Anda di halaman 1dari 10

CORE Metadata, citation and similar papers at core.ac.

uk
Provided by Jurnal Ilmiah IKOPIN (E-Journals)

PeddyHF, Gema D, Anti N, Pengaruh Perilaku Organisasi Terhadap... | 279

PENGARUH PERILAKU ORGANISASI TERHADAP KINERJA


KARYAWAN DI LOTTE GROSIR BANDUNG

1Peddy HF Dasuki, 2Gema Dwiprakasa Destyan, 2Anti Nurul Azizah Albasyiroh


1Dosen, 2Mahasiswa,Institut Manajemen Koperasi Indonesia
Email: antinurulaz@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini berjudul pengaruh perilaku organisasi terhadap kinerja karyawan di lotte
grosir Bandung. perilaku organisasi sebagai persepsi umum yang dimiliki oleh seluruh anggota
organisasi, sehingga setiap karwayan yang menjadi anggota organisasi akan mempunyai nilai,
keyakinan dan perilaku sesuai dengan organisasi. Berdasarkan definisi tersebut, maka dapat
diketahui bahwa kinerja karyawan menjadi sangat penting karena penurunan kinerja baik individu
maupun kelompok dalam suatu perusahaan dapat memberi dampak yang berarti dalam suatu
perusahaan. hasil penelitian ini yaitu pada alpha >6% nilai koefisien beta (ß) = 0,297 dan
menunjukkan t hitung sebesar 3,065 tingkat signifikan 0,004 dimana lebih kecil dari 0,05.
Berdasarkan hasil analisis dan juga pengujian yang dilakukan maka hipotesis A yang menyatakan
variabel Perilaku Organisasi (X) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan
Lotte grosir Bandung. Maka dapat disimpulkan bahwa Ha diterima.

Kata kunci : perilaku organisasi, kinerja karyawan, Lotte Grosir Bandung

ABSTRACT

This research is tittled Influence of organization behavior on the performance of employees


in Lotte Wholesaller Bandung. Organization behavior as general perception that is owned by all
member in organization, so the employe which become organization member will have value,
confidence, and behavior according to organization. By that definition, then it can be seen that
performance of the employe very not important, because decreasing of individual performance or
group in a company. The result of this research thats on alpha >6% value of coefficien beta (B) =
0,297 and show T counting of 3,065 significant level 0,004 where smaller than 0,05. Based on the
result of analysis and also testing which is conducted and then hypothesis A that states of
organization behavior (x) positive effect and significan to employe performance in lotte
wholesaller bandung. It can be conclude that Ha accepted.

Keyword : organization behavior, performance of employees, Lotte Wholesaller Bandung


280 | Co-Management Vol. 1, No 3, Desember 2019

PENDAHULUAN Contoh : masih banyak karyawan yang


Lotte adalah sebuah perusahaan no.5 ingin menetap di Lotte Grosir Bandung
terbesar di Korea Selatan, berpengalaman dibandingkan naik jabatan tetapi wajib
dalam mengoperasikan dunia retail, sehingga dipindahtugaskan ke luar kota.
impian management Lotte Group adalah
Permasalahan tersebut terjadi diduga
menjadikan Lotte menjadi perusahaan retail
disebabkan oleh Perilaku organisasi yang
nomor satu di Asia. Lotte membeli seluruh
belum sepenuhnya dilakukan dengan baik
saham dan mengambil alih karyawan PT.
oleh karyawan di Perusahaan Lotte Grosir di
Makro Indonesia, namun demikian Kantor
Bandung, antara lain:
Pusat PT. Lotte Shopping Indonesia tetap di
1. Pihak organisasi masih kurang dalam
Jakarta Timur. Seiring dengan kepemilikan
memberikan motivasi atau evaluasi setiap
Lotte Group terhadap perusahaan Makro,
harinya, sehingga karyawan masih kurang
maka di kantor pusat telah di angkat 3
dalam hal berdedikasi terhadap
Direktur baru yaitu, Wayan Gede Suci
perusahaan.
sebagai Operations Director, Joanito Iwan
Contoh : karyawan yang masih bekerja
Tamsil sebagai IT Director, dan Indra
sekedar bekerja saja terhadap perusahaan
Budiana sebagai Fresh Food Director.
tanpa adanya rasa dedikasi yang muncul
perilaku organisasi sebagai persepsi umum
didalam dirinya.
yang dimiliki oleh seluruh anggota
2. Karyawan memiliki keputusan yang
organisasi, sehingga setiap karwayan yang
berbeda, sehingga karyawan tidak mau
menjadi anggota organisasi akan mempunyai
dipindahtugaskan.
nilai, keyakinan dan perilaku sesuai dengan
Contoh : karyawan tidak mau
organisasi. Berdasarkan definisi tersebut,
dipindahtugaskan keluar kota meskipun
maka dapat diketahui bahwa kinerja
diberi kenaikan jabatan karena sudah
karyawan menjadi sangat penting karena
nyaman bekerja di store Bandung.
penurunan kinerja baik individu maupun
Berdasarkan permasalahan-
kelompok dalam suatu perusahaan dapat
permasalahan diatas, peneliti tertarik dan
memberi dampak yang berarti dalam suatu
berkeinginan meneliti lebih jauh tentang
perusahaan.
Perilaku Organisasi dan Kinerja Karwayan,
Berdasarkan hasil penjajagan yang
khususnya di Lotte Grosir di Bandung,
peneliti lakukan pada Lotte Grosir di
dengan judul :“PENGARUH PERILAKU
Bandung ternyata kinerja karyawan masih
ORGANISASI TERHADAP KINERJA
cukup rendah. Hal ini terlihat dari indikator-
KARYAWAN DI LOTTE GROSIR”.
indikator, sebagai berikut:
1. Kualitas karyawan dalam berdedikasi
terhadap perusahaan masih rendah, KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA
sehingga karyawan masih belum total PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS
dalam melakukan pekerjaannya. Perilaku Organisasi
Contoh : karyawan masih rendah dalam “Pengertian perilaku organisasi adalah suatu
dedikasi terhadap perusahaan, hanya bidang studi yang mempelajari sifat-sifat
beberapa karyawan yang benar-benar all organisasi, termasuk bagaimana organisasi di
out dan bekerja secara total. bentuk, tumbuh dan berkembang.”
2. Kuantitas karyawan untuk naik jabatan (Prof.Joe.Kelly)
masih rendah, sehingga masih banyak “Perilaku organisasi adalah suatu bidang
karyawan yang ingin menetap pada studi yang mempelajari semua aspek yang
posisi yang sama. berkaitan dengan tindakan manusia, baik
aspek pengaruh anggota terhadap organisasi
PeddyHF, Gema D, Anti N, Pengaruh Perilaku Organisasi Terhadap... | 281

maupun pengaruh organisasi terhadap Anwar Prabu Mangkunegara


anggota.” (Drs. Adam Indrawijaya) (2009:67) menyatakan bahwa: “Faktor yang
mempengaruhi pencapaian kinerja adalah
Kinerja Karyawan faktor kemampuan (ability) dan faktor
"Kinerja karyawan adalah hasil kerja secara motivasi (motivation). Sedangkan menurut
kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh Keith Davis dalam Anwar prabu
seorang karwayan dalam melaksanakan Mangkunegara (2009:67) dirumuskan bahwa
fungsinya sesuai dengan tanggung jawab faktor-faktor yang dapat mempengaruhi
yang diberikan kepadanya" ( Robbins kinerja adalah :
(2006:258)) Human Performance = Ability + Motivation
”Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas Motivation = Attitude + Situation
dan kuantitas yang dicapai oleh seorang Ability = Knowledge + Skill
karwayan dalm melaksanakan tugasnya Dari pendapat para ahli diatas maka
sesuai dengan tanggung jawab yang peneliti dapat menyimpulkan bahwa
diberikan kepadanya. Faktor yang hubungan antara perilaku organisasi dengan
mempengaruhi pencapaian kinerja adalah kinerja karwayan memiliki hubungan yang
kemampuan (ability) dan faktor erat hal ini dilihat jika kinerja karwayan
motivasi (motivation)” (Mangkunegara didalam suatu organisasi akan berjalan
(2006:67) dengan baik apabila perilaku organisasinya
sudah baik, dinilai dari sikap dan perilaku
karwayan dalam melaksanakan tugas
Kerangka Pemikiran organisasi.
Kinerja seorang karyawan merupakan hal Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran
yang bersifat individual, karena setiap
karyawan mempunyai tingkat kemampuan
yang berbeda - beda dalam mengerjakan
tugasnya. Pihak manajemen dapat mengukur
karyawan atas unjuk kerjanya berdasarkan
kinerja dari masing-masing karyawan.
Kinerja adalah sebuah aksi, bukan kejadian.
Aksi kinerja itu sendiri terdiri dari banyak
komponen dan bukan merupakan hasil yang
dapat dilihat pada saat itu juga. Pada dasarnya
kinerja merupakan sesuatu hal yang bersifat
individual, karena setiap karyawan memiliki
Didalam penelitian ini dimensi penelitian
tingkat kemampuan yang berbeda dalam
yang diajukan terbagi atas 2 faktor yang
mengerjakan tugasnya. Kinerja tergantung
diselaraskan dengan variable (X) yaitu
pada kombinasi antara kemampuan, usaha,
Perilaku Organisasi dan variable (Y) yaitu
dan kesempatan yang diperoleh. Hal ini
Kinerja Karyawan.
berarti bahwa kinerja merupakan hasil kerja
Adapun untuk dimensi Perilaku Organisasi
karyawan dalam bekerja untuk periode.
terdiri dari 4 aspek:
Faktor yang mempengaruhi kinerja
yaitu tinggi rendahnya kinerja seorang 1. Orang-orang : Membentuk sistem sosial
karwayan tentunya ditentukan oleh faktor- intern organisasi, mereka terdiri dari orang-
faktor yang mempengaruhinya baik secara orang dan kelompok, baik kelompok besar
langsung ataupun tidak langsung. maupun kelompok kecil. Selain itu ada
kelompok yang lebih resmi dan formal.
282 | Co-Management Vol. 1, No 3, Desember 2019

2. Struktur : Menentukan hubungan resmi maksud menaikkan hasil dari setiap unit
orang-orang dalam organisasi. Berbagai dalam penggunaan sumber daya.
pekerjaan yang berbeda diperlukan untuk 5. Kemandirian: tingkat seseorang
melakukan semua aktivitas organisasi, ada karyawan yang nantinya akan dapat
manajer dan karwayan. menjalankan tugas kerjanya.
3. Teknologi : Menyediakan sumber daya 6. Komitmen kerja : suatu tingkat dimana
yang digunakan orang-orang untuk bekerja karyawan mempunyai komitme kerja
dan sumber daya itu mempengaruhi tugas dengan instansi dan tanggung jawab
yang mereka dapat menghasilkan banyak hal karyawan terhadap kantor.
dengan tangan kosong. Jadi mereka
mendirikan bangunan, merancang, mesin,
menciptakan proses kerja dan merakit Hipotesis Penelitian
sumber daya. Berdasarkan kerangka penelitian di atas
hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini
4. Lingkungan : Semua organisasi beroperasi adalah sebagaiberikut:
didalam lingkungan luar, organisasi tidak Ho : Tidak terdapat pengaruh perilaku
berdiri sendiri. Ia merupakan bagian dari organisasi terhadap kinerja karyawan.
sistem yang lebih besar yang banyak memuat Ha : Terdapat pengaruh perilaku organisasi
unsur lain, sperti pemerintah, keluarga dan terhadap kinerja karyawan.
organisasi lainnya. Semua unsur ini saling
mempengaruhi dalam suatu sistem yang lebih
besar yang banyak memuat unsur lain, seperti METODE PENELITIAN
pemerintah, keluarga dan organisasi lainnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk
Semua unsur ini saling mempengaruhi dalam menjelaskan pengaruh Perilaku Organisasi
suatu sistem yang rumit yang menjadi corak terhadap Kinerja Karyawan. Sampel
hidup sekelompok orang.
penelitian yakni seluruh karyawan Lotte
Sedangkan untuk Dimensi Kinerja Karyawan Grosir berjumlah 21 karyawan, jumlah
terdiri atas 6 aspek: tersebut seperempatnya dari jumlah
1. Kualitas kerja : diukur dari persepsi populasinya yaitu 106 karyawan.
karyawa terhadap kualitas pekerjaan Variable Penelitian
yang dihasilkan serta kesempurnaan Ali Maksum (2012: 29) bahwa
tugas terhadap keterampilan dan variabel adalah suatu konsep yang memiliki
kemampuan karyawan. variabilitas atau keberagaman yang menjadi
2. Kuantitas : jumlah yang dihasilkan fokus penelitian. Variabel digolongkan
dinyatakan dalam istilah seperti jumlah menjadi variabel bebas dan variabel terikat.
unit, jumlah siklus aktivitas yang Variabel terikat adalah variabel yang
diselesaikan. dipengaruhi dan variabel bebas adalah
3. Ketepatan Waktu : tingkat aktivitas variable yang mempengaruhi.
diselesaikan pada awal waktu yang Variabel bebas dalam penelitian ini
dinyatakan, dilihat dari sudut koordinasi yaitu analisis pengaruh perilaku organisasi
dengan hasil output serta sedangkan variabel terikatnya adalah kinerja
memaksimalkan waktu yang tersedia karyawan yang dilakukan di Lotte Grosir
untuk aktivitas lain. dengan melihat tujuan perlilaku organisasi
4. Efektivitas : tingkat penggunaan sumber untuk meningkatkan kesuksesan dan
daya organisasi (tenaga, uang, teknologi, kemajuan kinerja karyawan yang
bahan baku) dimaksimalkan dengan berkelanjutan.
PeddyHF, Gema D, Anti N, Pengaruh Perilaku Organisasi Terhadap... | 283

Populasi dan Sampel Penelitian rencana penelitian. Menurut Sugiyono (2013:


Sugiyono (2011: 90) mendefinisikan 199) kuesioner merupakan teknik
populasi adalah wilayah generalisasi yang pengumpulan data yang dilakukan dengan
terdiri atas objek atau subjek yang cara memberi seperangkat pertanyaan atau
mempunyai kualitas dan karakteristik pernyataan tertulis kepada responden untuk
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dijawabnya.
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.
Populasi dalam penelitian ini yaitu Lotte Metode Analisis Data
Grosir. Metode yang digunakan dalam penelitian ini
Sugiyono (2011: 91) mengatakan sampel adalah metode penelitian kuantitatif dengan
adalah bagian dari jumlah dan karakteristik pendekatan deskriftif. Metode penelitian
yang dimiliki oleh populasi tersebut Sampel kuantitatif dapat diartikan sebagai metode
penelitian yakni seluruh karyawan Lotte penelitian yang berlandaskan pada filsafat
Grosir berjumlah 21 karyawan, jumlah positivisme, digunakan untuk meneliti pada
tersebut seperempatnya dari jumlah populasi atau sampel tertentu. Teknik
populasinya yaitu 106 karyawan dan akan pengambilan sampel pada umumnya
dibandingkan dengan sampel dari konsumen dilakukan secara random, pengumpulan data
Lotte Grosir sejumlah 26 orang. Karena menggunakan instrumen penelitian, analisis
jumlah sampel yang diambil hanya 21 data bersifat kuantitatif/statistik dengan
karyawan dan 26 Konsumen di Lotte Grosir, tujuan untuk menguji hipotesis yang telah
Bandung maka kami menggunakan sampling ditetapkan (Sugiyono, 2012: 7).
Snowball karena Menurut Sugiyono (2001:
61) menyatakan bahwa sampling Snowball Uji Validitas Data
adalah teknik penentuan sampel yang mula- Alat uji statistic yang kami gunakan untuk
mula jumlahnya kecil, kemudian sampel ini menguji validitas sebuah kuisioner yaitu
disuruh memilih teman-temannya untuk SPSS (Statistical Package for the Social
dijadikan sampel begitu seterusnya, sehingga Sciences) 23. Metode yang digunakan untuk
jumlah sampel semakin banyak. Ibarat bola melakukan uji validitas adalah dengan
salju yang menggelinding semakin lama melakukan korelasi antar skor butir
semakin besar. Sampel dalam penelitian ini pertanyaan dengan total skor konstruk atau
yaitu seluruh karyawan di Lotte Grosir. variabel. Uji validitas digunakan untuk
mengukur sah atau tidaknya suatu kuesioner.
Metode Pengumpulan Data Suatu kuesioner dinyatakan valid jika
Metode yang digunakan dalam penelitian ini pertanyaan pada kuesioner mampu
adalah metode survey dan teknik mengungkapkan sesuatu yang akan diukur
pengumpulan data menggunakan angket untuk kuesioner tersebut Pengujian validitas
yang diwujudkan dalam bentuk pernyataan. ini menggunakan pearson correlation yaitu
Suharsimi Arikunto (2002: 86) mengatakan dengan cara menghitung korelasi antara nilai
survei adalah mengumpulkan data sebanyak- yang diperoleh dari pertanyaan-pertanyaan.
banyaknya mengenai faktor-faktor yang Penyimpulan valid tidaknya item adalah
merupakan pendukung untuk memecahkan dengan membandingkan r hitung dengan r
masalah dan juga bermaksud untuk table pada taraf signifikansi 5%, artinya jika
menentukan kesamaan status dengan cara r hitung > r tabel, maka pernyataan tersebut
membandingkannya dengan standar yang dinyatakan valid dan jika r hitung < r tabel,
sudah ditemukan. Survei bertujuan untuk maka pernyataan tersebut tidak dinyatakan
memantapkan atau mempertajam suatu valid (Arikunto, 2006: 169).
284 | Co-Management Vol. 1, No 3, Desember 2019

6 0,525 0,284 valid


Tempat dan Waktu Penelitian 7 0,296 0,284 valid
Penelitian ini dilakukan di Lotte Grosir 8 0,492 0,284 valid
Bandung yang beralamat di Jl. Soekarno- 9 0,502 0,284 valid
Hatta No.646, Cipamokolan, Rancasari, Kota 10 0,732 0,284 valid
Bandung, Jawa Barat 40292. Waktu Kinerja
pelaksanaan penelitian berlangsung selama 2
Karyawan
bulan, dimulai dari bulan Februari sampai
dengan bulan Maret 2019. 1 0,753 0,284 valid
2 0,653 0,284 valid
HASIL DAN PEMBAHASAN 3 0,775 0,284 valid
Uji Validitas 4 0,734 0,284 valid
Uji validitas dimaksudkan untuk 5 0,705 0,284 valid
mengetahui apakah kuesioner yang 6 0,594 0,284 valid
digunakan dalam penelitian ini benar-benar 7 0,527 0,284 valid
dapat mengukur apa yang ingin diukur, dapat 8 0,731 0,284 valid
mengungkapkan data dari variabel yang 9 0,742 0,284 valid
diteliti secara tepat dan sejauh mana data 10 0,690 0,284 valid
yang terkumpul tidak menyimpang dari Sumber : data primer diolah
gambaran tentang variabel yang dimaksud
(Arikunto, 2006: 168). Cara pengujian Metode yang akan digunakan untuk
validitas instrumen dengan melakukan melakukan uji validitas adalah dengan
analisis korelasi. Perhitungan uji validitas melakukan korelasi antar skor butir
menggunakan rumus korelasi product pertanyaan dengan total skor konstruk atau
moment dengan mengkorelasikan skor item variabel. Uji validitas digunakan untuk
butir dengan total skor pertanyaan, uji mengukur sah atau tidaknya suatu kuesioner.
validitas ini menggunakan bantuan SPSS 23. Suatu kuesioner dinyatakan valid jika
Penyimpulan valid tidaknya item adalah pertanyaan pada kuesioner mampu
dengan membandingkan r hitung dengan r mengungkapkan sesuatu yang akan diukur
table pada taraf signifikansi 5%, artinya jika untuk kuesioner tersebut Pengujian validitas
r hitung > r tabel, maka pernyataan tersebut ini menggunakan pearson correlation yaitu
dinyatakan valid dan jika r hitung < r tabel, dengan cara menghitung korelasi antara nilai
maka pernyataan tersebut tidak dinyatakan yang diperoleh dari pertanyaan-pertanyaan.
valid (Arikunto, 2006: 169). Adapun hasil Dari hasil uji validitas seperti yang disajikan
pengujian validitas dapat dinyatakan pada pada tabel 4.4 menunjukkan bahwa semua
table 4.4 berikut ini: item valid karena rhitung lebih besar dari
rtabel (0,284) pada taraf signifikansi 5%.
Tabel 4.4 hasil uji Validitas Artinya tiap pernyataan berkorelasi dengan
Variable rhitung rtabel Interpretasi skor skor totalnya dan semuanya dinyatakan
Perilaku valid.
Organisasi
1 0,323 0,284 valid Uji Reliabilitas
2 0,461 0,284 valid Uji reliabilitas digunakan untuk
3 0,297 0,284 valid mengetahui sejauh mana suatu alat pengukur
4 0,462 0,284 valid dapat dipercaya atau dapat diandalkan dan
5 0,518 0,284 valid tetap konsisten jika dilakukan dua kali
PeddyHF, Gema D, Anti N, Pengaruh Perilaku Organisasi Terhadap... | 285

pengukuran atau lebih pada kelompok yang Tabel 4.6 Hasil Uji Normalitas
sama dengan alat ukur yang sama. Pengujian
Cronbach Alpha digunakan untuk menguji
tingkat keandalan (reliability) dari masing-
masing angket variabel. Apabila nilai
Cronbach Alpha semakin mendekati 1
mengidentifikasikan bahwa semakin tinggi
pula konsistensi internal reliabilitasnya.

Adapun secara ringkas hasil uji reliabilitas Sumber : data primer diolah
ditunjukkan dalam tabel 4.5 Dari hasil perhitungan uji
Tabel 4.5 Hasil Uji Reliabel Kolmogorov-Smirnov (Ghozali, 2001), dapat
diketahui bahwa p-value (0,200) dari
unstandardized resdiual ternyata lebih besar
dari phi (0,05) = 0,200 > 0,05, sehingga
keseluruhan data tersebut dinyatakan
memiliki distribusi normal atau memiliki
sebaran data yang normal.
Sumber : data primer diolah
Uji Regresi Linier Sederhana
Hasil uji reliabilitas menunjukkan Tabel 4.7 Hasil Uji Regresi Linear
bahwa semua nilai koefisien reliabilitas lebih Sederhana
besar dari 0,6, jadi seluruh item pernyataan
dinyatakan reliabel. Sesuai dengan pendapat
Imam Ghozali (2001) bahwa pernyataan
dinyatakan reliabel (handal) jika nilai
Cronbach Alpha lebih besar dari 0,6. Jadi
dapat dinyatakan bahwa seluruh pernyataan
Sumber : data primer diolah
dalam kuesioner adalah reliabel (andal).
Nilai koefisien korelasi R sebesar
Uji Normalitas
0,398 atau 39,80% menunjukkan bahwa
Uji normalitas dalam penelitian ini
variabel perilaku organisasi mempunyai
digunakan untuk mengetahui apakah data
hubungan yang erat dengan variabel kinerja
memiliki sebaran yang normal. Untuk
karyawan.
menguji normalitas data dalam penelitian ini
Nilai besaran koefisien determinasi
digunakan uji Kolmogorov-Smirnov.
(R Square) adalah sebesar 0,158 atau 15,8 %.
Kemudian untuk menerima atau menolak
Hal ini berarti variabel dependen (Kinerja
hipotesis dengan cara membandingkan
Karyawan) dijelaskan sebesar 15,8% oleh
pvalue dengan taraf signifikansi sebesar 0,05.
variabel independen (perilaku organisasi).
Jika p-value > 0,05, maka data berdistribusi
Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel
normal. Hasil pengujian normalitas dari 50
independen berpengaruh dengan variabel
Kolmogorov-Smirnov dapat dilihat pada
dependen sebesar 15,8%
Lampiran dan secara ringkas ditunjukkan
tabel 4.6 berikut:
Uji Regresi Parsial (Uji t)
Uji parsial (t test) digunakan untuk
mengetahui seberapa besar pengaruh masing-
286 | Co-Management Vol. 1, No 3, Desember 2019

masing variabel independen secara individual (9,392 > 4,03), maka model regresi yang
(parsial) terhadap variabel dependen digunakan adalah signifikan. Artinya model
(Priyatno, 2016:143). Berdasarkan hasil regresi tentang pengaruh perilaku organisasi
pengujian dengan menggunakan alat analisis terhadap kinerja karyawan adalah signifikan.
regresi linier sederhana diperoleh hasil Hal ini menunjukkan bahwa perilaku
sebagai berikut organisasi terhadap kinerja karyawan.
Tabel 4.8 Hasil Uji Regresi Parsial
Penelitian ini menggambarkan adanya
hubungan antara perilaku organisasi terhadap
kinerja karyawan, dimana variabel perilaku
organisasi lebih mendominasi dan
memberikan pengaruh signifikan terhadap
Sumber : data primer diolah kinerja karyawan Lotte Grosir Bandung.
Berdasarkan tabel diatas, dapat Hasil penelitian ini di harapkan bisa
diartikan bahwa nilai koefisien beta (ß) = membantu untuk memberi masukan kepada
0,297 dan menunjukkan t hitung sebesar perusahaan Lotte Grosir Bandung dalam
3,065 dan nilai Sig. t = 0,004 dimana < 0,05. meningkatkan kinerja karyawan. Kinerja
Hasil tersebut menunjukkan bahwa variabel karyawan pada perusahaan Lotte Grosir
perilaku organisasi dalam penelitian ini Bandung dapat meningkat bila adanya upaya
memiliki pengaruh yang positif dan penambahan untuk menunjang pencapaian
signifikan terhadap kinerja karyawan. Hasil kinerja yang optimal dimasa mendatang.
ini mendukung dengan hipotesis yang Pengamatan dari hasil pengisian kuesioner,
menunjukkan bahwa p berpengaruh perilaku karyawan Lotte Grosir Bandung hadir
organisasi positif dan signifikan terhadap dengan tepat waktu. Hal ini sebaiknya
kinerja karyawan. Maka dapat disimpulkan dipertahankan dan ditingkatkan lagi oleh
bahwa Ha DITERIMA. pihak perusahaan, sehingga kinerja karyawan
pada perusahaan Lotte Grosir Bandung akan
Uji F (Pengujian Model) lebih meningkat. Dengan adanya pengalaman
Tabel 4.9 Hasil Uji model (f) kerja yang banyak yang dimiliki karyawan
dapat meningkatkan kinerja karyawan untuk
menyelesaikan pekerjaannya. Pengamatan
dari hasil pengisian kuesioner, karyawan
Lotte Grosir Bandung tidak berkenan
dipindahtugaskan ke anak perusahaan PT.
Sumber : data primer diolah Lotte Shopping Indonesia, dikarenakan
Uji F digunakan untuk mengetahui karyawan telah memiliki rasa tanggung
signifikansi dari model regresi yang jawab atau rasa nyaman dengan tempat kerja
digunakan. Cara yang digunakan adalah yang bersangkutan walaupun adanya
dengan membandingkan F hitung dengan kenaikan jabatan. Pimpinan perusahaan
Ftabel pada taraf signifikansi phi = 5%. Hasil sebaiknya lebih memberikan penjelasan
uji F dapat dilihat pada Lampiran, dan secara kepada karyawannya bahwa pemindahan
ringkas ditunjukkan pada tabel 4.9. tugas pekerjaan ke anak perusahaan di
Dari hasil analisis data diperoleh wilayah lain juga adalah hal yang penting
Fhitung = 9,392, sedangkan Ftabel pada taraf untuk peningkatan karir mereka.
signifikansi 5% dengan db (1;50) adalah
sebesar 4,03. Dikarenakan Fhitung > Ftabel
PeddyHF, Gema D, Anti N, Pengaruh Perilaku Organisasi Terhadap... | 287

KESIMPULAN DAN SARAN kepada karyawannya bahwa


Kesimpulan pemindahan tugas pekerjaan ke
Penelitian ini dilakukan di Lotte anak perusahaan di wilayah lain
Grosir Bandung dengan sampel akhir 21 juga adalah hal yang penting
responden dengan menggunakan metode untuk peningkatan karir mereka.
pengumpulan data melalui penyebaran b. Dilihat dari hasil olah data pada
kuesioner. Berdasarkan hasil dari analisis variabel kinerja karyawan hasil
data yang terkumpul serta pengolahan yang paling rendah adalah item
analisis dengan menggunakan SPSS 23.00, pernyataan mengenai sarana
menunjukkan bahwa Perilaku Organisasi pengaduan dan keluhan yang
(X) berpengaruh positif dan signifikan diberikan oleh pelanggan. Pihak
terhadap kinerja karyawan Lotte grosir Lotte Grosir Bandung
Bandung. Hipotesis A pada penelitian ini, diharapkan bisa memberikan
didukung oleh hasil penelitian. Pada alpha sarana dan tempat pengaduan
>6% nilai koefisien beta (ß) = 0,297 dan untuk pelanggan kedepannya agar
menunjukkan t hitung sebesar 3,065 tingkat dapat mengetahui penilaian
signifikan 0,004 dimana lebih kecil dari 0,05. konsumen terhadap karyawan.
Berdasarkan hasil analisis dan juga pengujian 2. Bagi peneliti yang akan datang
yang dilakukan maka hipotesis A yang a. Agar mendapatkan suatu model
menyatakan variabel Perilaku Organisasi (X) penelitian yang baik dengan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap didukung oleh teori yang kuat
kinerja karyawan Lotte grosir Bandung.Maka disarankan untuk lebih
dapat disimpulkan bahwa Ha diterima. memperbanyak referensi
penelitian yang mampu
Saran mendukung topik yang diteliti.
Berdasarkan dari hasil analisis yang telah b. Populasi supaya diperluas agar
dilakukan, peneliti memberikan saran mendapatkan hasil yang lebih
sebagai masukan dan bahan pertimbangan. baik.
Adapun saran yang dapat diberikan peneliti c. Jumlah sampel diperbanyak agar
adalah sebagai berikut : mendapatkan hasil yang lebih
1. Bagi Lotte Grosir Bandung baik
a. Dilihat dari hasil olah data pada
variabel perilaku organisasi hasil DAFTAR PUSTAKA
yang paling rendah adalah item
pernyataan mengenai karyawan Alami, D. A. (2015). Hubungan Beban
tidak berkenan dipindah tugaskan Kerja Terhadap Stress Kerja Pada
ke anak perusahaan PT. Lotte Pegawai BPJS Kesehatan Kantor
Shopping Indonesia. Demi Cabang Utama Medan tahun 2015.
meningkatkan kinerja karyawan Medan: Universitas Sumatera Utara.
yang lebih baik diperlukan Anthony, R. N., & Govindarajan, V. (2003).
dorongan dan motivasi agar Management Control System: Sistem
karyawan dapat bekerja dengan Pengandalian Manajemen Buku 2.
optimal dan meningkatkan Jakarta: Salemba Empat.
eksistensi perusahaan, juga Anthony, R. N., & Govindarajan, V. (2005).
Pimpinan perusahaan sebaiknya Management Control System: Sistem
lebih memberikan penjelasan Pengendalian Manajemen Buku 1.
288 | Co-Management Vol. 1, No 3, Desember 2019

Jakarta: Salemba Empat. Yogyakarta: Universitas


Davis K, N. J. (2001). Perilaku dalam Muhammadiyah Yogyakarta.
Organisasi Jilid 1 Terjemahan. Tutor, S. (Director). (2018). Cara
Jakarta. Melakukan Uji F Simultan dalam
Dharma, S. ( 2005). Manajemen Kinerja. Analisis Regresi [Motion Picture].
Jakarta: Pustaka Pelajar. Wulansari, F. (2014). Pengaruh Lingkungan
Fauzan, A. K. (2017). Pengaruh Kepuasan Kerja dan Insentif Terhdap Kinerja
Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Karyawan PT. Adira Quantum
Pada PT Insan Sandang Internusa Multifinance Bengkulu . Bengkulu:
Bandung. Bandung: Universitas Universitas Bengkulu.
Widyatama. Yani, S. D. (2015). Analisis Minat Perilaku
Ghozali, I. (2006). Analisis Multivariate Nasabah Dalam Penggunaan
dengan Program SPSS. Semarang: Layanan Internet Banking
Universitas Diponegoro. Menggunakan Model Integrasi
Green, R. A. (Director). (2015). Tutorial Uji Theory of Accetance Model dan
T SPSS - Statistik [Motion Picture]. Theory of Planned Behavior di
Nurbayana, I. G. (2018). Pengaruh Surabaya. Surabaya: Universitas
Kepemimpinan dan Kepuasan Kerja Airlangga.
Terhadap Kinerja Karyawan Pada Yulaeni, I. (2014). Pengaruh
PT Tridaya Sinergi Indonesia. Kepemimpinan, Pengalaman Kerja
Bandung: Universitas Widyatama. dan Motivasi Kerja Terhadap
Raharjo, S. (Director). (2017). Uji Regresi Kinerja Karyawan Pada RSUD
Linear Sederhana dengan SPSS Kayen Kabupaten Pati. Pati:
Sangat Detail [Motion Picture]. Universitas Muria Kudus.
Ramdani, R. (2017). Pengaruh Perilaku
Organisasi Terhadap Kinerja
Pegawai Dinas Perdagangan dan
Perindustrian Kota Bandung.
Bandung: Universitas Pasundan.
Ritonga, R. (n.d.). Mutasi dan Promosi
Jabatan Sebagai bagian dari Upaya
Pengembangan Karier Karyawan.
Romadhani, P. N. (2016). Pengaruh
Penerapan Sistem Pengendalian
Manajemen Terhadap Kinerja
Manajerial. Surakarta: Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
Stephen, R. (2015). Perilaku Organisasi,.
Jakarta: Penerbit Salemba Empat.
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian
Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
Bandung: ALFABETA.
Syara, N. I. (2017). Pengaruh Kepuasan
Kerja Terhadap Kinerja dan Intensi
Keluar Karyawan Pada PT BPRS
Bandung Drajat Warga Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai