketenagakerjaan yang
2030 mendatang. Tentunya akan menjadi
salah satunya adalah Program Kartu
tantangan tersendiri bagi Indonesia untuk
Prakerja yang bertujuan mengembangkan
mengelola sumber daya manusianya dalam
kompetensi angkatan kerja, meningkatkan
menghadapi bonus demografi. Keuntungan
produktivitas dan daya saing angkatan
dari bonus demografi berupa potensi
kerja.
peningkatan produk domestik bruto
(PDB), usia produktif lebih banyak
Saran
dibanding tidak produktif, memiliki
Berdasarkan uraian hasil penelitian,
kesempatan untuk bekerja, dan
maka dapat dikemukakan beberapa saran
menstimulasi pertumbuhan ekonomi.
sebagai berikut:
Tidaklah mudah untuk memanfaatkan
1. Penyediaan lapangan kerja harus
momentum tersebut, karena ada beberapa
mengarah pada sektor yang mampu
negara yang gagal dalam mengelola bonus
menampung tingginya jumlah
demografinya.
penduduk usia kerja disertai
Tantangannya yakni bagaimana
dengan distribusi yang merata
bonus demografi Indonesia dapat
sehingga dapat menghindari
memanfaatkan revolusi industri 4.0 yang
migrasi yang besar dari penduduk
sedang terjadi pada saat yang sama.
usia muda ke kota yang nantinya
Apabila sumber daya manusia Indonesia
akan menimbulkan permasalahan
tidak disiapkan dengan baik, maka bonus
kembali. Tentunya perlu adanya
demografi Indonesia akan menjadi beban
dan masalah. Hal ini karena revolusi
kerja sama dengan stakeholder- Lampung: Sekolah Tinggi Ilmu
stakeholder terkai. Ekonomi Prasetiya Mandiri.
2. Diperlukan kebijakan-kebijakan Mukri, Syarifah Gustiawati. 2018.
strategis yang pada intinya tepat Menyongsong Bonus Demografi
pada sasaran dan memiliki prospek Indonesia. _. Volume 2 (6a), _.
jangka panjang. Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah.
3. Sektor pendidikan juga perlu Setyowati, Retno, dkk. 2019. Peluang dan
diperhatikan, terlebih rata-rata usia Tantangan Provinsi Jawa Tengah
pendidikan Indonesia masih Menghadapi Bonus Demografi dan
rendah. Sehingga, pembuatan Terciptanya Generasi Emas: Kajian
kurikulum yang prediktif dan Analisis Aspek Pendidikan,
efektif akan sangat membantu guna Kesehatan, Ketenagakerjaan Data
menyiapkan angkatan kerja yang Kependudukan 2018. Jurnal Ilmiah
berkualitas. Kesehatan dan Aplikasinya.
Volume 7 (2), halaman 67-73.
Surakarta: Universitas Sebelas
DAFTAR PUSTAKA Maret.
Subandowo, M. 2017. Peradaban dan
Artikel Ilmiah
Produktivitas dalam Perspektif
Adam, Latif. 2016. Membangun Daya
Bonus Demografi serta Generasi Y
Saing Tenaga Kerja Indonesia
dan Z. Jurnal Pendidikan Sains
Melalui Peningkatan Produktivitas.
Sosial dan Kemanusiaan. Volume
Jurnal Kependudukan Indonesia.
10 (2), halaman 191-208.
Volume 11 (2), halaman 71-84.
Surabaya: Universitas PGRI Adi
Jakarta: Lembaga Ilmu
Buana.
Penegtahuan Indonesia.
Umar, Muhammad Agus. 2017. Bonus
Astuti, Hesti Widi dan Soetarmiyati, Nani.
Demografi Sebagai Peluang dan
2016. Mengukur Peluang dan
Tantangan Pengelolaan Sumber
Ancaman Bonus Demografi
Daya Alam di Era Otonomi
Terhadap Kualitas Sumberdaya
Daerah. Genta Mulia. Volume 3
Manusia Dalam Pembangunan
(2), halaman 90-99. Tidore
Ekonomi di Bandar Lampung.
Kepulauan: Universitas Bumi
Jurnal Bisnis Darmajaya. Volume
Hijrah Maluku Utara.
2 (1), halaman 57-76. Bandar
Peraturan https://m.detik.com/news/berita/d-
Peraturan Presiden (Perpres) 36 Tahun 4975893/berapa-jumlah-penduduk-
2020 tentang Pengembangan indonesia-2020-naik-atau-turun.
Kompetensi Kerja Melalui Program https://m.republika.co.id/amp/pudjvt349.
Kartu Prakerja. https://nasional.tempo.co/amp/1251396/ha
Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 dapi-bonus-demografi-angkatan-
Tentang Ketenagakerjaan. kerja-miliki-empat-tantangan.
https://prakerja.kemnaker.go.id/.
Media Online https://setkab.go.id/presiden-teken-
https://amp.lokadata.id/amp/bonus- perpres-36-tahun-2020-tentang-
demografi-dan-profil-tenaga-kerja- pengembangan-kompetensi-kerja-
kita. melalui-program-kartu-prakerja/.
https://amp.suara.com/bisnis/2019/10/03/1 https://www.bkkbn.go.id/detailpost/bonus-
60000/ini-kebijakan-kemnaker- demografi-meningkatkan-kualitas-
untuk-dorong-kompetensi-sumber- penduduk-melalui-keluarga.
daya-manusia. https://www.bps.go.id/subject/28/pendidik
https://forbil.org/id/article/251/peluang- an.html.
dan-tantangan-bonus-demografi- https://www.kemenkeu.go.id/publikasi/ber
indonesia-dalam-era-revolusi- ita/tiga-isu-utama-sdm-indonesia-
industri-40. dalam-angkatan-kerja/.
https://geotimes.co.id/opini/selisik-bonus- https://www.sayangi.com/2020/02/15/160
demografi-dan-potret-tenaga-kerja- 212/news/belajar-mengelola-
indonesia/. bonus-demografi-kasus-jepang-
http://ksp.go.id/bonus-demografi- brazil-dan-afrika-selatan.
pendidikan-dan-ketenagakerjaan/.

Anda mungkin juga menyukai