TUGAS SOFTSKILL
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
JAKARTA
2018
PENARIKAN SDM
PENGERTIAN PENARIKAN
Penarikan (recruitment) adalah proses pencarian dan pemikatan
para calon karyawan (pelamar) yang mampu untuk melamar sebagai
karyawan. Proses ini dimulai ketika para pelamar dicari dan berakir bila
lamaran-lamaran (aplikasi) mereka diserahkan.
Definisi rekrutmen menurut Siagian (2009:102) adalah “Proses
mencari, menemukan, dan menarik pelamar untuk dipekerjakan dalam
suatu organisasi”. Sedangkan menurut Hasibuan (2007:40) “Penarikan
adalah usaha untuk mencari dan mempengaruhi tenaga kerja, agar mau
melamar lowongan pekerjaan yang ada dalam suatu perusahaan”.
Menurut Mathis and Jakson, perekrutan adalah proses
mengumpulkan sejumlah pelamar yang berkualifikasi bagus untuk
pekerjaan didalam organisasi atau perusahaan. Dalam arti kata,
merupakan penarikan (recruitment) adalah sebagai proses pencarian
dan pemikatan calon karyawan (pelamar) yang mampu untuk melamar
sebagai karyawan (Handoko,2001:69)
Menurut Ivancevich dan glueck (dalam Sukamti,1989:133)
recruiting adalah serentetan kegiatan yang digunakan oleh organisasi
untuk menarik calon pegawai yang memiliki kemampuan dan sikap
yang dibutuhkan untuk membantu mencapai tujuannya.
Sedangkan menurut Schuler dan Youngblood (dalam
Sukamti,1989:133) rekrut (recruitmen) adalah serentetan kegiatan dan
proses yang digunakan untuk mendapatkan secara sah orang-orang
yang tepat dan dalam jumlah yang cukup. Pada tepat dan waktu yang
tepat sedemikian sehingga orang dan organisasi dapat memilih satu
dengan lainnya sesuai dengan keinginan mereka dalam jangka waktu
pendek dan panjang.
Dapat disimpulkan bahwa rekrutmen merupakan proses
mendapatkan sejumlah calon tenaga kerja yang kualifaid untuk
jabatan/pekerjaan utama di lingkungan suatu organisasi atau
perusahaan. Berarti rekrutmen merupakan langkah pertama dalam
rangka menerima seseorang dalam suatu lembaga atau organisasi.
TEKNIK-TEKNIK PENARIKAN
Teknik-teknik rekrutmen, baik di sektor publik maupun swasta
dapat dilakukan melalui asas disentralisasikan atau didesentralisasikan,
tergantung keadaan (besarnya) organisasi, kebutuhan dan jumlah calon
pekerja yang hendak direkrut.
1. Centralized Recruitment Techniqiue (Teknik Rekrutmen yang
Disentralisasikan)
Jika instansi tersebut mempunyai beberapa ribu pekerja, dan jika
departemen-departemen yang berbeda merekrut sejumlah besar pekerja
juru ketik atau teknis bagi tipe kedudukan yang sama, rekrutmen yang
disentralisasikan akan lebih sering dipakai karena lebih efisien biaya.
Jika rekrutmen disentralisasikan, instansi yang mengelola
sumber daya manusia itu akan bertanggungjawab untuk meminta dari
para manajer akan perkiraan-perkiraan periodik mengenai jumlah dan
tipe pekerja-pekerja baru yang dibutuhkan di waktu akan datang.
jenis pekerja, klasifikasi, dan besarnya gaji
1. lokasi tugas (unit geografis dan organisasi)
2. gambaran dari kewajiban-kewajiban kerja.
3. Kualifikasi minimal
4. Tanggal mulai kerja
5. Prosedur-prosedur pelamaran,
6. Tanggal penutup bagi
2. Decentralized Recruitment Techniqiue (Teknik Rekrutmen yang
Didesentralisasikan)
Rekrutmen yang didesentralisasikan terjadi di instansi-instansi yang
relatif kecil, kebutuhan-kebutuhan rekrutmen terbatas, dan dalam mana
setiap instansi mempekerjakan berbagai tipe pekerja. Rekrutmen
dengan cara ini selalu dipakai untuk posisi-posisi khas profesional,
ilmiah, atau administratif bagi suatu instansi tertentu. Selama masa
resesi, di mana permintaan akan pekerjaan-pekerjaan pemerintah
meningkat tetapi lowongannya terbatas, maka penggunaan rekrutmen
dengan cara ini lebih efektif.