Anda di halaman 1dari 4

Berikut ini kami sajikan contoh sederhana makalah kasus pelanggaran

etika bisnis dengan mengangkat judul : PELANGGARAN ETIKA BISNIS


DALAM HAK PATEN (Studi Kasus Smartphone Apple vs Samsung dan Apple
vs Samsung Galaxy).
I.

PENDAHULUAN

Sebagaimana berjalannya mekanisme pasar bebas, pelaku bisnis diberi


kebebasan yang luas dalam melakukan kegiatan atau mengembangkan diri
ikut berperan dalam pembangunan ekonomi. Dengan kata lain, pelaku bisnis
dibiarkan bersaing untuk berkembang mengikuti mekanisme pasar. Peluangpeluang yang diberikan pemerintah telah memberi kesempatan pada
sejumlah usaha tertentu dalam menguasai pangsa pasar secara tidak wajar.
Kondisi itu didukung oleh orientasi bisnis yang tidak saja pada produk,
promosi dan kosumen tetapi lebih fokus pada persaingan sehingga etika
bisnis tidak lagi diperhatikan dan pada gilirannya telah menjadi praktek
monopoli, persengkongkolan dan sebagainya. Munculnya kasus pelanggaran
etika sering muncul diantaranya, dalam hal mendapatkan ide usaha,
memperoleh modal, melaksanakan proses produksi, pemasaran produk,
penentuan harga, pembagian keuntungan, pembayaran pajak, penetapan
mutu, pembajakan tenaga professional, blow-up proposal proyek,
penguasaan
pangsa
pasar
dalam
satu
tangan,
persengkokolan,
mengumumkan propektis yang tidak benar, penekanan upah buruh di bawah
standar atau upah minimum yang disyaratkan, insider trading dan lain-lain.
Biasanya faktor keuntungan menjadi pendorong terjadinya perilaku tidak etis
dalam
berbisnis.
II.

LANDASAN

TEORI

Pengertian etika bisnis pada dasarnya merupakan pemikiran atau refleksi


menyangkut moralitas dalam ekonomi atau bisnis dan semua pihak yang
terkait dengan para kompetitor atau pesaing untuk menghindari
penyimpangan-penyimpangan ilmu ekonomi dan mencapai tujuan atau
meraih profit, sehingga kita harus menguasai sudut pandang ekonomi,
hukum, dan etika atau moral agar dapat mencapai target. Moralitas
mengandung arti aspek baik atau buruk, terpuji atau tercela, dan karenanya
diperbolehkan atau tidak, dari perilaku manusia. Moralitas selalu berkaitan
dengan apa yang dilakukan manusia, dan kegiatan ekonomis merupakan
suatu bidang perilaku yang sangat penting. Namun belum memadainya
sejumlah contoh kasus pelanggaran etika bisnis sehingga saat ini mendapat
begitu
banyak
perhatian
dari
pihak-pihak
terkait.
Perlu diketahui menyangkut pendekatan diskriptif etika dan moral yang

meneliti dan membahas secara ilmiah, rasional, kritis, atas sikap dan
perilaku pembisnis sebagai manusia bermoral dan manusiawi. Pendekatan
tersebut menganalisis fakta-fakta keputusan bisnis dan patokan bermoral
serta mampu mendeskripsikan pengambilan sikap moral dan menyusun
kode etik atau kitab undang-undang berdasarkan keyakinan moral. Karena
itu, didefenisikan secara kritis istilah etika seperti keadilan, baik, yang utama
atau prioritas, tanggung jawab, kerahasiaan perusahaan, kejujuran dan lainlain, maka bisnis juga memiliki kode etik dan moral. Dalam dunia bisnis kita
juga harus mengetahui tentang deontologi karena deontologi didasarkan
prinsip-prinsip pengelolaan ilmu ekonomi yang berproses pada kewajibankewajiban yang harus dipenuhi sebelum pengambilan keputusan bisnis dan
didasarkan pada aturan moral atau etika yang mengatur proses yang
berakhir pada keputusan bisnis. Jadi deontologi menilai baik buruknya
aturan-aturan dan prinsip-prinsip yang mendahului keputusan bisnisnya,
serta menguji apakah prinsip-prinsip sudah dijalankan serta merupakan
kewajiban bagi pelaku atau yang terlibat di dalam proses pengambilan
keputusan
dan
pelaksanaan
bisnis
tersebut..
Terjadinya perilaku tidak etis pada kegiatan bisnis sering juga terjadi karena
berbagai peluang yang diberikan melalui peraturan perundang-undangan
yang telah disahkan dan disalahgunakan dalam penerapannya. Inilah yang
kemudian dijadikan dasar melakukan perbuatan-perbuatan yang melanggar
etika
bisnis.
III.

DESKRIPSI

KASUS

Seperti yang telah diketahui oleh khalayak meskipun tidak semua, bahwa
Samsung, Android dan Apple saling berselisih, diberbagai belahan Dunia
saling tuduh menuduh tentang hak paten dan seakan kondisi ini tak
berkesudahaan. Perang Hak paten antara perusahaan Teknology terbesar ini
termuat pada artikel di situs Bussinesweek yang meskipun cukup panjang,
namun menarik untuk di baca. Dijelaskan dalam artikel tersebut bahwa
perang paten antara Apple dan berbagai produsen yang memproduksi
berbagai produk Android dan juga artikel itu memberikan rincian bagaimana
Apple terlibat dalam litigasi paten dengan sejumlah pembuat smartphone
Android,
termasuk
Samsung,
Motorola
dan
HTC.
Dalam perang paten telepon pintar (smartphone), cukup banyak hal yang
dipertaruhkan. Perusahaan terkait tidak akan memiliki keraguan
mengeluarkan uang banyak demi menjadi pemenang, ungkap pengacara
dari Latham & Watkins, Max Grant, dikutip dari Bloomberg, Jumat, 24
Agustus 2012. Menurut pengacara tersebut, saat kasus pelanggaran etika
bisnis dalam hal ini menyangkut hak cipta sudah sampai di meja hijau, maka
perusahaan tidak lagi memikirkan bagaimana harus menghemat

pengeluaran keuangan. Sebagai pengakuan pengacara Apple yang


memperoleh komisi US$ 1.200 atau sekitar Rp 11,3 juta per jamnya untuk
meyakinkan hakim dan juri bahwa Samsung Electronics Co telah menciplak
atau meniru desain smartphone dari Apple. Perusahaan yang dipimpin Tim
Cook itu juga sudah menghabiskan total US$ 2 juta atau sekitar Rp 18,9
miliar
hanya
untuk
menghadirkan
saksi
ahli.
Walaupun nampak begitu besar uang yang diperoleh pengacara dan saksi
ahli tersebut sebenarnya masih tergolong kecil dan masih masuk akal jika
dilihat dari ukuran kantong perusahaan Apple ataupun Google. Sebagai
ilustrasinya, biaya US$ 32 juta yang dikeluarkan Apple dalam kasus perang
paten melawan Motorola Mobility setara dengan hasil penjualan Apple iPhone
selama
enam
jam.
Keduanya
Samsung,
termasuk
Samsung
dikenakan
IV.
A.

diminta menghentikan penjualan produk tertentu. 10 produk


termasuk Galaxy SII, tak boleh dijual lagi; 4 produk Apple,
iPad 2 dan iPhone 4, juga demikian. Oleh pengadilan Korea,
diminta membayar denda 25 juta Won, sedangkan Apple
denda sejumlah 40 juta Won atau setara dengan US$ 35.400
KESIMPULAN

DAN

SARAN

Kesimpulan

Upaya hukum yang ditempuh pihak Apple sempat mengalami kemunduran


saat hakim Koh menolak permintaan Apple untuk melarang penjualan
perangkat Samsung di Amerika Serikat. Menurut Koh, hak paten desain
Apple terlalu luas dan bahkan beberapa diantaranya memiliki kemiripan
dengan konsep yang ada di serial Knight Rider tahun 1994. Berdasarkan
putusan tersebut Apple melakukan upaya banding dan menyewa sebuah
firma hukum terkenal di Los Angeles. Upaya ini dmaksudkan untuk
meningkatkan upaya perang paten yang tengah berlangsung.
Kedua pihak yang berselisih diminta menghentikan penjualan produk
tertentu. 10 produk Samsung, termasuk Galaxy SII, tidak boleh dijual lagi; 4
produk Apple, termasuk iPad 2 dan iPhone 4, juga demikian. Hasil keputusan
pengadilan Korea, Samsung diminta membayar denda sebesar 25 juta Won,
sedangkan bagi perusahaan Apple dikenakan denda sejumlah 40 juta Won
atau
setara
dengan
US$
35.400
B.

Saran

Pelanggaran etika bisnis yang dilakukan kedua perusahaan teknologi


terbesar ini tentu akan berdampak buruk bagi perkembangan ekonomi,

selain itu juga akan berkembang pendapat masyarakat yang melihat dan
menilai kedua perusahaan teknologi ini secara moral dan melanggar hukum
dengan saling bersaing namun dengan cara yang tidak beretika. Kedua
kompetitor ini seyogyanya lebih profesional menjalankan bisnis, tidak hanya
mencari keuntungan dari segi ekonomi, tetapi juga menjaga etika dan moral
di masyarakat yang menjadi konsumen serta mematuhi peraturan yang
berlaku.
Demikian contoh makalah kasus pelanggaran etika bisnis yang dapat kami
share. Karena hanya berupa contoh, maka tetap perlu lebih dikembangkan
kajiannya. Semoga bermanfaat untuk menambah khazanah pengetahuan di
bidang etika bisnis.

Anda mungkin juga menyukai