Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

MANAJEMEN STRATEGI
”FORMULASI STRATEGI”

DISUSUN OLEH :

MUH. TASRIF HASBI (A021181349)


YULIANA TAHIR (A031171002)
BEATRIX SALUDUNG (A031171024)
JESSICA MARTHEN DELU (A031171025)
ASDAR RAHMAN (A031171031)
RESKY ANDRIANI JALIL (A031171336)
MUH. ALFATWA RESKY (A031171527)

UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
2020
KATA PENGANTAR

                  Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat rahmat
dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah Manajemen Strategi. Kami
berharap dengan adanya makalah ini dapat menambah wawasan bagi kita semua
tentang Formulasi Strategi. Kami juga berterima kasih kepada Ibu Dra. Andi Reni,
M.Si. Ph. D selaku dosen pembimbing dalam mata kuliah Manajemen Strategi
yang telah memberi tugas makalah ini.
                  Makalah ini tentunya masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kami
meminta maaf jika terdapat kesalahan dalam penulisan makalah ini dan kami
sangat mengharapakan masukan, kritik dan saran demi kesempurnaan makalah
ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pembaca.

                                                                            Makassar, 06 April 2020

                                                                              Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL .......................................................................................i


KATA PENGANTAR .......................................................................................ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................1
1.1. Latar Belakang ...............................................................................1
1.2. Rumusan Masalah...........................................................................1
1.3. Tujuan Penulisan.............................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................3
2.1 PENGERTIAN STRATEGI ...........................................................3
2.2 MANAJEMEN STRATEJIK..........................................................3
2.3 FORMULASI STRATEGI..............................................................4
2.4 MENGEMBANGKAN VISI DAN TUJUAN JANGKA
PANJANG.........................................................................................5
2.5 ANALISIS EKSTERNAL................................................................7
2.6 ANALISIS INTERNAL...................................................................10
2.7 ALTERNATIF STRATEGI............................................................11
2.8 PENENTUAN DAN PEMILIHAN STRATEGI YANG
PALING SESUAI.............................................................................12
BAB III PENUTUP.............................................................................................13
3.1 Kesimpulan........................................................................................13
3.2 Saran..................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................14

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Hal yang harus dilakukan oleh manajemen perusahaan adalah menentukan
cara untuk mencapai arah yang telah ditentukan dalam sebuah strategi. Atas dasar
alasan itulah maka proses manajemen strategi berikutnya adalah melakukan
formulasi strategi. Untuk keperluan formulasi strategi ini manajemen perusahaan
sangat memerlukan dan mengandalkan hasil analisis lingkungan dalam hal
menyediakan data dan informasi yang dibutuhkan untuk memulai proses
formulasi strategi ini.
Sebelum proses strategi dimulai, biasanya beberapa pertanyaan mendasar
harus terjawab terlebih dahulu oleh manajemen perusahaan. Karena
bagaimanapun pertanyaan tersebut diharapkan mampu menyediakan suatu
kerangka umum untuk menganalisis situasi perusahaan secara obyektif, yang
selanjutnya dapat membantu manajemen dalam melakukan formulasi strategi
secara lebih efektif. Untuk memperjelas telaah mengenai manajemen strategi
dalam makalah ini, kami akan mencoba menjabarkan ”formulasi strategi.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah yang dibahas dalam makalah ini:
a. Apa yang dimaksud dengan strategi?
b. Apa yang dimaksud dengan manajemen stratejik?
c. Bagaimana bentuk dari formulasi strategi?
d. Bagaimana mengembangkan visi dan tujuan jangka panjang?
e. Bagaimana analisis eksternal dari formulasi strategi?
f. Bagaimana analisis internal dari formulasi strategi?
g. Apa yang dimaksud alternative strategi?
h. Bagaimana penentuan dan pemilihan strategi yang paling sesuai?

1
1.3 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan dalam makalah ini:
a. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan strategi.
b. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan manajemen stratejik.
c. Untuk memahami bentuk dari formulasi strategi.
d. Untuk memahami cara mengembangkan visi dan tujuan jangka panjang.
e. Untuk memahami analisis eksternal dari formulasi strategi.
f. Untuk memahami internal dari formulasi strategi.
g. Untuk mengetahui yang dimaksud alternatif strategi.
h. Untuk memahami penentuan dan pemilihan strategi yang paling sesuai.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN STRATEGI


Menurut James Brian Quinn (1980) strategi merupakan “pola atau
rencana yang mengintregasikan  tujuan-tujuan utama, kebijakan-kebijakan,
urutan-urutan aksi ke dalam keseluruhan yang terkait”. 
Menurut William Hence (1985) mendifinisikan strategi sebagai “konsentrasi dari
sumber-sumber pada peluang-peluang bagi keunggulan kompetitif”.
Dari dua definisi itu dapat dipahami bahwa strategi adalah cara untuk mencapai
tujuan dengan melibatkan semua faktor andalan dalam organisasi secara strategik.
Sedangkan formulasi adalah bentuk penyederhanaan situasi nyata menjadi bentuk
matematis.

2.2 MANAJEMEN STRATEJIK


Untuk membuat strategi perusahaan diperlukan pemahaman mengenai
manajemen stratejik. Manajemen stratejik dapat didefinisikan sebagai seni dan
ilmu pengetahuan dalam membuat (formulasi), menerapkan dan mengevaluasi
keputusan antar fungsi (cross-functional) yang membuat suatu organisasi dapat
mencapai tujuannya (David 2009: 36).
David (2009), menyatakan bahwa orang yang berkepentingan dalam
pembuatan strategi tidak hanya jajaran top eksekutif. Dalam perusahaan besar ada
empat tingkat strategi yaitu: korporasi, divisi, fungsional dan operasional,
sedangkan dalam perusahaan kecil hanya ada tiga tingkat strategi yaitu
perusahaan, fungsional dan operasional Setiap orang dalam tingkat strategi ini
sebaiknya turut serta dalam membuat perencanaan stratejik dan mengerti strategi
tingkat yang lain agar dapat bekerjasama, menfasilitasi, dan berkomitmen satu
sama lain. David (2009) mengatakan bahwa proses manajemen stratejik terdiri
dari tiga tahap, yaitu:
1. Formulasi strategi
2. Penerapan strategi

3
3. Evaluasi strategi
Manajemen stratejik dilakukan untuk memperoleh dan menjaga
competitive advantage. Perusahaan yang dapat melakukan apa yang lawannya
tidak dapat lakukan atau memiliki sesuatu yang lawannya inginkan adalah
pengertian dari competitive advantage (David, 2009). Dengan mempunyai
competitive advantage, perusahaan akan mampu bertahan dalam tingginya
persaingan saat ini.
Competitive advantage biasanya hanya bertahan untuk periode tertentu
saja, karena kompetitor akan meniru atau mengungguli competitive advantage
yang perusahaan punya. Itulah sebabnya perusahaan perlu untuk mencapai
sustainable competitive advantage. Hal ini dapat dilakukan dengan cara: (1) terus-
menerus beradaptasi terhadap perubahan dalam trend dan kejadian eksternal dan
kemampuan internal, kompetensi dan sumber daya; dan (2) membuat,
menerapkan, dan mengevaluasi strategi berdasarkan faktor-faktor diatas dengan
efektif (David, 2009).

2.3 FORMULASI STRATEGI


Perumusan strategik atau formulasi strategik merupakan proses
penyusunan langkah - langkah kedepan yang dimaksud untuk membangun visi
dan misi organisasi, menetapkan tujuan strategik dan keuangan perusahaan, serta
merancang strategik untuk mencapai tujuan tersebut dalam rangka menyediakan
costumer value terbaik. Para pakar biasanya menekankan bahwa agar analisis
SWOT benar- benar bermanfaat sebagai alat bantu dalam perumusan dan
penentuan strategi organisasi. Faktor-faktor kekuatan dan peluang di gabung
untuk memperoleh manfaat yang maksimal dan kelemahan serta ancaman juga di
gabung untuk meredam atau meminimalisirkan dampak negatifnya.  
Beberapa langkah yang perlu dilakukan perusahaan dalam merumuskan strategi,
yaitu:
1. Pengembangan visi, misi dan tujuan jangka Panjang
2. Mengidentifikasi peluang dan ancaman dari luar, serta kekuatan dan
kelemahan dari dalam organisasi

4
3. Mengembangkan alternative strategi
4. Penentuan strategi yang paling sesuai untuk diadopsi

Titik awal manajemen stratejik adalah mengidentifikasikan visi dan misi


perusahaan yang ada, tujuan, dan strategi, karena situasi dan kondisi perusahaan
saat ini dapat mencegah beberapa strategi atau bahkan dapat menentukan langkah
khusus apa yang harus diambil. Riset menunjukkan bahwa perusahaan yang
menggunakan konsep manajemen stratejik lebih menguntungkan dan sukses dari
perusahaan yang tidak menggunakan konsep manajemen stratejik. Perusahaan
yang menggunakan konsep manajemen stratejik menunjukkan peningkatan yang
signifikan dalam penjualan, keuntungan, dan produktifitas dibandingkan
perusahaan yang tidak mempunyai aktifitas perencanaan yang sistematis (David,
2009).
Untuk dapat bertahan dan bersaing, perusahaan harus mempunyai strategi
yang tepat. Dalam memformulasikan strategi, perusahaan harus membuat
pernyataan visi dan misi. Setelah itu melakukan analisis terhadap lingkungan
eksternal dan internal. Dari hasil itu perusahaan bisa menciptakan tujuan jangka
panjang dan terakhir membuat, mengevaluasi dan memilih strategi yang tepat.

2.4 MENGEMBANGKAN VISI DAN TUJUAN JANGKA PANJANG


Visi yang dimiliki oleh sebuah perusahaan merupakan suatu cita-cita
tentang keadaan di masa datang yang diinginkan untuk terwujud oleh seluruh
personel perusahaan, mulai dari jenjang yang paling atas sampai yang paling
bawah, bahkan pesuruh sekalipun. Cita-cita masa depan yang ada dalam benak
pendiri yang kira-kira mewakili seluruh anggota perusahaan inilah yang disebut
Pernyataan Visi. Visi perlu diekspresikan dengan baik agar mampu menjadi tema
yang mempersatukan semua unit dalam organisasi, menjadi media komunikasi
dan motivasi semua pihak, serta sebagai sumber kreativitas dan inovasi
organisasi. 
Misi adalah penjabaran secara tertulis mengenai visi, agar visi menjadi
mudah dimengerti atau jelas bagi seluruh staf perusahaan. Pernyataan dalam misi

5
lebih tajam dan lebih detail dibandingkan visi, karena dalam pernyataan misi
terkandung definisi yang jelas mencakup harapan seluruh pemangku kepentingan
atas kinerja perusahaan dalam jangka panjang. Para pemangku kepentingan yang
membuat misi berusaha menyediakan maksud yang akan dijadikan landasan bagi
penetapan tujuan serta pengambilan keputusan strategis yang bisa menyatukan
seluruh komponen perusahaan. 
David (2009) mengatakan bahwa pendekatan yang umum dilakukan untuk
membuat visi dan misi adalah pertama dengan memilih beberapa artikel mengenai
pernyataan visi dan misi, dan minta semua manager untuk membacanya sebagai
dasar informasi. Kemudian manager diminta untuk membuat pernyataan visi dan
misi perusahaan untuk dibikin daftar dan ditinjau ulang dengan meminta masukan
dari para manager. Dengan adanya partisipasi dari para manager diharapkan para
manager ini nantinya mendukung pelaksanaan visi dan misi yang dihasilkan.
Pernyataan misi sebaiknya mencakup semua dari komponen-komponen di
bawah ini: (David, 2009)
1. Pelanggan – Siapa pelanggan perusahaan?
2. Produk atau jasa – Apa produk atau jasa utama perusahaan?
3. Pasar – Secara geografis, dimanakah perusahaan berkompetisi?
4. Teknologi – Apakah perusahaan secara teknologi baru?
5. Peduli pada bertahan, pertumbuhan, dan keuntungan – Apakah perusahaan
berkomitmen pada pertumbuhan dan keuangan?
6. Filosofi – Apa kepercayaan, nilai, target dan prioritas etika dasar
perusahaan?
7. Konsep diri – Apa kompetensi perusahaan yang berbeda atau competitive
advantage utamanya?
8. Peduli pada imej publik – Apakah perusahaan tanggap terhadap masalah
sosial, komunitas, dan lingkungan?
9. Peduli pada karyawan – Apakah karyawan adalah aset yang penting bagi
perusahaan?

6
Tujuan Jangka Panjang
Tujuan jangka panjang dicapai melalui aksi yang disebut strategi. Tujuan
biasanya kuantitatif, dapat diukur, mudah dimengerti, menantang, mudah dicapai,
dan sejalan dengan unit-unit dalam perusahaan. Di dalam tujuan juga terdapat
batas waktu pencapaian, biasanya sekitar 2-5 tahun. Tujuan biasanya dituangkan
dalam bentuk pertumbuhan aset, pertumbuhan penjualan, keuntungan, pangsa
pasar, dan tingkat diversifikasi.
Dua tujuan yang biasanya ada dalam perusahaan adalah finansial dan
stratejik. Tujuan finansial adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan
pertumbuhan penghasilan atau keuntungan, dividen yang tinggi, harga saham
yang tinggi, dan sebagainya. Tujuan stratejik meliputi meraih pangsa pasar yang
lebih besar, kualitas produk yang lebih bagus dari lawan, pengiriman yang lebih
cepat, harga yang lebih murah dari lawan, dan sebagainya.
Tujuan jangka panjang perlu bagi perusahaan sebagai tolak ukur bagi
kinerja manajemen. Dengan adanya tujuan jangka panjang yang jelas, perusahaan
akan lebih terarah dan strategi yang diambil akan merefleksikan cara mencapai
tujuan jangka panjang tersebut.

2.5 ANALISIS EKSTERNAL


Analisis eksternal dilakukan untuk mengetahui peluang dan ancaman
terhadap perusahaan sehingga perusahaan dapat membuat strategi untuk
menangkap peluang dan menghindari ancaman yang mungkin terjadi.
Kekuatan eksternal terbagi dalam lima kategori yaitu:
1. Kekuatan ekonomi;
2. Kekuatan sosial, budaya, demografis dan lingkungan;
3. Kekuatan politik, pemerintahan dan hukum;
4. Kekuatan teknologi; dan
5. Kekuatan kompetisi.

Perubahan dalam kekuatan eksternal menyebabkan perubahan permintaan


konsumen terhadap produk dan jasa. Kekuatan eksternal mempengaruhi tipe
produk yang dikembangkan, strategi segmentasi dan posisi pasar, jenis jasa yang

7
ditawarkan, dan pilihan bisnis mengenai apa yang sebaiknya dibeli atau dijual.
Kekuatan eksternal mempengaruhi distributor dan pemasok secara langsung.
Mengidentifikasi dan mengevaluasi peluang dan ancaman eksternal menyebabkan
perusahaan dapat membuat misi yang jelas dan strategi untuk mencapai tujuan
jangka panjang.
Analisis eksternal dapat dilakukan dengan menggunakan alat yaitu:
1. Porter’s Five Forces Model
Model Porter’s Five Forces adalah alat untuk menganalisis kompetisi antar
perusahaan dalam suatu industri. Menurut Porter, jenis kompetisi dalam
suatu industri adalah kombinasi dari lima kekuatan, yaitu:

a) Kompetisi antar perusahaan yang bersaing (Rivalry among competing


firms)
Intensitas kompetisi antar perusahaan yang bersaing cenderung
meningkat pada saat jumlah kompetitor meningkat, kompetitor
menjadi sama dalam ukuran dan kapabilitas, permintaan produk
menurun, dan penurunan harga menjadi hal yang biasa.
b) Potensi masuknya kompetitor baru (Potential entry of new
competitors)
Ketika sebuah perusahaan baru dapat dengan mudah masuk ke
suatu industri, maka intensitas kompetisi di antara perusahaan
meningkat. Halangan untuk masuk antara lain termasuk kebutuhan
untuk memperoleh economies of scale dengan lebih cepat, kebutuhan

8
memperoleh teknologi dan pengetahuan tertentu, kurang pengalaman,
kesetiaan pelanggan yang kuat, pilihan akan merk tertentu, kebutuhan
akan modal yang besar, kebijaksanaan peraturan pemerintah,
kurangnya akses terhadap bahan mentah, lokasi yang tidak sesuai, atau
potensi pasar menjadi jenuh.
c) Potensi pengembangan produk pengganti (Potential development of
subtitute produst s)
Produk pengganti adalah barang atau jasa dari luar industri yang
mempunyai fungsi yang mirip atau sama dengan produk yang
diproduksi suatu industri. Secara umum, produk pengganti
menunjukkan ancaman yang kuat bagi perusahaan pada saat harga
produk pengganti menurun dan biaya yang dikeluarkan konsumen
untuk pindah ke produk pengganti berkurang.
d) Kekuatan pemasok untuk menawar (Bargaining power of suppliers)
e) Kekuatan konsumen untuk menawar (Bargaining power of consumers)

2. The External Evaluation (EFE) Matrix


EFE Matrix adalah alat untuk meringkas dan mengevaluasi
informasi ekonomi, sosial, budaya, demografis, lingkungan, politik,
pemerintahan, hukum, teknologi dan kompetisi.

3. The Competitive Profil Matrix (CPM)


CPM mengidentifikasikan kompetitor utama perusahaan dan
khususnya kekuatan dan kelemahan dalam hubungan dengan posisi
stratejik perusahaan. Perbedaan antara CPM dan EFE adalah: (1) faktor
fundamental sukses dalam CPM lebih lebar, tidak memasukkan data yang
spesifik atau akurat, dan biasanya lebih fokus pada isu internal; (2) faktor
fundamental utama tidak dikelompokkan menjadi peluang dan ancaman
seperti di EFE; dan (3) dalam CPM, tingkat dan jumlah nilai terbobot
untuk perusahaan lawan dapat dibandingkan dengan perusahaan yang
dijadikan contoh.

9
2.6 ANALISIS INTERNAL
Analisis internal digunakan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan
internal perusahaan. Tiap perusahaan yang berbeda jenis mempunyai area
fungsional bisnis yang berbeda pula. Para manajer seharusnya mengenali variabel-
variabel dalam perusahaan mereka yang mungkin merupakan kekuatan atau
kelemahan yang penting.
Dalam mengevaluasi pentingnya variable-variabel tersebut manajemen
harus mengetahui apakah variable-variabel tersebut merupakan faktor strategik
internal yaitu kekuatan dan kelemahan khusus perusahaan yang akan membantu
menentukan masa depan. Salah satunya dengan cara (1) kinerja masa lalu
perusahaan (2) pesaing kunci perusahaan (3) industri sebagai satu kesatuan,
apabila suatu variable (misal keadaan keuangan) secara signifikan berbeda dengan
kinerja masa lalu, pesaing kunci perusahaan atau rata-rata industry maka variable
tersebut kemungkinan besar merupakan faktor strategis dan harus dilibatkan
dalam keputusan-keputusan strataegis. Manajer strategis dapat mengamati dan
menganalisi variable internal dengan menggunakan analisis rantai nilai (value
chan analysis), lalu kemudian menyimpulkan dan mengevaluasinya menggunakan
IFE (Internal Factor Evaluation)
- Value Chain Analysis (VCA)
VCA adalah proses dimana perusahaan menentukan biaya yang
berhubungan dengan aktifitas perusahaan dari pembelian bahan mentah
sampai pembuatan produk dan pemasaran produk tersebut. Tujuan VCA
adalah mengidentifikasi dimana biaya yang paling rendah terjadi atau
kekurangan yang terjadi di sepanjang rantai nilai dari bahan mentah
sampai aktifitas pelayanan konsumen, sehingga perusahaan dapat
mengetahui kekuatan dan kelemahannya.
- The Internal Factor Evaluation (IFE) Matrix
IFE Matrix adalah alat formulasi strategi yang menyimpulkan dan
mengevaluasi kekuatan dan kelemahan utama dalam area fungsional
bisnis, dan juga sebagai dasar untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi

10
hubungan di antara area tersebut. Dalam membuat IFE Matrix, yang
diperlukan adalah pendapat berdasarkan intuisi

2.7 ALTERNATIF STRATEGI


Dalam alternatif strategi di bagi menjadi beberapa kategori yaitu:
1. Strategi-strategi Stabilitas
Kategori stabilitas pada strategi perusahaan mungkin yang paling
cocok untuk perusahaan yang cukup sukses beroperasi pada industri
dengan daya tarik yang sedang-sedang saja. Daya tarik tersebut dinilai
sedang karena (1) industri tersebut menghadapi pertumbuhan yang biasa
atau bahkan tidak ada pertumbuhan (2) kekuatan-kekuatan utama dalam
lingkungan tersebut berubah dan masa depannya tidak pasti. Strategi
stabilitas sangat berguna dalam jangka pendek tetapi berbahaya jika diikuti
terlalu lama.
2. Strategi tak Berubah
Perusahaan dapat mengejar strategi tidak berubah atau stabilitas
laba apabila ia beroperasi dalam industri dengan daya tarik sedang dan
hanya memiliki posisi kompetetif rata-rata. Stabilitas industri yang
menghadapi pertumbuhan kecil atau bahkan tidak ada mendorong
penyesuain kecil bagi inflasi dalam tujuan dan labanya. Perusahaan
tersebut tidak memiliki peluang atau ancaman yang jelas dan tidak
memiliki kelemahan signifikan, beberapa pesaing baru kemungkinan akan
memasuki industri tersebut. Para pemimpin industri tersebut menunda
investasi signifikan sampai industri itu menjadi menarik. Pesaing yang
lemah kemungkinan melakukan penghematan dengan memotong biaya
agar tetap menghasilkan laba atau menjual habis semuanya.
3. Strategi pengurangan (retrenchment)
Strategi pengurangan dapat dilakukan ketika sebuah perusahaan
memiliki posisi kompetetif yang lemah tanpa memandang daya tarik
industrinya. Posisi kompetetif yang lemah biasanya mengakibatkan kinerja

11
yang buruk, penjulan menurun dan laba berubah menjadi kerugian dengan
tekanan tersebut untuk meningkatkan kinerja sangat besar.
4. Strategi berputar
Strategi ini merupakan yang paling tepat untuk perusahaan yang
berada pada industri yang sangat menarik dan masalah-masalah
perusahaan merembes tapi tidaklah kritis. Strategi ini menekankan
peningkatan efisiensi operasional.

2.8 PENENTUAN DAN PEMILIHAN STRATEGI YANG PALING SESUAI


Langkah terakhir dalam formulasi strategi adalah memilih strategi apa
yang tepat bagi perusahaan dengan melihat visi dan misi, faktor internal dan
eksternal, serta tujuan jangka panjang perusahaan. Dengan adanya strategi ini,
perusahaan diharapkan untuk mendapatkan penghasilan yang lebih besar dan
keuntungan yang lebih tinggi.

12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
David (2009) mengatakan bahwa proses manajemen stratejik terdiri dari
tiga tahap, yaitu: (1) Formulasi strategi; (2) Penerapan strategi; (3) Evaluasi
strategi. Perumusan strategik atau formulasi strategik merupakan proses
penyusunan langkah - langkah kedepan yang dimaksud untuk membangun visi
dan misi organisasi, menetapkan tujuan strategik dan keuangan perusahaan, serta
merancang strategik untuk mencapai tujuan tersebut dalam rangka menyediakan
costumer value terbaik. Dalam perumusan strategi, langkah yang di perlukan;
pengembangan visi, misi dan tujuan jangka panjang. Hal inilah yang merupakan
titik awal manajemen strategi yang dapat menentukan langkah khusus seperti apa
yang akan di ambil perusahaan.
Mengidentifikasi peluang dan ancaman dari luar, serta kekuatan dan
kelemahan dari dalam organisasi. Nah ini mengarah pada riset, analisis baik
eksternal maupun internal perusahaan; apakah konsep strategi yang di gunakan
perusahaan mengakibatkan kemajuan positif perusahaan atau justru sebaliknya.
Mengembangkan alternatif strategi. Dalam cakupan ini terbagi atas beberapa
kategori; Strategi stabilitas; Strategi tak berubah; Strategi pengurangan; Strategi
berputar. Penentuan strategi yang paling sesuai untuk diadopsi. Dalam poin ini
ditinjau dengan melihat visi dan misi, faktor internal dan eksternal, serta tujuan
jangka panjang perusahaan. Dengan adanya strategi ini, perusahaan diharapkan
untuk mendapatkan penghasilan yang lebih besar dan keuntungan yang lebih
tinggi.

3.2. Saran
Dengan dibuatnya makalah ini kami mengharapkan kepada pembaca agar
bisa memahami dan dapat menerangkan hubungan antara agama dan masyarakat.

13
DAFTAR PUSTAKA

David Fred. 2011. Manajemen Strategik. Francis : Francis Marion University

http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/128108-T%2026545-Formulasi%20strategi-
Tinjauan%20literatur.pdf

14

Anda mungkin juga menyukai