Anda di halaman 1dari 16

OLEH KELOMPOK 1

A D I P R ATA M A P U T R A P B 16 . 417
AG ATA C H R I STA B 16 . 41 8
AG A STA S I A C H R I S M AWAT I B 16 . 419
AGUSTINA DINIYANT I B16.420
Tujuan Pembelajaran Definisi Kelompok

Klasifikasi & Karakteristik Kelompok

Fase Pembentukan Kelompok

Masalah Utama Dinamika kelompok

Tipe Tipe Tim

Menautkan Konsep Tim dan Kelompok Kearah


Penciptaan tim berkinerja tinggi
DEFINISI KELOMPOK
Kelompok didefinisikan sebagai dua individu
atau lebih yang berinteraksi dan saling tergantung,
yang saling bergabung untuk mencapai sasaran
tertentu. Pendapat lain menyebutkan, “kelompok
didefinisikan sebagai kumpulan 2 orang/lebih yang
berinteraksi satu sama lain sedemikian rupa
sehingga perilaku atau kinerja seseorang
dipengaruhi oleh kinerja/perilaku anggota yang lain.”
Klasifikasi kelompok ada 2
(dua) yaitu :
1.Kelompok Formal
2.Kelompok Informal
1. Kelompok Formal
kelompok yang sengaja dibentuk dengan keputusan manajer melalui
suatu bagan organisasi untuk menyelesaikan tugas secara efektif dan
efisien. Kelompok formal ini terdiri dari :
(a) Kelompok Komando : ditentukan oleh bagan organisasi dan melaksanakan
tugas-tugas rutin organisasi. Kelompok ini terdiri dari bawahan yang
melapor dan bertanggung jawab secara langsung kepada pimpinan
tertentu.
(b) Kelompok Tugas :kelompok yang bekerja sama untuk menyelesaikan suatu
tugas atau proyek tertentu.
Contohnya : Mahasiswa di perguruan tinggi, dalam setiap perkuliahan
biasanya memiliki kelompok untuk menyelesaikan tugas tertentu dari
dosen.
2. Kelompok Informal
suatu kelompok yang tidak dibentuk secara formal melalui strutur
organisasi, akan tetapi muncul karena adanya kebutuhan akan kontak sosial.
Kelompok informal dibedakan menjadi :
(a) Kelompok persahabatan : terbentuk karena adanya kesamaan-kesamaan
mengenai sesuatu mengenai sesuatu hal, seperti hobi, status perkawinan,
jenis kelamin, latar belakang, pandangan politik dan lain sebagainya.
Contohnya : orang-orang yang memiliki hobi yang sama, mereka bergabung
membentuk kelompok persahabatan.
(b) Kelompok kepentingan : kelompok yang berafiliasi untuk mencapai sasaran
yang sama. Sasaran jenis ini tidak berkaitan dengan tujuan organisasi, akan
tetapi semata-mata untuk mencapai kepentingan kelompok itu sendiri.
KARAKTERISTIK KELOMPOK
1. Terdiri dari dua orang atau lebih dalam interaksi sosial baik secara verbal
maupun non verbal.
2. Anggota kelompok harus mempunyai pengaruh satu sama lain supaya
dapat diakui menjadi anggota suatu kelompok
3. Mempunyai struktur hubungan yang stabil sehingga dapat menjaga
anggota kelompok secara bersama dan berfungsi sebagai suatu unit.
4. Anggota kelompok adalah orang yang mempunyai tujuan atau minat yang
sama.
5. Individu yang tergabung dalam kelompok, saling mengenal satu sama
lain serta dapat membedakan orang-orang yang bukan anggota
kelompoknya.
a.Kebututuhan Interaksi sosial
b. Kebutuhan akan keamanan
c. Kebutuhan akan status
d. Kedekatan tempat kerja
e. Tujuan bersama
FASE PEMBENTUKAN KELOMPOK
Model pembentukan suatu kelompok pertama kali diajukan oleh Bruce Tackman (1965).
Teori ini dikenal sebagai salah satu teori pembentukan kelompok yang terbaik dan
menghasilkan banyak ide-ide lain setelah kosep ini dicetuskan.

Tahap 1 : Forming
Pada tahap ini kelompok baru saja dibentuk dan diberikan tugas. Anggota kelompok
cenderung untuk bekerja sendiri dan walaupun memiliki itikad baik namun mereka
belum saling mengenal dan belum saling percaya.

Tahap 2 : Storming
Kelompok mulai mengembangkan ide-ide berhubungan dengan tugas-tugas yang
mereka hadapi. Mereka membahas isu-isu semacam masalah yang harus mereka
selesaikan. Anggota kelompok saling terbuka dan mengkonfrontasi ide-ide dan
perspektif mereka masing-masing. Pada beberapa kasus, tahap storming cepat selesai.

Tahap 3 : Norming
Terdapat kesepakatan dan konsensus antara anggota kelompok. Peranan dan tanggung
jawab telah jelas. Anggota kelompok mulai dapat mempercayai satu sama lain seiring
dengan mereka melihat kontribusi masing-masing anggota untuk kelompok.
Tahap 4 : Performing
Kelompok dalam tahap ini dapat menyelesaikan pekerjaan dengan lancar dan efektif
tanpa ada konflik yang tidak perlu dan supervisi eksternal. Anggota kelompok saling
bergantung satu sama lainnya dan mereka saling respect dalam berkomunikasi.

Tahap 5 : Adjourning dan Transforming


Tahap dimana proyek berakhir dan kelompok membubarkan diri. Kelompok bisa saja
kembali pada tahap mana pun ketika mereka mengalami perubahan.
MASALAH UTAMA DINAMIKA KELOMPOK
1. Kepemimpinan.
Masalah kepemimpinan sangat strategis sifatnya, karena dapat menentukan efektif
tidaknya proses kelompok. Tidak jarang, suatu kelompok menjadi buyar karena
kesalahan memilih pemimpin.

2. Pengambilan keputusan dan pemecahan masalah.


Pengambilan keputusan dan pemecahan masalah, merupakan inti dari tugas atau misi
kelompok. Pengambilan keputusan kelompok di dalam praktek lebih banyak sulitnya
daripada mudahnya. Pengambilan keputusan kelompok secara umum telah diakui lebih
baik kualitasnya daripada keputusan yang individual.
3. Komunikasi.
Karena kelompok merupakan kumpulan dari para individu yang berinteraksi satu sama
lain, maka masalah komunikasi memegang peranan yang sentral. Melalui komunikasi
saling pengertian diciptakan yang pada akhirnya akan memperkuat kohesi, dan
tercapainya tujuan-tujuan kelompok.
4. Konflik.
Perbedaan kepentingan dan harapan-harapan yang ada di dalam kelompok boleh jadi
tidak dapat dihindari. Hal ini akan dapat menjadi potensi konflik, sehingga sasaran yang
telah ditetapkan gagal dicapai, bahkan bisa membuyarkan kelompok itu sendiri.
Kelompok didefinisikan
sebagai dua individu atau
lebih yang berinteraksi dan
saling bergantungan, yang
bergabung bersama-sama
untuk mencapai sasaran.

Suatu tim
membangkitkan sinergi positif
lewat upaya yang
terkoordinasi. Upaya-upaya
individual mereka
menghasilkan suatu tingkat
kinerja yang lebih besar
daripada jumlah masukan
individual tersebut.
TIPE TIM
Tim pemecahan masalah

Dalam tim pemecahan masalah setiap anggota membagikan gagasan atau


menawarkan saran mengenai bagaimana proses dan metode kerja dapat diperbaiki.
Tetapi jarang di antara tim-tim itu yang diberi wewenang untuk melaksanakan secara
sepihak setiap tindakan yang mereka sarankan

Tim kerja pengelolaan diri

Tim kerja pengelolaan diri (swakelola) umumnya tersusun atas 10 sampai 15 orang
yang memikul tanggung jawab dari mantan penyelia mereka. Lazimnya hal ini
mencakup pengawasan kolektif atas kecepatan kerja, penentuan penugasan kerja
organisasi dari rehat (istirahat), dan pilihan kolektif prosedur pemeriksaan

Tim fungsional silang

Tim fungsional silang merupakan cara efektif untuk memungkinkan orang-orang dari
aneka bidang dalam suatu organaisasi (atau bahkan antara organisasi-organisasi)
untuk bertukar informasi, mengembangkan gagasan baru dan memecahkan masalah
serta mengkoordinasikan proyek yang rumit.
MENAUTKAN KONSEP TIM DAN KELOMPOK KE
ARAH PENCIPTAAN TIM BERKINERJA TINGGI
Ukuran tim kerja

Tim kerja yang baik cenderung kecil. Bila anggotanya lebih dari 10 sampai 12 maka
akan sulit bagi mereka untuk menyelesaikan banyak hal. Mereka banyak mengalami
kesulitan untuk berinteraksi secara konstruktif dan membuat kesepakatan dalam
banyak hal. Dengan jumlah yang banyak biasanya orang tidak dapat mengembangkan
kekohesifan, komitmen dan tanggungjawabtimbal balik yang diperlukan untuk
mencapai kinerja yang tinggi.

Kemampuan anggota

Agar dapat bekerja secara efektif, tim membutuhkan tiga tipe keterampilan yang
berbeda. Pertama, tim memerlukan orang-orang yang memiliki keahlian teknis. Kedua,
tim memerlukan ortang-orang dengan keterampilan pemecahan masalah dan
pengambilan keputusanuntuk mampu mengidentifikasi masalah,membangkitkan
alternatif, mengevaluasi alternatif dan membuat pilihan yang kompeten. Akhirnya tim
juga memerlukan orang-orang yang memiliki keterampilan mendengarkan dengan
baik, memberikan umpan balik, mampu menyelesaikan konflik dan keterampilan
dalan hubungan antar pribadi yang lain.
Mengalokasikan peran dan menggalakan keanekaragaman

Orang-orang berbeda dalam ciri kepribadian dan kinerja karyawan dapat ditingkatkan
dengan menempatkannya pada pekerjaan yang cocok dengan kepribadian karyawan
itu. Hal yang sama berlaku berkenaan dengan pengisian posisi pada suatu tim kerja.
Tim mempunyai kebutuhan yang berbeda dan orang seharusnya memilih tim
berdasarkan kepribadian dan preferensi mereka.
TERIMA KASIH
Daftar Pustaka:
http://syariagustin.blogspot.co.id/2014/12/bab-7-perilaku-kelompok-dan-tim-kerja.html
http://efendikaris.blogspot.co.id/2012/01/dinamika-kelompok.html
http://hariannetral.com/2015/03/pengertian-kelompok-dan-alasan-pembentukan-kelompok.html
https://sofiaribowo.wordpress.com/2013/06/22/pengertian-dan-karakteristik-kelompok/
http://www.informasiahli.com/2015/08/pengertian-kelompok-dan-klasifikasi-kelompok.html
http://endahkartika16.blogspot.co.id/2017/02/klasifikasi-kelompok-dan-karakteristik.html
http://www.academia.edu/4626796/Definisi_Kelompok
http://angelarhesymaharani.blogspot.com/2010/10/klasifikasi-kelompok-dan-karakteristik.html

Anda mungkin juga menyukai